Anda di halaman 1dari 4

PROGRAM KONTROL MUTU PELAYANAN

INSTALASI LABORATORIUM
TAHUN 2019

I. Pendahuluan

Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat


dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu
pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat yang tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu
dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.
Pembangunan di bidang kesehatan merupakan salah satu segi dari
pembangunan nasional dengan maksud meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia
secara optimal. Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik terhadap
masyarakat maka diperlukan sarana dan prasarana yang baik pula. Salah satu
contohnya melalui pelayanan yang lebih mengutamakan pada pemakaian jasa-
jasa pelayanan. Untuk itu pelayanan di bidang kesehatan perlu mendapat
perhatian khususnya pada fasilitas penunjang berupa penyediaan dan
penambahan alat-alat kesehatan.
Sesuai dengan visi dan misi Rumah Sakit Aji Batara Agung Dewa Sakti
Samboja, yaitu menjadi Rumah Sakit pilihan dengan pelayanan kesehatan yang
aman dan berkualitas, maka tantangan ke depan semakin berat.

II. Latar Belakang


Dalam rangka pembangunan kesehatan Indonesia, Undang – undang No.
23 tahun 1992 dan peraturan Pemerintah No. 72 tahun 1998 bertujuan untuk
melindungi pemberi dan penerima jasa pelayanan kesehatan, yang diantaranya
memerlukan tersedianya alat kesehatan yang berkualitas, yaitu alat kesehatan
yang terjamin ketelitiannya, ketepatan dan keamanan penggunannya. Undang-
undang tersebut selanjutnya menjadi dasar kebijakan Menteri Kesehatan yang
tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 54 Tahun
2015 tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan. Permenkes tersebut
mewajibkan setiap alat kesehatan yang dipergunakan di Sarana Pelayanan
Kesehatan untuk diuji dan dikalibrasi secara berkala sekurang-kurangnya sekali
dalam setahun.

III. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus

3.1 Tujuan Umum

Menciptakan upaya peningkatan kualitas pelayanan labororium dengan cara


melakukan perencanaan, pengembangan secara bertahap melalui
peningkatan waktu yang terencana untuk menjamin pelayanan laboratorium
agar dapat memberikan pelayanan laboratorium yang optimal dan sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi kedokteran saat ini.

3.2 Tujuan Khusus


Adapun tujuan khusus dari program kontrol mutu pelayanan laboratorium
adalah:
a. Mengupayakan diagnosa yang cepat, tepat dan akurat
b. Menyediakan pelayanan laboratorium yang lengkap dan bermutu

c. Memberikan pelayanan yang terbaik untuk pasien.

IV. Kegiatan pokok dan Rincian Kegiatan


1. Waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium DL (Darah Lengkap)
Tujuan : tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium
Sasaran : untuk pasien rawat jalan dan rawat inap
Target : < 150 menit ( 2,5 jam )

2. Waktu tunggu hasil pemeriksaan dari Poliklinik dan IGD


Tujuan : tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium
Sasaran : untuk pasien rawat jalan poliklinik dan IGD
Target : < 140 menit ( 2,5 jam )

3. Angka pengulangan sampling darah pasien rawat jalan karena salah


sampling
Tujuan : - untuk memberikan pelayanan yang optimal
- untuk menurunkan angka pengulangan sampling darah pasien
rawat jalan karena salah sampling
Sasaran : pasien rawat jalan
Target : 0 %

4. Angka kerusakan sampel darah


Tujuan : - Untuk mencegah pengulangan sampling
- Untuk memberikan pelayanan yang optimal
Sasaran : pasien rawat jalan dan rawat inap
Target : 0 %

5. Ekspertasi hasil pemeriksaan kimia klinik oleh dokter spesialis PK


Tujuan : Pembacaan dan Verifikasi hasil pemeriksaan laboratorium
dilakukan oleh tenaga ahli untuk memastikan ketepatan diagnosis serta
adanya koreksi secara cepat jika ada kesalahan yang tidak diinginkan.
Sasaran : hasil pemeriksaan rawat jalan dan rawat inap pada shift pagi
Target : 100% terekspertasi oleh dokter spesialis PK

6. Ketepatan waktu pelaporan hasil pemeriksaan kritis


Tujuan : kebutuhan pasien, kebutuhan staf klinis dan pelayanan yang
ditawarkan dapat terpenuhi
Sasaran : semua pemeriksaan laboratorium kritis
Target : 100% hasil pemeriksaan kritis pelaporannya sesuai kerangka
waktu.
7. Pemantapan Mutu Internal ( PMI )
Tujuan : agar tervalidasi metode tes, surveilans harian atas hasil tes
termasuk dokumentasi hasil dan tindakan koreksi.
Sasaran : semua peralatan medis
Target : 100% kekurangan dapat diperbaiki segera.
8. Pemantapan Mutu Eksternal ( PME )
Tujuan : untuk mengukur kualitas peralatan dan reagensia yang dipakai
terhadap sampel yang diujikan oleh lembaga yang berkompeten.
Sasaran : peralatan laboratorium
Target : 100% mutu hasil pemeriksaan laboratorium terukur sesuai standar

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Cara melaksanakan kegiatan tersebut adalah
 Melakukan pemantauan dan pengawasan kegiatan laboratorium
sebagai upaya sistem kontrol, agar kegiatan lebih terarah.
 Melakukan pencatatan harian ataupun saat kejadian guna
mendapatkan data yang valid.
 Mencatatat dan melakukan langkah perbaikan bila ditemukan
kekurangan agar pelaksanaan program dapat ber jalan dengan baik.
 Melaporkan hasil kegiatan pelaksanaan program mutu ke direktur
sebagai upaya tindak lanjut terhadap pelayanan yang diberikan.
VI. JADWAL KEGIATAN
Terlampir

VII. EVALUASI
Evaluasi dilaksanakan setiap 3 bulan sekali.

VIII. PENUTUP

Dengan ditetapkannya Program Kontrol Mutu laboratorium di RSUD


Aji Batara Agung Dewa Sakti Samboja ini, diharapkan dapat membantu
seluruh staff yang terlibat dalam pelayanan laboratorium untuk melakukan
kontrol mutu pelayanan laboratorium sehingga dapat menurunkan angka
kejadian yang tidak diinginkan, yang pada akhirnya dapat mengoptimalkan
pelayanan rumah sakit khususnya pelayanan laboratorium yang akan
dirasakan langsung oleh pasien atau masyarakat. Adanya program kontrol
mutu ini diharapkan dapat membantu memberikan pelayanan yang terbaik.

Anda mungkin juga menyukai