Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat
dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi- tingginya. Pembangunan di bidang kesehatan merupakan salah satu segi dari pembangunan nasional dengan maksud meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia secara optimal. Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik terhadap masyarakat maka diperlukan sarana dan prasarana yang baik pula. Salah satu contohnya melalui pelayanan yang lebih mengutamakan pada pemakaian jasa- jasa pelayanan. Untuk itu pelayanan di bidang kesehatan perlu mendapat perhatian khususnya pada fasilitas penunjang berupa penyediaan dan penambahan alat-alat kesehatan. Sesuai dengan visi dan misi Rumah Sakit Aji Batara Agung Dewa Sakti Samboja, yaitu menjadi Rumah Sakit pilihan dengan pelayanan kesehatan yang aman dan berkualitas, maka tantangan ke depan semakin berat.
II. Latar Belakang
Dalam rangka pembangunan kesehatan Indonesia, Undang – undang No. 23 tahun 1992 dan peraturan Pemerintah No. 72 tahun 1998 bertujuan untuk melindungi pemberi dan penerima jasa pelayanan kesehatan, yang diantaranya memerlukan tersedianya alat kesehatan yang berkualitas, yaitu alat kesehatan yang terjamin ketelitiannya, ketepatan dan keamanan penggunannya. Undang- undang tersebut selanjutnya menjadi dasar kebijakan Menteri Kesehatan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 54 Tahun 2015 tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan. Permenkes tersebut mewajibkan setiap alat kesehatan yang dipergunakan di Sarana Pelayanan Kesehatan untuk diuji dan dikalibrasi secara berkala sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.
III. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
3.1 Tujuan Umum
Menciptakan upaya peningkatan kualitas pelayanan labororium dengan cara
melakukan perencanaan, pengembangan secara bertahap melalui peningkatan waktu yang terencana untuk menjamin pelayanan laboratorium agar dapat memberikan pelayanan laboratorium yang optimal dan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi kedokteran saat ini.
3.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari program kontrol mutu pelayanan laboratorium adalah: a. Mengupayakan diagnosa yang cepat, tepat dan akurat b. Menyediakan pelayanan laboratorium yang lengkap dan bermutu
c. Memberikan pelayanan yang terbaik untuk pasien.
IV. Kegiatan pokok dan Rincian Kegiatan
1. Waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium DL (Darah Lengkap) Tujuan : tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium Sasaran : untuk pasien rawat jalan dan rawat inap Target : < 150 menit ( 2,5 jam )
2. Waktu tunggu hasil pemeriksaan dari Poliklinik dan IGD
Tujuan : tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium Sasaran : untuk pasien rawat jalan poliklinik dan IGD Target : < 140 menit ( 2,5 jam )
3. Angka pengulangan sampling darah pasien rawat jalan karena salah
sampling Tujuan : - untuk memberikan pelayanan yang optimal - untuk menurunkan angka pengulangan sampling darah pasien rawat jalan karena salah sampling Sasaran : pasien rawat jalan Target : 0 %
4. Angka kerusakan sampel darah
Tujuan : - Untuk mencegah pengulangan sampling - Untuk memberikan pelayanan yang optimal Sasaran : pasien rawat jalan dan rawat inap Target : 0 %
5. Ekspertasi hasil pemeriksaan kimia klinik oleh dokter spesialis PK
Tujuan : Pembacaan dan Verifikasi hasil pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh tenaga ahli untuk memastikan ketepatan diagnosis serta adanya koreksi secara cepat jika ada kesalahan yang tidak diinginkan. Sasaran : hasil pemeriksaan rawat jalan dan rawat inap pada shift pagi Target : 100% terekspertasi oleh dokter spesialis PK
6. Ketepatan waktu pelaporan hasil pemeriksaan kritis
Tujuan : kebutuhan pasien, kebutuhan staf klinis dan pelayanan yang ditawarkan dapat terpenuhi Sasaran : semua pemeriksaan laboratorium kritis Target : 100% hasil pemeriksaan kritis pelaporannya sesuai kerangka waktu. 7. Pemantapan Mutu Internal ( PMI ) Tujuan : agar tervalidasi metode tes, surveilans harian atas hasil tes termasuk dokumentasi hasil dan tindakan koreksi. Sasaran : semua peralatan medis Target : 100% kekurangan dapat diperbaiki segera. 8. Pemantapan Mutu Eksternal ( PME ) Tujuan : untuk mengukur kualitas peralatan dan reagensia yang dipakai terhadap sampel yang diujikan oleh lembaga yang berkompeten. Sasaran : peralatan laboratorium Target : 100% mutu hasil pemeriksaan laboratorium terukur sesuai standar
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Cara melaksanakan kegiatan tersebut adalah Melakukan pemantauan dan pengawasan kegiatan laboratorium sebagai upaya sistem kontrol, agar kegiatan lebih terarah. Melakukan pencatatan harian ataupun saat kejadian guna mendapatkan data yang valid. Mencatatat dan melakukan langkah perbaikan bila ditemukan kekurangan agar pelaksanaan program dapat ber jalan dengan baik. Melaporkan hasil kegiatan pelaksanaan program mutu ke direktur sebagai upaya tindak lanjut terhadap pelayanan yang diberikan. VI. JADWAL KEGIATAN Terlampir
VII. EVALUASI Evaluasi dilaksanakan setiap 3 bulan sekali.
VIII. PENUTUP
Dengan ditetapkannya Program Kontrol Mutu laboratorium di RSUD
Aji Batara Agung Dewa Sakti Samboja ini, diharapkan dapat membantu seluruh staff yang terlibat dalam pelayanan laboratorium untuk melakukan kontrol mutu pelayanan laboratorium sehingga dapat menurunkan angka kejadian yang tidak diinginkan, yang pada akhirnya dapat mengoptimalkan pelayanan rumah sakit khususnya pelayanan laboratorium yang akan dirasakan langsung oleh pasien atau masyarakat. Adanya program kontrol mutu ini diharapkan dapat membantu memberikan pelayanan yang terbaik.