Anda di halaman 1dari 81

GOOD LABORATORY

PRACTICE
GOOD LABORATORY PRACTICE

PRAKTEK LABORATORIUM YANG BENAR

Agus Joko P
Bagaimana praktek laboratorium
yang benar?

1. Etika dan moral


2. Pedoman GLP

Agus Joko P
PEDOMAN GOOD LABORATORY
PRACTICE
1. Organisasi
2. Pencatatan dan pelaporan
3. Ruangan dan fasilitas penunjang
4. Peralatan Laboratorium
5. Bahan Laboratorium
6. Spesimen
7. Metode pemeriksaan
8. Standar baku/prosedur tetap
9. Pemantapan mutu
10. Keamanan laboratorium
Agus Joko P
1. ORGANISASI

Agus Joko P
1. ORGANISASI
 KELENGKAPAN ORGANISASI
Berbentuk badan hukum
Punya struktur organisasi

* Kualifikasi
 TENAGA * Komunikasi
(Intern,ekstern,keahlian)
* Diklat
 KUALIFIKASI TENAGA LAB
No Lab Kepala Lab Adm Pelaksana
1. Puskesms Analis SMU Analis
2. RS Kls D Dr. umum SMU Analis
3. Dati II Analis ahli madya SMU Analis
4. RS kls C Dr.Umum SMU Analis
pengalaman Lab
5. RS kls B SpPK/MK/PA D3 Analis s/d
D3 Analis

6. Balai S1 Bid Kesehatan D3 Analis


LabKes
7. RS Kls A SpPK/MK/PA D3 Analis s/d
D3 analis
Agus Joko P
2. PENCATATAN &
PELAPORAN

Agus Joko P
2.PENCATATAN & PELAPORAN
 Pencatatan kegiatan pelayanan
 Pencatatan keuangan
 Pencatatan logistik
 Pencatatan kepegawaian
 Pencatatan kegiatan lainnya: pemantapan
mutu internal, keamanan kerja

Agus Joko P
Pencatatan kegiatan pelayanan:
a. Buku register penerimaan spesimen
b. Buku register besar/induk
c. Buku register/catatan kerja harian (masing2
peeriksaan)
d. Buku register pemeriksaan rujukan
e. Buku ekspedisi dari ruangan/rujukan
f. Buku shift petugas
g. Buku register perawatan/kerusakan
Agus Joko P
 Pelaporan kegiatan pelayanan
Kegiatan rutin harian  tahunan
Khusus (KLB,HIV)
Hasil pemeriksaan (format hsl, tepat waktu
penyerahan)
 Penyimpanan dokumen, yg disimpan :
surat permintaan,hasil dan rujukan
(rawat jalan,rawat inap,anak,khusus)
 Pemusnahan dokumen ( ada tgl,bln,thn berita
acara, penanggung jwb)
3. RUANGAN DAN
FASILITAS
PENUNJANG

Agus Joko P
3. RUANGAN DAN FASILITAS
PENUNJANG
Ruangan

 Ruang penerimaan (tunggu&sampling)


 Ruang pemeriksaan
 Ruang administrasi/pengolahan hasil

*Tata ruang yg baik sesuai alur pelayanan,


mempunyai sinar matahari yang cukup
Agus Joko P
Fasilitas penunjang

Kamar mandi/WC
 Penampungan/pengolahan limbah
 Keselamatan dan keamanan kerja
 Ventilasi /AC
 Air bersih mengalir
 Penerangan dan daya listrik

Agus Joko P
4. Peralatan
Laboratorium

Agus Joko P
4. Peralatan Laboratorium
A. Dasar pemilihan
Kebutuhan,fasilitas yg tersedia,tenaga yg ada, reagen yg dibutuhkan, sistem alat, pemasok, nilai ekonomis

B. Pemilihan pemasok

C. Evaluasi peralatan baru

D. Penggunaan & pemeliharaan pencegahan alat


Pergunakan dan rawat peralatan sesuai dengan petunjuk yang benar

E. Pemecahan masalah (trouble shooting) kerusakan alat

F. Kalibrasi alat

G. Penanggung jawab alat

Agus Joko P
 FORMULIR PENCATATAN PEMELIHARAAN
PENCEGAHAN PERALATAN
Alat :…………..
Ruang : ………….

Tgl Petugas Tindakan Kelainan yg Paraf


pemeliharaan ditemukan petugas

Penanggung jawab

Agus Joko P
(…………………….)
Pemeliharaan pencegahan
Jenis Jenis kegiatan frekuensi
peralatan
Fotometer Periksa kebersihan Tiap hr/tiap akan
kuvet (cuci). melakukan analisa
Rendm kuvet dlm lar Tiap minggu/hr libur
extran 5%
Bersihkan fotodetektor Tiap hari
Inkubator Bersihkan bagian Tiap bulan
dalam dan rak dengan
desinfektan
Kamar Bersihkan menurut cara Tiap kali selesai di
hitung yang benar pakai
Lemari Bersihkan danAgus
defrost
Joko P
Tiap bulan
Es/Freezer Catat suhu Tiap hari
Contoh trouble Shooting Fotometer
TANDA2 PENYEBAB TINDAKAN
Sampel Katup penghisap Buka
tdk dpt tertutup
dihisap
Selang penghisap Ganti dengan
tidak berfungsi yang baru
Selang penghisap Kencangkan
tidak kencang/longgar
Sambungan selang Periksa bagian
longgar/lengket dalam dan luar
selang(kencang
Agus Joko P
kan/ganti baru)
Hal-hal yang perlu diperhatikan bila
terjadi permasalahan pada alat
 Tenang dan berpikir jernih
 Pastikan masalahnya. Jangan membuat
asumsi tentang kemungkinan
permasalahan
 Jika penanganan sederhana gagal, minta
supervisor atau hubungi agen
 Tempelkan label pada alat rusak
 Catatlah semua tindakan/upaya perbaikan
Agus Joko P
 FORMULIR PENCATATAN KONDISI PERALATAN
Alat :…………..
Ruang: ………….
Bulan : ………….
Suhu : ………….

Tgl Suhu Petugas Kondisi Jenis Tindakan Tgl service


yg Kerusakn Perbaikan oleh
diukur

Penanggung jawab

Agus Joko P (…………………….)


5. Bahan
Laboratorium

Agus Joko P
5. Bahan
Laboratorium

Agus Joko P
5. Bahan Laboratorium
(Reagen standar bahan kontrol air dan media)
Jenis2 Bahan laboratorium
A.REAGEN
*Reagen tingkat analitis.
*Zat kimia tingkat lain.

*Reagen buatan sendiri.


*Reagen komersial.

Agus Joko P
B. STANDAR
Konsentrasinya diketahui dgn cara penimbangan.
*Standar Primer & Standar Sekunder
Syarat standar primer:
Stabil
Dapat dibakar sampai suhu 105-110 °C
Tidak higroskopis
Mempunyai komposisi yang jelas
Dapat dibuat kemurniaan sampai 99,9%
Dapat dianalisis secara cepat
Mempunyai ekivalen berat yang tinggi

Agus Joko P
C.Bahan kontrol
untuk memantau ketepatan pemeriksaan di Lab.

*Sumber bahan kontrol (manusia, binatang,


bhn kimia murni)
*Bentuk bahan kontrol buatan (padat bubuk,
cair,strip )
*Cara pembuatan
sendiri (pooled sera,spikes,hemolisat)
beli jadi (Unassayed & Assayed)
Agus Joko P
Bahan kontrol unassayed
*Tidak mempunyai nilai rujukan sebagai tolok ukur (
tdk dpt unt kontrol akurasi )
*Nilai rujukan dpt diperoleh stlh periode
pendahuluan
*Kadar normal atau abnormal (tinggi / rendah)
*Keuntungan
lebih tahan lama
bisa di gunakan untuk semua tes
tidak perlu membuat sendiri,
analisis statistik dilakukan I kali per tahun
*Kekurangan
kadang- kadang ada variasi dari botol ke botol
kesalahan pada rekonstitusi
Agus Joko P

sering serum di ambil dari hewan


Bahan kontrol assayed
 Diketahui nilai rujukannya / batas toleransi
menurut metode pemeriksaannya
 Harga lebih mahal
 Untuk kontrol akurasi dan presisi
 Menilai alat dan cara baru
 Baik untu lab kecil

Agus Joko P
Syarat bahan kontrol
 Komposisi sama/mirip dengan spesimen

 Komponennya harus stabil

 Bahan kontrol jadi/ komersial  sertifikat


analisis dari pabrik nya

Agus Joko P
E. MEDIA
Bahan yg terdiri atas campuran nutrisi yg
dipakai untuk menumbuhkan mikroba

Syarat media:
1. Nutrisi untuk mikroba
2. Tekanan osmose,tegangan,& pH yg
sesuai
3. Tidak mengandung zat2 penghambat
4. Steril Agus Joko P
Jenis media
a. Susunan kimia: anorganik,organik, sintetis,
non sintetis
b. Konsistensi: cair (liquid medium)
setengah padat (semi solid)
padat (solid)
c. Fungsi: Transport media, enrichment media,
enrichment exclusive media,exclusive media,
selective media
d. Cara buat:
Buat sendiri (bahan dasar,media dehidrasi)
Media jadi (siap pakai)
Agus Joko P
Dasar-dasar pemilihan bahan laboratorium

1. Kebutuhan
2. Produksi pabrik yang telah dikenal
3. Deskripsi lengkap dari bahan/produk
4. Mempunyai masa kadaluarsa yang panjang
5. Volume atau isi kemasan
6. Digunakan untuk pemakaian ulang atau sekali
7. Mudah diperoleh di pasaran
8. Besarnya biaya tiap satuan (nilai ekonomis)
9. Pemasok
10. Kelancaran dan kesinambungan pengadan
11. Pelayanan purna jualAgus Joko P
 Pemilihan reagen
pilih reagen tingkat analitis
reagen jadi (komersial)  dianjurkan sbg
pilihan utama, bila tdk tersedia  buatan sendiri
Keuntungan buatan sendiri:
Segar,zat pengawet (-), bila ada masalah
reagen dan standar pemecahan lebih mudah,
bila rusak langsung buat lagi, hemat
Kerugian: sulit distandarisasi, tdk melalui QC, Tdk
dpt ditentukan stabilitasnya
Agus Joko P
 Pemilihan standar
Direkomendasikan  standar primer
digunkanan dlm bentuk larutan

 Pemilihan Bahan kontrol


sesuai dg spesimen yg akan diperiksa ( manusia , air )
Penggunaan
Kimia murni: KK dan urinalisa
Pooled sera dan liofilisat: KK dan Imunoserologi
assayed: uji ketepatan dan ketelitian ,uji kualitas reagen,
alat/metode
unassayed: uji ketelitian
Stabilitas bahan kontrol:padat bubuk/ liofilisat lbh stabil
Agus Joko P
 Pemilihan Media
harus mempertimbangkan :
tujuan pemeriksaan,
transportasi
Stabilitas
Nilai ekonomis

Agus Joko P
Pengadaan bahan/reagen ..> mempertimbangkan
1. Persediaan: persediaan minimum+safety stock
2. Jumlah kebutuhan (6-12 bln yl)
3. Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan bahan.

Penyimpanan
 (FIFO)
 Tempat simpan
 Suhu/kelembaban
 Lama/waktu penyimpanan (kadaluarsa)
 Incompatibility/ bahan kimia yang tidak boleh
dicampur Agus Joko P
6. SPESIMEN
A. MACAM
Serum Plasma
Whole blood Urin
Tinja Sputum
Cairan otak Bilasan lambung
Apus tenggorok Apus rektum
Sperma Pus
Cairan pleura Cairan ascites
Sum-sum tulang
Sekret:uretra,telinga,hidung,mata
Agus Joko P
B. PERSIAPAN PASIEN
1. *Persiapan umum:
puasa, pengambilan 07.00-09.00
Glukosa : 10-12 jam
TTGO : 10-12 jam
Tg : 12 jam
Asam urat : 10-12 jam
VMA : 10-12 jam
C.pptide/Insulin: 8 jam
*Menghindari obat2an sebelum sampling
*Menghindari olah raga/aktifitas fisik
*Efek postur  duduk tenang
*Variasi diurnal Agus Joko P
2. Faktor pasien
Diet Obat-obatan
Merokok Alkohol
Aktivitas fisik Ketinggian/altitude
Demam Trauma
Variasi circadian rythme
Umur Ras
Jenis kelamin Kehamilan

Agus Joko P
C. PENGAMBILAN
1. Peralatan: Bersih,kering,bahan
kimia/detergen(-), bahan yg tdk bereaksi,
mudah dicuci, steril (biakan,invasif)
2. Wadah: gelas/plastik, tidak bocor/tutup
rapat,sesuai dgn volume spesimen, sda
3. Pengawet: antikoagulan, pengencer,pengawet
4. Waktu: kultur tifoid, widal, sblm antibiotik, GO,
mikrofilaria, TBC
5. Lokasi: Vena,arteri,kapiler
6. Volume
Agus Joko P
 7. TEHNIK

Agus Joko P
Pengambilan
sampel darah-vena
(vena cubiti)

Agus Joko P
Lokasi pengambilan
sampel darah-vena:

V. Mediana cubiti Tempat pilihan


(Favorit)

V. di pergelangan
tangan Juga dapat
V. di tangan dilakukan di sini

Agus Joko P
Daerah terlarang (kontraindikasi)
pengambilan sampel darah:
1. Daerah luka (bekas Sukar
luka, cicatrix)
2. Extremitas atas Lymphedema,
bekas mastectomy mempengaruhi
3. Hematoma hasil test
4. Daerah infus,
Akumulasi cairan,
transfusi
hemodilusi
5. Daerah terpasang
mempengaruhi
Canula/ fistula
hasil test
6. Derah edematousAgus Joko P
Sampling darah-vena
Langkah penting:
1. Persiapan alat
2. Identifikasi-Persiapan penderita
3. Persiapan jarum-alat suntik
4. Memasang Torniquet
5. Memilih titik-tusukan vena
6. Disinfeksi-sterilisasi lokal
7. Menusukan jarum
8. Mengisap sampel darah
9. Melepas Torniquet
10. Mencabut jarum dari vena
11. Memasukkan darah ke container
12. Membersihkan jarum, alat suntik
13. Memeriksa luka bekas suntikan
Agus Joko P
1. Persiapan alat

Agus Joko P
Persiapan
alat

Agus Joko P
2. Identifikasi-persiapan
penderita

Agus Joko P
2. Identifikasi-persiapan
penderita

Agus Joko P
3. Persiapan jarum-alat suntik

Agus Joko P
4. Memasang Torniquet

Agus Joko P
5. Memilih vena

Velket Torniquet
Agus Joko P
6. Disinfeksi-sterilisasi lokal

Agus Joko P
7. Menusukan jarum

Agus Joko P
8. Mengisap 9. Melepas
sampel darah Torniquet

Agus Joko P
10. Mencabut 11. Memasukkan
jarum ke container

Agus Joko P
12. Membersihkan 13. Memeriksa
alat suntik luka suntik

Agus Joko P
Pengambilan
sampel darah-arteri
(a. radialis)

Agus Joko P
Agus Joko P
Kesalahan pengambilan darah
vena
 Torniquet terlalu lama  hemokonsentrasi
 Kulit msh basah dgn alkohol
Lisis karena:

 Jarum dilepas sblm tabung vakum penuh


 Memindahkan terlalu cepat/dikocok

Agus Joko P
Kesalahan pada pengambilan
darah kapiler:
 lokasi/tempat salah(daerah pucat,vasodilatasi)
 Tusukan kurang dalam  peras2
 Kulit msh basah: pengenceran, perih, darah
menyebar
 Terjadi bekuan pada tetes darah (lambat
bekerja)

Agus Joko P
Pengambilan
sampel darah-kapiler

Agus Joko P
Mengkondisikan Menusuk jari
jari tangan

Agus Joko P
Eliminasi tetes Memperbesar
darah pertama tetes darah

PRESS
DOWN

Agus Joko P
Mengambil sampel darah

Agus Joko P
Mencegah Melabel spesimen
perdarahan

Agus Joko P
Pengambilan
sampel darah-kapiler
(tumit neonatus-infant)

Agus Joko P
Agus Joko P
PENGAMBILAN SAMPEL (LANJUTAN)

n GREEN AREAS
REPRESENT
THE SAFESKIN
PUNCTURE SITES
ON AN INFANT ’S
HEEL

BIDANG TNK, P3KRBIN-BATAN 18

Agus Joko P
Urin
 Urine mid stream
wanita
laki-laki
 Urin kateter
 Urin aspirasi suprapubik

Agus Joko P
Tinja
 Defekasi spontan
 Ambil dari rektum

Sputum
 GG
 Kumur dgn air, gigi palsu di lepas
 Berdiri,duduk tegak
 Tarik nafas dalam kmdn batuk
 Sputum kualitas baik  kental purulen(3-5ml)
Agus Joko P
 Pus luka bersihkan dulu dengan nacl
ambil dgn lidi kapas steril
 Pus abses desinfeksi dgn pvidone iodine
10%
ambil dgn spuit steril

Agus Joko P
 Pemberian identitas
1. Tanggal permintaan/pengambilan spesimen
2. Identitas pasien/pengirim
3. Nomor ab
4. Keterangan klinik
5. Obat2 yg diberikan
6. Pemriksaan yg diminta
7. Jenis spesimen
8. Lokasi pengambilan spesimen
9. Volume spesimen
10. Transport media/antikoagulan
11. Nama pengambil spesimen
Agus Joko P
PENGOLAHAN
Serum: diamkan 20-30mnt, sentrifus 5-15 3000rpm
pemisahn dlm 2 j stlh pengambilan
(tidak merah,keruh(lipemik)
Plasma:  EDTA 1mg/1ml drh
Heparin, darah Citrat 1:4(LED) 1:9 (FH)
Darah (whole blood)
Urin: carik celup pemeriksaan dlm 1 jam.
sedimen: 15ml urin sentrifus 1500-2000rp 5 menit
Sputum:sputum:NAOH(1:1)suhu kmr 15-20’ kocok/5mnt’
sntrifus kec tinggi 8-10mnt
Agus Joko P
PENYIMPANAN &PENGIRIMAN SPESIMEN
1.Penyimpanan
Faktor yg mempengaruhi stabilitas spesimen:
* kontaminasi kuman dan bahan kimia
* metabolisme oleh sel-sel hidup pada
spesimen
* Penguapan
* Pengaruh suhu
* Terkena paparan sinar matahari

Penyimpanan memperhatikan: jenis spesimen,


antikoagulan/pengawet, suhu bentuk serum/lisat
Agus Joko P
2. Pengiriman
 Waktu jangan melampaui masa stabilitas
spesimen
 Tdk terkena sinar matahari langsung
 Syarat keamanan, label
 Suhu pengiriman
 Media transpor (mikrobiologi)

Agus Joko P
8. METODE PEMERIKSAAN
A. Dasar Pertimbangan pemilihan:
1. Tujuan pemeriksaan
 Uji saring (sensitivitas tinggi)
 Diagnostik
 Evaluasi hasil
 Surveilan

Sensitivitas & Spesifisitas


Agus Joko P
SENSITIVITAS
 Sensitivitas klinis = positivitas diantara yg
berpenyakit

positif sejati
------------------------------------- x 100%
Positif sejati + negatif palsu

 Sensitivitas analitik =batas deteksi,kadar


terendah suatu analit yg dpt di deteksi suatu
metode
Agus Joko P
SPESIFISITAS
 Spesifisitas klinis = negativitas diantara
yang sehat
Negatif sejati
------------------------------------- x 100%
Negativ sejati + positif palsu

 Spesifisitas analitik =kemampuan dan


akurasi suatu metode untuk memeriksa
suatu analit tanpa dipengaruhi zat2 lain
Agus Joko P
2. Kecepatan hasil pemeriksaan yg diinginkan

UGD  hasil cepat untuk diagnostik & Tx

3. Rekomendasi resmi:
 WHO (world Health Organization)
 IFCC(International Federation of Clinical Chemistry)
 NCCLS (National Committee for Clinical Laboratory
Standards)
 ICSH (International Committee for Standarisation in
Hematology)
Agus Joko P
B. Evaluasi

Kaji ulang secara periodik karena:


 Ilmu pengetahuan berkembang terus
 Untuk memastikan kemampuan metode
tersebut dlm klinis
cth: Pemeriksaan Hb (Sahli  CyanmetHb)
Glukosa (O-toluidin  enzimatik)
HBsAg (Hemaglutinasi  EIA)

Agus Joko P

Anda mungkin juga menyukai