Anda di halaman 1dari 2

2.5.

Peradaban dan Teori Sistem

Dengan menggunakan teori system, kelompok teoritisi lain melihat peradaban sebagai
suatu system yang kompleks, yaitu sebuah kerangka dimana sekelompok objek dapat dianalisis
bekerja sama untuk menghasilkan beberapa hasil. Peradaban dapat dilihat sebagai jaringan kota-
kota yang muncul dari budaya pra-perkotaan, dan didefenisikan oleh ekonomi, politik, militer,
diplomatic, dan budaya interaksi diantara mereka. Ahli perkotaan” (Urbanist), Jane Jacobs
mendefenisikan kota sebagai mesin ekonomi yang bekerja untuk menciptakan jaringan besar
masyarakat. Menurut pendapatnya, proses utama yang menciptakan jaringan kota tersebut adalah
“perpindahan impor”. Proses dimana “ kelengkapan” kota-kota mulai menggantikan barang dan
jasa sebelumnya diimpor dari kota-kota yang lebih maju. Perpindahan impor behasil
menciptakan pertumbuhan ekonomi di kota-kotapinggiran tersebut dan memungkinkan kota
mengekspor barang-barang mereka ke kota-kota yang kurang berkembang di daerah-daerah
pedalaman untuk menciptakan jaringan ekonomi baru.

Ahli teori system melihat banyak jenis hubungan antara kota-kota, termasuk hubungan
ekonomi, pertukaran budaya, dan politik atau diplomasi atau hubungan militer. Lingkaran ini
sering terjadi pada skala yang berbeda.

2.6. Masa Depan Peradaban

Samuel P. Huntington medefenisikan peradaban sebagai budaya tertinggi kelompok


masyarakat dan tingkat terluas dari identitas budaya yang membedakan manusia dari spesies
lain. Ia mengemukakan wacana “Benturan Peradaban” yang akan terjadi pada abad ke 21.
Menurutnya, konflik antara peradaban akan menggantikan kondlik antara Negara-bangsa dan
konflik ideology yang menjadi ciri abad ke-19 dan abad ke-20.

Saat ini, peradaban dunia berada dalam tahap yang telah menciptakan apa yang dapat
digolongkan sebagai sebuah masyarakat industry, menggantikan masyarakat agraris yang
mendahuluinya.

Beberapa ilmuan lingkungan melihat dunia memasuki fase peradaban Planetar, yang
dicirikan oleh pergeseran bebas dari terputusnya negara-bangsa dalam meningkatkan konektifitas
dunia global dengan lembaga-lembaga di seluruh dunia, tantangan lingkungan, system ekonomi,
dan kesadaran.

Planetary fase memiliki tiga pola dasar berjangka yaitu :

1. Barbarirasi mengakibatkan meningkatnya konflik baik dunia atau menyelesaikan


merosotnya benteng masyarakat.
2. Konvensional semesta alam, dimana kekuatan-kekuatan pasar atau reformasi kebijakan
perlahan-lahan mengendapkan endapan praktek yang lebih berkelanjutan

3. Transisi Besar, dimana bertambahnya jumlah gerakan Eco-komunalisme yang


terfragmentasi sehingga kelangsungan dunia atau usaha global yang terkoordinasi dan
inisiatif dalam menghasilkan keberlanjutan merupakan paradigma baru.

Anda mungkin juga menyukai