Anda di halaman 1dari 2

Hemoglobin

Hemoglobin adalah parameter yang digunakan secara luas untuk menetapkan prevalensi
anemia. Hemoglobin (Hb) merupakan komponen utama sel darah merah yang mengangkut
oksigen. Besarnya nilai Hb membantu menentukan kapasitas darah dalam mengangkut
oksigen, serta berguna mandiagnosa anemia (Lippincott, 2011).

Hemoglobin merupakan protein berupa pigmen berwarna merah yang berfungsi sebagai
pembawa oksigen yang kaya akan zat besi pada sel darah merah dan memiliki afinitas terhadap
oksigen. Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb/100 ml darah dapat digunakan
sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darah. Kandungan hemoglobin yang rendah
mengindikasikan anemia.

Hemoglobin berasal dari dua kata yakni `hemos’ yang berarti darah dan `globin’ yang berarti
protein. Hemoglobin adalah suatu kompleks heme dengan protein tetramer yang dibentuk dari
dua pasang subunit polipeptida. Hemoglobin adalah suatu pigmen yang secara alamiah
berwarna kemerahan apabila berikatan dengan oksigen dan kebiruan apabila hemoglobin
mengalami deoksigenasi ( Hendrik D & Then Z, 2011).

Hemoglobin adalah metaloprotein pengangkut oksigen yang mengandung besi dalam sel merah
dalam darah mamalia dan hewan lainnya. Hemoglobin adalah suatu protein dalam sel darah
merah yang mengantarkan oksigen dari paru-paru ke jaringan di seluruh tubuh dan mengambil
karbondioksida dari jaringan tersebut dibawa ke paru untuk dibuang ke udara bebas ( Evelyn,
2000 ).

Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Ia memiliki afinitas (daya gabung)
terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah merah.
Dengan melalui fungsi ini maka oksigen di bawa dari paru-paru ke jaringan-jaringan (Evelyn,
2000).

Metode yang digunakan dalam praktikum hemoglobin yaitu metode sahli. Metode sahli yiitu
hemoglobin dihidrolisis dengan HCL menjadi globin ferroheme. Ferroheme dioksidasi menjadi
ferriheme oleh oksigen yang ada di udara, yang segera bereaksi dengan ion Cl membentu
ferrihemechloid yang disebut hematin atau hemin yang berwana coklat. Warna yang terbentuk
ini dibandingkan dengan warna standar ( hanya dengan mata telanjang). Untuk memudahkan
perbandingan, warna standar dibuat konstan, yang diubah adalah warna hemin yang terbentuk.
Perubahan warna hemin dibuat dengan cara pengenceran sedemikian rupa, sehingga warnanya
sama dengan warna standar. Karena yang membandingkan adalah mata telanjang, subjektivitas
sangat berpengaruh. Disamping faktor mata, faktor lain, misalnya ketajaman, penyinaran, dan
sebagainya dapat mempengaruhi hasil pembacaan.

Anda mungkin juga menyukai