Anda di halaman 1dari 20

RS MATA SMEC BALIKPAPAN,

18 Agustus 2019

Yunia Sholihat
 paling sering ditemukan pada usia dewasa antara 20- 74
tahun.
 pasien DM memiliki resiko 25x lebih mudah mengalami
kebutaan dibanding non DM
 pada waktu diagnosis diabetes tipe I ditegakkan, retinopati
diabetik hanya ditemukan pada <5% pasien
 setelah 10 tahun, prevalensi meningkat menjadi 40-50% dan
sesudah 20 tahun lebih dari 90% pasien sudah menderita
rerinopati diabetik.
 pada diabetes tipe 2 ketika diagnosis ditegakkan, sekitar 25%
sudah menderita retinopati diabetik non proliferatif. Setelah
20 tahun, prevalensi retinopati diabetik menjadi >60%
dalam berbagai derajat.
Gejala Subjektif yang dapat dirasakan :
 Kesulitan membaca
 Penglihatan kabur disebabkan karena edema makula
atau bengkak saraf mata
 Penglihatan ganda
 Penglihatan tiba-tiba menurun pada satu mata
 Melihat lingkaran-lingkaran cahaya jika telah terjadi
perdarahan vitreus
 Melihat bintik gelap / hitam & cahaya kelap-kelip
KABUR …..

Ini KABUR …..


 Deteksi dini retinopati DM di pelayanan
kesehatan dilakukan melalui pemeriksaan
funduskopi direk dan indirek
 Metode diagnostik terkini yang disetujui oleh
American Academy of Ophthalmology (AAO)
adalah fundus photography
 Pemeriksaan mata lengkap oleh dokter spesialis
mata terdiri dari pemeriksaan tajam penglihatan,
tekanan bola mata, slit-lamp, gonioskopi,
funduskopi dan fundus photography dengan
pemberian obat khusus sebelum pemeriksaan
untuk melebarkan manik mata.
Medikamentosa
 Pengendalian gula darah secara intensif pada pasien
DM dapat menurunkan insidensi dan progresifitas
retinopathy DM.
 ADA menyarankan bahwa semua diabetes (NIDDM
dan IDDM) harus mempertahankan level HbA1c
kurang dari 7% untuk mencegah atau paling tidak
meminimalkan komplikasi jangka panjang dari DM
termasuk retinopathy DM.
 Injeksi intravitreal anti VEGF maupun injeksi
triamcinolone digunakan dalam terapi edema makular
diabetik.

 Terapi laser retina

 Operasi (Vitrektomi) perlu dilakukan pada pasien


yang mengalami kekeruhan (opacity) vitreus dan
perdarahan vitreus yang menetap
Non Medika mentosa

Diet
 Diet yang sehat dengan makanan yang seimbang
penting untuk semua orang dan terutama untuk
pasien diabetes

Aktivitas
 Mempertahankan gaya hidup sehat dengan olah raga
yang teratur penting untuk semua individu.
 Pengobatan ???
 WAJIB regulasi GULA DARAH.
 Kontrol ke dokter MATA.

Kerusakan yg sudah terjadi


IRREVERSIBLE
1. Glaukoma Neovaskuler
Peningkatan TIO akibat munculnya pembuluh darah
baru di tempat yang tidak seharusnya.
2. Perdarahan vitreus

• Perdarahan vitreus sering terjadi pada


retinopati diabetik proliferatif.
• Perdarahan vitreus terjadi karena terbentuknya
pembuluh darah baru yang mudah rapuh pada
retina hingga ke rongga vitreus.
3. Ablasio retina / Retinal detachment

 Merupakan keadaan dimana terlepasnya salah satu


lapisan retina dari lapisan lainnya.
 Ablasio retina tidak menimbulkan nyeri tetapi bisa
menyebabkan gambaran bentuk-bentuk ireguler yang
melayang-layang atau kilatan cahaya, serta
menyebabkan penglihatan menjadi kabur mendadak.
 Lakukan skrining retinopati diabetik berkala untuk
penderita DM.
 Jika dinyatakan oleh SpM diabetik retinopati negatif,
maka skrining harus diulang min 1 tahun sekali atau
lebih cepat jika ada keluhan.

Anda mungkin juga menyukai