Anda di halaman 1dari 4

Mata manusia adalah organ yang bereaksi terhadap cahaya dan memiliki beberapa kegunaan.

Sebagai alat indra, mata mamalia memungkinkan untuk penglihatan. Sel batang dan kerucut pada
retina memungkinkan persepsi cahaya sadar dan penglihatan seperti diferensiasi warna dan
persepsi kedalaman. Mata manusia dapat membedakan sekitar 10 juta warna.[1]

Serupa dengan mata mamalia lainnya, sel-sel ganglion fotosensitif mata manusia non pembentuk
gambar pada retina menerima sinyal cahaya yang mempengaruhi penyesuaian ukuran pupil,
regulasi dan penekanan hormon melatonin, dan pengiringarusan jam tubuh.[2]

Hai sahabat, di kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai Contoh SK (Surat Keputusan).
Langsung saja kita mulai pembahasan kali ini ya, sahabat.

Pengertian SK (Surat Keputusan)

Sumber: ngapak.net

Surat keputusan yaitu surat yang di keluarkan oleh lembaga atau organisasi yang diwakili oleh pimpinan
yang paling tinggi yang memuat pernyataan memutuskan sesuatu hal yang terkait dengan tertib
organisasi yang berkaitan.
Beberapa hal yang perlu ditata dengan surat keputusan lantaran umumnya bersifat penting serta amat
menentukan kebijakan atau aktivitas perusahaan itu. Surat keputusan cuma bisa di keluarkan serta di
buat oleh petinggi yang memiliki hak membuat serta mengeluarkannya.

Baca Juga
 5 Contoh Surat Tugas Kerja Karyawan, Dinas, dan Perusahaan
 Pengertian, Fungsi, dan Proses Fotosintesis
 Pengertian, Struktur, Fungsi, dan Jenis Gigi

Sebuah perubahan pada isi yang sudah diputuskan dalam surat keputusan cuma bisa dirubah dengan
surat keputusan yang lain, tidak bisa dirubah dengan surat biasa.

Surat keputusan banyak di keluarkan oleh dinas pemerintahan, namun swasta ada juga yang
mengeluarkan, cuma saja tidak sebanyak serta sesering surat keputusan dinas pemerintahan.

Susunan serta Isi Surat Keputusan

Surat keputusan memuat pernyataan yang mengikat seluruh pihak yang ikut serta dan kedudukan surat
keputusan terdapat di tingkat paling atas. Apabila kita bandingkan dengan surat yang lain, surat
keputusan juga mesti di tandatangani oleh petinggi tertentu atau pimpinan paling tinggi organisasi.

Surat keputusan di buat atau di keluarkan untuk kepentingan sebagai berikut ini:

1. Untuk mengambil keputusan atau merubah status atau kedudukan seorang anggota atau
pegawai ataupun barang atau material.
2. Untuk mensahkan berlaku atau tidaknya sebuah tulisan dinas.
3. Untuk membuat, merubah status atau membubarkan sebuah kesatuan organisasi atau lembaga
perusahaan.
4. Untuk menyerahkan wewenang tertentu pada seorang petinggi (pendelegasian wewenang).
5. Untuk mensahkan berlakunya sebuah petunjuk pedoman, undang-undang dan sebagainya.

Surat keputusan dapat juga memuat beberapa hal berikut ini:

Permasalahan Kepegawaian, mencakup:

1. Pengangkatan
2. Promosi
3. Instansi
4. Cuti
5. Hukum administrasi
6. Pensiunan

Permasalahan Peraturan, diantaranya:


1. Tata tertib
2. Pedoman surat menyurat
3. Biaya dasar atau biaya rumah tangga.

Permasalahan Pelaksanaan, diantaranya:

1. Pelaksanaan ujian
2. Pelaksanaan kelulusan
3. Hukuman untuk siswa
4. Permasalahan pelimpahan wewenang, seperti keputusan pada seorang petinggi untuk
memangku jabatan yang baru.

Secara terinci susunan surat keputusan bisa dilihat sebagai berikut ini:

1. Kepala surat keputusan


2. Nomer surat keputusan
3. Hal atau tentang
4. Nama jabatan petinggi yang berwenang mengeluarkan surat keputusan
5. Konsideran
6. Diktum
7. Kaki surat keputusan
8. Distribusi surat keputusan

Berikut ini keterangan secara detil susunan surat keputusan di atas:

 Kepala Surat Keputusan, terdiri dari:

1. Lambang Universitas, Lembaga, Jawatan atau Perusahaan.


2. Kata keputusan ada di tengah-tengah serta dibawahnya dituliskan nama jabatan petinggi yang
berwenang mengeluarkan surat keputusan. Semuanya diketik dengan huruf kapital. Atau
sesudah kata keputusan langsung pada nomer keputusan.

 Nomer bisa disingkat jadi No.


 Hal atau Tentang, bagian ini memuat intisari keputusan secara ringkas serta jelas ditik dengan
huruf kapital.
 Nama jabatan, petinggi yang berwenang ditik dengan huruf kapital.
 Konsideran, Konsideran datang dari kata Considere (bahasa latin) yakni merupakan sebagian
argumen serta pertimbangan-pertimbangan sebagai dasar atau dikeluarkannya surat keputusan.

Umumnya terbagi dalam kalimat-kalimat sebagai berikut ini:

1. Membaca, yang diikuti oleh uraian mengenai isi surat yang sudah di terima petinggi pembuat
keputusan itu.
2. Menimbang, yang diikuti oleh pertimbangan, tujuan atau argumen kenapa surat keputusan
perlu di keluarkan.
3. Mengingat, yang diikuti oleh beberapa ketentuan, oleh undang-undang atau beberapa
keputusan dari petinggi yang lebih tinggi atau berwenang, hingga tujuannya surat keputusan itu
bisa dipertanggung jawabkan serta memiliki landasan hukum yang kuat.
4. Memerhatikan atau mendengarkan, apabila dibutuhkan bisa ditambah dengan kalimat-kalimat
ini yang diikuti oleh uraian mengenai beberapa ketetapan atau tulisan-tulisan dinas atau
pendapat petinggi lain yang perlu mendapat perhatian serta didengarkan dalam pembuatan
keputusan itu.

 Diktum, memuat rumusan mengenai keputusan yang di ambil oleh petinggi yang berwenang
bersumber pada konsideran. "Diktum" di ambil dengan kata "Memutuskan" (ditulis dalam huruf
kapital), disusul bagian kirinya oleh kata Menetapkan: berikutnya disebutkan apa yang
diputuskan itu dengan kalimat-kalimat yang dimulai oleh kalimat pertama; kedua; ... ketiga; ....
keempat, .... dan seterusnya.
 Kaki surat keputusan, yang berperan sebagai salam penutup yang terbagi dalam;

1. Tempat dikeluarkannya surat keputusan yang didahului dengan kata contohnya Ditetapkan di
Medan;
2. Tanggal, bulan serta tahun yang didahului dengan kalimat pada tanggal.... contohnya, pada
tanggal 5 April 2015;
3. Tanda tangan petinggi yang berwenang;
4. Nama jelas petinggi yang berwenang;
5. Nomer Induk Pegawai (NIP);
6. Cap dinas atau lembaga yang berkaitan.

 Distribusi, yaitu tembusan yang berisi daftar pihak-pihak yang menerima salinan itu, lantaran
adanya kaitan dengan isi surat keputusan itu.

Surat Keputusan

No. ..../SK /...... -HRD/I/16

Perihal: Pengangkatan Karyawan Tetap

Setelah melakukan beberapa bagian evaluasi pada kinerja Saudara Agung Laksana terhitung mulai
tanggal 10 Januari 2011 dengan jabatan sebagai pegawai sementara PT. Lautan Emas di bagian
Administrasi Pergudangan, dengan adanya ini PT Lautan Emas berasumsi Sdr. sudah memenuhi
persyaratan untuk diangkat jadi karyawan tetap dengan ketentuan sebagai berikut ini:

Anda mungkin juga menyukai