RPP Mikroteacing Senin 11.15 (Nurul Huda. Nim 150207030)
RPP Mikroteacing Senin 11.15 (Nurul Huda. Nim 150207030)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, mene-rapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
1
B. Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis struktur, replikasi dan peran virus dalam kehidupan
4.2 Melakukan kampanye tentang bahaya virus dalam kehidupan terutama bahaya AIDS
berdasarkan tingkat virulensinya.
C. Indikator KD
Indikator KD Pertemuan Pertama
3.2.1 Siswa dapat menjelaskan struktur tubuh virus
4.2.1 Siswa dapat mengkomunikasikan bahaya virus dalam kehidupan terutama bahaya
AIDS berdasarkan tingkat virulensinya
Indikator KD Pertemuan Kedua
3.2.2 Siswa dapat menjelaskan daur litik pada proses replikasi virus
3.2.3 Siswa dapat menjelaskan daur lisogenik pada proses replikasi virus
3.2.4 Siswa dapat membandingkan daur litik dan daur lisogenik pada proses replikasi virus
4.2.2 Siswa dapat mensosialisasikan cara penularan virus dan pencegahan HIV/AIDS
Indikator KD Pertemuan Ketiga
3.2.5 Siswa dapat menjelaskan peranan virus dalam kehidupan
4.2.2 Siswa dapat merancang poster tentang penyakit AIDS melalui kegiatan diskusi
kelompok.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan proses pembelajaran siswa diharapkan mampu menganalisis
struktur, replikasi dan peran virus dalam kehidupan, serta mampu melakukan kampanye
tentang bahaya virus dalam kehidupan terutama bahaya AIDS berdasarkan tingkat
virulensinya.
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Metode : ceramah, observasi, diskusi, presentasi, tanya jawab
2
G. Media dan alat Pembelajaran
Alat : alat tulis, spidol, papan tulis, LCD, laptop
Media : gambar replikasi virus, video replikasi virus, LKPD
H. Sumber belajar
1. Neil A. Campbel., dkk. 2010. Biologi Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
2. Agnes Sri Harti. 2015. Mikrobiologi Kesehatan.Yogyakarta: Andi.
3. Ninuk Dian Kurniawati., dkk, 2007, Asuhan Keperawatan pada Pasien Terinfeksi
HIV/AIDS, Jakarta: Salemba Madika.
4. Sri Murwani, 2015, Dasar-dasar Mikrobiologi Veteriner, Malang: UB Press.
I. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama (I)
Tahap
Deskripsi Kegiatan Waktu
Kegiatan
Orientasi
Guru memulai kegiatan dengan memberi salam
Guru menanyakan kabar siswa
Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa
Guru mengabsen kehadiran siswa
Guru mengamati kebersihan dan ketertiban kelas dan
menyuruh siswa untuk mengambil sampah jika ada
Apersepsi
Kegiatan
Guru dan siswa bertanya jawab mengenai pengetahuan awal 5 menit
Pendahuluan
mengenal materi yang akan di pelajari dan mengaitkan materi
dengan pengalaman siswa, yaitu dengan mengajukan
pertanyaan yang berhubungan dengan virus seperti “Apakah
kalian pernah mengalami flu?, apakah kalian tahu
penyebabnya?” dan apakah kalian pernah mendengar tentang
penyakit AIDS?, apakah kalian tahu penyebab penyakit
tersebut?
3
Motivasi
Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan
menunjukkan media tentang virus agar membangkitkan
motivasi belajar pada siswa dengan mengaitkan materi virus
dengan ayat Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 29:
“Dia-lah Allah yang menciptakan segala yang ada di bumi
untuk kalian dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu
dijadikan-Nya tujuh langit, dan Dia Maha mengetahui segala
sesuatu”
Dalam ayat diatas Allah menegaskan bahwa Allah
menciptakan semua yang ada di bumi ini untuk kepentingan
manusia. oleh karena itu, tak ada satu pun ciptaan Allah di
alam ini yang sia-sia, karena itu semua diciptrakan untuk
suatu kepentingan bagi manusia, meskipun manusia itu
sendiri masih belum mengetahui letak kepentingan tersebut.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
berlangsung
A. Mengamati
Guru menjelaskan materi tentang virus sebagai pengantar
pembelajaran
Siswa memperhatikan dan mendengarkan apa yang dijelaskan
oleh guru
Guru mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok,
dalam satu kelompok terdiri dari 3-4 orang
Guru mempersilahkan siswa untuk duduk dengan anggota
Kegiatan Inti 15
kelompok masing-masing
menit
Guru membagikan LKPD dan studi literatur (handout)
kepada setiap kelompok
Guru mengarahkan setiap kelompok untuk membaca dan
memperhatikan sejenak petunjuk yang terdapat dalam LKPD
Guru menayangkan video tentang replikasi virus
Siswa memperhatikan video yang ditampilkan guru dan
mencatat informasi yang terdapat dalam video tersebut untuk
4
menjawab pertanyaan dalam LKPD dan dikaitkan juga
dengan literatur yang ada
B. Menanya
Guru memberikan siswa kesempatan bertanya mengenai hal-
hal yang berkaitan dengan pokok pembahasan yang belum di
mengerti
C. Mengumpulkan data/Informasi
Siswa mengumpulkan data dengan membaca literatur yang
telah dibagikan untuk menyelesaikan LKPD yang diberikan
oleh guru
D. Mengasosiasi
Siswa dalam setiap kelompok mendiskusikan lebih lanjut
mengenai kasus penyakit HIV/AIDS LKPD
E. Mengkomunikasikan
Guru menunjuk setiap kelompok untuk mepresentasikan hasil
diskusi kelompok di depan kelas dengan menggunakan media
gambar yang telah disediakan oleh guru
Guru memberikan kesempatan beberapa siswa dari kelompok
lain untuk menanggapi penjelasan temannya dan guru
memberikan tambahan jawaban yang kurang tepat.
Guru menilai keterampilan siswa dalam mempresentasi dan
berkomunikasi (terlampir)
1. Simpulan
Guru meminta beberapa siswa untuk dapat menyimpulkan
materi yang telah didiskusikan mengenai proses replikasi
virus dan guru memberi tambahan jika terdapat konsep yang
kurang lengkap dan kurang tepat.
Kegiatan
2. Evaluasi
penutup
Guru memberikan beberapa pertanyaan secara lisan ataupun
tulisan kepada siswa dan memberikan tugas tambahan untuk
dikerjakan di rumah dan dikumpulkan minggu depan
(terlampir)
3. Refleksi
5
Guru menanyakan kepada siswa mengenai materi yang belum
dipahami ataupun yang sudah dipahami dan guru meminta
kesan dan pesan dari siswa mengenai proses pembelajaran
yang telah dilakukan
4. Penutup
Guru mengucapkan salam dan menutup pembelajaran disertai
dengan doa penutup majelis.
Mengetahui,
Kepala Sekolah Aceh Besar, 24 November 2018
Lampiran 1
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN
6
1. Virus tersusun atas selubung protein yang disebut ….
a. hospes
b. virion
c. kapsid
d. vaksin
e. partikel virus
2. Virus mengambil alih fungsi DNA bakteri. Tujuan tindakan virus ini adalah ….
a. untuk mengaktifkan inti sel bakteri hingga dapat memproduksi enzim baru
b. melipat gandakan bakteri
c. agar DNA bakteri melakukan replikasi sebagai persiapan pembelahan sel
d. mensintesis protein dan membuat struktur tubuh virus yang baru
e. untuk membuat bakteri hancur
3. Bagian yang tidak dimiliki oleh virus adalah, kecuali ….
a. inti sel
b. selubung protein
c. sitoplasma
d. membran sel
e. organel sel
4. Virus yang menginfeksi bakteri disebut ….
a. mikroprofag
b. mikrobakteri
c. profag
d. bakteriofag
e. Makrobakter
5. Virus hanya dapat hidup secara parasit sehingga untuk memelihara virus harus
digunakan medium berupa ….
a. embrio ayam
b. air kelapa
c. agar campur kentang
d. agar
e. daging dan kaldu
6. Ekor virus menempel pada dinding bakteri terjadi pada tahap ….
a. melebur
b. sintesis
7
c. perakitan
d. injeksi
e. Adsorpsi
7. Pada saat virus berada dalam tahap lisogenik, mengapa tubuh tidak merasa sakit? Hal
ini disebabkan virus ….
a. tidak bersifat parasit
b. merusak sistem imun
c. dapat masuk ke fase litik
d. belum cukup matang
e. masih berada dalam sel sehingga sistem imun tidak dapat mendeteksi benda asing
8. Replikasi virus yang diakhiri dengan matinya sel inang disebut ….
a. siklus lisogenik
b. infeksi sel inang
c. siklus litik
d. lisis
e. Proliferasi
9. Berikut ini adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh virus, yaitu ….
a. Diare dan flu burung
b. Influenza dan flu burung
c. Cacar dan TBC
d. Cacar dan malaria
e. Demam berdarah dan malaria
10. Penyakit cacar air disebabkan oleh virus ….
a. Mata belek
b. E. coli
c. Varisela
d. Herpes zoster
e. Variola
B. Soal Uraian
1. Sebutkan dan jelaskan 3 ciri-ciri virus yang membedakanya dengan organisme lain!
2. Gambarkan struktur tubuh virus bakteriofage dan bagian-bagiannya!
3. Sebutkan dan jelaskan tahap-tahap replikasi virus secara litik!
4. Sebutkan 3 peranan virus yang menguntungkan!
8
5. Apa yang dimaksud dengan:
a. Kapsid
b. Parasit obligat intraseluler
c. Virion
9
Dapat digolongkan sebagai benda mati, karena dapat dikristalkan dan tidak
mempunyai protoplasma
Dapat digolongkan benda hidup, karena memiliki kemampuan metabolisme,
reproduksi, dan memiliki asam nukleat.
Hanya dapat berkembangbiak di dalam sel atau jaringan hidup
10
Pembuatan vaksin protein. Selubung virus dapat digunakan sebagai protein
khusus yang akan memacu terbentuknya respon kekebalan tubuh melawan suatu
penyakit.
Untuk pengobatan secara bioogis, yaitu dengan melemahkan atau membunuh
bakteri, jamur, atau protozoa yang bersifat patogen. Bakteriofage, misalnya dapat
digunakan untuk membunuh bakteri patogen.
Pemberantasan serangga hama. Beberapa virus hidup parasit pada serangga.
Virus tersebut dibiakkan dan digunakan untuk menyemprot serangga atau
tanaman, misalnya Baculovirus.
5. Pengertian dari:
a. Kapsid : Kapsid merupakan selubung terluar virus yang tersusun atas banyak
subunit protein yang disebut kapsomer
b. Parasit obligat intraseluler : Virus hanya dapat bereplikasi di dalam sel/jaringan
hidup
c. Virion: Satu struktur partikel virus
11
Jika menjawab 2 peranan virus yang menguntungkan 2
Jika menjawab 1 peranan virus yang menguntungkan 1
12
Lampiran 2
Aspek Penilaian
No. Nama Siswa Skor Nilai
A B C D E
1
2
3
4
5
Dst
13
tugas sesuai 2. Melakukan tugas kurang sesuai tujuan
tujuan 3. Melakukan tugas sesuai tujuan
4. Melakukan tugas sangat sesuai tujuan
Keseriusan 1. Tidak serius dalam melaksanakan pengamatan
dalam 2. Kurang serius dalam melaksanakan pengamatan
C
melaksanakan 3. Serius dalam melaksanakan pengamatan
pengamatan 4. Sangat serius dalam melaksanakan pengamatan
Kebenaran 1. Hasil pengamatan dengan teori tidak sesuai
hasil 2. Hasil pengamatan dengan teori kurang sesuai
D
pengamatan 3. Hasil pengamatan dengan teori sesuai
dengan teori 4. Hasil pengamatan dengan teori sangat sesuai
1. Tidak jujur dalam menemukan fakta
Jujur dalam
2. Kurang jujur dalam menemukan fakta
E menemukan
3. Jujur dalam menemukan fakta
fakta
4. Sangat jujur dalam menemukan fakta
Penilaian
skor yang diperoleh
RumusNilai = x 100
skor seluruhnya
14
Lampiran 3
LEMBAR PENILAIAN PRESENTASI
Aspek Penilaian
No. Nama Siswa Skor Nilai
A B C D E F
1
2
3
4
5
Dst
15
Rubrik Penilaian Presentasi
Aspek
Skor
Penilaian
1. Tidak memandang kearah teman
Memandang 2. Kadang-kadang memandang kearah teman
A
kearah teman 3. Sering memandang kearah teman
4. Memandang kearah teman
1. Tidak menguasai materi
Penguasaan 2. Kurang menguasai materi
B
Materi 3. Menguasai materi
4. Sangat menguasai materi
1. Tidak sistematika dalam menyampaikan materi
2. Kurang dalam menyampaikan materi
C Sistematika
3. Sistematika dalam menyampaikan materi
4. Sangat sistematika dalam menyampaikan materi
1. Pengucapan bahasa (pelafalan) tidak tepat
Pengucapan
2. Pengucapan bahasa (pelafalan) kurang tepat
D bahasa
3. Pengucapan bahasa (pelafalan) tepat
(pelafalan)
4. Pengucapan bahasa (pelafalan) sangat tepat
Menyampaikan 1. Menyampaikan dengan intonasi dan mimik tidak baik
dengan 2. Menyampaikan dengan intonasi dan mimik kurang baik
E
intonasi dan 3. Menyampaikan dengan intonasi dan mimik baik
mimik 4. Menyampaikan dengan intonasi dan mimik sangat baik
Menghargai 1. Tidak menghargai pertanyaan dan pendapat teman
pertanyaan dan 2. Kurang menghargai pertanyaan dan pendapat teman
F
pendapat 3. Menghargai pertanyaan dan pendapat teman
teman 4. Sangat menghargai pertanyaan dan pendapat teman
Penilaian
skor yang diperoleh
RumusNilai = x 100
skor seluruhnya
16
Lampiran 4
LEMBAR PENILAIAN PEMBUATAN POSTER
AspekPenilaian
No NamaSiswa Skor Nilai
A B C D E
1
2
3
4
5
Dst
17
informasi dan 3. Teratur menyusun informasi dan gambar pada poster
gambar pada 4. Sangat menyusun informasi dan gambar pada poster
poster
1. Poster kurang rapi, kurang menarik
Kerapian dan 2. Poster kurang rapi, menarik
D
kebersihan 3. Poster dibuat rapi, kurang menarik
4. Poster dibuat rapi dan menarik
Penilaian
skor yang diperoleh
RumusNilai = x 100
skor seluruhnya
18
Lampiran 5
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
A. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan tentang daur litik pada proses replikasi virus
2. Menjelaskan tentang daur lisogenik pada proses replikasi virus
3. Membandingkan daur litik dan daur lisogenik pada proses replikasi virus
B. Langkah Kegiatan
1. Perhatikan gambar siklus litik di bawah ini!
2. Bacalah informasi yang terdapat pada literatur (handout) dan susunlah gambar
replikasi virus secara litik yang telah telah teracak
19
3. Isilah tabel dibawah ini!
4. Analisilah kasus berikut ini dan kemukan pendapatkan kalian tentang cara mencegah
penularan virus HIV/AIDS!
20
Menurut KAPETA Foundation, banyak orang tidak merasa berbeda setelah terinfeksi
HIV. bahkan banyak orang tidak merasa gejala apa-apa selama bertahun-tahun. Oleh karena
itu, tak sedikit orang yang tertular HIV tetapi tidak menyadarinya.
Diestimasikan, di Indonesia tahun 2014 akan terdapat 501.400 kasus HIV/AIDS.
Penderita HIV/AIDS sudah terdapat di 32 provinsi dan 300 kabupaten/kota. Penderita
ditemukan terbanyak pada usia produktif, yaitu 15-29 tahun. Padahal, pengurangan kasus
HIV/AIDS merupakan salah satu target Millennium Development Goals (MDGs).
Fakta menunjukkan, Papua tidak lagi menjadi provinsi yang memiliki jumlah kasus
HIV/AIDS paling banyak, meski untuk prevalansi per penduduk masih yang tertinggi. Justru
di Jawa Barat (Jabar) jumlah kasus penderita HIV/AIDS menduduki peringkat pertama. Jabar
mencapai 3.213 kasus, disusul DKI Jakarta 2.810 kasus, Jawa Timur 2.753 kasus, kemudian
keempat Papua dengan 2.605 kasus
Memang, kasus HIV/AIDS di Indonesia bagaikan fenomena gunung es. Jumlah
penderita yang melapor hanyalah sebagian kecil dari kasus sesungguhnya terjadi. Ada
estimasi, kasus HIV/AIDS di Indonesia sebenarnya sudah mencapai 270.000 penderita.
21
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
A. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan tentang daur litik pada proses replikasi virus
2. Menjelaskan tentang daur lisogenik pada proses replikasi virus
3. Membandingkan daur litik dan daur lisogenik pada proses replikasi virus
B. Langkah Kegiatan
1. Perhatikan gambar siklus lisogenik di bawah ini!
2. Bacalah informasi yang terdapat pada literatur (handout) dan susunlah media gambar
replikasi virus secara lisogenik yang telah diacak secara berurutan!
22
3. Isilah tabel dibawah ini!
4. Analisilah kasus berikut ini dan kemukan pendapatkan kalian tentang cara mencegah
penularan virus HIV/AIDS!
23
dan merusak bagian dari system itu, yaitu jenis sel darah putih yang disebut T lymphocyte
atau T cell atau dalam bahasa Indonesia sel limfosit T.
Menurut KAPETA Foundation, banyak orang tidak merasa berbeda setelah terinfeksi
HIV. bahkan banyak orang tidak merasa gejala apa-apa selama bertahun-tahun. Oleh karena
itu, tak sedikit orang yang tertular HIV tetapi tidak menyadarinya. Diestimasikan, di
Indonesia tahun 2014 akan terdapat 501.400 kasus HIV/AIDS. Penderita HIV/AIDS sudah
terdapat di 32 provinsi dan 300 kabupaten/kota. Penderita ditemukan terbanyak pada usia
produktif, yaitu 15-29 tahun. Padahal, pengurangan kasus HIV/AIDS merupakan salah satu
target Millennium Development Goals (MDGs).
Fakta menunjukkan, Papua tidak lagi menjadi provinsi yang memiliki jumlah kasus
HIV/AIDS paling banyak, meski untuk prevalansi per penduduk masih yang tertinggi. Justru
di Jawa Barat (Jabar) jumlah kasus penderita HIV/AIDS menduduki peringkat pertama. Jabar
mencapai 3.213 kasus, disusul DKI Jakarta 2.810 kasus, Jawa Timur 2.753 kasus, kemudian
keempat Papua dengan 2.605 kasus
Memang, kasus HIV/AIDS di Indonesia bagaikan fenomena gunung es. Jumlah
penderita yang melapor hanyalah sebagian kecil dari kasus sesungguhnya terjadi. Ada
estimasi, kasus HIV/AIDS di Indonesia sebenarnya sudah mencapai 270.000 penderita.
24
Lampiran 6
Materi Pembelajaran
1. Struktur Tubuh Virus
Kata virus berasal dari bahasa latin yaitu venom yang berarti racun. Diartikan
demikian karena hampir semua jenis virus adalah penyebab penyakit, baik pada
tumbuhan, hewan maupun manusia. Virus hanya dapat bereplikasi di dalam sel/jaringan
hidup sehingga disebut parasit obligat intraseluler. Virus memiliki ukuran sangat renik
yaitu antara 20-300 nm. Virus yang berukuran paling kecil adalah virus polio. Panjang
tubuhnya lebih kurang 20 nm. Virus yang paling besar adalah virus penyerang bakteri
yang panjang tubuhnya 100 nm dan virus TMV yang panjang tubuhnya 300 nm.
Struktur tubuh virus berbeda dengan sel organisme hidup lainnya. Tubuh virus
bukan merupakan suatu sel (disebut aseluler) karena tidak memiliki dinding sel,
membran sel, sitoplasma, inti sel, dan organel sel lainnya. Selain ukuran tubuhnya sangat
kecil, virus memilki sifat benda mati karena terdiri atas partikel yang dapat dikristalkan.
Partikel virus lengkap disebut virion.
Struktur tubuh virus paling sederhana terdiri dari asam nukleat yang dibungkus
kapsid yang disebut nukleokapsid. Virus yang hanya terdiri dari nukleokapsid disebut
virus telanjang. Contoh virus yang hanya berupa nukleokapsid adalah TMV, adenovirus
dan virus kutil. Selain nukleokapsid ada virus yang memiliki bagian luar seperti
selubung, ekor, kepala dan lain-lain. Virus yang seperti ini disebut virus kompleks.
Salah satu contoh virus kompleks adalah bakteriofage (virus yang menyerang
bakteri). Virus bakteriofage berbentuk huruf T yang memiliki bagian-bagian tubuh, yaitu
kepala, leher, dan ekor. Pada bgian ekor terdapat lempeng dasar dan serabut ekor yang
berfungsi sebagai alat menempel dan tempat penginjeksian DNA ke dalam sel inang.
Kepala fage (virus) berbentuk polihedral (segi banyak). Pada bagian kepala hingga ekor
terdapat kapsid dan selubung ekor (bagian luar) serta asam nukleat (bagian dalam).
25
Gambar. Struktur tubuh virus
26
2. Replikasi virus
Perkembangbiakkan virus sering juga disebut dengan istilah replikasi. Virus untuk
berkembangbiak memerlukan lingkungan sel yang hidup. Oleh karena itu, virus
menginfeksi sel bakteri, sel hewan, sel tumbuhan dan sel manusia. Ada dua macam cara
virus menginfeksi inangnya, yaitu secara litik dan secara lisogenik. Pada infeksi secara
lisogenik, virus tidak menghancurkan sel, tetapi berintegrasi dengan DNA sel induk.
Dengan demikian, virus akan bertambah banyak pada saat sel inang membelah.
a. Siklus Litik
27
protein (kapsid) baru. Bagian-bagian fage yang terdiri dari kepala, ekor dan serabut
ekor telah terbentuk.
Fase Perakitan
Komponen-komponen fage akan disusun membentuk fage baru yang lengkap
dengan molekul DNA dan kapsidnya
Fase Pembebasan atau lisis
Setelah fage dewasa, sel bakteri akan pecah (lisis), sehingga fage yang baru akan
keluar. Jumlah virus baru ini dapat mencapai 200 buah. Pembentukkan partikel
bakteriofage melalui siklus litik ini memerlukan waktu 20 menit.
b. Siklus Lisogenik
28
satu gen yang selalu aktif. Gen aktif berfungsi untuk mengkode protein reseptor
yang berfungsi menjaga agar sebagian gen profage tidak aktif.
d. Fase Replikasi
Saat profage akan bereplikasi, itu artinya DNA fage juga turut bereplikasi.
Kemudian ketika bakteri membelah diri, bakteri menghasilkan dua sel anakan yang
masing-masing mengandung profage. DNA fage (dalam profage) akan terus
bertambah banyak jika sel bakteri terus menerus membelah. Bakteri lisogenik
dapat diinduksi untuk mengaktifkan profagenya. Pengaktifan ini mengakibatkan
terjadinya siklus litik.
29
tanaman, misalnya Baculovirus. Sejak tahun 1950, Baculovirus digunakan
sebagai bioinsektisida yang tidak mencemari lingkungan.
Untuk membuat perangkat elektronik. Tim ilmuwan dari Jonh Innes Center
(pusat riset mikrobiologi di Inggris) berhasil menginokulasi partikel virus,
kemudian mencampurkannya dengan senyawa besi (Fe) untuk membuat
kapasitor (alat penyimpanan energi listrik).
30