Anda di halaman 1dari 30

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikann : SMA/MA


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/I
Materi Pokok : Virus
Alokasi Waktu : 9 x 45 menit (3 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, mene-rapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

1
B. Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis struktur, replikasi dan peran virus dalam kehidupan
4.2 Melakukan kampanye tentang bahaya virus dalam kehidupan terutama bahaya AIDS
berdasarkan tingkat virulensinya.

C. Indikator KD
Indikator KD Pertemuan Pertama
3.2.1 Siswa dapat menjelaskan struktur tubuh virus
4.2.1 Siswa dapat mengkomunikasikan bahaya virus dalam kehidupan terutama bahaya
AIDS berdasarkan tingkat virulensinya
Indikator KD Pertemuan Kedua
3.2.2 Siswa dapat menjelaskan daur litik pada proses replikasi virus
3.2.3 Siswa dapat menjelaskan daur lisogenik pada proses replikasi virus
3.2.4 Siswa dapat membandingkan daur litik dan daur lisogenik pada proses replikasi virus
4.2.2 Siswa dapat mensosialisasikan cara penularan virus dan pencegahan HIV/AIDS
Indikator KD Pertemuan Ketiga
3.2.5 Siswa dapat menjelaskan peranan virus dalam kehidupan
4.2.2 Siswa dapat merancang poster tentang penyakit AIDS melalui kegiatan diskusi
kelompok.

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan proses pembelajaran siswa diharapkan mampu menganalisis
struktur, replikasi dan peran virus dalam kehidupan, serta mampu melakukan kampanye
tentang bahaya virus dalam kehidupan terutama bahaya AIDS berdasarkan tingkat
virulensinya.

E. Materi Pembelajaran (terlampir)


1. Struktur tubuh virus
2. Replikasi virus
3. Peranan virus dalam kehidupan

F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Metode : ceramah, observasi, diskusi, presentasi, tanya jawab

2
G. Media dan alat Pembelajaran
Alat : alat tulis, spidol, papan tulis, LCD, laptop
Media : gambar replikasi virus, video replikasi virus, LKPD

H. Sumber belajar
1. Neil A. Campbel., dkk. 2010. Biologi Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
2. Agnes Sri Harti. 2015. Mikrobiologi Kesehatan.Yogyakarta: Andi.
3. Ninuk Dian Kurniawati., dkk, 2007, Asuhan Keperawatan pada Pasien Terinfeksi
HIV/AIDS, Jakarta: Salemba Madika.
4. Sri Murwani, 2015, Dasar-dasar Mikrobiologi Veteriner, Malang: UB Press.

I. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama (I)
Tahap
Deskripsi Kegiatan Waktu
Kegiatan
Orientasi
 Guru memulai kegiatan dengan memberi salam
 Guru menanyakan kabar siswa
 Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa
 Guru mengabsen kehadiran siswa
 Guru mengamati kebersihan dan ketertiban kelas dan
menyuruh siswa untuk mengambil sampah jika ada
Apersepsi
Kegiatan
 Guru dan siswa bertanya jawab mengenai pengetahuan awal 5 menit
Pendahuluan
mengenal materi yang akan di pelajari dan mengaitkan materi
dengan pengalaman siswa, yaitu dengan mengajukan
pertanyaan yang berhubungan dengan virus seperti “Apakah
kalian pernah mengalami flu?, apakah kalian tahu
penyebabnya?” dan apakah kalian pernah mendengar tentang
penyakit AIDS?, apakah kalian tahu penyebab penyakit
tersebut?

3
Motivasi
 Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan
menunjukkan media tentang virus agar membangkitkan
motivasi belajar pada siswa dengan mengaitkan materi virus
dengan ayat Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 29:
“Dia-lah Allah yang menciptakan segala yang ada di bumi
untuk kalian dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu
dijadikan-Nya tujuh langit, dan Dia Maha mengetahui segala
sesuatu”
Dalam ayat diatas Allah menegaskan bahwa Allah
menciptakan semua yang ada di bumi ini untuk kepentingan
manusia. oleh karena itu, tak ada satu pun ciptaan Allah di
alam ini yang sia-sia, karena itu semua diciptrakan untuk
suatu kepentingan bagi manusia, meskipun manusia itu
sendiri masih belum mengetahui letak kepentingan tersebut.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
berlangsung
A. Mengamati
 Guru menjelaskan materi tentang virus sebagai pengantar
pembelajaran
 Siswa memperhatikan dan mendengarkan apa yang dijelaskan
oleh guru
 Guru mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok,
dalam satu kelompok terdiri dari 3-4 orang
 Guru mempersilahkan siswa untuk duduk dengan anggota
Kegiatan Inti 15
kelompok masing-masing
menit
 Guru membagikan LKPD dan studi literatur (handout)
kepada setiap kelompok
 Guru mengarahkan setiap kelompok untuk membaca dan
memperhatikan sejenak petunjuk yang terdapat dalam LKPD
 Guru menayangkan video tentang replikasi virus
 Siswa memperhatikan video yang ditampilkan guru dan
mencatat informasi yang terdapat dalam video tersebut untuk

4
menjawab pertanyaan dalam LKPD dan dikaitkan juga
dengan literatur yang ada
B. Menanya
 Guru memberikan siswa kesempatan bertanya mengenai hal-
hal yang berkaitan dengan pokok pembahasan yang belum di
mengerti
C. Mengumpulkan data/Informasi
 Siswa mengumpulkan data dengan membaca literatur yang
telah dibagikan untuk menyelesaikan LKPD yang diberikan
oleh guru
D. Mengasosiasi
 Siswa dalam setiap kelompok mendiskusikan lebih lanjut
mengenai kasus penyakit HIV/AIDS LKPD
E. Mengkomunikasikan
 Guru menunjuk setiap kelompok untuk mepresentasikan hasil
diskusi kelompok di depan kelas dengan menggunakan media
gambar yang telah disediakan oleh guru
 Guru memberikan kesempatan beberapa siswa dari kelompok
lain untuk menanggapi penjelasan temannya dan guru
memberikan tambahan jawaban yang kurang tepat.
 Guru menilai keterampilan siswa dalam mempresentasi dan
berkomunikasi (terlampir)
1. Simpulan
Guru meminta beberapa siswa untuk dapat menyimpulkan
materi yang telah didiskusikan mengenai proses replikasi
virus dan guru memberi tambahan jika terdapat konsep yang
kurang lengkap dan kurang tepat.
Kegiatan
2. Evaluasi
penutup
Guru memberikan beberapa pertanyaan secara lisan ataupun
tulisan kepada siswa dan memberikan tugas tambahan untuk
dikerjakan di rumah dan dikumpulkan minggu depan
(terlampir)
3. Refleksi

5
Guru menanyakan kepada siswa mengenai materi yang belum
dipahami ataupun yang sudah dipahami dan guru meminta
kesan dan pesan dari siswa mengenai proses pembelajaran
yang telah dilakukan
4. Penutup
Guru mengucapkan salam dan menutup pembelajaran disertai
dengan doa penutup majelis.

J. Penilaian Hasil Pembelajaran


No. Jenis Bentuk Instrumen Contoh Instrumen
1. Pengetahuan Soal pilihan ganda dan uraian Lampiran 1
Lembar penilaian diskusi Lampiran 2
2. Keterampilan Lembar penilaian presentasi Lampiran 3
Lembar penilaian pembuatan poster Lampiran 4

Mengetahui,
Kepala Sekolah Aceh Besar, 24 November 2018

Elita Agustina, M.Si. Nurul Huda


NIM. 150207030

Lampiran 1
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN

A. Soal Pilhan Ganda

6
1. Virus tersusun atas selubung protein yang disebut ….
a. hospes
b. virion
c. kapsid
d. vaksin
e. partikel virus
2. Virus mengambil alih fungsi DNA bakteri. Tujuan tindakan virus ini adalah ….
a. untuk mengaktifkan inti sel bakteri hingga dapat memproduksi enzim baru
b. melipat gandakan bakteri
c. agar DNA bakteri melakukan replikasi sebagai persiapan pembelahan sel
d. mensintesis protein dan membuat struktur tubuh virus yang baru
e. untuk membuat bakteri hancur
3. Bagian yang tidak dimiliki oleh virus adalah, kecuali ….
a. inti sel
b. selubung protein
c. sitoplasma
d. membran sel
e. organel sel
4. Virus yang menginfeksi bakteri disebut ….
a. mikroprofag
b. mikrobakteri
c. profag
d. bakteriofag
e. Makrobakter
5. Virus hanya dapat hidup secara parasit sehingga untuk memelihara virus harus
digunakan medium berupa ….
a. embrio ayam
b. air kelapa
c. agar campur kentang
d. agar
e. daging dan kaldu
6. Ekor virus menempel pada dinding bakteri terjadi pada tahap ….
a. melebur
b. sintesis

7
c. perakitan
d. injeksi
e. Adsorpsi
7. Pada saat virus berada dalam tahap lisogenik, mengapa tubuh tidak merasa sakit? Hal
ini disebabkan virus ….
a. tidak bersifat parasit
b. merusak sistem imun
c. dapat masuk ke fase litik
d. belum cukup matang
e. masih berada dalam sel sehingga sistem imun tidak dapat mendeteksi benda asing
8. Replikasi virus yang diakhiri dengan matinya sel inang disebut ….
a. siklus lisogenik
b. infeksi sel inang
c. siklus litik
d. lisis
e. Proliferasi
9. Berikut ini adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh virus, yaitu ….
a. Diare dan flu burung
b. Influenza dan flu burung
c. Cacar dan TBC
d. Cacar dan malaria
e. Demam berdarah dan malaria
10. Penyakit cacar air disebabkan oleh virus ….
a. Mata belek
b. E. coli
c. Varisela
d. Herpes zoster
e. Variola

B. Soal Uraian
1. Sebutkan dan jelaskan 3 ciri-ciri virus yang membedakanya dengan organisme lain!
2. Gambarkan struktur tubuh virus bakteriofage dan bagian-bagiannya!
3. Sebutkan dan jelaskan tahap-tahap replikasi virus secara litik!
4. Sebutkan 3 peranan virus yang menguntungkan!

8
5. Apa yang dimaksud dengan:
a. Kapsid
b. Parasit obligat intraseluler
c. Virion

Kunci Jawaban Pilihan Ganda


Nomor Soal Jawaban Skor Keterangan
1 Jawaban benar
1. C
0 Jawaban salah
1 Jawaban benar
2. D
0 Jawaban salah
1 Jawaban benar
3. B
0 Jawaban salah
1 Jawaban benar
4. D
0 Jawaban salah
1 Jawaban benar
5. A
0 Jawaban salah
1 Jawaban benar
6. E
0 Jawaban salah
1 Jawaban benar
7. E
0 Jawaban salah
1 Jawaban benar
8. C
0 Jawaban salah
1 Jawaban benar
9. B
0 Jawaban salah
1 Jawaban benar
10. C
0 Jawaban salah
Kunci Jawaban Soal Uraian
1. Ciri-ciri virus
 Tidak berbentuk sel, karena tidak mempunyai protoplasma, dinding sel, membran
sel, sitoplasma, inti sel dan organel lainnya

9
 Dapat digolongkan sebagai benda mati, karena dapat dikristalkan dan tidak
mempunyai protoplasma
 Dapat digolongkan benda hidup, karena memiliki kemampuan metabolisme,
reproduksi, dan memiliki asam nukleat.
 Hanya dapat berkembangbiak di dalam sel atau jaringan hidup

2. Gambar struktur tubuh virus bakteriofage

3. Siklus litik dan siklus lisogenik


 Siklus litik
Fase Absorpsi : fage melekat di bagian tertentu dari dinding sel bakteri dengan
serabut ekornya.
Fase Penetrasi : bakteriofage merusak dinding sel bakteri. Setelah dinding sel
bakteri terhidrolisi, maka DNA fage masuk ke dalam sel bakteri
Fase Replikasi dan Sintesis : fage merusak DNA bakteri dan menggunakannya
sebagai bahan untuk replikasi dan sintesis. Pada fase replikasi, fage menyusun
dan memperbanyak DNAnya. Pada fase sintesis, fage membentuk selubung-
selubung protein (kapsid) baru. Bagian-bagian fage yang terdiri dari kepala, ekor
dan serabut ekor telah terbentuk.
Fase Perakitan : Komponen-komponen fage akan disusun membentuk fage baru
yang lengkap dengan molekul DNA dan kapsidnya
Fase Pembebasan atau lisis : Setelah fage dewasa, sel bakteri akan pecah (lisis),
sehingga fage yang baru akan keluar.

4. Peranan virus yang menguntungkan

10
 Pembuatan vaksin protein. Selubung virus dapat digunakan sebagai protein
khusus yang akan memacu terbentuknya respon kekebalan tubuh melawan suatu
penyakit.
 Untuk pengobatan secara bioogis, yaitu dengan melemahkan atau membunuh
bakteri, jamur, atau protozoa yang bersifat patogen. Bakteriofage, misalnya dapat
digunakan untuk membunuh bakteri patogen.
 Pemberantasan serangga hama. Beberapa virus hidup parasit pada serangga.
Virus tersebut dibiakkan dan digunakan untuk menyemprot serangga atau
tanaman, misalnya Baculovirus.

5. Pengertian dari:
a. Kapsid : Kapsid merupakan selubung terluar virus yang tersusun atas banyak
subunit protein yang disebut kapsomer
b. Parasit obligat intraseluler : Virus hanya dapat bereplikasi di dalam sel/jaringan
hidup
c. Virion: Satu struktur partikel virus

Rubrik Penilaian Soal Uraian


No. Uraian Skor
Jika jawaban terjawab benar dan lengkap (3 ciri) 3
Jika jawaban terjawab hanya 2 ciri 2
1.
Jika jawaban terjawab hanya 1 ciri 1

Jika menggambarkan struktur virus dan bagian-bagiannya 3


Jika menggambarkan struktur virus 2
2.
Jika menuliskan bagian-bagian dari struktur virus 1

Jika menjawab tahap replikasi virus secara litik beserta penjelasan 3


Jika menjawab tahap replikasi virus secara litik dengan penjelasan hanya
2
3. pada beberapa tahap
Jika hanya menyebutkan tahap-tahap replikasi virus secara litik 1

4. Jika menjawab 3 peranan virus yang menguntungkan 3

11
Jika menjawab 2 peranan virus yang menguntungkan 2
Jika menjawab 1 peranan virus yang menguntungkan 1

Jika menjawab 3 pengertian dari kapsid, parasit obligat intraseluler dan


3
virion
Jika menjawab 2 pengertian dari kapsid, parasit obligat intraseluler atau
5. 2
virion
Jika menjawab 1 pengertian dari kapsid, parasit obligat intraseluler atau
1
virion

skor pilihan ganda+skor uraian


Skor nilai akhir = x 100
jumlah skor maksimal

12
Lampiran 2

LEMBAR PENILAIAN DISKUSI KELOMPOK

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas/Semester : X/I
Materi Pokok : Virus
Tanggal Pengamatan :

Keterangan Aspek Penilaian :


A = Aktif dalam kerja kelompok
B = Melakukan tugas sesuai tujuan
C = Keseriusan dalam melaksanakan pengamatan
D = Kebenaran hasil pengamatan dengan teori
E = Jujur dalam menemukan fakta

Aspek Penilaian
No. Nama Siswa Skor Nilai
A B C D E
1
2
3
4
5
Dst

Rubrik Penilaian Diskusi Kelompok


Aspek
Skor
Penilaian
1. Tidak aktif dalam kerja kelompok
Aktif dalam 2. Kurang aktif dalam kerja kelompok
A
kerja kelompok 3. Aktif dalam kerja kelompok
4. Sangat aktif dalam kerja kelompok
B Melakukan 1. Melakukan tugas tidak sesuai tujuan

13
tugas sesuai 2. Melakukan tugas kurang sesuai tujuan
tujuan 3. Melakukan tugas sesuai tujuan
4. Melakukan tugas sangat sesuai tujuan
Keseriusan 1. Tidak serius dalam melaksanakan pengamatan
dalam 2. Kurang serius dalam melaksanakan pengamatan
C
melaksanakan 3. Serius dalam melaksanakan pengamatan
pengamatan 4. Sangat serius dalam melaksanakan pengamatan
Kebenaran 1. Hasil pengamatan dengan teori tidak sesuai
hasil 2. Hasil pengamatan dengan teori kurang sesuai
D
pengamatan 3. Hasil pengamatan dengan teori sesuai
dengan teori 4. Hasil pengamatan dengan teori sangat sesuai
1. Tidak jujur dalam menemukan fakta
Jujur dalam
2. Kurang jujur dalam menemukan fakta
E menemukan
3. Jujur dalam menemukan fakta
fakta
4. Sangat jujur dalam menemukan fakta

Penilaian
skor yang diperoleh
RumusNilai = x 100
skor seluruhnya

Skor : 0 - 25 (Sangat Kurang)


25 - 50 (Kurang)
50 - 75 (Cukup)
> 75 (Baik)

14
Lampiran 3
LEMBAR PENILAIAN PRESENTASI

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas/semester : X/I
Materi Pokok : Virus
Tanggal Pengamatan :

Keterangan Aspek Penilaian :


A = Memandang kearah teman
B = Penguasaan Materi
C = Sistematika
D = Pengucapan bahasa (pelafalan)
E = Menyampaikan dengan intonasi dan mimik wajah
F = Menghargai pertanyaan dan pendapat teman

Aspek Penilaian
No. Nama Siswa Skor Nilai
A B C D E F
1
2
3
4
5
Dst

15
Rubrik Penilaian Presentasi

Aspek
Skor
Penilaian
1. Tidak memandang kearah teman
Memandang 2. Kadang-kadang memandang kearah teman
A
kearah teman 3. Sering memandang kearah teman
4. Memandang kearah teman
1. Tidak menguasai materi
Penguasaan 2. Kurang menguasai materi
B
Materi 3. Menguasai materi
4. Sangat menguasai materi
1. Tidak sistematika dalam menyampaikan materi
2. Kurang dalam menyampaikan materi
C Sistematika
3. Sistematika dalam menyampaikan materi
4. Sangat sistematika dalam menyampaikan materi
1. Pengucapan bahasa (pelafalan) tidak tepat
Pengucapan
2. Pengucapan bahasa (pelafalan) kurang tepat
D bahasa
3. Pengucapan bahasa (pelafalan) tepat
(pelafalan)
4. Pengucapan bahasa (pelafalan) sangat tepat
Menyampaikan 1. Menyampaikan dengan intonasi dan mimik tidak baik
dengan 2. Menyampaikan dengan intonasi dan mimik kurang baik
E
intonasi dan 3. Menyampaikan dengan intonasi dan mimik baik
mimik 4. Menyampaikan dengan intonasi dan mimik sangat baik
Menghargai 1. Tidak menghargai pertanyaan dan pendapat teman
pertanyaan dan 2. Kurang menghargai pertanyaan dan pendapat teman
F
pendapat 3. Menghargai pertanyaan dan pendapat teman
teman 4. Sangat menghargai pertanyaan dan pendapat teman

Penilaian
skor yang diperoleh
RumusNilai = x 100
skor seluruhnya

Skor : 0 - 25 (Sangat Kurang)


25 - 50 (Kurang)
50 - 75 (Cukup)
> 75 (Baik)

16
Lampiran 4
LEMBAR PENILAIAN PEMBUATAN POSTER

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Virus
Nama/kelompok :

Keterangan aspek penilaian:


A : Ketepatan memilih informasi dan gambar topik
B : Tampilan poster
C : Keteraturan menyusun informasi dan gambar pada poster
D : Kerapian dan kebersihan poster

AspekPenilaian
No NamaSiswa Skor Nilai
A B C D E
1
2
3
4
5
Dst

Rubrik penilaian pembuatan poster:


Aspek yang
Skor
dinilai
Ketepatan 1. Tidak tepat memilih informasi dan gambar topik
memilih 2. Kurang tepat memilih informasi dan gambar topik
A
informasi dan 3. tepat memilih informasi dan gambar topik
gambar topik 4. Sangat tepat memilih informasi dan gambar topik
1. Tampilan poster tidak menarik dan tidak inovatif
Tampilan 2. Tampilan poster kurang menarik dan tidak inovatif
B
poster 3. Tampilan poster menarik dan tidak inovatif
4. Tampilan poster sangat menarik dan tidak inovatif
Keteraturan 1. Tidak teraturmenyusun informasi dan gambar pada poster
C
menyusun 2. Kurang menyusun informasi dan gambar pada poster

17
informasi dan 3. Teratur menyusun informasi dan gambar pada poster
gambar pada 4. Sangat menyusun informasi dan gambar pada poster
poster
1. Poster kurang rapi, kurang menarik
Kerapian dan 2. Poster kurang rapi, menarik
D
kebersihan 3. Poster dibuat rapi, kurang menarik
4. Poster dibuat rapi dan menarik

Penilaian
skor yang diperoleh
RumusNilai = x 100
skor seluruhnya

Skor : 0 - 25 (Sangat Kurang)


25 - 50 (Kurang)
50 - 75 (Cukup)
> 75 (Baik)

18
Lampiran 5
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Mata Pelajaran : Biologi


Materi : Virus
Kelas : I (satu)
Kelompok :
Anggota : 1.
2.
3.
4.

A. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan tentang daur litik pada proses replikasi virus
2. Menjelaskan tentang daur lisogenik pada proses replikasi virus
3. Membandingkan daur litik dan daur lisogenik pada proses replikasi virus

B. Langkah Kegiatan
1. Perhatikan gambar siklus litik di bawah ini!

2. Bacalah informasi yang terdapat pada literatur (handout) dan susunlah gambar
replikasi virus secara litik yang telah telah teracak

19
3. Isilah tabel dibawah ini!

No. Perbedaan Siklus litik Siklus lisogenik

1. Sifat virus pada hospes .................................... ....................................

2. Jumlah tahapan .................................... ....................................

3. Kelanjutan siklus .................................... ....................................

4. Keadaan akhir hospes .................................... ....................................

5. Materi genetik hospes .................................... ....................................

6. Waktu .................................... ....................................

7. Contoh virus .................................... ....................................

4. Analisilah kasus berikut ini dan kemukan pendapatkan kalian tentang cara mencegah
penularan virus HIV/AIDS!

Kasus HIV/ AIDS di Indonesia Meroket

Mencemaskan! Kasus HIV/AIDS di Indonesia meroket cepat. Perilaku dan gaya


hidup bebas telah membuat kasus ini melaju kencang di Indonesia.
Menurut data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional menunjukan, tahun
1987 jumlah penderita AIDS di Indonesia masih lima kasus. Dalam rentang waktu 10 tahun,
hanya bertambah menjadi 44 kasus. Tetapi sejak 2007, kasus AIDS tiba-tiba melonjak
menjadi 2.947 kasus dan periode Juni 2009 meningkat hingga delapan kali lipat, menjadi
17.699 kasus. Dari jumlah tersebut, yang meninggal dunia mencapai 3.586 orang.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyebabkan penyakit
Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). HIV menyerang system kekebalan tubuh
dan merusak bagian dari system itu, yaitu jenis sel darah putih yang disebut T lymphocyte
atau T cell atau dalam bahasa Indonesia sel limfosit T.

20
Menurut KAPETA Foundation, banyak orang tidak merasa berbeda setelah terinfeksi
HIV. bahkan banyak orang tidak merasa gejala apa-apa selama bertahun-tahun. Oleh karena
itu, tak sedikit orang yang tertular HIV tetapi tidak menyadarinya.
Diestimasikan, di Indonesia tahun 2014 akan terdapat 501.400 kasus HIV/AIDS.
Penderita HIV/AIDS sudah terdapat di 32 provinsi dan 300 kabupaten/kota. Penderita
ditemukan terbanyak pada usia produktif, yaitu 15-29 tahun. Padahal, pengurangan kasus
HIV/AIDS merupakan salah satu target Millennium Development Goals (MDGs).
Fakta menunjukkan, Papua tidak lagi menjadi provinsi yang memiliki jumlah kasus
HIV/AIDS paling banyak, meski untuk prevalansi per penduduk masih yang tertinggi. Justru
di Jawa Barat (Jabar) jumlah kasus penderita HIV/AIDS menduduki peringkat pertama. Jabar
mencapai 3.213 kasus, disusul DKI Jakarta 2.810 kasus, Jawa Timur 2.753 kasus, kemudian
keempat Papua dengan 2.605 kasus
Memang, kasus HIV/AIDS di Indonesia bagaikan fenomena gunung es. Jumlah
penderita yang melapor hanyalah sebagian kecil dari kasus sesungguhnya terjadi. Ada
estimasi, kasus HIV/AIDS di Indonesia sebenarnya sudah mencapai 270.000 penderita.

21
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Mata Pelajaran : Biologi


Materi : Virus
Kelas : I (satu)
Kelompok :
Anggota : 1.
2.
3.
4.

A. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan tentang daur litik pada proses replikasi virus
2. Menjelaskan tentang daur lisogenik pada proses replikasi virus
3. Membandingkan daur litik dan daur lisogenik pada proses replikasi virus

B. Langkah Kegiatan
1. Perhatikan gambar siklus lisogenik di bawah ini!

2. Bacalah informasi yang terdapat pada literatur (handout) dan susunlah media gambar
replikasi virus secara lisogenik yang telah diacak secara berurutan!

22
3. Isilah tabel dibawah ini!

No. Perbedaan Siklus litik Siklus lisogenik

1. Sifat virus pada hospes .................................... ....................................

2. Jumlah tahapan .................................... ....................................

3. Kelanjutan siklus .................................... ....................................

4. Keadaan akhir hospes .................................... ....................................

5. Materi genetik hospes .................................... ....................................

6. Waktu .................................... ....................................

7. Contoh virus .................................... ....................................

4. Analisilah kasus berikut ini dan kemukan pendapatkan kalian tentang cara mencegah
penularan virus HIV/AIDS!

Kasus HIV/ AIDS di Indonesia Meroket

Mencemaskan! Kasus HIV/AIDS di Indonesia meroket cepat. Perilaku dan gaya


hidup bebas telah membuat kasus ini melaju kencang di Indonesia.
Menurut data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional menunjukan, tahun
1987 jumlah penderita AIDS di Indonesia masih lima kasus. Dalam rentang waktu 10 tahun,
hanya bertambah menjadi 44 kasus. Tetapi sejak 2007, kasus AIDS tiba-tiba melonjak
menjadi 2.947 kasus dan periode Juni 2009 meningkat hingga delapan kali lipat, menjadi
17.699 kasus. Dari jumlah tersebut, yang meninggal dunia mencapai 3.586 orang.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyebabkan penyakit
Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). HIV menyerang system kekebalan tubuh

23
dan merusak bagian dari system itu, yaitu jenis sel darah putih yang disebut T lymphocyte
atau T cell atau dalam bahasa Indonesia sel limfosit T.
Menurut KAPETA Foundation, banyak orang tidak merasa berbeda setelah terinfeksi
HIV. bahkan banyak orang tidak merasa gejala apa-apa selama bertahun-tahun. Oleh karena
itu, tak sedikit orang yang tertular HIV tetapi tidak menyadarinya. Diestimasikan, di
Indonesia tahun 2014 akan terdapat 501.400 kasus HIV/AIDS. Penderita HIV/AIDS sudah
terdapat di 32 provinsi dan 300 kabupaten/kota. Penderita ditemukan terbanyak pada usia
produktif, yaitu 15-29 tahun. Padahal, pengurangan kasus HIV/AIDS merupakan salah satu
target Millennium Development Goals (MDGs).
Fakta menunjukkan, Papua tidak lagi menjadi provinsi yang memiliki jumlah kasus
HIV/AIDS paling banyak, meski untuk prevalansi per penduduk masih yang tertinggi. Justru
di Jawa Barat (Jabar) jumlah kasus penderita HIV/AIDS menduduki peringkat pertama. Jabar
mencapai 3.213 kasus, disusul DKI Jakarta 2.810 kasus, Jawa Timur 2.753 kasus, kemudian
keempat Papua dengan 2.605 kasus
Memang, kasus HIV/AIDS di Indonesia bagaikan fenomena gunung es. Jumlah
penderita yang melapor hanyalah sebagian kecil dari kasus sesungguhnya terjadi. Ada
estimasi, kasus HIV/AIDS di Indonesia sebenarnya sudah mencapai 270.000 penderita.

24
Lampiran 6
Materi Pembelajaran
1. Struktur Tubuh Virus
Kata virus berasal dari bahasa latin yaitu venom yang berarti racun. Diartikan
demikian karena hampir semua jenis virus adalah penyebab penyakit, baik pada
tumbuhan, hewan maupun manusia. Virus hanya dapat bereplikasi di dalam sel/jaringan
hidup sehingga disebut parasit obligat intraseluler. Virus memiliki ukuran sangat renik
yaitu antara 20-300 nm. Virus yang berukuran paling kecil adalah virus polio. Panjang
tubuhnya lebih kurang 20 nm. Virus yang paling besar adalah virus penyerang bakteri
yang panjang tubuhnya 100 nm dan virus TMV yang panjang tubuhnya 300 nm.
Struktur tubuh virus berbeda dengan sel organisme hidup lainnya. Tubuh virus
bukan merupakan suatu sel (disebut aseluler) karena tidak memiliki dinding sel,
membran sel, sitoplasma, inti sel, dan organel sel lainnya. Selain ukuran tubuhnya sangat
kecil, virus memilki sifat benda mati karena terdiri atas partikel yang dapat dikristalkan.
Partikel virus lengkap disebut virion.
Struktur tubuh virus paling sederhana terdiri dari asam nukleat yang dibungkus
kapsid yang disebut nukleokapsid. Virus yang hanya terdiri dari nukleokapsid disebut
virus telanjang. Contoh virus yang hanya berupa nukleokapsid adalah TMV, adenovirus
dan virus kutil. Selain nukleokapsid ada virus yang memiliki bagian luar seperti
selubung, ekor, kepala dan lain-lain. Virus yang seperti ini disebut virus kompleks.
Salah satu contoh virus kompleks adalah bakteriofage (virus yang menyerang
bakteri). Virus bakteriofage berbentuk huruf T yang memiliki bagian-bagian tubuh, yaitu
kepala, leher, dan ekor. Pada bgian ekor terdapat lempeng dasar dan serabut ekor yang
berfungsi sebagai alat menempel dan tempat penginjeksian DNA ke dalam sel inang.
Kepala fage (virus) berbentuk polihedral (segi banyak). Pada bagian kepala hingga ekor
terdapat kapsid dan selubung ekor (bagian luar) serta asam nukleat (bagian dalam).

25
Gambar. Struktur tubuh virus

 Kapsid dan Selubung Ekor


Kapsid merupakan selubung terluar virus yang tersusun atas banyak subunit protein
yang disebut kapsomer. Kapsid inilah yang memberi bentuk virus. Bentuk kapsid
inilah yang memberi bentuk virus. Bentuk kapsid virus berbeda-beda; polihedral,
batang, bulat, oval, dan lain-lain. Fungsi kapsid adalah sebagai pelindung asam
nukleat dari enzim, reseptor virus ketika akan menginfeksi sel hospes dan sebagai
enghasil protein enzim untuk menembus membran sel hospes.
Selubung ekor pembungkus ekor yang terdiri dari cincin berjumlah 12 atau 24. Jenis
protein penyusun selubung ekor sama dengan jenis protein penyusun kapsid.
Beberapa virus memiliki selubung tambahan berupa sampul membran dari lipid,
karbohidrat, atau glikoprotein. Selubung tambahan berfungsi sebagai pelindung yang
berkaitan dengan antigen dan sistem imun virus. Virus yang memiliki sampul,
misalnya virus Sindbis.
 Asam Nukleat
Asam nukleat pembawa materi genetik virus yang digunakan untuk replikasi. Virus
hanya memiliki salah satu asam nukleat (DNA atau RNA), tidak keduanya. DNA atau
RNA pada virus merupakan penyusun genom (kumpulan gen) yang berfungsi sebagai
informasi genetik pada saat replikasi (penggandaan). Sel hidup organisme lain
memiliki genom dari DNA untai ganda (heliks ganda), tetapi genom virus dapat
berupa DNA untai ganda, DNA untai tunggal, atau RNA untai tunggal. Genom
membentuk molekul asam nukleat linear tunggal (lurus), sirkuler (melingkar),
bersegmen, atau tak bersegmen.

26
2. Replikasi virus
Perkembangbiakkan virus sering juga disebut dengan istilah replikasi. Virus untuk
berkembangbiak memerlukan lingkungan sel yang hidup. Oleh karena itu, virus
menginfeksi sel bakteri, sel hewan, sel tumbuhan dan sel manusia. Ada dua macam cara
virus menginfeksi inangnya, yaitu secara litik dan secara lisogenik. Pada infeksi secara
lisogenik, virus tidak menghancurkan sel, tetapi berintegrasi dengan DNA sel induk.
Dengan demikian, virus akan bertambah banyak pada saat sel inang membelah.

a. Siklus Litik

Gambar. Siklus litik


 Fase Adsorbsi
Pada fase Adsorbsi, fage/ melekat di bagian tertentu dari dinding sel bakteri dengan
serabut ekornya. Daerah perlekatan itu disebut daerah reseptor, daerah ini khas
bagi fage (bakteriofage) sehingga fage jenis lain tidak dapat melekat di tempat
tersebut.
 Fase Penetrasi
Meskipun tidak memilki enzim untuk metabolisme, bakteriofage memiliki enzim
lisosom yang berfungsi merusak dinding sel bakteri. Setelah dinding sel bakteri
terhidrolisi, maka DNA virus masuk ke dalam sel bakteri
 Fase Replikasi dan Sintesis
Pada fase ini, fage merusak DNA bakteri dan menggunakannya sebagai bahan
untuk replikasi dan sintesis. Pada fase replikasi, fage menyusun dan
memperbanyak DNAnya. Pada fase sintesis, fage membentuk selubung-selubung

27
protein (kapsid) baru. Bagian-bagian fage yang terdiri dari kepala, ekor dan serabut
ekor telah terbentuk.
 Fase Perakitan
Komponen-komponen fage akan disusun membentuk fage baru yang lengkap
dengan molekul DNA dan kapsidnya
 Fase Pembebasan atau lisis
Setelah fage dewasa, sel bakteri akan pecah (lisis), sehingga fage yang baru akan
keluar. Jumlah virus baru ini dapat mencapai 200 buah. Pembentukkan partikel
bakteriofage melalui siklus litik ini memerlukan waktu 20 menit.

b. Siklus Lisogenik

Gambar. Siklus lisogenik


a. Fase Absorpsi
Pada fase absorpsi dan infeksi peristiwa yang terjadi sama halnya dengan fase
absropsi pada infeksi secara litik. Fage menempel di tempat yang tepat yang
spesifik pada sel bakteri.
b. Fase Penetrasi
Pada fase ini, fage melepas enzim lisozim sehingga dinding sel bakteri berlubang.
Selanjutnya, DNA fage masuk ke dalam sel bakteri.
c. Fase Penggabungan
DNA virus bergabung dengan DNA bakteri membentuk profage. Dalam bentuk
profage, sebagian besar gen berada dalam fase tidak aktif, tetapi sedikitnya ada

28
satu gen yang selalu aktif. Gen aktif berfungsi untuk mengkode protein reseptor
yang berfungsi menjaga agar sebagian gen profage tidak aktif.
d. Fase Replikasi
Saat profage akan bereplikasi, itu artinya DNA fage juga turut bereplikasi.
Kemudian ketika bakteri membelah diri, bakteri menghasilkan dua sel anakan yang
masing-masing mengandung profage. DNA fage (dalam profage) akan terus
bertambah banyak jika sel bakteri terus menerus membelah. Bakteri lisogenik
dapat diinduksi untuk mengaktifkan profagenya. Pengaktifan ini mengakibatkan
terjadinya siklus litik.

3. Peranan virus dalam kehidupan


a. Peranan virus yang menguntungkan
Sebagian besar virus merugikan karena cara hidupnya bersifat parasit intraseluler
obligat pada sel hidup. Namun demikian, beberapa jenis virus dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Berikut ini beberapa manfaat
virus bagi manusia.
 Dalam teknologi rekayasa genetika (manipulasi informasi genetik), misalnya
untuk terapi gen. Terapi gen merupakan upaya perbaikan informasi genetik
dengan memperbaiki susunan basa nitrogen pada untaian DNA di dalam gen.
Salah satu keberhasilan teknik ini adalah memperbaiki kelainan genetik ADD
(adenosin deaminase deficiency) yang menyebabkan seseorang tidak
memiliki daya tahan tubuh karena tidak terdapat enzim AD (adenosin
deaminase). Dalam teknik terapi gen, Retrovirus digunakan sebagai vektor
untuk memasukkan gen pengkode enzim AD ke dalam sel limfosit T yang
abnormal.
 Pembuatan vaksin protein. Selubung virus dapat digunakan sebagai protein
khusus yang akan memacu terbentuknya respon kekebalan tubuh melawan
suatu penyakit.
 Untuk pengobatan secara bioogis, yaitu dengan melemahkan atau membunuh
bakteri, jamur, atau protozoa yang bersifat patogen. Bakteriofage, misalnya
dapat digunakan untuk membunuh bakteri patogen.
 Pemberantasan serangga hama. Beberapa virus hidup parasit pada serangga.
Virus tersebut dibiakkan dan digunakan untuk menyemprot serangga atau

29
tanaman, misalnya Baculovirus. Sejak tahun 1950, Baculovirus digunakan
sebagai bioinsektisida yang tidak mencemari lingkungan.
 Untuk membuat perangkat elektronik. Tim ilmuwan dari Jonh Innes Center
(pusat riset mikrobiologi di Inggris) berhasil menginokulasi partikel virus,
kemudian mencampurkannya dengan senyawa besi (Fe) untuk membuat
kapasitor (alat penyimpanan energi listrik).

b. Peranan virus yang merugikan


Virus dapat menginfeksi dan menyebabkan penyakit pada berbagai organisme
baik tumbuhan, hewan, dan manusia.
 Penyakit pada manusia yang disebabkan virus
Beberapa penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus, antara lain
gondongan, herpes, cacar, cacar air varisela-zoster, hepatitis, influenza,
parainfluenza, campak (morbili), AIDS, poliomielitis, tumor, karsinoma,
kutil, demam berdarah, chikungunya, ebola, flu burung, dan SARS.
 Penyakit pada hewan yang disebabkan virus
Penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus, antara lain rabies, penyakit
mulut dan kaki, tetelo dan tumor.
 Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan virus
Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus, antara lain tungro,
mosaik, TYLCV (tomato yellow leaf curl virus), dan degenerasi floem.

30

Anda mungkin juga menyukai