Anda di halaman 1dari 5

PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR CAIR DENGAN

PROSES CATALYTIC CRACKING


Siti Miskah1, Niken Puteri Gumay2, Ovia Yuliani2
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Jln. Srijayanegara Bukit Besar Palembang, Sumatera Selatan 30139
Phone: +62 711 580169, 580069, 580129, 580275, 580645
Fax: +62 711 580644
E-mail:
(1)
sitimiskah@gmail.com, (2)nikengumay@gmail.com, (3)ovia.yuliani@yahoo.co.id

Abstrak
Penggunaan plastik sebagai kemasan suatu produk membuat masalah yang mengancam
lingkungan hidup manusia, karena limbah plastik mempunyai sifat non-biodegradable yang sulit
diuraikan oleh alam. Pengolahan limbah plastik jenis polyethylene terephathalate (PET) dengan proses
catalytic cracking menjadi bahan bakar cair merupakan salah satu cara untuk mengatasi permasalahan
yang ditumbulkan oleh adanya sampah plastik. Penelitian ini mengamati pengaruh rasio penambahan
massa katalis dan waktu perengkahan terhadap jumlah volume, densitas, viskositas, dan panas
pembakaran BBC yang dihasilkan. Penambahan katalis Cu-Al2O3 dari 0 sampai 4 gram dengan bahan
baku plastik sebanyak 500 gram, dan waktu perengkahan 150 menit diamati setiap 30 menit. Peningkatan
penambahan katalis dan waktu perengkahan berpengaruh terhadap volume BBC yang didapat. Waktu
perengkahan yang efektif yaitu selama 120 menit dan katalis optimal pada penambahan 2 gram dimana
volume BBC yang didapat sebanyak 128,3 ml. Peningkatan penambahan katalis juga berpengaruh
terhadap viskositas, densitas, dan panas pembakaran. Hasil analisa densitas yang didapat sebesar 0,72
gram/ml, viskositas 0,0079 poise dan panas pembakaran sebesar 3898,68 kJ/mol.
Kata kunci : Bahan Bakar Cair; Catalytic Cracking; Polyethylene Terephathalate (PET)
Abstract
The use of plastics as packaging of a product made environment problems that threaten human
life, because the plastic waste has a non-biodegradable properties are difficult described by nature.
Waste plastics polyethylene terephathalate (PET) with a catalytic cracking process into liquid fuels is
one way to overcome the problems incurred by the presence of plastic waste. This study observed the
effect of adding mass ratio and a cracking catalyst to the amount of volume, density, viscosity, and the
heat of combustion produced by BBC. The addition of Cu-Al2O3 catalyst from 0 to 4 grams with plastic
raw materials as much as 500 grams, and a cracking time of 150 minutes was observed every 30 minutes.
Increasing the addition of a catalyst and a cracking effect on BBC volume obtained. Effective cracking
time is over 120 minutes and the optimal catalyst in the addition of 2 grams where volume BBC obtained
as much as 128.3 ml. Increased addition of catalysts also affect the viscosity, density, and heat of
combustion. Analysis results obtained density of 0.72 gr/ml, 0.0079 poise viscosity and heat of
combustion of 3898,68kJ/mol.
Keywords: Catalytic Cracking; Liquid fuels; Polyethylene Terephathalate (PET)

PENDAHULUAN dan memberi kemudahan bagi kita dalam


Polimer sintetik telah menjadi kebutuhan kehidupan sehari-hari. Namun bukan berarti
primer bagi kita. Beberapa yang termasuk ke polimer sintetik tidak menimbulkan masalah bagi
dalam polimer sintetik yaitu perlengkapan rumah kehidupan manusia. Salah satu jenis polimer
tangga, peralatan industri, alat kedokteran, mainan sintetik yang umum ditemukan dalam kehidupan
anak-anak, bahkan alat pembungkus makanan. kita sehari-hari adalah plastik.
Polimer sintetik mempunyai banyak kegunaan

1
Meningkatnya penggunaan plastik sebagai menggunakan catalytic cracking selama 150 menit
kemasan suatu produk membuat masalah yang pada temperatur perengkahan 0-250 oC. Setiap 30
mengancam lingkungan hidup manusia. menit reaksi diamati penambahan BBC. Hasil
Sedangkan plastik adalah jenis bahan yang non- kondensasi (kondensat) ditampung dengan gelas
biodegradable yang sulit diuraikan oleh alam. ukur dan dianalisis sifat-sifatnya. Ulangi
Pada tahun 2006 tercatat bahwa plastik yang percobaan untuk sampel yang tidak menggunakan
banyak digunakan dalam sampah plastik adalah katalis dan untuk penambahan massa katalis 2, 3,
plastik bekas kemasan dengan komposisi rata-rata dan 4 gram dengan massa plastik yang tetap.
mencapai 10% dari berat total sampah, dan
didominasi oleh jenis plastik yang mencapai 44%. HASIL DAN PEMBAHASAN
(Bahruddin dkk, 2006) Pada penelitian ini pengolahan limbah
Saat ini telah berkembang beberapa plastik menjadi bahan bakar cair menggunakan
langkah untuk mengatasi permasalahan yang proses catalytic cracking dengan variabel bebas
ditumbulkan oleh adanya sampah plastik. Proses yaitu penambahan massa katalis dan waktu
pengolahan limbah antara lain dengan cara perengkahan, sedangkan variabel tetap adalah
pembakaran, maupun pirolisis. Meskipun proses temperatur (0-250 oC) dan massa plastik (500
pembakaran dapat mengurangi jumlah limbah gram), didapat volume bahan bakar cair (BBC)
plastik, namun proses ini memberikan dampak sebagai berikut:
negatif lain yaitu emisi yang dihasilkan berupa Tabel 4.1. Volume BBC yang didapat pada
gas-gas beracun seperti HCl, HCN, SOx, maupun proses Catalytic Cracking.
NOx yang dapat mengganggu kesehatan. Selain Katalis Waktu (min) Total
Sampel
itu ada pula proses catalytic cracking yang (gram) 30 60 90 120 150 (ml)
merupakan salah satu cara untuk memanfaatkan
1 0 0.0 0.0 1.0 92.0 5.5 98.5
limbah plastik. Plastik yang merupakan turunan
dari minyak bumi akan terurai menjadi fraksi- 2 1 0.0 0.5 12.0 86.0 21.0 119.5
fraksi hidrokarbon jika terjadi proses perengkahan.
3 2 0.0 1.3 3.0 71.0 10.0 128.3
Hasil cairan proses catalytic craking dari sampah
plastik jenis polyethylene terephathalate (PET) 4 3 0.0 1.9 24.0 69.5 15.1 110.5
yang menggunakan katalis zeolit mengandung
5 4 0.0 1.5 21.0 68.0 17.5 108.0
komponen hidrokarbon C8. (Tiwari, 2009)
Mengingat plastik jenis PET merupakan
turunan dari minyak bumi, maka sangat Tablel 4.2. Hasil Analisa Densitas, Viskositas,
bermanfaat jika limbah tersebut dikembalikan lagi dan Nilai Kalor Pembakaran dari
menjadi bentuk asalnya. Fraksi hidrokarbon yang bahan bakar cair (BBC) yang
diharapkan dari perengkahan plastik jenis PET didapat.
adalah fraksi minyak bensin. Salah satu jenis Nilai Panas
Katalis Densitas Viskositas
Sampel Pembakaran
produk yang menggunakan plastik jenis PET (gram) (gr/ml) (poise)
(KJ/kmol)
adalah botol plastik yang transparan atau tembus
pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan 1 0 0.92 0.0131 4386.02
hampir semua botol minuman lainnya. Dalam 2 1 0.72 0.0079 3898.68
penelitian ini, penulis mencoba membuat bahan
bakar cair (BBC) dari botol plastik air mineral 3 2 0.72 0.0079 3898.68
dengan menggunakan katalis Alumina (Al2O3)
yang diimpregnasi dengan logam tembaga (Cu2+). 4 3 0.72 0.0079 3898.68

METODE PENELITIAN 5 4 0.72 0.0079 3898.68


Labu didih diisi dengan potongan-potongan
plastik kemasan air minum mineral dengan massa
500 gram. Katalis yang sudah diaktifkan (Cu-
Al2O3) dimasukkan ke dalam labu didih sebanyak
1 gram. Labu didih dipanaskan dengan

2
Pengaruh Penambahan Katalis Terhadap waktu perengkahan agar plastik lebih mudah
Volume BBC Yang Dihasilkan diuraikan. (Anggoro, 2008).
Pengaruh Waktu Perengkahan Terhadap BBC
140 128.3
119.5 Yang Dihasilkan
120 110.5 108.0
98.5 100
100 90
80
Volume BBC (ml)

Volume BBC (ml)


70 Sampel 1
80
60
50 Sampel 2
60 40
Sampel 3
30
40 20
Sampel 4
10
0 Sampel 5
20 30 60 90 120 150
Waktu (menit)
0
0 1 2 3 4

Katalis (gram)
Gambar 4.2. Pengaruh Waktu Perengkahan
terhadap BBC yang dihasilkan.
Gambar 4.1. Pengaruh Penambahan Katalis Pengaruh waktu terhadap volume BBC
terhadap BBC yang dihasilkan. yang dihasilkan dari proses perengkahan terlihat
Dari gambar 4.1 dapat dilihat bahwa pada gambar 4.2. Semakin lama reaktan bereaksi
hubungan antara pengaruh penambahan katalis akan semakin banyak pula produk yang terbentuk.
terhadap volume BBC yang dihasilkan dengan Hal ini dikarenakan reaktan akan terengkah secara
lama waktu perengkahan 150 menit. Dari gambar sempurna seiring dengan pertambahan waktu.
tersebut dapat dilihat bahwa semakin banyak Pada gambar 4.2, dapat dilihat bahwa hasil BBC
katalis yang ditambahkan akan semakin banyak yang diperoleh pada awal perengkahan belum
pula jumlah volume BBC yang dihasilkan, tetapi terbentuk, barulah pada menit ke-120 penambahan
pada batas tertentu akan berkurang. Hal ini volume BBC mengalami peningkatan yang sangat
dikarenakan pori-pori yang mengandung gugus tinggi selanjutnya berkurang sedikit demi sedikit.
asam pada katalis tidak semuanya digunakan Waktu perengkahan yang efektif yaitu pada saat
untuk reaksi peruraian molekul plastik menjadi 120 menit, karena bila lebih dari itu proses yang
senyawa yang lebih sederhana. (Anggoro, 2008). dilakukan tidak ekonomis sebab penambahan
Banyaknya penambahan katalis pada BBC terlalu kecil. Hal ini disebabkan karena pada
proses perengkahan menyebabkan pori-pori waktu 120 menit hampir semua fraksi yang
katalis tertutupi oleh coke, sehingga katalis tidak temperaturnya berada pada 0-250oC sebagin besar
bekerja sempurna. Selain itu juga, banyaknya akan terengkah.
katalis menyebabkan reaktan yang bereaksi
dengan katalis semakin meningkat untuk Pengaruh Penambahan Katalis Terhadap
menghasilkan rantai molekul hidrokarbon pendek Densitas BBC
(seperti C1-C4) yang berbentuk gas. 1.00
0.92

Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa 0.80


0.72 0.72 0.72 0.72
Densitas (gr/ml)

volume BBC yang dihasilkan akan semakin 0.60

banyak pada penambahan katalis 2 gram yaitu 0.40

sebanyak 128,3 ml, tetapi untuk penambahan 0.20

0.00
katalis berikutnya, volume BBC yang dihasilkan 0 1 2 3 4

berkurang menjadi 110,5 ml. Volume BBC yang Katalis (gram)

paling sedikit yaitu pada saat perengkahan tanpa


katalis yaitu sebesar 98,5 ml. Hal ini membuktikan
bahwa katalis berperan untuk meningkatkan Gambar 4.3. Pengaruh penggunaan katalis
konversi cairan dan gas, serta memperkecil hasil terhadap densitas BBC.
yang berupa produk padat. Katalis dapat Semakin tinggi densitasnya maka mutu
menurunkan suhu perengkahan dan memperkecil minyak makin rendah karena banyak mengandung
lilin, dan mempunyai nilai kalor (heating value)

3
yang rendah, begitu pula sebaliknya semakin secara langsung terhadap kemampuan bahan bakar
rendah berat jenis maka kualitas minyak itu akan tersebut bercampur dengan udara, jika semakin
semakin tinggi karena banyak mengandung kecil viskositasnya maka akan semakin mudah
bensin. (Ismail, 1998). udara untuk bercampur dengan BBC dan bila
Dari gambar 4.3, dapat dilihat bahwa semakin kental viskositasnya maka akan semakin
semakin banyak katalis yang ditambahkan maka sulit udara bercampur dengan BBC, sehingga
densitas BBC semakin menurun. Banyaknya menyebabkan pembakaran tidak sempurna.
penambahan katalis pada proses perengkahan,
menyebabkan jumlah reaktan yang bereaksi akan Pengaruh Penambahan Katalis Terhadap
semakin meningkat untuk menghasilkan rantai Panas Pembakaran BBC
molekul hidrokarbon yang semakin pendek 4500
[]0
(terbentuknya senyawa hidrokarbon yang lebih 4400

Panas pembakaran (kj/kmol)


4300
ringan). Nilai densitas akan meningkat dengan 4200

meningkatnya jumlah ikatan rangkap dan 4100


4000
bertambahnya panjang rantai karbonnya. 3900
3898.68 3898.68 3898.68 3898.68

Sebagaimana terlihat dari grafik diatas densitas 3800

BBC yang dihasilkan yaitu antara 0.7- 0.9 gr/ml, 3700


3600
dengan demikian berarti BBC yang dihasilkan 0 1 2 3 4

mendekati fraksi bensin. Katalis (gram)

Gambar 4.5. Pengaruh penggunaan katalis


Pengaruh Penambahan Katalis Terhadap terhadap panas pembakaran BBC.
Viskositas BBC Panas pembakaran merupakan panas yang
0.014 0.0131
dihasilkan dari suatu proses pembakaran suatu
bahan bakar. Gambar 4.5, menunjukkan bahwa
0.012
nilai kalor dari BBC hasil perengkahan yang
0.01
dibakar relatif turun dengan semakin banyaknya
VISKOSITAS (POISE)

0.0079 0.0079 0.0079 0.0079


0.008 katalis yang ditambahkan. Hal ini disebabkan
0.006 banyaknya penambahan katalis menghasilkan
0.004
senyawa dengan rantai karbon yaang pendek. Hal
0.002
ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa
banyaknya rantai karbon akan mempengaruhi nilai
0
0 1 2 3 4 kalor. Semakin panjang rantai karbon akan
KATALIS (GRAM) semakin tinggi pula panas yang dihasilkan dan
sebaliknya. Dari penelitian ini panas pembakaran
Gambar 4.4. Pengaruh penggunaan katalis yang dihasilkan dari BBC yaitu 3898,68 kJ/mol.
terhadap viskositas BBC.
Pengukuran viskositas bertujuan untuk KESIMPULAN DAN SARAN
mengetahui kekentalan minyak pada suhu tertentu Kesimpulan
sehingga minyak dapat dialirkan pada suhu 1. Pengaruh penambahan katalis pada proses
tersebut, Jika indek viskositas tinggi, maka catalytic cracking plastik jenis polyethylene
viskositasnya relatif tidak berubah terhadap suhu, terephathalate (PET) menyebabkan volume
jika rendah berarti viskositas sangat dipengaruhi BBC semakin bertambah, tetapi pada batas
suhu. Umumnya semakin ringan minyak bumi, tertentu justru menurun. Volume BBC yang
maka makin kecil viskositanya, atau sebaliknya optimal dihasilkan pada penambahan katalis
(Riyadi dkk, 2002). Dari gambar 4.4, dapat dilihat 2 gram yaitu sebesar 128,3 ml dan volume
bahwa semakin banyak katalis yang ditambahkan BBC yang paling sedikit yaitu pada saat
akan semakin kecil viskositas BBC yang perengkahan tanpa katalis yaitu sebesar 98,5
dihasilkan. ml.
Dengan menurunya viskositas BBC yang 2. Waktu perengkahan optimal dan ekonomis
dihasilkan berarti akan semakin baik kualitasnya, untuk membuat BBC dari plastik jenis
karena viskositas bahan bakar akan berpengaruh

4
polyethylene terephathalate (PET) adalah Hendri dan Supadi. 2012. Pembuatan Bahan
120 menit. Bakar Cair Dari Limbah Kemasan
3. Pengaruh penggunaan katalis terhadap Plastik Jenis Polipropilen Dengan
densitas, viskositas, dan panas pembakaran Proses Catalytic Cracking. Universitas
BBC yang dihasilkan mendekati nilai bensin Sriwijaya: Palembang.
komersial. Nilai densitas BBC sebesar 0,72 Ismail, Ali Fasya. 1998. Teknologi Minyak dan
gr/ml; viskositas sebesar 0,0079 poise; panas Gas Bumi. Universitas Sriwijaya:
pembakaran sebesar 3898,68 kJ/mol. Palembang
Ismail, Syarifuddin. 2000. Kinetika Kimia.
Saran Universitas Sriwijaya: Inderalaya
1. Pemeriksaan alat yang akan digunakan Maxwell, J.B. 1950. Data Book in Hidrocarbons.
sebelum dilakukannya penelitian. New York: D. Van Nostrand Company.
2. Pengujian lebih lanjut dari BBC dari plastik Nurofik dan Nurhayati. 2008. Reaksi Oksidasi
yaitu mengenai uji flash point, RVP, uji Katalitik. FMIPA Universitas
kandungan bahan kimia berbahaya yang Indonesia.
terdapat dalam BBC, dan sebagainya. Purwanti, Ani dan Sumarni. 2008. “Kinetika
Sehingga BBC yang didapat bisa diterapkan Reaksi Pirolisis Plastik”. Jurnal
untuk kendaraan bermotor. Teknologi 1 (2): 135-140.
3. Pemanfaatan residu yang berupa padatan hasil Riyadi, Adhi dkk. 2002.” Pembuatan Bahan Bakar
proses perengkahan sebagai bahan baku Cair Setingkat Bensin dari Sampah
pembuatan lilin. Sehingga hasil samping dari Plastik Jenis Polipropilen Dengan
pembuatan BBC dapat bernilai ekonomi. Katalis CR 1% / Zeolit Alam Aktif “.
Bulletin penalaran mahasiswa UGM 9
Daftar Pustaka (1): 11-14.
Ali, Farida dkk. 2010. Modul Praktikum Kimia Santoso, Budi dan Tommy. 2003. “Pengolahan
Fisika 1. Laboratorium Dasar Bersama, Limbah Plastik Menjdi Bahan Bakar
Universitas Sriwijaya: Inderalaya. Cair Dengan Proses Thermal
Anggoro, Didi Dwi. 2008. “Produksi Cracking”. Laporan Penelitian Jurusan
Hidrokarbon Cair Dari Plastik Teknik Kimia, Fakultas Teknik,
Menggunakan Katalis Zeolit HY dan UNSRI, Palembang.
ZMS-5”. Jurusan Teknik Kimia, Trisunaryanti, Wega. 2002. ”Optimasi Waktu dan
Fakultas Teknik, UNDIP. Rasio Katalis/Umpan pada Proses
Bahruddin, dkk. 2006. “Penentuan Cloud Point Perengkahan Katalitik Fraksi Sampah
dari Campuran Sampah Plastik Plastik Menjadi Fraksi Bensin
Polipropilena dengan Bahan Bakar Menggunakan Katalis Cr/Zeolit Alam”.
Diesel”. Seminar nasional teknik kimia Indonesian Journal of Chemistry 2 (1):
Indonesia tahun 2006. 30-40.
Bird, tony. 1993. Kimia Fisik untuk Universitas.
Jakarta: PT Gramedia Wijanarko, A., Mawardi D.A, dan Nasikin, M.
Damayanthi, Reska dan Retno Martini (tt). ”Proses 2006. “Produksi Biogasoline Dari
Pembuatan Bahan Bakar Cair Dengan Minyak Sawit Melalui Reaksi
Memanfaatkan Limbah Ban Bekas Perengkahan Katalitik Dengan Katalis
Menggunakan Katalis Zeolit Y Dan γ-Alumina”. Makara Teknologi 10
ZSM-5”. Jurusan Teknik Kimia, (2):51-60.
Fakultas Teknik, Universitas
Diponegoro.
D.C, Tiwari, Ejaz Ahmad, dan Kumar Singh K.K.
2009.”Catalytic Degradation Of Waste
Plastic Into Fuel Range Hydrocarbons”.
International Jurnal Of Chemical
Research 1(2): 31-36.

Anda mungkin juga menyukai