Anda di halaman 1dari 170

KEMENTERIAN PENDIDIKAN

DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK


INDONESIA
2016

BUKU GURU

Bahasa Indonesia

SMALB
KELAS XI

TUNARUNGU
BUKU GURU

BAHASA
INDONESIA
SMALB KELAS XI
TUNARUNGU

KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
2016
Buku Guru Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

Buku Guru Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI ii


Hak Cipta © 2016 pada Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan

Dilindungi
Undang-undang

MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN

Disklaimer: Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan


Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku
guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah
koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan
dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013.
Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa
diperbaiki, diperbarui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika
kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai
kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Buku Guru Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

Buku Guru Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI iii


Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Bahasa Indonesia/Kementerian Pendidikan dan


Kebudayaan.

-- Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,


2016. x, 196 hlm. : ilus. ; 25 cm.

Untuk SMALB Kelas XI


ISBN 978-602-358-532-8 (jilid lengkap)
ISBN 978-602-358-534-2 (jilid 2)

1. Bahasa Indonesia Tunarungu Klas XI I. Judul

II. Kementerian Kebudayaan Pendidikan Dasar dan


Menengah

Penulis : Suparjo, SPd. M.Phil.

Penelaah : Esti Swastika Sari, M.Hum.

Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan,

Balitbang, Kemdikbud

Cetakan Ke-1, 2016

Disusun dengan huruf Bookman Old Style, 12 pt

Buku Guru Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI

Buku Guru Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI iv


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat


rahmat dan karunia-Nya, penulis telah dapat menyelesaikan
penulisan buku ini.

Selesainya buku ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.


Kami mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada
Tim Pakar, Tim Editor dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Nasional, Tim Direktorat Pembinaan PK-LK Pendidikan Dasar
dan Menengah Kemdikbud, dan pihak lain yang tidak dapat
kami sebutkan satu per satu.

Buku teks pelajaran ini disusun dalam rangka memenuhi


kebutuhan sumber pembelajaran kurikulum 2013. Buku ini
hanyalah salah satu sumber pembelajaran. Guru dituntut
untuk tetap mencari sumber lain untuk memperkaya materi
ajar. Buku ini juga memberikan keleluasaan bagi guru untuk
aktif berkreasi, mencari, menemukan, menciptakan bahan ajar
yang relevan untuk lebih mengoptimalkan pengembangan
potensi siswa tunarungu.

Harapan kami, buku ini dapat memberikan sumbangan


yang berarti dalam pembelajaran bahasa Indonesia bagi
siswa SMALB Tunarungu kelas XI.

Akhirnya di atas segala upaya penyusunan buku ini, kami


sadar masih banyak kekurangan di sana-sini. Untuk itu segala
kritik dan saran demi perbaikan buku ini sangat kami
nantikan.

Jakarta, Mei 2016


Penulis

SUPARJO, SPd. MPhil.

Buku Guru Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI v


Buku Guru Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………….… i


KATA PENGANTAR …………………………………………… v
DAFTAR ISI ...…………………………………………………. vi

DAFTAR TABEL .……………………………………………… xi


DAFTAR BAGAN …………………………………………… xii

Bagian I Petunjuk Umum…………………………………. 1


A. Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia 3
1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia ….……………….. 4
2. Tujuan Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia …………………………………………… 7
3. Materi Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia …………………………………………… 7
4. Pengalaman Pembelajaran Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia ………………………………… 9
5. Prosedur Pembelajaran …………………………. 10
6. Karakteristik Ketunaan ………………………… 12
B. Penilaian Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia ………………………………………………. 13
1. Konsep Penilaian ………………….. …………… 13
2. Karakteristik Penilaian ……..………………….. 14
3. Teknik dan Instrumen Penilaian …………….. 15
4. Pengolahan Hasil Penilaian dan Pelaporan ... 26
C. Remedial
1. Prinsip-prinsip Remedial ……………………….. 28
2. Langkah-langkah Pembelajaran Remedial …. 29
D. Pengayaan

Buku Guru Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI v


1. Prinsip-prinsip Pengayaan ……………………… 31
2. Pembelajaran Pengayaan ………………………. 31
E. Asesmen Kemampuan Awal ……………………… 32
F. Interaksi dengan Orangtua 33
1. Interaksi secara Langsung …………………….. 33
2. Interaksi secara Tidak Langsug ……………… 33
Bagian II Petunjuk Khusus Pembelajaran……………. 35
Bab I Teks Laporan Hasil Observasi ...........……….. 37
Peta Konsep…………………………………………… 37
Kegiatan 1: Memahami Isi dan Menguraikan
Makna Teks Laporan Hasil Observasi …........... 39
A. Pembelajaran ……………………………………… 39
B. Penilaian dan Tindak lanjut ………………….. 45
C. Interaksi dengan Orangtua …………………… 49
Kegiatan 2:
Membandingkan dan Mengklasifikasi Teks
Laporan Hasil Observasi …............................. 51
A. Pembelajaran …………………………………….. 51
B. Penilaian dan Tindak lanjut …………………… 57
C. Interaksi dengan Orangtua …………………… 60
Kegiatan 3:
Mengidentifikasi dan Menyusun Teks Laporan
Hasil Observasi ….............................................. 63
A. Pembelajaran ………………………………………. 62
B. Penilaian dan Tindak lanjut ……………………. 72
C. Interaksi dengan Orangtua …………………….. 75

Bab II Teks Ekasplanasi Sederhana ......................... 77


Peta Konsep…………………………………………….. 77

Buku Guru Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI v


Kegiatan 1: Memahami Isi dan Menguraikan
Makna Teks Ekasplanasi . …............................. 79
A. Pembelajaran ……………………………………… 79
B. Penilaian dan Tindak lanjut …………………… 85
C. Interaksi dengan Orangtua ……………………. 89
Kegiatan 2:
Membandingkan dan Mengklasifikasi Teks
Eksplanasi ….................................................... 91
A. Pembelajaran ……………………………………… 91
B. Penilaian dan Tindak lanjut ………………….. 97
C. Interaksi dengan Orangtua …………………… 99
Kegiatan 3:
Mengidentifikasi dan Menyusun Teks
Ekasplanasi …………………………………………….. 101
A. Pembelajaran ………………………………………. 101
B. Penilaian dan Tindak lanjut ……………………. 110
C. Interaksi dengan Orangtua …………………….. 112
Bab III Teks Wawancara Sederhana ....................... 113
Peta Konsep……………………………………………. 113
Kegiatan 1: Memahami Isi dan Menguraikan
Makna Teks Wawancara . …............................. 115
A. Pembelajaran …………………………………….. 115
B. Penilaian dan Tindak lanjut ………………….. 119
C. Interaksi dengan Orangtua …………………… 122
Kegiatan 2:
Membandingkan dan Mengklasifikasi Teks
Wawancara ….................................................... 123
A. Pembelajaran …………………………………….. 123
B. Penilaian dan Tindak lanjut ………………….. 129

Buku Guru Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI v


C. Interaksi dengan Orangtua …………………… 131
Kegiatan 3:
Mengidentifikasi dan Menyusun Teks
Wawancara …………………………………………….. 133
A. Pembelajaran ……………………………………… 133
B. Penilaian dan Tindak lanjut …………………… 141
C. Interaksi dengan Orangtua ….………………… 145

KUNCI JAWABAN ………………………………………..... 147


GLOSARIUM ……...………………………………………..... 151
DAFTAR PUSTAKA ..………………………………………..... 153
DATA PENULIS .....………………………………………..... 155

Buku Guru Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI v


DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 KI-KD Bahasa Indonesia SMALB 4


Tunarungu Kelas XI ……………………………
Tabel 1.2 Format Penilaian Penugasan ………………… 19
Tabel 1.3 Format Penilaian Praktik ……………………. 21
Tabel 1.4 Rubrik Penilaian Penugasan ……………….. 21
Tabel 1.5 Rubrik Penilaian Proyek ……………………… 23
Tabel 1.6 Format Penilianan Protofolio ………………… 24
Tabel 1.7 Contoh Kisi-kisi Soal Ulangan Harian …….. 27
Tabel 2.1.1 Penggunaan Kata Dasar dan Kata 44
Berimbuhan ……………………………………..
Tabel 2.1.2 Contoh Struktur Teks LHO ………………….. 54
Tabel 2.1.3 Ciri Umum Teks LHO …………………………. 66
Tabel 2.1.4 Kata Baku dan Tidak Baku ………………….. 68
Tabel 2.1.5 Kerangka Penulisan Teks LHO Sederhana . 70
Tabel 2.2.1 Kata Sambung ………………………………….. 84
Tabel 2.2.2 Struktur Teks Eksplanasi …………………… 94
Tabel 2.2.3 Penggunaan Awalan dan Kata Depan …….. 95
Tabel 2.2.4 Kerangka Penyusunan Teks Eksplanasi …. 108
Tabel 2.3.5 Penggunaan Kata Tanya ……………………… 140
Tabel 2.3.6 Kerangka Penyusunan Teks Wawancara …. 143

Buku Guru Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI v


DAFTAR BAGAN

Bagan Pengembangan Penilaian Mapel Bahasa 17


Indonesia Berbasis Genre ……………....................

Buku Guru Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI v


BAGIAN I PETUNJUK UMUM

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 1


Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 2
A. Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan


intelektual, sosial, emosional siswa dan merupakan
penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua mata
pelajaran. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu siswa
mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain. Bahasa
juga memiliki peran penting untukmengemukakan gagasan
dan perasaan,kemampuan analitis dan imaginatif yang ada
dalam dirinya, serta berpartisipasi dalam masyarakat yang
menggunakan bahasa tersebut.

Pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia diarahkan


untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi
dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara
lisan, tulis, maupun isyarat serta menumbuhkan apresiasi
terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

Kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa


Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan siswa yang
menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan berbahasa dalam bahasa dan sastra
Indonesia.Kompetensi ini merupakan dasar bagi siswa untuk
memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan
global.

Oleh karena itu, dipandang perlu disusun Buku Pegangan


Guru ini diharapkan guru lebih terarah dalam memandu

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 3


proses pembelajaran, baik di dalam kelas maupun di luar
kelas.

1. KI dan KD Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Kelas XI

Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial


dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan
Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap


dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Tabel 1.1
KI – KD Bahasa Indoesia SBMAL Tunarungu Kelas XI
Kompetensi Inti SMALB Tunarungu Kelas XI
KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya

KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,


peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI3Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 4


Kompetensi Inti SMALB Tunarungu Kelas XI
KI4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dansumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar untuk Pengetahuan (K3) dan


Keterampilan (K4) sebagaimanatergambar pada tabel
berikut:

Kompetensi Dasar SMALB Tunarungu Kelas XI

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

3.1 Memahami isi teks 4.1 Menguraikan makna teks


laporan hasil observasi laporan hasil observasi
sederhanadengan sederhana dengan
memperhatikan aspek memperhatikan aspek
kebahasaan. kebahasaan.
3.2 Membandingkan teks 4.2 Menyimpulkan teks
laporan hasil observasi laporan hasil observasi
sederhana dengan sederhana dengan
memperhatikan ciri memperhatikan aspek
kebahasaan. kebahasaan.
3.3 Mengidentifikasi teks 4.3 Menyusun teks laporan
laporan hasil observasi hasil observasi
sederhana dengan sederhanadengan
memperhatikan aspek memperhatikan aspek
kebahasaan. kebahasaan

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 5


Kompetensi Dasar SMALB Tunarungu Kelas XI

TEKS EKSPLANASI SEDERHANA


3.4 Memahami teks 4.4 Menguraikan makna teks
eksplanasi sederhana eksplanasi sederhana
dengan memperhatikan dengan memperhatikan
aspek kebahasaan. aspek kebahasaan.

3.5 Membandingkan teks 4.5 Menyimpulkan teks


eksplanasi sederhana eksplanasi sederhana
dengan memperhatikan dengan memperhatikan
ciri kebahasaan. aspek kebahasaan.
3.6 Mengidentifikasi teks 4.6 Menyusun teks
eksplanasi sederhana eksplanasisederhana
dengan memperhatikan dengan memperhatikan
aspek kebahasaan. aspek kebahasaan

TEKS WAWANCARA SEDERHANA

3.7 Memahami teks wawancara 4.7 Menguraikan makna teks


sederhana dengan wawancara sederhana
memperhatikan aspek dengan memperhatikan
kebahasaan. aspek kebahasaan.
3.8 Membandingkan isi teks 4.8 Menyimpulkan teks
wawancara sederhana wawancara sederhana dengan
dengan memperhatikan memperhatikan aspek
aspek kebahasaan kebahasaan.
3.9 Mengidentifikasi teks 4.9 Menyusun teks wawancara
wawancara sederhana sederhana dengan
dengan memperhatikan memperhatikan aspek
aspek kebahasaan. kebahasaan.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 6


2. Tujuan Pembelajaran

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa


memiliki kemampuan sebagai berikut.

a. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan


etika yang berlaku, baik secara lisan, tulis, maupun dalam
bentuk isyarat.
b. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.
c. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya
dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.
d. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan
sosial.
e. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk
memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti serta
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.

3. Materi Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia


Materi pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia
berbasis pada genre teks. Melalui pembelajaran berbasis
genre teks siswa akan mendapatkan pengalaman belajar
yang sangat luas. Pengalaman belajar tersebut dapat
berupa:(1) pemahaman isi (konten) teks; (2) unsur
kebahasaan (komunikasi); (3) struktur teks (proses kognisi);
dan (4) budaya (kultur) berbahasa.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 7


Lingkup materi mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas I-XII
merupakan penjabaran 3 lingkup materi: bahasa, sastra,
dan literasi.Lingkup materi bahasa mencakup pengenalan
variasi bahasa sebagai bagian dari masyarakat Indonesia
yang multilingual, bahasa untuk interaksi (bahasa yang
digunakan seseorang berbeda sesuai latar sosial dan
hubungan sosial peserta komunikasi), aksen, gaya bahasa,
penggunaan idiom (sebagai bagian dari identitas sosial dan
personal, struktur dan organisasi teks (teks terstruktur
untuk tujuan tertentu, bagaimana bahasa digunakan untuk
menciptakan teks agar kohesif, tingkat kerumitan teks dan
topik, pola dan ciri-ciri kebahasaanya, berteks secara tepat
dengan menggunakan kata, kalimat, paragraf secara efektif).
Lingkup materi sastra mencakup pembahasan konteks
sastra, tanggapan terhadap karya sastra, menilai karya
sastra, dan menciptakan karya sastra. Lingkup materi
literasi mencakup teks dalam konteks, berinteraksi dengan
orang lain, menafsirkan, menganalisis, mengevaluasi teks,
dan mencipta teks. (Silabus Bahasa Indonesia Tunarungu Kelas
XI, Kemdikbud: 2016).

Materi pelajaran Bahasa Indonesia di kelas XI SMALB


Tunarungu berbasis pada teks Laporan Hasil Observasi, teks
Eksplanasi, dan teks Wawancara. Materi pelajaran Bahasa
Indonesia, pada prinsipnya, guru hanya menyampaikan
pengetahuan pokok dan memberikan dasar-dasar untuk
pendalaman materi dengan melaksanakan tugas kelompok,
berpasangan, dan mandiri. Untuk pengembangan dan
pendalaman materi pembelajaran teks, guru perlu

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 8


memanfaatkan sebanyak mungkin sumber belajar yang
tersedia di lingkungan sekitar sekolah. Sesuai dengan
ketersediaan sumber belajar, tugas tambahan membaca
buku perlu diberikan kepada setiap siswa dan hasil
pelaksanaan tugas itu ditulis dengan menggunakan format
yang telah ditentukan. Selama proses pembelajaran teks
berlangsung, apapun metode yang diterapkan oleh guru
perlu diupayakan agar siswa dapat terkesan, terinspirasi,
termotivasi untuk gemar belajar.

4. Pengalaman Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa


Idonesia
Pengalaman belajar adalah kegiatan fisik maupun mental
yang perlu dilakukan oleh siswa dalam mencapai kompetensi
dasar dengan materi pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan


pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik
melalui interaksi antar siswa, siswa dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka
pencapaian kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran yang
dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan
pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada siswa.

Agar pengalaman belajar dapat dikembangkan secara efektif


dan efisien maka guru perlu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 9


a. Guru terlebih dahulu memedomani dan menguasai
substansi materi pembelajaran yang telah dirumuskan
dalam bentuk materi pembelajaran.
b. Setelah guru memedomani/ menguasai substansi materi
pembelajaran, maka langkah berikutnya adalah
memahami bentuk kegiatan belajar yang seperti apa yang
diinginkan. Bentuk-bentuk kegiatan belajar dapat
dilakukan berupa mendemonstrasikan, mempraktikkan,
mensimulasikan, menganalisis, mengaplikasikan,
menemukan, meneliti, menelaah, mengamati,
mengobservasi, membaca, menyimpulkan,
mempresentasikan dan lain-lain.
c. Merumuskan pengalaman belajar siswa.

Rumusan pengalaman belajar siswa menggunakan kata-


kata oprasional yang menggambarkan tentang aktivitas
siswa dalam belajar(https://ivonyerniwaty.wordpress.com)

5. Prosedur Pembelajaran
Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan sintesis dari tiga
pendekatan, yaitu pedagogi genre, saintifik, dan CLIL. Alur
utama model adalah pedagogi genre dengan 4M (Membangun
konteks, Menelaah Model, Mengonstruksi Terbimbing, dan
Mengonstruksi Mandiri). Kegiatan mendapatkan pengetahuan
(KD-3) dilakukan dengan pendekatan saintifik 5M
(Mengamati, Mempertanyakan, Mengumpulkan Informasi,
Menalar, dan Mengomunikasikan). Pengembangan
keterampilan (KD-4) dilanjutkan dengan langkah
mengonstruksi terbimbing dan mengonstruksi mandiri.
Pendekatan CLIL digunakan untuk memperkaya

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 10


pembelajaran dengan prinsip: (1) isi [konten] teks—berupa
model atau tugas--bermuatan karakter dan pengembangan
wawasan serta kepedulian sebagai warganegara dan sebagai
warga dunia; (2) unsur kebahasaan [komunikasi] menjadi
unsur penting untuk menyatakan berbagai tujuan berbahasa
dalam kehidupan; (3) setiap jenis teks memiliki struktur
berpikir [kognisi] yang berbeda-beda yang harus disadari agar
komunikasi lebih efektif; dan (4) budaya [kultur], berbahasa,
berkomunikasi yang berhasil harus melibatkan etika,
kesantunan berbahasa, budaya (antarbangsa, nasional, dan
lokal). (Silabus Bahasa Indonesia Tunarungu Kelas XI, Kemdikbud:
2016).

Prinsip khusus pembelajaran bahasa Indonesia dilaksanakan


dengan menerapkan prinsip:
a. Bahasa merupakan kegiatan sosial. Setiap komunikasi
dalam kegiatan sosial memiliki tujuan, konteks, dan
audiens tertentu yang memerlukan pemilihan aspek
kebahasaan (tata bahasa dan kosa kata) yang tepat; serta
cara mengungkapkan dengan strukur yang sesuai agar
mudah dipahami.
b. Bahan pembelajaran bahasa yang digunakan wajib
bersifat otentik. Pengembangan bahan otentik didapat dari
media massa (cetak dan elektronik); tulisan guru di kelas,
produksi lisan dan tulis oleh siswa. Semua bahan dikelola
guru untuk keberhasilan pembelajaran.
c. Proses pembelajaran menekankan aktivitas siswa yang
bermakna. Inti dari siswa aktif adalah siswa mengalami

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 11


proses belajar yang efesien dan efektif secara mental dan
eksperiensial.

Dalam pembelajaran berbahasa dan bersastra,


dikembangkan budaya membaca dan menulis secara
terpadu. Dalam satu tahun pelajaran siswa dimotivasi agar
dapat membaca paling sedikit 2 buku (1 buku sastra dan 1
buku nonsastra)

6. Karakteristik Ketunaan
Anak tunarungu pada dasarnya sama dengan anak normal
lainnya, hanya dari aspek kebahasaan mereka mengalami
masalah. Masalah ini bersumber dari kondisi keterbatasan
kemampuan pendengaran dan/atau kemampuan berbicara.
Keterbatasan kemampuan ini menyebabkan mereka miskin
bahasa. Anak tunarungupada umunya mengalami gangguan
psikologis yang cenderung curiga, merasa rendah diri dan
sensitif. Kemampuan bersosialisasi anak tunarungu sangat
dipengaruhi oleh derajat ketunaannya.

Layanan pendidikan untuk anak tunarungu mencakup


pengembangan kemampuan Artikulasi, BKPBI (Bina
Komunikasi, Persepsi Bunyi dan Irama), berhitung,
pengembangkan sikap, pengetahuan dan kreativitas. Akibat
mengalami kelainan pada indera pendengaran dan /atau
pengucapan, maka anak tunarungu biasanya mengalami
kesulitan dalam menguasai kemampuan yang berhubungan
dengan kebahasaan.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 12


Pembelajaran bahasa merupakan hal yang pelik bagi siswa
tunarungu. Oleh karena itu pembelajaran apapun bagi
mereka perlu adanya modifikasi bahasa. Bahasa harus lebih
sederhana dan guru harus mampu mengungkapkan dalam
bahasa isyarat. Lebih jauh lagi guru harus mampu
mengembangkan kan komunikasi total, yaitu komunikasi
yang lengkap melibatkan suara, isyarat, gerak, mimik, dan
ekspresi yang mendukung suasana komunikasi.

B. Penilaian Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa


Indonesia

1. Konsep Penilaian dalam Pembelajaran Mata Pelajaran


Bahasa Indonesia

Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan


informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan untuk
memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil
belajar siswa secara berkesinambungan.

Penilaian hasil belajar siswa mencakup kompetensi sikap,


pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara
berimbang, sehingga dapat digunakan untuk menentukan
posisi relatif setiap siswa terhadap standar yang telah
ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup
materi, kompetensi mata pelajaran/ kompetensi
muatan/kompetensi program, dan proses (Panduan Penilaian
SDLB, SMPLB, dan SMALB, Kemdikbud:2015).

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 13


Penilaian dalam Kurikulum 2013 tidak hanya menilai hasil
belajar, tetapi juga proses belajar.Karakteristik penilaian
dalam kurikulum 2013 yang tertuang dalam Permendikbud
nomor 53 tahun 2015tentang Penilaian Hasil Belajar.
Penilaian Hasil belajar oleh pendidikmemiliki tujuan untuk:
a. Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi.
b. Menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi
c. Menetapkan program perbaikan atau pengayaan
berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi.
d. Memperbaiki proses pembelajaran.

2. Karakteristik Penilaian Pembelajaran Mata Pelajaran


Bahasa Indonesia
Karakteristik Penilaian Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
yang paling utama adalah guru harus menciptakan
instrument dan suasana penilaian yang menghindarkan
siswa dari ketidakjujuran dan plagiarisme siswa dalam
berkarya/berteks. Oleh sebab itu, penilaian proses menjadi
sangat penting. Sedapat mungkin siswa lebih banyak
mengerjakan tugas di sekolah, bukan menjadi pekerjaan
rumah (PR).

Penilaian di dalam mata pelajaran bahasa Indonesia secara


umum untuk:

(1) mengetahui pencapaian kompetensi pengetahuan,


keterampilan, dan sikap berbahasa Indonesia siswa;
(2) mengetahui kemampuan siswa di dalam KD tertentu;

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 14


(3) memberikan umpan balik bagi kegiatan siswa dalam
pembelajaran bahasa Indonesia; dan
(4) memberikan motivasi belajar bagi siswa dan motivasi
berprestasi bagi siswa dan guru.

3. Teknik dan Instrumen Penilaian

Secara umum teknik penilaian pembelajaran Bahasa


Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu teknik
tes dan teknik nontes. Instrumen penilaian yang akan
dipergunakan harus dikembangkan oleh guru. Beberapa hal
yang perlu mendapat perhatian dalam mengembangkan
instrumen penilaian adalah sebagai berikut: (1) kompetensi
yang dinilai, (2)penyusunan kisi-kisi, (3) perumusan
indikator pencapaian, dan (4) penyusunan instrumen.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 15


Pengembangan Penilaian Mapel Bahasa Indonesia Berbasis
Genre

Penilaian untuk mengetahui keberhasilan kompetensi


pengetahuan (misalnya tentang struktur teks dan
kebahasaan) digunakan tes tulis dan tes lisan. Sedangkan
untuk penilaian kompetensi keterampilan diukur
keberhasilannya dengan tes kinerja, penugasan, proyek
(multimodal) dan/atau portofolio.

Penilaian merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu


pembelajaran. Artinya, penilaian harus selalu dilakukan oleh
pendidik sebagai bagian dari profesinya. Berdasarkan hasil
penilaian inilah, pendidik akan selalu kreatif untuk mencari
berbagai strategi baru di dalam tindakan mengajarnya. Oleh
karena itu, pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran
yang berangkat dari hasil penilaian sebelumnyasebagai

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 16


pengalaman awal siswabukan dari apa yang seharusnya
dipelajari siswa.

Penilaian Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dicapai melalui


pembelajaran tidak langsung (indirect teaching).Penilaian
sikap digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut sesuai dengan
kondisi dan karakteristik siswa. Oleh karena itu jenis dan
instrumen penilaian sikap tidak dicantumkan dalam Buku
Pedoman Guru Mapel Bahasa Indonesia ini.

Jenis PenilaianMapel Bahasa Indonesia


a) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan adalah penilaian yang dilakukan
untuk mengetahui penguasaan siswa yang meliputi
pengetahuan faktual, konseptual, maupun prosedural
serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi.
Penilaian pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik
penilaian. Guru memilih teknik penilaian yang sesuai
dengan karakteristik kompetensi yang akan dinilai.
Penilaian dimulai dengan perencanaan yang dilakukan
pada saat menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP).

Penilaian pengetahuan dan keterampilan dapat dilakukan


secara terpisah maupun terpadu. Pada dasarnya, pada
saat penilaian keterampilan dilakukan, secara langsung
penilaian pengetahuan pun dapat dilakukan. Penilaian
pengetahuan dan keterampilan harus mengacu
kepada pemetaan kompetensi dasar yang berasal

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 17


dari KI-3 dan KI-4 pada periode tertentu.Hasil penilaian
pengetahuan dan yang dilakukan selama dan setelah
proses pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka
dengan rentang 0-100.

2) Tes Tertulis
Tes tertulis merupakan seperangkat pertanyaan atau
tugas dalam bentuk tulisan yang direncanakan untuk
mengukur atau memperoleh informasi tentang
kemampuan peserta tes. Tes tertulis menuntut adanya
respon tertulis dari peserta tes yang dapat dijadikan
sebagai representasi dari kemampuan yang dimilikinya.
3) Tes lisan

Tes lisan adalah tes yang pelaksanaannya dilakukan


dengan mengadakan tanya jawab secara langsung
antara pendidik dan siswa. Tes ini termasuk kelompok
tes verbal, yaitu tes soal dan jawabannya menggunakan
bahasa lisan. Kelebihan tes ini antara lain: (a) dapat
menilai kemampuan dan tingkat pengetahuan yang
dimiliki siswa, sikap, serta kepribadiannya karena
dilakukan secara berhadapan langsung; (b) bagi siswa
yang kemampuan berpikirnya relatif lambat, tes bentuk
ini dapat menolong sebab siswa dapat menanyakan
langsung kejelasan pertanyaan yang dimaksud;
(c) hasil tes dapat langsung diketahui siswa.
Kelemahanya: subjektivitas pendidik sering mencemari
hasil tes. Untuk siswa tunarungu, dalam batas-batas

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 18


tertentu, tes lisan dapat digunakan tetapi dibantu
dengan isyarat.

4) Penilaian Melalui Penugasan


Penilaian terhadap pengetahuan siswa dapat
dilakukan melalui observasi terhadap diskusi, tanya
jawab, dan percakapan. Teknik ini adalah cerminan
dari penilaian autentik. Ketika terjadi diskusi, guru
dapat mengenal kemampuan siswa dalam kompetensi
pengetahuan (fakta, konsep, prosedur) seperti melalui
pengungkapan gagasan yang orisinal, kebenaran
konsep, dan ketepatan penggunaan
istilah/fakta/prosedur yang digunakan pada waktu
mengungkapkan pendapat, bertanya, atau pun
menjawab pertanyaan. Instrumen penugasan dapat
berupa pekerjaan rumah dan/atau proyek yang harus
dikerjakan oleh siswa, baik secara individu atau
kelompok, sesuai dengan karakteristik tugas.
Penugasan juga dapat berupa tugas diskusi, tanya
jawab, atau percakapan.
Tabel 1.2
Format Penilaian Penugasan
Pernyataan
Nama
Pengungkapan Kebenaran Ketepatan danlain
siswa gagasan konsep penggunaan sebagainya
yangorisinal istilah
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

A
B
C

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 19


a. Penilaian keterampilan

Penilaian keterampilan adalah penilaian untuk mengukur


pencapaian kompetensi siswa terhadap kompetensi dasar
pada KI-4. Penilaian keterampilan menuntut siswa
mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu. Penilaian ini
dimaksudkan untuk mengetahui apakah pengetahuan yang
sudah dikuasai siswa dapat digunakan untuk mengenal dan
menyelesaikan masalah dalam kehidupan sesungguhnya (real
life).

1) Tes praktik

Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa


dalam melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk
menilai pencapaian kompetensi yang menuntut siswa
melakukan tugas tertentu seperti: praktik di
laboratorium, praktik salat, praktik olahraga, bermain
peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca
puisi/deklamasi, dan sebagainya.

Penilaian unjuk kerja untuk mengukur kemampuan


berbahasa siswa dapat juga menggunakan contoh lembar
pengamatan kinerja seperti berikut:

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 20


Tabel 1.3
Format Penilaian Praktik

No Nama Siswa Aspek Jumlah Rata-


A B C D rata
1
2
3
4
...

Aspek penilaian:

A = intonasi C = lafal

B = kosa kata D = penguasaan isi teks

*) Aspek yang dinilai bisa diganti, tergantung apa yang akan


diukur.

Pemberian skor pada setiap aspek berpedoman pada rubrik


berikut:

Tabel 1.4
Rubrik Penilaian Praktik Bercerita

Aspek Skor Uraian


Intonasi 5 Hampir sempurna
4 Ada beberapa kesalahan tapi tidak
mengganggu makna
3 Ada beberapa kesalahan dan
mengganggu makna
2 Banyak kesalahan dan
mengganggu makna

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 21


1 Terlalu banyak kesalahan
sehingga sulit dipahami
Kosa 5 Kosa kata hampir sempurna
kata 4 Ada beberapa yang salah tapi
tidak mengganggu makna
3 Ada beberapa yang salah dan
mengganggu makna
2 Banyak yang salah dan
mengganggu makna
1 Terlalu banyak salah makna sulit
dipahami

Lafal 5 Hampir sempurna


4 Ada beberapa kesalahan tapi tidak
mengganggu makna
3 Ada beberapa kesalahan dan
mengganggu makna
2 Banyak kesalahan dan
mengganggu makna
1 Terlalu banyak kesalahan
sehingga sulit dipahami
Pengu 5 100%menguasi isi
asaan 4 75% menguasai isi
isi teks 3 50% menguasai isi
2 25% menguasai isi
1 Menguasai isi < 25%

2) Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap
suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode atau
waktu tertentu.Tugas tersebut berupa suatu investigasi
sejak dari perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian,

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 22


pengolahan dan penyajian data. Untuk menilai setiap
tahap perlu disiapkan kriteria penilaian atau rubrik.

Tabel 1.5
Rubrik Penilaian Proyek
Mengamati Serangga di Kebun Sekolah
Aspek Kriteriadan Skor
1 2 3 4
Persiapan Jika memuat Jika memuat Jika memuat Jika memuat
tujuan, tujuan, alat & tujuan,
judul, dan judul, alat & bahan, judul, alat &
alat & bahan bahan, dan tempat bahan,
langkah- pengamatan, tempat
langkah dan langkah- pengamatan,
kegiatan langkah dan langkah-
kegiatan. langkah
kegiatan.

Pelaksa- Jika Jika Jika Jika


naan langkah langkah langkah langkah
pengerjaan kegiatan kegiatan kegiatan
sama sekali tidak lengkap, lengkap,
acak lengkap, tetapi teratur, dan
dan tidak kurang sesuai
prosedural terstruktur, prosedur
dan tidak
prosedural

Pelaporan Jika Jika Jika Jika


akhir tata tulis, tata tulis tata tulis tata tulis
data, kurang, kurang, baik, data
simpulan data tidak data relevan,
dan saran relevan, relevan, simpulan
sangat tidak simpulan simpulan dan saran
sesuai dan saran dan saran sesuai.
kurang kurang
sesuai sesuai

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 23


3) Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan
yang didasarkan pada kumpulan informasi yang
menunjukkan perkembangan kemampuan siswa dalam
satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa
karya siswa atau hasil ulangan dari proses pembelajaran
yang dianggap terbaik oleh siswa. Berikut contoh format
penilaian portofolio.
Tabel 1.6
Format penilaian portofolio

MataPelajaran :BahasaIndonesia
AlokasiWaktu :1Semester
Sampelyangdikumpulkan :Karangan
Nama siswa : ...
Kelas : ...

N Kompetensi Aspekyangdinilai Ket.


o Dasar Periode Tata Kosa Kelengkap- Sistema-
Baha- kata an tika
sa gagasan penulisan
1. Menulis 30/7/2015
teks
Laporan
hasil
observasi
10/8/2015

dst.

2. Membuat 1/9/2015
teks
eksplanasi
30/9/2015

3. dst

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 24


Penilaian Berdasarkan Waktu Pelaksanan

a. Ulangan Harian
Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan
secara periodik untuk menilai kompetensi siswa setelah
menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih
(dapat berbentuk penugasan).Ulangan harian harus
terencana dan pelaksanaanya harus diinformasikan
kepada siswa sebelumnya (tidak menjebak atau karena
guru kehabisan materi).

b. Ulangan Tengah dan Akhir Semester


Ulangan Tengah Semester merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian
kompetensi siswa setelah melaksanakan 8 – 9 minggu
kegiatan pembelajaran. Cakupan Ulangan Tengah
Semester meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.

Ulangan Akhir Semester merupakan kegiatan yang


dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian
kompetensi siswa di akhir semester. Cakupan ulangan
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan
semua KD pada semester tersebut.

c. Ujian Nasional sebagai Ujian Tingkat Kompetensi


pada akhir jenjang satuan pendidikan.

Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK


merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 25


satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat
kompetensi. Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi
Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada
tingkat kompetensi tersebut.

4. Pengolahan Hasil Penilaian dan Pelaporan Hasil


Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Pengolahan hasil penilaian pada kurikulum 2013


menggunakan Acuan Kriteria yang merupakan penilaian
kemajuan siswa dibandingkan dengan kriteria capaian
kompetensi yang ditetapkan. Skor yang diperoleh dari hasil
suatu penilaian baik yang formatif maupun sumatif
seorang siswatidak dibandingkan dengan skor siswa
lainnya namun dibandingkan dengan penguasaan
kompetensi yang dipersyaratkan. Acuan criteria rerata
untuk pengetahuan dan capaian optimum untuk
keterampilan (Permendikbud RI No. 104 tahun 2014).

Penilaian pengetahuan dan keterampilan dapat dilakukan


secara terpisah maupun terpadu. Pada dasarnya, pada saat
penilaian keterampilan dilakukan, secara langsung
penilaian pengetahuan pun dapat dilakukan. Penilaian
pengetahuan dan keterampilan harus mengacu kepada
pemetaan kompetensi dasar yang berasal dari KI-3 dan KI-4
pada periode tertentu.

Instrumen penilaian adalah alat ukur yang digunakan


untuk menilai/ mengukur pencapaian kompetensi siswa,

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 26


jenis instrumen dipilih sesuai dengan bentuk penilaian.
Kompetensi dasar yang telah direncanakan dalam bentuk
tes tertulis harus disiapkan kisi-kisi soal dengan
memperhatikan kebutuhan siswa berkebutuhan khusus.
Berikut ini contoh kisi-kisi soal dan panduan
penskorannnya.
Tabel 1.7
Contoh Kisi-Kisi Soal Ulangan Harian

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Bab :I
Kelas / Semester : XI / 1
Satuan Pendidikan : SMALB

Kompetensi Materi Indikator Soal Bentuk Juml No.


Dasar Soal Soal Soal
3.1Memaha-  Teks Menyebutkan Lisan 2 1, 2
mi isi teks laporan isi teks LHO
laporan hasil Tulis 2 3, 4,
hasil observa Menuliska
observasi si n isi teks Penugas 3 5, 6,
(LHO), . .  Penggu- LHO an 7
. dst. naan
kata Menunjukan
4.1 dasar kata Praktik 3
Mengurai- dan berimbuhan 8, 9,
kan kata dari dalam 10
makna berim- teks LHO
teks buhan
laporan Membuat
hasil kalimat
observasi dengan kata
sederhana berimbuhan
, . . . dst.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 27


Panduan Penskoran
Pemberian skor untuk aspek pengetahuan, tes lisan
ataupun tulis,didasarkan pada jumlah jawaban yang benar
dari butir soal yang diujikan. Untuk mendapatkan nilai
akhir, guru dapat menetapkan pembobotan dan mengalikan
dengan persentase.
Contoh: Tes tulis berbentuk pilihan ganda jumlah soal 50,
maka pengolahan nilainya dapat menggunakan rumus:
jumlah jawaban benar x 2. Jika siswa menjawab benar 35
soal maka nilainya 35x2 = 70

Untuk soal penugasan dan praktik, penskoran didasarkan


pada rubrik penilaian. Rekap skor berdasarkan rubrik
kemudian diolah dengan rumus yang telah ditetapkan.
Rubrik penskoran dapat dilihat pembahasan penilaian
praktik (Bagian I; Petunjuk Umum).

Pelaporan nilai akhir dari nilai pengetahuan diambil dari


nilai rerata capaian setiap kompetensi(K3) dalam satu
semester. Sedangkan nilai keterampilan diambil dari nilai
capaian optimum. Nilai akhir diambil dari rerata nilai
seluruh jenis tes aspek ketrampilan (K4) yang dilakukan
guru dalam satu semester. Laporan nilai dalam bentuk
kuantitatif skala 0 – 100.

C. Remedial
1. Prinsip-prinsip Remedial
a. Adaptif

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 28


Pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan siswa
untuk belajar sesuai dengan daya tangkap, kesempatan,
dan gaya belajar masing-masing.
b. Interaktif
Pembelajaran remedial hendaknya melibatkan keaktifan
guru untuk secara intensif berinteraksi dengan siswa dan
selalu memberikan monitoring dan pengawasan agar
mengetahui kemajuan belajar siswa.
c. Multi metode dan penilaian
Pembelajaran remedial perlu menggunakan berbagai
metode pembelajaran dan metode penilaian yang sesuai
dengan karakteristik siswa.
d. Pemberian umpan balik sesegera mungkin.
Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada
siswa mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan
sesegera mungkin agar dapat menghindari kekeliruan
belajar yang berlarut-larut.
e. Berkesinambungan
Pembelajaran remedial dilakukan secara
berkesinambungan dan harus selalu tersedia programnya
agar setiap saat siswa dapat mengaksesnya sesuai dengan
keperluannya masing-masing.

2. Langkah-Langkah Pembelajaran Remedial

a. Identifikasi permasalahan pembelajaran, yang dilakukan


berdasarkan hasil analisis penilaian harian dantugas.
Permasalahan pembelajaran dapat dikategorikan menjadi
permasalahan pada keunikan siswa, materi ajar, dan
strategi pembelajaran.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 29


b.Menyusun perencanaan berdasarkan permasalahan
(keunikan siswa, materi pembelajaran, dan strategi
pembelajaran).
c.Melaksanakan program remedial, yang dilakukan secara
individual, kelompok, dan klasikal dengan menggunakan
multi metode dan multi media.
d. Melaksanakan penilaian program remedial untuk
mengetahui keberhasilan siswa.

3. Hal-Hal Penting dalam Pelaksanaan Remedial


a.Guru memberikan pembelajaran pada KD yang belum
dikuasai oleh siswa melalui upaya tertentu. Setelah
perbaikan pembelajaran dilakukan, guru melakukan
penilaian untuk mengetahui apakah siswa telah
mencapai criteria ketuntasan minimal. Apabila telah
mencapai kriteria ketuntasan, siswa dapat melanjutkan
pembelajaran pada KD/subtema/ tema berikutnya.
b. Hasil penilaian melalui penilaian harian, penugasan
dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan
perbaikan (remedial) dan pengayaan (enrichment).
Penilaian yang dimaksud tidak terpaku pada hasil tes
(penilaian harian) pada KD tertentu.
c.Pembelajaran remedial dilaksanakan sampai siswa
menguasai KD yang ditentukan.
d.Teknik pembelajaran remedial bisa diberikan secara
individual, berkelompok, atau klasikal. Beberapa metode
pembelajaran yang dapat digunakan dalam pelaksanaan
pembelajaran remedial yaitu pembelajaran individual,

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 30


pemberian tugas, diskusi, tanyajawab, kerja kelompok,
dan tutor sebaya.

D. Pengayaan
1. Prinsip-prinsip Pengayaan
Program pengayaan adalah pembelajaran yang diberikan
kepada peserta didik yang telah melampaui ketuntasan
belajar yang fokus pada pendalaman dan perluasan dari
kompetensi yang dipelajari.

Program pengayaan dilaksanakan melalui kegiatan:


a. Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang
memiliki minat tertentu diberikan tugas untuk
memecahkan permasalahan, membaca di perpustakaan
terkait dengan tema/subtema yang dipelajari pada jam-
jam pelajaran sekolah;

b. Belajar mandiri, yaitu secara mandiri siswa belajar


mengenai sesuatu yang diminati, menjadi tutor bagi
teman yang membutuhkan.

2. Pembelajaran Pengayaan
Langkah-langkah dalam pembelajaran pengayaan sebagai
berikut.
1. Identifikasi,
Melalui observasi proses pembelajaran, siswa sudah
terindikasi memiliki kemampuan yang lebih dari teman
lainnya (bisa ditandai dengan penguasaan materi yang
cepat dan membutuhkan waktu yang lebih singkat,
sehingga siswa seringkali memiliki waktu sisa yang lebih

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 31


banyak, karena dapat menyelesaikan tugas atau
menguasai materi dengan cepat).
2. P erencanaan
Berdasarkan hasil identifikasi, guru dapat
merencanakan program pembelajaran pengayaan,
misalnya belajar mandiri dan/atau kelompok,
memecahkan masalah, menjadi tutor sebaya.
3. Pelaksanaan.
Berdasarkan perencanaan, guru memberikan pengayaan
bagi siswa yang memiliki kemampuan yang lebih dari
teman lainnya (Panduan Penilaian SDLB, SMPLB, dan SMALB.
Kemdikbud. 2015).

E. Asesmen Kemampuan Awal


Sebelum membelajarkan meteri dalam buku ini sangat
dianjurkan guru melakukan asesmen terhadap kemampuan
awal siswa, khususnya kemampuan berbahasa. Hal ini untuk
mendapatkan masukan tentang kondisi kemampuan awal siswa:
(1) apa yang sudah bisa; (2) apa yang belum bisa; dan (3) apa
yang dibutuhkan siswa. Setelah mendapatkan gambaran kondisi
kemampuan setiap siswa untuk materi yang akan dibelajarkan
maka:
1. Jika siswa memiliki kondisi kemampuan awal yang lebih
maka guru dianjurkan untuk mengembangkan kedalaman
dan keluasan materi yang ada dalam buku ini.
2. Sebaliknya jika ternyata kemampuan awal siswa kurang,
maka guru dianjurkan untuk melakukan modifikasi
materi. Modifkasi dapat dilakukan dengan beberapa cara
misalnya: melakukan penurunan tingkat kesulitan,

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 32


menyederhanakan alur pemahaman, mengganti dengan
materi yang kontekstual, bahkan mengurangi volume
materi pun diperkenankan.

F. Interaksi dengan Orangtua


1. Interaksi secara Langsung
Guru harus mengusahakan adanya interaksi langsung
dengan orangtua untuk membahas berbagai hal terkait
dengan kemajuan belajar anaknya. Interakasi langsung
ini bisa dalam bentuk pertemuan langsung baik di
sekolah, di rumah, atau di tempat lain. Interaksi langsung
juga dapat dilakukan melalui pembicaraan lewat telepon.
2. Interaksi secara Tidak Langsung
Dalam keadaan tertentu guru mengalami kesulitan
interaksi langsung denganorangtua, guru juga dapat
melakukan intaraksi tidak langsung. Interaksi tidak
langsung dapat dilakukan melalui:saudara, kerabat,
pembantu, surat, SMS, BBM, WA, email, dll. Kelemahanya
pada interaksi tidak langsung ini selain merasa kurang
puas, kadang-kadang informasi yang disampaikan
berkurang, bertambah, salah penafsiran, salah paham,
tidak tersampaikan karena lupa, dll. Resikonya
permasalahan yang sedang dialami oleh guru dan siswa
tidak dapat dipecahkan secara tuntas.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 33


Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 34
BAGIAN II
PETUNJUK KHUSUS PEMBELAJARAN

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 35


Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 36
BAB I
TEKS LAPORAN HASIL
OBSERVASI

Peta Konsep

TEKS LAPORAN
HASIL OBSERVASI

PENGETAHUAN KETERAMPILAN

Memahami isi teks Menguraikan makna


laporan hasil observasi teks laporan hasil
sederhana observasi sederhana

Membandingkan teks Mengklasifikasi teks


laporan hasil observasi laporan hasil observasi
sederhana sederhana

Mengidentifikasi teks Menyusun teks laporan


laporan hasil observasi hasil observasi
sederhana sederhana

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 37


Pada pembelajaran Bab I ini siswa diajak mempelajari Bahasa
Indonesia yang berbasis teks Laporan Hasil Observasi (LHO).Teks
laporan hasil observasi adalah teks yang melaporkan hasil dari
kegiatan observasi.Teks laporan hasil observasi yang akan dipelajari
sifatnya sederhana. Teks yang disajikan hanyalah sebuah model
yang secara kontekstual guru bersama siswa dapat mengganti teks
sesuai dengan situasi dan kondisi di daerah masing-masing.

Pembelajaran teks laporan hasil observasi ini akan dipelajari


melalui tiga kegiatan. Kegiatan pertama terkait pemahaman isi teks.
Kegiatan kedua membandingkan dan mengklasifikasi teks. Kegiatan
ketiga identifikasi dan penyusunan teks laporan hasil observasi
sederhana.

Informasi yang disajikan dalam teks laporan hasil observasi


sifatnya faktual atau berdasarkan kenyataan (fakta). Jenis teks ini
menggambarkan bentuk, ciri, atau sifat umum seperti benda,
hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, atau peristiwa yang terjadi di
alam semesta kita.

Guru harus menyadari akan keterbatasan berbahasa siswa


Tunarungu maka teks diusahakan sesederhana mungkin.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 38


Kegiatan 1
Memahami Isi dan Menguraikan
Makna Teks LHOSederhana

A. Pembelajaran

1. Kompetensi Dasar

3.1 Memahami isi teks laporan hasil observasi sederhanadengan


memperhatikan aspek kebahasaan.

4.1 Menguraikan makna teks laporan hasil observasi sederhana


dengan memperhatikan aspek kebahasaan.

2. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1.1 Menceritakan isi gambar ‘Keterampilan Menjahit’
3.1.2 Mempertanyakan isi teks‘”Industri Konfeksi”.
3.1.3 Menyebutkan 5 buah pertanyaan terkait isi teks.
3.1.4 Membedakan pengertian teks laporan hasil observasi dari
sumber lain.
3.1.5 Menyebutkan ringkasan isi teks ‘Industri Konveksi’.
3.1.6 Membedakan kata dasar dan kata berimbuhan dari dalam
teks.
4.1.1 Mengidentifikasi isi gambar ‘Keterampilan Menjahit’
4.1.2 Menunjukkan beberapa bagian yang dipertanyakan
dari dalam gambar.
4.1.3Menuliskan 5 pertanyaan terkait dengan isi teks.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 39


4.1.4 Menuliskan pengertian teks laporan hasil observasi.
4.1.5 Menuliskan uraian maknateks berdasarkan ringkasan isi
tiap paragraf.
4.1.6 Membuat kalimat dengan kata-kata sendiri berdasarkan
kata dasar/berimbuhan yang ditemukan dari teks.

3. Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar adalah kegiatan fisik maupun mental yang


perlu dilakukan oleh siswa dalam mencapai kompetensi dasar
dengan materi pembelajaran.

Pengalaman belajar siswa pada Bab I kegiatan 1 untuk


menumbuhkan kemampuan memahami dan menguraikan isi
teks laporan hasil observasi.
 Pengalaman belajar berupa kegiatan mencermati gambar dan
berdiskusi sebagai wahana untuk menumbuhkan sikap teliti,
kerja keras, kerja sama, dan toleransi.
 Pengembangan aspek pengetahuan dan keterampilanakan
dicapai melalui kegiatan bertanya jawab, berdiskusi, menalar,
dan mengomunikasikan apa yang sudah dipelajari dari teks
laporan hasil observasi baik secara individu maupun kegiatan
kelompok.

4. Media dan Sumber Belajar

Dalam pembelajaran teks laporan hasil observasi ini guru sangat


dianjurkan menggunakan media pembelajaran yang bersifat
visual. Siswa tunarungu termasuk pembelajar yang bertipevisual
karena ada kekurang yang dominan dari sisi pendengaran
dan/atau komunikasi. Oleh karena itu media pembelajaran

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 40


visual baik manual maupun berbasis teknologi sangat cocok
agar siswa lebih tertarik dan lebih termotivasi untuk belajar
lebih aktif. Sumber belajar yang dapat diberdayakan seperti
buku-buku yang berisi model-model teks laporan hasil
observasi, narasumber yang relevan, lingkungan yang cocok
untuk kegiatan observasipara siswa. Makin bervariasi sumber
belajar siswa akan makin bergairah mencari sumebr inspirasi
baru. Sumber belajar di luar kelas biasanya justru lebih
menantang dan lebih menyenangkan.

5. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan awal
1) Setelah mengucapkan salam, guru membiasakan salah
satu siswa memimpin berdoa menurut agama masing-
masing dilanjutkan pengecekan kehadiran siswa.
2) Guru menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai.
3) Guru menyampaikan cara penilaian yang akan digunakan.
4) Guru mengondisikan kesiapan belajar siswa memberi
motivasi belajar dengan menampilkan gambar
‘Keterampilan Menjahit’.
b. Kegiatan Inti
1) Siswa mencermati gambar ‘Keterampilan Menjahit’secara
individualkemudian ditugasi menceritakan isinya.Guru
mengamati perilaku dan komunikasi yang berkembang
diantarasiswa selama mencermati dan menceritkan isi
gambar.
2) Selanjutnya guru menugasi siswa membaca teks laporan
hasil observasi yang berjudul ‘Industri Konveksi’ dan
menugaskan siswa secara individual membuat pertanyaan

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 41


dengan kata tanya tertentu terkait dengan isi teks yang
sudah dibaca.

Contoh:
Apa saja yang diproduksi oleh industri konveksi?

1. ...
2. ...
3. ...
4. ...
5. ...

3) Guru meminta siswa lain untuk menjawab pertanyaan


kawan secara bergantian.
4) Guru menugasi siswa untuk mencari dan menuliskan
pengertian laporan hasil observasi dari sumber lain.
5) Selanjutnya siswa secara kelompok berdiskusi memahami
isi teks laporan hasil observasi ‘Industri Konveksi’ dan
menuliskan hasilnya ke dalam kolom berikut:

Paragraf Ringkasan Isi

Paragraf 1 Industri konfeksi memproduksi pakaian


jadi diantaranya: pakaian wanita, pria,
anak-anak, dan pakaian olah raga.

Paragraf 2 ...

...
Paragraf 3

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 42


6) Siswa ditugasi menukarkan hasil kerjanya dengan
kelompok lain.
7) Kelompok lain memeriksa,dengan tetap memegang
prinsip:
 Toleransi : Hargai pekerjaan teman walaupun masih
ada kekurangan.
 Kerjasama: Kalau pekerjaan teman salah, jangan kikir,
perbaikilah dan bantulah dengan ikhlas.
8) Guru melakukan penilaian proses terkait dengan
pemahaman isi teks, keterampilanmenulis ringkasan isi
paragraf, serta sikap yang berkembang pada setiap siswa.
9) Guru menjelaskan tentang kata dasar dan kata
berimbuhan.

Kata dasar adalah kata yang belum diberi imbuhan.


Contoh: makan, duduk, pulang, tinggal, datang, minum,
dll.Sedangkan kata berimbuhan adalah kata yang telah
mengalami proses pengimbuhan atau (afiksasi). Hasil dari
proses pengimbuhan itu disebut kata berimbuhan.

Jenis-jenis Imbuhan
Imbuhan menurut posisinya terbagi ke dalam empat
bentuk
 Awalan atau prefiks, contoh: meN-, ber-, di-, ter-, peN-,
per-, se-, dan ke-.
 Sisipan atau infiks, contoh: -el, -er, -e-, dan –in-
 Akhiran atau sufiks, contoh: -kan, -an, -I, dan –nya

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 43


 Konfiks atau simulfiks : berupa awalan dan akhiran
yang pemakaiannya sekaligus. contoh: ke-an, per-an,
peN-an, ber-an, dan se-nya.

Contoh penggunaan kata dasar dan kata berimbuhan


dalam kalimat, lihat tabel berikut:

Tabel: 2.1.1
Penggunaan Kata Dasar dan Kata Barimbuhan

Imbuhan
Kata Contoh Kalimat
dasar Awal Sisip akh ko
an an iran mbi
nasi
me 1. Kawanku
pakai memakai sepatu
di baru
2. Bajumu dipakai
adikmu
an 1. Tulisan itu indah
tulis sekali
ter 2. Dalam bukumu
tertulis namaku

ke- 1. Makan
butu an merupakan
h me kan kebutuhan pokok
2. Saya
membutuhkan alat
tulis

10) Siswa secara individual mencermati teks laporan hasil


observasi ‘Industri Konveksi’dan menandaikata dasar
dan kata berimbuhan.
11) Selanjutnya siswa secara individual ditugasi membuat
kalimat dengan kata dasar/berimbuhan yang
didapatkan dari teks dengan kata-katanyasendiri.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 44


Kata dasar/ Contoh Kalimat
berimbuhan
diproduksi 1. Pena ini diproduksi oleh Pabrik.

jalan 2. Jalan di depan rumah sedang


diperbaiki.

12) Siswa menempelkan hasil kerja kelompok pada papan


pajang, guru membimbing siswa per kelompok
membaca dan memberikan masukan perbaikan.
c. Penutup
1) Guru melakukan ulasansingkat tentang pembelajaran
yang sudah dilakukan sambil meluruskan beberapa
pemahaman siswa yang masih salah.
2) Guru bersama siswa membuat rangkuman tentang hal-hal
penting yang sudah dipelajari.
3) Guru memberikan pesan dan nasihat pembelajaran.
4) Guru bersama siswa mengakiri pelajaran dengan doa
bersama dan salam perpisahan.

B. Penilaian dan Tindak Lanjut

1. Penilaian
Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan di akhir
satu kegiatan. Penilaian dalam proses, guru melakukan
pengamatan perkembangan sikap yang secara tidak langsung
ditumbuhkan pada setiap aktivitas pembelajaran. Contoh dalam
kegiatan mencermati gambar atau teks, guru menumbuhkan
sikap teliti dan berani. Penilaian dalam proses juga harus

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 45


dilakukan dalam bentuk catatan harian guru (jurnal). Guru
harus melakukan pencatatan perkembangan kemampuan
spontan yang muncul pada setiap aktivitas siswa.

Sedangkan penilaian di akhir kegiatan, siswa diberikan uji


kompetensi seperti berikut.

Uji Pengetahuan:
 Soal tertulis pilihan ganda 10 soal (lihat di buku siswa)
 Skor ditulis dengan rentang 0 – 100
 Rubrik : jawaban benar skor 1, jawaban salah skor 0
Skor akhir uji pengetahuan = skor perolehan x 10

Uji Keterampilan:

1) Bacalah kembali teks laporan hasil observasi ‘Industri


Konveksi’.
2) Tuliskan apa isi dari teks laporan hasil observasi tersebut!
3) Ceritakan kembali makna teks dengan bahasa kamusendiri!

Rubrik Penilaian Uji Keterampilan

Kriteria Skor Uraian


Menulis 5 Menuliskan isi teks lengkap, benar
isi teks dan terbaca
4 Menuliskan isi teks lengkap, benar
dan kurang terbaca
3 Menuliskan isi teks lengkap, tetapi
isinya kurang benar
2 Menuliskan isi teks kurang
lengkap dan kurang benar

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 46


1 Menuliskan isi teks tetapi salah
semua
Bercerita 5 Bercerita/berisyarat dengan jelas
dan mudah dipahami
4 Bercerita/berisyarat dengan
terbata-bata tetapi bisa dipahami
3 Bercerita/berisyarat dengan
terbata-bata dan sulit dipahami
2 Bercerita/berisyarat sangat sedikit
1 Tidak mampu bercerita/berisyarat

Skor akhir uji keterampilan:


 Skor perolehan x 100
10
 Skor ditulis dengan rentang 0 - 100

Selanjutnya guru melakukan rekap penilaian,dapat


mengunakan instrumen berikut.

Daftar Nilai
Pengetahuan dan Keterampilan KD 3.1 dan 4.1

Aspek Skor
No Nama Siswa Pengeta Keteram- Rerata
huan pilan
1
2
3
4
...

Selain contoh penilaian di atas, guru disarankan dapat


mengembangkan penilaian model lain jika dipandang perlu.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 47


Kriteria penilaian bolehjuga dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan guru di daerah masing-masing. Guru juga harus
menggabungkan skor akhir pembelajaran dengan skor siswa
yang diperoleh selama proses pembelajaran.

2. Tindak Lanjut
Bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal guru wajib
memberikan perbaikan. Sebelum melakukan perbaikan guru
harus mengidentifikasi dahulu penyebab ketidaktuntasan
tersebut. Setelah ditemukan penyebabnya guru harus
memberikan perlakuan yang tepat agar capaian kompetensi
siswa menjadi tuntas.
Contoh:
 Siswa yang belum tuntas dalam menceritakan isi teks
laporan hasil observasi dibimbing membaca ulang,
memahami ulang, dan diminta menceritakan lagi isi teks
tersebut.

Bagi siswa yang sudah tuntas, guru harus memberikan


pengayaan dengan cara member tugas kepada siswa mencari
model teks laporan hasil observasi yang lain. Siswa ditugaskan
membaca dan memahami isi teks tersebut untuk memperluas
wawasan siswa.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 48


C. Interaksi dengan Orangtua

1. Interaksi secara Langsung


Guru harus mengusahakan adanya interaksi langsung dengan
orangtua untuk membahas berbagai hal terkait dengan
kemajuan belajar anaknya. Guru dapat menelpon langsung
kepada orangtua agar membimbing anaknya mengerjakan
tugas atau pekerjaan rumah. Interaksi langsung ini juga bisa
dalam bentuk pertemuan langsung baik di sekolah, di rumah,
atau di tempat lain.

2. Interaksi secara Tidak Langsung


Dalam keadaan tertentu guru mengalami kesulitan interaksi
langsung denganorangtua, guru juga dapat melakukan
intaraksi tidak langsung. Interaksi tidak langsung dapat
dilakukan melalui surat, SMS, BBM, WA, email, saudara atau
pembantunya. Kelemahanya pada interaksi tidak langsung ini
selain merasa kurang puas, kadang-kadang informasi yang
disampaikan berkurang, bertambah, salah penafsiran, salah
paham, tidak tersampaikan karena lupa, dll. Resikonya
permasalahan yang sedang dialami oleh guru dan siswa tidak
dapat dipecahkan secara tuntas.
Contoh interaksi tidak langsung seperti guru memberikan
pekerjaan rumah kepada siswa, dan orangtua diminta
membimbingnya. Sebagai bukti orangtua telah berpartisipasi
terhadap tugas siswa maka orangtua diminta memberikan
tanda tangan pada pekerjaan siswa.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 49


Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 50
Kegiatan 2
Membandingkan dan
MenyimpulkanTeks Laporan Hasil
Observasi Sederhana

A. Pembelajaran

1. Kompetensi Dasar

3.2 Membandingkan teks laporan hasil observasi sederhana dengan


memperhatikan aspek kebahasaan.
4.2 Menyimpulkan teks laporan hasil observasi sederhana dengan
memperhatikan aspek kebahasaan.

2. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.2.1 Menjelaskan struktur teks laporan hasil observasi.
3.2.2 Membandingkan 2 teks berdasarkan strukturnya.
3.2.3 Menyebutkan kalimat sebagai ciri dari setiap bagian
struktur teks.
3.2.4 Mengemukakan persamaan dan perbedaan dari 2 teks.
3.2.5 Mencermati penjelasan penggunaan artikel lah, kah, dan
tah
3.2.6 Menyimpulkan persamaan dari 2 teks laporan hasil
observasi.

4.2.1 Menuliskan struktur teks laporan hasil observasi.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 51


4.2.2 Menunjukkan persamaan dan perbedaan 2 teks
berdasarkan strukturnya.
4.2.3 Menuliskan kalimat sebagai ciri dari setiap bagian struktur
teks.
4.2.4 Menemukan persamaan dan perbedaan dari 2 teks.
4.2.5 Membuat 3 kalimat yang menggunakan partikel lah,
kah, dan tah.
4.2.6 Mengelompokkan teks laporan hasil observasi
berdasarkan persamaan dan perbedaannya.

3. Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar adalah kegiatan fisik maupun mental yang


perlu dilakukan oleh siswa dalam mencapai kompetensi dasar
dengan materi pembelajaran.

Pengalaman belajar siswa pada Bab I kegiatan 2 meliputi:


a. Kegiatan mencermati gambar dan berdiskusi sebagai wahana
untuk menumbuhkan sikap teliti, kerja sama, dan toleransi.
b. Pengembangan aspek pengetahuan dan keterampilan akan
dicapai melalui kegiatan mencermati, mencoba, bersdiskusi,
dan mengomunikasikan apa yang sudah dipelajari dari teks
laporan hasil observasi baik secara individu maupun
kegiatan kelompok.

3. Media dan Sumber Belajar

Dalam pembelajaran teks laporan hasil observasi ini guru sangat


dianjurkan menggunakan media pembelajaran yang bersifat
visual. Siswa tunarungu termasuk pembelajar yang bertipe

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 52


visual karena ada kekurangan yang dominan dari sisi
pendengaran dan/atau komunikasi. Oleh karena itu media
pembelajaran visual baik manual maupun berbasis teknologi
sangat cocok agar siswa lebih tertarik dan lebih termotivasi
untuk belajar lebih aktif.

Sumber belajar yang dapat diberdayakan seperti buku-buku


yang berisi model-model teks laporan hasil observasi,
narasumber yang relevan, lingkungan yang cocok untuk
kegiatan observasi para siswa. Makin bervariasi sumber belajar
siswa akan makin bergairah mencari sumebr inspirasi baru.
Sumber belajar di luar kelas biasanya justru lebih menantang
dan lebih menyenangkan.

4. Langkah-langkah Pembelajaran

a. Kegiatan awal
1) Setelah mengucapkan salam, guru membiasakan salah
satu siswa memimpin berdoa menurut agama masing-
masing dilanjutkan pengecekan kehadiran siswa.
2) Guru menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai.
3) Guru menyampaikan kapan saja penilaian akan dilakukan.
4) Guru mengondisikan kesiapan belajar siswa memberi
motivasi belajar dengan menampilkan gambar ‘Lingkungan
Besih’ dan ‘Kelinci’

b. Kegiatan Inti
1) Guru menjelaskan struktur teks laporan hasil observasi.
Teks laporan hasil observasi disusun dengan struktur
yang terdiri atas bagian-bagian:

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 53


a) Definisi Umum
Berisi tentang pengertian atau konsep dasar dari apa
yang diobservasi.
b) Deskripsi Bagian
Berisi tentang bagian-bagian yang lebih rinci tentang isi
laporan.
c) Deskripsi Manfaat
Berisikan tentang manfaat dari objek observasi. Selain
itu juga manfaat apa yang bisa diambil dari proses
observasi yang telah dilakukan.
2) Guru memberikan contoh struktur teks laporan hasil
observasi ‘Industri Konveksi’

Tabel 2.1.2
Contoh Struktur Teks laporan hasil observasi

No Struktur Isi

1. Definisi Industri konveksi adalah suatu


umum perusahaan yang menghasilkan
pakaian jadi.
2. Deskripsi Industri konveksi CV. MEKAR JAYA
bagian bisa di bilang perusahaan sedang.
Hingga saat ini karyawannya baru 30
orang. Perusahaan konveksi ini
mempergunakan bahan baku berupa
tekstil dari bermacam-macam jenis,
seperti katun, kaos, linen, rayon, dan
bahan-bahan syntesis lain. Perusahaan
konveksi ini mempunyai alat-alat

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 54


berupa mesin potong, mesin jahit, alat
sablon, setrika, jarum jahit, kursi kerja,
papan potong bahan, meja setrika dan
meja pengepakan.

3. Deskripsi Perusahaan ini sangat membantu


manfaat penduduk sekitar karena mereka bisa
bekerja dengan upah yang layak.
Perusahaan ini juga membantu
pertumbuhan ekonomi negara.
Kegiatan observasi ini menambah
wawasan dan pengalaman langsung
melihat proses usaha konveksi.

*) Kalimat yang ditandai merupakan kalimat/kata kunci


struktur teks

3) Siswa menulis bagian-bagian (struktur) teks laporan hasil


observasi ‘Industri Konveksi’.
4) Siswa ditugasi mencermati dua gambar ‘Lingkungan Bersih’
dan ‘Kelinci’ dan memperbincangkan isinya.
5) Siswa ditugasi membaca 2 teks laporan hasil observasi yang
berjudul ‘Kebersihan Lingkungan Sekolah’ dan ‘Kelinci’
6) Siswa ditugasi menemukan kalimat sebagai ciri dari
struktur kedua teks.
7) Siswa ditugasi menuliskan beberapa kalimat dari setiap
bagian (struktur) teks ke dalam tabel.
8) Siswa berlatih mengelompokkan persamaan dan perbedaan
dari kedua teks.
9) Guru menjelaskan tentang partikel lah, kah, dan tah.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 55


Partikel adalah sejenis kata yang tidak dikelompokkan ke
dalam kelas kata gramatikal (seperti nomina, pronomina,
verba, atau artikel). Partikel merupakan istilah untuk
menaungi satu kelompok kata yang heterogen yang tidak
memiliki definisi leksikal yang tepat. Partikel hanya
berfungsi menampilkan unsur yang diiringinya. Dalam
kesempatan ini siswahanya akan diajarkan partikel: lah,
kah, dan tah.

Penulisan Partikel

Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata


yang mendahuluinya(Permendikbud Nomor 50 Tahun 2015
tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).
Contoh:
a) Bacalah buku itu baik-baik!
b) Apakah yang tersirat dalam surat itu?
c) Siapakah gerangan dia?
d) Apatah gunanya bersedih hati?
Disarankan agar guru mengembangkan penjelasan dan
contoh-contoh agar wawasan siswa lebih terbuka luas.
10) Selanjutnya guru menugasi siswa menulis 3 kalimat dari
masing-masing partikel dengan bahasanya sendiri.

Partikel Contoh Kalimat

1. lah Pergilah sekarang agar tidak terlambat.

2. kah Siapakah yang lewat tadi?

3. tah Apatah artinya hidup ini?

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 56


11) Siswa ditugasi membaca teks laporan hasil observasi
‘Kebun Sekolah’ dan mengidentifikasi kalimat yang
menggunakan partikel: lah, kah, atau tah.
12) Siswa memajang hasil kerjanya di papan pajang, kawan
lain disuruh membaca dan memberi komentar
perbaikan.
13) Siswa membandingkan laporan hasil observasi ‘Kebun
Sekolah’ dengan ‘Menjaga Kebersihan Lingkungan’ dan
menuliskan persamaan dan perbedaan 2 teks tersebut.

c. Penutup
1) Guru melakukan ulasan singkat tentang pembelajaran
yang sudah dilakukan.
2) Guru meluruskan beberapa pemahaman siswa yang masih
salah.
3) Guru bersama siswa membuat simpulan penting tentang
hal-hal yang sudah dipelajari.
4) Guru memberikan pesan dan nasihat pembelajaran.
5) Guru bersama siswa mengakiri pelajaran dengan doa
bersama dan salam perpisahan.

B. Penilaian dan Tindak Lanjut

1. Penilaian
Guru mengukur pencapaian indikator kompetensi sejak
pelaksanaan proses pembelajaran dan di akhir pembelajaran.
Penilaian di akhir pembelajaran diukur dengan lembar
aktivitas siswa berikut ini.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 57


Uji Pengetahuan

Isilah titik-titik di bawah ini sehingga menjadi kalimat yang


benar! Gunakan kata-kata dengan partikel lah, kah, dan tah.

1. . . .buku itu baik-baik.


2. . . . namamu di sini.
3. . . . dengan tekun.
4. . . . gerangan dia?
5. . . . gunanya bersedih hati?

Kunci jawaban ada di akhir buku ini.


Rubrik penilaian pengetahuan:
 Jawaban benar skor 2, jawaban salah skor 0
 Skor akhir = jumlah skor x 10

Uji Ketrampilan

1. Bacalah teks laporan hasil observasiberjudul ‘Kebersihan


Lingkungan Sekolah dan “Kebun Sekolah’.
2. Bandingkan struktur dari kedua teks laporan hasil
observasi tersebut.
3. Ceritakan persamaan dan perbedaannya dengan bahasa
kamu sendiri.

Rubrik Penilaian Uji Keterampilan

Kriteria Skor Uraian


Memban- 5 Mampu membandingkan struktur 2 teks
dingkan laporan hasil observasi dengan sangat
baik
struktur
4 Mampu membandingkan struktur 2 teks
laporan hasil observasi dengan baik

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 58


teks 3 Mampu membandingkan struktur 2 teks
laporan hasil observasi dengan hasil
cukup
2 Mampu membandingkan struktur 2 teks
laporan hasil observasi dengan hasil
kurang
1 Mampu membandingkan struktur 2 teks
laporan hasil observasi dengan hasil
sangat kurang
Bercerita 5 Mampu bercerita/berisyarat dengan
jelas dan mudah dipahami
4 Mampu bercerita/berisyarat dengan
terbata-bata tetapi bisa dipahami
3 Mampu bercerita/berisyarat dengan
terbata-bata dan sulit dipahami
2 Mampu bercerita/berisyarat sangat
sedikit
1 Tidak mampu bercerita/berisyarat

Skor akhir uji keterampilan:


Skor perolehan x 100
10

Selain contoh penilaian di atas, guru disarankan


mengembangkan penilaian model lain jika dipandang perlu.
Kriteria penilaian juga dapat dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan guru di daerah masing-masing.

2. Tindak Lanjut
Bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal guru
wajib memberikan perbaikan. Sebelum melakukan
perbaikan guru harus mengidentifikasi dahulu penyebab
ketidaktuntasan tersebut. Setelah ditemukan penyebabnya

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 59


guru harus memberikan perlakuan yang tepat agar capaian
kompetensi siswa menjadi tuntas.
Contoh:
Siswa yang belum tuntas dalam memahami struktur teks
laporan hasil observasi harus dijelaskan kembali sampai
siswa paham struktur teks tersebut.

Bagi siswa yang sudah tuntas, guru harus memberikan


pengayaan dengan mencarikan model teks laporan hasil
observasi yang lain atau siswa ditugaskan mencari sendiri.
Siswa ditugaskan membaca dan memahami isi teks tersebut.

C. Interaksi dengan Orangtua

1. Interaksi secara Langsung


Guru harus mengusahakan adanya interaksi langsung
dengan orangtua untuk membahas berbagai hal terkait
dengan kemajuan belajar anaknya. Interakasi langsung ini
bisa dalam bentuk pertemuan langsung baik di sekolah, di
rumah, atau di tempat lain. Interaksi langsung juga dapat
dilakukan melalui pembicaraan lewat telepon.
2. Interaksi secara Tidak Langsung
Dalam keadaan tertentu guru mengalami kesulitan interaksi
langsung denganorangtua, guru juga dapat melakukan
intaraksi tidak langsung. Interaksi tidak langsung dapat
dilakukan melalui surat, SMS, BBM, WA, email, saudara
atau pembantunya. Kelemahanya pada interaksi tidak
langsung ini selain merasa kurang puas, kadang-kadang

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 60


informasi yang disampaikan berkurang, bertambah, salah
penafsiran, salah paham, tidak tersampaikan karena lupa,
dll. Resikonya permasalahan yang sedang dialami oleh guru
dan siswa tidak dapat dipecahkan secara tuntas.

Contoh interaksi tidak langsung dengan orangtua siswa:


pada saat guru member pekerjaan rumah siswa maka
orangtua wajib mengetahui pengerjaan tugas tersebut dan
membubuhkan tanda tangan pada lembar kerja siswa.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 61


Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 62
Kegiatan 3
Mengidentifikasi dan Menyusun Teks
LHO Sederhana

A. Pembelajaran

1. Kompetensi Dasar

3.3 Mengidentifikasi teks laporan hasil observasi sederhanadengan


memperhatikan aspek kebahasaan.

4.3 Menyusun teks laporan hasil observasi sederhanadengan


memperhatikan aspek kebahasaan.

2. Indikator Pencapaian Kompetensi


1.3.1 Menjelaskan ciri-ciri teks laporan hasil observasi
1.3.2 Mengidentifikasi kalimat sebagai ciri teks laporan hasil
observasi.
1.3.3 Menganalisis teks laporan hasil observasi berdasarkan
cirri dan strukturnya
1.3.4 Mendiskusikan kata baku dan tidak baku
1.3.5 Mengidentifikasi kata tidak baku dalam paragraph
1.3.6 Menyebutkan langkah-langkah menyusun teks laporan
hasil observasi

4.3.1 Menuliskan cirri-ciri teks laporan hasil observasi


4.3.2 Menandai kalimat sebagai ciri teks laporan hasil observasi

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 63


4.3.3 Menuliskan hasil analisa teks laporan hasil observasi ke
dalam buku kerja.
4.3.4 Menuliskan beberapa contoh kata baku dan tidak baku
4.3.5 Memperbaiki kata tidak baku dalam paragraf
4.3.6 Menyusun teks laporan hasil observasi sederhana melalui
langkah-langkah yang benar

3. Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar adalah kegiatan fisik maupun mental yang


perlu dilakukan oleh siswa dalam mencapai kompetensi dasar
dengan materi pembelajaran.

Pengalaman belajar siswa pada Bab I kegiatan 3 untuk


menumbuhkan kemampuan memahami dan menguraikan isi
teks laporan hasil observasi. Pengalaman belajar berupa
kegiatan mencermati gambar dan berdiskusi sebagai wahana
untuk menumbuhkan sikap teliti, kerja keras, kerja sama, dan
toleransi. Pengembangan aspek pengetahuan dan
keterampilanakan dicapai melalui kegiatan bertanya jawab,
berdiskusi, menalar, dan mengomunikasikan apa yang sudah
dipelajari dari teks laporan hasil observasi baik secara individu
maupun kegiatan kelompok.

2. Media dan Sumber Belajar


Dalam pembelajaran teks laporan hasil observasi ini guru sangat
dianjurkan menggunakan media pembelajaran yang bersifat
visual. Siswa tunarungu termasuk pembelajar yang bertipe
visual karena ada kekurang yang dominan dari sisi pendengaran
dan/atau komunikasi. Oleh karena itu media pembelajaran

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 64


visual baik manual maupun berbasis teknologi sangat cocok
agar siswa lebih tertarik dan lebih termotivasi untuk belajar
lebih aktif. Sumber belajar yang dapat diberdayakan seperti
buku-buku yang berisi model-model teks laporan hasil
observasi, narasumber yang relevan, lingkungan yang cocok
untuk kegiatan observasi para siswa. Makin bervariasi sumber
belajar siswa akan makin bergairah mencari sumebr inspirasi
baru. Sumber belajar di luar kelas biasanya justru lebih
menantang dan lebih menyenangkan.

3. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan awal
1) Setelah mengucapkan salam, guru membiasakan salah
satu siswa agar memimpin berdoa sesuai dengan agama
yang dianutnya.
2) Guru mengecek kehadiran siswa.
3) Guru menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai.
4) Guru mengondisikan kesiapan belajar dengan beberapa
pertanyaan terkait dengan kegiatan observasi.
5) Guru memberi motivasi belajar dengan mengingatkan
kembali tentang teks laporan hasil observasi yang sudah
dipelajari.

b. Kegiatan Inti
1) Guru menjelaskan tentang ciri umum teks laporan hasil
observasi. Ciri umum teks laporan hasil observasi adalah
sebagai berikut:
 Bersifat apa adanya

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 65


 Harus ditulis berdasarkan fakta yang terjadi pada saat
pengamatan.
 Tidak memihak terhadap sesuatu yang dilaporkan
 Ditulis secara lengkap dan sempurna
 Sifatnya universal dan global
2) Guru menugasi siswa mencermati teks laporan hasil
observasi ‘Kebun Sekolah’lalu membimbing siswa
menandai kalimat yang menunjukkan ciri dari teks
laporan hasil observasi.
3) Guru meminta siswa mencocokkan hasil kerjanya dengan
isi tabel berikut ini.

Tabel 2.1.3
Ciri Umum Teks laporan hasil observasi

Ciri Kalimat dari Teks Keterangan


apa adanya Kebun berisi Tidak ada
komponen makhluk sisipan opini
hidup dan makhluktak atau pendapat
hidup ... dst. penulis
berdasarkan Jenis tanaman yang Data sesuai
fakta ada seperti: Sawo dengan hasil
Kecik, Cemara, Mawar, observasi
… dst.
tidak Bahkan manusialah Bersifat netral,
memihak yang paling kuat tidak
untuk menjaga atau mendukung
merusak kebun. satu pihak
ditulis Lengkap
lengkap strukturnya
sifatnya Bicara tentang
universal ‘kebun sekolah’
merupakan hal
yang universal
(umum)

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 66


4) Guru menugasi siswa mencari model teks laporan hasil
observasi dari sumber lain.
5) Siswa mencari model teks laporan hasil observasi lain.
Guru membimbing siswa menganalisis dan memahami isi
setiap teks berdasarkan struktur dan ciri-cirinya.
Dianjurkan siswa menulis hasil kerjanya ke dalam tabel
1.4 pada buku siswa.
6) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang kata baku
dan tidak baku lalu mendiskusikannya.

Kata Baku
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, dalam
pembelajaran di sekolah harus menggunakan bahasa
standar. Bahasa standar harus menggunakan kata-kata
yang baku. Kata-kata baku terdapat dalam kamus yakni
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang setiap 5
tahun mengalami perubahan.

Kata Tidak Baku


Kata tidak baku sudah pasti tidak ada dalam KBBI. Kata
baku dan tidak baku juga digunakan sesuai dengan
situasi dan kondisi. Kata tidak baku sering digunakan
dalam bahasa lisan. Berikut ini beberapa contoh kata
baku dan tidak baku.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 67


Tabel 2.1.4
Kata Baku dan Tidak Baku

No. Kata Baku Kata Tidak No. Kata Baku Kata Tidak
Baku Baku
1. Hanya cuma 6. membuat bikin
2. System sistim 7. berkata ngomong
3. Sebentar entar 8. mengapa ngapain
4. Tidak enggak 9. zaman jaman
5. Antre antri 10. apotek apotik

7) Siswa berdiskusi menandai kata-kata tidak baku dari


cuplikan paragraf.

Kebersihan lingkungan kagak sulit untuk diterapkan


bila kita membiasakan pola hidup berseh dan sihat.
Budaya hidup yang berseh dan sihat akan
mendatangkan banyak manpaat bagi kita. Kita dapet
menjalankan aktipitas hidup yang sihat, produktip,
dan pada gilirannyamenggape kesuksesan.

8) Dengan bimbingan guru siswa memperbaiki kata-kata tidak


baku dengan bantuan kamus.
9) Siswa menyempurnakan paragraf dengan kata-kata yang
baku.

Paragraf yang sudah diperbaiki:


Kebersihan lingkungan tidak sulit untuk diterapkan
bila kita membiasakan pola hidup bersih dan sehat.
Budaya hidup yang bersih dan sehat akan
mendatangkan banyak manfaat bagi kita. Kita dapat
menjalankan aktifitas hidup yang sehat, produktif, dan
pada akhirnyamenggapai kesuksesan.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 68


10) Guru menjelaskan cara menyusun teks laporan hasil
observasi sederhana.

Langkah-langkah menyusun teks laporan hasil observasi


sederhana:
a) Membuat judul.
Judul laporan harus sesuai dengan pengamatan yang
dilakukan.
b) Menyusun kalimat pembukaan.
Menuliskan definisi umum perihal yang dilaporkan.
c) Menyusun isi laporan
Menuliskan deskripsi bagian berupa data-data hasil
pengamatan. Deskripsi ini berisi bagian-bagian penting
perihal yang dilaporkan. Setiap bagian dapat
ditampilkan dalam paragraf yang berbeda.
d) Menulis kalimat penutup.
Bagian ini berisi deskripsi manfaat. Deskripsi ini berisi
uraian manfaat dari apa yang telah diobservasi.
11) Guru memberikan semangat bahwa semua siswa bisa
menyusun teks laporan hasil observasi sederhana.
12) Guru memberikan tugas agar siswa melakukan observasi
ke kantin sekolah.Guru memandu kegiatan siswa sambil
mengamati pembiasaan sikap kerjasama dan ketelitian.
Tabel berikut diharapkan dapat membantu siswa.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 69


Tabel 2.1.5
Kerangka Penulisan Teks laporan hasil observasi Sederhana

Struktur/bagian Pokok-pokok kalimat


Judul (misalnya Kantin Sekolah)

Definisi Umum (definisi dari kantin sekolah)

Deskripsi bagian (data dari hasil observasi kantin


sekolah)
Deskripsi manfaat (uraian manfaat kantin sekolah)

13) Siswa ditugasi mengembangkan kerangka tersebut


menjadi paragraf yang padu berbentuk teks laporan hasil
observasi.
14) Siswa diminta menampilkan hasil kerjanya.
15) Guru memberikan tugas (proyek) kepada siswa.

c. Penutup
1) Guru melakukan ulasan singkat tentang pembelajaran
yang sudah dilakukan.
2) Guru meluruskan beberapa pemahaman siswa yang masih
salah.
3) Guru bersama siswa membuat simpulan penting tentang
hal-hal yang sudah dipelajari.
4) Guru memberikan pesan dan nasihat pembelajaran.
5) Guru bersama siswa mengakiri pelajaran dengan doa
bersama dan salam perpisahan.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 70


PROYEK

1. Susunlah teks laporan hasil observasi


sederhana di rumah!
2. Pilihlah sendiri tema yang sesuai!
3. Kalau ada kesulitan kamu boleh bertanya
kepada keluarga!
4. Kerjakan tugas ini secara individu!
5. Hasilnya dikumpulkan 2 minggu setelah
ditugaskan!
Rubrik Penilaian Proyek

Kriteria Skor Uraian


Struktur 4 Struktur lengkap dan urut
teks 3 Struktur lengkap tetapi tidak urut
2 Struktur tidak lengkap
1 Tidak ada struktur
Susunan 4 Kalimat lengkap dan bermakna
kalimat
3 Kalimat lengkap tetapi sebagian
kurang bermakna
2 Kalimat kurang lengkap dan
sebagian kurang bermakna
1 Kalimat tidak lengkap dan
sebagian besar tidak bermakna

Skor akhir Proyek:


Skor perolehan x 100
8

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 71


B. Penilaian dan Tindak Lanjut

1. Penilaian
Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan di akhir
satu kegiatan. Penilaian di akhir kegiatan, siswa diberikan
tugas tes tulis dan tes kinerja dengan instrumen soal sebagai
berikut:

Uji Pengetahuan

Kerjakan tugas ini dengan sungguh-sungguh!

1. Jelaskan ciri-ciri teks laporan hasil observasi.


2. Sebutkan langkah-langkah menyusun teks laporan
hasil observasi.
3. Tulislah beberapa kata tidak baku dari dalam teks
berikut.

Adik nangis melulu dari tadi. Kayaknya dia lapar.


Coba dia kasih mamam dan minum. Biasanya kalo
udah kenyang dia akan asyik bermain. Kalo udah
capek biasanya langsung bobok ampe sore. Menjelang
magrib biasanya baru bangun.

Rubrik Penilaian Uji Pengetahuan:

 Untuk soal nomor 1 dan 2, gunakan rubrik berikut:

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 72


Kriteria Skor Uraian

Ciri-ciri 4 Mampu menjelaskan 4 ciri teks


teks laporan hasil observasi
3 Mampu menjelaskan 3 ciri teks
laporan hasil observasi
2 Mampu menjelaskan 2 ciri teks
laporan hasil observasi
1 Mampu menjelaskan 1 ciri teks
laporan hasil observasi
Langkah- 4 Mampu menjelaskan 4 langkah secara
langkah urut
menyusun 3 Mampu menjelaskan 3 langkah secara
teks
urut
2 Mampu menjelaskan 2 langkah secara
urut
1 Tidak mampu menjelaskan langkah-
langkah secara urut

Skor akhir rubric di atas:


Jumlah skor perolehan x 100
8

 Untuk soal nomor 3, menandai kata-kata tidak baku

Adik nangismelulu dari tadi. Kayaknya dia lapar. Coba


dia kasihmamam dan minum. Biasanya kalo udah
kenyang dia akan asyik bermain. Begitu dia capek
biasanya langsung bobok ampe sore. Menjelang magrib
biasanya baru melek.

 Skor akhir = jumlah jawaban benar x 10


 Nilai akhir uji pengetahuan

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 73


Skor akhir soal nomor 1 dan 2 + skor akhir nomor 3
2

Uji keterampilan
1. Ubahlah kata-kata tidak baku pada kolom di atas dengan
kata-kata yang baku.
2. Lakukan observasi di sekitar sekolah dan buatlah laporan
hasil observasi sederhana.
Rubrik penilaian uji keterampilan:
 Untuk soal nomor 1, jumlah jawaban benar x 10
 Untuk soal nomor 2, pedomani tabel berikut.

Kriteria Skor Uraian


Struktur 4 Struktur teks laporan hasil observasi
teks lengkap dan urut
3 Struktur teks laporan hasil observasi
lengkap tetapi tidak urut
2 Struktur teks laporan hasil observasi
tidak lengkap
1 Teks laporan hasil observasi tidak
memiliki struktur
Isi teks 4 Isi teks laporan hasil observasi lengkap
dan sesuai konteks
3 Isi teks laporan hasil observasi lengkap
tetapi tidak sesuai konteks
2 Isi teks laporan hasil observasi tidak
lengkap dan tidak sesuai konteks
1 Isi teks tidak menggambarkan laporan
hasil observasi

Skor akhir uji keterampilan:


Skor perolehan x 100
8

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 74


2. Tindak Lanjut
Bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal guru
wajib memberikan perbaikan. Sebelum melakukan
perbaikan guru harus mengidentifikasi dahulu penyebab
ketidaktuntasan tersebut. Setelah ditemukan penyebabnya
guru harus memberikan perlakuan yang tepat agar capaian
kompetensi siswa menjadi tuntas.
Contoh:
Siswa yang belum mampu menyusun teks laporan hasil
observasi sederhana harus dibimbing lagi, kemudian dicoba
lagi untuk menyusun sendiri.

Bagi siswa yang sudah tuntas, guru harus memberikan


pengayaan dengan cara siswa diberi tugas mengobservasi
taman sekolah. Kemudian siswa ditugaskan menyusun teks
laporan hasil observasi dan dikumpulkan kepada guru.

C. Interaksi dengan Orangtua

1. Interaksi secara Langsung


Guru harus mengusahakan adanya interaksi langsung
dengan orangtua untuk membahas berbagai hal terkait
dengan kemajuan belajar anaknya. Interakasi langsung ini
bisa dalam bentuk pertemuan langsung baik di sekolah, di
rumah, atau di tempat lain. Interaksi langsung juga dapat
dilakukan melalui pembicaraan lewat telepon. Contoh: guru
menelpon kepada orangtua siswa agar ikut menjelaskan

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 75


dan membimbing cara menjaga kebersihan diri dan
lingkungan.

2. Interaksi secara Tidak Langsung


Dalam keadaan tertentu guru mengalami kesulitan interaksi
langsung denganorangtua, guru juga dapat melakukan
intaraksi tidak langsung. Interaksi tidak langsung dapat
dilakukan melalui surat, SMS, BBM, WA, email, saudara
atau pembantunya. Kelemahanya pada interaksi tidak
langsung ini selain merasa kurang puas, kadang-kadang
informasi yang disampaikan berkurang, bertambah, salah
penafsiran, salah paham, tidak tersampaikan karena lupa,
dll. Resikonya permasalahan yang sedang dialami oleh guru
dan siswa tidak dapat dipecahkan secara tuntas.

Contoh komunikasi secara tidak langsung dengan orangtua:


guru menulis pesan melalui buku penghubung agar
senantiasa membimbing anaknya dalam mengerjakan tugas
rumah.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 76


BAB II
TEKS EKSPLANASI

Peta Konsep

TEKS EKSPLANASI

PENGETAHUAN KETERAMPILAN

Menguraikan makna
Memahami isi teks teks eksplanasi
ekplanasi sederhana sederhana

Membandingkan teks Mengklasifikasi teks


eksplanasi sederhana eksplanasi sederhana

Mengidentifikasi teks Menyusun teks


eksplanasi sederhana eksplanasi sederhana

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 77


Pada pelajaran ini siswa diajak mempelajari teks eksplanasi. Teks
Eksplanasi yaitu teks yang menjelaskan tentang kejadian alam atau
kejadian sosial. Kejadian dalam teks eksplanasi menggambarkan
sebab akibat. Pada teks eksplanasi, sebuah kejadian timbul karena
ada kejadian lain.

Teks eksplanasi yang akan dipelajari sifatnya sederhana. Teks yang


disajikan hanyalah sebuah model yang secara kontekstual bisa
diganti sesuai situasi dan kondisi lingkungan siswa berada.

Pembelajaran teks eksplanasi ini akan dipelajari melalui tiga


kegiatan. Kegiatan pertama terkait pemahaman isi teks. Kegiatan
kedua membandingkan dan mengklasifikasi teks. Kegiatan ketiga
yaitu identifikasi dan penyusunan teks eksplanasi sederhana.

Teks eksplanasi berfungsi menjelaskan proses terjadinya sebab


akibat. Teks eksplanasi berkaitan erat dengan kejadian alam dan
peristiwa sosial. Dalam pembelajaran ini hanyaakan dipelajari teks
eksplanasi yang berhubungan dengan kejadian alam.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 78


Kegiatan 1
Memahami Isi dan Menguraikan Makna
Teks EksplanasiSederhana

A. Pembelajaran

1. Kompetensi Dasar

3.4 Memahami teks eksplanasi sederhanadengan


memperhatikan aspek kebahasaan.
4.4 Menguraikan makna teks eksplanasi dengan memperhatikan
aspek kebahasaan.

2. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.4.1 Menceritakan isi gambar ‘Bencana Tanah Longsor’
3.4.2 Mempertanyakan isi gambar ‘Bencana Tanah Longsor’
3.4.3 Mendiskusikan pengertian teks eksplanasi.
3.4.4 Mencermati isi teks paragraf demi paragraf.
3.4.5 Mencermati penjelasan penggunaan kata sambung dalam
teks.
3.4.6 Menguraikan isi teks secara singkat dengan bahasanya
sendiri.

4.4.1 Mengidentifikasi isi gambar ‘Bencana Tanah Longsor’


4.4.2 Menuliskan beberapa pertanyaan untuk mengetahui isi
teks.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 79


4.4.3 Menuliskan pengertian teks eksplanasi dari sumber yang
lain.
4.4.4 Menuliskan isi teks paragraf demi paragraf.
4.4.5 Menemukan kalimat dalam teks yang menggunakan kata
sambung.
4.4.6 Menuliskan secara singkat isi teks ‘Bencana Tanah
Longsor'

3. Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar pada Bab II kegiatan 1 ini untuk


menumbuhkan kemampuan siswa dalam memahami isi dan
menguraikan teks eksplanasi. Pengalaman belajar siswa akan
diwujudkan melalui kegiatan:
a. Mencermati gambar dan mendiskusikan isi gambar sebagai
wahana untuk menumbuhkan sikap simpati, toleransi, dan
bersyukur atas nikmat Tuhan.
b. Pengembangan aspek pengetahuan dan keterampilan akan
dicapai melalui kegiatan mencermati, menanya, menalar,
bersdiskusi, dan memaparkan apa yang sudah dipelajari dari
teks eksplanasi baik secara individu maupun melalui
kegiatan kelompok.

Melalui beragam aktivitas, diharapkan siswa akan mendapatkan


berbagai pengalaman belajar yang lebih membekas, bermakna,
dan bermanfaat dalam hidupnya.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 80


4. Media dan Sumber Belajar

Dalam pembelajaran teks eksplanasi ini guru harus berusaha


menggunakan media pembelajaran yang bersifat visual dengan
tambahan ilustrasi secukupnya. Peristiwa alam yang berbahaya
bagi kehidupan siswa tentu guru cukup menunjukkan gambar
atau rekamannya saja. Medianya bisa dalam bentuk gambar,
foto, video, baik manual maupun berbasis teknologi. Video
tentang gunung meletus misalnya, merupakan peristiwa yang
menarik dan merangsang keingitahuan siswa, tetapi bagi yang
mengalami langsung sangat menakutkan dan mematikan.
Dengan media video diharapkan siswa lebih aman, tertarik, dan
lebih termotivasi untuk belajar lebih aktif. Sumber belajar yang
dapat digunakan diberdayakan seperti buku-buku yang berisi
model-model teks eksplanasi, narasumber yang relevan,
berbagai peristiwa alam/sosial di lingkungan siswa.

5. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan awal
1) Setelah mengucapkan salam, guru membiasakan salah
satu siswa memimpin berdoa menurut agama masing-
masing dan dilanjutkan mengecek kehadiran siswa.
2) Guru menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai.
3) Guru mengondisikan kesiapan belajar dengan beberapa
pertanyaan terkait dengan peristiwa alam.
4) Guru memberi motivasi belajar dengan menampilkan
gambar ‘Tanah longsor’.

b. Kegiatan Inti
1) Guru menugasi siswa mengamati gambar‘Tanah Longsor’

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 81


2) Guru menugasi siswa membaca teks ‘Bencana Tonoh
Longsor’. Guru mengamati sikap yang berkembang selama
siswa mengamati gambar dan teks.
3) Guru memancing siswa untuk mempertanyakan isi
gambar dan isi teks dengan kawannya.
4) Secara berkelompok siswa ditugasi menemukan
pengertian teks eksplanasi dari teks ‘Bencana Tanah
Longsor’
5) Siswa ditugasi mencari dan menuliskan pengertian teks
eksplanasi.

Teks Eksplanasi yaitu teks yang menjelaskan


tentang kejadian alam atau kejadian sosial. Kejadian
dalam teks eksplanasi menggambarkan sebab
akibat. Pada teks eksplanasi, sebuah kejadian
timbul karena ada kejadian lain

6) Guru membimbing siswa memahami isi teks ‘Bencana


Tanah Longsor’, siswa membuat ringkasan isi dari setiap
paragraf teks tersebut.

Paragraf Ringkasan Isi


Bencana tanah longsor sering terjadi di
Paragraf 1 Indonesia.

Tanah longsor kebanyakan disebabkan


Paragraf 2 oleh gempa, faktor alam, dan ulah
manusia.
Bencana tanah longsor banyak
Paragraf 3 menimbulkan kerugian

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 82


Paragraf 4 Jika ada bencana segeralah
menyelamatkan diri ke tempat yang
labih aman.

7) Siswa dibimbing membuat uraian singkat tentang isi teks


yang telah dibaca berdasarkan ringkasan isi tiap paragraf.
Siswa juga diminta menemukan pesan kemanusiaan yang
terkandung dalam teks ‘Bencana Tanah Longsor’.

Pesan kemanusiaan:

1. Bencana Tanah longsormenyebabkan banyak


kerugian (korban jiwa, kerugian materi, dan tidak
sedikit yang mengalami trauma).
2. Jika terjadi bencana di sekitar kita, lakukan
upaya menyelamatkan diri secepat mungkin.

8) Selanjutnya guru menjelaskan pengertian dan


penggunaan kata sambung.

Kata sambung (konjungsi)

Kata sambung adalah kata-kata yang digunakan untuk


menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa
atau kalimat dengan kalimat. Umpamanya kata dan,
karena, ketika, atau, serta, tetapi,
dankemudian(http//www.wikimedia.org).

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 83


Contoh penggunaan kata sambung dalam kalimat, lihat
tabel berikut:

Tabel 2.2.1
Kata Sambung

Kata Contoh Kalimat


Sambung

dan 1. Amir dan Ani sama-sama kelas XI.

karena 2. Ibu memakai payungkarenahujan


deras.

ketika 3. Saya makan ketika sudah lapar.

9) Siswa mengaitkan kata sambung yang dijelaskan guru


dengan kata sambung yang ada dalam teks.
10) Siswa mencoba membuat kalimat dengan
menggunakan kata sambung.

Kata Contoh Kalimat


Sambung
atau 1. Kamu mau minum apa, teh atau kopi?

serta 2.Ayah mengajak pergi kakak, adik, bibi,


serta nenek.
tetapi 3.Saya akan datang tetapi agak terlambat.

kemudian 4.Dia datang kemudian pulang.

sebab 5.Tony marah sebab selalu diganggu


adiknya.

11) Guru membimbing siswa membuat uraian singkat isi teks


‘Bencana Tanah Longsor’

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 84


12) Siswa menempelkan hasil kerjanya pada papan pajang.
13) Guru membimbing siswa membaca dan memberikan
masukan perbaikan.

c. Penutup
1) Guru melakukan ulasan singkat tentang pembelajaran
yang sudah dilakukan.
2) Guru meluruskan beberapa pemahaman siswa yang masih
salah.
3) Guru bersama siswa membuat rangkuman tentang hal-hal
penting yang sudah dipelajari.
4) Guru memberikan pesan dan nasihat pembelajaran.
5) Guru bersama siswa mengakiri pelajaran dengan doa
bersama dan salam perpisahan.

B. Penilaian dan Tindak Lanjut

1. Penilaian
Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan di akhir
satu kegiatan. Penilaian penilaian pada akhir kegiatan
menggunakan instrumen sebagai berikut.

Uji Pengetahuan

Kerjakan soal berikut pada kertas kerjamu.

1. Teks eksplanasi adalah:


…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 85


2. Isilah titik-titik ini dengan kata sambung yang tepat.
a. Udin tidak masuk sekolah . . . sakit perut.
b. Ayah pulang sebentar . . . pergi lagi.
c. Ibu memakai payung . . . hujan.
d. Kita harus rajin belajar . . . pintar.
e. Kamu memilih yang ini . . . yang itu.

Rubrik penilaian uji pengetahuan:

 Soal nomor 1:
 jawaban benar 100% skor 10
 jawaban benar 75% skor 8
 jawaban benar 50% skor 5
 jawaban benar 25% skor 3
 jawaban benar 10% skor 1
 Soal nomor 2
Jawaban benar skor 2, skor maksimal 10.
 Skor akhir uji pengetahuan
(skor nomor 1 + skor nomor 2) x 5

Uji Keterampilan

1. Baca sekali lagi teks ‘Bencana Tanah Longsor’ dalam


hati.Tulislah isi setiap paragraf dari teks tersebut.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 86


Paragraf Isi

Paragraf 1 ...

Paragraf 2 ...

Paragraf 3 ...

Paragraf 4 ...

2. Buatlah kalimat dengan menggunakan kata sambung:


serta, tetapi, kemudian,sehingga .
Kata Kalimat
sambung

serta ...

tetapi ...

kemudian ...

sehingga ...

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 87


Rubrik penilaian uji keterampilan:

Kriteria Skor Uraian


Isi 4 Isi lengkap dan tepat
paragraf 3 Isi lengkap tetapi kurang tepat
2 Isi kurang lengkap
1 Isi kurang lengkap dan tidak tepat
Membuat 4 Kalimat lengkap, penggunaan kata
kalimat sambung tepat
3 Kalimat lengkap, penggunaan kata
sambung tidak tepat
2 Kalimat kurang lengkap, penggunaan
kata sambung tepat
1 Kalimat tidak lengkap, penggunaan kata
sambung tidak tepat

Skor akhir uji keterampilan


Jumlah skor perolehan x 100
32

2. Tindak Lanjut
Bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal guru
wajib memberikan perbaikan. Sebelum melakukan
perbaikan guru harus mengidentifikasi dahulu penyebab
ketidaktuntasan tersebut. Setelah ditemukan penyebabnya
guru harus memberikan perlakuan yang tepat agar capaian
kompetensi siswa menjadi tuntas.

Contoh siswa yang belum mampu menemukan isi dari teks


eksplanasi dibimbing lagi sampai siswa tuntas.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 88


Bagi siswa yang sudah tuntas, guru harus memberikan
pengayaan dengan mencarikan model teks eksplanasi yang
lain. Siswa ditugaskan membaca dan memahami isi teks
tersebut.

C. Interaksi dengan Orangtua

1. Interaksi secara Langsung


Guru harus mengusahakan adanya interaksi langsung
dengan orangtua untuk membahas berbagai hal terkait
dengan kemajuan belajar anaknya. Interakasi langsung ini
bisa dalam bentuk pertemuan langsung baik di sekolah, di
rumah, atau di tempat lain. Interaksi langsung juga dapat
dilakukan melalui pembicaraan lewat telepon.

2. Interaksi secara Tidak Langsung


Dalam keadaan tertentu guru mengalami kesulitan interaksi
langsung denganorangtua, guru juga dapat melakukan
intaraksi tidak langsung. Interaksi tidak langsung dapat
dilakukan melalui surat, SMS, BBM, WA, email, saudara
atau pembantunya. Kelemahanya pada interaksi tidak
langsung ini selain merasa kurang puas, kadang-kadang
informasi yang disampaikan berkurang, bertambah, salah
penafsiran, salah paham, tidak tersampaikan karena lupa,
dll. Resikonya permasalahan yang sedang dialami oleh guru
dan siswa tidak dapat dipecahkan secara tuntas.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 89


Contoh komunikasi secara tidak langsung dengan orangtua:
guru menulis pesan melalui buku penghubung agar
senantiasa membimbing anaknya dalam mengerjakan tugas
rumah.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 90


Kegiatan 2
Membandingkan dan
MenyimpulkanTeks Eksplanasi
Sederhana

A. Pembelajaran

1. Kompetensi Dasar

3.5 Membandingkan teks eksplanasi sederhana dengan


memperhatikan ciri kebahasaan.
4.5 Menyimpulkan teks eksplanasi sederhana dengan
memperhatikan aspek kebahasaan.

2. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.5.1 Menjelaskan struktur teks eksplanasi
3.5.2 Menceritakanisi gambar ‘Bencana Banjir’ dan ‘Gunung
Meletus’
3.5.3 Membandingkan 2 teks berdasarkan strukturnya.
3.5.4 Menjelaskan persamaan dari 2 teks.
3.5.5 Menentukan perbedaan dari 2 teks.
3.5.6 Mencermati penjelasan penggunaan awalan dan kata
depandi dan ke.

4.5.1 Menuliskan struktur teks eksplanasi


4.5.2 Menemukan informasi gambar ‘Bencana Banjir’ dan
‘Gunung Meletus’.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 91


4.5.3 Menceritakan persamaan 2 teks berdasarkan struktur
teks.
4.5.4 Menuliskan kalimat yang berisi ciri teks eksplanasi dari
setiap bagian teks.
4.5.5 Mengelompokkan teks eksplanasi berdasarkan
persamaan dan perbedaannya
4.5.6 Membuat kesimpulan teks eksplanasi berdasarkan
persamaan dan perbedaannya.
4.5.7 Menuliskan kalimat yang menggunakan awalan dan kata
depan di dan ke.

3. Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar pada Bab II kegiatan 2 ini dikondisikan


untuk menumbuhkan kemampuan siswa dalam
membandingkan dan mengklasifikasi teks eksplanasi.
Pengalaman belajar siswa akan diwujudkan melalui kegiatan
mencermati gambar dan berdiskusi sebagai wahana untuk
menumbuhkan sikap simpati, toleransi, dan bersyukur atas
nikmat Tuhan. Pengembangan aspek pengetahuan dan
keterampilanakan dicapai melalui kegiatan menelaah, menanya,
mengidentifikasi, membandingkan, mengelompokkan,dan
mempresentasikan apa yang sudah dipelajari dari teks
eksplanasi baik secara individu maupun melalui kegiatan
kelompok.

Melalui beragam aktivitas, diharapkan siswa akan mendapatkan


berbagai pengalaman belajar yang lebih membekas, bermakna,
dan bermanfaat dalam hidupnya.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 92


4 Media dan Sumber Belajar

Dalam pembelajaran teks eksplanasi ini guru harus berusaha


menggunakan media pembelajaran yang bersifat visual dengan
tambahan ilustrasi secukupnya. Peristiwa alam yang berbahaya
bagi kehidupan siswa tentu guru cukup menunjukkan gambar
atau rekamannya saja. Medianya bisa dalam bentuk gambar,
foto, video, baik manual maupun berbasis teknologi. Video
tentang gunung meletus misalnya, merupakan peristiwa yang
menarik dan merangsang keingitahuan siswa, tetapi bagi yang
mengalami langsung sangat menakutkan dan mematikan.
Dengan media video diharapkan siswa lebih aman, tertarik, dan
lebih termotivasi untuk belajar lebih aktif. Sumber belajar yang
dapat digunakan diberdayakan seperti buku-buku yang berisi
model-model teks eksplanasi, narasumber yang relevan,
berbagai peristiwa alam/sosial di lingkungan siswa.

5 Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan awal
1) Setelah mengucapkan salam, guru mengajak siswa
berdoa menurut agama masing-masing dilanjutkan
pengecekan kehadiran siswa.
2) Guru menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai.
3) Guru mengondisikan kesiapan belajar dengan beberapa
pertanyaan terkait peristiwa alam.

b. Kegiatan Inti
1) Siswa membaca teks eksplanasi ‘Bencana Tanah Longsor’

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 93


2) Guru menjelaskan struktur teks eksplanasi dan
memberikan contoh struktur teks eksplanasi ‘Bencana
Tanah Longsor’
Tabel 2.2.2
Struktur Teks Eksplanasi

No Struktur Isi

1. Pernyataan Bencana tanah longsor.


umum
2. Penjelasan Tanah longsor kebanyakan disebabkan
sebab- oleh gempa yang mengakibatkan
akibat permukaan tanah tergeser sehingga
menyebabkan terjadinya longsor.

Akibat dari bencana ini tentu banyak


kerugian.Tanah longsor bisa menyebabkan
adanya korban jiwa dan kerugian materi.

3. Penutup Jika mendengar suara gemuruh besar di


dekat anda maka segeralah lari menuju
ketempat yang lebih aman.

3) Setelah mencermati struktur teks, siswadibimbing


mencermati dua gambar ‘Bencana Banjir’ dan ‘Gunung
Meletus’. Guru mengobservasi respon siswa terhadap
kejadian bencana tersebut.
4) Siswa ditugasi membaca 2 teks eksplanasi yang berjudul
‘Banjir’ dan ‘Gunung Meletus’
5) Siswa ditugasi menemukan satu/dua kalimat sebagai isi
dari setiap bagianteks.
6) Siswa ditugasi menuliskan beberapa kalimat sebagai isi
dari setiap bagian teks ke dalam tabel.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 94


7) Dengan bimbingan guru siswa berlatih mengelompokkan
persamaan dan perbedaan dari kedua teks tersebut
berdasarkan strukturnya.
8) Siswa difasilitasi untuk membuat kesimpulan tentang
eksplanasi berdasarkan persamaan dan perbedaannya.
9) Selanjutnya guru menjelaskan tentang perbedaan
penggunaan awalan dengan kata depan (di dan ke)

Ada awalan yang penulisannya sering terkecoh dengan


kata depan. Misalnya awalan di dan ke. Di pihak lain ada
kata depan yang tulisannya sama seperti awalan tersebut.

Awalan adalah imbuhan yang terletak di awal


kata.Sedangkan kata depan adalah kata yang
merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat.Pada
umumnya rangkaian kata depan tersebut diikuti oleh kata
benda. Penulisan awalan dirangkaikan dengan kata yang
mengikutinya. Sedangkan kata depan ditulis terpisah
dengan kata yang mengikutinya. Perhatikan contoh
penulisan awalan dan kata depan pada tabel berikut:

Tabel 2.2.3
Penggunaan Awalan dan Kata Depan

Awalan Contoh penulisan Kata Contoh penulisan


dalam kalimat depan dalam kalimat
Di 1. Buku ini sedang di 1. Ibu duduk
dibaca Andi. di dapur.
2. Kertas dipotong 2. Ayah bekerja
menjadi dua. di kantor.
Ke 1. Ia sedang keluar. ke 1. Evy pergi
ke sekolah.
2. Mereka 2. Toni membeli
masukkedalam. obat ke apotek.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 95


8) Siswa berdiskusi untuk menemukan kata-kata yang
berawalan di dan kedari dalam teks‘Gunung Meletus’ dan
‘Banjir’.
9) Siswa berlatih membuat kalimat dengan kata-kata yang
telah ditemukan dengan bahasanya sendiri.
10) Siswa menelusuri kata yang diawali dengan kata depan di
dan kedari dalam teks ‘Gunung Meletus’ dan ‘Banjir’.
11) Siswa berlatih membuat kalimat dengan mempergunakan
kata depan di dan kedengan kata-katanya sendiri.
12) Siswa menuliskan hasil kerjanya ke dalam tabel yang ada
pada buku siswa.
13) Siswa menyelesaikan pengerjaan tabel di atasmelalui kerja
kelompok.
14) Siswa memajang hasil kerjanya di papan pajang, kelompok
lain disuruh membaca dan memberi komentar.

c. Penutup
1) Guru melakukan ulasan singkat tentang pembelajaran yang
sudah dilakukan.
2) Guru meluruskan beberapa pemahaman siswa yang masih
salah.
3) Guru bersama siswa membuat simpulan penting tentang hal-
hal yang sudah dipelajari.
4) Guru memberikan pesan dan nasihat pembelajaran.
5) Guru bersama siswa mengakiri pelajaran dengan doa
bersama dan salam perpisahan.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 96


B. Penilaian dan Tindak
Lanjut

1. Penilaian
Guru mengukur pencapaian indikator kompetensi sejak
pelaksanaan proses pembelajaran dan di akhir
pembelajaran. Penilaian di akhir pembelajaran diukur
dengan lembar aktivitas siswa berikut ini.

Uji Pengetahuan

 Uji pengetahuan dengan intrumen soal pilihan ganda


(lihat buku siswa Bab II kegiatan 2)
 Kunci jawaban ada di akhir buku ini.
Rubrik penilaian pengetahuan:
 Jawaban benar skor 1, jawaban salah skor 0
 Skor akhir = skor perolehan x 10

Uji Ketrampilan

 Butir soal (lihat buku siswa Bab II kegiatan 2)


 Rubrik Penilaian Uji Keterampilan lihat tabel di bawah ini.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 97


Kriteria Skor Uraian

Memban-dingkan 5 Mampu membandingkan struktur


struktur teks 2 teks eksplanasi dengan sangat
baik
4 Mampu membandingkan struktur
2 teks eksplanasi dengan baik
3 Mampu membandingkan struktur
2 teks eksplanasi dengan hasil
cukup
2 Mampu membandingkan struktur
2 teks eksplanasi dengan hasil
kurang
1 Mampu membandingkan struktur
2 teks eksplanasi dengan hasil
sangat kurang
Bercerita 5 Mampu bercerita/berisyarat
persamaan dan perbedaan dari 2
teks dengan jelas dan mudah
dipahami
4 Mampu bercerita/berisyarat
persamaan dan perbedaan dari 2
teks dengan terbata-bata tetapi
bisa dipahami
3 Mampu bercerita/berisyarat
persamaan dan perbedaan dari 2
teks dengan terbata-bata dan sulit
dipahami
2 Sangat sedikit bercerita/berisyarat
persamaan dan perbedaan dari 2
teks
1 Tidak mampu bercerita/berisyarat

Skor akhir uji keterampilan:


Skor perolehan x 100
10

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 98


Selain contoh penilaian di atas, guru disarankan
mengembangkan penilaian model lain jika dipandang perlu.
Aspek penilaian juga dapat dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan guru di daerah masing-masing.

2. Tindak Lanjut
Bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal guru
wajib memberikan perbaikan. Sebelum melakukan
perbaikan guru harus mengidentifikasi dahulu penyebab
ketidaktuntasan tersebut. Setelah ditemukan penyebabnya
guru harus memberikan perlakuan yang tepat agar capaian
kompetensi siswa menjadi tuntas.

Contoh untuk siswa yang belum mampu mengidentifikasi


struktur teks eksplanasi harus dijelaskan lagi terkait dengan
struktur teks eksplanasi.

Bagi siswa yang sudah tuntas, guru harus memberikan


pengayaan yakni siswa mencermati struktur teks dari teks
eksplanasi yang lain. Selain itu juga siswa ditugaskan
membaca dan memahami isi teks tersebut.

C. Interaksi dengan Orangtua

1. Interaksi secara Langsung


Untuk kepentingan pengembangan kompetensi siswa, guru
dapat mengundang orangtua siswa ke sekolah. Interaksi

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 99


langsung guru dengan orangtua siswa sangat penting untuk
menjalin komunikasi efektif demi optimalisasi potensi siswa.
Melalui interaksi langsung berbagai permasalahan juga
akan lebih cepat dapat terpecahkan.

2. Interaksi secara Tidak Langsung


Dalam keadaan tertentu guru mengalami kesulitan interaksi
langsung denganorangtua, guru juga dapat melakukan
intaraksi tidak langsung. Interaksi tidak langsung dapat
dilakukan melalui surat, SMS, BBM, WA, email, saudara
atau pembantunya. Kelemahanya pada interaksi tidak
langsung ini selain merasa kurang puas, kadang-kadang
informasi yang disampaikan berkurang, bertambah, salah
penafsiran, salah paham, tidak tersampaikan karena lupa,
dll. Resikonya permasalahan yang sedang dialami oleh guru
dan siswa tidak dapat dipecahkan secara tuntas.

Contoh komunikasi secara tidak langsung dengan orangtua:


guru menulis pesan melalui buku penghubung agar
senantiasa membimbing anaknya dalam mengerjakan tugas
rumah.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 100


Kegiatan 3
Mengidentifikasi dan Menyusun Teks
Eksplanasi Sederhana

A. Pembelajaran

1. Kompetensi Dasar

3.6 Mengidentifikasi teks eksplanasi sederhanadengan


memperhatikan aspek kebahasaan.
4.6 Menyusun teks eksplanasi sederhanadengan memperhatikan
aspek kebahasaan.

2. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.6.1 Menjelaskan kaidah bahasa teks eksplanasi
3.6.2 Mengidentifikasi kalimat dari teks sebagai ciri kaidah
bahasa teks eksplanasi.
3.6.3 Menganalisis teks eksplanasi berdasarkan kaidah
bahasanya
3.6.4 Membedakan pemakaian kombinasi awalan dan akhiran
3.6.5 Mengidentifikasi kata berimbuhan (kombinasi awalan dan
akhiran) dari dalam teks.
3.6.6 Menyebutkan langkah-langkah menyusun teks eksplanasi

4.6.1 Menuliskan kaidah bahasa teks eksplanasi


4.6.2 Menuliskan kalimat dari teks sebagai cirikaidah bahasa
teks eksplanasi

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 101


4.6.3 Membuat rangkumanteks eksplanasi berdasarkan kaidah
bahasanya
4.6.4 Menuliskan makna kata berimbuhan (kombinasi awalan
dan akhiran)
4.6.5 Membuat kalimat dengan menggunakan kata berimbuhan
(kombinasi awalan dan akhiran)
4.6.6 Menyusun teks eksplanasi sederhana dengan bimbingan
guru

3. Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar pada Bab II kegiatan 3 ini dikondisikan


untuk menumbuhkan kemampuan siswa dalam
mengidentifikasi teks dan berlatih menyusun teks eksplanasi
sederhana. Pengalaman belajar siswa akan diwujudkan melalui
kegiatan mencermati ciri-ciri teks eksplanasi dan gambar
pelangi. Aktifitas siswa selanjutnya berdiskusi sebagai wahana
menumbuhkan sikap simpati, toleransi, dan bersyukur atas
nikmat Tuhan. Pengembangan aspek pengetahuan dan
keterampilanakan dicapai melalui kegiatan mencermati,
berdiskusi, mengidentifikasi, berlatih menyusun teks eksplanasi
sederhana, dan mempresentasikan baik secara individu maupun
melalui kegiatan kelompok.

Melalui beragam aktivitas, diharapkan siswa akan mendapatkan


berbagai pengalaman belajar yang lebih membekas, bermakna,
dan bermanfaat dalam hidupnya.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 102


4.Media dan Sumber Belajar

Dalam pembelajaran teks eksplanasi ini guru harus berusaha


menggunakan media pembelajaran yang bersifat visual dengan
tambahan ilustrasi secukupnya. Peristiwa alam yang berbahaya
bagi kehidupan siswa tentu guru cukup menunjukkan gambar
atau rekamannya saja. Medianya bisa dalam bentuk gambar,
foto, video, baik manual maupun berbasis teknologi. Video
tentang gunung meletus misalnya, merupakan peristiwa yang
menarik dan merangsang keingitahuan siswa, tetapi bagi yang
mengalami langsung peristiwa itu sangat menakutkan dan
bahkan mematikan. Dengan media video diharapkan siswa lebih
aman, tertarik, dan lebih termotivasi untuk belajar lebih aktif.

Sumber belajar yang dapat digunakan atau diberdayakan seperti


buku-buku yang berisi model-model teks eksplanasi,
narasumber yang relevan, berbagai peristiwa alam/sosial di
lingkungan siswa.

5 Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan awal
1) Setelah mengucapkan salam, guru membiasakan salah
satu siswa agar memimpin berdoa sesuai dengan agama
yang dianutnya.
2) Guru mengecek kehadiran siswa.
3) Guru menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai.
4) Guru mengondisikan kesiapan belajar dengan beberapa
pertanyaan terkait dengan peristiwa alam.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 103


5) Guru memberi motivasi belajar dengan mengingatkan
kembali tentang teks eksplanasi.

b. Kegiatan Inti
1) Guru menjelaskan tentang kaidah penggunaan
bahasadalam teks eksplanasi.
Kaidah bahasa teks eksplanasi:
a) Fokus pada hal umum (peristiwa umum)
Artinya peristiwa yang dibicarakan merupakan
kejadian-kejadian umum yang terjadi di sekitar kita.

Contoh: Gunung meletus

b) Bukan pekerjaan manusia.


Peristiwa yang terjadi (gunung meletus) merupakan
kekuatan alam atau kehendak Tuhan. Munculnya
kejadian itu bukan dibuat oleh manusia. Namun
kejadian alam tersebut dapat diakibatkan oleh
perilaku manusia.

Contoh: Gunung meletus disebabkan oleh


aliran magma yang tersumbat. Magma
adalah batuan cair yang mengalir dari dalam
perut bumi.

c) Lebih banyak menggunakan kata kerja aktif.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 104


Magma yang sudah padat akan menyumbat
kawah gunung.

Gunung meletus akan meluncurkan magma


yang sangat sangat panas.

d) Boleh menggunakan istilah ilmiah


Istilah ilmiah boleh digunakan kalau memang
diperlukan.

Contoh: Pada teks ekplanasi ‘gunung


meletus’ digunakan kata: vulkanik, magma,
lava, dll.
e) Sering menggunakankata sambung jika, bila,
sehingga, sebelum, pertama dan kemudian. Kata
sambung tersebut sering dipakai karena peristiwa
yang diuraikan merupakan hubungan sebab akibat
satu dengan yang lainnya.

Contoh: Akibat tekanan aliran magma yang


terus menerus maka terjadilah letusan.

f) Eksplanasi ditulis untuk meyakinkan bahwa sesuatu


yang diterangkan secara kausal itu benar adanya.
2) Guru menugasi siswa mencermati teks eksplanasi
‘Pelangi’.
3) Dengan bimbingan guru, siswa menandai kalimat yang
menunjukkanadanya aspek bahasa dari teks eksplanasi

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 105


‘pelangi’, selanjutnya siswa menuliskan kalimat-kalimat
tersebut ke dalam tabel.
Tabel 2.2.8
Ciri Bahasa Teks Eksplanasi

Ciri Bahasa Contoh Kalimat yang Ditemukan

Peristiwa Pelangi sering kita lihat di langit.


umum
Kejadian Pelangi terjadi karena pembiasan
alam, bukan cahaya matahari oleh butir-butir air.
pekerjaan
manusia
Penggunakan pembiasan, membias, cuaca, spectrum,
istilah ilmiah dll.

Penggunakan Pelangi nampak berwarna-warni


kata sehinggaindah di pandang mata.
sambung
jika, bila, Hal itu terjadi karena pelangi
sehingga, dll. merupakan hasil dari pembiasan
cahaya.

4) Guru menjelaskan kombinasi awalan dan akhiran


(penjelasan ada pada buku siswa hal. 51 – 53).
5) Guru memandu diskusi siswa dalam menganalisis kata
berimbuhan.
6) Siswa menulis beberapa kalimat dengan kata berimbuhan
dan menulis hasil kerjanya ke dalam tabel.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 106


Kombinasi Contoh Contoh kalimat
Imbuhan Kata
ber – an berlarian 1. Mendengar suara
dentuman orang berlarian
ke sana ke mari.
di - kan diberikan 1. Buku itu diberikan kepada
adiknya.
diper - kan diperkenank 1. Setelah diperiksa, orang itu
an diperkenankan pulang.

7) Setelah siswa terampil membuat kalimat dengan kata


berimbuhan, selanjutnya guru menjelaskan langkah-
langkah menyusun teks eksplanasi.Langkah-langkah
menyusun teks eksplanasi adalah sebagai berikut:
a) Menentukan tema dari teks eksplanasi yang akan
dibuat
b) Mengumpulkan bahan tentang tema yang akan ditulis
c) Membuat kerangka tulisan:
- Membuat penjelasan umum tentang peristiwa
- Membuat paragraf tentang bagaimana dan mengapa
peristiwa itu terjadi
- Membuat paragraf kesimpulan
Contoh:

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 107


Tabel 2.2.4
Kerangka Penyusunan Teks Eksplanasi

No Bagian Isi
1 Judul Banjir
2 Pernyataan - Banjir adalahmeluapnya air ke
umum daratan
- Banjir menyebabkan beberapa
tempattergenang air

3 Deretan - Banjir terjadi karena


penjelasan tersumbatnya aliran air.
- Aliran air tersumbat oleh sampah.
- Banjir juga disebabkan karena
penebangan pohon secara liar.
- Penebangan menyebabkan
berkurangnya daerah resapan air.
- Air hujan terus menerus dan
tidak meresap akan menggenang.
- Genangan air yang berlebihan
menyebabkan terjadinya banjir.
- Banjir dapat menimbulkan
jatuhnya korban jiwa dan harta
benda

3 Interpretasi - Banjir bisa datangkapan saja


- Bencana banjir dapat
menimbulkan kerugian yang
besar
- Tidak boleh membuang sampah
sembarangan untuk mencegah
banjir

*) kata yang digarisbawahi sebagai alternatif jawaban.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 108


8) Dengan bimbingan guru siswa melengkapi kalimat
rumpang dalam tabel.
9) Siswa menyusun kalimat-kalimat tersebut menjadi
paragrafyang padu dan mengurutkan paragraf menjadi
teks eksplanasi sederhana.
10) Siswa mengumpulkan hasil kerjanya kepada guru, guru
mengoreksi hasil kerja siswa dan menunjukkan bagian-
bagian yang salah.

c. Penutup
1) Guru melakukan ulasan singkat tentang pembelajaran
yang sudah dilakukan.
2) Guru meluruskan beberapa pemahaman siswa yang masih
salah.
3) Guru bersama siswa membuat simpulan penting tentang
hal-hal yang sudah dipelajari.
4) Guru memberikan pesan dan nasihat pembelajaran.
5) Guru bersama siswa mengakiri pelajaran dengan doa
bersama dan salam perpisahan.

PROYEK

1. Buatlah teks eksplanasi sederhana di rumah.


2. Pilihlah sendiri tema yang sesuai.
3. Kalau ada kesulitan kamu boleh bertanya
kepada keluarga.
4. Hasilnya dikumpulkan 2 minggu setelah
ditugaskan.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 109


Rubrik Penilaian Proyek

Kriteria Skor Uraian


Struktur 4 Struktur lengkap dan urut
teks 3 Struktur lengkap tetapi tidak urut
eksplanasi
2 Struktur tidak lengkap
1 Tidak ada struktur
Susunan 4 Kalimat lengkap dan bermakna
kalimat
3 Kalimat lengkap tetapi sebagian
kurang bermakna
2 Kalimat kurang lengkap dan
sebagian kurang bermakna
1 Kalimat tidak lengkap dan
sebagian besar tidak bermakna

Skor akhir Proyek:

Skor perolehan x 100


8

B. Penilaian dan Tindak Lanjut

1. Penilaian
Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan di akhir
satu kegiatan. Penilaian di akhir pembelajaran menggunakan
instrumen tes untuk uji pengetahuan dan uji keterampilan.
Butir soal tercantum dalam buku siswa bagian akhir dari Bab
II Kegiatan 3.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 110


Uji Pengetahuan
 Tes tulis pilihan ganda 10 soal.
 Jawaban benar skor 1, jawaban salah skor 0.
 Kunci jawaban di bagian akhir buku ini.
 Skor akhir = skor perolehan x 10

Uji Keterampilan
 Soal, lihat lembar aktifitas Bab II Kegiatan 3 dalam
buku siswa.
 Isian benar skor 5, isian salah skor 2.
 Skor akhir = skor perolehan x 2

Selain contoh penilaian di atas, guru disarankan


mengembangkan penilaian model lain jika dipandang perlu.
Aspek penilaian juga dapat dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan guru di daerah masing-masing.

2. Tindak Lanjut
Bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal guru
wajib memberikan perbaikan. Sebelum melakukan
perbaikan guru harus mengidentifikasi dahulu penyebab
ketidaktuntasan tersebut. Setelah ditemukan penyebabnya
guru harus memberikan perlakuan yang tepat agar capaian
kompetensi siswa menjadi tuntas.

Bagi siswa yang sudah tuntas, guru harus memberikan


pengayaan dengan mencarikan model teks eksplanasi yang
lain. Siswa ditugaskan membaca dan memahami isi teks

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 111


tersebut. Prinsip dan implementasi pembelajaran remedial
dan pengayaan, guru dianjurkan membaca lagi Bagian 1
(Petunjuk Umum Buku ini).

C. Interaksi dengan Orangtua

1. Interaksi secara Langsung


Guru harus mengusahakan adanya interaksi langsung
dengan orangtua untuk membahas berbagai hal terkait
dengan kemajuan belajar anaknya. Interakasi langsung ini
bisa dalam bentuk pertemuan langsung baik di sekolah, di
rumah, atau di tempat lain. Interaksi langsung juga dapat
dilakukan melalui pembicaraan lewat telepon.

2. Interaksi secara Tidak Langsung


Dalam keadaan tertentu guru mengalami kesulitan interaksi
langsung denganorangtua, guru juga dapat melakukan
intaraksi tidak langsung. Interaksi tidak langsung dapat
dilakukan melalui surat, SMS, BBM, WA, email, saudara
atau pembantunya. Kelemahanya pada interaksi tidak
langsung ini selain merasa kurang puas, kadang-kadang
informasi yang disampaikan berkurang, bertambah, salah
penafsiran, salah paham, tidak tersampaikan karena lupa,
dll. Resikonya permasalahan yang sedang dialami oleh guru
dan siswa tidak dapat dipecahkan secara tuntas.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 112


BAB III
TEKS WAWANCARA

Peta Konsep

TEKS WAWANCARA

PENGETAHUAN KETERAMPILAN

Menguraikan makna
Memahami isi teks teks wawancara
wawancara sederhana sederhana

Membandingkan teks Mengklasifikasi teks


wawancara sederhana wawancara sederhana

Mengidentifikasi teks Menyusun teks


wawancara sederhana wawancara sederhana

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 113


Pada pembelajaran ini siswa diajak mempelajari teks wawancara.
Teks wawancara berisi percakapan antara dua pihak yaitu
pewawancara dan narasumber. Dari wawancara akan diperoleh
data, keterangan atau pendapat tentang suatu hal. Teks wawancara
yang akan dipelajari sifatnya sederhana. Teks yang disajikan
hanyalah sebuah model. Sangat dianjurkan guru mencari teks
wawancara lain sesuai dengan kondisi dan situasi.

Pembelajaran teks wawancara ini akan dipelajari melalui tiga


kegiatan. Kegiatan pertama terkait pemahaman isi teks. Kegiatan
kedua membandingkan dan mengklasifikasi teks. Kegiatan ketiga
yaitu identifikasi dan penyusunan teks wawancara sederhana.

Teks wawancara berfungsi mengumpulkan data/informasi.


Kegiatan wawancara sangat penting dalam kehidupan kita sehari-
hari. Setiap hari kita melakukan kegiatan wawancara. Wawancara
dengan orangtua, kakak, adik, teman, atau orang lain. Wawancara
dapat dilakukan secara tertulis, lisan, isyarat, atau gabungan dari
ketiganya. Wawancara dapat terencana tetapi juga tanpa rencana.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 114


Kegiatan 1
Memahami Isi dan Menguraikan Makna
Teks Wawancara Sederhana

A. Pembelajaran

1. Kompetensi Dasar

3.7 Memahami teks wawancara sederhana dengan


memperhatikan aspek kebahasaan.
4.7 Menguraikan makna teks wawancara dengan
memperhatikan aspek kebahasaan.

2. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.7.1 Mengamati isi gambar ‘Orang sedang Wawancara’
3.7.2 Mempertanyakan isi gambar ‘Orang sedang Wawancara’
3.7.3 Menjelaskan pengertian tekswawancara.
3.7.4 Mengemukakan isi teks wawancara sambil bermain.
3.7.5 Menangkap isi teks wawancara antara kepala sekolah dan
wartawan.
3.7.6 Menguraikan isi teks secara singkat dengan bahasanya
sendiri.
4.7.1 Mengidentifikasi isi gambar ‘’Orang sedang Wawancara’
4.7.2 Menuliskan beberapa pertanyaan terkait isi gambar.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 115


4.7.3 Menuliskan pengertian teks wawancara dari sumber yang
lain.
4.7.4 Menuliskan isi teks paragraf demi paragraf.
4.7.5 Menuliskan isi teks wawancara antara kepala sekolah dan
wartawan.
4.7.6 Menuliskan uraian singkat isi teks wawancara kepala
sekolah dengan wartawan.

3. Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar merupakan kegiatan fisik maupun mental


yang perlu dilakukan oleh siswa dalam mencapai kompetensi
dasar dengan materi pembelajaran.

Pengalaman belajar siswa pada Bab III kegiatan 1 untuk


menumbuhkan kemampuan memahami dan menguraikan isi
teks wawancara. Pengalaman belajar berupa:
 Kegiatan mencermati gambar dan mempertanyakan isi
gambar sebagai wahana untuk menumbuhkan sikap berani,
kerja keras, kerja sama, dan pantang menyerah.
 Pengembangan aspek pengetahuan dan keterampilan akan
dicapai melalui kegiatan bertanya jawab, berdiskusi, menalar,
mencoba, dan menampilkan apa yang sudah dipelajari dari
teks wawancara baik secara individu maupun kegiatan
kelompok.

4. Media dan Sumber Belajar


Dalam pembelajaran teks wawancara ini guru harus berusaha
menggunakan media pembelajaran yang bersifat visual baik
manual maupun berbasis teknologi agar siswa lebih tertarik dan

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 116


lebih termotivasi untuk belajar lebih aktif. Media pembelajaran
berupa alat perekam seperti tape recorder, microfon, telefon
genggam (HP), dan video shooting cocok digunakan untuk
prsktek pembelajaran ini. Sumber belajar yang dapat
diberdayakan seperti buku-buku yang berisi model teks
wawancara, narasumber yang relevan, lingkungan yang cocok
untuk kegiatan praktek wawancara bagi para siswa.

5 Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan awal
1) Setelah mengucapkan salam, guru membiasakan salah
satu siswa memimpin berdoa menurut agama masing-
masing.
2) Guru mengecek kehadiran siswa.
3) Guru menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai.
4) Guru mengondisikan kesiapan belajar dengan beberapa
pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara.
5) Guru memberi motivasi belajar dengan menampilkan
gambar ‘’Orang sedang Wawancara’.

b. Kegiatan Inti
1) Guru menugasi siswa mencermati gambar ‘Orang sedang
Wawancara’secara individual.Guru mengamati perilaku
dan komunikasi yang berkembang di antara siswa selama
mencermati gambar.
2) Guru menugasi siswa secara kelompok mencari pengertian
wawancara dari sumber lain.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 117


 Wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak
untuk memperoleh keterangan tentang suatu hal.
 Dua pihak yang terlibat yaitu pewawancara dan
narasumber.
 Pewawancara adalah orang yang mengajukan
pertanyaan.
 Narasumber adalah orang yang memberikan
jawaban atas pertanyaan pewawancara.

3) Guru meminta siswa membaca teks wawancara ‘Kepala


sekolah dengan wartawan’ dan setiap siswa harus
memahami isi teks.
4) Guru memfasilitasi siswa memahami arti kata sulit
dengan metode bermain.Guru menumbuhkan sikap
disiplin, taat aturan, dan jujur melalui proses permainan.
5) Siswa menulis beberapa kata sulit lalu mencari arti
dengan bantuan kamus.
6) Guru menjelaskan tentang kalimat berita dan kalimat
Tanya.
7) Guru mengarahkan siswa membentuk kelompok kecil,
melalui kerja kelompok siswa ditugasi menjawab beberapa
soal untuk meningkatkan pemahaman isi teks.

1. Siapa yang banyak bertanya dalam teks


wawancara tersebut?
2. Apa topik yang dibicarakan dalam teks
tersebut?
3. Di mana kira-kira wawancara tersebut terjadi?
4. Dst.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 118


8) Siswa menempelkan hasil kerja kelompok pada papan
pajang.
9) Guru membimbing siswa per kelompok membaca dan
memberikan masukan perbaikan.

c. Penutup
1) Guru melakukan ulasan singkat tentang pembelajaran
yang sudah dilakukan.
2) Guru meluruskan beberapa pemahaman siswa yang masih
salah.
3) Guru bersama siswa membuat rangkuman tentang hal-hal
penting yang sudah dipelajari.
4) Guru memberikan pesan dan nasihat pembelajaran.
5) Guru bersama siswa mengakiri pelajaran dengan doa
bersama dan salam perpisahan.

B. Penilaian dan Tindak Lanjut

1. Penilaian
Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan di akhir
satu kegiatan. Penilaian di akhir pembelajaran untuk
mengukur kemampuan pengetahuan dan keterampilan.

Uji Pengetahuan
Jelaskan, apa yang dimaksud dengan teks wawancara?

 Rubrik Penilaian:
- jawaban benar 100% skor 10
- jawaban benar 75% skor 8

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 119


- jawaban benar 50% skor 5
- jawaban benar 25% skor 3
- jawaban benar 10% skor 1
 skor akhir = skor perolehan x 10

Uji Keterampilan
1. Baca sekali lagi teks wawancara berjudul ’Kepala Sekolah
dengan Wartawan’ dalam hati.
2. Tulislah uraian singkat isi teks tersebut.
3. Buatlah 5 kalimat berita positif dengan kata-katamu
sendiri.
4. Buatlah 5 kalimat tanya dengan kata-katamu sendiri.

Rubrik penilaian uji keterampilan:

Kriteria Skor Uraian


Isi 10 Kalimat lengkap dan isi tepat
paragraf 8 Kalimat lengkap tetapi isi kurang tepat
6 Kalimat kurang lengkap isi kurang tepat
3 Kalimat kurang lengkap dan isi tidak
tepat
Membuat 4 lengkap, penulisanejaan tepat
kalimat
3 Kalimat lengkap, penulisan ejaan
berita
positif kurang tepat
2 Kalimat kurang lengkap, penulisan
ejaan tidak tepat
1 Kalimat tidak lengkap, penulisan ejaan
tidak tepat
Membuat 4 Kalimat lengkap, penulisan ejaan tepat
kalimat
3 Kalimat lengkap, penulisan ejaan
tanya

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 120


kurang tepat
2 Kalimat kurang lengkap, penulisan
ejaan tidak tepat
1 Kalimat tidak lengkap, penulisan ejaan
tidak tepat

Skor maksimum soal no. 2 = 10


Skor maksimum soal no. 3 = 20 (4 x 5 jawaban)
Skor maksimum soal no. 4 = 20 (4 x 5 jawaban)
Skor maksimum uji keterampilan = 50

Skor akhir uji keterampilan:


Skor perolehan x 100
50

2. Tindak Lanjut
Bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal guru
wajib memberikan perbaikan. Sebelum melakukan
perbaikan guru harus mengidentifikasi dahulu penyebab
ketidaktuntasan tersebut. Setelah ditemukan penyebabnya
guru harus memberikan perlakuan yang tepat agar capaian
kompetensi siswa menjadi tuntas. Contoh siswa yang belum
mampu membuat kalimat tanya dibimbing lagi cara
membuat kalimat tanya.

Bagi siswa yang sudah tuntas, guru harus memberikan


pengayaan dengan mencarikan model-model teks yang lain.
Siswa ditugaskan membaca dan memahami isi teks tersebut.
Selanjutnya siswa diminta mengumpulkan hasil kerja terkait
teks wawancara yang ditugaskan.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 121


C. Interaksi dengan Orangtua

1. Interaksi secara Langsung


Guru harus mengusahakan adanya interaksi langsung
dengan orangtua untuk membahas berbagai hal terkait
dengan kemajuan belajar anaknya. Interakasi langsung ini
bisa dalam bentuk pertemuan langsung baik di sekolah, di
rumah, atau di tempat lain. Interaksi langsung juga dapat
dilakukan melalui pembicaraan telepon.
2. Interaksi secara Tidak Langsung
Dalam keadaan tertentu guru mengalami kesulitan interaksi
langsung denganorangtua, guru juga dapat melakukan
intaraksi tidak langsung. Interaksi tidak langsung dapat
dilakukan melalui surat, SMS, BBM, WA, email, saudara
atau pembantunya. Kelemahanya pada interaksi tidak
langsung ini selain merasa kurang puas, kadang-kadang
informasi yang disampaikan berkurang, bertambah, salah
penafsiran, salah paham, tidak tersampaikan karena lupa,
dll. Resikonya permasalahan yang sedang dialami oleh guru
dan siswa tidak dapat dipecahkan secara tuntas.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 122


B. Kegiatan 2
Membandingkan dan
MenyimpulkanTeks Wawancara
Sederhana

A. Pembelajaran

1. Kompetensi Dasar

3.8 Membandingkan isi teks wawancara sederhanadengan


memperhatikan aspek kebahasaan.
4.8 Mengklasifikasi teks wawancara sederhana dengan
memperhatikan aspek kebahasaan.

2. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.8.1 Menyebutkanpelaku dalam teks wawancara
3.8.2 Mengidentifikasi teks wawancara berdasarkan
pelaku/isi/jenis teks.
3.8.3 Menyampaikan perbedaan 2 teks berdasarkan
pelaku/isi/jenis teks.
3.8.4 Menyebutkan perbedaan isi 2 gambar orang wawancara.
3.8.5 Menjelaskan persamaan dan perbedaan dari 2 teks.
3.8.6 Membedakan penggunaan beberapa tanda baca.

4.8.1 Menuliskan pelaku dalam teks wawancara


4.8.2 Menuliskan pelaku/isi/jenis teks wawancara yang telah
dibaca

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 123


4.8.3 Membandingkan 2 teks berdasarkanpelaku/isi/jenis
teks.
4.8.4 Menunjukkan perbedaan isi 2 gambar orang wawancara.
4.8.5 Mengelompokkan teks wawancara berdasarkan isi dan
jenisnya
4.8.6 Membuat 2 kalimat yang menggunakan tanda baca
tertentu

3. Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar siswa pada Bab III kegiatan 2 untuk


menumbuhkan kemampuan membandingkan isi dan
mengklasifikasi teks wawancara. Pengalaman belajar berupa
kegiatan mencermati gambar danmempertanyakan isi gambar
sebagai wahana untuk menumbuhkan sikap berani, saling
menghargai, kerja sama, dan pantang menyerah. Melalui
penahaman beberapa model teks wawancara diharapkan
mempertajam kepekaan nurani siswa dalam melakukan
instrospeksi diri dan mensyukuri segala nikmat yang sudah
diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Pengembangan aspek
pengetahuan dan keterampilanakan dicapai melalui kegiatan
bertanya jawab, berdiskusi, menalar, mencoba, dan
menampilkan apa yang sudah dipelajari dari teks wawancara
baik secara individu maupun kegiatan kelompok. Melalui
berbagai kegiatan diharapkan siswa terlatih berfikir dan
bertindak yang natinya dapat diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 124


4. Media dan Sumber Belajar

Dalam pembelajaran teks wawancara ini guru harus berusaha


menggunakan media pembelajaran yang bersifat visual baik
manual maupun berbasis teknologi agar siswa lebih tertarik dan
lebih termotivasi untuk belajar lebih aktif. Media alat perekam
seperti tape recorder, microfon, telefon genggam (HP), dan video
shooting cocok digunakan untuk prsktek pembelajaran ini.
Sumber belajar yang dapat diberdayakan seperti buku-buku
yang berisi model teks wawancara, narasumber yang relevan,
lingkungan yang cocok untuk kegiatan praktek wawancara bagi
para siswa.

5. Langkah-langkah Pembelajaran

a.Kegiatan awal
1) Setelah mengucapkan salam, guru membiasakan salah
satu siswa memimpin berdoa menurut agama masing-
masing.
2) Guru menyampaikan kompetensi dasar yang akan
dicapai.
3) Guru mengondisikan kesiapan belajar dengan beberapa
pertanyaan terkait kegiatan wawancara.
4) Guru membangkitkan semangat belajar siswa dengan
rekaman video wawancara.

b. Kegiatan Inti
1) Guru menjelaskan pengelompokkan teks wawancara
berdasarkan pelaku, isi, dan jenisnya.
2) Siswa dilatih mencoba menganalisa teks wawancara
berdasarkan pelakunya, isinya, dan jenisnya.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 125


3) Guru menugasi siswa mengamati gambar ‘Orang
wawancara’, diikuti tanya jawab tentang isi gambar.
4) Siswa mambaca 2 teks wawancara di
bawahnya.Selanjutnya siswa ditugasi membandingkan
dua teks berdasarkan pelaku, isi, dan jenis teks
wawancara.
5) Siswa menuliskan perbandingan tersebut dalam tabel.
6) Siswa menguraikan secara singkat persamaan dan
perbedaan 2 teks wawancara.
7) Guru menjelaskan tentang penggunaan tanda baca.

Penggunaan Tanda Baca

Tanda baca ialah tanda-tanda yang dipakai didalam


system suatu ejaan. Tanda baca yang dipakai dalam
bahasa Indonesia berjumlah 15 (Parmin, Jack.dkk.2011).
Tanda baca yang sering dipakai dalam teks wawancara
adalah:
a) Tanda Titik Dua (:)
 Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan
lengkap bila diikuti rangkaian.Contoh:
- Kita memerlukan perabotan rumah tangga: kursi,
meja, dan lemari.
- SMA itu mempunyai dua jurusan: IPA dan IPS
 Tanda titik dua dipakai dalam teks drama
(wawancara). Tanda titik dua ditulis sesudah pelaku
dalampercakapan.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 126


Contoh:
Ibu : "Jangan lupa ajak adikmu Tin!"
Tina : "Ya, Bu!"
b) Tanda Tanya (?)
Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Contoh:
- Kapan ia berangkat?
- Saudara tahu, bukan?
c) Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan yang berupa
seruan atau perintah.
Contoh:
- Alangkah mengerikannya peristiwa itu!
- Bersihkan meja itu sekarang juga!
- Merdeka!
d) Tanda Petik ("...")
 Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal
dari pembicaraan Contoh:
- "Saya belum siap," kata Mira, "tunggu sebentar!"
- Kata Tono, "Saya juga minta satu."
 Tanda petik untuk mengapit arti khusus pada
kalimat.
Contoh:
- Karena warna kulitnya, Budi dijuluki "Si Hitam".
- Bang Komar sering disebut "pahlawan"; ia sendiri
tidak tahu sebabnya.
8) Siswa mencermatidan menandai tanda baca dalam teks
wawancara.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 127


9) Siswa ditugasi membuat kalimat dengan tanda baca
tertentu dengan kata-katanya sendiri.

No Tanda Baca Contoh kalimat

1 Titik dua (:) 1. ...


2. ...

2 Tanda petik 3. ...


(“ . . .”) 4. ...

3 Tanda seru 5. ...


(!) 6. ...

4 Tanda 7. ...
tanya (?) 8. ...

10) Siswa menukarkan hasil kerjanya dengan teman sebelah,


saling memeriksa pekerjaan dengan teliti.
11) Setiap siswa wajib mengembalikan pekerjaan tersebut
kepada yang punya.
c. Penutup
1) Guru melakukan ulasan singkat tentang pembelajaran yang
sudah dilakukan.
2) Guru meluruskan beberapa pemahaman siswa yang masih
salah.
3) Guru bersama siswa membuat simpulan penting tentang
hal-hal yang sudah dipelajari.
4) Guru memberikan pesan dan nasihat pembelajaran.
5) Guru bersama siswa mengakiri pelajaran dengan doa
bersama dan salam perpisahan.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 128


B. Penilaian dan Tindak Lanjut

1. Penilaian
Penilaian di akhir kegiatan, siswa diberikan tugas tes tulis
dan tes kinerja dengan instrumen soal seperti berikut:

Uji Pengetahuan
 Tes tulis pilihan ganda 10 soal. (lihat bukuu siswa)
 Jawaban benar skor 1, jawaban salah skor 0.
 Kunci jawaban di bagian akhir buku ini.
 Skor akhir = skor perolehan x 10

Uji Keterampilan
 Soal, lihat lembar aktivitas Bab III Kegiatan 2 dalam
buku siswa.
 Skor akhir uji keterampilan = skor perolehan x 100
12
 Rubrik penilaian uji keterampilan, lihat tabel berikut.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 129


Kriteria Skor Uraian
Bercerita 4 Mampu bercerita/berisyarat
Persama- persamaan dari 2 teks dengan jelas
an dan mudah dipahami
3 Mampu bercerita/berisyarat
persamaan dari 2 teks dengan terbata-
bata tetapi bisa dipahami
2 Mampu bercerita/berisyarat
persamaan dari 2 teks dengan terbata-
bata dan sulit dipahami
1 Sangat sedikit bercerita/berisyarat
persamaan dari 2 teks
Bercerita 4 Mampu bercerita/berisyarat perbedaan
Perbeda- dari 2 teks dengan jelas dan mudah
an dipahami
3 Mampu bercerita/berisyarat
perbedaan dari 2 teks dengan terbata-
bata tetapi bisa dipahami
2 Mampu bercerita/berisyarat
perbedaan dari 2 teks dengan terbata-
bata dan sulit dipahami
1 Sangat sedikit bercerita/berisyarat
perbedaan dari 2 teks
Menyim- 4 Mampu menyimpulkan dari 2 teks
pulkan dengan jelas dan mudah dipahami
3 Mampu menyimpulkan dari 2 teks
tetapi kurang bisa dipahami
2 Mampu menyimpulkan dari 2 teks
tetapi sulit dipahami
1 Tidak mampu menyimpulkan

2. Tindak Lanjut
Bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal guru
wajib memberikan perbaikan. Sebelum melakukan

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 130


perbaikan guru harus mengidentifikasi dahulu penyebab
ketidaktuntasan tersebut. Setelah ditemukan penyebabnya
guru harus memberikan perlakuan yang tepat agar capaian
kompetensi siswa menjadi tuntas. Bagi siswa yang sudah
tuntas, guru harus memberikan pengayaan dengan
mencarikan model teks wawancara yang lain. Siswa
ditugaskan membaca dan memahami isi teks tersebut
kemudian mengumpulkan hasil kerjanya kepada guru.

C. Interaksi dengan Orangtua

1. Interaksi secara Langsung


Guru harus mengusahakan adanya interaksi langsung
dengan orangtua untuk membahas berbagai hal terkait
dengan kemajuan belajar anaknya. Interakasi langsung ini
bisa dalam bentuk pertemuan langsung baik di sekolah, di
rumah, atau di tempat lain. Interaksi langsung juga dapat
dilakukan melalui pembicaraan lewat telepon.

2. Interaksi secara Tidak Langsung


Dalam keadaan tertentu guru mengalami kesulitan interaksi
langsung denganorangtua, guru juga dapat melakukan
intaraksi tidak langsung. Interaksi tidak langsung dapat
dilakukan melalui surat, SMS, BBM, WA, email, saudara
atau pembantunya. Kelemahanya pada interaksi tidak
langsung ini selain merasa kurang puas, kadang-kadang
informasi yang disampaikan berkurang, bertambah, salah

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 131


penafsiran, salah paham, tidak tersampaikan karena lupa,
dll. Resikonya permasalahan yang sedang dialami oleh guru
dan siswa tidak dapat dipecahkan secara tuntas.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 132


Kegiatan 3
Mengidentifikasi dan Menyusun Teks
Wawancara Sederhana

A. Pembelajaran

1. Kompetensi Dasar

3.9 Mengidentifikasi teks wawancara sederhana dengan


memperhatikan aspek kebahasaan.
4.9 Menyusun teks wawancara sederhana dengan
memperhatikan aspek kebahasaan.

2. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.9.1 Menjelaskan etika dalam wawancara
3.9.2 Menganalisiskalimat yang menggambarkan etika
wawancara
3.9.3 Mengidentifikasi beberapa kata tanya dalam teks
wawancara
3.9.4 Menerangkanpenggunaan kata tanya dalam wawancara
3.9.5 Menjelaskan langkah-langkah menyusun teks wawancara
sederhana

4.9.1 Menuliskan etika dalam wawancara


4.9.2 Menuliskan kalimat yang menggambarkan etika
wawancara

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 133


4.9.3 Menemukan beberapa kata tanya dari dalam teks
wawancara
4.9.4 Membuat kalimat yang menggunakan kata tanya
4.9.5 Menyusun teks wawancara sederhana

3. Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar merupakan kegiatan fisik maupun mental


yang perlu dilakukan oleh siswa dalam mencapai kompetensi
dasar dengan materi pembelajaran.

Pengalaman belajar siswa pada Bab III kegiatan 3 untuk


menumbuhkan kemampuan mengidentifikasi dan menyusun
teks wawancara.
 Pengalaman belajar berupa kegiatan mencermati gambar dan
mempertanyakan isi gambar sebagai wahana untuk
menumbuhkan sikap berani, kerja keras, kerja sama, dan
pantang menyerah.
 Pengembangan aspek pengetahuan dan keterampilan akan
dicapai melalui kegiatan bertanya jawab, berdiskusi, menalar,
mencoba, dan menampilkan apa yang sudah dipelajari dari
teks wawancara baik secara individu maupun kegiatan
kelompok.

4.Media dan Sumber Belajar

Dalam pembelajaran teks wawancara ini guru harus berusaha


menggunakan media pembelajaran yang bersifat visual baik
manual maupun berbasis teknologi agar siswa lebih tertarik dan
lebih termotivasi untuk belajar lebih aktif. Media alat perekam

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 134


seperti tape recorder, microfon, telefon genggam (HP), dan video
shooting cocok digunakan untuk prsktek pembelajaran ini.
Sumber belajar yang dapat diberdayakan seperti buku-buku
yang berisi model teks wawancara, narasumber yang relevan,
lingkungan yang cocok untuk kegiatan praktek wawancara bagi
para siswa.

5.Langkah-langkah Pembelajaran

a. Kegiatan awal
1) Setelah mengucapkan salam, guru membiasakan salah
satu siswa agar memimpin berdoa sesuai dengan agama
yang dianutnya.
2) Guru mengecek kehadiran siswa.
3) Guru menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai.
4) Guru mengondisikan kesiapan belajar dengan beberapa
pertanyaan terkait dengan kegiatan wawancara.
5) Guru memberi motivasi belajar dengan mengingatkan
kembali tentang teks wawancara yang telah dipelajari.

b. Kegiatan Inti
1) Guru menjelaskan tentang etika dalam melakukan
wawancara.

Etika Wawancara

Kata etika berasal dari kata "ethikos" (bahasa Yunani)


yang berarti “timbul dari kebiasaan”
(https://id.wikipedia.org). Etika berarti kebiasaan yang
mengatur tingkah laku manusia yang baik. Dalam arti

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 135


yang sempit etika diartikan sebagai aturan atau tata cara.
Etika wawancara berarti tata cara yang baik dalam
melakukan wawancara. Jika wawancara tidak mengikuti
etika maka hasilnya pasti tidak sempurna.

Ada beberapa etikawawancara:


a) Jangan mewawancarai narasumber tanpa minta izin
terlebih dahulu.
b) Jangan bertanya yang jawabannya sama dengan
pertanyaan sebelumnya.
c) Jangan meminta narasumber untuk mengulang-ulang
jawabannya.
d) Jangan memotong pembicaraan narasumber.
e) Jangan bersikap lebih pandai dari narasumber.
f) Jangan memihak.Catat semua informasi baik yang
menyenangkan maupun tidak.
g) Tunjukan sikap yang ramah, sopan, sabar, dan
menyenangkan.
2) Sebelum membaca teks wawancara tentang lalu lintas,
siswa ditugasi mengamati gambar tanda-tanda lalu lintas
dan mempertanyakan arti tanda-tanda tersebut.
3) Selanjutnya siswa ditugasi membaca teks wawancara
tentang peraturan lalu lintas.
4) Guru membimbing siswa menandai beberapa kalimat yang
menggambarkan etika wawancara
5) Siswa mendiskusikan isi yang terkandung dalam teks
wawancara.
6) Guru menjelaskan tentang kata Tanya

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 136


Kata Tanya
Kata tanya adalah kata yang menyatakan sesuatu yang ingin
diketahui (http://www.balaibahasa.com). Pada pelajaran
sebelumnya kamusudah paham bahwa dalam teks
wawancara ada dua pihak. Yaitu pihak pewawancara dan
pihak narasumber. Pewawancara tugasnya bertanya,
narasumber tugasnya menjawab pertanyaan. Oleh karena itu
ada ciri bahasa yang sangat penting dalam teks wawancara,
yaitu kata tanya. Sebuah teks wawancara yang baik,
setidaknya mengandung usur-unsur 5W + 1H
(http://www.berpendidikan.com). Apa itu 5W + 1H? Perhatikan
penjabarannya berikut ini! 5W + 1H adalah sebuah singkatan
dari:
a) What (apa)?
b) Who (siapa)?
c) Where (dimana)?
d) When (kapan)?
e) Why (mengapa)?
f) How (bagaimana)?
Tabel 2.3.5
Penggunaan Kata Tanya

No Kata tanya Penggunaan


1 apa Menanyakan benda selain
manusia
2 siapa Untuk menanyakan orang atau
nama orang
3 di mana Menanyakan tempat.
4 kapan Digunakan untuk menanyakan
waktu
5 mengapa Menanyakan sebab atau
tindakan

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 137


6 bagaimana 1. Menanyakan cara.
2. Menanyakan akibat suatu
perbuatan.
3. Meminta kesempatan
kepada lawan bicara

Contoh Penggunaan Kata Tanya dalam Kalimat


No Kata tanya Contoh Kalimat
1 apa 1. Apa saja yang sudah
dilakukan oleh sekolah
menjelang ujian, Pak?
2. Apa pentingnya menjaga
kebersihan sekolah?
2 siapa 1. Siapa yang menanam
pohon ini?
2. Bolehkah saya tahu, siapa
nama Bapak?
3 di mana 1. Di mana lampu lalu linats
biasa dipasang?
2. Di mana Toni menyimpan
alat kebersihan?
4 kapan 1. Kapan saja siswa diberikan
tambahan belajar?
2. Kapan ujian sekolah
diselenggarakan?
5 mengapa 1. Mengapa kita harus taat
peraturan lalu lintas?
2. Mengapa kebersihan
lingkungan harus dijaga?
6 bagaimana 1. Bagaimana caranya
mencegah banjir?
2. Bagaimana Saudara
mempersiapkan
menghadapi ujian?

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 138


7) Siswa ditugasi membaca lagi teks wawancara tentang
Peraturan Lalu Lintas
8) Siswa dibimbing guru menandai kalimat dalam teks yang
menggunakan tanda Tanya
9) Siswa mencoba membuat kalimat sendiri dengan kata
tanya dan dimasukkan ke dalam tabel (lihat buku siswa).

10) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang langkah-


langkah menyusun teks wawancara

Menyusun Teks Wawancara Sederhana


Langkah-langkah menyusun teks wawancara adalah
sebagai berikut.
a) Tahap Persiapan
(1) Menentukan topik wawancara.
(2) Menentukan tujuan atau informasi yang akan di
kumpulkan.
(3) Menentukan dan menghubungi nara sumber.
(4) Menyusun daftar pertanyaan.
b) Tahap Pelaksanaan
(1) Mengucap salam
(2) Memperkenalkan diri.
(3) Mengutarakan maksud dan tujuan wawancara
(4) Menyampaikan pertanyaan dengan teratur.
(5) Mencatat dan merekam pokok-pokok wawancara.
(6) Mengakhiri dengan salam dan mengucapkan
terima kasih.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 139


11) Guru membimbing siswamenyusun teks wawancara
sederhana. Siswa ditugasi mengisi kerangka wawancara
seperti pada tabel (lihat buku siswa).
12) Siswa diminta mengembangkan isi tabel sesuai dengan
kreatifitas masing-masing.
13) Siswa ditugasi menyalin isi tabel dan menyusun menjadi
teks wawancara sederhana.
14) Guru memberikan tugas (proyek) kepada siswa.

c. Penutup
1) Guru melakukan ulasan singkat tentang pembelajaran
yang sudah dilakukan.
2) Guru meluruskan beberapa pemahaman siswa yang masih
salah.
3) Guru bersama siswa membuat simpulan penting tentang
hal-hal yang sudah dipelajari.
4) Guru memberikan pesan dan nasihat pembelajaran.
5) Guru bersama siswa mengakiri pelajaran dengan doa
bersama dan salam perpisahan.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 140


PROYEK

 Buatlah kelompok yang terdiri dari 2


orang!
 Buatlah rancangan wawancara sederhana di
rumah!
 Topik : keterampilan bercocok
tanam
 Tujuan : mencari tahu
bagaimana cara
menanam jagung
 Narasumber : tetangga (yang tahu cara
menanam jagung)

 Buatlah daftar pertanyaan yang sesuai!


 Lakukan wawancara dengan tetap
mematuhi etika!
 Setelah selesai salinlah menjadi teks
wawacara!
 Hasilnya dikumpulkan 2 minggu setelah
ditugaskan!

B. Penilaian dan Tindak Lanjut

1. Penilaian
Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan di akhir
satu kegiatan. Penilaian di akhir pembelajaran berupa uji
pengetahuan dan uji keterampilan.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 141


Uji Pengetahuan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan etika wawancara?
2. Bacalah potongan teks wawancara di bawah ini.
Tulislah kalimat yang menunjukkan etika wawancara.

Meli : “Jadi semua orang harus mematuhi


aturan lalu lintas ya, Pak?”
Polisi : “Betul sekali.”
Meli : “Terima kasih, Pak,atas
penjelasannya.”
Polisi : “Terima kasih kembali. Hati-hati di
jalan raya, ya!”
Meli : “Baik, Pak.”

3. Temukan kalimat tanya dari teks di atas, lalu tulislah?


4. Mengapa teks wawancara penting kita pelajari?

Guru melakukan penilaian dengan menggunakan rubrik


berikut:

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 142


Rubrik Penilaian Uji Pengetahuan

No. Bentuk Skor Kriteria


soal Tes
1 Tulis 4 Jawaban tepat
3 Jawaban agak tepat
2 Jawaban kurang tepat
1 Jawaban tidak tepat
2 Tulis 4 Jawaban tepat
3 Jawaban agak tepat
2 Jawaban kurang tepat
1 Jawaban tidak tepat
3 Tulis 4 Kalimat lengkap dan ejaan benar
3 Kalimatlengkap, ejaan kurang benar
2 Kalimatdan ejaan sebagian kurang
1 Kalimat dan ejaan salah
4 Tulis 4 Jawaban lengkap dan benar
3 Jawaban kurang lengkap tetapi
benar
2 Jawaban kurang lengkap dan salah
1 Tidak ada jawaban

Skor akhir uji pengetahuan:


Skor perolehan x 100
16

Uji Keterampilan
 Susunlah kalimat acak berikut menjadi teks wawancara
yang runtut?

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 143


No Pelaku Kalimat
1 Nana “Siang”
2 Nana “Oh, iya ... Ada apa?”
3 Rudi “Selamat siang Kak”
4 Rudi Bolehkah saya bertanya tentang kebersihan
lingkungan di sekolah”
5 Rudi “Maaf menggangu waktunya sebentar
6 Nana “Penting sekali, karena kebersihan dapat
mempengaruhi kesehatan”
7 Nana “Oh, iya boleh silahkan!”
8 Rudi “O . . . begitu ya, terima kasih atas
informasinya.

9 Nana “Iya, sama-sama.”


10 Rudi “Menurutmu, apakah penting menjaga
kebersihan lingkungan sekolah?

Rubrik Penilaian Uji Pengetahuan

No. Bentuk Skor Kriteria


soal Tes
5 Praktik 10 Jawaban benar 80% - 100%
7 Jawaban benar 60% - 79%
5 Jawaban benar 40% - 59%
2 Jawaban benar < 40%

Skor akhir uji keterampilan = skor perolehan x 10

2. Tindak Lanjut
Bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal guru
wajib memberikan perbaikan. Sebelum melakukan
perbaikan guru harus mengidentifikasi dahulu penyebab
ketidaktuntasan tersebut. Setelah ditemukan penyebabnya

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 144


guru harus memberikan perlakuan yang tepat agar capaian
kompetensi siswa menjadi tuntas.
Contoh: siswa yang belum paham etika wawancara harus
dijelaskan lagi samapai siswa paham, dan harus diuji lagi.

Bagi siswa yang sudah tuntas, guru harus memberikan


pengayaan dengan mencarikan model teks wawancara yang
lain. Siswa ditugaskan membaca dan memahami isi teks
tersebut lalu mengumpulkan kepada guru.

C. Interaksi dengan Orangtua

1. Interaksi secara Langsung


Guru harus mengusahakan adanya interaksi langsung
dengan orangtua untuk membahas berbagai hal terkait
dengan kemajuan belajar anaknya. Interakasi langsung ini
bisa dalam bentuk pertemuan langsung baik di sekolah, di
rumah, atau di tempat lain. Interaksi langsung juga dapat
dilakukan melalui pembicaraan lewat telepon.

2. Interaksi secara Tidak Langsung


Dalam keadaan tertentu guru mengalami kesulitan interaksi
langsung denganorangtua, guru juga dapat melakukan
intaraksi tidak langsung. Interaksi tidak langsung dapat
dilakukan melalui surat, SMS, BBM, WA, email, saudara
atau pembantunya. Kelemahanya pada interaksi tidak
langsung ini selain merasa kurang puas, kadang-kadang

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 145


informasi yang disampaikan berkurang, bertambah, salah
penafsiran, salah paham, tidak tersampaikan karena lupa,
dll. Resikonya permasalahan yang sedang dialami oleh guru
dan siswa tidak dapat dipecahkan secara tuntas.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 146


KUNCI JAWABAN

BAB KEGI UJI PENGETAHUAN UJI KETERAMPILAN


ATAN
I 1 1. B
2. D
3. A
4. D
5. D
6. B
7. A
8. C
9. A
10. D

2 1. bacalah
2. tulislah
3. bekerjalah
4. siapakah
5. apatah

3 1. a. nyata 3.Mengubah kata tidak baku


b. apa adanya dengan kata baku
c. tidak memihak
d. universal. No Kata Kata baku
2. a. Membuat judul. tidak
b. Menyusun kalimat baku
pembukaan. 1 nangis menangis
c. Menyusun isi 2 melulu terus
laporan 3 kayaknya sepertinya
d. Menulis 4 kasih dikasih,
kalimat penutup. diberi,
3. Kata yang dicetak tebal 5 mamam makan
merupakan kata tidak 6 kalo kalau
baku 7 udah sudah
8 bobok tidur
Adik nangismelulu 9 ampe sampe
dari tadi. Kayaknya dia 10 melek bangun
lapar. Coba dia
kasihmamam dan 4. Laporan hasil observasi di
minum. Biasanya kalo sekitar sekolah (bisa
udah kenyang dia akan berbeda satu dengan
siswa dengan siswa
asyik bermain. Begitu
lainya)
dia capek biasanya  Topic tergantung minat
langsung bobok ampe siswa
sore. Menjelang magrib  Laporan sesuai dengan
biasanya baru melek. kata-kata yang
dikembangkan siswa

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 147


II 1 1. Teks Eksplanasi Paragraf Ringkasan Isi
yaitu teks yang
menjelaskan tentang Bencana tanah
kejadian alam atau Paragraf longsor sering
kejadian sosial. Kejadian 1 terjadi di
dalam teks eksplanasi Indonesia.
menggambarkan sebab Tanah longsor
akibat. Pada teks Paragraf kebanyakan
eksplanasi, sebuah 2 disebabkan oleh
kejadian timbul karena gempa, faktor
ada kejadian lain alam, dan ulah
2. a. karena manusia.
b. kemudian Bencana tanah
c. karena Paragraf longsor banyak
d. supaya 3 menimbulkan
e. atau kerugian

Jika ada bencana


Paragraf segeralah
4 menyelamatkan
diri ke tempat
yang labih aman.

2.jawaban sangat berfariasi


tergantung kemamuan siswa

2 1. C
2. A
3. B
4. D
5. C
6. A
7. B
8. A
9. B
10. C

3 1. B 1. B
2. A 2. C
3. C 3. A
4. C 4. E
5. A 5. D
6. B 6. I
7. A 7. J
8. B 8. F
9. D 9. G
10. D 10. H

III 1 Lihat rubrik

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 148


2 1. C
2. B
3. C
4. D
5. C
6. A
7. B
8. B
9. C
10. C

3 1. Etika wawancara berarti No Pelaku Kalimat


tata cara yang baik 3 Rudi “Selamat siang
dalam melakukan Kak”
wawancara. 1 Nana “Siang”
2. “Terima kasih, Pak, atas 5 Rudi “Maaf
penjelasannya”. menggangu
3. “Jadi semua orang waktunya
harus mematuhi aturan sebentar
lalu lintas ya, Pak?” 2 Nana “Oh, iya ... Ada
4. Karena dalam kehidupan apa?”
sehari-hari kita selalu 4 Rudi Bolehkah saya
melakukan tanya bertanya
jawab/wawancara tentang
kebersihan
lingkungan di
sekolah”

7 Nana “Oh, iya boleh


silahkan!”
10 Rudi “Menurut
kakak, apakah
penting
menjaga
kebersihan
lingkungan
sekolah?
6 Nana “Penting
sekali, karena
kebersihan
dapat
mempengaruhi
kesehatan”

8 Rudi “O . . . begitu
ya, terima
kasih atas
informasinya.
9 Nana “Iya, sama-
sama.”

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 149


Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 150
GLOSARIUM

baku = sesuai standar; sesuai aturan yang berlaku


cermat = teliti, penuh hati-hati
definisi = kata/kalimat yang mengungkapkan makna
sesuatu
deskripsi = penggambaran dengan kata-kata secara
jelas dan terperinci.
efek = akibat
fakta = sesuatu yg benar-benar ada atau terjadi
fokus = tertuju pada satu arah/titik
global = secara garis besar
identifikasi = menentukan atau menetapkan sesuatu
ikhlas = bersih hati; tulus hati
industri = kegiatan mengolah barang dengan
menggunakan sarana dan peralatan mesin
informatif = bersifat memberi informasi
kantin = tempat berjualan di sekolah
klarifikasi = membantah; tidak membenarkan
klasifikasi = mengelompokkan menurut jenis
konfeksi = perusahaan pakaian jadi
kreatifitas = kemampuan mencipta
lava = batuan cair yang keluar dari kepundan
gunung berapi; lahar

Linen = kain dibuat dari rami halus, kuat, tampak


berkilat, dan dingin bila dipakai
magma = lelehan batuan dari dalam bumi yg sangat
panas
menelaah = Mempelajari, mengkaji, memeriksa
menyangkal = Membantah; tidak membenarkan
narasumber = Sumber berita; orang yang dimintai
keterangan

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 151


negatif = Berita negatif = berita yang kurang baik
observasi = mengamasi dengan teliti
paragraf = bagian bab dalam suatu karangan (biasanya
mengandung satu ide pokok dan
penulisannya dimulai dengan garis baru)
populer = terkenal
positif = Berita positif = berita yang baik
produktif = mampu menghasilkan dalam jumlah yang
besar
rahasia = Tidak boleh diketahui orang lain
rayon = serat tekstil sintetis
ringkasan = Bentuk singkat; bentuk pendek
spektrum = Penguraian cahaya
struktur = cara sesuatu disusun atau dibangun
struktur teks = bagian-bagian yang
membentuk teks
syntesis = bahan tiruan
teks = bacaan; naskah yang berupa kata-kata
terkecoh = tertipu
terkendali = Bisa dikuasai
toleransi = sifat atau sikap toleran, member
kesempatan pada orang lain
topik = Pokok pembicaraan
training = celana panjang untuk olahraga
trauma = Rasa takut yang berlebihan
universal = Bersifat umum
vulkanik = gempa yg disebabkan oleh gunung berapi
wartawan = orang yg pekerjaannya mencari dan
menyusunberita untuk dimuat dalam surat
kabar, majalah, radio, dan televisi

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 152


DAFTAR PUSTAKA

Kemdikbud. 2014. Permendikbud RI Nomor 104 tahun 2014 tentang


Standar Penilaian. Jakarta.

Kemdikbud. 2015. Permendikbud RI Nomor 50 tahun 2015 tentang


Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta.

Kemdikbud. 2015. Panduan Penilaian SDLB, SMPLB, dan SMALB.


Jakarta.

Kemdikbud. 2016. Silabus Bahasa Indonesia Tunarungu Kelas XI.


Jakarta

Maryanto, dkk. 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik


untuk SMA/MA/SMK. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Jakarta.

Parmin, Jack.dkk.2011.Menulis Ilmiah: Buku Ajar MPK Bahasa


Indonesia.Surabaya:Unesa University Press

Pusat Bahasa (sekarang Badan Pengembangan dan Pembinaan


Bahasa). 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua.
Jakarta. Pusat Bahasa.

Satata, Sri. 2015. Bahasa Indonesia SMALB Tunadaksa, Kemdikbud.


Jakarta.

Waridah, Ernawati. 2009. EYD dan Seputar Kebahasa-Indonesiaan.


Bandung. Kawan Pustaka.

Zabadi, Fairul & Sutejo. 2014. Bahasa Indonesia Wahana


Pengetahuanuntuk SMP/MTs Kelas VIII. Kementrian Pedidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia 2014. Jakarta.

https://ivonyerniwaty.wordpress.comtgl. 22-3-2016
http//www.wikimedia.org tgl. 24-3-2016

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 153


Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 154
Nama Lengkap :
SUPARJO, SPd.MPhil.
Telp rumah/HP :
0741 444404/ 081367742487
E-mail :
suparjo1964@yahoo.com
Akun Facebook - :
Alamat Kantor :
Dinas Pendidikan Kota Jambi Jl. HM.
Zainir Havis, Kotabaru, Kota Jambi
Bidang Keahlian : Pendidikan Luar Biasa

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:


1. 2003 – 2012 Kepala Sekolah SLB Prof. DR. Sri Soedewi Majchun
Sofwan Jambi..
2. 2012 – Sekarang Pengawas Sekolah PLB
3. Penulis Buku Mapel Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu kelas
X - 2014
4. Penulis Buku Mapel Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu kelas
XI – 2015

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:


1. S2: University of Oslo - Norway (2000-2001)
2. S1: Jurusan PLB, Fakultas Ilmu Pendidikian, IKIP Bandung
(1990-1993)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):


1. Buku Mapel Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu kelas X -
2014
2. Buku Mapel Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu kelas XI –
2015. (tidak terbit)

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 155


Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

Tidak ada.

Informasi Lain dari Penulis

Lahir di Klaten Jawa Tengah, 5 September 1964. Menikah dan


dikaruniai 3 anak. Saat ini menetap di Jambi. Aktif di organisasi
APSI Kota Jambi dan SOIna Pengda Jambi. Sering menjadi
narasumber di berbagai pelatihan di tingkat Propinsi dan pernah di
tingkat Nasional.

Buku Guru: Bahasa Indonesia SMALB Tunarungu Klas XI 156

Anda mungkin juga menyukai