Anda di halaman 1dari 2

Prosedur pemeriksaan fisik pada dada

Pemeriksaan thorax meliputi empat tahapan, yaitu mengamati, meraba, mengetuk, dan
mendengarkan suara jantung serta paru-paru dengan stetoskop. Berikut ini adalah penjelasan
mengenai keempat tahapan tersebut:

1. Inspeksi (pengamatan)

Pada tahapan ini, pemeriksaan bisa dilakukan dengan melihat bentuk dan ukuran dada, warna kulit
di area dada, serta cara bernapas dan penggunaan otot-otot dada.

Pada pemeriksaan ini, dapat dinilai adanya kelainan tulang dada, baik cekung maupun menonjol,
serta kelainan tulang belakang. Dapat dinilai juga posisi dan penggunaan otot bantu pernapasan
yang khas pada pasien asma dan pasien dengan penyakit paru obstruktif kronis.

2. Palpasi (perabaan)

Palpasi adalah metode pemeriksaan fisik yang dilakukan dokter dengan melakukan perabaan pada
permukaan tubuh dengan tangan dan jari. Pada palpasi dada, dokter akan menilai tekstur,
pergerakan, serta getaran dan aliran udara pada dinding dada.

Pada pemeriksaan ini, dokter akan merasakan perbedaan tekstur di area dada. Misalnya bila tulang
dada teraba lunak, cekung, atau menonjol, dokter bisa mencurigai adanya patah tulang iga. Dokter
juga bisa merasakan tekstur seperti busa pada dinding dada, yang dikenal dengan istilah krepitasi.
Ini menandakan adanya udara di bawah kulit.

Selain itu, dokter mungkin akan meletakkan telapak tangan pada permukaan dada, kemudian
meminta Anda untuk bernapas, berhitung, atau mengucapkan kata-kata tertentu. Tujuannya adalah
untuk merasakan getaran dari aliran udara pada paru- paru.

3. Perkusi (ketukan)

Perkusi dada dapat dilakukan oleh dokter dengan mengetuk jari pada sejumlah area di permukaan
dada maupun punggung atas. Bunyi dari ketukan ini bisa menandakan kondisi organ di bawahnya.

Bunyi ketukan akan lebih kencang dan bergaung pada bagian tubuh yang berisi udara, dan akan
lebih lemah dan redup pada bagian tubuh yang padat atau berisi air. Dengan pemeriksaan ini, dapat
terdeteksi gangguan paru-paru, seperti efusi pleura dan pneumothoraks, serta kelainan jantung,
seperti kardiomegali.

4. Auskultasi
Auskultasi adalah metode pemeriksaan untuk mendengarkan bunyi dari dalam tubuh dengan
menempelkan stetoskop di area tertentu. Pemeriksaan bunyi jantung dilakukan pada dada sebelah
kiri, sedangkan pemeriksaan bunyi paru-paru dilakukan pada seluruh bagian dada.

Bunyi jantung sehat memiliki irama yang teratur, dan tidak ada bunyi tambahan. Sementara pada
paru-paru yang sehat, akan terdengar suara napas yang normal, tanpa ada mengi, stridor, atau suara
napas abnormal lainnya.

Pemeriksaan fisik thorax seperti yang telah dijelaskan di atas akan membantu dokter dalam menilai
kondisi organ-organ di dalam rongga dada, sehingga diagnosis dapat ditegakkan. Bila masih ragu atau
mencurigai adanya kondisi tertentu, dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan lanjutan, seperti
Rontgen dada dan elektrokardiogram (EKG), untuk memastikan diagnosis.

Anda mungkin juga menyukai