Anda di halaman 1dari 11
PEMERINTAH KOTA BANDUNG SEKRETARIAT DAERAH JALAN WASTUKANCANA NO. 2 Telp. 432338 - 432339 ~ 432969 - 432370 BANDUNG SALINAN KEPUTUSAN WALI KOTA BANDUNG NOMOR: 440/Kep.616-Dinkes/2019 TENTANG TIM PELAKSANA KESEHATAN JIWA MASYARAKAT KOTA BANDUNG WALI KOTA BANDUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan peran serta Dinas/Instansi/Lembaga dalam menghadapi masalah kesehatan jiwa masyarakat dan peningkatan kerja sama dibidang promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif terhadap masyarakat dengan gangguan jiwa pada khususnya, serta mengurangi dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat dibutuhkan koordinasi lintas sektor; b. bahwa dalam rangka meningkatkan koordinasi lintas sektor sebagaimana dimaksud dalam huruf a diperlukan pembentukan suatu wadah Tim Pelaksana; c. bahwa berdasarkan pertimbangan _sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Wali Kota Bandung tentang Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat Kota Bandung; Mengingat : 1, Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran; 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 4, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa; 5. Undang-Undang ... Menetapkan KESATU KEDUA 10. ll. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan; Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang ‘Tenaga Kesehatan; Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan; Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 220/Menkes/Sk/III/2002 tentang Pedoman Umum Tim Pembina, Tim Pengarah, Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TP-KJM); Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 406/Menkes/Sk/VI/2009 tentang Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa Komunitas; Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 10 Tahun 2009 tentang Sistem Kesehatan Kota Bandung; MEMUTUSKAN: Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat Kota Bandung. Tim Pelaksana sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU mempunyai tugas: a. merumuskan kebijakan upaya kesehatan _jiwa masyarakat di tingkat Kota; menentukan mekanisme koordinasi dan kebijakan operasional upaya kesehatan jiwa masyarakat tingkat Kota; menyusun dan melaksanakan program kerja upaya kesehatan jiwa masyarakat di tingkat Kota; d, melakukan ... 3 d. melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kerja upaya kesehatan jiwa masyarakat di tingkat Kota; dan e. melaporkan hasil pelaksanaan tugas Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat kepada Wali Kota. Dalam Pelaksanaan tugas Tim Pelaksana sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA dapat bekerja sama dengan staf ahli atau nara sumber. KEEMPAT : Susunan Tim Pelaksana sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU tercantum dalam Lampiran 1 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Wali Kota ini. KELIMA : Uraian tugas Tim Pelaksana sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Wali Kota ini. KETIGA KEENAM Biaya pelaksanaan Keputusan Wali Kota ini dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bandung serta sumber pendanaan lainnya yang sah dan tidak mengikat. KETUJUH : Keputusan Wali Kota ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan Ditetapkan di Bandung pada tanggal 30 Juli 2019 WALI KOTA BANDUNG, TTD ODED MOHAMAD DANIAL Salinan sesuai dengan aslinya EQN IKEPALA BAGIAN HUKUM Pi RASEKRETARIAT DAERAH KOTA BANDUNG, . BAMBANG SUHARI, SH Ai Pembina Tingkat | NIP. 19650715 198603 1 027 Tembusan, Salinan Keputusan ini disampaikan Kepada Yth: . Gubernur Jawa Barat; 1 2. Wakil Wali Kota Bandung; 3. Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bandung; 4. Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Bandung; 5. Para Asisten di Lingkungan Sekretariat Dacrah Kota Bandung; 6. Inspektur Kota Bandung; 7. Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bandung; 8. Para Kepala Badan dan Dinas di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung; 9. Para Kepala Bagian di Lingkungan Sekretariat Daerah Kota Bandung; 10. Para Direktur Utama Perusahaan Daerah se-Kota Bandung; 11. Para Camat se-Kota Bandung; 12. Para Lurah se-Kota Bandung, LAMPIRAN I: SALINAN KEPUTUSAN WALI KOTA BANDUNG NOMOR _ : 440/Kep.616-Dinkes/2019 TANGGAL : 30 Juli 2019 SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM PELAKSANA KESEHATAN JIWA MASYARAKAT KOTA BANDUNG Pembina : 1. Wali Kota Bandung; 2. Wakil Wali Kota Bandung; dan 3. Ketua DPRD Kota Bandung. Pengarah : Sekretaris Daerah Kota Bandung. Penanggung Jawab : Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat pada Sekretariat Daerah Kota Bandung. Ketua : Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung. Wakil Ketua Kepala. Dinas Sosial dan — Penanggulangan Kemiskinan. Sekretaris : 1, Kepala Bagian Kescjahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan pada Sekretariat Daerah Kota Bandung; dan 2. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Bandung. A. Kelompok Kerja Promotif dan Preventif: Koordinator : Kepala Dinas Pemberdayaan —-Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat. Anggota : 1. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bandung; 2. Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung; 3. Kepala Dinas Pengendalian Kependudukan dan Keluarga Berencana Kota Bandung; 4. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung; 5. Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Bandung; 6. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bandung; 7. Kepala Kepolisian Resort Kota Besar Bandung; 8. Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Bandung; 9. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Bandung; 10. Kepala Bidang Pemberdayaan dan Perlindungan Sosial pada Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kota Bandung; dan 11. Ketua Paguyuban Camat Kota Bandung. B. Kelompok Kerja II Kuratif: Koordinator Anggota Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota Bandung. 1. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung; 2. Direktur Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung; 3. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung; 4. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perencanaan dan Penganggaran Kesehatan Terpadu (P2KT) pada Dinas Kesehatan Kota Bandung; 5. Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) dan Kesehatan Jiwa pada Dinas Kesehatan Kota Bandung; 6. Kepala Seksi Layanan Kesehatan Primer dan Tradisional pada Dinas Kesehatan Kota Bandung; dan 7. Kepala Seksi Rujukan pada Dinas Kesehatan Kota Bandung. C. Kelompok Kerja III Rehabilitatif: Koordinator Anggota Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kota Bandung. 1. Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Bandung; 2. Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung; 3. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung; 4. Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kota Bandung; 5. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) pada Dinas Kesehatan Kota Bandung; dan 6. Kepala Bidang Kepemudaan pada Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung. D. Kelompok kerja IV ... D. Kelompok Kerja IV Kelembagaan: Koordinator : + Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pembangunan. Anggota oo Kepala Bagian Pemerintahan pada Sekretariat Daerah Kota Bandung; Kepala Bagian Hukum pada Sckretariat Daerah Kota Bandung; Kepala Bagian Ekonomi pada Sekretariat Daerah Kota Bandung; Ketua Organisasi Profesi Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia (IPKJI); Ketua Organisasi Profesi Ikatan Pekerja Sosial Profesional Indonesia (IPSPI); Ketua Organisasi Profesi Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI); Ketua Organisasi Profesi Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI); Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI); dan Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Gerak Cepat Bersama (GCB). E. Kelompok Kerja V Penanganan Pasung Gelandangan Psikotik Jalanan dan Emergency Psikiatri: Koordinator ; _Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung. Anggota 1. Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bandung; 2. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung; 3. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perencanaan dan Penganggaran Kesehatan Terpadu (P2KT) pada Dinas Kesehatan Kota Bandung; 4, Kepala Bidang Penanggulangan Kemiskinan pada Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan; 5. Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) dan Kesehatan Jiwa pada Dinas Kesehatan Kota Bandung; 6. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan pada Dinas Kesehatan Kota Bandung; 7. Kepala Seksi ... 10. 1. 12. 13. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Primer pada Dinas Kesehatan Kota Bandung; Ketua Organisasi Profesi Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia (IPKJI); Ketua Organisasi Profesi Ikatan Pekerja Sosial Profesional Indonesia (IPSP1); Ketua Organisasi Profesi Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI); Ketua Organisasi Profesi Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI); Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI); dan Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Gerak Cepat Bersama (GCB). WALI KOTA BANDUNG, TTD ODED MOHAMAD DANIAL Salinan sesuai dengan aslinya \ KEPALA BAGIAN HUKUM Bouvet DAERAH KOTA BANDUNG, BAMBANG SUHARI, SH Wp Peuibina Tingkat I NiB.“¥6650715 198603 1 027 LAMPIRAN II: SALINAN KEPUTUSAN WALI KOTA BANDUNG NOMOR TANGGAL : 440/Kep.616-Dinkes/2019 0 Juli 2019 URAIAN TUGAS TIM PELAKSANA KESEHATAN JIWA MASYARAKAT KOTA BANDUNG Pembina: melakukan pembinaan dan pengawasan secara umum terhadap Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat. Pengarah: memberikan arahan kebijakan umum dalam tim pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat. Penanggung Jawab: a. bertanggung Jawab dalam mengoordinasikan tim pelaksana kesehatan jiwa masyarakat; dan b. mendukung tersedianyan anngaran kegiatan dalam tim pelaksana kesehatan jiwa masyarakat Ketua: a. bertanggung jawab atas tim pelaksana keschatan jiwa masyarakat; b. mengkoordinir dan mengendalikan pokja dalam Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat; dan c. melaporkan perkembangan pelaksaan Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Msyarakat setiap bulan atau sewaktu-waktu diperlukan. Wakil ketua a, memimpin penyelenggaraan Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat; b. memberika arahan, petunjuk dan pedoman teknis Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat; dan c. mewakili Ketua untuk pelaksanaan tugas apabila ketua berhalangan hadir A. Kelompok Kerja I Promotif dan Preventif: 1. menyusun program kegiatan pemberdayaan kelompok masyarakat khusus; 2. pembinaan/pelatihan kader dalam upaya penemuan dini dan rujukan kasus gangguan jiwa; 3. penyuluhan kesehatan jiwa masyarakat; 4. mendeteksi secara dini kasus kesehatan jiwa yang datang ke pelayanan kesehatan primer sesuai dengan kompetensi masing- masing tenaga keschatan; 5, menyusun perencanaan, pembinaan dan pengembangan kesehatan jiwa di sekolah; 6. bekerja sama dengan institusi pendidikan dalam rangka kegiatan pemberdayaan masyarakat; 10. 11, 12, 13, 14, 15, 16. 17. 18. 19 20. 21. pengembangan kurikulum pendidikan kesehatan (life skill education) dengan memasukkan materi kesehatan jiwa remaja dan pencegahan penyalahgunaan NAPZA pada jalur pendidikan formal maupun non formal; pemberdayaan keluarga yang terintegrasi dengan keschatan jiwa masyarakat; pengembangan peningkatan pengetahuan kaum perempuan tentang berbagai gangguan jiwa yang mungkin dihadapi oleh perempuan; pengembangan ketcrampilan sosial bagi kaum perempuan; mengoordinasikan pembentukan dan penerapan program Kelurahan siaga schat jiwa di masing-masing Kelurahan, yang bertujuan agar masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaring pasien gangguan jiwa yang belum terdeteksi, bahkan mampu membantu pemulihan pasion yang telah dirawat dokter atau psikiater sebelumnya melalui program konseling kesehatan jiwa di tingkat Kelurahan; menyusun rencana program tentang penyandang_ masalah kesejahteraan sosial dari para penyelenggara pelayanan kesejahteraan sosial yang ada disctiap Kelurahan sclanjutnya digunakan sebagai sumber data Kecamatan; melakukan monitoring dan evaluasi serta membuat laporan secara periodik kepada Dinas/Perangkat Daerah terkait ruang lingkup tugasnya; melakukan evaluasi rapat koordinasi lintas sektoral di tingkat Kecamatan untuk pelaksanaan pemberdayaan masyarakat terhadap masalah keschatan jiwa; membantu penemuan kasus kesehatan jiwa masyarakat; meningkatkan peran penyelenggara pelayanan kesejahteraan sosial; mengoordinasikan ke tingkat Kelurahan terkait penanganan kasus jiwa; melaporkan temuan kasus jiwa ke Puskesmas untuk segera dikunjungi oleh Petugas Kesehatan; melaksanakan pembinaan dan fasilitasi kesejahteraan sosial; mengidentinkasi, mengklasifikasi dan memetakan permasalaha Kesehatan jiwa; dan sosial marketing (menjaring penerima manfaat yaitu pasien jiwa dan keluarga) untuk mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai dengan standar yang ada, Kelompok Kerja Il Kuratif: 1, 2. pengembangan sistem pelayanan keschatan jiwa meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif; memperkuat sistem rujukan kasus jiwa secara berjenjang; 3. melakukan pengkajian kebutuhan pendidikan dan pengembangan pelatihan/diklat bagi tenaga kesehatan (perawat mahir jiwa); 4, melakukan pengkajian kebutuhan obat jiwa di sarana pelayanan kesehatan; dan 5. melakukan kerja sama dengan institusi pendidikan untuk perawatan lanjutan berupa Terapi Aktivitas Kelompok bagi pasien jiwa yang pulang/pasca perawatan. Kelompok Kerja III Rehabilitatif: 1. pemberdayaan keluarga yang terintegrasi dengan keschatan jiwa masyarakat; 2. pengembangan peningkatan pengetahuan kaum perempuan tentang berbagai gangguan jiwa yang mungkin dihadapi oleh perempuan; 3. _pengembangan keterampilan sosial bagi kaum perempuan; 4. pembekalan keterampilan sosial bagi pasien pasca rawat; 5. _pengembangan keterampilan sosial bagi pasien pasca rawat; 6. membantu orang dengan gangguan jiwa _mengembangkan kemampuan menyelesaikan masalah dan meningkatkan fungsi kehidupan; dan 7. memberikan asuhan keperawatan pada intervensi kondisi krisis dan memberikan asuhan secara langsung. Kelompok Kerja IV Kelembagaan: 1. Menyusun petunjuk teknis Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat Kota Bandung; 2. Menyusun perencanaan anggaran untuk program masyarakat kesehatan jiwa masyarakat; 3. Membantu dan memberikan asistensi teknis dalam pencarian donor agency bagi penanganan gangguan jiwa masyarakat; dan 4. Melakukan konsultasi hukum tentang integrasi_pelaksanaan keschatan jiwa masyarakat. Kelompok Kerja V Penanganan Pasung Gelandangan Psikotik Jalanan dan Emergency Psikiatri: 1. melakukan pelayanan yang diperlukan dalam —penanganan gelandangan dan psikotik jalanan; 2, melakukan koordinasi dengan kewilayahan setempat dalam penanganan gelandangan dan psikotik jalanan; 3, merencanakan pelaksanaan kegiatan sosialisasi_ pembinaan patroli, operasi dan penertiban pelanggaran ketertiban umum; melaksanakan patroli secara periodik, operasi dan penertiban terhadap pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Wali Kota sesuai prosedur tetap penertiban; melakukan monitoring dan evaluasi terhadap _ situasi/kondisi lapangan; melakukan monitoring dan evaluasi terhadap situasi; menginventarisasi permasalahan/pelanggaran ketertiban umum; dan memberikan fasilitas berupa surat rekomendasi bagi klien gangguan jiwa/psikotik dari Puskesmas yang ingin di rujuk ke Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat atau ke fasilitas rujukan tindak lanjut jiwa yang lainnya. WALI KOTA BANDUNG, TTD ODED MOHAMAD DANIAL Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM -RWMARIAT DAERAH KOTA BANDUNG, TTARIAT I NG SUHARI, SH \O\ Pembina Tingkat I \SINIP 519650715 198603 1 027

Anda mungkin juga menyukai