Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH EKONOMI KESEHATAN

NEED AND DEMAND

Disusun oleh :
Bagas Aidi 101711535017
Rista Novianti 101711535025
Offa Afrilla 101711535040

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


PSDKU UNIVERSITAS AIRLANGGA DI BANYUWANGI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Need and Demand”. Makalah ini disusun
sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Ekonomi Kesehatan. Dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Thinni Nurul Rochmad selaku dosen pembimbing Mata Kuliah Ekonomi
Kesehatan Universitas Airlangga
2. Bapak Dian Santo Prayoga selaku dosen pembimbing Mata Kuliah Ekonomi Kesehatan
PSDKU Unair di Banyuwangi
3. Ibu Syifa’ul Lailiyah selaku dosen pembimbing Mata Kuliah Ekonomi Kesehatan
PSDKU Unair di Banyuwangi
4. Teman – teman FKM 2017 yang selalu mendukung kami
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah masih belum sempurna, baik dari segi
penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningktan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Banyuwangi, 22 September 2019

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................................................ i

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2

1.3 Tujuan ........................................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................... 3

2.1 Teori Permintaan ........................................................................................................... 3

2.2 Teori Kebutuhan Dasar Manusia .................................................................................. 3

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................................... 4

3.1 Pengertian want, need, and demand .............................................................................. 4

3.2.1 Pengukuran need ................................................................................................. 5

3.2.2 Pengukuran demand ............................................................................................ 6

3.3 Bentuk kurva demand ................................................................................................... 7

3.4 Faktor yang mempengaruhi Need ................................................................................. 9

3.5 Faktor yang mempengaruhi demand ........................................................................... 10

BAB IV PENUTUP ...................................................................................................................... 13

Simpulan ........................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia dalam memenuhi kebutuhannya merupakan makhluk ekonomi (Homo
Economicus) yang cenderung tidak pernah merasa puas dengan apa yang di peroleh dan selalu
berusaha secara terus menerus dalam memenuhi kebutuhannya (self interest). Manusia akan
terus mengejar kebutuhan materinya selama ia masih hidup, karena kebutuhan manusia akan
terus bertambah seiring dengan kehidupannya. Sudah menjadi kodrat manusia bahwa apabila
suatu kebutuhan terpenuhi maka akan muncul kebutuhan yang lain, begitu seterusnya. Karena
sifat manusia tersebut tidak pernah merasa puas. Akan tetapi tingginya ambisi manusia tidak
diiringi dengan tersedianya sumber daya. Sumber daya sebagai alat pemuas ambisi justru
tersedia dalam keadaan terbatas. Alasan inilah yang mendasari ilmu ekonomi.
Sebagai makhluk ekonomi, manusia selalu bertindak rasional yang selalu
memperhitungkan sebab-akibat (untung rugi) dalam mengambil keputusan untuk memenuhi
kebutuhannya, sehingga tidak merugikan diri sendiri. Namun demikian, manusia itu bukan
egois yang hanya mementingkan tujuan kemakmuran pribadi. Manusia akan selalu memenuhi
kebutuhan dengan mempertimbangkan kedaan riil yang dialaminya. Oleh karena itu perlu
dipahami antara keinginan, kebutuhan dan permintaan.
Dalam kegiatan ekonomi, pembelajaran seperti want, need and demand sangat diperlukan
dalam kegiatan ekonomi seperti produksi, distribusi dan konsumsi. Manusia selalu
mempunyai keinginan, adakalanya keinginan tersebut merupakan kebutuhan. Analisis
kebutuhan (need) sangat dibutuhkan produsen tertentu untuk menciptakan produk barang/jasa
yang dibutuhkan konsumen. Demand adalah keinginan yang didukung daya beli. Demand
adalah kesediaan (preference) pembeli untuk membeli sejumlah barang tertentu pada suatu
tingkat harga tertentu. Dalam hal produksi demand menentukan jumlah barang yang di
produksi. Dalam hal distribusi demand bermanfaat mempermudah penyampaian barang dan
jasa dari produsen terhadap konsumen. Dalam hal konsumsi demand bermanfaat untuk
mengetahui tingkat permintaan produk oleh konsumen dalam suatu waktu.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi want, need dan demand?
2. Bagaimana cara pengukurannya?
3. Bagaimana bentuk dari kurva demand?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi demand?
1.3 Tujuan
1. Memahami pengertian want, need dan demand
2. Memahami cara mengukur need dan demand
3. Memahami kurva demand
4. Memahami faktor yang mempengaruhi demand

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Permintaan


Teori permintaan menerapkan sifat dari permintaan pembeli pada suatu komoditas (barang
dan jasa) dan juga menerapkan hubungan antara jumlah yang diminta dan harga serta
pembentukan kurva permintaan (Sugiarto,2015). Dalam teori permintaan beberapa istilah
perlu diketahui seperti permintaan, hukum permintaan, daftar permintaan, kurva permintaan,
permintaan dan jumlah barang yang diminta dan sebagainya.
Permintaan demand adalah sejumlah barang atau jasa yang diminta oleh konsumen pada
beberapa tingkat harga pada suatu waktu tertentu pada tempat atau pasar tertentu
(Palutturi,2005). Menurut Lipsey (1990), demand adalah jumlah yang diminta merupakan
jumlah yang diinginkan. Kurva permintaan dapat bergeser ke kiri atau ke kanan sebagai efek
faktor bukan harga. Secara umum faktor penentu permintaan yatu harga barang itu sendiri,
harga barang lain yang berkaitan dengan barang tersebut ( Palutturi, 2005)
2.2 Teori Kebutuhan Dasar Manusia
Kebutuhan adalah hal-hal yang mendasar yang dibutuhkan makhluk hidup untuk
melangsungkan kehidupannya. Tanaman membutuhkan air, tanah, pupuk dan udara untuk
hidup. Manusia tidak hanya membutuhkan makanan dan minuman, tetapi juga cinta,
penghargaan, persaudaraan, pengetahuan dan sebagainya. Kalau kebutuhan itu tidak
terpenuhi, mereka akan merasa tidak bahagia, ada yang dirasakan kurang dalam
kehidupannya. Kebutuhan manusia amat bervariasi dan kompleks
Debreu dalam Palutturi (2005) mengemukakan bahwa sesuatu dapat dikategorikan sebagai
komoditas bila memiliki sifat temporary (mempunyai jangka waktu penggunaan), spatially
(membutuhkan tempat untuk memakainya), dan physically (mempunyai ukuran, jam kerja
tertentu dalam pemakaiannya). Maslow mengidentifikasikan hierarki tujuh tingkatan
kebutuhan yang disusun berjenjang dengan urutan manusia. Orang akan tetap berada dalam
sebuah tingkat kebutuhannya dalam tingkat itu terpuaskan. Kemudian kebutuhan yang baru
muncul pada tingkat yang lebih tinggi. Untuk kebutuhan pengetahuan dan keindahan
diidentifikasikan Maslow sebagai tambahan kebutuhan kognitif bagi sejumlah orang yang
memenuhi kebutuhan aktualisasi diri (Andhika: 2010)

3
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian want, need, and demand


Terdapat dua konsep dasar yang melandasi pemasaran yakni kebutuhan (needs) dan
keinginan (wants). Sumber daya yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan manusia kadang
tidak berbanding lurus. Manusia memiliki keinginan yang tidak terbatas dan cenderung
memilih produk yang dianggapnya memiliki kepuasan yang tertinggi (Kotler, 2002).
Banyaknya uang yang mereka (konsumen) keluarkan harus sebanding dengan kepuasan yang
akan dicapai dari sebuah produk. Dukungan daya beli masyarakat kedepannya akan
mempengaruhi permintaan. Menurut Gilarso (2007) istilah permintaan (demand) mempunyai
arti tertentu, yaitu selalu menunjuk padasuatu hubungan tertentu antara jumlah barang yang
akan diberli orang dan harga barang tersebut.
Berikut ini adalah definisi dari keinginan (wants) kebutuhan (needs) dan permintaan (demand)
menurut Philip Kotler:
1. Kebutuhan (needs) adalah kelangsungan untuk memenuhi keinginan barang dan jasa yang
digunakan manusia untuk hidup. Sandang, pangan, papan, rekreasi adalah contoh-contoh
kebutuhan dasar manusia. Needs akan berkembang menjadi want jika manusia
menetapkan standart (kepuasan) akan suatu barang (kebutuhan dasar manusia)
2. Keinginan (wants) adalah kebutuhan (needs) yang dibentuk oleh budaya dan kepribadian
individu. Misalnya, ketika terdapat orang Indonesia dan amerika yang sedang
membutuhkan laptop, maka orang Indonesia ingin membeli laptop Acer, sedangkan orang
amerika ingin membeli Asus ROG.
3. Permintaan (demand) adalah kemauan dan kemampuan manusia yang didukung oleh daya
beli dalam jangka waktu tertentu dan dengan anggapan faktor pengaruh lain tetap sama.
Dari uraian diatas pengertian kebutuhan, keinginan dan permintaan merupakan tiga
komponen yang saling berhubungan satu sama lain. Dimana keinginan merupakan suatu
bentuk kebutuhan manusia yang dihasilkan oleh budaya dan kepribadian individual.
Keinginan digambarkan dalam bentuk objek yang akan memuaskan kebutuhan konsumen.
Keinginan juga merupakan hasrat akan penawar kebutuhan yang spesifik. Ketika masyarakat
mengalami suatu perkembangan, maka keinginannya juga akan semakin luas.

4
Di contohkan apabila orang lapar dan ingin makan. Untuk lebih memudahkan
pemahaman, dicontohkan orang lapar dan ingin makan. Dalam hal ini need adalah makan.
Kemudian orang tersebut ingin makan nasi goreng, yang berarti wants nasi goreng. Tetapi
setelah ia melihat isi dompet, uangnya hanya mampu untuk membeli roti, jadi roti adalah
wujud dari demand.
Pengukuran need and demand bertujuan untuk mendapatkan infromasi mengenai produk
barang maupun jasa yang dibutuhkan oleh individu dan organisasi. Perusahaan dapat
memproduksi barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan individu dan organisasi. Sehingga
mampu mencegah terjadinya ketidaksesuaian kebutuhan masyaralat dalam membeli suatu
produk.Pengukuran want, need and demand dilakukan secara berkelanjutan dan demand
sendiri merupakan realisasi dari need. Pengukuran need saja atau demand saja belum mampu
mengukur permintaan konsumen untuk perkiraan penjualan produk di masa datang, baik
kualitas maupun kuantitas.
Pengukuran need dan demand dapat dilakukan baik di tingkat individu dan organisasi.
Pengukuran need dan demand di tingkat individu dengan di tingkat organisasi memiliki
perbedaan dalam melakukan pengumpulan data. Pada tingkat individu, dalam proses
pengumpulan data mengenai need dan demand dapat dilakukan dengan metode observasi
langsung atau indepth interview. Sedangkan untuk tingkat organisasi metode pengumpulan
data mengenai need dan demand dilakukan dengan metode survei pasar dan wawancara.
Survei pasar dilakukan dengan mendatangi penjual barang atau jasa, kemudian bertanya atau
mengamati data penjualan penjual di sekitar organisasi. Wawancara pada tingkat organisasi
hampir sama dengan wawancara pada tingkat individu, hanya saja berbeda pada jumlah
sasarannya.
3.2.1 Pengukuran need
Kebutuhan konsumen dapat diukur dengan melakukan metode analisis kebutuhan
(need assesment). Metode pengukuran ini dapat digunakan untuk menggali informasi
kebutuhan individu maupun kelompok. Need assessment dapat dilakukan dengan
beberapa cara antara lain indepth interview, observasi, focus group discusion dengan
menggunakan kuisoner sebagai instrumen dalam menggali informasi kebutuhan.
Pengukuran ini dapat dilakukan sesudah dan sebelum penggunaan produk. Adapun
langkah dalam melakukan need assessment, sebagai berikut.

5
a. Menentukan Tujuan Pelaksanaan Need Assessment
Dalam melakukan need assessment pada tingkat individu maupun kelompok harus
menentukan tujuan pelaksanaan terlebih dahulu, yaitu mengetahui kebutuhan
konsumen terhadap barang dan/ataujasa tertentu.
b. Identifikasi Populasi
Pada tahap ini akan dilakukan identifikasi dan deskripsi terhadap populasi untuk
menentukan cakupan dan tempat analisis kebutuhan, sekaligus dapat ditentukan
pula sampel yang digunakan sebagai audiens atau koresponden need assessment.
yang akan dijadikan sebagai sampel.
c. Menentukan Metode Pengumpulan Data dan Instrumen
Pengumpulan data dapat menggunakan data primer dan data sekunder. Selain itu,
juga harus menentukan instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data.
d. Melakukan pengumpulan data
Tahap ini dilakukan setelah menentukan metode pengumpulan data dan instrumen.
e. Menganalisis dan Mengiterpretasikan Data
f. Data yang terkumpul harus dianalisis sehingga menghasilkan sebuah informasi
tentang kebutuhan barang atau jasa tertentu.
g. Desiminasi Hasil Analisis dan Pembuatan Laporan
Penyebaran hasil analisis dilakukan presentasi dalam sebuah seminar sebagai bahan
rekomendasi.
3.2.2 Pengukuran demand
Metode pengukuran demand sama halnya dengan metode pengukuran need.
Perbedaan hanya terletak pada kerangka konsep need and demand yang berpengaruh
pada bentuk kuisioner yang digunakan. Jika dilihat jangka waktunya, sebuah kebutuhan
seseorang disini belum terjadi atau hanya sebatas keinginan, sedangkan pada
permintaan didukung dengan adanya daya beli atau sudah terjadi. Ada beberapa cara
mengukur demand:
1. Observasi: Kita datang atau melihat secara langsung ke lokasi yang kita tuju apakah
need dan want yang telah direncanakan oleh seseorang benar-benar
dijalankan/didapatkan.

6
2. Survey: Kita menanyakan langsung kepada pihak yang kita targetkan dalam
kegiatan need dan want. Karena kita tidak bisa meramalkan apa yang telah terjadi
tanpa mengetahui secara langsung dari pihak yang di targetkan.
3. Target penjualan: Mendatangi langsung ke suatu institusi yang berkaitan untuk
mendapatkan suatu jawaban yang real dari target yang kita inginkan. Dalam analisis
ekonomi dianggap bahwa permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh
tingkat harga. Dengan demikian, analisis yang utama adalah hubungan antara
jumlah perminataan suatu barang dengan harga barang tersebut. Jumlah permintaan
(quantity demand) dari suatu barang atau jasa adalah jumlah barang atau jasa yang
rela untuk dapat dibayar atau dibeli oleh pembeli.Berikut merupakan gambaran
harga kunjungan dengan frekuensi kunjungan di Kabupaten Toraja Utara

Biaya atau harga


Frekuensi Kunjungan
kunjungan (Ribu Rupiah)
150-499,999 58
500-1000 20
>1000 5

Sumber: Data Sekunder, 2018


Pada tabel diatas digambarkan bahwa ketika harga suatu kunjungan
Rp150.000-499,999, maka frekuensi kunjungan sebanyak 58 pasien. Saat harga sekali
kunjungan naik menjadi Rp. 500.000-1.000.000 maka kunjungan pasien di Kabupaten
Toraja Utara menurun menjadi 20 orang. Demikian seterusnya ketika harga kunjungan
> Rp.1000.000 maka kunjungan pasien menjadi 5 orang. Dari tabel ini dapat
disimpulkan bahwa semakin naik harga, permintaan terhadap jasa akan turun, dan
begitu pula sebaliknya ketika harga turun, maka permintaan jasa akan bertambah

3.3 Bentuk kurva demand


Hubungan antara jumlah komoditas dengan harga adalah hal yang digambarkan oleh kurva
permintaan. Bentuk kurva permintaan miring dari kiri atas ke kanan bawah atau dari kanan
bawah ke kiri atas. Hal ini menjelaskan Jumlah komoditas yang banyak akan menyebabkan

7
harga akan turun, sedangkan untuk jumlah komoditas yang semakin kecil maka harga yang
harus dikeluarkan oleh konsumen akan semakin besar. Harga adalah faktor yang dominan
dalam mempengaruhi kurva permintaan.
Dengan memakai data/tabel 1, maka dapat diperoleh gambar kurva demand. Kurva
permintaan mencerminkan hubungan antara harga suatu barang dan kuantitas yang diminta.
Pergerakan sepanjang kurva akan tetap seiring dengan perubahan harga dari pelaku pasar
(Mudakir, 2007). Sukirno dalam Pengantar Teori Ekonomi berpendapat bahwa hubungan
antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut merupakan gambaran dari
suatu kurva permintaan.
1. Gambar 2. Demand Konsumen Terhadap Harga Kunjungan

Harga kunjungan

Pada gambar 3 terlihat sumbu tegak (y) menggambarkan jumlah kunjungan pasien
(quantity), sedangkan pada sumbu datar (x) menggambarkan berbagai harga kunjungan
(price). Ketika jasa berharga lebih dari Rp. 1.000.000 maka jumlah kunjungan pasien
sebanyak 5 orang (titik C). Saat harga jasa turun menjadi Rp.150.000-499,999 maka jumlah
kunjungan pasien akan meningkat sebanyak 58 orang. Gambar 3 merupakan letak suatu harga
dengan jumlah kunjungan ketika suatu jasa dijual dengan harga sebagaimana pada gambar 3
kemudian ditarik garis sehingga membentuk sebuah kurva.
Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari atas ke kanan-
bawah. Menurut Sukirno, kurva yang bersifat demikian disebabkan oleh sifat hubungan,
diantara harga dan jumlah yang diminta, yaitu mereka mempunyai sifat hubungan terbalik.
Kalau yang satunya naik (misalnya harga) maka yang lainnya turun (misalnya jumlah yang
diminta).
Menurut Samuelson, kurva permintaan ini memiliki hubungan kuantitas dan harga
yang terbalik, dimana Q akan naik apabila P turun. Sehingga kurva ini disebut hukum

8
permintaan yang mempunyai lereng yang menurun. Apabila harga suatu komoditi naik (dan
hal-hal lain tidak berubah), pembeli cenderung membeli lebih sedikit komoditi itu. Demikian
pula apabila harga turun dan hal-hal lain tetap, kuantitas yang diminta akan meningkat.
3.4 Faktor yang mempengaruhi Need
Pemenuhan kebutuhan setiap individu akan berbeda karena dipengaruhi oleh banyak
faktor, diantaranya:
1) Keadaan Alam
Keaadaan alam yang berbeda membuat manusia membutuhkan berbagai barang yang sesuai
dengan kondisi alam tempat ia tinggal. Contohnya, masyarakat yang tinggal di daerah
pegunungan cenderung banyak mengonsumsi sayuran untuk makanan sehari-hari, berbeda
dengan masyarakat di daerah pantai yang lebih sering mengkonsumsi ikan dan hasil laut untuk
memenuhi kebutuhan makanannya sehari-hari.
2) Agama dan Kepercayaan.
Ajaran agama yang berbeda dapat mengakibatkan kebutuhan yang berbeda pula. Misalnya,
penganut agama Islam dilarang mengkonsumsi babi, sehingga membutuhkan alternatif bahan
pangan lain sebagai sumber protein hewani. Hal ini tentu berbeda dengan umat Hindu yang
dilarang untuk mengkonsumsi daging sapi,mungkin saja mereka justru membutuhkan daging
babi sebagai sumber protein hewaninya.
3) Adat Istiadat
Adat atau tradisi yang berlaku di masyarakat sangat mempengaruhi kebutuhan masyarakat.
Sebuah adat dan tradisi akan menuntut masyarakatnya untuk memenuhi segala apa yang
dibutuhkan untuk menghargai, patuh, dan menjalani adat istiadat tersebut.Tentu setiap daerah
memiliki adat istiadat berbeda yang mempengaruhi perbedaan kebutuhan. Masyarakat Arab
dalam kesehariannya berpakaian gamis, sehingga permintaan akan gamis tinggi. Begitu pula
dengan Hanbook di Korea dan Kimono di Jepang.
4) Tingkat Peradaban dan Teknologi
Semakin tinggi peradaban suatu masyarakat, yang didukung pula dengan kecanggihan
teknologi maka semakin banyak pula kebutuhan dan semakin tinggi pula kualitas atau mutu
barang yang di butuhkan. Manusia akan berusaha untuk memenuhi kebutuhannya agar
mencapai kemakmuran. Manusia menuntut kualitas tinggi dari barang-barang atau jasa yang

9
di butuhkan. Hal ini membuktikan bahwa perkembangan peradaban berakibat keberagaman
dan perkembangan kebutuhan.
Ketika pertama kali telepon seluler diperkenalkan pada masyarakat, hanya masyarakat kelas
atas yang mampu membeli dan menggunakannya. Namun, ketika teknologi berkembang
sedemikian cepat, permintaan akan telepon seluler kini semakin bertambah terutama pada
smartphone yang memiliki fitur yang semakin banyak pula.
5) Pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang sangat berpengaruh terhadap keberagaman kebutuhan.
Biasanya tingkat pendidikan akan berbanding lurus dengan tingkat pendapatan yang juga akan
berbanding lurus dengan tingkat kebutuhan.
6) Penghasilan
Besar kecilnya penghasilan seseorang akan berpengaruh terhadap keberagaman kebutuhan
orang tersebut. Semakin tinggi penghasilan maka kebutuhannya semakin meningkat.
Kebutuhan yang meningkat biasanya juga disertai dengan kualitas yang baik.
7) Umur
Umur seseorang sangat mempengaruhi kebutuhannya. Kebutuhan bayi, balita, anak-anak,
remaja, dewasa hingga lansia tentu berbeda.Bahkan untuk kebutuhan makan pun berbeda
dalam hal jenis, jumlah dan polanya.
3.5 Faktor yang mempengaruhi demand
Permintaan masyarakat kepada suatu barang ditentukan oleh banyak faktor. Diantara faktor-
faktor tersebut yang terpenting, sebagai berikut. (Sukirno, 2016)
1. Harga barang itu sendiri.
Permintaan suatu barang/jasa akan dipengaruhi tinggi rendahnya suatu harga barang/jasa
itu sendiri. Harga barang/jasa berbanding terbalik dengan harganya. “Makin rendah harga
suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya,
makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan barang tersebut”.
2. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut
Barang lain yang dimaksudkan ini antara lain barang pengganti, barang pelengkap, dan
barang netral. Barang pengganti mampu menggantikan keberadaan barang lain dalam
memenuhi kebutuhan. Misalnya tempe dan tahu yang dapat menggantikan fungsinya
dalam mengkonsumsi lauk. Barang pengganti mempengaruhi permintaan barang tersebut.

10
Tempe mampu menggantikan tahu, jika harga tempe lebih rendah daripada harga tahu.
Maka permintaan tahu akan menurun dibanding dengan permintaan tempe. Jadi,
permintaan tahu lebih rendah dibanding dengan permintaan tempe yang harganya lebih
murah. Sehingga kondisi permintaan berbanding terbailik antara barang pelengkap dengan
barang tersebut. Sedangkan barang pelengkap cenderung sebanding dengan barang
tersebut. Jika barang tersebut mengalami peningkatan permintaan, begitu juga barang
pelengkapnya. Misalnya, kursi dan meja. Jika meja semakin sedikit permintaannya maka
begitu juga dengan permintaan kursi akan cenderung mengalami penurunan. Dan barang
netral sendiri merupakan barang tidak mempunyai hubungan sama sekali. Apabila dua
macam barang tidak mempunyai hubungan yang rapat maka perubahan terhadap
permintaan barang lainnya tidak akan mempengaruhi barang tersebut. Contohnya, beras
dan baju. Jika terjadi perubahan harga dan permintaan baju, tidak mempengaruhi
permintaan beras. Dan sebaliknya.
3. Perubahan pendapatan
Pendapatan merupakan salah satu indikator kemampuan seseorang untuk membeli
barang/jasa tertentu. Jika pendapatan seseorang meningkat maka jumlah baranag yang
diminta akan bertambah pula.
4. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat.
Distribusi pendapatan juga dapat mempengaruhi corak permintaan terhadap barang.
Sekiranya pemrintah menaikkan pendapat bekerja yang memiliki gaji rendah maka corak
permintaan terhadap barang/jasa meningkat. Barang-barang yang digunakan orang-orang
kaya akan berkurang prmintaannya, tetapi sebaliknya barang-barang yang digunakan
orang yang mengalami kenaikan pada pendapatan rendah akan bertambah permintaanya.
5. Selera masyarakat.
Perubahan selera konsumen atas suatu barang atau jasa tertentu, maka tentu saja jumlah
permintaan atas barang atau jasa itu pun berubah. Jika barang/jasa suatu barang disukai
oleh masyarakat maka terjadi peningkatan pada permintaan suatu barang tersebut, begitu
juga sebaliknya. Misalnya merk hp android buatan china lebih disukai, daripada hp nokia
buatan indonesia.
6. Jumlah penduduk.

11
Pertambahan penduduk tidak secara langsung menyebabkan pertambahan permintaan
suatu barang/jasa. Pertambahan penduduk diikuti oleh perkembangan dalam kesempatan
kerja. Dengan demikian, lebih banyak orang yang menerima pendapatan sehingga
menambah daya beli dalam masyarakat. Pertambahan daya beli ini akan menambah
permintaan.
7. Ekspektasi masa depan.
Ramalan tentang kenaikan harga pada masa depan akan mendorong masyarakat untuk
membeli lebih banyak pada masa kini, untuk menghemat pengeluaran pada masa yang
akan datang. Sebaliknya ramalan bahwa lowongan kerja akan bertambah sukar diperoleh
akan mendoro masyarakat lebih berhemat dalam pengeluarannya menyebabkan
permintaan berkurang.

12
BAB IV
PENUTUP

Simpulan
Need merupakan kelangsungan untuk memenuhi keinginan barang dan jasa yang
digunakan manusia untuk hidup.Want adalah kebutuhan (needs) yang dibentuk oleh budaya
dan kepribadian individu. Sedangkan Demand merupakan kebutuhan yang didukung oleh daya
beli. Pengukuran need dan demand di tingkat individu dengan di tingkat organisasi.Pada
tingkat individu, dalam proses pengumpulan data mengenai need dan demand dapat dilakukan
dengan metode observasi langsung atau indepth interview. Sedangkan untuk tingkat organisasi
metode pengumpulan data mengenai need dan demand dilakukan dengan metode survei pasar
dan wawancara. Pengukuran need and demand menggunakan metode analisis kebutuhan dan
permintaan dengan menggunakan kuisioner.
Bentuk kurva demand menurun dari atas ke kanan bawah, sesuai dengan hukum
permintaan bahwa jumlah barang yang diminta berbanding terbalik dengan tingkat harga
barang. Semakin rendah harga suatu barang, maka semakin tinggi permintaan terhadap barang
tersebut. Sebaliknya, semakin tinggi harga suatu barang, maka semakin rendah permintaan
terhadap barang tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan permintaan
barang/jasa antara lain harga barang itu sendiri, harga barang lain yang berkaitan erat dengan
barang tersebut, perubahan pendapatan, corak distribusi pendapatan, selera masyarakat, jumlah
penduduk, dan ekspektasi masa depan.

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Sukirno, Sadono. 2016. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada.

2. Febianti, Yopi Nisa. 2014. Permintaan Dalam Ekonomi Mikro. Diakses dari :

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=312577&val=7488&title=PERMINTA

AN%20DALAM%20EKONOMI%20MIKRO

3. Tanpa nama.2012. Jenis – Jenis penawaran (Supply) dan Permintaan (Demand. Library
Binus. [Online] Available from:
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1-01342-
HM%20Bab2001.doc [diakses pada 23 September 2019]
4. Kotler, Philip. 2002. Marketing Management Millenium Edition. Boston: Pearson Custom

Publishing

5. Badan Pusat Statistik Jakarta Pusat, 2010. Statistik Indonesia Tahun 2018. Jakarta
Pusat : Badan Pusat Statistik

14

Anda mungkin juga menyukai