Anda di halaman 1dari 23

PENYUSUNAN DOKUMEN KURIKULUM 2013

DALAM KONTEKS KEKINIAN


Oleh
Drs. SURIADI, M.Pd
Pengawas Madya Jenjang SMP
Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang

Abstrak

Pendidikan dituntut untuk mampu menghasilkan SDM yang memiliki


keterampilan abad ke-21. Keterampilan abad ke-21 merupakan keterampilan utama
yang harus dimiliki siswa agar mampu bertahan hidup, mengambil peran, dan sukses
dalam kehidupan nyata pada abad ke-21.
Dalam rangka merespon tuntutan abad ke-21 dan menyiapkan generasi emas
pada tahun 2045, Pemerintah telah memberlakukan Kurikulum 2013 sejak tahun
pelajaran 2013/2014 secara bertahap.
Masalah utama kurikulum 2013 adalah (1) ketidaksiapan guru menerapkan
metode pembelajaran pada Kurikulum 2013, dan (2) berganti-gantinya regulasi
Kemdibud akibat revisi yang berulang-ulang. Selain itu,kesulitan guru dalam
penyusunan RPP adalah guru belum memahami benar seluk-beluk penyusunan RPP
Kurikulum 2013.
Buku-I KTSP 2013 yang merupakan tanggungjawab kepala sekolah
cenderung tidak sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013, baik landasan hukum,
sistematika, maupun isi dan esensinya.
Kurikulum 2013 telah beberapa kali mengalami revisi. Revisi terakhir
dilakukan pada tahun 2017. Substansi hasil revisi dokumen Kurikulum 2013
meliputi (1) koherensi KI-KD dan penyelarasan dokumen; (2) penataan kompetensi
Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada semua mata pelajaran; (3) penataan
kompetensi yang tidak dibatasi oleh pemenggalan taksonomi proses berpikir
(berpikir tingkat tinggi sejak SD); dan (4) pemberian ruang kreatif kepada guru
dalam mengimplementasikan kurikulum.
Dalam membekali siswa dengan keterampilan abad ke-21 yang dibutuhkan
terdapat empat poin perubahan Kurikulum 2013 revisi 2017, yakni (1) PPK,
(2) Literasi Dasar dan Literasi Digital, (3) Kompetensi 4C, dan (4) HOTS; yang
pelaksanaannya diintegrasikan dalam perencanaan dan proses pembelajaran.
Penyusunan, validasi/verifikasi, dan pengesahan Buku-1 KTSP 2013 yang
masing-masing dilakukan kepala sekolah/TPK sekolah, pengawas manajerial, dan
Bidang Pembinaan Sekolah/Seksi Kurikulum menggunakan panduan/petunjuk
tentang Buku-1 KTSP 2013 yang kekinian dan memiliki pemahaman yang sama.
Penyusunan, pengesahan, dan supervisi RPP yang masing-masing dilakukan
guru mata pelajaran, kepala sekolah, dan pengawas akademik menggunakan
pedoman/petunjuk tentang RPP Kurikulum 2013 yang kekinian dan memiliki
pemahaman yang sama.

Kata kunci: penyusunan, dokumen, kurikulum 2013, kekinian

1
A. Pendahuluan
Era globalisasi berimplikasi luas terhadap berbagai aspek kehidupan manusia
termasuk dalam penyelenggaraan pendidikan, di mana pendidikan dituntut untuk
mampu menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki keterampilan
abad ke-21 (21st century skills). Keterampilan abad ke-21 merupakan keterampilan
utama yang harus dimiliki siswa agar mampu bertahan hidup (survive), mengambil
peran, dan sukses dalam kehidupan nyata pada abad ke-21.
Masyarakat global dituntut untuk dapat mengadaptasi kemajuan teknologi
dan kebaruan/kekinian. Namun kenyataan menunjukkan berdasarkan temuan
UNESCO tahun 2012 terkait kebiasaan membaca masyarakat Indonesia yang
menyatakan bahwa hanya satu dari 1.000 orang Indonesia yang membaca. Selain itu,
hasil tes PIAAC (Programme for the International Assessment of Adult
Competencies) tahun 2016 untuk tingkat kecakapan orang dewasa dalam bekerja dan
berkarya sebagai anggota masyarakat menunjukkan Indonesia berada di peringkat
paling bawah pada hampir semua jenis kompetensi (Kemdikbud, 2017a:7).
Demikian juga, PISA (Programme for International Student Assessment) tahun 2009
menunjukkan siswa Indonesia berada pada peringkat ke-57. Bahkan pada PISA
tahun 2012 menunjukkan siswa Indonesia merosot berada pada peringkat ke-64 dari
sebanyak 65 negara yang berpartisipasi (Kemdikbud, 2016:1).
Dalam rangka merespon tuntutan abad ke-21 dan menyiapkan generasi emas
pada tahun 2045, Pemerintah telah memberlakukan Kurikulum 2013 sejak tahun
pelajaran 2013/2014 secara bertahap, di mana pada tahun pelajaran 2017/2018
jumlah sekolah yang telah mencapai 75% dari seluruh sekolah yang ada di
Indonesia.
Menurut Nurfuadah (2014:okezone News.html) Mendikbud mengatakan
bahwa dua diantara 10 masalah utama kurikulum 2013 adalah (1) ketidaksiapan
guru menerapkan metode pembelajaran pada Kurikulum 2013, dan (2) berganti-
gantinya regulasi Kemdibud akibat revisi yang berulang-ulang. Selain itu, menurut
Toriq (2014:http://lagibelajargoblog.blogspot.co.id/2014/10/kesulitan-guru-dalam-
menyusun-rencana_24.html) Krissandi dan Rusmawan (2015:466) salah satu
kesulitan guru dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kurikulum 2013 adalah guru belum memahami benar seluk-beluk penyusunan RPP.

2
Dampak dari permasalahan tersebut disinyalir terjadi kecenderungan yang dilakukan
guru dalam penyusunan RPP, yakni (1) mendownload atau copy-paste RPP dari
internet; (2) menjiplak RPP dari guru lain; dan (3) dibuatkan oleh orang lain yang
sengaja membuka biro jasa dalam penyusunan RPP. Bagi guru yang penting
mempunyai RPP untuk sekedar memenuhi persyaratan administrasi belaka ketika
ditagih kepala sekolah dan pengawas. Masalah isinya tak persoalan beda dengan
yang dipraktikkan dalam pembelajaran. RPP tinggal RPP, praktik pembelajaran
dilakukan seadanya.
Dalam penyusunan Buku-I KTSP 2013 yang penyusunannya menjadi
tanggungjawab kepala sekolah disinyalir pennyusunannya cenderung (1) hasil
download dari internet, dan (2) menjiplak Buku-I sekolah lain. Selain itu, sekolah
yang mencoba melalukan pennyusunan Buku-I sendiri cenderung melakukan copy-
paste dari Dokumen-1 KTSP 2006, sehingga Buku-I yang disusun sangat tidak
sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013, baik landasan hukum, sistematika, maupun
isi dan esensi Buku-I KTSP 2013. Hal ini diperparah lagi dengan kecenderungan
perilaku pengawas manajerial yang ketika memvalidasi/memverifikasi Buku-I
KTSP 2013 langsung menandatangani format validasi/verifikasi tanpa
memperhatikan landasan hukum, sistematika, maupun isi dan esensi Buku-1 KTSP
2013 sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 tanpa memberikan pembimbingan
dan/atau pelatihan. Apalagi ternyata format validasi/verifikasi Buku-I KTSP 2013
yang tertera pada Buku Panduan Kerja Pengawas Pendidikan Dasar dan Menengah
(Kemdibud, 2017b:174-178) setelah dikaji secara cermat ternyata tidak sesuai
dengan landasan hukum, isi, esensi tuntutan kurikulum 2013.
Kondisi demikian jika tidak mendapatkan tindakan atau solusi yang tepat dan
segera, maka akan berdampak pengelolaan pembelajaran yang diselenggarakan di
sekolah sangat tidak sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013, sehingga
pemberlakuan Kurikulum 2013 yang diharapkan dapat membekali siswa dengan
keterampilan abad ke-21 tidak akan terwujud.

B. Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 telah beberapa kali mengalami revisi. Revisi terakhir


dilakukan pada tahun 2017. Substansi hasil revisi dokumen Kurikulum 2013

3
meliputi (1) koherensi KI-KD dan penyelarasan dokumen; (2) penataan kompetensi
Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada semua mata pelajaran; (3) penataan
kompetensi yang tidak dibatasi oleh pemenggalan taksonomi proses berpikir
(berpikir tingkat tinggi sejak SD); dan (4) pemberian ruang kreatif kepada guru
dalam mengimplementasikan kurikulum.
Menurut Soffel (2016:http://www.google.com) 21st century skills students
needs (1) foundation literacies, (2) competencies, and (3) character qualities
(keterampilan abad ke-21 yang dibutuhkan siswa (1) literasi dasar, (2) kompetensi,
dan (3) kualitas karakter). Sedangkan menurut Trilling and Fadel (2009:xxvi) the
21st century skills can be placed in three useful categories (1) learning and
innovation skills, (2) digital literacy skills, and (3) carrer and life skills
(keterampilan abad ke-21 dapat dibedakan dalam tiga kategori (1) keterampilan
pembelajaran dan inovasi, (2) keterampilan literasi digital, dan (3) karir dan
kecakapan hidup).
Dalam membekali siswa dengan keterampilan abad ke-21, menurut Diva
Pendidikan (2017:http://Empat Poin Penting dari Kurikulum 2013 Revisi 2017_RPP
Kurikulum 2017 Revisi 2017.htm) empat point perubahan Kurikulum 2013 revisi
2017, yakni (1) Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), (2) Literasi Dasar,
(3) Kompetensi 4C, dan (4) Higher Order Thinking Skill (HOTS).
Pengintegrasian PPK dalam pembelajaran wajib dilaksanakan oleh guru.
Terdapat paling sedikit lima karakter penting yang harus dimiliki siswa. Kelima
karakter tersebut adalah (1) religius, (2) nasionalis, (3) integritas, (4) gotong royong,
dan (5) mandiri (Diva Pendidikan (2017:http://Empat Poin Penting dari Kurikulum
2013 Revisi 2017_RPP Kurikulum 2017 Revisi 2017.htm). Sedangkan menurut
Budhiman (2017:13) kualitas karakter yang dibutuhkan siswa dalam menghadapi
tuntutan keterampilan abad ke-21 adalah (1) religius, (2) nasionalis, (3) mandiri,
(4) integritas, (5) gotong-royong, (6) toleransi, (7) tanggungjawab, (8) kreatif, dan
(9) peduli lingkungan.
Kemampuan literasi diintegrasikan dalam setiap pembelajaran, baik pada
awal, sedang, maupun pada akhir pembelajaran. Literasi Dasar meliputi (1) baca-
tulis, (2) numeracy (berhitung), (3) sains, (4) finansial, (4) teknologi informasi dan
komunikasi, dan (5) budaya dan kewarganegaraan. Sedangkan literasi digital

4
meliputi (1) literasi informasi, (2) literasi media, dan (3) literasi teknologi. Hal ini
sejalan dengan yang dikemukakan Soffel (2016:http://www.google.com) foundation
literacies, how students apply core skills to everyday tasks (1) literacy,
(2) numeracy, (3) scientific literacy, (4) information and communicatioan
technology literacy, (5) financial literacy, and (6) cultural and civic literacy
Demikian juga dengan yang dikemukakan Kemdikbud (2017a:1) yang mengatakan
literasi dasar terdiri atas (1) literasi baca-tulis, (2) literasi matematika, (3) literasi
sains, (4) literasi teknologi informasi dan komunikasi, (5) literasi keuangan, dan
(6) literasi kebudayaan dan kewarganegaraan. Sedangkan Trilling and Fadel
(2009:xxvi) mengatakan digital literasi meliputi (1) information literacy, (2) media
literacy, and (3) technology literacy.
Kompetensi 4C (Critical Thinking, Creativity, Communication, and
Collaboration) atau Berpikir Kritis, Kreativitas, Komunikasi, dan Kolaborasi
diharapkan mampu diakuisisi oleh siswa. Kompetensi untuk dapat berpikir kritis,
berkreasi, berkomunikasi, dan berkolaborasi merupakan kompetensi yang menjadi
bekal bagi siswa dalam memenuhi keterampilan abad ke-21.
HOTS atau kemampuan berpikir tingkat tinggi ditekankan untuk diterapkan
dalam pembelajaran Kurikulum 2013 guna mendorong kemampuan siswa untuk
berpikir kritis (critical thinking) dan kreatif (creative) yang termasuk kompetensi
dalam keterampilan abad ke-21 yang dibutuhkan siswa. Menurut USAID
PRIORITAS (2013:57; 2014:77) kemampuan berpikir tingkat tinggi berdasarkan
Taksonomi Bloom (1) menganalisis (C4), (2) mengevaluasi (C5), dan
(3) mengkreasi (C6). Selanjutnya menurut USAID PRIORITAS (2013:61)
menjelaskan (1) mengalisis, memicu pikiran untuk menghubung-hubungkan,
mengurai; (2) mengevaluasi, memicu pikiran untuk membanding sesuatu dengan
kriteria tertentu, kemudian menetapkan bahwa sesuatu baik/tidak, tepat/tidak, dan
sebagainya sesuai dengan kriteria yang dipakai; dan (3) mengkreasi, memicu pikiran
untuk membangun/membentuk gagasan baru. Selain itu, menurut USAID
PRIORITAS (2014:80-83) kemampuan berpikir tingkat tinggi berdasarkan sifat
pertanyaan, terdiri dari (1) pertanyaan produktif, (2) pertanyaan imajinatif, dan
(3) pertanyaan terbuka. Selanjutnya USAID PRIORITAS (2014:85) menjelaskan
(1) pertanyaan produktif mendorong siwa untuk melakukan percobaan, pengamatan

5
dan/atau penyelidikan untuk memperoleh jawaban; (2) pertanyaan imajinatif
mendorong siswa berimajinasi untuk memperoleh jawaban; dan (3) pertanyaan
terbuka mendorong siswa berpikir alternatif/kreatif (memikirkan kemungkinan lain
dari sesuatu).

C. Penyusunan Dokumen Kurikulum 2013 dalam Konteks Kekinian


Berdasarkan Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah, komponen KTSP meliputi tiga dokumen, yakni (1) dokumen-1 yang
disebut dengan Buku-L KTSP berisi sekurang-kurangnya visi, misi, tujuan, muatan,
pengaturan beban belajar, dan kalender pendidikan; (2) dokumen-2 yang disebut
dengan Buku-II KTSP berisi silabus, dan (3) dokumen-3 yang disebut dengan Buku-
III KTSP berisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang disusun sesuai potensi,
minat, bakat, dan kemampuan peserta didik di lingkungan belajar.
Penyusunan Buku-I KTSP menjadi tanggung jawab kepala
sekolah/madrasah. Sedangkan Buku-II KTSP sudah disusun oleh Pemerintah.
Sementara itu, penyusunan Buku III KTSP menjadi tanggung jawab masing-masing
tenaga pendidik.

1. Penyusunan Buku-I KTSP 2013


Hal yang paling penting dalam penyusunan, memvalidasi/memverifikasi, dan
mensahkan Buku-I KTSP 2013 adalah kepala sekolah/Tim Pengembang Kurikulum
(TPK) Sekolah, Pengawas Kurikulum, dan Bidang Pembinaan Sekolah/Seksi
Kurikulum Dinas Pendidikan menggunakan panduan/petunjuk tentang Buku-I KTSP
2013 yang kekinian dan memiliki pemahaman yang sama.
Dalam penyusunan Buku-I KTSP 2013 hal-hal yang harus diperhatikan
adalah sebagai berikut

a. Cover/Halaman Judul
Cover/halaman judul berisi (a) logo sekolah dan/atau daerah, (b) judul
kurikulum, (c) tahun pelajaran, dan (d) alamat sekolah.

6
b. Lembar Pengesahan
Lembar pengesahan berisi (a) rumusan kalimat pengesahan, (b) tanda tangan
kepala sekolah dan stempel/cap sekolah, (c) tanda tangan ketua komite sekolah dan
stempel/cap komite sekolah, dan (d) tanda tangan kepala/pejabat Dinas Pendidikan
Kabupaten.

c. Daftar Isi
Daftar isi berisi daftar keseluruhan isi Buku-I KTSP 2013.

d. Bab I: Pendahuluan
Bab I: Pendahuluan berisi (a) latar belakang dan (b) landasan hukum. Latar
belakang berisi (1) kondisi nyata, (2) kondisi ideal, dan (3) potensi dan karakteristik
satuan pendidikan. Landasan hukum berisi (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; (2) Peraturan Pemerintah Nomor 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
dan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
(3) Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter; (4) Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif bagi
Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau
Bakat Istimewa (Khusus bagi sekolah yang menyelenggarakan pendidikan inklusif
dan kelas akselerasi); (5) Nota kesepahaman/Memorandum of Understanding (MoU)
antara Mendiknas dan Kapolri No: 03/III/KB/2010 dan No: B/9/III/2010 tanggal 8
Maret 2010, tentang Mewujudkan Pendidikan Berlalu Lintas dalam Pendidikan
Nasional (khusus bagi sekolah yang menyelenggarakan Pendidikan Berlalu Lintas);
(6) Permen LH Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pedoman Program Adiwiyata (kusus
bagi sekolah yang melaksanakan Program Adiwiyata); (7) Peraturan Menteri Negara
Pemberdayaan Perempuan dan PerlindunganAnak Nomor 8 Tahun 2014 tentang
Kebijakan Sekolah Ramah Anak; (8) Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah;

7
(9) Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah; (10) Permendikbud
Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah; (11) Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah; (12) Permendikbud Nomor 68 Tahun 2014
tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Guru Keterampilan
Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam Implementasi Kurikulum 2013 yang
dirubah dengan Permendikbud Nomor 45 Tahun 2015; (13) Permendikbud Nomor
79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013; (14) Permendikbud Nomor
103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
(15) Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah; (16) Permendikbud Nomor 160 Tahun
2014 tentang pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan kurikulum tahun 2013;
(17) Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti;
(18) Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah; (19) Permendikbud Nomor 21 Tahun
2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
(20) Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah; (21) Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan; (22) Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum
2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah; (23) Permendikbud Nomor
27 Tahun 2016 tentang Layanan Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa pada Satuan Pendidikan (khusus bagi sekolah yang melaksanakan
Layanan Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa); (24) Peraturan
Gubernur Provinsi Sumatera Utara Nomor 29 Tahun 2016 tentang Penyelengaraan
Pendidikan Inklusif Provinsi Sumatera Utara (khusus sekolah yang
menyelenggarakan pendidikan inklusif); (25) Peraturan Daerah yang relevan;
(26) Keputusan Bupati/Walikota tentang Muatan Lokal; dan (27) Keputusan Kepala
Dinas Kabupaten/Kota tentang Kalender Pendidikan.

8
e. Bab II: Visi, Misi, dan Tujuan
Bab II berisi (a) visi satuan pendidikan, (b) misi satuan pendidikan, dan
(c) tujuan satuan pendidikan.
Visi satuan pendidikan mencantumkan visi satuan pendidikan sekolah yang
bersangkutan dengan ketentuan bahwa visi tersebut (1) dijadikan sebagai cita-cita
bersama warga satuan pendidikan dan segenap pihak yang berkepentingan pada
masa yang akan datang; (2) mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan
pada warga satuan pendidikan dan segenap pihak yang berkepentingan; (3)
dirumuskan berdasarkan masukan dari berbagai warga satuan pendidikan dan pihak-
pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta pendidikan
nasional; (4) diputuskan oleh rapat dewan guru yang dipimpin oleh kepala sekolah
dengan memperhatikan masukan komite sekolah; (5) disosialisasikan kepada warga
satuan pendidikan dan segenap pihak yang berkepentingan; dan (6) ditinjau dan
dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di
masyarakat.
Misi satuan pendidikan mencantumkan misi satuan pendidikan sekolah yang
bersangkutan dengan ketentuan bahwa misi tersebut (1) memberikan arah dalam
mewujudkan visi satuan pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional;
(2) merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu; (3) menjadi
dasar program pokok satuan pendidikan; (4) menekankan pada kualitas layanan
peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan oleh satuan pendidikan; (5) memuat
pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program satuan pendidikan;
(6) memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-satuan
unit satuan pendidikan yang terlibat; (7) dirumuskan berdasarkan masukan dari
segenap pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah dan diputuskan oleh
rapat dewan guru yang dipimpin oleh kepala sekolah; (8) disosialisasikan kepada
warga satuan pendidikan dan segenap pihak yang berkepentingan; dan (9) ditinjau
dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan
di masyarakat.
Tujuan satuan pendidikan mencantumkan tujuan satuan pendidikan sekolah
yang bersangkutan dengan ketentuan bahwa tujuan tersebut (1) menggambarkan
tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah (empat tahunan);

9
(2) mengacu pada visi, misi dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan
kebutuhan masyarakat; (3) mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah
ditetapkan oleh satuan pendidikan dan pemerintah; (4) mengakomodasi masukan
dari berbagai pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah dan diputuskan
oleh rapat dewan guru yang dipimpin oleh kepala sekolah; dan (5) disosialisasikan
kepada warga satuan pendidikan dan segenap pihak yang berkepentingan.

f. Bab III: Muatan Kurikuler


Bab III: Muatan Kurikuler berisi
1) Muatan Nasional
Muatan nasional berisi (1) struktur Kurikulum berisikan daftar Mata
pelajaran Kelompok A dan Mata Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran
yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat; (2) pengaturan alokasi waktu
per mata pelajaran disesuaikan dengan Kerangka Dasar Kurikulum dan Struktur
Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah; dan (3) muatan kurikulum berisikan
uraian semua mata pelajaran yang mencantumkan tujuan dan ruang lingkupnya.
2) Muatan Lokal
Muatan lokal berisi (1) jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan daerah; (2) jenis dan strategi pelaksanaan
muatan lokal yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan
karakteristik sekolah; (3) tujuan dan ruang lingkup muatan lokal yang
dikembangkan oleh sekolah; dan (4) uraian tentang jenis dan strategi pelaksanaan
program muatan lokal.
3) Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling berisi uraian pelaksanaan bimbingan konseling di
sekolah.
4) Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasi mencantumkan (1) kompetensi TIK
yang dibimbingkan bagi peserta didik; dan (2) mekanisme pembimbingan TIK di
satuan pendidikan.

10
5) Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler mencantumkan (1) kegiatan ekstrakurikuler wajib
Pendidikan Kepramukaan; dan (2) ekstrakurikuler pilihan.
6) Penguatan Pendidikan Karakter
Penguatan Pendidikan Karakter mencantumkan uraian pelaksanaan
Penguatan Pendidikan Karakter.
7) Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti
Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti mencantumkan uraian pelaksaksanaan
Penumbuhan Budi Pekerti.
8) Kebijakan Sekolah Ramah Anak
Kebijakan Sekolah Ramah Anak mencantumkan uraian pelaksanaan
Kebijakan Sekolah Ramah Anak.
9) Program Sekolah Adiwiyata/Sekolah Berwawasan Lingkungan
Program Sekolah Adiwiyata/Sekolah Berwawasan Lingkungan
mencantumkan uraian pelaksanaan Program Adi Wiyata/Sekolah Berwawasan
Lingkungan.
10) Sekolah Sehat
Sekolah sehat mencantumkan uraian pelaksanaan Sekolah Sehat.
11) Pendidikan Inklusif
Pendidikan Inklusif (khusus bagi sekolah yang melakasanakan pendidikan
inklusif) mencantumkan uraian pelaksanaan pendidikan inklusif.
12) Layanan Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Layanan Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (khusus
bagi sekolah yang melaksanakan Layanan Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa) mencantumkan uraian pelaksanaan Layanan Pendidikan
Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
13) Etika Berlalu Lintas
Etika Berlalu Lintas (khusus bagi sekolah yang melaksanakan Etika Berlalu
Lintas) mencantumkan uraian pelaksanaan Etika Berlalu Lintas.
14) Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar mencantumkan a) ketuntasan Belajar terdiri atas
ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu

11
belaja; b) uraian nilai ketuntasan belajar kompetensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan; dan c) uraian tentang upaya sekolah dalam mencapai ketuntasan
belajar ideal (100%).
15) Remedial dan Pengayaan
Remedial dan pengayaan menjelaskan mekanisme remedial dan pangayaan
yang dilakukan oleh satuan pendidikan.
16) Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas mencantumkan syarat kenaikan kelas minimal sesuai dengan
model laporan hasil pencapaian kompetensi peserta didik.
17) Kelulusan.
Kelulusan mencantumkan a) kriteria kelulusan sesuai peraturan yang
berlaku, kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan; b) uraian tentang
pelaksanaan Ujian Sekolah; c) target kelulusan yang dicapai oleh sekolah; d) uraian
tentang program-program sekolah dalam meningkatkan kualitas lulusan; dan
e) uraian tentang program pasca ujian sekolah sebagai antisipasi bagi siswa yang
belum lulus ujian akhir.

g. Bab IV: Beban Belajar


Bab IV berisi (a) pengaturan beban belajar, dan (b) beban belajar tambahan.
Pengaturan beban belajar mencantumkan (1) uraian tentang pengaturan alokasi
waktu pembelajaran per jam tatap muka, jumlah jam pelajaran per minggu, jumlah
minggu efektif per tahun pelajaran, jumlah jam pelajaran per tahun; (2) uraian
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 50% dari waktu kegiatan
tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan; dan (3) uraian tentang pelaksanaan
program percepatan bagi siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat
istimewa (bila ada). Beban belajar tambahan mencantumkan satuan pendidikan
boleh menambah beban belajar berdasarkan pertimbangan kebutuhan belajar peserta
didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap
penting oleh satuan pendidikan dan/atau daerah, atas beban pemerintah daerah atau
satuan pendidikan yang menetapkannya.

12
h. Bab V: Kalender Pendidikan
Bab V mencantumkan (1) pengaturan tentang permulaan tahun pelajaran; (2)
jumlah minggu efektif belajar satu tahun pelajaran; (3) jadwal waktu libur (jeda
tangah semester, antar semester, libur akhir tahun pelajaran, libur keagamaan, hari
libur nasional dan hari libur khusus); dan (4) kalender kegiatan akademik dan non
akademik satuan pendidikan.

i. Lampiran
Lampiran berisi (a) silabus (satu kelas); (b) RPP (1 pertemuan sesuai
silabus); (c) Piagam Akreditasi; (d) Surat Izin Operasional (Swasta); (e) SK Tim
Pengembang Kurikulum; dan (f) Program Kegiatan Ekstrakurikuler yang memuat
(1) rasional dan tujuan umum; (2) deskripsi setiap kegiatan ektrakurikuler;
(3) pengelolaan; dan (4) pendanaan dan evaluasi.

2. Penyusunan Buku-III KTSP


Hal yang paling penting dalam penyusunan, pengesahan, dan supervisi RPP
adalah guru mata pelajaran, kepala sekolah, dan pengawas akademik menggunakan
panduan/petunjuk tentang RPP kurikulum 2013 yang kekinian dan memiliki
pemahaman yang sama.
Penyusunan Buku-III KTSP berupa RPP agar memperhatikan petunjuk yang
diterbitkan Kemdikbud yang kekinian sebagai berikut
a. Sekolah, diisi nama sekolah sesuai dengan nomenklatur;
b. Mata pelajaran, diisi nama mata pelajaran sesuai dengan muatan nasional;
c. Kelas/Semester, diisi VII/1, VII/2, VIII/3, VIIU/4, IX/5, dan IX/6;
d. Materi Pokok, diisi dengan materi pokok yang tertera pada KD;
e. Alokasi waktu, diisi sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan (misalnya 2
jam pelajaran, 3 jam pelajaran, 4 jam pelajaran);
f. Kompetensi Inti (KI), untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Pendididan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) tuliskan keempat KI (KI-1, KI-2, KI-3,
dan KI-4). Sedangkan untuk Mata pelajaran selain Pendidikan Agama dan PPKn
tuliskan KI-3 dan KI-4 saja;

13
g. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) untuk
mata pelajaran Pendidikan Agama dan PPKn tuliskan KD dan IPK dari keempat
KI (KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4). Sedangkan untuk Mata pelajaran selain
Pendidikan Agama dan PPKn tuliskan KD dan IPK dari KI-3 dan KI-4 saja;
h. Tujuan pembelajaran 1) rumuskan satu atau lebih tujuan pembelajaran untuk
setiap indikator pencapaian kompetensi; 2) dalam hal indikator pencapaian
kompetensi sangat specific dan tidak dapat diuraikan lagi, rumusan tujuan
pembelajaran sama dengan indikator pencapaian kompetensi tersebut; 3) apabila
sebuah indikator pencapaian kompetensi masih dapat dirinci lagi, indikator
pencapaian kompetensi tersebut dijabarkan ke dalam lebih dari satu tujuan
pembelajaran; 4) tujuan pembelajaran mengandung unsur: audience (A),
behavior (B), condition (C), dan degree (D); dan 5) tujuan pembelajaran
dirumuskan untuk masing-masing pertemuan;
i. Fokus penguatan karakter: tulis satu, dua, atau tiga nilai sikap utama yang
hendak secara terencana ditanamkan/ditumbuhkan melalui pembelajaran yang
direncanakan melalui RPP ini. Nilai-nilai sikap utama yang dimaksud adalah
nilai-nilai sikap sebagaimana terkandung dalam kompetensi inti sikap spiritual
dan sikap sosial serta nilai-nilai utama yang diprioritaskan oleh pemerintah,
yakni religius, nasionalis, mandiri, integritas, gotong royong, toleransi,
tanggungjawab, kreatif, peduli lingkungan; dan yang diprioritaskan satuan
pendidikan yang bersangkutan. Nilai-nilai yang dijadikan fokus dipilih
berdasarkan kesesuaiannya dengan materi/kompetensi yang dibelajarkan
dan/atau metode pembelajaran yang diterapkan. Butir nilai sikap dituliskan
dalam kata benda;
j. Materi pembelajaran 1) tulis tema/sub-tema/jenis teks dan/atau butir-butir materi
yang dicakup untuk materi pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial; dan
2) butir-butir materi yang dimaksud harus relevan dengan indikator pencapaian
kompetensi yang mencakup pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dan/atau metakognitif sesuai tuntutan/kandungan KD;
k. Materi pembelajaran reguler, tulis tema/sub-tema/jenis teks dan/atau butir-butir
materi sebagaimana dicakup oleh KD. Contoh 1) Teks ... (contoh teks terlampir);
2) Fungsi sosial teks ... (uraian singkat terlampir); 3) Struktur teks ... (uraian

14
singkat terlampir); 4) Grammar: ... (uraian singkat terlampir); 5) Kosakata terkait
dengan tema ... (contoh daftar kata terlampir); dan 6) Tanda
baca/pengucapan/intonasi ... (uraian singkat terlampir).
l. Materi pembelajaran pengayaan, … tulis sejumlah butir materi (kompetensi)
pengayaan/perluasan/pendalaman dari yang dicakup oleh materi pembelajaran
reguler. Contohnya 1) Grammar: ... (uraian singkat terlampir); 2) Kosakata
terkait dengan tema ... (contoh daftar kata terlampir); dan 3) Tanda
baca/pengucapan/intonasi ... (uraian singkat terlampir);
m. Materi pembelajaran remedial, … tulis sejumlah butir materi reguler yang
diperkirakan sulit dikuasai oleh sebagian/seluruh peserta didik. Contohnya 1)
Grammar: ...; dan 2) Kosakata terkait dengan tema ....
n. Metode pembelajaran, 1) tulis satu atau lebih metode pembelajaran yang
diterapkan; dan 2) metode pembelajaran yang dipilih adalah pembelajaran aktif
yang efektif dan efisien memfasilitasi peserta didik mencapai indikator-indikator
KD beserta kecakapan abad ke-21;
o. Media dan Bahan; 1) Media, tulis spesifikasi semua media pembelajaran
(video/film, Rekaman audio, model, chart, gambar, realia, dsb.). Contohnya
a) video/film: Judul. Tahun. Produser. (Tersedia di situs internet lengkap dengan
tanggal pengunduhan); b) Rekaman audio: Judul. Tahun. Produser. (Tersedia di
situs internet lengkap dengan tanggal pengunduhan); c) Model: Nama model
yang dimaksud; d) Gambar: Judul gambar yang dimaksud; dan e) Realia: Nama
benda yang dimaksud; dan 2) Bahan, tulis spesifikasi (misalnya nama, jumlah,
ukuran) semua bahan yang diperlukan;
p. Sumber Belajar, tulis spesifikasi semua sumber belajar (buku siswa, buku
referensi, majalah, koran, situs internet, lingkungan sekitar, narasumber, dsb.).
Contoh a) Buku siswa: Nama pengarang. Tahun penerbitan. Judul buku. Kota
penerbitan: Penerbit (halaman); b) Buku referensi: Nama pengarang. Tahun
penerbitan. Judul buku. Kota penerbitan: Penerbit (halaman); c) Majalah:
Penulis artikel. Tahun terbit. Judul artikel. Nama majalah, Volume, Nomor,
Tahun, (halaman); d) Koran: Judul artikel, Nama koran, Edisi (tanggal terbit),
Halaman, Kolom; e) Situs internet: Penulis. Tahun. Judul artikel. (Tersedia di
situs internet lengkap dengan tanggal pengunduhan); f) Lingkungan sekitar:

15
Nama dan lokasi lingkungan sekitar yang dimaksud; g) Narasumber: Nama
narasumber yang dimaksud beserta bidang keahlian dan/atau profesinya; dan
h) Lainnya (sesuai dengan aturan yang berlaku);
q. Langkah-langkah Pembelajaran, 1) Tulis kegiatan pembelajaran untuk setiap
pertemuan yang mencakup kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup; 2) kegiatan pembelajaran pada kegiatan pendahuluan dan kegiatan
penutup ditulis dalam rumusan kegiatan yang dilakukan oleh guru yang dapat
dilengkapi dengan rumusan kegiatan peserta didik secara terintegrasi, tidak dalam
kalimat terpisah; 3) kegiatan pembelajaran pada kegiatan inti ditulis dalam
rumusan kegiatan peserta didik yang dapat dilengkapi dilengkapi dengan rumusan
kegiatan guru, dalam kalimat terpisah; 4) langkah-langkah dan aktivitas
pembelajaran pada kegiatan inti menyesuaikan sintaks dan prinsip-prinsip belajar
dari metode yang diterapkan, dan 5) tulis jumlah jam pelajaran untuk setiap
pertemuan dan alokasi waktu untuk kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
Contoh:
Pertemuan Pertama: 2 JP

a) Kegiatan Pendahuluan (8 menit)

(1) Guru … untuk mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;


(2) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari
sebelumnya, yaitu … dengan cara ….
(3) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, yaitu … dan
menunjukkan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, yaitu ….
(4) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan, yaitu ….
(5) Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu … dan teknik penilaian
yang akan digunakan, yaitu ….
b) Kegiatan Inti (60 menit)

Pendekatan Saintifik

1) Mengamati

16
Misal: Peserta didik mengamati gunung Merapi yang meletus yang
disajikan melalui tayangan video dan mencatat apa saja yang belum
diketahui terkait dengan fenomena meletusnya gunung Merapi (IPS);
menyaksikan video pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan
mencatat apa saja yang belum diketahui terkait dengan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman (untuk IPA), …
Catatan:
Fenomena yang diamati oleh peserta didik dapat berupa fenomena
sebagaimana adanya di alam (pada situasi alami) dan/atau dalam bentuk
model, gambar/foto, teks, grafik/tabel, diagram, charta, audio, video,
dan/atau animasi.
2) Menanya

Misal: Peserta didik merumuskan pertanyaan tentang hal-hal yang belum


diketahui terkait dengan meletusnya gunung Merapi (untuk IPS),
pertumbuhan dan perkembangan tanaman (untuk IPA), …
Pertanyaan 1: … (pengetahuan faktual)
Pertanyaan 2: … (pengetahuan faktual)
Pertanyaan 3: … (pengetahuan faktual)
Pertanyaan 4: … (pengetahuan konseptual)
Pertanyaan 5: … (pengetahuan konseptual)
Pertanyaan 6: … (pengetahuan konseptual)
Pertanyaan 7: … (pengetahuan prosedural)
Pertanyaan 8: … (pengetahuan metakognitif)
Pertanyaan …
3) Mengumpulkan informasi/data/mencoba – menalar/mengasosiasi –
mengomunikasikan 1 (MISALNYA untuk pertanyaan 1, 2, dan 3)
Misal IPS: Peserta didik mewawancarai ahli kegunungapian dan/atau
membaca buku siswa halaman … untuk mengetahui kapan gunung
Merapi meletus (tahun berapa saja dan dalam periode berapa tahunan),
korban letusan terdahsyat, dan tanda-tanda gunung Merapi akan meletus
(fenomena gunung meletus). Kemudian peserta didik menuliskannya pada

17
selembar kertas untuk ditempelkan pada papan pajang pekerjaan peserta
didik.
4) Kegiatan Penutup (12 menit)
(a) Guru memfasilitasi peserta didik membuat butir-butir simpulan
mengenai ….
(b) Guru bersama-sama peserta didik melakukan identifikasi kelebihan
dan kekurangan kegiatan pembelajaran (yaitu kegiatan mengamati
…, merumuskan pertanyaan, mengumpulkan informasi dengan cara
…, menjawab pertanyaan dengan informasi yang diperoleh, dan
mengomunikasikan jawaban dengan cara ….
(c) Guru guru memberi umpan balik peserta didik dalam proses dan
hasil pembelajaran dengan cara ….
(d) Guru menyampaikan kegiatan belajar yang dikerjakan sebagai PR
yaitu ….
(e) Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan dikerjakan pada
pertemuan berikutnya, yaitu ….
r. Penilaian
1) Teknik penilaian
a) Sikap spiritual
Tulis satu atau lebih teknik penilaian sikap spiritual dan tuangkan dalam
tabel.
Contoh
Bentuk Contoh Waktu
No. Teknik Instrumen Butir Pelaksanaan Keterangan
Instrumen
1. Observasi Jurnal Lihat Saat Penilaian untuk dan
Lampiran ... pembelajaran pencapaian pembelajaran
berlangsung (assessment for and of
learning)
2. Penilaian Lihat Saat Penilaian sebagai
diri Lampiran ... pembelajaran pembelajaran
usai (assessment as learning)
Penilaian Lihat Setelah Penilaian sebagai
3. antar Lampiran ... pembelajaran pembelajaran
teman usai (assessment as learning)

18
b) Sikap sosial

Tulis satu atau lebih teknik penilaian sikap sosial dan tuangkan dalam
tabel.
Contoh
Bentuk Contoh Waktu
No. Teknik Instrumen Butir Pelaksanaan Keterangan
Instrumen
1. Observasi Jurnal Lihat Saat Penilaian untuk dan
Lampiran ... pembelajaran pencapaian pembelajaran
berlangsung (assessment for and of
learning)
2. Penilaian Lihat Saat Penilaian sebagai
diri Lampiran ... pembelajaran pembelajaran
usai (assessment as learning)
Penilaian Lihat Setelah Penilaian sebagai
3. antar Lampiran ... pembelajaran pembelajaran
teman usai (assessment as learning)

c) Pengetahuan

Contoh

Bentuk Contoh Butir Waktu


No. Teknik Instrumen Instrumen Pelaksanaan Keterangan
1. Lisan Pertanyaan Pertanyaan dan/atau Saat Penilaian untuk
(lisan) tugas tertulis berbentuk pembelajaran pembelajaran
dengan esei, pilihan ganda, berlangsung (assessment for
jawaban benar-salah, learning)
terbuka menjodohkan, isian,
dan/atau lainnya
2. Penugasan Pertanyaan dan/atau Saat Penilaian untuk
tugas tertulis berbentuk pembelajaran pembelajaran
esei, pilihan ganda, berlangsung (assessment for
benar-salah, learning) dan
menjodohkan, isian, sebagai
dan/atau lainnya pembelajaran
(assessment as
learning)
Tertulis Sampel pekerjaan terbaik Setelah Penilaian
3. hasil dari penugasan atau pembelajaran pencapaian
tes tertulis usai pembelajaran
(assessment of
learning)
Portofolio Saat Data untuk
4. pembelajaran penulisan
usai deskripsi
pencapaian
pengetahuan
(assessment of
learning)

19
d) Keterampilan

Contoh

Bentuk Contoh Butir Waktu


No. Teknik Instrumen Instrumen Pelaksanaan Keterangan
1. Praktik Tugas Lihat Lampiran ... Saat Penilaian
(keterampil pembelajaran untuk, sebagai,
an) berlangsung dan/atau
dan/atau pencapaian
setelah usai pembelajaran
(assessment
for, as, and of
learning)
2. Produk Tugas Lihat Lampiran ... Saat Penilaian
(keterampil pembelajaran untuk, sebagai,
an) berlangsung dan/atau
dan/atau pencapaian
setelah usai pembelajaran
(assessment
for, as, and of
learning)
Proyek Tugas Lihat Lampiran ... Selama atau Penilaian
3. besar usai untuk, sebagai,
pembelajaran dan/atau
berlangsung pencapaian
pembelajaran
(assessment
for, as, and of
learning)
Portofolio Sampel Saat Penilaian untuk
4. produk pembelajaran pembelajaran
terbaik dari usai dan sebagai
tugas atau data untuk
proyek penulisan
deskripsi
pencapaian
keterampilan

s. Pembelajaran remedial, tulis kegiatan pembelajaran remedial antara lain dalam


bentuk 1) pembelajaran ulang, 2) bimbingan perorangan, 3) belajar kelompok,
dan 4) pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang belum mencapai
ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian.
t. Pembelajaran pengayaan, berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang
sudah mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan
untuk perluasan dan/atau pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam
bentuk tugas mengerjakan soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi,
meringkas buku-buku referensi dan mewawancarai narasumber.

20
D. Penutup

Revisi terakhir kurikulum 2013 dilakukan pada tahun 2017. Substansi hasil
revisi dokumen Kurikulum 2013 meliputi (1) koherensi KI-KD dan penyelarasan
dokumen; (2) penataan kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada semua
mata pelajaran; (3) penataan kompetensi yang tidak dibatasi oleh pemenggalan
taksonomi proses berpikir (berpikir tingkat tinggi sejak SD); dan (4) pemberian
ruang kreatif kepada guru dalam mengimplementasikan kurikulum.
Dalam membekali siswa dengan keterampilan abad ke-21 yang dibutuhkan
terdapat empat poin perubahan Kurikulum 2013 revisi 2017, yakni (1) PPK,
(2) Literasi Dasar dan Literasi Digital, (3) Kompetensi 4C, dan (4) HOTS; yang
pelaksanaannya diintegrasikan dalam perencanaan dan proses pembelajaran.
Penyusunan Buku-1 KTSP 2013 dilakukan kepala sekolah/TPK sekolah,
menggunakan panduan/petunjuk tentang Buku-1 KTSP 2013. Penyusunan RPP yang
dilakukan guru mata pelajaran menggunakan pedoman/petunjuk tentang RPP
Kurikulum 2013.

Daftar Pustaka

Budhiman, Arie. (2017). Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter. Jakarta:


Kemdikbud.

Diva Pendidikan. 2017. Empat Poin Penting dari Kurikulum 2013. http://Empat
Poin Penting dari Kurikulum 2013 Revisi 2017_RPP Kurikulum 2017 Revisi
2017.htm.(11 Nop. 2017).
Kemdikbud. (2016). Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Menengah
Pertama. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMP, Ditjen Dikdasmen.

---------. (2017a). Strategi Literasi dalam Pembelajaran di Sekolah Menengah


Pertama (Materi Penyegaran Instruktur Kurikulum 2013). Jakarta: Satgas
GLS Ditjen Dikdasmen.

---------. (2017b). Panduan Kerja Pengawas Sekolah Pendidikan Dasar dan


Menengah. Jakarta: Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Dasar dan Menengah, Ditjen GTK.

Krissandi, Apri Damai Sagita, dan Rusmawan. (2015). Kendala Guru Sekolah
Dasar dalam Implementasi Kurikulum 2013. Yogyakarta: Cakrawala
Pendidikan, Oktober 2015, Th. XXXIV, No. 3:457-467.

21
Nurfuadah, Rita Nadia. (2014). 10 Masalah Utama Kurikulum 2013. Okezone
News. html (11 Nop. 2017).
Soffel, Jenny. (2016). What are the 21st-Century Skills Every Student Needs? World
Economic Forum. http://www.google.com (4 Nop. 2017).

Toriq, Muhammad. (2014). Kesulitan Guru dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran (RPP). http://lagibelajargoblog.blogspot.co.id/2014/10/
kesulitan-guru-dalam-menyusun-rencana_24.html (11 Nop. 2017).
Trilling, Bernie, and Charles Fadel. (2009). 21st Century Skills, Learning for Life in
Our Times. San Fancisco: Jossey-Bass, A Wiley Imprint.
http://www.josseybass.com (4 Nop. 2017).

USAID PRIORITAS. (2013). Praktik yang Baik di Sekolah Menengah


Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS) I. [Modul Pelatihan]. Jakarta:
RTI International, EDC Learning Transforms Lives, and World Education.
---------. (2014). Praktik yang Baik di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTS) II. [Modul Pelatihan]. Jakarta: RTI International,
EDC Learning Transforms Lives, and World Education.

22
23

Anda mungkin juga menyukai