Anda di halaman 1dari 20

BAHAN AJAR 1

Program Studi : Kimia


Nama Mata Kuliah/Kode : Kapita Selekta Kimia Fisika / 091 H31 3 2
Jumlah SKS : 2 (dua)
Pengajar : 1. Dr. Muhammad Zakir, M.Si
2. Dr. Ir. Prastawa Budi
Sasaran Belajar : Memahami dan mampu menjelaskan trend perkembangan
riset kimia fisika terkini yang mencakup tema nanosains dan
nanoteknologi, kimia material maju termasuk polimer, serta
kimia teoretik dan komputasi
Mata Kuliah Prasyarat : Kesetimbangan dan Dinamika Kimia
Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah Kapita Selekta Kimia Fisika merupakan mata
kuliah pengantar riset bagai mahasiswa S1 Jurusan Kimia
FMIPA UNHAS, terutama yang ingin mengambil
kekhususan penelitian di bidang kimia fisika . Perkuliahan
ini dimaksudkan untuk memberi pengetahuan dan
kemampuan kepada mahasiswa tentang kapita selekta
(materi-materi esensial) yang terkait dengan riset kimia
fisika terkini yang mencakup tema nanosains dan
nanoteknologi, kimia material maju termasuk polimer, serta
kimia teoretik dan komputasi.

I. PENDAHULUAN
1.1. Cakupan ruang lingkup
Mata kuliah ini mencakup penjelasan tentang ruang lingkup riset bidang kimia fisika terkini
(current physical chemistry research) serta kecenderungan perkembangan riset kimia fisika
terkini yang mencakup tema nanosains dan nanoteknologi, kimia material maju termasuk
polimer, serta kimia teoretik dan komputasi. Setiap mahasiswa diwajibkan untuk
menyiapkan atau mencari jurnal riset kimia fisika yang beririsan dengan topik-topik tersebut
di atas, dan diharapkan jurnal tersebut dapat menginspirasi mahasiswa untuk mencari topik
riset dalam tugas akhirnya (skripsi).

1
1.2. SasaranPembelajaran (GBRP)
Menjelaskan ruang lingkup sains dan teknologi nano; metodologi riset standar dalam sains
dan teknologi nano; aplikasi sains dan teknologi nano
1.3. Perilaku awal mahasiswa
Memahami konsep atom, molekul dan ikatan kimia dengan baik; konsep dasar kimia
kuantum dan spektroskopi.
1.4. Manfaat mata kuliah
Mahasiswa memiliki kemampuan menjelaskan trend perkembangan kimia fisika terkini:
nanosains dan nanoteknologi, kimia material maju termasuk polimer, serta kimia teoretik
dan komputasi; dan memiliki kemampuan menjelaskan konsep dasar metodologi riset dari
paper-paper yang diberikan.
1.5. Urutan pembahasan

a. Menjelaskan cakupan kajian sains dan teknologi nano;


b. Menjelaskan metodologi riset standar dalam sains dan teknologi nano;
c. Menjelaskan aplikasi sains dan teknologi nano.

1.6. Petunjuk belajar


(1) Setiap bacaan sebagaimana disebut kontrak perkuliahan harus sudah dibaca sebelum
mengikuti kuliah; (2) Mahasiswa diwajibkan mencari isu-isu di jurnal atau internet berkaitan
dengan topik/materi yang diberikan; (3)Mahasiswa diwajibkan menyerahkan jawaban dan
penyelesaian tugas individu yang diberikan paling lambat 1 (satu) minggu setelah tugas
diberikan; (4) Ujian dan evaluasi akan ditentukan oleh dosen yang bersangkutan.
menggunakan soal bentuk pilihan ganda dan/atau essai.

2
II. PENYAJIAN
1. RISET NANOSAINS DAN NANOTEKNOLOGI

A. Definisi Nanoteknologi
Nanoteknologi adalah sebuah cabang ilmu yang berfokus pada materi-materi pada ukuran antara
1 hingga 100 nanometer (1 nm = 10 -9 meter ). Pada dasarnya, nanoteknologi ialah peluasan
sains-sains yang sedia ada ke skala nano. Pada dasarnya, nanoteknologi adalah perluasan ilmu-
ilmu yang ada ke skala nano.
B. Sejarah Nanoteknologi
Richard Feynman seorang ahli Fisika, adalah orang yang pertama kali mendiskusikan tentang
Nanoteknologi dalam kuliahnya dengan topic “Masih Banyak Ruang di Bagian Paling Bawah”
dalam suatu pertemuan tahunan American Physical Society pada tahun 1959, tapi yang dianggap
menciptakan istilah “Nanoteknologi” adalah Prof. Norio Taniguchi dari Tokyo Science
University dalam suatu presentasi pada konferensi yang dilaksanakan pada tahun 1974 yang
berjudul Konsep Dasar “Nanoteknologi’”. Konsep self-assembly (sistem dan alat yang
mengembangkan dirinya sendiri berdasarkan pada reaksi kimia maupun interaksi yang lain antar
komponen berskala nano juga menjadi tren utama dalam Nanoteknologi).
C. Perkembangan Nanoteknologi
Era nanoteknologi diawali dari penemuan di bidang nano sains yang mempunyai ;pengertian
lebih kepada pengertian konvergensi dari fisika kuantum,biologi molecular,ilmu computer,kimia
dan rekayasa material.Diperkirakan dalam periode nulai tahun 2010 sampai 2020 akan terjadi
percepatan yang luar biasa dalam penerapan nanoteknologi di dunia industry dan ini menandakan
bahwa dunia sekarang mengarah pada dekade “Revolusi Nanoteknologi “ Rahasia dibalik
nanoteknologi Nanoteknologi telah dianggap sebagai ilmu pengetahuan baru di masa
mendatang,dengan inovasi terbaru diantaranya menggunakan partikel mikro yang dapat
digunakan untuk menghilangkan kerut wajah, memperkokoh botol kemasan, dan membersihkan
pakaian tanpa air. Studi awal di bidang kesehatan juga mengindikasikan beberapa dari partikel-
partikel tersebut telah dipergunakan dalam teknik mesin terbaru yang dapat mengakibatkan
kanker atau mengobati penyakit kanker. Nanoteknologi adalah teknologi yang menggunakan
skala namometer, atau sepersemilyar meter, merupakan teknologi berbasis pengelolaan materi
berukuran nano atau satu per miliar meter dan merupakan lompatan teknologi untuk mengubah

3
dunia materi menjadi berbagai bentuk atau model yang jauh lebih berharga dari sebelumnya.Para
ilmuwan yang berkecimpung dalam nanoteknologi mengatakan bekerja dengan partikel-partikel
ini dapat member harapan yang paling besar untuk membangun mesin miniature yang tersusun
dari atom demi atom,sama seperti halnya setiap makhluk hidup juga tersusun dari atom.
Beberapa ilmuwan sudah menerapkan nanoteknologi untuk menambah partikel-partikel perak
mini,yang diketahui sebagai sebuah anti bakteri pada pisau cukur,wadah penyimpanan
makanan,minuman dan kaus kaki anti debu.Pengaruh bagi manusia adalah bahwa patikel-partikel
ini dapat menyebabkan tubuh dan ilmuwan membutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum mereka
benar-benar dapat memahami efek yang dihasilkan dari penggunaan teknologi.Partikel
nano,karena sangat kecil dapat masuk melalui sebuah membran sel tanpa diketahui namun dapat
membawa cukup besar materi asing di antara untaian DNA.Namun,tidak ada studi kesehatan
jangka panjang untuk masalah ini. Revolusi Industri di bidang nanoteknologi Nanosains adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari fenomena atau sifat-sifat suatu objek atau material dalam
skala nanometer.Mula-mula ,tubuh kita berada di dunia berskala meter
(m).Kemudian,dimisalkan bagian tubuh manusia yang berskala 1 per 1000 dari itu atau
micrometer dianalogikan seperti diameter rambut manusia,sel tubuh atau sel darah
merah.Nanometer (nm) adalah besaran 1 per 1000 dari mm,seperti lebar DNA yang skalanya
berkisar 2 nm.Apabila namometer dibagi lagi menjadi 1 persepuluhnya,akar sampai pada besaran
atom yang terakhir yaitu (0,1 nm=1A0 (Angstrom). Perbandingan antara 1 meter dengan 1
nanometer adalah seperti haknya perbandingan antara bola bumi dengan bola pingpong.”Dari
kenyataan ini,dapat dikatakan bahwa,manusia secara perlahan –lahan tengah mendapatkan
teknologi yang sulit dibayangkan,”.Adapun Nanobaja mampu menghasilkan baja yang berstuktur
halus (mencapai beberapa puluh nm) dan memiliki kekuatan dan umur 2 kali lipat dari baja tanpa
melibatkan nanoteknologi dalam pengolahannya.teknologi .Teknologi Nanobaja,sangat
sederhana dan tidak memerlukan peralatan tertentu untuk membuatnya.
D. Penggunaan nanoteknologi dalam kehidupan sehari-hari
1. Medis & Pengobatan
Molekul dalam skala nano yang bersifat multifungsi untuk mendeteksi kanker dan untuk
penghantaran obat langsung ke sel target.
2. Farmasi

4
Sebagian besar obat-obatan dan kosmetika yang beredar di pasaran saat ini bekerjanya kurang
optimal disebabkan karena zat aktifnya :
• memiliki tingkat kelarutan yang rendah.
• membutuhkan lemak agar dapat larut.
• mudah teragregasi menjadi partikel besar
• tidak mudah diabsorpsi dan dicerna
3. Kosmetik
Terobosan nanoteknologi dalam bidang kosmetika dan obat-obatan mampu menciptakan bahan
kosmetika dan obat-obatan dengan efektivitas yang jauh lebih baik. Sebagai contoh adalah
penggunaan liposom dalam formula obat dan kosmetika.
Liposom adalah vesikel berbentuk spheris dengan membran yang terbuat dari dua lapis fosfolipid
(phospholipid bilayer), yang digunakan untuk menghantarkan obat atau materi genetik ke dalam
sel. Liposom dapat dibuat dari fosfolipid alamiah dengan rantai lipid campuran ataupun
komponen protein lainnya. Bagian phospholipid bilayer dari liposom dapat menyatu dengan
bilayer yang lain seperti membran sel, sehingga kandungan dari liposom dapat dihantarkan ke
dalam sel. Dengan membuat liposom dalam formula obat atau kosmetika, akhirnya bahan yang
tidak bisa melewati membran sel menjadi dapat lewat. Manfaat sistem penghantaran zat aktif
kosmetika dengan menggunakan liposom berukuran 90 nm adalah :
• Mampu menghantarkan zat aktif sampai lapisan bawah kulit.
• Mampu menghantarkan zat aktif lebih cepatk, sehingga didapatkan recovery yang lebih
cepat pula.
2. Bidang Industri
Aplikasi nanoteknologi dalam industri sangat luas. Dengan nanoteknologi, kita bisa
membuat pesawat ruang angkasa dari bahan komposit yang sangat ringan tetapi memiliki
kekuatan seperti baja. Kita juga bisa memproduksi mobil yang beratnya hanya 50 kilogram.
Industri fashion pun tidak ketinggalan. Mantel hangat yang sangat tipis dan ringan bisa menjadi
tren di masa mendatang dengan bantuan nanoteknologi.
Berbagai terobosan dapat dilakukan dengan nanoteknologi untuk menggantikan bahan baku
industri yang kian langka. Jepang, misalnya, pada 1997 membuat proyek ultra baja untuk
mengembangkan teknologi konservasi baja. Baja super ini dilaporkan memiliki kekuatan dua
kali lipat dari baja biasa, sehingga pemakaiannya dapat lebih efisien. Hal ini dapat menjadi solusi

5
bagi krisis baja yang melanda dunia beberapa bulan terakhir akibat melonjak tajamnya
permintaan baja dari Cina.Diperkirakan tahun 2010, produk-produk industri dalam skala apa pun
akan menggunakan material hasil rekayasa nanoteknologi. Tidak heran kalau Bill Clinton-saat
menjabat Presiden AS-sejak 1993 telah menginstruksikan kepada National Science and
Technology Council (NSTC) untuk meriset bidang nanoteknologi ini. (dapat dilihat di
www.whitehouse.gov/WH/EOP/OSTP/ NSTC/).Perkembangan pesat ini akan mengubah wajah
teknologi pada umumnya karena nanoteknologi merambah semua bidang ilmu. Tidak hanya
bidang rekayasa material seperti komposit, polimer, keramik, supermagnet, dan lain-lain.
Bidang-bidang seperti biologi (terutama genetika dan biologi molekul lainnya), kimia bahan dan
rekayasa akan turut maju pesat. Misalnya, manusia akan mengecat mobil dengan cat nanopartikel
yang mampu memantulkan panas sehingga kendaraan tetap sejuk walau diparkir di panas terik
matahari. Atau, kawat tembaga akan sangat jarang digunakan (terutama dalam hardware
computer) karena digantikan dengan konduktor nanokarbon yang lebih tinggi konduktivitasnya.
4. Bidang Luar Angkasa
Nanoteknologi juga sudah berhasil menyodorkan suatu material hebat yang sangat ringan, tetapi
kekuatannya 100 kali lebih kuat dari baja! Material hebat ini diberi nama Carbon Nano-Tube
(CNT). Material ini hanya tersusun dari atom karbon (C), seperti grafit dan berlian.Kuat tetapi
sangat ringan sehingga menara dapat dibuat lebih tinggi dan kabel dapat dibuat lebih panjang
dan kuat tanpa takut jatuh/roboh karena beratnya sendiri. Hal berikut yang sangat dibutuhkan
adalah sesuatu yang cukup berat yang mengorbit mengelilingi bumi. Asteroid dapat
dimanfaatkan untuk tujuan ini! Asteroid ini berfungsi sebagai beban yang menstabilkan kabel
serta satelit geostasioner yang sedang mengorbit itu. Tanpa beban penstabil (counterweight),
kabel dan satelit bisa jatuh menimpa bumi karena tertarik gravitasi, walaupun bahan
konstruksinya merupakan material yang sangat ringan. Asteroid ini nantinya dihubungkan
dengan satelit menggunakan kabel yang sama. Asteroid ini dapat diarahkan supaya mengorbit
pada ketinggian tertentu mengelilingi bumi dengan cara menembaknya dengan rudal. Tabrakan
dengan rudal tersebut dapat menggeser posisi asteroid sehingga berada pada jangkauan gravitasi
bumi. Dengan demikian asteroid akan terus mengorbit mengelilingi bumi pada ketinggian yang
sama. Rencana konstruksi bangunan dan lintasan/kabelnya tampaknya sudah cukup baik. Lalu
bagaimana dengan 'lift'nya sendiri? Yang pasti bentuknya tidak sama dengan lift yang biasa kita
lihat di gedung-gedung bertingkat. Lift ke luar angkasa ini berupa sebuah pesawat luar angkasa

6
yang akan membawa penumpang dari bumi menuju satelit yang sedang mengorbit. Pesawat ini
berbeda dengan pesawat luar angkasa yang saat ini digunakan para astronot untuk menjalankan
misi-misi mereka.
5. Bidang Teknologi Tahan Gempa
Nanoteknologi jadikan beton kokoh dan tahan gempa. Konstruksi bangunan menjadi dua kali
lebih kokoh, tahan gempa, kedap air laut dengan ditemukannya bahan konstruksi nanosilika,
suatu jenis mineral yang melimpah ruah di Indonesia dan diolah melalui teknologi nano.Dengan
mencampur beton dengan 10 persen bahan nano-silica, kekuatan bertambah menjadi dua kali
lipatnya.
6. Bidang Teknologi Informasi
Dunia informatika dan komputer/elektronik bisa menikmati adanya kuantum yang mampu
mengirimkan data dengan kecepatan sangat tinggi. Superkomputer di masa depan tersusun dari
chip yang sangat mungil, tetapi mampu menyimpan data jutaan kali lebih banyak dari komputer
yang kita gunakan saat ini. Begitu kecilnya superkomputer itu, kita mungkin hanya bisa
melihatnya dengan menggunakan mikroskop cahaya/elektron. Peran teknologi nano dalam
pengembangan teknologi informasi (IT,information technology), sudah tidak diragukan lagi.
Bertambahnya kecepatan komputer dari waktu ke waktu, meningkatnya kapasitas hardisk dan
memori, semakin kecil dan bertambahnya fungsi telepon genggam, adalah contoh-contoh
kongkrit produk teknologi nano di bidang IT.
E. perkembangan teknologi nano di Indonesia
Di Indonesia perkembangan nanoteknologi boleh dikatakan masih sangat premature.Kondisi
ini,tidak jauh berbeda dengan Negara-negara Asean lainnya.Kendati demikian ,kegagalan dalam
mengembangkan ;produk berbasis nanoteknologi pada lima tahun ke depan,berpotensi
menyebabkan pasar domestic hanya menjadi pasar bagi produk nanoteknologi impor sehingga
Indonesia diperkirakan kehilangan nilai tambah sekitar Rp 10 triliun per tahun. Indonesia
memiliki keunggulan komparatif berupa kekayaan sumber daya alam misalkan mineral pasir
besi,kuarsa,tembaga,emas yang dapat digunakan sebagai basis teknologi nanomaterial.Oleh
karena itu,pengembangan nanoteknologi harus diarahkan untuk mengelolah dan memberikan
nilai tambah secara signifikan bagi sumber daya alam Indonesia guna meningkatkan daya saing
bangsa. Nanoteknologi berdampak di bidang ilmu pengetahuan dan teknik rekayasa serta setiap
sisi kehidupan manusia sebagaimana yang kita ketahui dalam dekade pertama abad ke-21 ini.

7
Banyak yang percaya nanoteknologi mampu menjadi solusi dari sekian banyak maslah
dalamkehidupan manusia,diantaranya teknologi pembersih lingkungan,teknologi material yang
kuat dan ringan,menyembuhkan sebagian besar penyakit medis pada manusia.Nanoteknologi
sangat berkembang pesat dan begiru mencengangkan banyak pihak,sehingga mau atau tidak kita
harus mempertimbangkan suatu kebijakan yang untuk selanjutnya berbenah diri menyesuaikan
orientasi teknologi yang akan dipakai dimasa yang akan datang.
Tahun 2012 Indonesia memasuki era teknologi nano. Teknologi yang satu ini tidak sebatas
digunakan membuat nanomaterial bagi piranti mikroelektronik, akan tetapi juga bagi industri
lain, seperti pertanian dan pangan. Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Masyarakat Nano
Indonesia, Dr. Nurul Taufiqu Rochman pada Seminar Nasional Sains dan Teknologi 3 yang
diselenggarakan Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim, belum lama ini. Dalam
presentasinya berjudul “Rekayasa dan Inovasi Nanoteknologi dalam Upaya Peningkatan Daya
Saing Produk-Produk Pertanian dan Pangan, Dia memaparkan mengenai perlunya penguasaan
teknologi rekayasa proses, mengingat saat ini diukur dari segi kesiapan teknologi, daya saing
global, Indonesia hanya menempati peringkat 91. Saat ini sektor pertanian menyumbang 13%
dari total PDB Indonesia. Padahal sektor pertanian dapat menjadi unggulan, mengingat
karakteristik Indonesia sebagai negara agraris. Salah satu usaha yang dapat dilakukan guna
mengedepankan sector pertanian, yakni dengan menerapkan teknologi rekayasa proses, semisal
teknologi nano” tandasnya. Berdasarkan kajian dan survey, Dr. Nurul menambahkan, ada lima
bidang industri yang berpotensi menerapkan teknologi nano, yaitu industri pupuk, pestisida,
pangan, obat herbal dan kemasan.
F. prospek perkembangan teknologi nano di masa depan.
Setiap pengembangan ilmu dan teknologi nano seharusnya selalu memperhatikan dampak
terhadap masyarakat dan lingkungan hidup. Dampak tersebut berupa potensi bahan dan produk
nano sebagai bahan beracun bagi tubuh manusia dan lingkungan serta perubahan karakter
konsumtif masyarakat. Penguasaan teknologi nano dapat berakibat berubahnya tatanan dunia
seperti yang terjadi saat teknologi nuklir dan ruang angkasa turut serta menentukan tatanan dunia
modern. Selain itu, keanekaragaman hayati Indonesia dapat menjadi sumber pengembangan ilmu
dan teknologi nano di Indonesia dan dunia.

8
The Revolution in Techniques Used in Observation and Imagery

9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
III. PENUTUP
3.1. Rangkuman

Nanoteknologi adalah sebuah cabang ilmu yang berfokus pada materi-materi pada ukuran
antara 1 hingga 100 nanometer (1 nm = 10 -9 meter ). Pada dasarnya, nanoteknologi ialah
peluasan sains-sains yang sedia ada ke skala nano. Pada dasarnya, nanoteknologi adalah
perluasan ilmu-ilmu yang ada ke skala nano.

Di Indonesia perkembangan nanoteknologi boleh dikatakan masih sangat


premature.Kondisi ini,tidak jauh berbeda dengan Negara-negara Asean lainnya.Kendati
demikian ,kegagalan dalam mengembangkan ;produk berbasis nanoteknologi pada lima
tahun ke depan,berpotensi menyebabkan pasar domestic hanya menjadi pasar bagi produk
nanoteknologi impor sehingga Indonesia diperkirakan kehilangan nilai tambah sekitar Rp
10 triliun per tahun.

3.2. SoalTesFormatif
1. Tuliskan defenisi nanomaterial;
2. Jika dibandingkan dengan atom dan molekul, berada dimanakah domain nanomaterial
tersebut ?;
3. Sebutkan dan berikan contoh penerapan nanoteknologi.
4. Jelaskan perbedaan antara nanosains dan nanoteknologi.

19
3.3. Bacaan yang disarankan
1. Alain Nouailhat, An introduction to nanoscience and nanotechnology, 2008 by ISTE
Ltd and John Wiley & Sons, Inc
2. Chris Binns, Introduction to nanoscience and nanotechnology, 2010 by John Wiley &
Sons, Inc.
3. Jinghua Guo, X-Rays in Nanoscience: Spectroscopy, Spectromicroscopy, and
Scattering Techniques, 2010 WILEY-VCH Verlag & Co. KGaA, Boschstr. 12, 69469
Weinheim, Germany.
4. Errol Lewars, Computational Chemistry; Introduction to the Theory and Applications
of Molecular and Quantum Mechanics, 2004, Kluwer Academic Publishers.
5. Robert O. Ebewele, Polymer Science and Technology, 2000, CRC Press LLC
6. Xianxia Yuan, Hansan Liu, Jiujun Zhang, Lithium-ion batteries; advanced materials
and technologies, 2011, CRC Press LLC

20

Anda mungkin juga menyukai