Anda di halaman 1dari 5

1A.

Sebutkan fungsi dan ciri-ciri umum jaringan epithelium


- Fungsi :
 Menutupi dan melapisi permukaan, misalnya epitel di kulit
 Absorbsi, misalnya di usus, bagian proksimal tubulus kontortus nephron
 Sekresi, menghasilkan enzim, atau hasil lainnya, contohnya kelenjar endokrin dan
kelenjar eksokrin: kelenjar keringat, kelenjar minyak dan lain-lainnya.
 Sensoris, misalnya neuroepitel
 Kontraktil, misalnya mioepitel
 Sebagai alat difusi
 Penerima impuls sel epitel khusus ditembus dari rangsangan sensorik dimana sel epitel
terdapat ujung saraf sensorik yang berada pada telinga, kulit, lidah, dan hidung.
- Ciri :
 Sel-selnya terletak berdekatan dengan susunan tertentu, memiliki daerah pertautan
yang jelas dan kuat.
 Memiliki permukaan bebas dan sel-selnya dapat membentuk penjuluran sitoplasma
dengan tujuan tertentu.
 Lazimnya berdiri pada membran basal (lamina basalis, membrana proporia).
 Jarang sekali terdapat pembuluh darah di dalamnya.

 Tidak terdapat material di antara sel-sel penyusunnya


 Bentuk sel bervariasi bergantung pada fungsi dan letaknya
 Ada didalam seluruh tubuh
 Sebagai penutup dan kelenjar
 tersusun sel dan molekul ekstraseluler yang berbentuk matriks yang berguna untuk
mengikat jaringan dengan bagian bawahnya
 Ada beberapa jenis epitel yang menunjukkan spesialisasi yaitu berupa tonjolan jaringan
untuk memperluas permukaan, memindahkan partikel asing atau untuk pergerakan
 Mempunyai sebuah permukaan yang tidak berhubungan dengan jaringan lain,
sedangkan pada permukaan lainnya berhubungan dengan membrane bawahnya.

1B. jenis-jenis jaringan epithel dan contoh organ di jaringannya
 Epitel Pipih Selapis
Jaringan epitel pipih selapis berfungsi dalam proses difusi CO2 ataupun O2 dan filtrasi
darah. Letak jaringan ini di paru-paru dan ginjal dapat di temukan pembuluh limfe,
perikardium, alveolus, kapsul glomerulus dan endotel.
 Epitel Kubus Selapis
Jaringan kubus selapis adalah sel penyusunnya terdiri atas sel yang berbentuk menyerupai
kubus. Jaringan ini yang berfungsi sebagai alat sekresi pada ginjal dan sebagai pelindung.
Jaringan ini berada di ovarium, saluran nefron pada ginjal, retina mata dan kelenjar tiroid.
 Epitel Selapis Silindris
Jaringan epitel selapis silindris berfungsi sebagai sekresi, absorpsi, membersihkan dan
memindahkan benda asing yang masuk dalam tubuh. Jaringan ini berada di lambung,
kelenjar sistem pencernaan, rahim, kantong empedu dan saluran pernafasan bagian atas.
 Epitel Batang Silia
Jaringan epitel batang silia adalah jaringan yang menghasilkan lendir pada hidung dan
bertugas sebagai filter terhadap patogen yang masuk sehingga dapat dikeluarkan lagi.
Jaringan ini terletak pada rongga hidung dan saluran pernafasan.
 Epitel Pipih Berlapis
Jaringan epitel pipih berlapis tersusun dari beberapa sel pipih dan berlapis lapis sel yang
sangat banyak dan rapat. Berfungsi sebagai proteksi tubuh atau mencegah terjadinya
gesekan. Jaringan ini teletak di esofagus, vagina dan epidermis.
 Epitel Kubus Berlapis
Jaringan epitel kubus berlapis adalah jaringan yang tersusun beberapa sel berbentuk kubus
yang berlapis lapis. Jaringan ini berfungsi untuk membantu proses sekresi. Jaringan ini
berada pada saluran kelenjar minyak, ovarium, testis dan kelenjar keringat.
 Epitel slindris berlapis
Jaringan epitel silindris berlapis adalah jaringan berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
absorpsi, ekskresi, sebagai pelindung terhadap gerak zat dan sebagai saluran ekskresi
kelenjar susu. Jaringan ini berada di permukaan laring, faring, kelenjar susu dan kelenjar
ludah.
 Epitel transisional
Jaringan epitel transisional terususun atas sel dengan bentuk yang tidak beraturan dan juga
bisa mengembang ataupun berubah bentuknya. Jaringan ini berfungsi mengubah bentuk
dalam kondisi tertentu. Epitel transisional terletak pada ginjal, kandung kemih dan uretra.
 Epitel kelenjar
Jaringan epitel kelenjar adalah jaringan yang berfungsi dalam sekresi zat yang dapat
membantuk proses biologis makhluk hidup. Kelenjar ini terbagi menjadi 2 yaitu kelenjar
endokrin dan kelenjar eksokrin. Terletak pada pankreas, feromon, lidah dan kulit.

2a. macam macam unsur seluler :


 Fibroblast : Fibroblast adalah sel yang paling sering ditemukan dan paling penting dalam
jaringan ikat. Fibroblast berfungsi untuk mensintesis matriks ekstraseluler seperti serabut
kolagen, serabut elastis dan zat-zat amorf. Selain itu ia berperan mengikat matriks
ekstraseluler untuk membentuk jaringan dan mempercepat penyembuhan luka.
 Makrofag : Dibedakan berdasarkan kesanggupannya yang besar untuk berpinositosis dan
fagositosissebab bentuknya berubah-ubah sesuai dengan keadaan fungsional dan lokasinya.
Makrofag memiliki kemampuan untuk mengembara dengan gerakan amoeboidMakrofag
bekerja sebagai fagosit dan tersebar di seluruh bagian tubuh,Fungsi biologis makrofag
meliputi (i) fungsi fagositik non spesifik misalnya sel makrofag alveolar yang terdapat di
paru-paru dan berperan memfagositosis asap rokok, polusi industri, debu dan sebagainya
(ii) fungsi fagositik spesifik, dilakukan oleh sel makrofag yang memiliki reseptor permukaan
sel yang mengenal residu protein dan karbohidrat tertentu dari dinding sel bakteri
 Sel plasma : Sel plasma terdapat dalam jumlah yang sedikit di dalam jaringan ikat, namun
mereka banyak dijumpai pada tempat-tempat yang mudah dan sering ditembus bakteri dan
protein asing misalnya mukosa usus.Sel plasma berfungsi untuk sintesis antibody. Setiap
antibody disintesis khas untuk satu anti gen yang menyababkan produksi antibody yang
bereaksi dengannya. Proses sintesis antibody terjadi oleh adanya hubungan seluler antara
makrofag yang memfagosit antigen dengan sel plasma. Oleh sebab itu makrofag disebut
sebagai penyaji antigen
 Mast cell : Sel mast adalah sel khusus yang berisi bahan kimia vasoaktif. Sel ini dijumpai
pada jaringan ikat longgar yang mengelilingi pembuluh darah terutama di paru-paru,
saluran cerna, dan kulit.
 Sel lemak: Biasanya dijumpai pada bagian hypodermis kulit.
 Leukosit : Salah satunya adalah jaringan limfosit. Limfosit ada yang berumur panjang hingga
beberapa bulan disebut limfosit T, dan ada yang berumur pendek disebut limfosit B. limfosit
T berperan dalam reaksi imun sedangkan limfosit B menghasilkan sel plasma yang dapat
membentuk antibody sesuai dengan antigen.

 Kromatofor
Jenis-jenis serabut pada jaringan ikat
 Serabut kolagen : merupakan serabut yang paling banyak dijumpai dalam jaringan ikat.
Dalam keadaan segar berupa benang-benang yang tidak berwarna. Tetapi bila terdapat
dalam jumlah besar, ia tampak berwarna putih misalnya pada tendon.
 Serabut elastik : Serabut elastik mudah dibedakan dari serabut kolagen, sebab serabut
elastik lebih tipis dan tidak memiliki garis-garis longituginal. Selain itu serabut elastik
bercabang-cabang dan satu sama lainnya bersatu membentuk suatu jaringan yang tidak
teratur. Dalam keadaan segar dan dalam jumlah yang banyak tampak berwarna kuning.
 Serabut retikuler : Serabut retikuler sangat halus dengan diameter kurang lebih sama
dengan fibril pada kolagen, dan terutama dijumpaisumsum tulang merah.
Gambar dan jelaskan perbedaan struktur sel dan serabut pada jaringan ikat

2b. gambar dan jelaskan salah satu organ yang tersusun oleh jaringan ikat (dicatatan)
3. hubungan antara oto dan saraf dalam aktifitas kontraksi

4. Histologi duodenum
Dinding dari duodenum terdiri atas 4 lapisan. Lapisan pertama adalah lapisan
mukosa dengan muskularis mukosa, lamina propia serta epitel. Lapisan kedua adalah
jaringan ikat submukosa dengan kelenjar duodenal (Brunner). Lapisan ketiga adalah dua
lapis otot polos pada muskularis eksterna. Lapisan terakhir adalah serosa peritoneum

visceralis.
Histologi jejunum
Histologi duodenum segmen bawah, jejunum dan ileum memiliki
karakteristik yang hampir sama dengan duodenum segmen atas. Hanya kelenjar
duodenal (Brunner) yang hanya terdapat pada submukosa duodenum segmen atas
dan tidak ditemukan di jejunum maupun ileum.
Inti dari plica circularis dibentuk oleh jaringan ikat padat submukosa yang
terdapat arteri dan vena di dalamnya.
Diantara vili-vili terdapat kelenjar intestinal. Di dasar kelenjar intestinal
terdapat sel paneth yang merupakan kelenjar eksokrin memproduksi lisozim. Sel
paneth juga memiliki fungsi fagositosis dengan demikian sel ini memiliki fungsi
penting untuk mengontrol flora mikroba pada usus halus.

Histologi ileum
Ileum memuliki karakteristik yaitu agregasi dari nodul limfatik yang disebut
plaque peyeri. Setiap plaque peyeri adalah agregasi dari beberapa nodul limfatik yang
berada pada inding ileum berlawanan dengan penempelan mesenterium. Sebagian
besar dari nodul limfatik menampilkan sentrum germinativum. Nodul limfatik
umumnya bersatu dan batas antara keduanya menjadi sukar dibedakan. Nodul limfatik
berasal dari jaringan limfatik pada lamina propia. Plaque peyeri mengandung banyak
limfosit B, beberapa limfosit T, makrofag dan sel plasma. Tidak terdapat vili pada area

lumen usus halus dimana nodul mencapai permukaan mukosa.

Anda mungkin juga menyukai