Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya
dengan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah metode
komputasi ini. Tujuan dari pembuatan tugas ini adalah untuk mempelajari dan
mengetahui cara menggunakan program dhelpi untuk mempermudah perhitungan
yang membutuhkan perilaku khusus, berdasarkan yang telah ditugaskan serta
memenuhi syarat kelulusan mata kuliah yang digunakan untuk menambah wawasan
konsep yang dipelajari selama kuliah.
Penulisan tugas ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang membantu kami
melalui masukan-masukan dan kritik yang diberikan kepada kami. Kami
mengucapkan terima kasih khususnya kepada ibu fitri serta kepada bapak Yeyet
Hudayat yang telah membimbing dalam pengerjaan tugas Perancangan Perkerasan
Jalan hingga selesai.
Penulis menyadari adanya kekurangan dalam peyusunan tugas ini baik dari
segi isi maupun metode penulisannya. Maka dari itu, penulis sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun sehingga tugas ini dapat menjadi lebih baik lagi.
Sekian dan terima kasih.
Penulis
i
0 DAFTAR ISI
ii
0 DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 2.1 Konfigurasi beban sumbu .......................................................................... 3
GAMBAR 2.2 jenis sumbu kendaraan ............................................................................... 4
GAMBAR 2 3 Faktor koreksi lendutan terhadap temperatur standar ................................ 5
GAMBAR 2.4 Temperatur perkerasan rata-rata tahunan................................................... 9
GAMBAR 2.5 Modulus resillent ..................................................................................... 10
GAMBAR 2.6 jenis lapisan ............................................................................................. 10
iii
1 DAFTAR TABEL
TABEL 2.1 Faktor koreksi ................................................................................................. 6
TABEL 2.2 temperatur lapisan beraspal ............................................................................ 7
iv
1BAB 1
2 PENDAHULUAN
Latar belakang
Delphi adalah suatu bahasa pemograman (development language) yang
digunakan untk merancang suatu aplikasi program. Delphi termasuk dalam
pemrograman bahasa tingkat tinggi (high level language). Maksud dari bahasa
tingkat tinggi yaitu perintah-perintah programnya menggunakan bahasa yang
mudah dipahami oleh manusia. Bahasa pemrograman Delphi disebut bahasa
prosedural artinya mengikuti urutan tertentu. Dalam membuat aplikasi perintah-
perintah, Delphi menggunakan lingkungan pemrograman visual.
Delphi merupakan generasi penerus dari Turbo Pascal. Pemrograman
Delphi dirancang untuk beroperasi dibawah sistem operasi Windows. Program ini
mempunyai beberapa keunggulan, yaitu produktivitas, kualitas, pengembangan
perangkat lunak, kecepatan kompiler, pola desain yang menarik serta diperkuat
dengan bahasa perograman yang terstruktur dalam struktur bahasa perograman
Object Pascal.
Sebagaian besar pengembang Delphi menuliskan dan mengkompilasi kode
program di dalam lingkungan pengembang aplikasi atau Integrated Development
Environment (IDE). Lingkungan kerja IDE ini menyediakan sarana yang
diperlukan untuk merancang, membangun, mencoba, mencari atau melacak
kesalahan, serta mendistribusikan aplikasi. Sarana-sarana inilah yang
memungkinkan pembuatan prototipe aplikasi menjadi lebih mudah dan waktu yang
diperlukan untuk mengembangkan aplikasi menjadi lebih singkat.
Maksud dan tujuan
Maksud dari pembuatan tugas ini adalah agar mahasiswa dapat mengerti
mengenai progran keteknik sipilan mengenai cara mendesain tebal lapis tambah
pada perkerasan lentur sesuai dengan metode Pd.T-05-2005 dengan menggunakan
aplikasi Dhelpi.
Tujuan dari penulisan tugas ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuiah
metode komputasi,program studi teknik sipil. Selain itu penulisan ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan kami mengenai cara pembuatan aplikasi keteknik
sipilan mengenai peningkatan dan pemeliharaan jalan yang ada di lapangan.
1
Batasan Masalah
1. Menghitung nilai CESA sesuai metode Pd.T-05-2005-B
2. Mengolah data lendutan balik hasil pengukuran dengan bengkleman beam,
dan menentukan segmen jalan dengan memperhatikan tingkat keseragaman
nilai balik
3. Merencanakan tebal lapis tambah sesuai metode Pd.T-05-2005-B
2
3 BAB 2
PEMBAHASAN TEORI
Vehicle Damage Factor (VDF)
VDF adalah perbandingan tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh
suatu lintasan beban sumbu tunggal kendaraan dalam satu kali lintasan beban
standar sumbu tunggal yaitu sebesar 8,16 ton (18000 lb.). Menurut Idris, M., dkk.
(2009). Kerusakan ini disebabkan oleh salah satu faktor yaitu terjadinya beban
berlebih (overloading) pada kendaraan yang mengangkut muatan melebihi
ketentuan batas beban yang ditetapkan yang secara signifikan akan
meningkatkan daya rusak (VDF) kendaraan yang selanjutnya akan
memperpendek umur pelayanan jalan.
Menghitung VDF menggunakan data Konfigurasi beban sumbu kendaraan
sebagai berikut :
3
Terdapat dua rumus yang dapat digunakan untuk menentukan VDF. yaitu:
𝑃 4
VDF = [𝑘 ]
CESA
Cesa adalah Akumulasi ekivalen beban sumbu standar, Dalam menentukan
akumulasi beban sumbu lalu lintas (CESA) selama umur rencana ditentukan. Beban
berlebih (overload) akan menyebabkan kerusakan dini akan terjadi pada jalan,
karena jalan terbebani oleh kenderaan yang mengangkut beban berlebih, hal ini
akan menyebabkan perhitungan beban gandar standar ekivalen (CESA) rencana
akan tercapai sebelum umur jalan yang direncanakan pada saat mendesign jalan.
Lendutan
Lendutan Lendutan yang digunakan dalam perhitungan ini adalah lendutan
hasil pengujian dengan alat Falling Weight Deflectometer (FWD) atau Benkelman
4
Beam (BB). Apabila pada waktu pengujian lendutan ditemukan data yang
meragukan maka pada lokasi atau titik tersebut dianjurkan untuk dilakukan
pengujian ulang atau titik pengujian dipindah pada lokasi atau titik disekitarnya.
dL = df1 x Ft x Ca x FKB-FWD
5
TABEL 2.1 Faktor koreksi
Catatan :
− Kurva A adalah faktor koreksi (Ft) untuk tebal lapis beraspal (HL) kurang dari
10 cm.
− Kurva B adalah faktor koreksi (Ft) untuk tebal lapis beraspal (HL) minimum 10
cm
6
TABEL 2.2 temperatur lapisan beraspal
7
Lendutan wakil
Untuk menentukan besarnya lendutan yang mewakili suatu sub ruas/seksi
jalan, digunakan Rumus yang disesuaikan dengan fungsi/kelas jalan, yaitu:
dengan pengertian :
s = deviasi standar
8
GAMBAR 2.4 Temperatur perkerasan rata-rata tahunan
dengan pengertian :
9
GAMBAR 2.5 Modulus resillent
10
4 3 BAB 3
FLOWCHART DAN ALGORITMA
FLOWCHART
MULAI
11
1 Arah 2 Arah
𝑀𝑃
𝐶𝐸𝑆𝐴 = 𝑚 × 365 × 𝐸 × 𝐶
𝑇𝑟𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟−𝑟𝑎𝑖𝑙𝑒𝑟
×𝑁
Hitung Ft
12
Masukan Waktu Pemeriksaan
𝑠
Hitung Keseragaman lendutan 𝐹𝑘 = (𝑑 𝑥 𝑅) 𝑥 100%
Selesai
13
Algoritma
1. Masukan data LHR kendaraan tahunan
𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 (𝑡𝑜𝑛) 4
STRT = [ ]
5,4
Maka akan didapat nilai C sesuai dengan tabel koefisien distribusi kendaraan.
4. Menghitung CESA
𝑀𝑃
1
7. Hitung 𝑇𝐿 = 3 𝑥 (𝑇𝑝 + 𝑇𝑏 + 𝑇𝑡)
14
8. Hitung FT
Faktor penyesuaian lendutan terhadap temperatur 30.5⁰ , yaitu sesuai rumus
= 4,184 𝑥 𝑇𝐿 −0,4025 , untuk HL < 10 cm
𝑑𝐵 = 2𝑥 (𝑑3 − 𝑑1 )𝑥 𝐹𝑡 𝑥 𝐶𝑎 𝑥 𝐹𝐾𝐵−𝐵𝐵
FK = Faktor keseragaman
15
= 0% - 10% Keseragaman yang diijinkan
Dwakil = 𝑑𝑅 + 2𝑠
∑𝑛𝑠
1 𝑑
𝑛𝑠
16
Ho = tebal lapis tambah sebelum dikoreksi temperatur rata-rata
tahunan Bandung, dalam satuan centimeter.
17
5 BAB 4
CONTOH PERHITUNGAN DAN PENGAPLIKASIAN
Contoh Perhitungan VDF
Umur Rencana (n) = 10 tahun
2. Bus (1.2)
18
= 1.11343925242657
(1+𝑟)𝑛−1 −1
𝑁 = 0.5 (1 + (1 + 𝑟)𝑛 + 2(1 + 𝑟) )
𝑟
10
(1 + 5)10−1 − 1
𝑁 = 0.5 (1 + (1 + 5) + 2(1 + 5) )
5
= 12.892
19
2. Bus (1.2)
VDF : 0.1184040395
(1+𝑟)𝑛−1 −1
𝑁 = 0.5 (1 + (1 + 𝑟)𝑛 + 2(1 + 𝑟) )
𝑟
(1 + 5)10−1 − 1
𝑁 = 0.5 (1 + (1 + 5)10 + 2(1 + 5) )
5
= 12.892
VDF : 1.11343925242657
(1+𝑟)𝑛−1 −1
𝑁 = 0.5 (1 + (1 + 𝑟)𝑛 + 2(1 + 𝑟) )
𝑟
(1 + 5)10−1 − 1
𝑁 = 0.5 (1 + (1 + 5)10 + 2(1 + 5) )
5
= 12.892
20
C = 0.5 (diperoleh dari tabel 2. Pd.T-05-2005-B. halaman 4)
𝐿𝐻𝑅2021 = 𝐿𝐻𝑅2019 × (1 + 𝑖)𝑛 = 225 × (1 + 5)2 = 248,0625
𝐶𝐸𝑆𝐴 = 𝐿𝐻𝑅2021 × 𝑁 × 𝐶 × 365 × 𝑉𝐷𝐹
= 248,0625 × 12.896 × 0.5 × 1.11343925242657 X365
= 650048,1656 LHR/UR/LR
VDF : 9.08193294763825
(1+𝑟)𝑛−1 −1
𝑁 = 0.5 (1 + (1 + 𝑟)𝑛 + 2(1 + 𝑟) )
𝑟
(1 + 5)10−1 − 1
𝑁 = 0.5 (1 + (1 + 5)10 + 2(1 + 5) )
5
= 12.892
21
SCREENSHOOT APLIKASI
22
GAMBAR 4.3 Koding perhitungan delphi
23
GAMBAR 4.5 Koding perhitungan delphi
24
GAMBAR 4.7 Koding perhitungan delphi
25
GAMBAR 4.9 Koding perhitungan delphi
26
GAMBAR 4.11 Koding perhitungan delphi
27
6 BAB 5
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam perkembanganya setiap disiplin ilmu akan saling terintegrasi guna
menciptakan sistem atau alat yang akan lebih mengefisiensikan pekerjaan manusia.
Salah satunya program yang kami buat ini, yakni mencoba memadukan konsep-
konsep teknik sipil dalam perhitungan lapis tambah perkerasan lentur proyek jalan
raya dengan media teknologi berupa program/sistem hitung yang biasanya menjadi
ranah pekerjaan teknik informatika.
Dalam pengoperasiannya dengan bahasa komputasi perhitungan-
perhitungan yang berpedoman pada SNI Pd T-05-2005-B tentang tebal perkerasan
dituangkan dalam program pembuat aplikasi (Delphi) sehingga data mentah yang
diinput dan cukup dengan menekan beberapa tombol akan dengan otomatis
menghitung dan menghasilkan nilai tebal perkerasan (overlay) yang dibutuhkan.
Saran
Saran yang dapat kami berikan adalah kita harus lebih mengerti tentang
bahasa pemrograman saat membuat aplikasi agar memudahkan dalam proses
pembuatannya. Dan saat melakukan penulisan koding kita juga harus teliti karena
seringkali terjadi kesalahan dan berakibat aplikasi yang akan kita buat menjadi sulit
untuk dijalankan
28