INFEKSI NIFAS
Infeksi nifas (infeksi puerperalis) adalah infeksi luka jalan lahir pasca persalinan,
biasanya dari endometrium bekas insersi plasenta. Demam dalam nifas sebagian
besar disebabkan infeksi nifas, maka demam dalam nifas merupakan gejala penting
penyakit ini. Demam dalam nifas sering juga disebut morbiditas nifas merupakan
index kejadian infeksi nifas. Demam dalam nifas selain oleh infeksi nifas dapat juga
disebabkan oleh pyelitis, Infeksi jalan pernafasan, malaria, typhus dan lain-lain
masuknya kuman – kuman ke dalam alat – alat genital pada waktu persalinan dan
nifas.Masuknya kuman – kuman dapat terjadi dapat terjadi dalam kehamilan, waktu
persalinan dan nifas. Demam nifas adalah demam dalam masa nifas oleh sebab
apapun. Morbiditas puerpuralis adalah kenaikan suhu badan sampai 38C atau lebih
selama 2 hari dalam 10 hari pertama postpartum, kecuali pada hari pertama. Suhu
Infeksi masa nifas (pireksia nifas) didefinisikan sebagai kenaikan suhu tubuh
sampai 38C atau lebih, yang berlangsung selama 24 jam atau kambuh kembali
sejak akhir 1 sampai akhir hari ke 10 setelah melahirkan atau abortus (Jones, L.
Derek, 2002).
ENDOMETRITIS
A. Definisi
oleh infeksi bakteri pada jaringan. Endometritis paling sering ditemukan setelah
B. Etiologi
Endometritis disebabkan oleh infeksi yagn terjadi pada hari pertama dan
kedua setelah persalinan biasanya disebabkan oleh streptokokus grup A. infeksi lain
yang terjadi pada hari ke 3 dan ke 4 setelah persalinan biasanya disebabkan oleh
pathogen enterik (Escherichia coli) atau anaerob. Endometritis yang terjadi lebih dari
C. Faktor predisposisi
Ø Sectio cessaria,
Ø Ketuban pecah,
Ø Partus lama,
Ø Anemia,
Ø Perdarahan,
D. Gambaran klinis
Gambaran klinik tergantung jenis dan virulensi kuman, daya tahan penderita,
dan derajat trauma pada jalan lahir. Kadang – kadang lokia berthan oleh darah, sisa
– sisa plasenta, dan selaput ketuban. Keadaan ini dinamakan lokiometradan dapat
menyebabkan kenaikan suhu yang segera hilang setelah diatasi. Uterus pada
endometritis akan membesar, serta nyeri pada perabaan dan lembek. Pada
endometritis yang tidak meluas penderita pada hari pertama merasa kurang sehat
dan nyeri. Mulai hari ke-3 suhu meningkat, nadi cepat, akan tetapi dalam beberapa
hari suhu dan nadi menurun dan dalam kurang lebih satu minggu keadaan sudah
normal kembali. Lokia pada endometritis, biasanya bertambah dan kadang berbau.
Hal yang terakhir ini tidak boleh menimbulkan anggapan bahwa infeksinya berat.
Malahan infeksi berat kadang disertai oleh lokia yang sedikit dan tidak
berbau(Wiknjosastro, 2006).
kuman penyebabnya. Biasanya demam mulai 48 jam pasca persalinan dan bersifat
naik turun(remittens). His royan lebih nyeri dari biasa dan lebih lama dirasakan.
Lokia bertambah banyak, berwarna merah atau coklat, dan berbau. Lokia yang
berbau tidak selalu menyertai endometritis sebagai gejala. Sering ada subinvolusi.
Leukosit naik antara 15000 – 30000/mm3. Sakit kepala, kurang tidur dan kurang
nafsu makan dapat mengganggu penderita. Jika infeksi meluas, suhu turun
Gejala endometritis antara lain demam dan kedinginan, malaise, dan nyeri
abdomen bagian bawah. Tandanya meliputi demam, uterus lunak, rabas vagina
yang purulen, dan lokia rubra yang parah. Jika terdapat organism anaerob atau
F. Penatalaksanaan
member antibiotika sebelum hasil kultur diperoleh untuk mengetahui organism yang
Pasien dengan infeksi yang ringan hingga ke berat, biasanya jika mereka bersalin
per vagina secara normal dapat ditangani dengan pemberian antibiotika melalui
intravena diikuti dengan pemberian oral jika sudah tidak demam lagi selama 24 jam
Sumber: : http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/07/endometrisis-komplikasi-
nifas.html#ixzz2iMjXdX2q
ENDOMETRISIS : Komplikasi Nifas
INFEKSI NIFAS
Infeksi nifas (infeksi puerperalis) adalah infeksi luka jalan lahir pasca persalinan,
biasanya dari endometrium bekas insersi plasenta. Demam dalam nifas sebagian
besar disebabkan infeksi nifas, maka demam dalam nifas merupakan gejala penting
penyakit ini. Demam dalam nifas sering juga disebut morbiditas nifas merupakan
index kejadian infeksi nifas. Demam dalam nifas selain oleh infeksi nifas dapat juga
disebabkan oleh pyelitis, Infeksi jalan pernafasan, malaria, typhus dan lain-lain
masuknya kuman – kuman ke dalam alat – alat genital pada waktu persalinan dan
nifas.Masuknya kuman – kuman dapat terjadi dapat terjadi dalam kehamilan, waktu
persalinan dan nifas. Demam nifas adalah demam dalam masa nifas oleh sebab
apapun. Morbiditas puerpuralis adalah kenaikan suhu badan sampai 38C atau lebih
selama 2 hari dalam 10 hari pertama postpartum, kecuali pada hari pertama. Suhu
Infeksi masa nifas (pireksia nifas) didefinisikan sebagai kenaikan suhu tubuh
sampai 38C atau lebih, yang berlangsung selama 24 jam atau kambuh kembali
sejak akhir 1 sampai akhir hari ke 10 setelah melahirkan atau abortus (Jones, L.
Derek, 2002).
ENDOMETRITIS
A. Definisi
oleh infeksi bakteri pada jaringan. Endometritis paling sering ditemukan setelah
B. Etiologi
Endometritis disebabkan oleh infeksi yagn terjadi pada hari pertama dan
kedua setelah persalinan biasanya disebabkan oleh streptokokus grup A. infeksi lain
yang terjadi pada hari ke 3 dan ke 4 setelah persalinan biasanya disebabkan oleh
pathogen enterik (Escherichia coli) atau anaerob. Endometritis yang terjadi lebih dari
C. Faktor predisposisi
Ø Sectio cessaria,
Ø Ketuban pecah,
Ø Partus lama,
Ø Anemia,
Ø Perdarahan,
D. Gambaran klinis
Gambaran klinik tergantung jenis dan virulensi kuman, daya tahan penderita,
dan derajat trauma pada jalan lahir. Kadang – kadang lokia berthan oleh darah, sisa
– sisa plasenta, dan selaput ketuban. Keadaan ini dinamakan lokiometradan dapat
menyebabkan kenaikan suhu yang segera hilang setelah diatasi. Uterus pada
endometritis akan membesar, serta nyeri pada perabaan dan lembek. Pada
endometritis yang tidak meluas penderita pada hari pertama merasa kurang sehat
dan nyeri. Mulai hari ke-3 suhu meningkat, nadi cepat, akan tetapi dalam beberapa
hari suhu dan nadi menurun dan dalam kurang lebih satu minggu keadaan sudah
normal kembali. Lokia pada endometritis, biasanya bertambah dan kadang berbau.
Hal yang terakhir ini tidak boleh menimbulkan anggapan bahwa infeksinya berat.
Malahan infeksi berat kadang disertai oleh lokia yang sedikit dan tidak
berbau(Wiknjosastro, 2006).
kuman penyebabnya. Biasanya demam mulai 48 jam pasca persalinan dan bersifat
naik turun(remittens). His royan lebih nyeri dari biasa dan lebih lama dirasakan.
Lokia bertambah banyak, berwarna merah atau coklat, dan berbau. Lokia yang
berbau tidak selalu menyertai endometritis sebagai gejala. Sering ada subinvolusi.
Leukosit naik antara 15000 – 30000/mm3. Sakit kepala, kurang tidur dan kurang
nafsu makan dapat mengganggu penderita. Jika infeksi meluas, suhu turun
Gejala endometritis antara lain demam dan kedinginan, malaise, dan nyeri
abdomen bagian bawah. Tandanya meliputi demam, uterus lunak, rabas vagina
yang purulen, dan lokia rubra yang parah. Jika terdapat organism anaerob atau
F. Penatalaksanaan
member antibiotika sebelum hasil kultur diperoleh untuk mengetahui organism yang
Pasien dengan infeksi yang ringan hingga ke berat, biasanya jika mereka bersalin
per vagina secara normal dapat ditangani dengan pemberian antibiotika melalui
intravena diikuti dengan pemberian oral jika sudah tidak demam lagi selama 24 jam
Sumber: : http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/07/endometrisis-komplikasi-
nifas.html#ixzz2iMjXdX2q