A. PENDAHULUAN
Pada hakikatnya, belajar adalah suatu aktivitas yang bertujuan untuk mengubah tingkah laku
(behavioral change) pada diri peserta didik. Perubahan tingkah laku tersebut tentunya harus
berdasarkan usaha dari peserta didik. Seorang guru hanya sebagai fasilitator dan motivator untuk
Tidak bisa kita pungkiri bahwa tujuan utama dari kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah
agar peserta didik dapat menguasai bahan-bahan belajar sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.1[1] Untuk mencapai hal tersebut, seorang guru harus melakukan berbagai
usaha mulai dari menyusun rencana pembelajaran, menentukan strategi yang sesuai dengan materi
yang di ajarkan, pemilihan media yang sesuai sampai pelaksanaan evaluasi pembelajaran dan
umpan balik.
Media dan alat pengajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam proses belajar
mengajar agar dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian siswa sehingga proses
interaksi, komunikasi dan edukasi antara guru selaku pembuat media dan siswa dapat berlansung
secara efektif dan efisien yang tentunya sangat berguna dalam memperlancar proses pembelajaran.
Berkaitan dengan hal di atas, maka penulis akan membahas secara sederhana tentang pemilihan
media dan alat pengajaran yang akan dibahas pada pembahasan berikutnya.
B. PEMBAHASAN
Media pengajaran secara umum adalah alat bantu dalam proses belajar mengajar. Media
pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
(message), merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat
pengalaman belajar agar menjadi lebih konkrit. Pengajaran dengan menggunakan media
pengajaran tidak hanya sekedar menggunakan kata-kata (symbol verbal) saja, sehingga dapat
diharapkan hasil pengalaman belajar lebih berarti bagi siswa.3[3] Dalam hal ini Gagne dan Briggs
(1997) menekankan pentingnya media pengajaran sebagai alat untuk merangsang proses
belajar.4[4]
Usaha membuat pengajaran lebih konkrit menggunakan media pengajaran banyak dilakukan
orang. Berbagai jenis media pengajaran mempunyai nilai keguanaan masing-masing. Untuk
memahami berbagai jenis media pengajaran dan nilainya dalam pengajaran, ada baiknya dipahami
konsep tentang pengklasifikasian media pengajaran berdasarkan nilai yang dimiliki masing-
1. JENIS-JENIS MEDIA
Media pengajaran sangat beraneka ragam. Pengklasifikasian media pengajaran hingga sekarang
belum ada pembakuan, yakni belum ada kesepakatan atau ketentuan yang berlaku secara umum
dan khusus. Oleh karena itu, pengklasifikasian media pengajaran yang ada sekarang berdasrkan
Berdasarkan hasil penelitian para ahli, ternyata media pengajaran yang beraneka ragam itu hamper
semua bermanfaat. Beberapa kesimpulan hasil penelitian para ahli, pada intinya menyatakan
bahwa berbagai macam media pengajaran memberi bantuan sangat besar kepada siswa dalam
proses pembelajaran.5[5]
Aneka ragam media pengajaran dapat diklasifikasikan berdasrkan ciri-ciri tertentu, antara lain:
1) Media audio, yaitu jenis media pengajaran yang menggunakan indera pendengaran. Jenis media
pengajaran ini menghasilkan pesan berupa bunyi atau suara. Contoh: radio, tape recorder, telepon.
2) Media visual, yaitu jenis media pengajaran yang menggunakan kemampuan indera mata atau
penglihatan. Jenis media pengajaran ini menghasilkan pesan berupa bentuk atau rupa yang dapat
3) Media audio visual, yaitu sejenis media pengajaran yang menggunakan kemampuan indera
pendengaran dan indera penglihatan. Jenis media pengajaran ini menghasilkan pesan berupa suara
1) Media pengajaran dengan daya atau kemampuan liputannya luas, yaitu dapat menjangkau tempat
yang luas dengan jumlah orang atau siswa yang banyak. Contoh: televise, radio.
2) Media pengajaran dengan daya atau kemampuan liputannya terbatas, yaitu hanya dapat
menjangkau tempat atau ruangan tertentu dan terbatas dengan jumlah orang atau siswa yang tidak
c. Berdasarkan penggunaan atau pemakai yang memanfaatkan media pengajaran, jenisnya terdiri
atas:8[8]
1) Media pengajaran yang digunakan untuk pengajaran secara massal atau banyak orang. Contoh:
2) Media pengajaran yang digunakan untuk pembelajaran secara individual atau perorangan. Contoh:
1) Big media, yaitu media pengajaran yang rumit dan biayanya mahal, serta penggunaannya relatif
susah dan membutuhkan tenaga yang terlatih. Contoh: film, video, komputer.
2) Little media, yaitu media pengajaran yang sederhana dan tidak rumit serta biayanya tidak mahal
dan relatif murah, seperti penggunaanya relatif mudah dan tidak perlu tenaga terlatih. Contoh:
1) Media by desaign, yaitu media pengajaran yang dirancang, dipersiapkan, dan dibuat sendiri oleh
guru lalu digunakan unruk proses pembelajaran. Contohnya semua media pengajaran yang
2) Media by utilization atau media pengajaran yang dimanfaatkan, yaitu media pengajaran yang dibuat
oleh orang lain atau suatu lembaga/institusi, sedangkan guru hanya tinggal menggunakan atau
1) Media dua dimensi, yaitu jenis media pengajaran yang hanya mempunyai dua ukuran yaitu panjang
2) Media tiga dimensi, yaitu jenis media pengajaran yang mempunyai minimal tiga ukuran yaitu
panjang, lebar, isi/tinggi. Contoh: model (yang menyerupai aslinya), realia (benda asli).
menggunakan alat proyektor, sehingga gambarnya akan tampak pada layar. Contoh: film, film
2) Media tidak diproyeksikan, yaitu jenis media pengajaran yang tidak bisa diproyeksikan atau
Rudi Brets membuat klasifikasi media pengajaran berdasarkan adanya tiga ciri, yaitu suara (audio),
bentuk (visual), dan gerak (motion). Atas dasar ini Brets membuat delapan kelompok media
pengajaran, yaitu:13[13]
1) Media pengajaran audio motion visual, yaitu media yang mempunyai suara, ada gerak dan bentuk
objektif dapat dilihat. Media pengajaran semacam ini paling lengkap. Jenis media pengajaran
termasuk ke dalam kelompok ini adalah televise, video tape, dan film bergerak.
2) Media pengajaran audio still visual, yaitu media yang mempunyai suara, objeknya dapat dilihat,
namun tidak ada gerakan, seperti film strip bersuara, slide bersuara, dan rekaman televise dengan
3) Media pengajaran audio semi motion, mempunyai suara dan gerakan, namun tidak dapat
menampilkan suatu gerakan secara utuh. Salah satu contoh dari media jenis ini ialah papan tulis
4) Media pengajaran motion visual, yaitu media yang mempunyai gambar objek bergerak tanpa
6) Media pengajaran semi motion, yaitu yang menggunakan garis dan tulisan, seperti tele-
autograf.14[14]
7) Media pengajaran audio, hanya menggunakan suara, seperti radio, telepon, audio tape.
8) Media pengajaran cetakan, yang tampil dalam bentuk bahan-bahan tercetak/tertulis seperti buku,
Dari uraian-uraian yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa berbagai jenis media
tersebut pada dasarnya dapat digolongkan dalam tiga kelompok besar, yaitu media cetak, media
1. Media Cetak
Bagi kebanyakan orang, istilah “media cetak”, biasanya diartikan sebagai bahan yang diproduksi
melalui percetakan professional, seperti buku, majalah, dan modul. Sebenarnya, disamping itu,
masih ada bahan lain yang juga dapat digolongkan ke dalam istilah “cetak”, seperti tulisan / gambar
Ada beberapa keuntungan dan kelemahan dalam penggunaan media cetak ini:15[15]
a. Keuntungan
Keuntungan dari media cetak ini, disamping relatif murah pengadaannya, juga lebih mudah dalam
penggunaannya, dalam arti tidak menggunakan peralatan khusus, seperti luwes dalam pengertian
b. Kelemahan
Kelemahannya adalah jika kurang dirancang dengan baik, cenderung untuk membosankan.
Disamping itu, media ini kurang dapat memberikan suasana yang “hidup” bagi peserta didik.
2. Media Elektronik
Ada berbagai macam media elektronik yang lazim dipilih dan digunakan dlam pengajaran, antara
lain:16[16]
b. Film strips
c. Rekaman
d. Overhead transparancies
Secara menyeluruh, keuntungan dan kelemahan media ini dapat dikemukan sebagai berikut:17[17]
a. Keuntungan
Dapat memberikan suasana yang lebih “hidup”, penampilannya lebih menarik, dan dapat pula
Terletak dalam segi teknis dan juga biaya. Penggunaannya menggunakan dukungan sarana dan
prasarana tertentu seperti listri serta peralatan/bahan-bahan khusus yang tidak selamanya mudah
Objek yang sesungguhnya, akan memberikan ransangan yang amat penting bagi siswa dalkam
misalnya berkebun. Ada beberapa keuntungan dan kelemahan dalam mengunakan objek nyata
ini:18[18]
a. Keuntungan
1) Dapat memberikan kesempatan semaksimal mungkin pada siswa untuk mempelajari sesuatu
2) Memberikan kesempatan kepad siswa untuk mengalami sendiri situasi yang sesungguhnya dan
b. Kelemahan
1) Membawa siswa ke berbagai tempat diluar sekolah kadang-kadang mengandung resiko dalm
2) Biaya yang diperlukan untuk mengadakan berbagai objek nyata kadang-kadang tidak sedikit,
Media pengajaran yang beraneka ragam itu dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam
e. Keefektifan suatu media pengajaran dibandingkan dengan jenis media pengajaran lain untuk
g. Ketersediannya.21[21]
h. Biaya.22[22]
Gagne dan Briggs (1979) menyarankan suatu cara dalam langkah-langkah memilih media
keduanya adalah:23[23]
e. Mendaftar media pengajaran yang dapat digunakan pada setiap peristiwa dalam pengajaran.
Seperti halnya yang berlaku dalam media pengajaran, dalam memilih alat-alat pengajaran yang
sesuai unruk kegiatan belajar mengajar tertentu, terutama alat pengajaran yang bersifat khusus,
dalam berbagai ukuran, maka penggunaan jangka sebagai alat pengajaran tidak bisa dihindari.
Untuk siswa kelas rendah, penggunaan alat-alat canggih seperti mikroskop ataupun berbagai jenis
c. Kemampuan penyediaannya.
Penentuan alat yang digunakan sebaiknya didasarkan pula atas pertimbangan sejauh mana sekolah
atau siswa dapat menyediakannya dilihat dari kemudahan mendapatkan maupun harganya.
C. PENUTUP
Pada dasarnya, media maupun alat pengajaran yang dipilih tentunya mempermudah seorang guru
ataupun pendidik dalam memberikan pengajaran kepada siswa ataupun peserta didiknya. Tentunya
seorang pendidik mempertimbangkan hal maupun pemilihan media dan alat pengajaran itu sesuai
dengan materi dan tingkat penguasaan media dan alat pengajaran tersebut, agar tercapainya tujuan
DAFTAR PUSTAKA
Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Cet. V, Bandung:
Sumiati & Asra, Metode Pembelajaran, Cet. I, Bandung: CV. Wacana Prima, 2007.
R. B, Kozma, Learning with Media : Review of Educational Research, t.t.: 1991.
Gagne, Robert M. & Leslie J. Briggs, Principles of Instructional Desaign, New York: Holt, Rinehart &
Winston, 1979.