Anda di halaman 1dari 2

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR

LOG ROLL
9 JANUARI 2015 | INTANANDINI02

Pengertian L og roll
Log roll adalah sebuah teknik yang digunakan untuk memiringkan klien yang badannya setiap saat
dijaga pada posisi lurus sejajar (seperti sebuah batang kayu). Contohnya untuk klien yang mengalami
cidera spinal. Asuhan yang benar harus dilakukan untuk mencegah cidera tambahan. Teknik ini
membutuhkan 2-5 perawat. Untuk klien yang mengalami cidera servikal, seorang perawat harus
mempertahankan kepala dan leher klien tetap sejajar (Berman, 2009).
Tujuan Log roll
Mempertahankan alignment anatomis yang benar dalam usaha untuk mencegah kemungkinan cedera
neurologis lebih lanjut dan mencegah penekanan area cedera.

Prosedur log roll diimplementasikan pada tahapan-tahapan manajemen pasien trauma termasuk :
1. Sebagai bagian dari primary and secondary survey untuk memeriksa tulang belakang klien.
2. Sebagai bagian dari proses pemindahan dari dan ke tempat tidur (seperti di radiologi)
3. Untuk pemberian perawatan collar servikal atau area tertekan
4. Memfasilitasi fisioterapi dada dan lain-lain.
Sedikitnya empat orang penolong dibutuhkan untuk membantu dalam prosedur log rolldengan tugas
sebagai berikut :
1. Satu penolong untuk menahan kepala klien
2. Dua penolong untuk menahan dada, abdomen dan lengan bawah. Tambahan satu orang
mungkin juga akan dibutuhkan pada saat melakukan log roll klien trauma yang gemuk, tinggi
atau memiliki cedera pada lengan bawah.
3. Satu penolong melakukan prosedur yang dibutuhkan (misalnya pengkajian tulang belakang
klien).

Langkah-langkah Log roll


1. Jelaskan prosedur pada pasien dengan mempertimbangkan status kesadaran klien dan minta
klien untuk tetap berbaring dan menunggu bantuan. Pastikan colar terpasang dengan benar.
2. Jika mungkin, pastikan peralatan seperti kateter indwelling, kateter interkosta, ventilator tube
dan lain-lain pada posisinya untuk mencegah overekstensi dan kemungkian tertarik keluar
selama perubahan posisi.
3. Jika klien diintubasi atau terpasang tracheostomy tube, suction jalan nafas sebelum log
roll dianjurkan, untuk mencegah batuk yang mugkin menyebabkan malalignment secra
anatomis selama prosedur log roll.
4. Tempat tidur harus diposisikan sesuai tinggi badan penolong yang menahan kepala dna
penolong lainnya.
5. Klien harus dalam posisi supine dan alignment secara anatomis selama prosedur log roll.
6. Tangan proksimal klien harus diaduksi sedikit untuk menghindari berpindah ke peralatan
monitor misalnya selang intravena perifer. Tangan distal klien harus diekstensikan dengan
alignment pada thorak dan abdomen, atau tekuk kearah dada klien jika mungkin misalnya
jika tangan cedera. Satu bantal harus ditepatkan diantara kaki-kaki klien.
7. Penolong 1, bantu menahan bagian atas badan klien, tempatkan satu tangan melampaui bahu
klien untuk menopang area dada posterior, dan tangan yang lain melingkari paha klien.
8. Penolong 2, bantu menahan abdomen dan tangan bawah klien, bertumpuk dengan penolong 1
untuk menempatkan satu tangan di bawah punggung klien, dan tangan lainnya melingkari
betis klien.
9. Dengan aba-aba dari penolong panahan kepala, klien diputar secara alignment anatomis
denga tindakan yang lembut.
10. Penyelesaian aktivitas, penolong penahan kepala akan memberi aba-aba untuk
mengembalikan klien pada posisi lateral dengan bantal penahan. Klien harus ditingggalkan
dalam posisi alignment anatomis yang benar setiap waktu.
Variasi Log roll dengan Menggunakan Seprai Pemindah
1. Gunakan seprai pemindah untuk memfasilitasi proses log roll. Pertama, berdiri dengan
perawat yang lain di sisi tempat tidur yang sama. Ambil jarak berdiri yang luas dengan satu
kaki di depan, dan genggam sebagian seprai yang melipat atau tepi seprai yang digulung.
Dengan aba-aba, tarik klien kearah kedua perawat.
2. Sebelum memiringkan klien, letakkan bantal penyangga untuk kepala dan tungkai, bantal ini
akan membantu mempertahankan kesejajaran klien saat dimiringkan. Kemudian pergilah ke
sisi tempat tidur yang lain (yang terjauh dari klien) dan ambil jarak berdiri yang stabil.
Jangkau klien dan genggam dan genggam sisi terjauh dari seprai pemindah dan gulingkan
klien menghadap anda. Perawat kedua (belakang klien) membantu memiringkan klien dan
memberikan bantal penyangga untuk memastikan kesejajaran tubuh yang baik pada posisi
lateral.
Referensi:
Berman, A. et al. 2009. Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Koizer & Erb, Edisi 5. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai