Disusun oleh :
Halipatul Janah
1601130356
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang
”Proses Pendidikan ditinjau dari surah Luqman ayat 15-17” ini tanpa kendala
yang berarti, meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima
kasih pada Bapak Drs.Rofi’I,M.Ag. selaku dosen mata kuliah Hadist dan Tafsir
Tarbawi yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL…………………………………………………………………………….1
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
C. TUJUAN ...................................................................................................... 4
BAB II ..................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5
PENUTUP ............................................................................................................. 12
A. KESIMPULAN .......................................................................................... 12
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
PEMBAHASAN
1. Pengertian Proses
Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami
atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya
lainnya yang menghasilkan suatu hasil. Suatu proses mungkin dikenali oleh
perubahan yang diciptakan terhadap sifat, sifat dari satu atau lebih objek di bawah
pengaruhnya, bandingkan dengan pengolahan.
2. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan
k e t e r a m p i l a n d a n kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu
generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.
Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain , tetapi juga
memungkinkan secara otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki e fek
normati pada cara orang berpikir , merasa, atau tindakan dapat dianggap
pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasek olah,
sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas
atau magang.
Menurut John Dewey (1978) “Aducation is all one with growing; it has
no end beyond itself.”
Pendidikan adalah segala sesuatu bersamaan dengan pertumbuhan; pendidikan
sendiri tidak punya tujuan akhir di balik dirinya, S e d a n g k a n m e n u r u t
H . H . H o r n e d a l a m p e n g e r t i a n l u a s , “pendidikan m e r u p a k a n
perangkat dengan mana kelompok sosial
m e l a n j u t k a n keberadaannya memperbaharui diri sendiri, dan
mempertahankan ideal-idealnya.”
3. Definisi Proses Pendidikan
Proses pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi segenap
komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan
pendidikan. Bagaimana proses pendidikan itu dilaksanakan sangat menetukan
kualitas hasil pencapaian tujuan pendidikan. K uali t as pro ses pen di di kan
m en ggej al a pada dua seg i yai t u kuali t as komponen dan kualitas
penglolaannya. Kedua segi tersebut satu sama lainnya sal ing
s epert i tersedianya sarana prasarana serta biaya yang cukup, jika tidak ditunjang
dengan pengelolaan yang handal maka pencapaian tujuan tidak akan tercapai
secara opt im al. Dem iki an pul a b il a p engel ol aan baik t et api di dal am
Firman-Nya َ إ
ِل ََ
نابْ أ
منَ َ ْ سَب
ِيل ِع َّ َ
ٱتب و “dan ikutillah
jalan orang yang kembali kepada-Ku.” Maksudnya adalah , ikutilah jalan orang
yang bertobat dari perbuatan syirik dan kembali kepada islam, mengikuti Nabi
Muhammad saw.
َا
ِم
Firman-Nya ُك
ُم ب ِئنبََُأْ ف ُمُك ْجِعمرَ ََِّلى َّ إ ثمُ
ن َُ
َلوْم َ ْ
تع ُمُنت
“ كkemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka
Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” maksudnya adalah
sesungguhnya kamua akan kembali kepada-Ku setelah kamu mati. Aku akan
memberitahukan semua yang telah kamu lakukan di dunia, baik yang berupa
kebiakan maupun yang berupa kejahatan. Kemudian aku akan membalas amal
perbuatanmu. Orang yang berbuat baik akan dibalas dengan kebaikan sedangkan
orang yang berbuat jahat akan dibalas dengan kejahatan.
2. Surah Luqman ayat 16
ِ ض يَ ۡأ
ت ِ ت أ َ ۡو فِي ۡٱۡل َ ۡر َ ي إِنَّ َها ٰٓ إِن ت َكُ ِم ۡثقَا َل َحب َّٖة ِم ۡن خ َۡردَ ٖل فَت َ ُكن فِي
َّ ص ۡخ َرةٍ أ َ ۡو فِي ٱل
ِ س َٰ َم َٰ َو َّ ََٰيَبُن
١٦ يرٞ ِيف َخب ٌ ٱللَ لَ ِطَّ ٱللُ إِ َّن َّۚ َّ بِ َها
(Luqman berkata): "Hai anakku, Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan)
seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya
Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus
lagi Maha mengetahui”
Tafsir :
Dia berkata ى ِإ َّن َها ٰٓ ِإن ت َكُ ِمثْقَا َل َحبَّ ٍة ِم ْن خ َْردَ ٍل
َّ َ “ َٰ َيبُنhai anakku, sesungguhnya jika ada
satu perbuatan seberat biji sawi,” yaitu kezaliman dan kesalahan , sekalipun
seberat biji sawi.
َش ْئًـا
َ س ْ ُ ط ِليَ ْو ِم ْٱل ِق َٰيَ َم ِة فَ َل ت
ٌ ْظلَ ُم نَ ْْف َ ض ُع ْٱل َم َٰ َو ِزينَ ْٱل ِق ْس
َ ََون
“kami akan memasangkan timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tidaklah
dirugikan seseorang barang sedikitpun.” (QS. AL- Anbiya :47) . sekalipun biji
sawi itu terlindungi dan terhalang dalam batu besar atau tempat terasing jauh du
ujung langit dan bumi , sesungguhnya Allah akan menghadirkannya , karena tidak
ada sesuatupun yang tersembunyi dan tidak ada satu biji dzarrah pun yang ada di
langit dan di bumi yang terluput dari-Nya.
ٌ ٱللَ لَ ِط
ٌ ِيف َخب
Untuk itu Allah berfirman ير َّ “ ِإ َّنSesungguhnya Allah maha
halus lagi maha mengetahui” yaitu maha halus ilmu-Nya, hingga tidak ada segala
sesuatu pun yang tersembunyi darinya , sekalipun kecil, halus dan lembut. َخبِير
“maha mengetahui” tentang langkah semut di kegelapan malam gelap gulita.
Maksud dari ayat ini adalah untuk mendorong manusia untuk memiliki
rasa pengawasan Allah, mengerjakan ketaatan sesuai kemampuan
memmperingatkan agar tidak melakukan keburukan besar maupun kecil.
. Mufradat
ََٰ
ة لوََِّ ٱلص ِم َقَىَّ أ ُن َٰ
َ
يب
(wahai anakku dirikanlah shalat)
ُِوف ْر َع ْ ْ ب
ِٱلم مر َُْأ و
(dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik)
َر
ِ ُنك ٱلمْ َِن ه ع َٱنْ َ و
(dan cegahlah mereka dari perbuatan munkar)
َبك ََا َص ا أ ٓم َ َٰلىََ ْ ع ِرْبَٱص و
(dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu)
مور
ِ ُُٱْل
ْ ِ ْمَز ْ ع ِن ِكَ م َٰل
َ
ن ذ َِّ
إ
(sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan oleh
Allah)
Tafsir
Allah berfirman memberitahukan ucapan luqman kepada putranya ََّى
ُن َٰ
َ
يب
ََٰ
ةلو ََّ ِم
ِ ٱلص َق
أ
“wahai anakku dirikanlah shalat.” Sesuai dengan ketentuannya. ْ
مرُْ
َأو
ْر
ُِوف َع ْ ب
ِٱلم
“dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik,” perintahkan manusia agar taat
َر
kepada Allah dan mengikuti perintah-Nya ِ ُنك ٱلمْ َِن ه ع ْ َ
َٱن و
“dan cegahlah mereka dari perbuatan yang munkar.” Laranglah manusia dari
لى ََ
ْ ع
ِر َٱص
ْب و
perbuatan maksiat dan jatuh ke dalam perbuatan haram. َٰ
َبك َص
ََا ٓم
ا أ َ “dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu,” dari
ُُٱْل
مور
ِ ْ ِ ْم
َزْ ع
ِن َٰل
ِكَ مَ
ن ذَِّ
إ “sesungguhnya yang demikian
itu termasuk ha-hal yang diwajibkan oleh Allah .” sesungguhnya semua itu
termasuk perkara-perkara yang diperintahkan Allah agar dilaksanakan dengan
keteguhan.
Dalam tafsir ibnu katsir menjelaskan bahwa ayat di atas memerintahkan
manusia untuk mendirikan shalat dan melaksanakannya tepat pda waktunya sesuai
dengan ketentuan-ketentuannya, syarat-syarat dan rukunnya, memerintahkan
untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar sekuat tenaga dan bersabar atas segala
gangguan dan rintangan dalam menjalankan tugas amar ma’ruf nahi munkar.
4. Asbabun Nuzul
Ath- Tabrani berkata dalam kitab al Asyrah , dari Dawud bin Abi Hind, bahwa
sa’adbin malik berkata diturunkannya ayat ini. Dahulu, aku adala orang orang
laki-laki yang berbakti kepada ibuku , lalu ketika aku masuk islam . ibuku berkata
‘ hai sa’ad, apa yang terjadi kepadamu yang aku lihat ini? Engkau akan tinggalkan
agamamu ini atau aku tidak akan makan dan minum hingga mati. Maka karena
engkau akan dipanggil ‘hai pembunuh ibunya.” Lalu aku berkata :’ jangan engkau
lakukan hai ibu! Karena aku tidak akan meninggalkan agamaku karea apapun!
Maka dia melakukannya satu hari satu malam tidak makan, dia bersungguh-
sungguh untuk melakukan itu. Lalu ibuku seperti itu untuk melakukannya pula
satu hari satu malam tidak makan , diapun berusaha untuk melakukan itu. Lalu dia
diapun melakukan lagi stu hari satu malam tidak makan ,dia sangat bersungguh-
sungguh melakukan itu. setelah aku menyaksikan ibuku seperti itu, aku berkata
padanya ‘ wahai ibuku , harap engkau ketahui ! Demi Allah , kalu sekiranya
engkau memiliki seratus jiwa , dan jiwa itu satu per satu meninggalkanmu , agar
aku meninggalkan agamaku , demi Allah aku tidak akan meninggalkan agamaku
ini karena apa pun yang terjadi ; maka makanlah kalau engkau mau makan, kalau
tidak mau maka itu terserah pada ibu; ‘lalu diapun makan.’
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN