Anda di halaman 1dari 8

ALBUMIN

Albumin merupakan protein yang dibuat oleh hati. Albumin mengambil bagian sekitar 60% dari total protein dalam
darah dan memainkan banyak peran seperti menahan agar cairan tidak keluar dari pembuluh darah; memelihara
jaringan; dan mengangkut hormon, vitamin, obat-obatan, dan zat seperti kalsium ke seluruh tubuh. Pemeriksaan
albumin mengukur kadar albumin dalam darah yang dianjurkan secara berkala sebagai bagian dari pemeriksaan
kesehatan; direkomendasikan oleh dokter ketika seseorang dicurigai mengalami gejala gangguan hati atau penyakit
ginjal; terkadang ketika seseorang mengalami penurunan berat badan yang tidak diinginkan, kekurangan gizi, atau
sebelum operasi direncanakan. Pemeriksaan albumin membutuhkan sampel berupa darah yang diambil dari
pembuluh darah vena di lengan.

Manfaat Pemeriksaan:
Menyaring dan membantu diagnosis kelainan hati atau penyakit ginjal; terkadang mengevaluasi status gizi,
terutama pada pasien rawat inap.

AMYLASE

Amilase merupakan salah satu enzim yang diproduksi oleh pankreas untuk membantu mencerna karbohidrat.
Pemeriksaan amylase mengukur konsentrasi total amilase dalam darah yang direkomendasikan bila seseorang
mengalami gejala gangguan pankreas seperti sakit perut yang parah, demam, kehilangan nafsu makan, atau mual.
Pemeriksaan amylase membutuhkan sampel berupa darah yang diambil dari pembuluh darah vena di lengan.

Manfaat Pemeriksaan:
Mengevauasi fungsi pankreas; membantu diagnosis dan penatalaksanaan pankreatitis

Demam dengue merupakan penyakit yang disebabkan virus dengue yang masuk ke tubuh manusis melalui gigitan
nyamuk Aedes yang terinfeksi, terutama Aedes aegypti. Demam dengue merupakan demam virus akut yang
umumnya disertai sakit kepala; nyeri otot, sendi, atau tulang; ruam; gejala penurunan jumlah sel darah putih
(leukopenia).

ANTI DENGUE

Pemeriksaan Anti-Dengue IgG dan IgM mendeteksi antibodi IgG dan IgM terhadap virus dengue dalam darah yang
baru dapat terdeteksi setelah hari ketiga gejala demam muncul. Pemeriksaan Anti-Dengue IgG dan IgM
membutuhkan sampel darah yang diambil dari pembuluh darah vena di lengan.

Manfaat Pemeriksaan:
Mendeteksi awal infeksi virus dengue yang dapat menyebabkan demam berdarah dengue dan dengue shock
syndrome.

ANTI HAV

Hepatitis A merupakan peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A (HAV). Pemeriksaan Anti-
HAV mendeteksi munculnya antibodi terhadap HAV dalam tubuh.

Pemeriksaan Anti-HAV dianjurkan pada seseorang yang memiliki gejala infeksi hepatitis akut seperti jaundice
(penyakit kuning), atau ketika seseorang mungkin telah terkena HAV.

Pemeriksaan Anti-HAV membutuhkan sampel berupa darah yang diambil dari pembuluh darah vena di lengan.

Manfaat Pemeriksaan:

Membantu mendiagnosis infeksi hepatitis A akut, dan membendakan penyebab jaunndice karena infeksi hepatitis A
atau penyebab yang lain

ANTI HBS

Terdapatnya Hepatitis B surface antibody (Anti-HBs) dalam tubuh menunjukkan pemulihan atau
kekebalan terhadap virus Hepatitis B (HBV). Anti-HBs juga dapat berkembang pada seseorang
yang telah berhasil divaksinasi terhadap HBV. Pemeriksaan Anti-HBs mendeteksi antibodi
terhadap HBV dalam darah untuk mengetahui ada atau tidaknya kekebalan tubuh terhadap HBV.
Pemeriksaan Anti-HBs membutuhkan sampel berupa darah yang diambil dari pembuluh darah
vena di lengan.

Manfaat Pemeriksaan:
Memastikan adanya kekebalan tubuh terhadap infeksi virus Hepatitis B (HBV); pemeriksaan
HBsAg dan anti-HBs secara periodik dapat untuk memastikan viral clearance

ANTI HCV

Hepatitis C merupakan peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi virus Hepatitis C (HCV). Pemeriksaan Anti-
HCV mendeteksi munculnya antibodi terhadap HCV dalam tubuh. Pemeriksaan Anti-HCV dianjurkan pada
seseorang yang memiliki faktor risiko infeksi HCV; ketika seseorang mungkin telah terkena HCV seperti melalui
kontak dengan darah yang terinfeksi, atau memiliki gejala dengan penyakit hati. Pemeriksaan Anti-HCV
membutuhkan sampel berupa darah yang diambil dari pembuluh darah vena di lengan.

Manfaat Pemeriksaan:
Menyaring dan mendiagnosis infeksi virus Hepatitis C (HCV), serta memantau pengobatan infeksi HCV

ANTI HIV

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah sejenis virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan
menyebabkan daya tahan tubuh menurun, sehingga mudah terinfeksi oleh berbagai jenis kuman. Infeksi HIV dapat
ditularkan melalui cairan tubuh, yaitu darah, sperma, dan cairan vagina lewat hubungan seksual, transfusi darah,
alat suntik, transplantasi organ/jaringan tubuh, dan perinatal (ibu hamil kepada janinnya).

Pemeriksaan Anti-HIV mendeteksi antibodi yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan HIV.
Antibodi HIV umumnya terbentuk sekitar 3-6 minggu setelah terinfeksi, atau pada seseorang dengan pembentukan
antibodi yang lambat dapat terbentuk setelah 3-6 bulan terinfeksi. Oleh karena itu, pemeriksaan Anti-HIV
sebaiknya dilakukan 3-6 bulan setelah melakukan tindakan berisiko tertular HIV. Pemeriksaan Anti-HIV
membutuhkan sampel darah yang diambil dari pembuluh darah vena di lengan.

Manfaat Pemeriksaan:
Menentukan apakah seseorang terinfeksi HIV

Asan urat diproduksi pada saat terjadi pemecahan purin. Purin merupakan senyawa yang
mengandung nitrogen yang ditemukan dalam sel-sel tubuh, termasuk DNA. Ketika sel-sel tubuh
tersebut menjadi tua dan mati akan melakukan pemecahan dan melepaskan purin dalam darah.
Pada kadar yang rendah, purin mungkin berasal dari pencernaan makanan tertentu, seperti hati,
ikan asin, makarel, kacang olahan dan kacang polong, serta minuman beralkohol tertentu,
terutama bir. Sebagian besat asam urat dikeluarkan dari tubuh oleh ginjal dan diekskresikan
dalam urin, sisanya dieliminasi dalam feses.

ASAM URAT

Pemeriksaan asam urat mengukur kadar asam urat dalam darah atau urin. Bila terlalu banyak
asam urat yang diproduksi atau tidak cukup diekskresikan dapat terakumulasi dalam tubuh,
sehingga terjadi peningkatan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia) dan dapat
menyebabkan gout. Selain itu asam urat berlebih juga dapat disimpan dalam jaringan seperti
ginjal, dan dapat mengakibatkan terjadinya batu ginjal atau gagal ginjal. Peningkatan kadar
asam urat juga dapat terjadi ketika ada peningkatan kematian sel seperti pada beberapa terapi
kanker. Sementara penurunan eliminasi asam urat sering disebabkan karena fungsi ginjal yang
terganggu atau penyakit ginjal.

Pemeriksaan asam urat membutuhkan sampel berupa darah yang diambil dari pembuluh darah
vena di lengan. Sampel berupa urin 24 jam dibutuhkan untuk pemeriksaan asam urat urin.

Manfaat Pemeriksaan:
Mendeteksi kadar asam urat yang tinggi dalam darah sebagai tanda terjadinya gout, atau
memantau kadar asam urat saat menjalani kemoterapi atau pengobatan radiasi; mendeteksi kadar
asam urat dalam urin untuk membantu diagnosis penyebab batu ginjal dan memantau pasien
gout yang berisiko menjadi batu ginjal

BILLIRUBIN

Pemeriksaan bilirubin total mengukur jumlah total bilirubin dalam darah untuk mengevaluasi fungsi hati atau
membantu diagnosis anemia yang disebabkan oleh kerusakan sel darah merah (anemia hemolitik). Bilirubin
merupakan komponen hasil pemecahan sel darah merah yang sudah tua. Secara normal, bilirubin akan
dimetabolisme lalu dikeluarkan melalui feses dan urin. Bila terjadi kerusakan pada hati, bilirubin dapat masuk ke
dalam aliran darah. Peningkatan bilirubin dalam darah dapat menyebabkan jaundice (warna mata dan kulit menjadi
kuning), urin berwarna gelap, atau feses berwarna lebih terang. Pemeriksaan bilirubin total menggunakan sampel
darah yang diambil dari pembuluh darah vena di lengan.

Manfaat Pemeriksaan:
Menyaring atau memantau gangguan hati atau anemia hemolitik; memantau neonatal jaundinc

CALCIUM

Pemeriksaan calcium (Ca) mengukur konsentrasi total calcium dalam darah. Sekitar setengah dari calcium dalam
darah terikat pada protein, terutama albumin. Calcium adalah salah satu mineral yang melimpah dan berperan
penting dalam tubuh. Calcium terutama berperan penting untuk cell signaling dan berfungsinya kerja otot, saraf,
dan jantung. Calcium juga dibutuhkan untuk pembekuan darah dan sangat penting dalam pembentukan, kepadatan,
dan pemeliharaan tulang. Pemeriksaan calcium membutuhkan sampel darah yang diambil dari pembuluh darah vena
di lengan.

Manfaat Pemeriksaan:
Menyaring, mendiagnosis, dan memantau berbagai kondisi yang dapat mempengaruhi konsentrasi calcium dalam
darah seperti penyakit atau gangguan pada ginjal, tulang, tiroid, paratiroid, atau saraf, dan kanker tertentu.

CEA

Pemeriksaan CEA mengukur konsentrasi carcinoembryonic antigen (CEA) dalam darah. CEA merupakan protein
yang biasanya ditemukan dalam jaringan tertentu dari bayi yang sedang berkembang di dalam rahim (janin). Pada
saat bayi lahir, konsentrasi CEA akan menjadi sangat rendah. Pada orang dewasa, CEA biasanya ditemukan pada
konsentrasi yang sangat rendah dalam darah, namun dapat meningkat dengan terjadinya jenis kanker tertentu
sehingga dapat digunakan sebagai penanda tumor. Pemeriksaan CEA membutuhkan sampel darah yang diambil dari
pembuluh darah vena di lengan.

Manfaat Pemeriksaan:
Penanda untuk berbagai jenis kanker dikombinasikan dengan penanda tumor yang lain; memantau pengobatan
kanker, termasuk respon terhadap pengobatan dan kekambuhan; sebagai indikator dari jumlah atau ukuran kanker,
dan menentukan prognosis serta stadium kanker; menentukan metastasis kanker.

APTT

Evaluasi sistem koagulasi intrinsik; pemantauan terapi heparin; membantu skrining hemofilia A dan B klasik;
defisiensi kongenital faktor II, V, VIII, IX, X, XI, dan XII; disfibrinogenemia; disseminated intravascular
coagulation (DIC); liver failure; hipofibrinogenemia kongenital; defisiensi vitamin K; defisiensi fitzgearald factor
kongenital; defisiensi prekallikrein (Fletcher factor) kongenital. Spesimen diperoleh kurang dari 3 jam setelah
pemberian dosis heparin

ASTO

Antistreptolysin O adalah antibodi yang dibentuk tubuh untuk melawan streptolysin O, suatu
enzim beracun yang dihasilkan oleh kelompok bakteri streptokokus A. Pemeriksaan ASTO
mengukur jumlah antistreptolysin O dalam darah yang direkomendasikan oleh dokter bila
seseorang mengalami gejala seperti demam, nyeri dada, kelelahan, dan sesak nafas yang
mengarah pada terjadinya demam rematik atau gejala seperti edema dan urin berwarna gelap
yang berkaitan dengan glomerulonefritis, terutama bila seseorang mungkin baru saja terkena
infeksi streptokokus A yang tidak terdiagnosis dan diobati dengan tepat. Pemeriksaan ASTO
membutuhkan sampel darah yang diambil dari pembuluh darah vena di lengan.

Manfaat Pemeriksaan:
Untuk mendeteksi penyakit jaringan sendi, seperti demam rematik akut yang disebabkan oleh
infeksi bakteri streptokokus A

CA 125 SERVIX

Pemeriksaan CA-125 mengukur konsentrasi cancer antigen 125 (CA-125) dalam darah. CA-125 merupakan protein
yang ditemukan dalam sel-sel kanker ovarium. Pemeriksaan CA-125 membutuhkan sampel darah yang diambil dari
pembuluh darah vena di lengan.

Manfaat Pemeriksaan:
Memantau respon pengobatan kanker ovarium dan mendeteksi kekambuhan; terkadang untuk mengevaluasi
benjolan yang terletak di daerah panggul (pelvic mass); tidak dianjurkan untuk skrining pada wanita tanpa gejala,
namun terkadang dilakukan untuk membantu deteksi kanker ovarium pada tahap awal yang diidentifikasi sebagai
risiko tinggi

CA 15-3 PAYUDARA

Pemeriksaan CA 15-3 mengukur konsentrasi cancer antigen 15-3 (CA 15-3) dalam darah. CA 15-3 merupakan
protein yang diproduksi oleh sel-sel payudara yang normal, namun pada orang dengan kanker payudara akan
mengalami peningkatan produksi CA 15-3. CA 15-3 bukan penyebab kanker, namun dilepaskan oleh sel-sel kanker
ke dalam aliran darah, sehingga dapat berguna sebagai penanda tumor untuk memantau perkembangan kanker.
Pemeriksaan CA 15-3 membutuhkan sampel darah yang diambil dari pembuluh darah vena di lengan.

Manfaat Pemeriksaan:
Memantau respon pengobatan kanker payudara dan mendeteksi kekambuhan

CA 19-9 PANKREAS

Pemeriksaan CA 19-9 mengukur konsentrasi cancer antigen 19-9 (CA 19-9) dalam darah. CA 19-9 merupakan
protein yang ditemukan pada permukaan sel-sel kanker tertentu, terutama sel-sel kanker pankreas. CA 19-9 bukan
penyebab kanker, namun dilepaskan oleh sel-sel kanker ke dalam aliran darah, sehingga dapat berguna sebagai
penanda tumor untuk memantau perkembangan kanker. Pemeriksaan CA 19-9 membutuhkan sampel darah yang
diambil dari pembuluh darah vena di lengan.

Manfaat Pemeriksaan:
Membantu membedakan antara kanker pankreas dan kondisi lain; memantau respon pengobatan kanker pankreas
dan mendeteksi kekambuhan.

CLORIDA
Pemeriksaan yang berguna untuk mengukur konsentrasi klorida (Cl) di dalam tubuh. Klorida merupakan suatu
elektrolit yang memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan cairan di dalam dan di luar sel-sel tubuh,
serta mempertahankan volume darah normal, tekanan darah, dan pH cairan tubuh. Nilai Cl harus diinterpretasikan
dengan nilai elektolit dan asam-basa yang lain seperti natrium (Na), kalium (K), dan bikarbonat (HCO3).

Manfaat Pemeriksaan:
Membedakan diagnosis asidemia dan alkalemia, dan mendeteksi beberapa kondisi seperti defisiensi mineral
kortikoid, asidosis, diare, renal tubular asidodis, penyakit Addison, alkalosis metabolik, diabetik ketoasidosis, dan
gangguan kesehatan lain

CHOLESTEROL HDL

Pemeriksaan kolesterol HDL merupakan pemeriksaan darah yang mengukur konsentrasi kolesterol HDL dalam
darah. High density lipoprotein (HDL) seringkali disebut sebagai "kolesterol baik" karena bertugas untuk membawa
kelebihan kolesterol yang tertinggal di pembuluh darah lalu membawanya ke hati untuk diproses lebih lanjut.
Konsentrasi HDL yang tinggi dipercaya dapat melindungi individu terhadap kejadian penyakit jantung.

Manfaat Pemeriksaan:
Menilai profil lemak dan menentukan risiko penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah)

CHOLESTEROL LDL

Pemeriksaan kolesterol LDL direk merupakan pemeriksaan darah yang megukur konsentrasi kolesterol LDL dalam
darah menggunakan metode langsung (direk). Low density lipoprotein (LDL) seringkali disebut "kolesterol jahat"
karena dapat menempel di dinding pembuluh darah dan mempersempit rongga pembuluh darah. Mengonsumsi
makanan kaya lemak jenuh berlebihan dapat meningkatkan konsentrasi LDL. Konsentrasi LDL yang tinggi
meningkatkan risiko individu terhadap kejadian penyakit jantung.

CK – MB

Creatinin kinase (CK) merupakan enzim yang berperan dalam metabolisme otot. CK terdapat
dalam semua jaringan dan memiliki tiga isoenzim yaitu CK-MM, CK-MB, dan CK-BB. Pada
otot skeletal, CK pada umumnya ditemukan dalam bentuk isoform MM. Isoform BB hanya
ditemukan pada otak, dan fraksi MB ditemukan terutama pada jaringan jantung. CK adalah
penanda yang sensitif walaupun kurang spesifik untuk kerusakan otot miokardial dan skeletal.
Pemeriksaan CK-MB digunakan untuk kondisi acute myocardial infarct (AMI) dan untuk
penyakit/kerusakan otot skeletal. Oleh karena itu, adanya CK-MB dalam serum, tanpa adanya
trauma/kerusakan otot yang lain, kemungkinan memberikan indikasi adanya kerusakan nekrotik
jantung sebagai konsekuensi infark miokardial. Pada umumnya, CK-MB terdeteksi sekitar 5 jam
setelah onset nyeri dada dan konsentrasi puncak tercapai 11-18 jam setelah infark. Pemeriksaan
CK-MB (Massa) dapat dilakukan pada individu dengan chest pain atau gejala AMI tanpa adanya
penyebab trauma muskular lain.

Manfaat Pemeriksaan:
Menunjang diagnosis acute myocardial infarct (AMI) dan penyakit/kerusakan otot skeletal.

D-DIMER
Manfaat Pemeriksaan:
Menilai profil lemak dan menentukan risiko penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah); memantau
efektivitas terapi penurun lipid

Pemeriksaan untuk membantu diagnosis DVT, emboli paru, dan DIC karena pada keadaan tersebut terjadi aktivasi
koagulasi. Namun peningkatan kadar D-Dimer tidak spesifik untuk trombosis, karena kadar D-Dimer yang tinggi
juga bisa dijumpai pada berbagai keadaan lain seperti : kanker, peradangan/infeksi berat trauma luas, paska operasi,
pendarahan baru, stroke, infark miokard, payah jantung, penyakit hati, gagal ginjal, kehamilan, usia lanjut. Oleh
karena spesifitasnya yang rendah, maka untuk diagnosis DVT dan emboli paru, pemeriksaan D-Dimer lebih
bermakna untuk menyingkirkan diagnosis dibandingkan untuk diagnosis. Artinya pada kasus dugaan DVT atau
emboli paru, hasil D-Dimer normal atau negatif dapat menyingkirkan diagnosis.

F3

Pemeriksaan free T3 (FT3) merupakan pemeriksaan menggunakan sampel darah yang diambil dari pembuluh darah
vena di lengan untuk mengukur konsentrasi triiodothyronine (T3) dalam bentuk bebas (tidak terikat dengan protein)
dalam darah.

Triiodothyronine (T3) adalah salah satu dari dua hormon utama yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Hormon tiroid
utama lainnya disebut thyroxine (T4). T3 dan T4 secara bersama-sama mempunyai fungsi untuk mengatur
metabolisme tubuh. Hampir sebagian besar T3 ditemukan dalam bentuk terikat dengan protein di dalam darah.
Sisanya dalam jumlah kecil tidak terikat dengan protein yang disebut sebagai free T3, dan merupakan bentuk aktif
biologis dari hormon.

Manfaat Pemeriksaan:
Membantu evaluasi fungsi kelenjar tiroid; mendiagnosis gangguan tiroid, termasuk hipertiroidisme, dan
menentukan penyebabnya; memantau efektivitas pengobatan gangguan tiroid.

Pemeriksaan free T4 (FT4) merupakan pemeriksaan menggunakan sampel darah yang diambil dari pembuluh darah
vena di lengan untuk mengukur konsentrasi thyroxine (T4) dalam bentuk bebas (tidak terikat dengan protein) dalam
darah.

F4

Thyroxine (T4) adalah salah satu dari dua hormon utama yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Hormon tiroid utama
lainnya disebut triiodothyronine (T3). T4 dan T3 secara bersama-sama mempunyai fungsi untuk mengatur
metabolisme tubuh. Hampir sebagian besar T4 ditemukan dalam bentuk terikat dengan protein di dalam darah.
Sisanya dalam jumlah kecil tidak terikat dengan protein yang disebut sebagai free T4, dan merupakan bentuk aktif
biologis dari hormon.

Manfaat Pemeriksaan:
Membantu evaluasi fungsi kelenjar tiroid; membantu diagnosis gangguan tiroid; sebagai uji saring hipotiroidisme
pada bayi baru lahir; memantau efektivitas pengobatan gangguan tiroid

GAMMA GT

Gamma Glutamyl Transferase (GGT) dapat ditemukan dalam berbagai jaringan tubuh, tapi konsentrasinya tinggi
dalam organ hati, saluran empedu, dan ginjal. Pemeriksaan konsentrasi GGT yang dikeluarkan dari sistem empedu
ke dalam aliran darah merupakan pemeriksaan fungsi hati yang sensitif terutama pada deteksi kerusakan saluran
empedu. Peningkatan konsentrasi serum GGT mengindikasikan adanya kerusakan hati.

Manfaat Pemeriksaan:
Mendiagnosis obstructive jaundice, intrahepatic cholestatis, dan radang pankrea; dan memantau cholestasis pada
wanita hamil. Dikombinasikan dengan pemeriksaan: 1) CEA dan ALP sebagai penanda metastase hepatik dari
payudara dan kolon; 2) GPT dan GOT untuk mendiagnosis penyakit hati yang lain dan membedakan alkoholik
sembuh-berhenti minum dan sembuh-masih melanjutkan kebiasaan minum; dan 3) MCV eritrosit untuk skrining
alkoholik

HAPUSAN DARAH TEPI


Manfaat Pemeriksaan:
Menunjukkan adanya proses hemolitik berupa sferositosis, polikromasi maupun poikilositosis, sel eritrosit berinti,
retikulositopeni pada awal anemia. Kadar hemoglobin 3g/dL-9g/dL, jumlah lekosit bervariasi disertai gambaran sel
muda (metamielosit, mielosit, dan promielosit), kadang disertai trombositopeni

Glukosa 2 jam pp
Pemeriksaan ini ditujukan untuk diagnosis DM. Pengambilan spesimen dilakukan 2 jam setelah pembebanan
glukosa setara dengan 75 gram glukosa. Berdasarkan konsensus Pengelolaan dan Pencegahan DM 2006, berikut
kriteria pengendalian DM berdasarkan level glukosa darah 2 jam :

 Baik : 80-144 mg/dL


 Sedang : 145-179 mg/dL
 Buruk : ≥180 mg/dL
waktu pembekuan
 Waktu pembekuan merupakan pemeriksaan yang digunakan terutama untuk memantau terapi heparin dosis
tinggi. Heparin adalah obat yang menghambat pembekuan darah (antikoagulan) dan biasanya diberikan
secara intravena dengan injeksi atau infus kontinu. Terapi heparin dosis tinggi dapat diberikan selama
dilakukan tindakan yang memerlukan pencegahan terhadap pembekuan darah, seperti operasi
bypassjantung. Waktu pembekuan diukur dalam detik; di mana waktu terjadinya pembekuan darah
semakin lama, semakin tinggi tingkat penghambatan pembekuan darah. Waktu pembekuan
direkomendasikan dokter ketika pasien mendapatkan terapi heparin dosis tinggi untuk mencegah
pembekuan darah selama tindakan bedah seperti bypass jantung; ketika tingkat heparin terlalu tinggi untuk
memungkinkan pemantauan dengan partial thromboplastin time (PTT) dan/atau ketika diperlukan hasil
yang cepat untuk memantau pengobatan. Waktu pembekuan membutuhkan sampel berupa darah yang
diambil dari pembuluh darah vena di lengan.

 Manfaat Pemeriksaan:
 Memantau pengobatan heparin atau obat pengencer darah lainnya (antikoagulan) saat menjalani operasi
bypass jantung, angioplasti koroner, atau dialisis.

waktu pendarahan
Manfaat Pemeriksaan:
Pemeriksaan untuk skrinning yang digunakan untuk mengetahui capillary function, jumlah platelet, dan
kemampuan platelet menempel pada dinding pembuluh plug. Evaluasi ecchymosis, spontaneus bruising dan
perdarahan, kecendrungan perdarahan. Prolonged pada beberapa pasien setelah pemberian aspirin, kerusakan
platelet kualitatif (seperti penyakit Von Willbrand's, sindroma bernard-soulier, trombostenia Glanzmann's, dan
sindroma gray platelet, dengan kelainan fibrinogen, makroglobulinemia, beberapa kasus penyakit mieloproliferatif,
gagal ginjal, dan kelainan darah vessel. Waktu perdarahan merupakan prediktor yang baik perdarahan operatif pada
pasien dengan riwayat negatif bleeding diathesis.

KREATININ
Kreatinin merupakan produk sampah dari pemecahan sel-sel otot selama beraktivitas. Ginjal yang sehat akan
membuang kreatinin dari sirkulasi melalui urine. Kerusakan ginjal akan menyebabkan peningkatan kreatinin dalam
darah. Namun peningkatan kreatinin dalam darah belum tentu menunjukkan adanya kerusakan ginjal karena
kreatinin tinggi dapat dipengaruhi oleh massa otot, makanan, ras, jenis kelamin, usia dan obat-obatan yang
mempengaruhi sekresi kreatinin. Penggunaan kreatinin serum untuk deteksi dini penurunan fungsi ginjal kurang
tepat karena serum kreatinin baru menunjukkan abnormalitas setelah fungsi ginjal turun lebih dari 50%. Pernefri
(Perhimpunan Nefrologi Indonesia) menyarankan untuk setiap pemeriksaan kreatinin serrum agar disertai hasil
perhitungan perkiraan laju filtrasi glomerulus (eLFG). Rumus eLFG ini menyertakan hasil pemeriksaan serum
kreatinin dalam perhitungannya. Rumus yang digunakan oleh Prodia adalah rumus MDRD yang sudah disesuaikan
dengan kreatinin yang tertelusur terhadap IDMS yaitu :
eLFG=175x(standardized Scr)-1.154x(age)-0.203x(0.742 if female)x(1.210 if African American).
Estimasi LFG berguna untuk mengetahui fungsi ginjal seseorang , apabila LFG ,60 mL/min/1.72 m 2menetap lebih
dari 3 bulan maka seseorang dikataka mengalami penyakit ginjal kronik. (Informasi detil tentang eLFG dapat
dibaca pada buku kumpulan FAQ bab FAQ e-LFG).
Manfaat Pemeriksaan:
Pemeriksaan ini untuk mengukur konsentrasi kreatinin dalam darah

LED

Merupakan indikator penyakit infeksi dan tingkat inflamasi yang tidak spesifik. Pemeriksaan ini umumnya
digunakan sebagai uji saring adanya keganasan, penyakit kolagen atau infeksi. Di samping itu, juga digunakan
untuk membedakan tingkat keradangan atau pembentukan antibodi terhadap dua penyakit yang secara klinis susah
dibedakan. Misal : rheumatoid artritis dan artritis akibat degeneratif.

Anda mungkin juga menyukai