PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan kewajiban bersama berbagai pihak
baik pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat luas. Hal ini menjadi lebih penting lagi
mengingat Indonesia sebagai negara yang perkembangan industrinya cukup tinggi dan
saat ini dapat dikategorikan sebagai negara semi industri (semi industrialized country).
Sebagaimana lazimnya negara yang masih berstatus semi industri, target yang lebih
diutamakan adalah peningkatan pertumbuhan output, sementara perhatian terhadap
eksternalitas negatif dari pertumbuhan industri tersebut sangat kurang. Beberapa kasus
pencemaran terhadap lingkungan telah menjadi topik hangat di berbagai media masa,
misalnya pencemaran Teluk Buyat di Sulawesi Utara yang berdampak terhadap
timbulnya bermacam penyakit yang menyerang penduduk yang tinggal di sekitar teluk
tersebut.
Para pelaku industri kadang mengesampingkan pengelolaan lingkungan yang
menghasilkan berbagai jenis-jenis limbah dan sampah. Limbah bagi lingkungan hidup
sangatlah tidak baik untuk kesehatan maupun kelangsungan kehidupan bagi masyarakat
umum, limbah padat yang di hasilkan oleh industri-industri sangat merugikan bagi
lingkungan umum jika limbah padat hasil dari industri tersebut tidak diolah dengan baik
untuk menjadikannya bermanfaat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian air limbah dosmetik ?
2. Bagaimana pengelolaan air limbah dosmetik rumah tangga?
3.
C. Tujuan
BAB II
Dalam dunia arsitektur ada metode yang bisa diterapkan dalam merencanakan
pengolahan limbah rumah tangga yaitu dengan :
Membuat saluran air kotor
Membuat bak peresapan
Membuat tempat pembuangan sampah sementara
1. Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik air
dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah
2. Tidak mengotori permukaan tanah
3. Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah
4. Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain
5. Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.
6. Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan
murah
7. Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.
Pengelolaan yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan menggunakan pasir
dan benda-benda terapung melalui bak penangkap pasir dan saringan. Benda yang
melayang dapat dihilangkan oleh bak pengendap yang dibuat khusus untuk
menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari bak pengendap pertama dibuat stabil
dalam bak pembusukan lumpur, di mana lumpur menjadi semakin pekat dan stabil,
kemudian dikeringkan dan dibuang. Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan
zat organik melalui oksidasi dengan menggunakan saringan khusus. Pengelolaan
secara tersier hanya untuk membersihkan saja. Cara pengelolaan yang digunakan
tergantung keadaan setempat, seperti sinar matahari, suhu yang tinggi di daerah tropis
yang dapat dimanfaatkan
Air limbah dialirkan melalui saluran ke drum dan air dalam drum akan disaring
dengan koral/ijuk ke luar, dan kemudian meresap ke dalam tanah.
a. Bahan :
Drum
Koral
Kayu
IjuK
Pipa pralon
b. Peralatan
Palu
Besi runcing
Cangkul
Parang
Gergaji
c. Pembuatan
Drum dilubangi dengan garis tengah 1 cm, jarak antara lubang 10 cm.
Pembuatan lubang di luar dapur dengan ukuran panjang, lebar dan dalam masing-
masing 110 cm. Di dasar lubang diberi koral/ijuk setebal 20 cm dan drum
dimasukkan ke dalam lobang tersebut. Sela-sela drum diselingi dengan koral/ijuk.
Kemudian dibuat saluran air limbah ukuran ½ bis, atau dari pasangan batu bata.
Drum ditutup dengan kayu/bambu atau kalau ingin lebih tahan lama dicor dengan
campuran semen dan pasir yang diberi penguat besi.
C. Kualitas Air Limbah Dosmetik
Limbah cair domestik (rumah tangga) merupakan limbah cair hasil buangan dari
perumahan (rumah tangga), bangunan perdagangan, perkantoran dan sarana sejenis.
Contoh limbah cair domestic adalah air deterjen sisa cucian, air sabun, dan air
tinja.Meningkatkan kegiatan manusia dalam rumah tangga mengakibatkan bertambahnya
jumlah limbah cair. Sumber limbah cair rumah tangga bersifat organic yaitu dari sisa-sia
makanan dan deterjen yang mengandung fosfor. Limbah cair dapat meningkatkan kadar
BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan pH air. Keadaan tersebut menyebabkan
terjadinya pencemaran yang banyak menimbulkan kerugian bagi manusia dan
lingkungan.
D. Jenis – jenis unit pengolahan limbah domestik.
1. Septictank
Sistem septictank sebenarnya adalah sumur rembesan atau sumur kotoran.
Septic tank merupakan sitem sanitasi yang terdiri dari pipa saluran dari kloset,
bak penampungan kotoran cair dan padat, bak resapan, serta pipa pelepasan air
bersih dan udara.
Hal-hal yang yang harus diperhatikan saat pembangunan septic tank agar
tidak mencemari air dan tanah sekitarnya adalah :
a. Jarak minimal dari sumur air bersih sekurangnya 10m
b. Untuk membuang air keluaran dari septic tank perlu dibuat daerah resapan
dengan lantai septictank dibuat miring kearah ruang lumpur antara lain
sebagai berikut :
Septic tank direncanakan utuk pembuangan kotoran rumah tangga
dengan jumlah air limbah antara 100 – 200 liter/orang/hari dari
volume penggunaan air bersih.
Waktu tinggal air limbah didalam tangki diperkirakan minimal ± 3
hari.
Besarnya ruang lumpur diperkirakan untuk dapat menampung
lumpur yang dihasilkan setiap orang rata-rata 30-40
liter/orang/tahun dan waktu pengambilan lumpur diperhitungkan 5
tahun.
Pipa air masuk kedalam tangki hendaknya selalu lebih tinggi
kurang lebih 2.5 cm dari pipa air keluar.
Septic tank harus dilengkapi dengan lubang pemeriksaan dan
lubang penghawaan untuk membuang gas hasil penguraian.
Proses pengolahan yang secara biologi dilakukan oleh mikro
organisme / bakteri pengurai.
c. Agar septic tank tidak mudah penuh dan mampat, awet dan tahan lama
perlu diperhatikan hal berikut :
Kemiringan Pipa
Kemiringan pipa menentukan kelancaran proses
pembuangan limbah. Selisih ketinggian kloset dan permukaan air
bak penampung kotoran minimal 2 %, artinya setiap 100cm
terdapat perbedaan ketinggian 2cm.
Pemilihan Pipa yang tepat
Pipa saluran sebaiknya berupa PVC. Ukuran minimal
adalah 4 inchi. Rumah yang memiliki jumlah toilet yang banyak
sebaiknya menggunakan pipa yang lebih besar. Perancangan
saluran diusahakan dibuat lurus tanpa belokan, karena belokan
atau sudut dapat membuat mampat.
Sesuaikan Kapasitas Septic tank
Untuk rumah tinggal dengan jumlah penghuni empat
orang, cukup dibuat septic tank dengan ukuran (1.5×1.5×2)m. bak
endapan dan sumur resapan bias dibuat dengan ukuran (1x1x2)m.
semakin banyak penghuni rumah maka semakin besar ukuran yang
dibutuhkan.
Bak Harus Kuat dan Kedap Air
Septic tank harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap
korosi, rapat air dan tahan lama. Konstruksi septic tank harus kuat
menahan gaya-gaya yang timbul akibat tekanan air, tanah maupun
beban lainnya.
2. Sumur Resapan
Sumur Resapan Air merupakan rekayasa teknik konversi air yang berupa bangunan
yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan
kedalaman tertentu yang digunakan sebagai tempat penampung air hujan diatas atap
rumah dan meresapkannya ke dalam tanah.
Konstruksi Sumur Resapan Air (SRA) merupakan alternatif pilihan dalam mengatasi
banjir banjir dan menurunnya permukaan air tanah pada kawasan perumahan, karena
dengan pertimbangan :
Pembuatan konstruksi SRA sederhana.
Tidak memerlukan biaya yang besar
Bentuk konstruksi SRA sederhana.
Toilet siram desain lama membutuhkan 19 liter air dan bisa memakan
hingga 40% dari penggunaan air untuk kebutuhan rumah tangga. Dengan jumlah
penggunaan 190 liter air per kepala per hari, mengganti toilet ini dengan unit baru
yang menggunakan hanya 0,7 liter per siraman bisa menghemat 25% dari
penggunaan air untuk rumah tangga tanpa mengorbankan kenyamanan dan
kesehatan.
Disamping cara yang tersebut diatas untuk mengelola limbah saluran kamar
mandi dan limbah bekas cucian dapat juga dilakukan dengan cara mengalirkan limbah
melalui saluran ke sebuah lubang resapan. Pertama dibuat lubang di luar dapur dengan
lebar, panjang dan tinggi 1 m atau disesuaikan dengan tempat dan kebutuhan. Di buat
saluran dari batu bata, pasir, semen atau pakai bis. Kalau saluran terbuka bisa ditutup
dengan bambu, kayu atau seng. Bak resapan diisi dengan pasir, kerikil, batu kali.
Akan lebih baik kalau bak resapan ditutup dengan kayu/bambu/cor-coran pasir dan
semen. Dan dapat diberi saluran udara dari pralon. Cara pembuatannya dapat dilihat
pada Gambar di bawah ini.
( m3 ) ( m3 )
P L T P L T
1 5 1,6 0,8 1,6 2,1
2 10 2,1 1,0 1,8 3,9 1,6 0,8 1,3 1,66
3 15 2,5 1,3 1,8 5,8 1,8 1,0 1,4 2,5
4 20 2,8 1,4 2 7,8 2,1 1,0 1,4 2,9
5 25 3,2 1,5 2 9,6 2,4 1,2 1,6 4,6
6 50 4,4 2,2 2 19,4 3,2 1,6 1,7 5,2
Keterangan : P= Panjang Tangki
L = Lebar Tangki
T = Tinggi Tangki
http://library.usu.ac.id/download/ft/arsitektur-yulesta.pdf
http://umarcivilengineering.blogspot.com/2015/10/limbah-rumah-tangga-domestik.html