Anda di halaman 1dari 12

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAYA

PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG BEBAN RESISTIF

Disusun :
Andhika Wijayanto (16612027)
Roland Mahendra W. (16612028)
Abduh Robbani (16612029)
Mickel Billysan H. (16612030)
Ahmad Nur Mucholis (16612031)

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
2018
PRAKTIKUM LABORATORIUM ELEKTRO
TANGGAL PRAKTIK : 13/09/2018
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
Dasar Teori :

Penyearah setengah gelombang (half wave rectifier) adalah hanya menggunakan 1 buah
diode sebagai komponen utama dalam menyearahkan gelombang AC, untuk mengubah
tegangan dengan arus bolak-balik (AC) menjadi tegangan dengan arus searah (DC). Prinsip
kerja penyearah setengah gelombang memanfaatkan karakteristik dioda yang hanya bisa
dilalui arus satu arah saja. Disebut penyearah setengah gelombang karena penyearah ini hanya
melewatkan siklus positif dari sinyal AC dan Prinsip kerja dari penyearah setengah gelombang
ini adalah mengambil sisi sinyal positif dari gelombang AC dari transformator. Pada saat
transformator memberikan output sisi positif dari gelombang AC maka diode dalam keadaan
forward bias sehingga sisi positif dari gelombang AC tersebut dilewatkan dan pada saat
transformator memberikan sinyal sisi negatif gelombang AC maka dioda dalam posisi reverse
bias, sehingga sinyal sisi negatif tegangan AC tersebut ditahan atau tidak dilewatkan seperti
terlihat pada gambar sinyal output penyearah setengah gelombang berikut.
.
Rangkaian penyearah setengah gelombang banyak dipakai pada power supply dengan
frekuensi tinggi seperti pada power supply SMPS dan keluaran transformator Flyback
Televisi. Sistem penyearah setengah gelombang kurang baik diaplikasikan pada frekuensi
rendah seperti jala-jala listrik rumah tangga dengan frekuensi 50Hz karena membuang satu
siklus sinyal AC dan mempunyai riak (ripple) yang besar pada keluaran tegangan DC-nya
sehingga membutuhkan kapasitor yang besar.
Prinsip kerja Penyearah Setengah Gelombang

Contoh rangkaian penyearah setengah gelombang digambarkan pada ilustrasi gambar


dibawah ini. Tegangan input dengan arus bolak-balik melewati satu dioda penyearah
kemudian pada outputnya tampak melewatkan "gunung" dari sinyal sinus dan menghambat
fase "lembah"-nya. Hal ini mengakibatkan keluaran dari penyearah setengah gelombang
memiliki banyak riak (riple) dan membutuhkan kapasitor yang besar untuk meng-"halus"-
kannya.

Perhitungan tegangan DC keluaran dari penyearah setengah gelombang mengacu pada


kondisi saat fasa on dan off pada gelombang output. Pada saat fase positif, dioda menghantar
sehingga tegangan keluaran saat itu sama dengan Vmax dari sinyal input. Kemudian saat fase
negatif, dioda tidak menghantar sehingga tegangan keluaran pada fase ini sama dengan nol.
Berdasarkan kondisi diatas maka dapat dirumuskan bahwa besarnya tegangan output dari
penyearah setengah gelombang adalah Vmax dibagi dengan π (pi). Dimana besarnya Vmax
adalah tegangan puncak (V-peak) dari salah satu siklus sinyal AC. Atau sebesar 0.318Vmax.
Dan jika dihitung dengan nilai RMS menjadi 0.318 kali √2 sama dengan 0.45Vrms.

Kelebihan dan Kekurangan Penyearah Setengah Gelombang

Penyearah setengah gelombang memiliki kelebihan dari segi rangkaian yang sangat
simpel dan sederhana. Karena menggunakan satu dioda maka biaya yang dibutuhkan untuk
rangkain lebih murah.

Kelemahan dari penyearah setengah gelombang adalah keluarannya memiliki riak


(ripple) yang sangat besar sehingga tidak halus dan membutuhkan kapasitor besar pada
aplikasi frekuensi rendah seperti listrik PLN 50Hz. Kelemahan ini tidak berlaku pada aplikasi
power supply frekuensi tinggi seperti pada rangkaian SMPS yang mempunyai duty cycle
diatas 90%.

Kelemahan penyearah setengah gelombang lainnnya adalah kurang efisien karena hanya
mengambil satu siklus sinyal saja. Artinya siklus yang lain tidak diambil alias dibuang. Ini
mengakibatkan keluaran dari penyearah setengah gelombang memiliki daya yang lebih kecil.
Latihan No. 1

Penyearah setengah gelombang dengan beban resistif E1UK-D


Judul:
(bias maju)

1 Modul microprocessor M1R


1 Base module of diodes M2R + Mask 1
Komponen- 1 Modul beban R, L dan C MB1
komponen yang 1 Modul penerima sinyal MDAQ
diperlukan: 1 True RMS multimeter
1 Dual-trace oscilloscope
Power supply unit: mod. AEP-1/EV

TARGETS:
 Mengukur tegangan dan arus
 Menentukan parameter-parameter dari penyearah
 Menganalisa bentuk ggelombang arus dan tegangan

MEMULAI PROSEDUR:
1. Atur modul yang sesuai pada dukungan vertikal
2. Masukkan MASK 1 pada modul M2R. Masukkan jumper identifikasi mask.
3. Hubungkan modul yang sesuai seperti yang ditunjukkan pada diagram Latihan 1 - Gbr. .
4. Hubungkan jumper dengan unit catu daya untuk mencapai 50 Vac pada input mask
5. Beban resistif terdiri dari resistor 100 Ω
6. Aktifkan unit catu daya dan sesuaikan varianya hingga tegangan 50 Vac tercapai
gulungan sekunder antara fase dan netral.

TARGET 1: MENGUKUR TEGANGAN DAN ARUS


Merakit sirkuit ditunjukkan pada Gambar. 3.
Nyalakan sirkuit dan lakukan pengukuran berikut
1. Nilai tengah rata-rata akar dari tegangan suplai (2U2): Tester dalam V1
2. Dengan tester di posisi V2, ukur nilai rata-rata UdAV (VDC di tester)
3. Dengan tester di posisi V2, ukur nilai rata-rata kuadrat akar UdRMS (VAC + DC di tester)
4. Dengan penguji pada posisi V2, ukur nilai tengah rata-rata akar dari komponen bolak-balik
tegangan yang diperbaiki UdAC (VAC di tester)
5. Gunakan tester yang digunakan sebagai ammeter (buka rangkaian dan hubungkan
Tester) dan ukur rata-ratanya nilai IdAV, nilai kuadrat rata-rata akar IdRMS dan IdAC dari arus
yang diperbaiki
Tuliskan hasil pengukuran berdasarkan tabel berikut:

(2U2) UdAV=VDC UdRMS=VAC+DC UdAC=VAC IdAV=IDC IdAC=IAC IdRMS=IAC+DC


[V] [V] [V] [V] [A] [A] [A]
48,6 21,36 33,47 25,78 0,219 0,262 0,341

TARGET 2 : HITUNG PARAMETER-PARAMETER DARI RECTIFIER


Hitung banyak karakteristik utama dan lengkapi tabel berikut :
Teoritis Pengukuran
UdAV/(2U2) 0.45 0,439
UdRMS/(2U2) 0.707 0,688
Bentuk faktor fu UdRMS/UdAV 1.57 1,566
Riak wu (%) SQR (fu2-1) 121 120,51
Riak UdAC/UdAV 1.21 1,20
Bentuk faktor fi IdRMS/IdAV 1.57 1,557
2
Riak wi (%) SQR (fi -1) 121 119,34

TARGET 3 : ANALISA GELOMBANG PENYEARAH ARUS


Sumber tegangan (2U2) dan tegangan melalui beban Ud
Gunakan oscilloscope untuk menampilkan tegangan sumber (2U2) dan tegangan yang melalui
beban Ud.
Hubungkan saluran 1 dengan jack 1B dari modul MDAQ untuk tegangan melalui beban Ud
(1V/div)
Hubungkan saluran 2 dengan jack 9B dari modul MDAQ untuk tegangan input (2V/div).
DC Coupling. Trigger : AC line. Probe x10
Lihat latihan 1 – poto 1 dan 2. Diode akan aktif ketika tegangan melalui anoda yang adalah
positive dan setengah gelombang positive dari sumber tegangan yang dipindahkan ke beban
Tegangan melalui diode (UF) dan arus pada rangkaian Id
Gunakan oscilloscope untuk menampilkan tegangan yang melalui diode (UF) dan arus Id.
Hubungkan saluran 1 dengan jack 3A dari modul MDAQ, untuk arus (200 mV/div)
Hubungkan saluran 2 dengan jack 1B dari modul MDAQ, untuk tegangan (2 V/div)
Atur oscilloscope dengan sebagai berikut :
DC Coupling. Trigger: AC line. Probe x 10
Lihat latihan 1 – photo 3. Setengah gelombang negative dari sumber tegangan dapat ditemukan
sebagai tegangan balik yang melalui diode. Penyearah arus yang didalam pasa dengan
penyearh tegangan. Sudut operasi adalah 180˚.
Latihan serupa:
Ulangi latihan menggunakan MASK 2.

Latihan 1 – gambar :

Latihan 1 – gbr. 1 penyearah setengah gelombang dengan beban resistif E1UK-D

Latihan 1 – gbr. 2 diagram rangkaian dari modul


Latihan 1 – gbr. 3 penyearah setengah gelombang dengan beban resistif E1UK-D dan
terhubung dengan instrumen-instrumen.
Hasil Praktik :

Latihan 1 – photo 1-2 penyearah setengah gelombang dengan beban resistif E1UK-D. sumber
tegangan (gelombang sinus penuh) dan tegangan melalui beban (yang telah disearahkan)
(Keterangan : Gambar tidak difilter karena hasil gelombang yang tidak difilter tidak tersimpan saat
pengambilan data ke usb flashdisk)
Latihan 1-photo 3 penyearah setengah gelombang dengan beban E1UK-D. tegangan dan arus
melalui diode

Analisa data :
Pada gambar hasil praktik diatas diketahui bahwa pada gambar pertama merupakan
bentuk gelombang tegangan beban (ch 1) yang melalui beban resistif dan tegangan input (ch 2),
yang mana beban resistif tersebut lah yang menyebabkan adanya Idc. Terlihat bahwa pada
gelombang tersebut telah terjadi proses dari penyearah sedangkan tegangan pada input masih
berupa tegangan sinusoidal karena belum melewati diode. Dan pada gambar kedua merupakan
data gelombang untuk arus (ch 1) dan untuk tegangan (ch 2).
Perhitungan :

(2U2) UdAV=VDC UdRMS=VAC+DC UdAC=VAC IdAV=IDC IdAC=IAC IdRMS=IAC+DC


[V] [V] [V] [V] [A] [A] [A]
48,6 21,36 33,47 25,78 0,219 0,262 0,341

 UdRMS=VAC+VDC
= √25,782 + 21,362
= 33,47 Volt

 IdRMS =IAC+DC
= √0,2192 + 0,262
= 0,341 Ampere

Teoritis Pengukuran
UdAV/(2U2) 0.45 0,439
UdRMS/(2U2) 0.707 0,688
Bentuk faktor fu UdRMS/UdAV 1.57 1,566
Riak wu (%) SQR (fu2-1) 121 120,51
Riak UdAC/UdAV 1.21 1,20
Bentuk faktor fi IdRMS/IdAV 1.57 1,557
2
Riak wi (%) SQR (fi -1) 121 119,34

 UdAV/(2U2)=21,36/48,6
=0,439 V

 UdRMS/(2U2) =33,47/48,6
=0,688 V

 Form factor fu = UdRMS/UdAV


= 33,47/21,36
= 1,566 V

 Ripple W u = SQR (fu2-1)


= √1,5662 − 1*100%
=120,51 %
 Ripple = UdAC/UdAV
= 25,78/21,36
= 1,206 V

 Form factor fi = IdRMS/IdAV


=0,341/0,219
=1,557 A

 Ripple W i = SQR (fi2-1)


=√1,5572 − 1*100%
=119,34 %

Simulasi : LT Spice

Kesimpulan :
Dioda berfungsi sebagai sakelar sekaligus melakukan pengubahan (converting) dari sumber
bolak-balik menjadi tegangan searah dengan hasil setengah gelombang, artinya arus belum
murni menjadi arus searah tetapi masih ada sebagian arus bolak-balik. Ditinjau dari tegangan
luaran yang dihasilkan, terdapat dua jenis komponen tegangan, yaitu : (1) tegangan searah
rerata (Vdc) dan tegangan searah efektif (root mean square-rms).

Anda mungkin juga menyukai