Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

CARA MENGELOLA STRES


ACTION BASED LEARNING
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah elektif Manajemen Stres
Dosen Pengampu : Ita Apriliyani, S.Kep., Ns, M.Kep

Disusun oleh :
Kelompok 1

1. A Rizal Fadly (1701030)


2. Eka Yuliana (1701030)
3. Lutfi Afifah (170103048)
4. Yoga Prasetia (170103101)

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
2019
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan makalah sebagai tugas dari mata kuliah elektif Manajemen Stres
dengan judul “Cara Mengelola Stres Action Based Learning”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi lebih baik lagi.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu
kami dalam menulis makalah ini. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Purwokerto, 30 September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
.......................................................................................... i
DAFTAR
ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2
C. Tujuan penulisan.................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Tukak Lambung................................................................. 3
B. Tanda dan GejalaTukak Lambung3
C. Patofisiologi4
D. Penyebab5
E. Komplikasi5
F. Pemeriksaan Diagnosis6
G. Terapi7
H. Penatalaksanaan 8
I. Proses Keperawatan
J. Pathway

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan......................................................................................... 22
B. Saran.................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN STRES
Stres merupakan suatu respon adaptif individu terhadap situasi yang diterima
seseorang sebagai suatu tantangan atau ancaman keberadaannya.
Secara umum orang yang mengalami stress merasakan perasaan
khawatir, tekanan, letih, ketakutan, depresi, cemas dan marah. Terdapat tiga
aspek gangguan seseorang yang mengalami stress yaitu gangguan dari aspek
fisik, aspek kognitif (pemikiran) dan aspek emosi. Gej ala fisik yang dialami
seseorang yang stres dit andai dengan denyut jantung yang tinggi dan tangan
berkeringat , sakit kepala, sesak napas, nause or upset tummy, sakit punggung
atau pundak, rushing around, bekerja berlama-lama, tidak ada kontak dengan
rekan, fatique, gangguan tidur dan perubahan berat badan yang drastis. Secara
aspek kognitif atau pikiran, stress ditandai dengan lupa akan sesuatu, sulit
berkonsentrasi, cemas mengenai sesuatu hal, sulit untuk memproses informasi,
dan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang negatif terhadap diri sendiri.
Dari aspek emosi, stress ditandai dengan sikap mudah marah, cemas dan cepat
panik, ketakutan, sering menangis, dan mengalami peningkatan konflik
interpersonal.

B. PENYEBAB STRES
Hal-hal yang dapat menimbulkan stres disebut stressor. Terdapat dua tipe
stresor yaitu stresor yang berasal dari lingkungan internal dan lingkungan
eksternal.
1. External stresors
a) Physical Environment misalnya kebisingan, cahaya yang berlebihan,
suhu udara yang panas dan kondisi ruangan yang sempit.
b) Social Interaction misalnya mengalami tindakan yang kasar, korban
sikap berkuasa, menerima tindakan agrasif dari pihak lain dan
mengalami kekerasan Organisasi, situasi organisasi yang dapat
menimbulkan stress adalah adanya peraturan yang terlalu, dan
tekanan date line yang harus dipenuhi.
c) Peristiwa penting dalam hidup misalnya kelahiran, kematian,
kehilangan pekerjaan, promosi, dan perubahan status perkawinan.
d) Kecerobohan kegiatan sehari-hari, misalnya rutinitas bepergian dalam
jarak jauh, lupa menyimpan kunci, dan kerusakan mesin.

2. Internal stressors
a) Stressor internal dapat disebabkan adanya pemilihan terhadap gaya
hidup yang diwarnai dengan kecanduan minum minuman yang
mengandung kafein, kurang tidur dan jadwal yang terlalu padat.
b) Pembicaraan pribadi yang negatif, hal ini ditandai dengan pemikiran
yang pesimis, sering mengkritik diri sendiri dan melakukan analisis
yang berlebihan.
c) Jebakan pemikiran, misalnya harapan yang tidak realistis, taking
things personally, terlalu banyak yang dipikirkan atau tidak berpikir
sama sekali, exaggeration dan berpikir kaku.
d) Hambatan pribadi misalnya workaholic dan perfeksionis.

C. TINGKATAN STRES
1. Eustress
Eustress adalah stress positif yang terjadi ketika tingkatan st ress cukup
tinggi untuk memotivasi agar bertindak untuk mencapai sesuatu. Eustress
adalah stress yang baik yang menguntungkan kesehatan seperti latihan
fisik atau mencapai promosi.
2. Distress
Distress atau stress negative terjadi ketika tingkatan st ress terlalu tinggi
atau terlalu rendah dan tubuh dan pikiran mulai menanggapi stressor
dengan negatif. Distress dilain pihak merupakan stress yang menganggu
kesehatan dan sering menyebabkan ketidakseimbangan antara tuntutan
stress dan kemampuan untuk memenuhi tuntutan.

D. CARA MENGELOLA STRES


1. Action Based Strategies
2. Perception based strategies
3. Coping strategies
4. Management performance stress
5. Relaxation and sleep
6. Self-confidence and self-esteem
7. Anger management

E. ACTION BASED MANAGEMENT


Stres tidak bisa dihindarakan, karena stres merupakan salah satu bagian dari
perkembangan menuju kedewasaan. Sehingga yang bisa kita lakukan adalah
memanagement stress, bagaimana kita bisa menyikapi stres supaya kehidupan
tetap terus berjalan.
Action Based Strategies (ABS) ini meliputi job analysis, managing your
boundaris dan the breaking point.

1. Job Analysis
a. Pengertian
Job Analysis adalah suatu kegiatan untuk mencatat, mempelajari dan
menyimpulkan keteragan-keterangan atau fakta-fakta yang berhubungan
dengan masing-masing jabatan secara sistematis dan teratur (Susan M.
Heathfield).Proses yang sistematis dari menghimpun informasi dari
tugas, kewajiban dan tanggungjawab dari pekerjaan tertentu.
b. Tujuan umum
Memberikan kerangka berpikir untuk menantang pekerjaan dan
mengidentifikasi inkonsistensi yang mungkin terjadi dalam melakukan
pekerjaan.
c. Tujuan Khusus
1) Memfokuskan pada kegiatan penting dan meminimalkan usaha
kegiatan lainnya.
2) Menyelidiki , peranan dan tanggung jawab suatu jabatan
3) Memberikan gambaran tentang tugas dan tanggung jawab setiap
pekerja
4) Memahami dan menyelaraskan prioritas dalam pekerjaan
d. Teknik Job Analysis
1) Observasi
2) Wawancara
3) Quesioner
4) Catatan harian karyawan
e. Langkah-langkah
1) Memahami Strategi Organisasi
2) Memahami Budaya Organisasi
3) Review dokumentasi formal pada pekerjaan
4) Cari tahu siapa yang berprestasi dan memahami mengapa mereka
sukses
5) Berpikirlah tentang pengembangan karir
6) Cari tahu sumber daya yang dapat melakukan pekerjaan secara
bersama
2. Managing your boundaris (batas diri)
a. Pengertian
Batas Diri seseorang adalah tentang hal-hal yang boleh dilakukan baik
diri sendiri maupun oleh orang lain terhadap diri kita. Penetapan batas
diri merupakan cara tegas dan bertanggungjawab untuk membuat orang
lain yakin menghormati kebutuhan seseorang,dan seseorang akan
menghormati orang lain. Batas adalah pagar simbolis, didefinisikan oleh
nilai-nilai diri, yang melindungi keyakinan diri, ide-ide, emosi, hak,
kebutuhan dan ruang pribadi. Batas hubungan perawat klien terdiri dari
batas peran, waktu,tempat dan ruang, uang, pemberian hadiah dan
pelayanan, pakaian, bahasa, pengungkapan diri secara personal, kontak
fisik.

b. Tujuan
1) Memberikan privacy pada kehidupan pribadi
2) Menghormati hak hak pribadi dan orang lain
3) Menselaraskan kehidupan pribadi dengan norma, aturan dan nilai-
nilai
4) Menselaraskan hubungan sosial atau masyarakat
5) Mengetahui sumber daya diri sendiri.

c. Langkah-langkah
1) Identifikasi pikiran tentang batas diri yang akan ditetapkan terhadap
diri sendiri dan orang lain
2) Catat dalam buku kerja/catatan harian
3) Identifikasi tentang batas diri yang ditetapkan terhadap kelebihan
dan kekurangannya
4) Pilih batas diri yang akan ditetapkan dan dilakukan
5) Identifikasi tentang kemungkinan pelanggaran batas diri
6) Memperkuat dan memelihara penetapan batas dirig.
7) Ungkapan manfaat dan hasil dari penetapan batas diri serta
merencanakan tindak lanjut
8) Penggunaan dukungan dari orang dan lingkungan sekitarnya.

3. Breaking point (pengalihan diri)


a. Pengertian
Pengalihan diri adalah salah satu strategi manajemen stress
yang termasuk dalam ABS (Action Based Strategy) yang menekankan
pada keberanian seseorang untuk keluar dari batasan-batasan,
kebiasaan atau rutinitas yang dianggap membatasi diri seseorang dan
menjadi stressor tersendiri.
b. Tujuan
1) Mengurangi kecemasan
2) Mengoptimalkan potensi seseorang
c. Langkah - langkah
1) Kembangkan keahlian kepemimpinan secar aktif
2) Hindari menghina pekerjaan orang lain
3) Kurangi stress dengan pengontrolan diri dan komitmen yang kuat
4) Buat perencanaan data kegitan yang tidak perlu dilakukan e.
Fokus pada kekuatan diri
5) Hindari pertikaian dengan orang lain untuk mencapai kemenangan
diri
6) Fokus pada prioritas anda
7) Pelihara dan jaga hubungan baik dengan orang lainReferensi
Bahan kuliah manajemen stress.

Anda mungkin juga menyukai