Anda di halaman 1dari 7

Plus Créer un blog Connexion

Ce site utilise des cookies provenant de Google pour fournir ses services et analyser le trafic. Votre adresse IP
et votre user-agent, ainsi que des statistiques relatives aux performances et à la sécurité, sont transmis à Google
afin d'assurer un service de qualité, de générer des statistiques d'utilisation, et de détecter et de résoudre les
Pedoman Remunerasi Jasa Pelayanan Rumah Sakit
problèmes d'abus.

EN SAVOIR PLUS OK

SELASA, 19 NOVEMBER 2013 ARSIP BLOG


▼ 2013 (1)
Pedoman Remunerasi Jasa Pelayanan Rumah Sakit ▼ November (1)
Pedoman Remunerasi Jasa
Pelayanan Rumah Sakit

Pemerhati remunerasi yang budiman, pada kesempatan ini


izinkan saya memberikan masukan tentang remunerasi Pembagian MENGENAI SAYA
Jasa Pelayanan di RSUD Kabupaten/Kota, mungkin bisa membantu maxmulyadi.com
anda untuk menyusun pedoman masing-masing kabupaten/kota yang remunerasi jasa pelayanan di rumah sakit
sedang mencari bahan untuk maksud tersebut. Draf yang saya susun pemerintah
ini sudah saya coba di beberapa RS dan hasilnya cukup memuaskan. Lihat profil lengkapku
Silahkan download/copy tulisan saya di bawah ini, semoga bermanfaat.
Sekiranya ingin memahami lebih lanjut tentang aplikasinya, kalau
ada waktu mungkin saya dapat membimbing seperlunya, terima kasih
atas perhatiannya. (disusun oleh Max.Mulyadi.
HP:082137520341/082138836142) email: maxmulyadi@ymail.com

Pedoman Membagi Jasa Pelayanan INA-CBGs/Umum


(Revisi thn 2015 tentang Remunerasi Jasa Pelayanan) Di RS
Pemerintah

Siapkan terlebih dahulu :


A. Data kepegawaian
B. Penilaian indeks poin (tabel dan blangko)
C. Pedoman menyusun bobot pendapatan.
D. Pedoman memisahkan income/klaim INACBGs (menjadi jasa
pelayanan, jasa medik, jasa paramedik dan jasa lainnya).
E. Rumus-rumus pembagian
F. Data pendapatan tindakan dari masing2 dokter (by name).
G. Data pendapatan dari masing2 ruangan/instalasi/unit penghasil
H. Data total pendapatan rumah sakit (termasuk jasa farmasi/obat)
I. Kebijakan lainnya.

B. Contoh Tabel dan blangko Penilaian Indeks Poin

JABATAN (JAB) N PENDIDIKAN (PEND) N STATUS (STA) N


staf umum 0,56 sekolah dasar 0,63 wyata bakti 1,25
staf administrasi 1,11 SMP/Setara 1,25 kontrak 2,5
staf khusus 1,67 SMA/Setara 1,88 CPNS 3,75
perawat/prmdk trampil 1,67 diploma I kesehatan 2,19 PNS 5
perawat/prmdk ahli 2,22 diploma III umum 2,5
dokter gigi 2,22 diploma III kesehatan 3,13
dokter umum 2,22 diploma IV kesehatan 3,75 Kompetensi N
apoteker trampil 2,22 strata I umum 3,13 kurang 2
kep. bidang/bagian 2,22 Strata II Kesehatan 3,75 sedang 3
apoteker ahli 2,78 pasca sarjana umum 3,75 standar 4
dr. gigi spesialis 2,78 pasca sarjana kes 4,38 profesional 5
dr. spesialis 2,78 doktor umum 4,38
dr. sub spesialis 3,33 doktor kes 5
kep. Sub. Bidang/bagian 3,89 Resiko N Beban Kerja N

kepala
kepala ruangan
instalasi 3,89
3,89 ringan
sedang 1,25
2,5 ringan
sedang 1,25
2,5
wakil direktur 4,44 cukup tinggi 3,75 cukup berat 3,75
wakil direktur 4,44 cukup tinggi 3,75 cukup berat 3,75
direktur 5 tinggi 5 berat 5

Gol N Profesi N Pemenuhan hari kerja N


1A 0,29 administrasi 0,83 msuk kerja penuh 1
1B 0,59 adm. Khusus 1,67 izin tdk masuk kerja 1 hr 0,98
1C 0,88 prwt/prmdk trampil 2,5 izin tdk masuk kerja 2 hr 0,95
1D 1,18 prwt/prmdk ahli 3,3 izin tdk masuk kerja 3 hr 0,93
2A 1,47 dr. umum 3,3 izin tdk masuk kerja 4 hr 0,91
2B 1,76 dr. gigi 3,3 izin tdk masuk kerja 5 hr 0,89
2C 2,06 apoteker trampil 3,3 izin tdk masuk kerja 6 hr 0,86
2D 2,35 apoteker ahli 4,17 izin tdk masuk kerja 7 hr 0,84
3A 2,65 dr. spesialis 4,17 tdk masuk kerja 1 hari 0,95
3B 2,94 dr. gigi spesialis 4,17 tdk masuk kerja 2 hari 0,89
3C 3,24 dr. sub spesialis 5 tdk masuk kerja 3 hari 0,82
3D 3,53 tdk masuk kerja 4 hari 0,75
4A 3,82 tdk masuk kerja 5 hari 0,68
4B 4,12 tdk masuk kerja 6 hari 0,61
4C 4,41 tdk masuk kerja 7 hari 0,55
4D 4,71 cuti melahirkan 0,5
4E 5 cuti naik haji 0,5
4C 4,41 cuti 3 hari 0,93
4D 4,71 cuti 6 hari 0,86
4E 5 cuti 12 hari 0,73
tugas belajar 1 bulan 0,73
tugas belajar 2 bulan 0,63
tugas belajar 3 bulan 0,53

Blangko Isian Penilaian Indeks Poin

Instalasi/Bagian: …………
NO NAMA JAB PEND MK GOL KOM RISK PRF BK STA PHK Idx P.
1 ALI KARU S1K 20 3B PRO CT PA SDG PNS MK 35,57
2 BUDI PT D3K 15 2D STD SDG PT SDG PNS MK 26,56
3 CICI PT D3K 12 2C STD SDG PT SDG PNS MK 25,73
4 DEDI PT D3K 10 KON STD SDG PT SDG PNS MK 25,07
5 EDI PA S1K 9 3A STD SDG PA SDG PNS MK 29,07
6 FARID PT D3K 8 3A STD SDG PT SDG PNS MK 26,87
168,88

C. Contoh menyusun/menetapkan bobot pendapatan


1. Perhatikan sumber-sumber pendapatan dari berbagai unit
penghasil
2. Perhatikan data yg masuk, apakah bersifat “by name” atau
kelompok
3. Pelajari cara alokasi jasa pelayanan,alokasi jasa farmasi dan
jasa lainnya
4. Buat sasaran penerima jasa pelayanan utk seluruh pegawai,
perhatikan juga struktur rs, dll
5. Tentukan kebijakan bobot pendapatan bagi direktur, kabid,
subid, staf admen dan staf lainnya
6. Besarnya nilai bobot 1 ditetapkan dengan rumus = ((total
pendapatan x 85%x5%):100) dengan nilai efektif lebih dari
90%
7. Bobot pendapatan direktur sebesar 85 poin sampai dengan
99 poin
8. Bobot pendapatan wakil direktur sebesar 30% x bobot
direktur
9. Bobot pendapatan kabid, setara dengan rata-rata
pendapatan dokter umum atau 8 - 15 poin
10. Bobot pendapatan kasubid setara dgn jml bobot kabid
dibagi jml kasubid atau 1/2 bobot kabid
11. Bobot pendapatan dewan pengawas, setara dengan bobot
kasubid.
12. Bobot pendapatan tenaga medik dan paramedik (sesuai
pendapatan fungsional, kebijakan dan pengendalian), dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. bobot pendapatan dokter spesialis, minimal di atas rata-
rata bobot paramedik, maksimal 90%xbobot direktur
b. bobot pendapatan dr. Umum/dr. gigi, minimal di atas
rata-rata bobot paramedik, maksimal 85%xbobot direktur
c. bobot pendapatan apoteker, setara dgn rata-rata
pendapatan dr. Umum di tambah 1 poin
d. bobot pendapatan paramedik, minimal 1,8 poin,
maksimal 6 poin
e. bobot pendapatan staf farmasi setara dengan rata-rata
bobot paramedik ditambah 1 poin
13. bobot pendapatan staf admen, minimal 1 poin, maksimal 2
poin
14. Bobot tambahan bagi pegawai RSUD diluar tupoksinya
(dalam kepanitiaan tertentu) sebesar 0,4 – 1,5 poin
15. Bobot pendapatan tenaga lainnya sesuai kebijakan direktur
16. Perhatikan unit-unit pelayanan fungsional yang tidak
langsung melayani pasien, dengan pertimbangan bahwa
mereka juga mempunyai kontribusi berarti bagi RS
17. Usahakan menjaga perimbangan pendapatan antara pejabat
struktural dgn tenaga fungsional
18. Buat cara penilaian indeks poin dan tentukan
peruntukannya, sesuaikan perubahan yg terjadi
19. Variasi besarnya prosentase pendapatan untuk tenaga
fungsional tidak menjadi masalah selama memiliki nilai
rasional dengan menggunakan pola perimbangan bobot
(misal jasa medik 52%, perawat 35% untuk 8 orang)
20. Penggunaan persen dan indeks poin saja tidak cukup untuk
membagi jasa pelayanan
21. Pembagian jasa pelayanan memang ada seninya, shg perlu
memperhatikan alokasi pendapatan dari atas sampai ke
bawah
22. Jasa Kebersamaan selain dibagi dengan indeks poin juga
membantu pertambahan nilai atas pengurangan pajak
23. Pedoman remunerasi ini juga dapat menjadi petunjuk
bahwa penambahan 1 org pegawai berpotensi akan
ditanggung bersama, hendaknya ada effisiensi ketenagaan
(analisis beban kerja dan jml SDM)
24. Menyusun remunerasi jasa pelayanan juga dapat menjadi
bahan pertimbangan untuk evaluasi input jasa, struktur,
kinerja, efisiensi pola tarif,dll
25. Pengolahan data untuk remunerasi jasa pelayanan
dikerjakan oleh petugas yang memahami tarif pelayanan,
profesi tng kesehatan, tingkat kesulitan/pola pelayanan,
harapan, pengembangan sdm,peraturan ttg blu, memahami
pedoman pembagian jasa pelayanan, menguasai excel, dll
26. Apabila bobot pendapatan dr. Spesialis, dr, umum dan
petugas lainnya, selalu di bawah standar yg ditentukan maka
dianjurkan tetap meningkatkan kinerja dan berbesar hati,
karena tugas meningkatkan jumlah kunjungan/sosialisasi
adalah tugas dari pihak managemen, bilamana belum ada
perbaikan berarti dalam jangka waktu tertentu perlu
dipertimbangkan untuk diberikan tugas khusus agar
eksistensi bobotnya selaras dengan partisipasinya.
D. Contoh memisahkan income/klaim INACBGs (menjadi jasa
pelayanan,
jasa medik, jasa paramedik dan jasa lainnya).

Jenis Tindakan P1 P2 P3
Tindakan (kecil sdg, bsr, khusus) 72% 56% 35%
Visite 85% 56% 35%
Konsultasi 85% 56% 30%
Tindakan 72% 56% 35%
Askep 85% 0% 75%
TMB 63% 56% 35%
USG 44% 60% 30%
RO 46% 46% 45%
ECG 50% 48% 32%
EEG 44% 48% 32%
laborat 40% 20% 30%
Obat (jasa pelayanan farmasi) 8% 30% 60%
Ambulan 66% 0% 75%
Pengantar 85% 0% 75%
RM (Rehap Medik) 40% 31% 39%
gizi 85% 0% 75%
HD (Haemo dyalisa) 44% 40% 25%
Pengemudi 80% 0% 75%
Anestesi 63% 56% 35%
Psikologi 85% 70% 15%
Gigi 70% 60% 30%
Observasi 85% 45% 35%
ct.scan 42% 45% 45%
PP (pemeriksaan poli) 85% 65% 10%
TG (tindakan Gigi) 72% 65% 20%
KP (konsul di poliklinik) 85% 65% 10%
Partus Normal 75% 51% 40%
Partus Patologis 70% 51% 40%
PA (patologi anatomi) 72% 66% 10%
TP 72% 66% 10%
Otopsi 63% 44% 40%
Endoscopy 44% 48% 20%

Keterangan:
v P1( Alokasi Jasa Sarana), P2( alokasi Jasa medik), P3(alokasi jasa
utk paramedik)
v Nilai prosentase dipengaruhi besarnya nilai klaim pelayanan, jml
SDM, subsidi, dan bobot perimbangan dll
v Cara mengurai paket INA-CBGs lihat TAMBAHAN di bawah

E. Contoh rumus pembagian

Rumus penetapan bobot pendapatan 1 (satu) poin, sebagai


berikut :

TI x 85% x ±5%
NB1=
BT

NB1 = Nilai Bobot 1 (satu) Poin;


TI = Total Income;
BT = Bobot Tertinggi (100 Poin).
Keterangan : nilai effektif bobot 1 : minimal 90%

Rumus penetapan bobot tenaga fungsional, sebagai berikut :

AJP
BPF= ≈PB
NB1

BPF = Bobot Pendapatan Fungsional;


AJP = Alokasi Jasa Pelayanan;
NB1 = Nilai Bobot 1 (satu);
PB = Pengendalian Bobot.

Rumus pembagian jasa tenaga fungsional, sebagai berikut:

BPF JIP
JPF= TBP x TI x 85% .+ TIP x TI x 15%

JPF = Jasa Pelayanan Fungsional;


BPF = Bobot Pendapatan Fungsional;
TBP = Total Bobot Pendapatan;
TI = Total Income;
JIP = Jumlah Indeks Poin;
TIP = Total Indeks Poin.

Rumus pembagian jasa tenaga non fungsional, sebagai berikut :

BPNF JIP
JPNF= x TI x 85% .+ x TI x 15%
TBP TIP

JPNF = Jasa Pelayanan Non Fungsional


BPNF = Bobot Pendapatan Non Fungsional (sesuai kebijakan)
TBP = Total Bobot Pendapatan
TI = Total Income;
JIP = Jumlah Indeks Poin
TIP = Total Indeks Poin
Rumus Alokasi Jasa Farmasi Untuk Jasa Pelayanan

TJF-THP
JPF= X 100% X 50%
TJP

JPF = Jasa Pelayanan Fungsional


TJF = Total Jasa Farmasi
THP = Total Harga Pokok

F. Contoh input pendapatan dari masing2 bagian dan input


pendapatan by name

Contoh Input Pendapatan Contoh Input Pendapatan


Pelayanan Dokter (By Name) Dari Masing-Masing Bagian/Instalasi
Nama Tindakan Jml Ruang/Unit Penghasil Tindakan Jml
dr. ALI PP 5.494.613 B Anak (anggrek) Askep 3.450.000
Visite 11.880.960 Tindakan 20.598.000
dr. BUDI PP 17.453.475 Visite 8.720.000
dr. CICI LL 7.000.000 B Bedah (Bugenvil) Askep 5.145.000
PP 331.500 ECG 2.855.000
Tindakan 1.249.920 Tindakan 54.470.000
Visite 1.123.360 Visite 12.670.000
dr. DEDI PP 1.176.825 B Interne (Dahlia) Askep 8.160.000
Tindakan 84.489.350 ECG 1.035.000
TP 1.639.440 Tindakan 59.445.000
Visite 5.659.640 Visite 21.340.000
dr. EDI PP 3.174.113 B Lavender Askep 22.275.000
Tindakan 50.422.982 ECG 5.180.000
Visite 3.629.500 Tindakan 44.892.000
dr. FARID PP 1.160.250 Visite 66.140.000
Tindakan 1.527.725 B Neonatus (Matahari) Askep 3.340.000
dr. GINO PP 5.204.550 ECG 2.375.000
Visite 268.940 Tindakan 37.609.000
dr. HARI Tindakan 1.661.184 Visite 11.050.000
dr. IDA PP 911.625 B Obsgyn (Melati) Askep 3.905.000
Tindakan 35.931.168 Tindakan 25.438.000
Visite 2.394.280 Visite 9.940.000
dr. JOKO Visite 19.040 B Paru Askep 2.655.000
dr. KOKO PP 1.425.450 Tindakan 18.810.000
Visite 2.413.320 Visite 4.980.000
dr. LUNA RM 10.625.405 B Teratai 1 Askep 7.255.000
Visite 585.480 ECG 2.485.000
dr. MARI PP 4.914.488 Tindakan 33.069.000
Visite 10.048.360 Visite 17.970.000
dr. NANA PP 2.875.763 B Teratai 2 Askep 2.955.000
Visite 9.170.140 ECG 665.000

H. Contoh menghitung vol. tindakan/pelayanan (pasien rwt inap


masuk dari IGD)

Nama Diag/ Dokter/ Tarif


Pelayanan Lokasi Vol VxT Kelas
Pasien Reg Prwt Umum
Agus xxx RS Akomodasi IGD 1 40.000 40.000 NK

Agus xxx Dr. Amir Pemeriksaan IGD 1 30.000 30.000 NK

Agus xxx Dr. Amir Tindakan IGD 1 40.000 40.000 NK

Agus xxx Perawat Askep IGD 1 12.000 12.000 NK


Agus xxx Dr. PK Laborat laborat 1 50.000 50.000 III

Agus xxx RS Akomodasi B Interne 3 60.000 180.000 III


Agus xxx Dr. Joko Visite B Interne 3 50.000 150.000 III

Agus xxx Dr. Joko Tindakan B Interne 3 50.000 150.000 III


Agus xxx Dr. Joko Konsul B Interne 0 25.000 0 III

Agus xxx Perawat Askep B Interne 3 12.000 36.000 III


Agus xxx Dr. PK Laborat laborat 1 50.000 50.000 III
Jml Tarif UMUM 738.000
Jml Tarif BPJS 900.000

Contoh Hasil Pembagian

N
O NAMA IP HASIL PAJAK TERIMA
2.913.58 145.67 2.767.90
1 ALI 3,93 2 9 3
2.098.39 2.098.39
2 ABU 2,83 4 0 4
2.073.80 2.073.80
3 UMI 2,80 7 0 7
2.048.37 2.048.37
4 TIA 2,76 2 0 2
2.520.05 126.00 2.394.05
5 BADU 3,40 7 3 4
2.341.52 117.07 2.224.44
6 BUDI 3,16 2 6 5
2.073.80 2.073.80
7 SINTA 2,80 7 0 7
2.098.39 2.098.39
8 TOTO 2,83 4 0 4
2.048.37 2.048.37
9 AMIR 2,76 2 0 2
1 2.048.37 2.048.37
0 JOKO 2,76 2 0 2
1 2.185.72 2.185.72
1 ANTI 2,95 1 0 1
1 2.023.78 2.023.78
2 SUSI 2,73 4 0 4
1 2.341.52 117.07 2.224.44
3 AGUS 3,16 2 6 5
1 2.048.37 2.048.37
4 SRI 2,76 2 0 2
1 2.073.80 2.073.80
5 SASA 2,80 7 0 7
32.937.8 505.83 32.432.0
83 4 49
JML

TAMBAHAN

v Jika data yang diminta sudah tersedia, misal :Pengisian blangko


indeks poin, data pendapatan per bagian, data pendapatan by
name dan informasi lainnya maka hanya butuh waktu 1 jam, siap
cetak hasil.
v Untuk mempercepat pengolahan data, anda harus menggunakan
rumus-rumus excel , dengan harapan mempercepat proses
pengolahan data yang cukup banyak.
v Untuk memahami proses pengolahan data di atas, mungkin perlu
bimbingan langsung /lisan agar mudah dipahami dan cepat.
v Cara mengurai paket INA-CBGs atau BPJS : pisahkan dulu
income pendapatan RS menjadi dua bagian yaitu akomodasi dan
Jasa Tindakan/Prosedur, Jasa Tindakan tsb kemudian pisahkan
menjadi jasa sarana, jasa medik, jasa paramedik dan jasa
lainnya.
v Khusus jasa medik perhatikan apakah termasuk Team Work atau
single work, bilamana termasuk team work pisahkan dulu
menggunakan prosentase perimbangan bobot (perhitungan
tertentu), sehingga baik team work maupun single work akan
otomatis menjadi jasa by name

v Tak ada gading yang tak retak, kiranya masih banyak kekurangan
dan kelemahan dari kami yang perlu diperbaiki.
v Semoga contoh remunerasi yang saya susun ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, .... Amin

Diposting oleh maxmulyadi.com di 09.30 2 komentar:

Beranda

Langganan: Postingan (Atom)

Tema Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai