Anda di halaman 1dari 43

[Type the document title] [Year]

PERCOBAAN IV
SUPERHEATER

2.1. TUJUAN PERCOBAAN


Setelah mempelajari dan melakukan percobaan pemanas lanjut,
mahasiswa diharapkan dapat :
 Menjelaskan fungsi dan cara kerja pemanas lanjut.
 Melakukan pengukuran besaran yang diperlukan untuk menentukan
karakteristik pemanas lanjut.
 Menghitung neraca kalor proses di dalam pemanas lanjut
 Menentukan efisiensi pemanas lanjut.

2.2. TEORI DASAR


Pada sistem pembangkit tenaga uap diperlukan pemanas lanjut yang
berasal dari ketel uap. Fungsi pemanas lanjut pada pemanasan ini yaitu
meningkatkan kualitas uap yang dihasilkan ketel uap. Uap yang dihasilkan oleh
ketel uap adalah uap basah, uap ini tidak begitu efisien dalam menggerakkan
turbin karena sudu turbin akan cepat rusak dan kerja turbin tidak optimum.
Dengan pemakaian uap panas lanjut akan meningkatkan kualitas dan memberikan
kerja pada turbin uap yang lebih baik. Gambar dibawah ini memperlihatkan
konstruksi pemanas lanjut :

Gambar 2.1 Instalasi pemanas lanjut (Superheater).

1 Super Heater
[Type the document title] [Year]

Keseimbangan energy pada proses pemanas lanjut dapat digambarkan sebagai


berikut:

Energi yang dihasilkan

Energi untuk Energi yang hilang


memanaskan uap di lingkungan
sekitar

Energi yang terbuang


melalui gas buang

Energi berupa gas Energi ke uap


kering pembakaran

Gambar 2.2 Kesetimbangan energi pemanas lanjut.

 Rumus-Rumus Yang Digunakan


1. Energi uap kering yang terbentuk serta efisiensi pemanas lanjut dapat
dicaridengan persamaan sebagai berikut:
Energi bahan bakar (ES)
E s  m fs  N bb

Dimana:
Es = kalor hasil proses pembakaran bahan-bahan di pemanas (KW)

N bb = nilai kalor bahan bakar (Kj/Kg)


m fs = massa bahan bakar (Kg/dtk)

2 Super Heater
[Type the document title] [Year]

2. Jumlah energi kalor yang dipergunakan untuk mengubah uap basah menjadi
uap. Panas lanjut dapat ditentukan dengan persamaan sbb:
Ests  mu (hsh  hu )
Dimana :
E sts = kalor terpakai untuk menaikkan kualitas uap (KW)
mu = laju uap lewat panas (Kg/s)
hsh = entalpi uap keluar (Kj/Kg)
hu = entalpi uap masuk (Kj/Kg)
3. Efisiensi
Efisiensi pemanas lanjut adalah perbandingan antara kalor yang terpakai untuk
mengubah uap basah menjadi uap panas lanjut dengan kalor hasil proses
pembakaran bahan bakar sehingga dapat dituliskan sebagai :
E sts
ns 
Es
dimana :
ns = efisiensi pemanas lanjut (%)
E sts = kalor terpakai untuk merubahuap basah menjadi uap
Panas lanjut (Kj/Ks)
Es = kalor hasil proses pembakaran bahan bakar pemanas
lanjut (Kjldet)
4. Efisiensi pemanas lanjut (n s )

energiyangdiperolehu ap
ns 
totalenergimasukpemanaslanjut

5. Total energi = mbb  N bb (kJ/s)


6. Energi yang diterima uap dari pemanas lanjut:
Es = h p  (hu  h fg )

7. Tekanan absolut = tekanan pengukuran + tekanan atmosfer


Pabs  Pg  Patm

Dimana.
Pg = tekanan pengukuran (bar)

Patm = tekanan atmosfir (bar)

3 Super Heater
[Type the document title] [Year]

Gambar skematis instalasi pemanas lanjut:


Gas buang
Mgb
mu
Cpgb
tu
Tgb
x
pu
Masukan mu Keluaran
uap tu uap
mu x mu
tu pu tu
x
x
pu
pu

Bahan Masukan
bakar Udara
mb
pN

Gambar 2.3 Instalasi pemanas lanjut.


Keterangan :
mb = massa bahan bakar kg/jam

mu = massa uap masuk per kg bahan bakar

m gb = massa gas buang.

hu = enthalpi uap

hs = entahlpi uap pemanas lanjut

C ps = panas spesifik uap pemanas lanjut

C pgb = panas spesifik gas buang

t gb = temperatur gas buang

ts . = temperatur uap pemanas lanjut

tu = temperatur uap sebelum pemanas lanjut

4 Super Heater
[Type the document title] [Year]

2.3. ALAT DAN BAHAN


Peralatan yang digunakan untuk pengujian superheater adalah:
 Meter tekanan
 Meter temperature
 Laju aliran uap
 Laju aliran bahan bahan baker
 Laju aliran gas buan2
 Exhaust gas analyser

2.4. PROSEDUR PERCOBAAN


 Menyalakan pemanas lanjut :
1. Mengaktifkan sumber kelistrikan.
2. Memeriksa volume bahan bakar pada tangki bahan bakar.
3. Membuka katup Pemasok olitank.
4. Memastikan tekanan masukanuap pada 5 bar'.
5. Mengatur keluaran temperatur uap pada kondisi kerja yang diiginkan
(maksimal 240 oC).
6. Mengatur coil over temperatur trip.
7. Membuka perlahan-lahan katup utama sehingga uap akan masuk ke
dalam pemanas lanjut dan bersikulasi di dalam pemanas lanjut. Yang perlu
diperhatikan disini tekanan masukan uap harus dijaga tekanannya. Setiap
embunan yang terbentuk di dalam pemanas lanjut akan dikeluarkan
secara otomatis melaluijebakan khusus.
8. Membuka katup oil supply.
9. Menekan reset pushbutton untuk mulai pembakaran.
10. Jika temperatur uap keluar mendekati kondisi kerja yang diinginka (240
o
C) maka uap yang dihasilkan siap digunakan.
11. Jumlah aliran uap yang keluar dari pemanas lanjut sebaiknnya dijaga pada
kondisi maksimal, meskipun kebutuhan uap pada turbin kecil, sedangkan
sisa kelebihan uap dikelularkan ke atmosfer.

5 Super Heater
[Type the document title] [Year]

 Mematikan Pemanas Lanjut


1. Mematikan supplay listrik pemanas lanjut.
2. Menutup katup supply no.21 dan 22
3. Membiarkan uap tetap mengalir pada pemanas lanjut sampai temperatur
masukan dan keluaran sama'
 Prosedur Pengujian
1. Menset pemanas sesuai kondisi uap yang dibutuhkan, menunggu sampai
stabil.
2. Mencatat waktu pembebanannya, banyaknya bahan bakar tiap periode
waktu tertentu. Mencatat juga parameter yang ditunjukkan pada alat ukur
pemanas lanjut (dapat air yang tekondensasi pada turbin)'
3. Faktor uap (x) dapat dicari dengan menggunakan separating dan throtting
kalorimeter.
4 Flue gas-gas buang dapat di amati dengan menggunakan orsat
aparatur, Co2, CO, HC sehingga C psh dapat dihitung.

6 Super Heater
[Type the document title] [Year]

2.5. DATA PENGAMATAN


Tabel 2.1. Hasil percobaan superheater
Waktu Pin Tin Tout ∆h Vbb Tgb
No
(s) (bar) (oC) (oC) (mmHg) (liter) (oC)
1 0 8,5 188 190 160 0 240
2 60 8,5 187 200 158 0,7 274
3 120 8,5 184 222 190 1,4 285
4 180 8,6 185 229 180 2,2 308
5 240 8,6 186 228 155 2,7 309
6 300 8,6 186 233 165 3,4 306
7 360 8,6 186 239 155 4,1 311
8 420 8,6 185 236 180 4,7 307
9 480 8,6 183 228 200 5,1 294
10 540 8,5 183 238 175 5,8 304
11 600 8,5 183 243 160 6,5 314
12 660 8,5 183 243 170 7,1 313
Rata-rata 330 8,55 184,9 227,4 170,6 4,4 297,1
Ket : a). Nilai kalor bahan bakar solar = 43250 kJ/kg

b). Massa jenis solar (bb) = 860 kg/m3

3.6. ANALISA DATA


Untuk perhitungan, diambil data No.2 pada table 2.1
Diketahui:
 Tekanan uap masuk super heater, P2 = P3 = 8,5 bar
 Temperatur uap masuk super heater, Tin = 187 oC
 Temperatur uap keluar super heater, Tout = 200 oC
 Laju aliran uap, ∆h = 158 mmHg
 Fraksi kekeringan uap, x = 0,902
 Volume konsumsi bahan bakar, Vbb = 0,7 ltr = 0,7x10-3 m3
 Lama konsumsi bahan bakar, t = 60 detik
 Nilai kalor bahan bakar, NKbb = 43250 kJ/kg

7 Super Heater
[Type the document title] [Year]

 Massa jenis bahan bakar, bb = 860 kg/m3


 Tekanan udara sekitar Patm = 716 mmHg

8 Super Heater
[Type the document title] [Year]

Penyelesaian:
1) Menghitung laju aliran massa bahan bakar, (mbb):
𝑉𝑏𝑏
mbb = x bb
𝑡
0,7 x 10−3
= x 860
60
= 0,010 kg/s
2) Menghitung daya bahan bakar (daya input), (Pbb):
Pbb = mbb . NKbb
= 0,010 . 43250
= 432,5 kW
3) Menghitung entalpi uap:
Entalpi uap keluar, h2:
h2 = hf + x.hfg {hf dan hfg diperoleh dari Table T-3 Uap Jenuh (saturated)
berdasarkan temperature uap masuk dan di interpolasi}
untuk tekanan uap masuk absolute,
Pin (a) = Pin + Patm
= 8,5 + 0,955
= 9,455 bar
Tin = 187 oC
Maka didapatkan:
hf = 794,21 kJ/kg
hfg = 1988,79 kJ/kg
sehingga:
h2 = hf + x . hfg
= 794,21 + (0,902 x 1988,79)
= 2588,09 kJ/kg

9 Super Heater
[Type the document title] [Year]

Entalpi uap keluar, h3:


Diperoleh dari Table T-4 Uap Panas Lanjut (Superheated) berdasarkan
tekanan uap masuk, P2 dan di Interpolasi (proses superheater berlangsung dalam
tekanan konstan, P2=P3) dan temperature uap keluar, Tout.
P2(g) = 8,5 bar
P2(a) = 8,5 + 0,955
= 9,455 bar
Tout = 200 oC
Maka diperoleh
h3 = 2831,5 kJ/kg
4) Menghitung daya uap (daya output) (Puap)
Puap = ms x ∆h

= ms x (h3 – h2)
210
= x (2831,5 – 2588,09)
3600
= 14,20 kW
5) Efisiensi superheater (ηsh)
𝑃𝑜𝑢𝑡
ηsh = x 100 %
𝑃𝑖𝑛

14,20
= x 100 %
432,5
= 3,28 %
 Menghitung Laju Aliran Udara
𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
𝐴𝐹𝑅 = = 14
𝑚̇𝑏𝑏
𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = 14 × 0,010
= 0,14 kg/s
Menghitung Energi Panas Gas Buang
Q gb  m udara Cp . T

T  Tgb  Ta

 274C  30C
= 244 °C

10 Super Heater
[Type the document title] [Year]

Cp gas buang = Cp udara = 1,005 (kJ/kg.K)


Ket : Cp diperoleh dari tabel Cp sifat udara dengan interpolasi didapat Cp
= 1,005 kJ/kg0C
Q gb  (0,14 kg / s)  (1,005kJ / kg K )  (244 C  273)

=72,742 kW

Untuk perhitungan, diambil data No.3 pada table 2.1


Diketahui:
 Tekanan uap masuk super heater, P2 = P3 = 8,5 bar
 Temperatur uap masuk super heater, Tin = 184 oC
 Temperatur uap keluar super heater, Tout = 222 oC
 Laju aliran uap, ∆h = 190 mmHg
 Fraksi kekeringan uap, x = 0,902
 Volume konsumsi bahan bakar, Vbb = 1,4 ltr = 1,4x10-3 m3
 Lama konsumsi bahan bakar, t = 120 detik
 Nilai kalor bahan bakar, NKbb = 43250 kJ/kg
 Massa jenis bahan bakar, bb = 860 kg/m3
 Tekanan udara sekitar Patm = 716 mmHg

11 Super Heater
[Type the document title] [Year]

Penyelesaian:
6) Menghitung laju aliran massa bahan bakar, (mbb):
𝑉𝑏𝑏
mbb = x bb
𝑡
1,4 x 10−3
= x 860
120
= 0,010 kg/s
7) Menghitung daya bahan bakar (daya input), (Pbb):
Pbb = mbb . NKbb
= 0,010 . 43250
= 432,5 kW
8) Menghitung entalpi uap:
Entalpi uap keluar, h2:
h2 = hf + x.hfg {hf dan hfg diperoleh dari Table T-3 Uap Jenuh (saturated)
berdasarkan temperature uap masuk dan di interpolasi}
untuk tekanan uap masuk absolute,
Pin (a) = Pin + Patm
= 8,5 + 0,955
= 9,455 bar
Tin = 184 oC
Maka didapatkan:
hf = 780,89 kJ/kg
hfg = 1999,71 kJ/kg
sehingga:
h2 = hf + x . hfg
= 780,89 + (0,902 x 1999,71)
= 2584,63 kJ/kg

12 Super Heater
[Type the document title] [Year]

Entalpi uap keluar, h3:


Diperoleh dari Table T-4 Uap Panas Lanjut (Superheated) berdasarkan
tekanan uap masuk, P2 dan di Interpolasi (proses superheater berlangsung dalam
tekanan konstan, P2=P3) dan temperature uap keluar, Tout.
P2(g) = 8,5 bar
P2(a) = 8,5 + 0,955
= 9,455 bar
Tout = 222 oC
Maka diperoleh
h3 = 2882,7 kJ/kg
9) Menghitung daya uap (daya output) (Puap)
Puap = ms x ∆h

= ms x (h3 – h2)
235
= x (2882,7 – 2584,63)
3600
= 19,45 kW
10) Efisiensi superheater (ηsh)
𝑃𝑜𝑢𝑡
ηsh = x 100 %
𝑃𝑖𝑛

19,45
= x 100 %
432,5
= 4,49 %
 Menghitung Laju Aliran Udara
𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
𝐴𝐹𝑅 = = 14
𝑚̇𝑏𝑏
𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = 14 × 0,010
= 0,14 kg/s
Menghitung Energi Panas Gas Buang
Q gb  m udara Cp . T

T  Tgb  Ta

 285C  30C
= 255 °C

13 Super Heater
[Type the document title] [Year]

Cp gas buang = Cp udara = 1,005 (kJ/kg.K)


Ket : Cp diperoleh dari tabel Cp sifat udara dengan interpolasi didapat Cp
= 1,005 kJ/kg0C
Q gb  (0,14 kg / s)  (1,005kJ / kg K )  (255 C  273)

=74,289 kW

14 Super Heater
[Type the document title] [Year]

Untuk perhitungan, diambil data No.4 pada table 2.1


Diketahui:
 Tekanan uap masuk super heater, P2 = P3 = 8,6 bar
 Temperatur uap masuk super heater, Tin = 185 oC
 Temperatur uap keluar super heater, Tout = 229 oC
 Laju aliran uap, ∆h = 180 mmHg
 Fraksi kekeringan uap, x = 0,902
 Volume konsumsi bahan bakar, Vbb = 2,2 ltr = 2,2x10-3 m3
 Lama konsumsi bahan bakar, t = 180 detik
 Nilai kalor bahan bakar, NKbb = 43250 kJ/kg
 Massa jenis bahan bakar, bb = 860 kg/m3
 Tekanan udara sekitar Patm = 716 mmHg

15 Super Heater
[Type the document title] [Year]

Penyelesaian:
11) Menghitung laju aliran massa bahan bakar, (mbb):
𝑉𝑏𝑏
mbb = x bb
𝑡
2,2 x 10−3
= x 860
180
= 0,0105 kg/s
12) Menghitung daya bahan bakar (daya input), (Pbb):
Pbb = mbb . NKbb
= 0,0105 . 43250
= 454,60 kW
13) Menghitung entalpi uap:
Entalpi uap keluar, h2:
h2 = hf + x.hfg {hf dan hfg diperoleh dari Table T-3 Uap Jenuh (saturated)
berdasarkan temperature uap masuk dan di interpolasi}
untuk tekanan uap masuk absolute,
Pin (a) = Pin + Patm
= 8,6 + 0,955
= 9,555 bar
Tin = 185 oC
Maka didapatkan:
hf = 785,32 kJ/kg
hfg = 1996,08 kJ/kg
sehingga:
h2 = hf + x . hfg
= 785,32 + (0,902 x 1996,08)
= 2585,78 kJ/kg

16 Super Heater
[Type the document title] [Year]

Entalpi uap keluar, h3:


Diperoleh dari Table T-4 Uap Panas Lanjut (Superheated) berdasarkan
tekanan uap masuk, P2 dan di Interpolasi (proses superheater berlangsung dalam
tekanan konstan, P2=P3) dan temperature uap keluar, Tout.
P2(g) = 8,6 bar
P2(a) = 8,6 + 0,955
= 9,555 bar
Tout = 229 oC
Maka diperoleh
h3 = 2898,1 kJ/kg
14) Menghitung daya uap (daya output) (Puap)
Puap = ms x ∆h

= ms x (h3 – h2)
232
= x (2898,1 – 2585,78)
3600
= 20,13 kW
15) Efisiensi superheater (ηsh)
𝑃𝑜𝑢𝑡
ηsh = x 100 %
𝑃𝑖𝑛

20,13
= x 100 %
454,60
= 4,43 %
 Menghitung Laju Aliran Udara
𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
𝐴𝐹𝑅 = = 14
𝑚̇𝑏𝑏
𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = 14 × 0,0105
= 0,147 kg/s
Menghitung Energi Panas Gas Buang
Q gb  m udara Cp . T

T  Tgb  Ta

 308C  30C
= 278 °C

17 Super Heater
[Type the document title] [Year]

Cp gas buang = Cp udara = 1,005 (kJ/kg.K)


Ket : Cp diperoleh dari tabel Cp sifat udara dengan interpolasi didapat Cp
= 1,005 kJ/kg0C
Q gb  (0,147 kg / s)  (1,005kJ / kg K )  (278 C  273)

=81,402 kW

Untuk perhitungan, diambil data No.5 pada table 2.1


Diketahui:
 Tekanan uap masuk super heater, P2 = P3 = 8,6 bar
 Temperatur uap masuk super heater, Tin = 186 oC
 Temperatur uap keluar super heater, Tout = 228 oC
 Laju aliran uap, ∆h = 155 mmHg
 Fraksi kekeringan uap, x = 0,902
 Volume konsumsi bahan bakar, Vbb = 2,7 ltr = 2,7x10-3 m3
 Lama konsumsi bahan bakar, t = 240 detik
 Nilai kalor bahan bakar, NKbb = 43250 kJ/kg
 Massa jenis bahan bakar, bb = 860 kg/m3
 Tekanan udara sekitar Patm = 716 mmHg

18 Super Heater
[Type the document title] [Year]

Penyelesaian:
16) Menghitung laju aliran massa bahan bakar, (mbb):
𝑉𝑏𝑏
mbb = x bb
𝑡
2,7 x 10−3
= x 860
240
= 9,675x10-3 kg/s
17) Menghitung daya bahan bakar (daya input), (Pbb):
Pbb = mbb . NKbb
= 9,675x10-3. 43250
= 418,44 kW
18) Menghitung entalpi uap:
Entalpi uap keluar, h2:
h2 = hf + x.hfg {hf dan hfg diperoleh dari Table T-3 Uap Jenuh (saturated)
berdasarkan temperature uap masuk dan di interpolasi}
untuk tekanan uap masuk absolute,
Pin (a) = Pin + Patm
= 8,6 + 0,955
= 9,555 bar
Tin = 186 oC
Maka didapatkan:
hf = 789,76 kJ/kg
hfg = 1992,44 kJ/kg
sehingga:
h2 = hf + x . hfg
= 789,76 + (0,902 x 1992,44)
= 2586,94 kJ/kg

19 Super Heater
[Type the document title] [Year]

Entalpi uap keluar, h3:


Diperoleh dari Table T-4 Uap Panas Lanjut (Superheated) berdasarkan
tekanan uap masuk, P2 dan di Interpolasi (proses superheater berlangsung dalam
tekanan konstan, P2=P3) dan temperature uap keluar, Tout.
P2(g) = 8,6 bar
P2(a) = 8,6 + 0,955
= 9,555 bar
Tout = 228 oC
Maka diperoleh
h3 = 2895,9 kJ/kg
19) Menghitung daya uap (daya output) (Puap)
Puap = ms x ∆h

= ms x (h3 – h2)
208
= x (2895,9 – 2586,94)
3600
= 17,85 kW
20) Efisiensi superheater (ηsh)
𝑃𝑜𝑢𝑡
ηsh = x 100 %
𝑃𝑖𝑛

17,85
= x 100 %
418,44
= 4,26 %
 Menghitung Laju Aliran Udara
𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
𝐴𝐹𝑅 = = 14
𝑚̇𝑏𝑏
𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = 14 × 9,675x10−3
= 0,135 kg/s
Menghitung Energi Panas Gas Buang
Q gb  m udara Cp . T

T  Tgb  Ta

 309C  30C
= 279 °C

20 Super Heater
[Type the document title] [Year]

Cp gas buang = Cp udara = 1,005 (kJ/kg.K)


Ket : Cp diperoleh dari tabel Cp sifat udara dengan interpolasi didapat Cp
= 1,005 kJ/kg0C
Q gb  (0,135 kg / s)  (1,005kJ / kg K )  (279 C  273)

=74,892 kW

Untuk perhitungan, diambil data No.6 pada table 2.1


Diketahui:
 Tekanan uap masuk super heater, P2 = P3 = 8,6 bar
 Temperatur uap masuk super heater, Tin = 186 oC
 Temperatur uap keluar super heater, Tout = 233 oC
 Laju aliran uap, ∆h = 165 mmHg
 Fraksi kekeringan uap, x = 0,902
 Volume konsumsi bahan bakar, Vbb = 3,4 ltr = 3,4x10-3 m3
 Lama konsumsi bahan bakar, t = 300 detik
 Nilai kalor bahan bakar, NKbb = 43250 kJ/kg
 Massa jenis bahan bakar, bb = 860 kg/m3
 Tekanan udara sekitar Patm = 716 mmHg

21 Super Heater
[Type the document title] [Year]

Penyelesaian:
21) Menghitung laju aliran massa bahan bakar, (mbb):
𝑉𝑏𝑏
mbb = x bb
𝑡
3,4 x 10−3
= x 860
300
= 9,746x10-3 kg/s
22) Menghitung daya bahan bakar (daya input), (Pbb):
Pbb = mbb . NKbb
= 9,746x10-3. 43250
= 421,54 kW
23) Menghitung entalpi uap:
Entalpi uap keluar, h2:
h2 = hf + x.hfg {hf dan hfg diperoleh dari Table T-3 Uap Jenuh (saturated)
berdasarkan temperature uap masuk dan di interpolasi}
untuk tekanan uap masuk absolute,
Pin (a) = Pin + Patm
= 8,6 + 0,955
= 9,555 bar
Tin = 186 oC
Maka didapatkan:
hf = 789,76 kJ/kg
hfg = 1992,44 kJ/kg
sehingga:
h2 = hf + x . hfg
= 789,76 + (0,902 x 1992,44)
= 2586,94 kJ/kg

22 Super Heater
[Type the document title] [Year]

Entalpi uap keluar, h3:


Diperoleh dari Table T-4 Uap Panas Lanjut (Superheated) berdasarkan
tekanan uap masuk, P2 dan di Interpolasi (proses superheater berlangsung dalam
tekanan konstan, P2=P3) dan temperature uap keluar, Tout.
P2(g) = 8,6 bar
P2(a) = 8,6 + 0,955
= 9,555 bar
Tout = 233 oC
Maka diperoleh
h3 = 2907,1 kJ/kg
24) Menghitung daya uap (daya output) (Puap)
Puap = ms x ∆h

= ms x (h3 – h2)
217
= x (2907,1 – 2586,94)
3600
= 19,29 kW
25) Efisiensi superheater (ηsh)
𝑃𝑜𝑢𝑡
ηsh = x 100 %
𝑃𝑖𝑛

19,29
= x 100 %
421,54
= 4,58 %
 Menghitung Laju Aliran Udara
𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
𝐴𝐹𝑅 = = 14
𝑚̇𝑏𝑏
𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = 14 × 9,746x10−3
= 0,136 kg/s
Menghitung Energi Panas Gas Buang
Q gb  m udara Cp . T

T  Tgb  Ta

 306C  30C
= 276 °C

23 Super Heater
[Type the document title] [Year]

Cp gas buang = Cp udara = 1,005 (kJ/kg.K)


Ket : Cp diperoleh dari tabel Cp sifat udara dengan interpolasi didapat Cp
= 1,005 kJ/kg0C
Q gb  (0,136 kg / s)  (1,005kJ / kg K )  (276 C  273)

=75,037 kW

Untuk perhitungan, diambil data No.7 pada table 2.1


Diketahui:
 Tekanan uap masuk super heater, P2 = P3 = 8,6 bar
 Temperatur uap masuk super heater, Tin = 186 oC
 Temperatur uap keluar super heater, Tout = 239 oC
 Laju aliran uap, ∆h = 155 mmHg
 Fraksi kekeringan uap, x = 0,902
 Volume konsumsi bahan bakar, Vbb = 4,1 ltr = 4,1x10-3 m3
 Lama konsumsi bahan bakar, t = 360 detik
 Nilai kalor bahan bakar, NKbb = 43250 kJ/kg
 Massa jenis bahan bakar, bb = 860 kg/m3
 Tekanan udara sekitar Patm = 716 mmH
 Temperatur gas buang Tgb = 311 °C
 Temperatur udara Tuadara = 30 °C

Penyelesaian:
26) Menghitung laju aliran massa bahan bakar, (mbb):
𝑉𝑏𝑏
mbb = x bb
𝑡
4,1 x 10−3
= x 860
360
= 9,794x10-3 kg/s
27) Menghitung daya bahan bakar (daya input), (Pbb):
Pbb = mbb . NKbb

24 Super Heater
[Type the document title] [Year]

= 9,794x10-3 x 43250
= 423,60 kW
28) Menghitung entalpi uap:
Entalpi uap keluar, h2:
h2 = hf + x.hfg {hf dan hfg diperoleh dari Table T-3 Uap Jenuh (saturated)
berdasarkan temperature uap masuk dan di interpolasi}
untuk tekanan uap masuk absolute,
Pin (a) = Pin + Patm
= 8,6 + 0,955
= 9,555 bar
Tin = 186 oC
Maka didapatkan:
hf = 789,76 kJ/kg
hfg = 2092,94 kJ/kg
sehingga:
h2 = hf + x . hfg
= 789,76 + (0,902 x 2092,94)
= 2677,59 kJ/kg

Entalpi uap keluar, h3:


Diperoleh dari Table T-4 Uap Panas Lanjut (Superheated) berdasarkan
tekanan uap masuk, P2 dan di Interpolasi (proses superheater berlangsung dalam
tekanan konstan, P2=P3) dan temperature uap keluar, Tout.
P2(g) = 8,6 bar
P2(a) = 8,6 + 0,955
= 9,555 bar
Tout = 239 oC
Maka diperoleh
h3 = 2920,5 kJ/kg
29) Menghitung daya uap (daya output) (Puap)

25 Super Heater
[Type the document title] [Year]

Puap = ms x ∆h

= ms x (h3 – h2)
208
= x (2920,5 – 2677,59)
3600
= 14,03 kW
30) Efisiensi superheater (ηsh)
𝑃𝑜𝑢𝑡
ηsh = x 100 %
𝑃𝑖𝑛
14,03
= x 100 %
423,60
= 3,31%
31) Kesetimbangan Energi
Menghitung Laju Aliran Udara
𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
𝐴𝐹𝑅 = = 14
𝑚̇𝑏𝑏
𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = 𝐴𝐹𝑅 × 𝑚̇𝑏𝑏
𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = 14 × 9,794x10−3
= 0,137 kg/s

Menghitung Energi Panas Gas Buang


 udara Cp . T  T  Tgb  Ta
Q gb  m

 311C  30C
= 281 °C
Cp gas buang = Cp udara = 1,005 (kJ/kg.K)

Q gb  (0,137 kg / s )  (1,005kJ / kg K )  (281C  273)

= 76,277 kW

Untuk perhitungan, diambil data No.8 pada table 2.1

26 Super Heater
[Type the document title] [Year]

Diketahui:
 Tekanan uap masuk super heater, P2 = P3 = 8,6 bar
 Temperatur uap masuk super heater, Tin = 185 oC
 Temperatur uap keluar super heater, Tout = 236 oC
 Laju aliran uap, ∆h = 180 mmHg
 Fraksi kekeringan uap, x = 0,902
 Volume konsumsi bahan bakar, Vbb = 4,7 ltr = 4,7x10-3 m3
 Lama konsumsi bahan bakar, t = 420 detik
 Nilai kalor bahan bakar, NKbb = 43250 kJ/kg
 Massa jenis bahan bakar, bb = 860 kg/m3
 Tekanan udara sekitar Patm = 716 mmHg
 Temperatur gas buang Tgb = 307 °C
 Temperatur udara Tuadara = 30 °C

27 Super Heater
[Type the document title] [Year]

Penyelesaian:
32) Menghitung laju aliran massa bahan bakar, (mbb):
𝑉𝑏𝑏
mbb = x bb
𝑡
4,7 x 10−3
= x 860
420
= 9,624 x 10-3 kg/s
33) Menghitung daya bahan bakar (daya input), (Pbb):
Pbb = mbb . NKbb
= 9,624 x 10-3 . 43250
= 416,23 kW
34) Menghitung entalpi uap:
Entalpi uap masuk, h2:
h2 = hf + x.hfg {hf dan hfg diperoleh dari Table T-3 Uap Jenuh (saturated)
berdasarkan temperature uap masuk dan di interpolasi} untuk tekanan uap
masuk absolute,
Pin (a) = Pin + Patm
= 8,6 + 0,955
= 9,555 bar
Tin = 185 oC
Maka didapatkan:
hf = 785,32 kJ/kg
hfg = 1996,08 kJ/kg
sehingga:
h2 = hf + x . hfg
= 785,32 + (0,902 x 1996,08)
= 2585,78 kJ/kg

28 Super Heater
[Type the document title] [Year]

Entalpi uap keluar, h3:


Diperoleh dari Table T-4 Uap Panas Lanjut (Superheated) berdasarkan
tekanan uap masuk, P2 dan di Interpolasi (proses superheater berlangsung dalam
tekanan konstan, P2=P3) dan temperature uap keluar, Tout.
P2(g) = 8,6 bar
P2(a) = 8,6 + 0,955
= 9,555 bar
Tout = 236 oC
Maka diperoleh
h3 = 2913,9 kJ/kg
35) Menghitung daya uap (daya output) (Puap)
Puap = ms x ∆h

= ms x (h3 – h2)
232
= x (2913,9 – 2585,78)
3600
= 21,14 kW
36) Efisiensi superheater (ηsh)
𝑃𝑜𝑢𝑡
ηsh = x 100 %
𝑃𝑖𝑛

21,14
= x 100 %
416,23
= 5,08 %

37) Menghitung Laju Aliran Udara, 𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎


𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
𝐴𝐹𝑅 = = 14
𝑚̇𝑏𝑏
𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = 𝐴𝐹𝑅 × 𝑚̇𝑏𝑏
𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = 14 × 9,624 × 10−3
= 0,1347 kg/s

38) Menghitung Energi Panas Gas Buang, Qgb


 udara Cp . T  T  Tgb  Ta
Q gb  m

29 Super Heater
[Type the document title] [Year]

 307C  30C
= 277 °C

Cp diperoleh dari tabel Cp sifat udara dengan interpolasi didapat Cp =


1,005 kJ/kg°C

Q gb  (0,1347 kg / s )  (1,005 kJ / kg °C)  (277C  273)

=74,45 kW

Dengan menggunakan analisa yang sama, maka untuk data yang lain dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.

Untuk perhitungan, diambil data No.9 pada table 2.1


Diketahui:
 Tekanan uap masuk super heater, P2 = P3 = 8,6 bar
 Temperatur uap masuk super heater, Tin = 183 oC
 Temperatur uap keluar super heater, Tout = 228 oC
 Laju aliran uap, ∆h = 200 mmHg
 Fraksi kekeringan uap, x = 0,902
 Volume konsumsi bahan bakar, Vbb = 5,1 ltr = 5,1x10-3 m3
 Lama konsumsi bahan bakar, t = 480 detik
 Nilai kalor bahan bakar, NKbb = 43250 kJ/kg
 Massa jenis bahan bakar, bb = 860 kg/m3
 Tekanan udara sekitar Patm = 716 mmHg
 Temperatur gas buang Tgb = 294 °C
 Temperatur udara Tuadara = 30 °C

30 Super Heater
[Type the document title] [Year]

Penyelesaian:
39) Menghitung laju aliran massa bahan bakar, (mbb):
𝑉𝑏𝑏
mbb = x bb
𝑡
5,1 x 10−3
= x 860
480
= 9,1357 x 10-3 kg/s
40) Menghitung daya bahan bakar (daya input), (Pbb):
Pbb = mbb . NKbb
= 9,1357x 10-3 . 43250
= 395,19 kW
41) Menghitung entalpi uap:
Entalpi uap keluar, h2:
h2 = hf + x.hfg {hf dan hfg diperoleh dari Table T-3 Uap Jenuh (saturated)
berdasarkan temperature uap masuk dan di interpolasi}
untuk tekanan uap masuk absolute,
Pin (a) = Pin + Patm
= 8,6 + 0,955
= 9,555 bar
Tin = 183 oC
Maka didapatkan:
hf = 776,46 kJ/kg
hfg = 2003,34 kJ/kg
sehingga:
h2 = hf + x . hfg
= 776,46 + (0,902 x 2003,34)
= 2583,47 kJ/kg

31 Super Heater
[Type the document title] [Year]

Entalpi uap keluar, h3:


Diperoleh dari Table T-4 Uap Panas Lanjut (Superheated) berdasarkan
tekanan uap masuk, P2 dan di Interpolasi (proses superheater berlangsung dalam
tekanan konstan, P2=P3) dan temperature uap keluar, Tout.
P2(g) = 8,6 bar
P2(a) = 8,6 + 0,955
= 9,555 bar
Tout = 228 oC
Maka diperoleh
h3 = 2895,9 kJ/kg
42) Menghitung daya uap (daya output) (Puap)
Puap = ms x ∆h

= ms x (h3 – h2)
238
= x (2895,9 – 2583,47)
3600
= 20.65 kW
43) Efisiensi superheater (ηsh)
𝑃𝑜𝑢𝑡
ηsh = x 100 %
𝑃𝑖𝑛

20,65
= x 100 %
395,19
= 5,23 %

44) Menghitung Laju Aliran Udara, 𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎


𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
𝐴𝐹𝑅 = = 14
𝑚̇𝑏𝑏
𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = 𝐴𝐹𝑅 × 𝑚̇𝑏𝑏
𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = 14 × 9,1357 × 10−3
= 0,1279 kg/s

45) Menghitung Energi Panas Gas Buang, Qgb


 udara Cp . T  T  Tgb  Ta
Q gb  m

32 Super Heater
[Type the document title] [Year]

 297C  30C
= 267 °C

Cp diperoleh dari tabel Cp sifat udara dengan interpolasi didapat Cp =


1,005 kJ/kg°C

Q gb  (0,1279 kg / s )  (1,005 kJ / kg °C)  (267C  273)

= 69,41 kW

Dengan menggunakan analisa yang sama, maka untuk data yang lain dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.

Untuk perhitungan, diambil data No.10 pada table 2.1


Diketahui:
 Tekanan uap masuk super heater, P2 = P3 = 8,5 bar
 Temperatur uap masuk super heater, Tin = 183 oC
 Temperatur uap keluar super heater, Tout = 238 oC
 Laju aliran uap, ∆h = 175 mmHg
 Fraksi kekeringan uap, x = 0,902
 Volume konsumsi bahan bakar, Vbb = 5,8 ltr = 5,8x10-3 m3
 Lama konsumsi bahan bakar, t = 540 detik
 Nilai kalor bahan bakar, NKbb = 43250 kJ/kg
 Massa jenis bahan bakar, bb = 860 kg/m3
 Tekanan udara sekitar Patm = 716 mmHg
 Temperatur gas buang Tgb = 304 °C
 Temperatur udara Tuadara = 30 °C

33 Super Heater
[Type the document title] [Year]

Penyelesaian:
46) Menghitung laju aliran massa bahan bakar, (mbb):
𝑉𝑏𝑏
mbb = x bb
𝑡
5,8 x 10−3
= x 860
540
= 9,2370 x 10-3 kg/s
47) Menghitung daya bahan bakar (daya input), (Pbb):
Pbb = mbb . NKbb
= 9,2370 x 10-3 . 43250
= 399,50 kW
48) Menghitung entalpi uap:
Entalpi uap keluar, h2:
h2 = hf + x.hfg {hf dan hfg diperoleh dari Table T-3 Uap Jenuh (saturated)
berdasarkan temperature uap masuk dan di interpolasi}
untuk tekanan uap masuk absolute,
Pin (a) = Pin + Patm
= 8,5 + 0,955
= 9,455 bar
Tin = 183 oC
Maka didapatkan:
hf = 776,46 kJ/kg
hfg = 2003,34 kJ/kg
sehingga:
h2 = hf + x . hfg
= 776,46 + (0,902 x 2003,34)
= 2583,47 kJ/kg

34 Super Heater
[Type the document title] [Year]

Entalpi uap keluar, h3:


Diperoleh dari Table T-4 Uap Panas Lanjut (Superheated) berdasarkan
tekanan uap masuk, P2 dan di Interpolasi (proses superheater berlangsung dalam
tekanan konstan, P2=P3) dan temperature uap keluar, Tout.
P2(g) = 8,5 bar
P2(a) = 8,5 + 0,955
= 9,455 bar
Tout = 238 oC
Maka diperoleh
h3 = 2918,7 kJ/kg
49) Menghitung daya uap (daya output) (Puap)
Puap = ms x ∆h

= ms x (h3 – h2)
235
= x (2918,7 – 2583,47)
3600
= 21,88 kW
50) Efisiensi superheater (ηsh)
𝑃𝑜𝑢𝑡
ηsh = x 100 %
𝑃𝑖𝑛

21,88
= x 100 %
399,50
= 5,47 %

51) Menghitung Laju Aliran Udara, 𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎


𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
𝐴𝐹𝑅 = = 14
𝑚̇𝑏𝑏
𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = 𝐴𝐹𝑅 × 𝑚̇𝑏𝑏
𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = 14 × 9,2370 × 10−3
= 0,1293 kg/s

52) Menghitung Energi Panas Gas Buang, Qgb


 udara Cp . T  T  Tgb  Ta
Q gb  m

35 Super Heater
[Type the document title] [Year]

 304C  30C
= 274 °C

Cp diperoleh dari tabel Cp sifat udara dengan interpolasi didapat Cp =


1,005 kJ/kg°C

Q gb  (0,1293 kg / s)  (1,005 kJ / kg °C)  (274C  273)

= 71,08 kW

Dengan menggunakan analisa yang sama, maka untuk data yang lain dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.

Untuk perhitungan, diambil data No.11 pada table 2.1


Diketahui:
 Tekanan uap masuk super heater, P2 = P3 = 8,5 bar
 Temperatur uap masuk super heater, Tin = 183 oC
 Temperatur uap keluar super heater, Tout = 243 oC
 Laju aliran uap, ∆h = 160 mmHg
 Fraksi kekeringan uap, x = 0,902
 Volume konsumsi bahan bakar, Vbb = 6.5 ltr = 6.5x10-3 m3
 Lama konsumsi bahan bakar, t = 600 detik
 Nilai kalor bahan bakar, NKbb = 43250 kJ/kg
 Massa jenis bahan bakar, bb = 860 kg/m3
 Tekanan udara sekitar Patm = 716 mmHg
 Temperatur gas buang Tgb = 314 °C
 Temperatur udara Tuadara = 30 °C

36 Super Heater
[Type the document title] [Year]

Penyelesaian:
53) Menghitung laju aliran massa bahan bakar, (mbb):
𝑉𝑏𝑏
mbb = x bb
𝑡
6.5 x 10−3
= x 860
600
= 9,316 x 10-3 kg/s
54) Menghitung daya bahan bakar (daya input), (Pbb):
Pbb = mbb . NKbb
= 9,316x 10-3 . 43250
= 402.94 kW
55) Menghitung entalpi uap:
Entalpi uap keluar, h2:
h2 = hf + x.hfg {hf dan hfg diperoleh dari Table T-3 Uap Jenuh (saturated)
berdasarkan temperature uap masuk dan di interpolasi}
untuk tekanan uap masuk absolute,
Pin (a) = Pin + Patm
= 8,5 + 0,955
= 9,455 bar
Tin = 183 oC
Maka didapatkan:
hf = 776,46 kJ/kg
hfg = 2003,34 kJ/kg
sehingga:
h2 = hf + x . hfg
= 776,46 + (0,902 x 2003,34)
= 2583,47 kJ/kg

37 Super Heater
[Type the document title] [Year]

Entalpi uap keluar, h3:


Diperoleh dari Table T-4 Uap Panas Lanjut (Superheated) berdasarkan
tekanan uap masuk, P2 dan di Interpolasi (proses superheater berlangsung dalam
tekanan konstan, P2=P3) dan temperature uap keluar, Tout.
P2(g) = 8,5 bar
P2(a) = 8,5 + 0,955
= 9,455 bar
Tout = 243 oC
Maka diperoleh
h3 = 2929.8 kJ/kg
56) Menghitung daya uap (daya output) (Puap)
Puap = ms x ∆h

= ms x (h3 – h2)
216
= x (2929.8 – 2583,47)
3600
= 20.77 kW
57) Efisiensi superheater (ηsh)
𝑃𝑜𝑢𝑡
ηsh = x 100 %
𝑃𝑖𝑛
20,77
= x 100 %
402.94
= 5,15 %

58) Menghitung Laju Aliran Udara, 𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎


𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
𝐴𝐹𝑅 = = 14
𝑚̇𝑏𝑏
𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = 𝐴𝐹𝑅 × 𝑚̇𝑏𝑏
𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = 14 × 9,316 × 10−3
= 0,1304 kg/s

59) Menghitung Energi Panas Gas Buang, Qgb


 udara Cp . T  T  Tgb  Ta
Q gb  m

38 Super Heater
[Type the document title] [Year]

 314C  30C
= 284 °C

Cp diperoleh dari tabel Cp sifat udara dengan interpolasi didapat Cp =


1,005 kJ/kg°C

Q gb  (0,1304 kg / s )  (1,005 kJ / kg °C)  (284C  273)

=72,99 kW

Dengan menggunakan analisa yang sama, maka untuk data yang lain dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.

Untuk perhitungan, diambil data No.12 pada table 2.1


Diketahui:
 Tekanan uap masuk super heater, P2 = P3 = 8,5 bar
 Temperatur uap masuk super heater, Tin = 183 oC
 Temperatur uap keluar super heater, Tout = 243 oC
 Laju aliran uap, ∆h = 170 mmHg
 Fraksi kekeringan uap, x = 0,902
 Volume konsumsi bahan bakar, Vbb = 7,1 ltr = 7,1x10-3 m3
 Lama konsumsi bahan bakar, t = 660 detik
 Nilai kalor bahan bakar, NKbb = 43250 kJ/kg
 Massa jenis bahan bakar, bb = 860 kg/m3
 Tekanan udara sekitar Patm = 716 mmHg
 Temperatur gas buang Tgb = 313 °C
 Temperatur udara Tuadara = 30 °C

39 Super Heater
[Type the document title] [Year]

Penyelesaian:
60) Menghitung laju aliran massa bahan bakar, (mbb):
𝑉𝑏𝑏
mbb = x bb
𝑡
7,1 x 10−3
= x 860
660
= 9,2515 x 10-3 kg/s
61) Menghitung daya bahan bakar (daya input), (Pbb):
Pbb = mbb . NKbb
= 9,2515 x 10-3 . 43250
= 400,13 kW
62) Menghitung entalpi uap:
Entalpi uap keluar, h2:
h2 = hf + x.hfg {hf dan hfg diperoleh dari Table T-3 Uap Jenuh (saturated)
berdasarkan temperature uap masuk dan di interpolasi}
untuk tekanan uap masuk absolute,
Pin (a) = Pin + Patm
= 8,5 + 0,955
= 9,455 bar
Tin = 183 oC
Maka didapatkan:
hf = 776,46 kJ/kg
hfg = 2003,34 kJ/kg
sehingga:
h2 = hf + x . hfg
= 776,46 + (0,902 x 2003,34)
= 2583,47 kJ/kg

40 Super Heater
[Type the document title] [Year]

Entalpi uap keluar, h3:


Diperoleh dari Table T-4 Uap Panas Lanjut (Superheated) berdasarkan
tekanan uap masuk, P2 dan di Interpolasi (proses superheater berlangsung dalam
tekanan konstan, P2=P3) dan temperature uap keluar, Tout.
P2(g) = 8,5 bar
P2(a) = 8,5 + 0,955
= 9,455 bar
Tout = 243 oC
Maka diperoleh
h3 = 2929,8 kJ/kg
63) Menghitung daya uap (daya output) (Puap)
Puap = ms x ∆h

= ms x (h3 – h2)
222
= x (2929,8 – 2583,47)
3600
= 21,35 kW
64) Efisiensi superheater (ηsh)
𝑃𝑜𝑢𝑡
ηsh = x 100 %
𝑃𝑖𝑛

21,35
= x 100 %
400,13
= 5,33 %

65) Menghitung Laju Aliran Udara, 𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎


𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
𝐴𝐹𝑅 = = 14
𝑚̇𝑏𝑏
𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = 𝐴𝐹𝑅 × 𝑚̇𝑏𝑏
𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = 14 × 9,2515 × 10−3
= 0,1295 kg/s

66) Menghitung Energi Panas Gas Buang, Qgb


 udara Cp . T  T  Tgb  Ta
Q gb  m

41 Super Heater
[Type the document title] [Year]

 313C  30C
= 283 °C

Cp diperoleh dari tabel Cp sifat udara dengan interpolasi didapat Cp =


1,005 kJ/kg°C

Q gb  (0,1295 kg / s )  (1,005 kJ / kg °C)  (283C  273)

= 72,36 kW

Dengan menggunakan analisa yang sama, maka untuk data yang lain dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.

42 Super Heater
[Type the document title] [Year]

3.7. KESIMPULAN
 Superheater berfungsi memanaskan kembali uap jenuh/uap basah yang
dihasilkan boiler/ketel uap menjadi uap panas lanjut, akibatnya kualits uap
yang dihasilkan menjadi 1.
 Pengukuran besaran yang diperlukan untuk menentukan karakteristik
superheater adalah tekanan,temperature,laju aliran uap,laju aliran bahan
bakar,laju aliran gas buang, fraksi kekeringan uap dan volume bahan
bakar.
 Nilai efisiensi dari superheater adalah 5,08 %

43 Super Heater

Anda mungkin juga menyukai