Anda di halaman 1dari 5

PENGGEMUKAN KAMBING POTONG

Oleh : Farida Sukmawati Mayang

Kambing potong termasuk


ruminansia kecil yaitu hewan memamah
biak yang betubuh kecil, dan cukup populer
dikalangan masyarakat. Jenis ternak ini
lebih mudah dipelihara, dapat
memanfaatkan limbah pertanian dan hasil
ikutan industri sebagai pakannya,
produktivitas reproduksinya cukup baik.
Dengan jumlah anak perkelahiran antara 1-
4 ekor, bahkan sering dijumpai yang
beranak kembar.
Di Nusa Tenggara Barat, potensi Pemeliharaan kambing ekstensi, dan semi intensif
(dikandangkan hanya malam hari). Kambing menyukai
untuk pengembangan ternak kambing masih daerah gembala yang ditumbuhi semak, legum dan
memungkinkan, terutama di daerah rumput pada padang yang berbukit
marginal. Secara alami kambing lebih suka pada daerah perbukitan yang ditumbuhi semak
belukar, pepohonan dan rumput. Hewan ini juga lebih menyukai daerah kering, karena
kondisi lembab dapat menyebabkan timbulnya penyakit seperti scabies. Usaha ternak
kambing di NTB pada umumnya masih bersifat sebagai usaha sampingan, belum banyak
diusahakan secara komersial, bisa dipelihara secara intensif, semi intensif maupun
ekstensif. Tingkat kematian bisa meningkat jika pemeliharaannya kurang memperhatikan
kesehatannya terutama bagi kambing yang dipelihara di kandang. Kandang harus selalu
dijaga kebersihannya karena kambing sangat rentan terhadap scabies yang bisa dengan
mudah terjangkit jika kandang lembab, becek dan kotor oleh sisa pakan dan kotorannya.
Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas kambing adalah dengan melalui
penggemukan. Penggemukan terutama bertujuan untuk menghasilkan kambing potong, hal
ini dilakukan agar peningkatan berat badan harian kambing bisa lebih tinggi. PBBH yang
tinggi dapat mempersingkat waktu pemeliharaan dan lebih cepat pencapaian bobot badan
siap potong. Peningkatan mutu daging serta memberikan kesempatan kerja bagi para petani
di pedesaan.
Jenis-Jenis Kambing yang umum dipelihara sebagai kambing potong di NTB
Jenis kambing potong yang biasa digemukkan adalah kambing yang mempunyai
pertumbuhan berat badan cepat dan efisien dalam penggunaan pakan, antara lain :
 Kambing Jawa atau kambing kacang
 Kambing Ettawa
 Kambing Peranakan Ettawa

1
Jenis-jenis kambing potong

Kambing Boer (kiri) dan Peranakan Boer (kanan)

Kambing Ettawah (kiri) dan Peranakan Peranakan Ettawah (PE)


(kanan)

Kambing kacang (murni) dan peranakan kambing kacang dengan PE

2
Ciri-Ciri Kambing Potong Yang Baik
Kambing potong yang baik digemukkan, memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
 Bila dilihat dari depan, badan berbentuk silinder dan jika dilihat dari samping
berbentuk segi empat.
 Pada bagian muka lebar, dalam dan menonjol ke depan
 Perbandingan panjang badan, tinggi dan bagian tubuh lainnya serasi
 Kulit halus, longgar dan lentur serta jaringan lunak dibawah kulit tebal
 Proporsi perkembangan bagian tengah dan depan sama kuat.
 Leher dan bahu lebar.

Upaya Penggemukan Kambing Potong


Kambing potong yang hendak digemukkan mempunyai syarat-syarat sebagai berikut
:
1. Keadaan ternak kambing :
 Keadaan fisik secara umum kompak atau ideal
 Kambing jantan berumur 8 bulan – 1,5, tahun
2. Mutu pakan/makanan :
 Hijauan merupakan pakan utama bagi kambing potong dan pemberian
hijauan pada kambing ini dimaksudkan agar dapat memenuhi kebutuhan
hidup pokok dan produksi daging.
 Pakan hijauan yang hendak diberikan pada kambing potong haruslah terdiri
dari rumput-rumputan dan daun-daunan, seperti : rumput raja, rumput gajah,
rumput benggala, daun gamal,daun singkong, dan lain-lain.
 Pakan konsentrat adalah bahan makanan yang mempunyai kandungan
protein cukup tinggi dan konsentrat ini berfungsi melengkapi kekurangan
kandungan gizi dari bahan makanan hijauan.
 Jumlah pemberian pakan konsentrat pada kambing potong tergantung dari
berat badan. Patokan pemberian pakan konsentrat adalah 1 persen dari berat
badan.
 Pakan konsentrat ini terdiri dari dedak halus, tepung tulang, ampas tahu,
jagung giling, bungkil kelapa, bungkil kedelai, dan lain-lain.
3. Kesehatan ternak kambing :
 Kambing potong yang akan digemukkan haruslah benar-benar dalam
keadaan sehat.
 Terhindar dari penyakit hewan menular dan parasit
 Tidak cacat tubuh atau fisik
 Sebaiknya kambing potong di kandangkan

3
Teknik Penggemukan
Secara teknis upaya penggemukan kambing potong dapat diterapkan dengan 3
sistem, yaitu :
1. Penggemukan di kandangkan
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dengan sistem ini, yaitu :
 Kandang kambing dibuat pada tempat yang kering cukup mendapatkan sinar
matahari pagi secara merata, udara segar, lantai kandang kuat dan tersedia
tempat makan dan minum.
 Ukuran kandang untuk 1 ekor kambing memerlukan 1,2 m².
 Pemberian pakan hijauan pada kambing potong perhari, yaitu 10% dari berat
badan.
 Pemberian pakan tambahan konsentrat sebaiknya diberikan 1% dari berat
badan
 Air minum dan garam disediakan setiap saat.
2. Penggemukan di padang rumput
 Pada sistem ini ternak kambing potong yang dipelihara dilepaskan di padang
rumput.
 Sebaiknya hijauan terdiri dari rumput raja, rumput gajah, rumput setaria,
rumput berukuran kecil, legum (kacang-kacangan), dll.
 Penggemukan kambing potong di padang rumput ini, harus diatur pola
pengembalaannya agar rumput tetap tumbuh.
 Jumlah kambing yang dipelihara harus disesuaikan dengan padang rumput
yang tersedia.
3. Penggemukan dengan cara kombinasi antara di kandangkan dengan di padang
rumput
 Kambing dilepaskan di padang rumput selama hijauan masih ada.
 Bila Persediaan rumput sudah mulai berkurang, maka kambing dipindahkan
ke kandang.
 Pada sistem ini tatalaksana pemeliharaan memegang peranan penting,
sebab bila terlupakan maka usaha bisa gagal.

KEBUTUHAN ZAT-ZAT M AKANAN

 Zat makanan termasud adalah, protein, energi, mineral, serat kasar, vitamin dan lain
sebagainya.
 Zat makanan sangat dibutuhkan, dan jumlahnya sangat bergantung pada kondisi ternak.
 Misalnya ternak muda dan sedang bertumbuh, membutuhkan lebih banyak zat
makanan, demikian juga ternak yang sedang bunting membutuhkan lebih banyak zat
makanan.
 Untuk dapat memenuhi kebutuhan zat makanan tersebut maka campuran bahan
makanan/hijauan perlu diatur perbandingannya.
 Campuran dimaksud adalah antara rumput dan daun-daunan (misalnya daun kacang-
kacangan, daun ubi dan lain sebagainya).

4
Sebagai contoh :

Kondisi ternak Rumput Daunan


Dewasa 75% 25%
Bunting 60% 40%
Menyusui 50% 50%
Anak lepas sapih 60% 40%

 Makanan tambahan seperti dedak padi, tepung jagung, bungkil kelapa atau
kedelai dan lain sebagainya dapat diberikan bila tersedia di desa dan harganya
murah.
 Disarankan lebih baik menggunakan hijauan yang tersedia di lapangan seperti
daun ubi, daun gliricidia/kicebreng, daun turi dan daun lamtoro

Beberapa Contoh Ransum Untuk Penggemukan


Ada beberapa contoh ransum yang digunakan untuk penggemukan kambing
potong, yaitu :
1. Campuran antara rumput gajah, tepung jagung dan dedak padi.
 Untuk kambing potong yang berat badannya 30 kg, dapat diberikan
pakan campuran rumput gajah 3714 gram, tepung jagung 172 gram,
dan dedak padi 432 gram serta untuk menambah napsu makan
disediakan garam secukupnya, sedangkan air disediakan tak terbatas.
2. Campuran antara rumput gajah, daun singkong, jerami padi dan tepung ikan.
 Jika kambing potong dengan berat badan 20 kg, maka makanan yang
diberikan adalah campuran antara rumput gajah sebanyak 984 gram,
daun singkong 465 gram, jerami padi 276 gram dan tepung ikan 62
gram, sedangkan air dan garam disediakan secukupnya.

Dari contoh ransum di atas, yang disedikan kepada satu ekor kambing potong
dapat memberikan pertambahan berat badan 50 – 150 gram per ekor per hari.

Anda mungkin juga menyukai