Kelompok 1 Wanita Yang Belum Siap Menjadi Ibu
Kelompok 1 Wanita Yang Belum Siap Menjadi Ibu
Di rumah
Tuti(rosi) : " bu nanti anter tuti periksa ke bidan ya bu, hari ini jadwal tuti periksa"
Ibu(yuyun) : " emang budi(anggun) kemana ?"
Tuti : "gatau bu belum pulang2"
(Lagi nyari buku pink tibatiba budi (anggun) datang bawa istri mudanya(nurlia)
Budi : "assalamualaikum"
Ibu&tuti : "waalaikumsalam, kaget
Tut : Itu siapa mas ?
Budi : Kenalin tut, ini cucu pacar mas. Mas izin mau nikah sama dia
Tuti : hah ? Mas kan masih suami tuti dan sekarng tuti lagi hamil anak mas.
Liat mas liat ! (Sedih)
Yuyun : tega ya kamu budi, istri lagi hamil gini berani beraninya ngomong kaya
gitu pake bawa2 cewe ini lagi. (Emosi)
Budi : maafin budi , budi udah tertarik sama cucu dari dulu
(Tuti dan ibu pergi meninggalkan budi di jalan tuti hanya diam saja)
(Di rumah bidan)
Tuti&ibu : Asslamualaikum
Bidan : walaikumsalam, eh tuti kenapa tut jadwal periksa ya tut?
Tuti : iyaa bu
Bidan : kenapa tut ko sembab gitu lagi ada masalah?
Tuti : engga bu
Ibu : si budi tuh emang kurang ajar bu bidan tega banget udah tau istri nya
lagi hamil segala bawa pacar nya emang dasar laki-laki gelo
Bidan : sebelum nya suami tuti ngga ngomong apa-apa?
Tuti : engga bu
Bidan : yaudah. Tuti yang sabar, jangan banyak pikiran ya tuti kan lagi hamil,
harus bisa menjaga itu walaupun sesedih apapun nanti berpengaruh pada janinnya.
Tuti : iya ibu insyaAllah
Bidan : iya. Tuti jangan salahin diri sendiri, jangan terobsesi dengan oranglain,
jangan bercerita kepada orang lain,jangan mengambil langkah besar sebelum ibu
merenung,jangan hukum suami tuti ya.
Tuti&ibu : terimakasih ya bu bidan sudah memberi saya semangat insyaAllah
saya bisa kuat yaa bu
Bidan : harus dong tut
Ibu : pulang dulu ya bu bidan , terimakasih assalamualaikum
Bidan : waalaikumsalam
(Tuti dan ibu pun pulang ke rumah)
Kelompok 2
Prolog :
Suatu hari, pagi semakin cerah setelah matahari mulai naik dikota
karawang, dan seperti biasanya semua orang melakukan aktivitasnya masing-
masing. Begitu juga dengan ( bidan reni ) yang mempersiapkan dan merapikan
klinik tempatnya bekerja untuk melakukan paktik mandiri.
Setelah selesai mempersiapakan peralatan & merapikannya, datanglah
ibu sandra yang telah melahirkan bayinya di BPM bidan reni 7 hari yang lalu
bersama suaminya bapak waris, dan sekarang datang kembali untuk melakukan
konsultasi mengenai keluhan yang ada.
Beberapa saat kemudian.....
Hari berganti hari, Seiring berlalunya Sang waktu, ibu Sandra bisa menerima
kondisinya sekarang yaitu berperan sebagai seorang ibu dari anaknya dan istri
bagi suaminya. Ia mulai pandai memenej perasaannya dan mulai menjalani
aktivitas seperti ibu-ibu pada umumnya. Suami dan keluarga pun tak henti-
hentinya menberi dukungan moril kepada ibu Sandra untuk mampu melewati
setiap fase perkembangan anaknya.
Kelompok 3
Kehamilan diluar nikah
Disuatu hari ada dua orang remaja yang belum menikah tetapi mereka sudah
melakukan hubungan seksual,remaja putri tersebut panik karna dia sudah terlambat
menstruasi selama 2 bulan. Iapun membeli testpack dan hasilnya positif (garis dua) dia
panik dan segera menghubungi pacarnya.
Via handphone
Mawar : kamu dimana? aku mau ketemu
Dika : yaudah ketemu di taman biasa
Sesampainya di taman,
Mawar : dika, aku hamil kita harus segera menikah. Kamu harus tanggung jawab
Dika : yang bener kamu !! jangan suka ngarang deh, aku tidak pernah berbuat hal sekeji
itu !! ( dengan nada tinggi dika memarahi mawar dan terkejut )
Mawar : mana mungkin aku bohong dika ini ulah kamu semua. Kamu inget tidak dika
waktu kita liburan ke arab kamu ga bisa nahan nafsu kamu, kamu maksa aku untuk
melakukan hal bodoh itu.
Dika : sekarang kita harus gimana? Aku ga mau ini semua diketahui oleh orang tuaku
Mawar : mau ga mau kita harus bicarakan ini semua ke orang tua ka...
Dika : tidak tidak aku ga setuju.
Mawar : kamu udah ngerusak masa depanku dikaa (sambil menangis dan bingung
untuk mempertanggung jawabkan semua perbuatannya itu)
Dika : aarrggggggg (sambil mengacak-acak rambut dan merasa bingung untuk
mempertanggung jawabkan semuanya)
Mawar : sekarang aku harus bagaimana dika (merintis nangis)
Dika : gugurkan kandungan mu !!!!
(dengan spontan dika berbicara seperti itu)
Mawar : seenaknya saja kamu! Aku tidak mau menggugurkan kandungan ini. Kamu
harus tanggung jawab. Ini bukan jalan keluar yang baik
Dika : ya sekarang mau gimana coba?! Mau ga mau ya kamu harus gugurin, mawar
Mawar : jahat kamu dika (sambil berlari menangis dan meninggalkan dika)
Dirumah
Mengurung diri dikamar
Ibu : mawar buka dulu ya pintunya kamu ada masalah? Ibu dengar dari tadi kamu
menangis nak
mawar : iya bu sebentar
ibu : ada apa nak ayo cerita
mawar : bu maafin mawar udah bikin malu ibu dan ayah
ibu : bikin malu apa nak maksudnya ibu ga faham
mawar : (sambil menangis) ibu... mawar hamil dari dika ibu
ibu : ya allah mawar kamu ini apa apaan (sambil berteriak lantang terkejut oleh
perkataan mawar)
mawar : maafin ibu maafin mawar ibu (menangis bersalah dan bingung harus berbuat
apa)
ibu : ayah.. ayah.. anakmu hamil (sambil berteriak memanggil ayahnya)
ayah datang menghampiri mawar dan ibu dikamar
ayah : ada apa bu teriak teriak
ibu : mawar hamil yah..
ayah : masyallah mawar kamu ini bikin malu keluarga. Cepat bu antar dia ke klinik
sesampainya di klinik
ibu : assalamualaikum (sambil mengetok pintu)
bidan : walaikumsalam masuk bu (sambil senyum)
ibu : bu bidan saya mau memeriksa keadaan anak saya bu
bidan : kenapa memangnya anak ibu ada sakit apa bu ?
ibu : anak saya sedang hamil bu (dengan nada malu)
bidan : tiduran dulu bu anak ibunya mau saya periksa kandungannya (sambil membil
menyiapkan alat)
mawar : bagaimana bu bidan kondisi kandungan saya (cemas)
bidan : alhamdulillah baik baik saja dan sekarang usia kandungan nya sudah 2
bulanan
(sambil tersenyum ramah)
mawar : alhamdulillah bu bidan (senyum)
ibu : terima kasih ya bu bidan sudah memeriksa kandungan anak saya (sambil
tersenyum)
bidan : iya baik ibu sama-sama
ibu : yasudah bu bidan saya permisi dulu ya bu , assalamualikum
sesampainya di rumah, lalu ibu memberitahu keadaan mawar kepada ayahnya dan
ayahnya segera mengajak ibu dan Mawar kerumah Dika
ibu: assalamualaikum, yah...
ayah: waalaikumslam, iya bu...
ibu: ayah jadi bagaimana keputusannya?
Ayah: yasudah sekarang kita pergi kerumah dika
Ibu: ayo yah...
Sesampainya dirumah Dika.....
Ayah: assalamualaikum Dika...
Dika: waalaikumsalam (sambil membuka pintu)
Ayah: kamu harus mempertanggung jawabkan anak saya
Dika: hmmmmm, baiklah saya akan menikahi anak bapa..
Ayah: oh iya baguslah kalau begitu
Kelompok 4
GANGGUAN PSIKOLOGI PADA IBU BERSALIN
PEMERAN :
(Pada suatu hari ada seorang laki-laki yang berkunjung kerumah bidan,melapor
bahwa payudara istrinya bengkangn dan terasa sakit ). Pak Budi
: Assalamu’alaikum bu....?sambil mengetuk pintu
Hari minggu pada siang hari, datang lah seorang pasangan suami istri ke Bidan Praktik
Mandiri, dengan alasan ingin berkonsultasi tentang permasalahan nya. Pasutri tersebut
belum memiliki anak sudah 3 tahun lebih. Dan kedua nya tampak jenuh dan khawatir
akan keadaan keluarga nya tersebut karena ingin memiliki anak.
Pukul 10.00
Istri : (mengetuk pintu BPM) asalamualaikum
Bidan : waalaikum salam, eh iya bu pak silahkan masuk, ada yang bisa saya bantu?
Suami : perkenalkan bu nama saya pak Ateng dan ini istri saya tarlem
Bidan : iya pak, saya bidan inces pak bu
Istri : jadi begini bu bidan, saya dan suami saya sudah menikah lebih dari 3 tahun
tetapi belum meiliki momongan
Suami : iya bu bidan, padahal saya selalu berusaha untuk menghamili istri saya
Bidan : sudah pernah berkonsultasi seblum nya dengan dokter ?
Istri : belum bu bidan, baru kali ini saya konsultasi kepada ibu
Suami : iya bu, istri saya selalu menolak jika di ajak konsultasi
Bidan : baik kalo begitu, berarti ibu dan bapak belum mengethaui penyebab nya ya
Istri : iya bu bidan saya belum mengetahui dan saya selalu merasa stress dan tidak
percaya diri ketika suami saya mengajak untuk mengkosultasikan tentang masalah ini.
Bidan : baik bu, pak.. jadi begini. Belum memiliki anak itu di namakan infertile. Dan
penyebab infertile itu ada beberapa faktor. Bisa faktor dari ibu ataupun dari bapak nya.
Maaf bu pak sebelum nya ibu dan bapak apa mempunyai keturunan infertile?
Istri dan suami : tidak bu bidan
Bidan : baik kalo begitu, saran saya untuk ibu jangan terlalu stress dan banyak pikiran
ya bu, Karena itu bisa mempengaruhi.
Suami : tuh bu dengarkan apa kata bu bidan
Istri : (raut muka sedikit sedih dan cemas sambil kepala tertunduk)
Bidan : ibu jangan terlalu sedih ya bu, semua pasti ada jalan nya. Bagai mana kalo saya
konsultasikan dengan dokter kandungan agar ibu dan bapak lebih mengetahui apa
penyebab nya. Bagai mana bu pak mau saya rujukan ?
Istri : baik bu, saya setuju gimana baiknya aja bu, kalau papah gimana setuju gak ?
Suami : Oh tentu mah papah setuju sekali
Bidan : baik pak saya akan menyiapkan surat rujukannya dulu ya
Lalu 5 menit kemudian pasutri sudah dipanggil oleh asdok dan langsung memasuki
ruangan dokter
Pasutri : Assalamualaikum…
Dokter : walaikumsallam… silahkan duduk
Pasutri : terimakasih dok
Dokter : baik bagaimana kabarnya ?
Pasutri : allhamdulilah baik dok
Dokter : oiya bagaimana ada yang bisa saya bantu ?
Suami : iya dok jadi istri saya mau berkonsultasi saya dan istri saya sudah menikah
lebih dari 3 tahun tetapi belum meiliki momongan. Bisa bantu saya buat mengetahui
penyebabnya dok ?
Dokter : oh sudah lama juga ya ?jadi begini pak bu sebenarnya ada beberapa faktor
yang menyebabkan terjadinya kemandulan atau infertilitas sebelum saya melakukan
pemeriksaan apakah ada kebiasaan bapa yang sehari-hari suka mengkonsumsi alcohol
atau merokok lalu pola makan bapa dan ibu bagaimana ?
Istri : iya dok jadi suami saya suka merokok tapi tidak mengkonsumsi alcohol, dan pola
makannya juga tidak teratur
Suami : iya dok apakah itu bisa mempengaruhi
Istri : pikiran say juga agak sedikit cemas dokter
Dokter : baik sebenarnya kemandulan ini bisa terjadi baik pada ibu ataupun bapak,
untuk bapak coba dikurangin dan berusaha berhenti merokoknya karena bisa
menyebabkan penurunan kualitas sperma sama ibu juga jangan terlalu banyak pikiran
dan juga perbaiki pola makannya minimal gizi seimbang. Sebelum saya melakukan
pemeriksaan terlebih lanjut alangkah baiknya ibu dan bapak memperbaiki hal yang tadi
sudah saya sampaika dan jangan lupa bu tingkatkan frekuensi berhubungan dengan si
bapaknya.
Pasutri : baik dok kalau begitu saya akan merubah pola kebiasaan saya ke arah yang
lebih baik lagi
Dokter : iya baik pa nanti kalo misalkan selama 3 bulan masih belum hamil juga nanti
bisa konsultasi lagi kesini ya pak bu. Ini saya kasih dulu vitamin ya bu buat bapak dan
ibu nanti bisa diambil diapotik ( sambil menyerahkan satu lembar kertas yang berisi
resep obat )
Pasutri : baik dokter terimakasih banyak ya atas informasinya sangat memberikan
semangat lagi untuk kita
Dokter : iya baik sama-sama pak bu
Setelah berkonsultasi dengan dokter pasutri keluar dari ruangan dokter dan menuju
apotek untuk mengambil obat.
Kelompok 7
ROLE PLAY PERUBAHAN PSIKOLOGIS WANITA PADA MASA
MENOPAUSE
Disuatu hari di rumah bu Tisa kedatangan tamu yaitu bu Sintia, kedatangan bu Sintia
yaitu untuk bercerita kepada bu Tisa
Bu Sintia : “Assalamualaikum”
Bu Sintia : “Gini tis, aku mau cerita, masa belakangan ini aku jadi sering
marah-marah sama orang rumah”
Bu Sintia : “Engga tau aku juga tis, terus nih ya udah hampir 5 bulan ini aku
udah engga menstruasi”
Bu Tisa : “Waduh, gini aja deh coba kamu dating ke Bu Bidan Dian buat
konsul masalah kamu ini, sekalian ajak suami kamu juga sin”
Bu Sintia : “Gitu yah ? ke bu Bidan aja nih ? yaudah deh makasih yah tis”
Keesokan harinya, bu Sintia dan juga suaminya pergi ke tempat Praktek Bidan Dian
untuk konsul
Bidan Dian : “ Maaf sebelumnya nama ibu siapa dan ada yang bisa saya
bantu?”
Bu Sintia : “Nama saya Sintia bu, dan kedatangan saya kesini untuk
menanyakan tentang yang saya alami sekarang bu”
Bidan Dian : “ Punten, kalua boleh saya tau umur ibu berapa yah?”
Bidan Dian : “Nah, bapak bisa untuk membantu ibunya untuk tidak
stress, menemani ibunya untuk olahraga, membantu
untuk ibunya agar rileks”