Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

UNTUK PASIEN HIPOTENSI

Disusun Oleh :

Puspa Siwi Wulandari

071182007

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penyuluhan Hipotensi


Sasaran : Tn.
Hari/Tanggal : Selasa, 21 Selasa 2019
Jam : 10.00 – 10.30 Wib
Waktu : 30 menit

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mendapatkan penyuluhan, pasien dapat memahami tentang
hipotensi.

II. Tujuan Instruksional Khusus


1. Menyebutkan kembali tentang pengertian hipotensi.
2. Menyebutkan kembali tentang jenis-jenis hipotensi.
3. Menyebutkan kembali tentang tanda gejala hipotensi
4. Menyebutkan kembali tentang penyebab dan penatalaksanaan
hipotensi
III. Materi
1. Pengertian hipotensi.
2. Jenis-jenis hipotensi.
3. Tanda gejala hipotensi
4. Penyebab dan penatalaksanaan hipotensi
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi

V. Media
1. Leaflet
2. Lembar Balik
VI. Kegiatan Penyuluhan
No. Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Pasien Waktu
1. Pembukaan 5 menit
- Salam pembuka - Menjawab salam
- Menjelaskan - Menyimak
- Mendengarkan
tujuan penyuluhan
- Kontrak waktu dan menjawab
- Bertanya apakah
pertanyaan
sudah tau tentang
hipotensi

2. Isi 15 menit
- Penyampaian garis - Mendengarkan
besar materi tentang dengan penuh perhatian
- Menanyakan
hipotensi
- Memberi hal-hal yang belum jelas
- Memperhatikan
kesempatan pasien untuk
jawaban dari
bertanya
- Menjawab penceramah
pertanyaan

3. Penutup 10 menit
- Evaluasi - Tanya jawab
- Menyimpulkan - Mendengarkan
- Pesan - Menerima pesan
- Kontrak waktu - Menjawab salam
- Salam penutup

VII. Evaluasi
a. Formatif
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit pasien memahami tentang
diit untuk pasien hipertensi.
b. Sumatif
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit pasien mampu:
1. Pasien dapat menjelaskan secara sederhana tentang pengertian
hipotensi.
2. Pasien dapat menjelaskan secara sederhana tentang jenis-jenis
hipotensi.
3. Pasien dapat menjelaskan secara sederhana tentang tanda gejala
hipotensi.
4. Pasien dapat menjelaskan secara sederhana tentang penyebab dan
penatalaksanaan hipotensi.

Lampiran

MATERI HIPOTENSI
A. Pengertian hipotensi
Penyakit darah rendah atau Hipotensi (Hypotension) merupakan
suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang turun di bawah angka
normal, yaitu mencapai nilai rendah 90/60 mmHg. Adapun nilai normal
tekanan darah seseorang secara umum adalah 120/80 mmHG. Namun
beberapa orang mungkin memiliki nilai tekanan darah (tensi) berkisar
110/90 mmHg atau bahkan 100/80 mmHg, tapi mereka tidak/belum atau
jarang menampakkan beberapa keluhan berarti, sehingga hal itu dirasakan
biasa saja dalam aktivitas kesehariannya.
Hipotensi merupakan kondisi tekanan darah yang terlalu rendah,
yaitu apabila tekanan darah sistolik < 90 mmHg dan tekanan
darah diastolik < 60 mmHg. Tekanan diastolic adalah tekanan saat
pengisian darah di jantung sebelum dipompakan ke seluruh tubuh. Jika
pengisian kurang, aliran darah di pembuluh koroner jantung akan
berkurang dan dapat menyebabkan serangan jantung.
Tekanan darah rendah berarti kondisi dimana kurangnya hantaran
nutrisi dan oksigen ke dalam sel-sel tubuh.
Untuk mengetahui seseorang dalam kondisi tekanan darah rendah
maupun tekanan darah tinggi seorang harus melakukan pemeriksaan tensi
darah dengan menggunakan alat pengukur tekanan darah dengan
memperlihatkan angka systolic (bagian atas) dan angka bawah diastolic.
Didalam tubuh kita terdapat sel-sel khusus di dalam
arteri (baroreseptor) yang merasakan tekanan darah sedang naik atau
turun. Fungsi sel-sel ini akan mengeluarkan tanda yang membuat seluruh
tubuh merespons dan membawa darah kembali ke kondisi
normal. Baroreseptor menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan
keras, sementara pembuluh arteri dan vena menyempit.
Kebanyakan hipotensi terjadi ketika tubuh tidak dapat beradaptasi
membuat tekanan darah yang rendah kembali ke normal.
Namun demikian, beberapa orang mungkin memiliki nilai tekanan
darah (tensi) berkisar 110/90 mmHg atau bahkan 100/80 mmHg akan
tetapi mereka tidak/belum atau jarang menampakkan beberapa keluhan
berarti, sehingga hal itu dirasakan biasa saja dalam aktivitas
kesehariannya. Apabila kondisi itu terus berlanjut, didukung dengan
beberapa faktor yang memungkinkan memicu menurunnya tekanan darah
yang signifikan seperti keringat dan berkemih banyak namun kurang
minum, kurang tidur atau kurang istirahat (lelah dengan aktivitas
berlebihan) serta haid dengan perdarahan berlebihan (abnormal) maka
tekanan darah akan mencapai ambang rendah (hipotensi) 90/60 mmHg.
B. Jenis-jenis hipotensi
Ada tiga jenis utama hipotensi:
1) Hipotensi Ortostatik : Hipotensi ortostatik disebabkan
oleh perubahan tiba-tiba posisi tubuh, biasanya ketika beralih dari
berbaring ke berdiri, dan biasanya hanya berlangsung beberapa
detik atau menit. Hipotensi jenis ini juga dapat terjadi setelah
makan dan sering diderita oleh orang tua, orang dengan tekanan
darah tinggi dan orang dengan penyakit Parkinson.
2) Hipotensi Dimediasi Neural (NMH dalam singkatan
bahasa Inggris) : NMH paling sering mempengaruhi orang dewasa
muda dan anak-anak dan terjadi ketika seseorang telah berdiri
untuk waktu yang lama.
3) Hipotensi Akut : Penyebab hipotensi akut adalah turunnya
tekanan darah secara tiba-tiba yang disebabkan antara lain:
perdarahan berat akibat kecelakaan atau trauma, dehidarsi akibat
diare atau muntah yang hebat, pengaruh obat tertentu sampai
infeksi sistemik hebat (sepsis). Hipotensi ini biasanya berlanjut
menjadi syok akibat kurangnya aliran darah menuju ke otak,
jantung, ginjal maupun kulit. Penanganannya sesuai dengan
penyebabnya masing-masing.
C. Tanda dan gejala
Seseorang yang mengalami tekanan darah rendah umumnya akan
mengeluhkan keadaan sering pusing, sering menguap, penglihatan
terkadang dirasakan kurang jelas (kunang-kunang) terutama sehabis duduk
lama lalu berjalan, keringat dingin, merasa cepat lelah tak bertenaga,
bahkan mengalami pingsan yang berulang. Pada pemeriksaan secara
umum detak/denyut nadi teraba lemah, penderita tampak pucat, hal ini
disebabkan suplai darah yang tidak maksimum keseluruh jaringan tubuh.
Gejala tekanan darah rendah antara lain:
a. Penglihatan kabur, mata sering berkunang-kunang terutama
setelah duduk lama dan berjalan
b. Kebingungan
c. Pingsan
d. Pusing dan keringat dingin
e. Mudah merasakan kantuk dan sering menguap
f. Lemas
g. wajah terlihat pucat karena suplay darah ke seluruh jaringan
tubuh tidak maksimal.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan tensi
darah :
a. Dehidrasi.
b. Melemahnya otot jantung yang berakibat volume darah
yang dipompa oleh jantung sedikit sehingga tekanan darah
menurun.
c. Terjadinya peradangan pada kantong yang mengelilingi
jantung (pericardium) yang biasa dikenal sebagai pericarditis yang
menyebabkan cairan menumpuk didalam pericardium yang
menekan jantung sehingga membatasi kemampuan jantung untuk
mengisi dan memompa darah keseluruh tubuh.
d. Adanya pembekuan darah dalam pembuluh vena (pulmory
embolism) dimana bekuan darah ini dapat menghalangi aliran
darah kedalam bilik kiri dari paru-paru dan akibatnya akan
mengurangi darah yang kembali ke jantung untuk dipompa.
e. Denyut jantung yang lambat dapat mengurangi jumlah
darah yang dipompa oleh jantung. Angka detak jantung istirahat
untuk seorang dewasa sehat adalah 60-100 detak/menit.
f. Tegangan kekakuan pembuluh darah. Pembuluh darah yang
kaku akan berefek pada semakin tingginya tekanan darah, begitu
juga sebaliknya.
g. Pelebaran pembuluh darah juga mampu menyebabkan
turunnya tekanan darah. Situasi ini biasanya sebagai dampak dari
syok septik, pemaparan oleh panas, diare, obat-obatan vasodilator
(nitrat, penghambat kalsium, penghambat ACE).
h. Efek samping obat seperti alkohol, anxiolytic, beberapa
antidepresan, diuretik, obat-obatan untuk tekanan darah tinggi dan
penyakit jantung koroner, analgesik.
i. Kejutan emosional, misalnya syok yang disebabkan oleh
infeksi yang parah, stroke, anafilaksis (reaksi alergi yang
mengancam nyawa dan trauma hebat.
j. Diabetes tingkat lanjut
k. Hormonal, misalnya pada hipotiroid dan hipertiroid adrenal
insufisiensi (Penyakit Addison).
D. Penyebab Hipotensi
Ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa terjadinya
penurunan tensi darah, hal ini dapat dikategorikan sebagai berikut:
1) Kurangnya pemompaan darah dari jantung.
Semakin banyak darah yang dipompa dari jantung setiap menitnya
(cardiac output, curah jantung), semakin tinggi tekanan darah.
Seseorang yang memiliki kelainan/penyakit jantung yang
mengakibatkan irama jantung abnormal, kerusakan atau kelainan
fungsi otot jantung, penyakit katup jantung maka berdampak pada
berkurangnya pemompaan darah (curah jantung) keseluruh organ
tubuh.
2) Volume (jumlah) darah berkurang
Hal ini dapat disebabkan oleh perdarahan yang hebat (luka sobek,haid
berlebihan/abnormal), diare yang tak cepat teratasi, keringat
berlebihan, buang air kecil atau berkemih berlebihan.
3) Kapasitas pembuluh darah
Pelebaran pembuluh darah (dilatasi) menyebabkan menurunnya
tekanan darah, hal ini biasanya sebagai dampak dari syok septik,
pemaparan oleh panas, diare, obat-obat vasodilator (nitrat, penghambat
kalsium, penghambat ACE).
Faktor eksternal penyebab Hipotensi :
- Dehidrasi (kekurangan cairan tubuh) yang disebabkan karena
kurang minum, diare, muntah.
- Mengonsumsi obat-obatan tekanan darah tinggi, jantung, anti-
depresi, obat disfungsi ereksi atau obat Parkinson.
- Penggunaan obat berefek diuretik secara berlebihan, cth: obat
pelangsing
- Anemia, infeksi berat, gangguan jantung, gangguan sistem saraf
pusat, gangguan endoktrin (termasuk hipotiroid, hipertiroid, diabetes,
dan kadar gula darah rendah).
- Terlalu lama berada di udara panas, kehamilan, terlalu lama
berbaring karena sakit atau lanjut usia.
E. Penatalaksanaan
1. Pencegahan
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki
kondisi tekanan darah renda (hipotensi), diantaranya :
a. Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak
antara 8 hingga 10 gelas per hari, sesekali minum kopi agar
memacu peningkatan degup jantung sehingga tekanan
darah akan meningkat.
b. Mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung
kadar garam.
c. Makan porsi kecil dan konsumsi makanan rendah
karbohidrat. Untuk mencegah penurunan tekanan darah
drastis setelah makan, konsumsilah makanan dalam porsi
kecil beberapa kali sehari. Selain itu, batasi makanan tinggi
karbohidrat seperti kentang, nasi, pasta dan roti. Perbanyak
sayur-sayuran, buah-buahan, ikan, dan biji-bijian di dalam
menu Anda.
d. Berolah raga teratur seperti berjalan pagi selama 30
menit, minimal 3x seminggu dapat membantu mengurangi
timbulnya gejala.
e. Pada wanita dianjurkan untuk mengenakan stocking
yang elastic. Stocking elastis yang umum digunakan untuk
meredakan rasa sakit dan pembengkakan pembuluh darah
vena bisa membantu mengurangi penumpukan darah di
kaki Anda.
f. Pemberian obat-obatan (meningkatkan darah) hanya
dilakukan apabila gejala hipotensi yang dirasakan benar-
benar mengganggu aktivitas keseharian, selain itu dokter
hanya akan memberikan vitamin (suport/placebo) serta
beberapa saran yang dapat dilakukan bagi penderita.
2. Pengobatan farmakologis
Dalam kasus Hipotensi yang benar-benar diperlukan
pemberian obat, biasanya ada beberapa jenis obat yang biasa
dipakai seperti fludrocortisone, midodrine, pyridostigmine,
nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), caffeine dan
erythropoietin.

3. Pertolongan Pertama jika mengalami Hipotensi :


a. Berbaring secara perlahan untuk mengurangi
tekanan gravitasi, agar aliran darah ke otak.
b. Posisikan kaki lebih tinggi daripada jantung agar
darah mengalir ke tubuh bagian atas. Buka mata untuk
mencegah pingsan.
c. Pemijatan perlahan dari arah kaki ke betis, paha,
perut dan seterusnya, agar darah mengalir ke arah kepala.
d. Konsumsi kalori, seperti minum teh manis atau roti.
e. Penderita hipotensi dianjurkan menambah konsumsi
garam dapur, termasuk makanan asin. Asupan garam sehari
untuk penderita hipotensi adalah 10-20 gram (1-2 sendok
makan rata).
f. Tekanan darah rendah juga dapat diatasi dengan
mengkonsumi kopi, bayam, cabe, coklat, lada, hati ayam
kampung/sapi/kambing, susu, mentega, keju dan jahe
merah. Hindari makanan yang pahit, asam dan mentimun.
Secara medis, tekanan darah rendah tidak memerlukan pengobatan
dan nyaris belum ada obat untuk menyembuhkannya, namun Hipotensi
dapat dicegah dengan cara :
1. Minum air putih 8-10 gelas per hari. Sesekali minum kopi
untuk memacu/meningkatkan degup jantung, sehingga tekanan
darah meningkat.
2. Olah raga ringan yang teratur seperti jalan kaki selama 30
menit, minimal 3 kali seminggu dapat membantu mengurangi
timbulnya gejala.
3. Dianjurkan mengenakan stocking elastis,khususnya bagi
wanita. Gunastocking ini untuk memperlancar aliran balik darah ke
jantung terutama pada bagian tungkai bawah. Sehingga, darah yang
dipompakan ke seluruh tubuh mencukupi, dan tekanan darah dalam
batas normal.
4. Pemberian obat-obatan (meningkatkan
darah) hanya dilakukan apabila gejala hipotensi mengganggu
aktivitas sehari-hari. Biasanya dokter hanya memberikan vitamin
(support/placebo) serta beberapa saran agar penderita terhindar dari
serangan hipotensi.
Karena obatnya tidak ada, maka penyembuhan Hipotensi ini
tergantung dari penyebab hipotensi. Yang harus diperbaiki adalah kondisi
yang menyebabkan turunnya tekanan darah, seperti :
1. Jika penurunan tekanan darah akibat
kadar Hemoglobin [Hb] rendah, maka yang harus diperbaiki adalah
mengupayakan untuk meningkatkan kadar Hemoglobin hingga
batas normal.
2. Jika akibat dehidrasi, maka diberikan asupan cairan yang
cukup.
3. Jika akibat pemberian obat hipertensi, maka dosis dan
pemilihan obat-obatan diatur kembali. Mengenai image masyarakat
yang sebagian besar berpikir bahwa dengan mengkonsumsi daging
kambing bagi penderita hipotensi dapat meningkatkan tensi darah
sebenarnya belum jelas, Namun dibenarkan kalau hal itu akan
meningkatkan kandungan haemoglobin (Hb) dalam darah. Sekali
lagi harus dipahami bahwa tekanan darah rendah artinya suplai
darah tidak maksimal keseluruh bagian tubuh. Haemoglobin (Hb)
rendah adalah berarti bahwa kandungan Hb sebagai zat pengikat
oxygen dalam darah memiliki kadar rendah yang akibatnya
penderita bisa pucat (anemia), pusing (oxygen yang di
angkut/suplai darah ke otak kurang), merasa cepat lelah dan
sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Keleher, H., MacDougall, C., & Murphy, B. 2007. Understanding Health


Promotion.
Victoria, Australia : Oxford University Press.

Pearce, C Evelyn (2010) “ANATOMI DAN FISIOLOGI UNTUK PARAMEDIS”,


Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Zuhdi, L Hakim (2009) “PEMBULUH DARAH”, Tanggerang Selatan : Laras adv

Anda mungkin juga menyukai