Anda di halaman 1dari 4

apeks, dan bagian depan pada dinding

bilik kiri.
Penyebab Mati Mendadak  sumbatan bagian arteria koronaria
dekstra> Infark pada dinding belakang
bilik kiri disebabkan
1. Sistem Kardiovaskular
 Gangguan pada ramus sirkumfleksa
penyakit jantung (sudden cardiac death) arteria koronaria sinistra > infark di
merupakan 60 % dari keseluruhan kasus. samping belakang dinding bilik kiri.
a) Penyakit jantung iskemik Infark bersifat dini akan bermanifestasi sebagai
daerah yang berwarna gelap atau hemoragik.
Penyakit arteri koronaria merupakan penyebab
paling banyak kematian mendadak. infark yang lama tampak berwarna kuning padat
Kematian lebih sering terjadi pada laki-laki Kematian dapat terjadi dalam beberapa jam awal
daripada wanita. atau hari setelah infark dan penyebab segeranya
adalah fibrilasi ventrikel.
 ramus descendens arteri koronaria
sisnistra
 lengkung arteri koronaria dekstra c) Penyakit Katup Jantung
 ramus sirkumfleksa arteri koronaria pada stenosis aorta kalsifikasi (calcific aortal
sisnistra. stenosis)
Lesi tampak sebagai bercak kuning putih
(lipidosis) yang mula-mula terdapat di intima,
kemudian menyebar keluar lapisan yang lebih d) Miokarditis
dalam
 Miokarditis adalah radang pada
Sumbatan pada pembuluh darah koroner miokardium yang ditandai dengan
merupakan awal dari munculnya berbagai adanya proses eksudasi dan bukan sel
penyakit kardiovaskular yang dapat radang.
menyebabkan kematian.
 Diagnosis miokarditis pada kematian
Kemungkinan kelanjutan dari sumbatan mendadak hanya dapat ditegakkan
pembuluh darah koroner adalah : dengan pemeriksaan histopatologi.

(1) Mati mendadak yang dapat terjadi sesaat  Otot jantung harus diambil sebanyak
dengan sumbatan arteri atau setiap saat dua puluh potongan dari dua puluh
lokasi yang berbeda
sesudah terjadi.
 tampak peradangan interstisial atau
(2) Fibrilasi ventrikel yang disebabkan oleh parenkim
kerusakan jaringan nodus atau kerusakan
 edema,
sistem konduksi.
 perlemakan,
b) Infark miokard
 nekrosis,
 Sumbatan pada ramus descendent
arteria koronaria sinistra > infark di  degenerasi otot hingga miolisis.
daerah septum bilik bagian depan,
 Infiltrasi leukosit berinti tunggal
f) Pnyakit Arteri  Penderita mengalami gangguan
pernapasan yang berat selama
 aneurisma menghirup udara, vena-vena di leher
 paling sering terjadi di aorta thoracalis membengkak (Chung, 1975). .
dan aneurisma atheromatous pada aorta  Keadaan ini menyebabkan peningkatan
abdominalis, tekanan dalam jantung, dan
 Jika ruptur terjadi pada aneurisma aorta menyebabkan ventrikel jantung tidak
ascenden, maka mungkin akan masuk ke terisi dengan sempurna, sehingga
dalam paru-paru, rongga pleura, hasilnya adalah pemompaan darah
medistinum, bahkan trakhea, bronkus, menjadi tidak efektif, syok, dan dapat
dan esophagus. juga menyebabkan kematian

 Ruptur pada aorta thoracalis pars


descendent biasanya selalu ruptur ke 2.Sistem Respirasi
cavum pleura.
a) Perdarahan saluran napas
 Pada aorta pars abdominalis ruptur
biasanya terjadi sedikit di atas  . Kematian dapat terjadi disebabkan
bifucartio. karena perdarahan yang masuk ke dalam
saluran pernapasan,
 Jika melibatkan arteri-arteri iliaca, maka
ruptur akan terjadi di sekitar pembuluh  akibat pecahnya pembuluh vena
darah tersebut.
 tuberkulosis, neoplasma bronkus,
 koarktasio aorta, bronkiektasis, atau abses paru-paru.

 Perdarahan dapat muncul dari lesi


inflamasi pada daerah nasopharing.
g) Kardiomiopati Alkoholik
 karsinoma di daerah esophagus atau
 Alkohol dapat menyebabkan mati jaringan sekitarnya.
medadak melalui dua cara.
 Aneurisma aorta
1. dengan obat psikotropik.
 ruptur ke arah bronkus atau esophagus
2. efeknya terhadap jantung.
b) Bronkiektasis
 Kardiomiopati alkoholik
Bronkiektasis adalah pelebaran dari lumen
akibat langsung dari: bronkus.
 Efek toksik langsung pada miokard. c) Abses paru
 Defisiensi nutrisi secara umum, juga Abses paru adalah lesi paru yang berupa
vitamin. supurasi dan nekrosis jaringan.
 Penyakit jantung beri-beri. d) Pneumothoraks
h) Tamponade cordis Pneumothoraks adalah adanya udara di dalam
rongga pleura.
 biasanya merasakan nyeri samar-samar
atau tekanan di dada, yang akan Penyakit dasar penyebab pneumothoraks adalah
bertambah buruk jika berbaring dan tuberkulosis paru, emfisema,
akan membaik jika duduk tegak
dan bronkhitis kronis. dan sebagai kompensasi maka aliran portal
tersebut melalui pembuluh vena lain untuk
e) Tuberkulosa Paru (TB Paru) dapat masuk ke dalam sirkulasi darah
Gambaran klinis paling awal dan sering adalah Kematian terjadi akibat pecahnya varises
batuk dahak mula-mula sedikit dan mukoid esophagus sehingga terjadi perdarahan ke dalam
gastrointestinal.

f) Infeksi Non TB Paru Untuk autopsi kematian mendadak oleh karena


kasus perdarahan rongga abdomen yang tidak
Infeksi tractus respiratorius jarang menyebabkan jelas penyebabnya perlu dilakukan pemeriksaan
mati mendadak dan kematian tidak terduga. lambung dan usus dengan hati-hati, untuk
mencari kemungkinan disebabkan oleh adanya
g) Obstruksi Saluran Napas perforasi akibat ulkus peptikum
Obstruksi respiratori akut dari laring dapat
disebabkan oleh neoplasma, edema glotis akut
yang disebabkan oleh alergi (angioneurotic b) Penyakit pada usus halus, usus besar dan
inflammatory edema), atau peradangan lokal pankreas
(streptococcal atau staphylococcal inflammatory
glottis oedema), juga dapat disebabkan oleh peritonitis dan gangrene usus yang
laryngitis difteri (Isselbacher,et al 1999). Kematian mendadak juga dapat terjadi pada
h) Asma Bronkial perforasi megakolon toksik.

adanya penyempitan sampai obstruksi dari Megakolon toksik adalah dilatasi semua bagian
bronkus kecil pada tahap inspirasi dan ekspirasi. dari kolon sampai dengan diameter enam
Penyempitan itu disebabkan oleh : sentimeter disertai toksisitas sistemik.

(1) Spasme otot polos bronkus. Megakolon toksik merupakan komplikasi dari
setiap inflamasi berat pada kolon, seperti : colitis
(2) Edema mukosa bronkus. ulseratif, colitis granulomatosa (Chron’s
disease), colitis amubikakolitis
(3) Sekresi kelenjar bronkus meningkat. pseudomembranosa, colitis salmonella, tifus
abdominalis, disentri basiler, kolera,
i) Karsinoma Bronkogenik
enterokolitis iskemik, infiltrasi limfoma pada
Karsinoma bronkogenik adalah tumor ganas kolon, colitis karena clostridium dan
primer yang berasal dari saluran napas. campylobacter. Kematian pada megakolon
toksik cukup tinggi.
3. Sistem Pencernaan
c) Penyakit pada Hati
a) Penyakit pada esofagus dan lambung
Penyakit pada hati sedikit sekali yang
gastritis kronis menyebabkan kematian mendadak.
ulkus duodeni. Hepatitis virus yang luas dapat menyebabkan
nekrosis luas dan kolaps mendadak serta mati
varises esophagus.
dalam beberapa jam kemudian.
Varises esophagus sering merupakan komplikasi
Penyebab kematian pada karsinoma hati adalah
dari sirosis hepatis.
komplikasinya yang mengakibatkan
Mekanisme terjadinya adalah akibat dari hematemesis, melena, maupun koma hepatikum.
hipertensi portal menyebabkan sirkulasi portal
dalam hepar terbendung sehingga tidak lancar,
Hasil autopsi pada kematian karena emboli sering sukar untuk ditemukan.
lemak merupakan tanda bahwa telah terjadi
perlemakan hati yang parah kasus epilepsi.

Infeksi parasit pada hati yang dapat Kematian dapat terjadi akibat asfiksia karena
menyebabkan kolaps atau mati mendadak adalah sufokasi.
abses amuba dan kista hidatida yang dapat Kematian yang berkaitan dengan fungsi otak
menimbulkan demam. adalah kekacauan dari batang
Stroke merupakan salah satu manifestasi defisit
2.2.4. Sistem Hematopoietik neurologis.

a) Limpa Ruptur Pendarahan karena tumor ganas otak

Hal ini terjadi jika limpa terlibat dalam penyakit Penyempitan pembuluh darah otak
yang cukup berat, yaitu infeksi mononukleosa,
leukemia, hemophilia, malaria, typhoid, atau
leishmaniasis
b) Darah
megaloblastik anemia.
sickle sel anemia.

2.2.5. Sistem Urogenital


Acute renal failure
Peradangan ginjal

2.2.7. Sistem Saraf Pusat


perdarahan yang dapat terjadi pada subarakhnoid
atau intraserebral.
Perdarahan subarachnoid berhubungan dengan
ruptur aneurisma.
Pada umumnya ruptur arteri karena adanya
kelainan congenital pada dinding pembuluh
darah, tapi ruptur biasanya akibat degenerasi
atheromatous.
Tanda-tanda yang muncul seperti sakit kepala,
kaku kuduk beberapa hari atau minggu sebelum
ruptur yang mematikan tersebut.
Pada otopsi ditemukan jendalan darah atau
lokal-lokal perdarahan pada bagian bawah otak
dan lokasi aneurisma

Anda mungkin juga menyukai