Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Definisi desain penelitian menurut POPS (2014:21) desain penelitian


menjelaskan metode penelitian yang digunakan dan bagaimana prosedur
penelitian dilakukan. Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah penelitian kuantitatif, menggunakan metode penelitian ex-post facto.

Asep Kurniawan (2018:35) penelitian kuantitatif merupakan penelitian


yang datanya menggunakan data kuantitaif sehingga analisis datanya adalah
analisis kuantitatif (inferensi) atau menggunakan formula statistik matematis
(Castellan, 2010:7). Penelitian kuantitatif dilandaskan pada asumsi bahwa realitas
yang menjadi objek penelitian berdimensi tunggal, fragmental, dan cenderung
bersifat tetap sehingga bisa diprediksi dan variabel bisa diidentifikasi dan diukur
dengan instrumen yang objekti, terstandar dan baku.

Metode dalam penelitian ini termasuk dalam penelitian ex-post facto


sebagaimana pendapat Asep Kurniawan (2010:40) penelitian ini dimaksudkan
meneliti hubungan sebab-akibat antarfaktor tertentu yang mungkin menjadi
penyebab gejala yang diselidiki.

B. Variabel Penelitian, Definisi Operasionalisasi Variabel


1. Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (Asep Kurniawan, 2018 : 189), variabel penelitian


merupakan objek penelitian ataupun apa yang menjadi focus perhatian suatu
penelitian. Variabel merupakan objek penelitian, ataupun apa yang menjadi titik
tekan di dalam suatu penelitian yang memberikan pengaruh dan nilai, baik yang
konkret maupun abstrak.

25
Sifat variabel adalah suatu konsep yang dapat diukur, mempunyai variasi
nilai (Sudjarwo dan Basrowi dalam Asep Kurniawan, 2018) dan senantiasa
terbuka untuk diuji. Hal ini dapat dipahami karena variabel merupakan
operasionalisasi konsep. Konsep belum tentu dapat diukur, sebaliknya variabel
pasti dapat diukur.

Atas hal tersebut di atas maka variabel pada penelitian ini adalah
kemampuan manajerial kepala sekolah yang merupakan variabel bebas (X) yang
mempengaruhi kinerja guru yang merupakan variabel terikat (Y).

X Y

Gambar.1 Hubungan antara variabel penelitian

X = Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah

Y = Kinerja Guru

2. Definisi Operasionalisasi Variabel

Untuk menyamakan persepsi dan kesamaan konsep dalam mengartikan


istilah, maka perlu ditegaskan beberapa istilah sebagai berikut:

a. Kemampuan manajerial kepala sekolah adalah kecerdasan yang


berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan kerja sama dengan
mengerjakan sesuatu melalui orang lain, baik kemampuan membuat
perencanaan, pengorganisasian, evaluasi, maupun memimpin.
b. Kinerja guru adalah kemampuan dan usaha guru untuk melaksanakan
tugas pembelajaran sebaik-baiknya dalam perencanaan program
pengajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan evaluasi hasil
pembelajaran yang dibebankan kepadanya. Kompetensi yang harus
dimiliki oleh guru meliputi empat kompetensi, yaitu kompetensi yang
berhubungan dengan kemampuan mengelola pembelajaran peserta
didik (kompetensi pedagogic), kompetensi yang berhubungan dengan

26
keadaan pribadinya (kompetensi pribadi), kompetensi yang
berhubungan dengan masyarakat atau lingkungannya (kompetensi
social), dan kompetensi yang berhubungan dengan tugas
profesionalnya sebagai guru (kompetensi professional).

Variabel Indikator Skala


Kompetensi -Kemampuan Merencanakan
Manajerial -Kemampuan mengorganisasikan
Kepala Sekolah -Kemampuan melakukan evaluasi
terhadap kinerja guru
-Kemampuan memimpin
Kinerja Guru -Kompetensi Pedagogik
-Kompetensi Kepribadian
-Kompetensi Sosial
-Kompetensi Profesional

C. Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi adalah totalitas objek penelitian yang dapat berupa manusia,
hewan, tumbuhan dan benda yang mempunyai kesamaan sifat. Populasi
merupakan kelompok besar yang menjadi objek penelitian (Musfiqon, 2012 : 89).
Populasi dibedakan menjadi dua, yaitu populasi umum dan populasi target.
Populasi umum adalah populasi yang masih lingkup penelitian tetapi tidak
dijadikan target berlakunya generalisasi hasil penelitian. Sedangkan populasi
target adalah populasi yang menjadi sasaran keberlakuan kesimpulan penelitian
(Syoadih dalam Musfiqon, 2012).
Pada penelitian ini, yang menjadi populasi penelitian adalah guru SMK di
kecamatan Rangkasbitung dengan populasi target pemberlakukan hasil penelitian
adalah hanya guru akuntansi saja. Jumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
yang terdapat di kecamatan Rangkasbitung adalah sebanyak 7 (tujuh) SMK. Dan
hanya terdapat 3 (tiga) SMK yang memiliki jurusan akuntansi. Data jumlah guru

27
secara keseluruhan dan jumlah guru akuntansi pada ketiga SMK tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut ini :

No Nama Sekolah Jumlah Guru Jumlah Guru Akuntansi

1 SMKN 1 RANGKASBITUNG 73 orang 9 orang

2 SMKN 2 RANGKASBITUNG 120 orang 5 orang

SMKS PGRI
3 62 orang 2 orang
RANGKASBITUNG

JUMLAH TOTAL 255 orang 16 orang

Berdasarkan tabel di atas, maka jumlah sampel yang digunakan pada


penelitian ini adalah keseluruhan jumlah guru mata pelajaran akuntansi yang
berada di SMK se-kecamatan Rangkasbitung (16 orang).

D. Teknik Pengumpulan Data


1. Metode Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen
penelitian tertentu. Instrumen penelitian adalah alat yang dipakai untuk
mendapatkan data secara sistematis dalam mencari pemecahan masalah
penelitian atau mencapai tujuan penelitian (Sukarnyana dalam Asep
Kurniawan, 2018 : 112).
Bagian instrumen pengumpulan data yang menenntukan berhasil
atau tidaknya suatu penelitian adalah melalui penentuan metode
pengumpulan data. Pada penelitian kuantitatif dikenal beberapa metode,
antara lain metode angket, wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam
penelitian ini, mengingat tersebarnya sekolah di kecamatan Rangkasbitung
yang cukup luas, maka peneliti menggunakan metode angket sebagai
metode penelitian.

28
Metode angket yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
angket langsung tertutup. Dimana peneliti telah menyediakan jawabannya
dan responden tinggal memilih. Dalam pengukuran setiap variable ini,
skala yang digunakan adalah model skala penilaian dengan menggunakan
skor penilaian.

Jawaban Skor Jawaban

K Kurang 1

C Cukup 2

B Baik 3

BS Baik Sekali 4

Angket yang digunakan terdiri dari dua jenis angket, yaitu :

1. Angket kemampuan manajerial kepala sekolah SMK, berjumlah 34 butir


pertanyaan.
2. Angket kompetensi guru akuntansi,, berjumlah 77 butir pertanyaan.

Kedua angket tersebut akan disebar / dibagikan kepada 16 responden, yakni


jumlah guru akuntansi yang mengajar di SMK se-kecamatan Rangkasbitung.

2. Uji Validitas

Instrumen yang valid mempunyai tingkat keabsahan yang tinggi.


Sebuah instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut betul-betul
bisa mengukur apa yang semestinya diukur (Asep Kurniawan, 2018 :
152). Validitas merupakan ukuran tingkat keabsahan suatu instrumen.

Pengujian validitas dapat dilakukan melalui uji validitas konstrak,


validitas isi, dan validitas eksternal. Dalam penelitian ini uji validitas yang
digunakan adalah validitas isi, yaitu sejauh mana item-item dalam angket
mewakili komponen-komponen dalam keseluruhan kawasan isi objek

29
yang hendak diukur (aspek representatif) dan sejauh mana item-item
dalam angket mencerminkan ciri pelaku yang hendak diukur (aspek
relevansi).

3. Uji Realibilitas

Realibilitas berkaitan dengan ketepatan atau keajekan alat


pengumpulan data dengan data yang dikumpulkan atau dinilai (Sudjana
dalam Asep Kurniawan, 2018). Artinya, kapanpun alat penilaian atau
pengumpulan data ini digunakan akan memberikan hasil yang relative
sama.

Pada penelitian ini, rumus yang digunakan dalam uji realibilitas yaitu
rumus alpha.

Rumus Alpha Cronbach

Keterangan :
r11 = Koefisien reliabilitas instrumen
k = Jumlah butir pertanyaan
∑Si2= Jumlah varian butir
St2 = Jumlah varian total

Kriteria koefisien reliabilitas menurut Guilford (Ruseffendi dalam


https://karyaguru.com/2014/02/11/tutorial-uji-reliabilitas-instrumen-
penelitian/#prettyPhoto : 17 Agustus 2019 3.26pm) adalah sebagai berikut :

30
E. Teknik Pengolahan Data dan Pengujian hipotesis
1. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas data

Sebelum data diolah berdasarkan berbagai model penelitian, akan


lebih baik jika data diuji menggunakan pengujian normalitas atau biasa
disebut uji normalitas. Data yang berdistribusi normal artinya, data
tersebut memiliki sebaran yang normal atau memiliki profil yang dapat
dikatakan mewakili populasi (Jubilee enterprise, 2018 : 45). Uji
normalitas umumnya menggunakan uji normal Kolmogorov-Smirnov,
dengan ketentuan sebagai berikut :

 Jika Sig ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal


 Jika Sig < 0.05 maka data tidak berdistribusi normal
b. Uji Linearitas Hubungan
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini
biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau
regresi linear. Dasar pengambilan keputusan dalam uji linearitas dapat
dilakukan dengan dua cara yakni melihat signifikasi dan nilai F.
Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity dengan
pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai
hubungan yang linear bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05.
Pengujian linearitas dilakukan dengan rumus F deviasi untuk
melihat lineraritas hubungan antara variabel terikat dengan variabel

31
bebas. Pengujian linearitas dilakukan satu-persatu pada setiap variabel
bebas terhadap variabel terikatnya, jika hubungan antar variabel bebas
(X) dengan variabel terikat (Y) tidak linier, maka regresi tidak dapat
diterapkan. Kaidah yang digunakan adalah jika diperoleh F deviasi dari
linearitas dengan P > 0,05 maka hubunganya linier. Rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut:
𝐹 𝑟𝑒𝑔 = 𝑅𝐾𝑟𝑒𝑔 / 𝑅𝐾𝑟𝑒𝑠

Keterangan:
𝐹 𝑟𝑒𝑔 = harga bilangan F untuk garis regresi
𝑅𝐾𝑟𝑒𝑔 = rerata kuadrat garis regresi
= rerata kuadrat residu
2. Pengujian Hipotesis

Analisis data untuk menguji hipotesis penelitian ini menggunakan


regresi sederhana. Regresi linear sederhana merupakan metode statistic
yang berperan guna menguji sejauh mana hubungan kausal antar variabel
faktor penyebab (X) terhadap variabel akibatnya. Regresi ini ditandai
dengan ciri-ciri hanya memiliki satu variabel dependen dan satu variabel
independen. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen
adalah kemampuan manajerial kepala sekolah, dan variabel dependen
adalah kompetensi guru. Regresi Linear sederhana atau simple linear
regression (SLR) juga adalah adalah salah satu metode statistik yang
dipakai dalam produksi untuk meramalkan mengenai karakteristik kualitas
ataupun kuantitas. Model persamaan regresi linear sederhana adalah
sebagai berikut :

Y = a + bX

Keterangan :

Y = Variabel akibat (dependent), dalam hal ini kompetensi guru

32
X = Variabel faktor penyebab (independent), dalam hal ini kemampuan
manajerial kepala sekolah

a = konstanta

b = koefisien regresi (kemiringan) ; besaran respons yang dihasilkan oleh


factor X atau predictor

Pada penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah :

Ho = tidak ada pengaruh antara kemampuan manajerial kepala sekolah


terhadap kompetensi guru

Ha = ada pengaruh antara kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap


kompetensi guru

Untuk menguji hipotesis tersebut dapat di uji dengan menggunakan uji t


dengan kriteria pengujian hipotesis membandingkan antara signifikan
yang diperoleh dengan probabilitas, dengan ketentuan sebagai berikut :

- Jika sig t > p (0,05) maka keputusan adalah menerima hipotesis Nol
(Ho). Artinya koefisien regresi variable bebas (X) tidak ada pengaruh
signifikan terhadap variabel terkait (Y)

- Jika sig t < p (0,05) maka keputusan adalah menolak hipotesis Nol
(Ho). Artinya koefisien regresi variabel bebas (X) ada pengaruh
signifikan terhadap variabel terkait (Y)

33

Anda mungkin juga menyukai