Anda di halaman 1dari 2

Edema adalah pembengkakan yang diakibatkan oleh akumulasi cairan dalam jaringan tubuh.

Edema
(Oedema) adalah penumpukan cairan dalam tubuh.

Mengapa Edema terjadi pada Pasien dengan Penyakit Ginjal ?

Edema terbentuk pada pasien-pasien dengan penyakit ginjal untuk dua sebab-sebab:

Kehilangan protein yang berat dalam urisn, atau

Fungsi ginjal (renal) yang terganggu.

Kehilangan protein yang berat dalam urin

Pada situasi ini, pasien mempunyai fungsi ginjal yang normal atau cukup normal. Kehilangan protein
yang berat dalam urin (lebih 3.0 gram per hari) dengan edema yang menyertainya diistilahkan nephrotic
syndrome. Nephrotic syndrome berakibat pada pengurangan pada konsentrasi dari albumin dalam darah
(hypoalbuminemia). Karena albumin membantu mempertahankan volume darah pada pembuluh-
pembuluh darah, pengurangan cairan pada pembuluh-pembuluh darah terjadi. Ginjal-ginjal kemudian
mencatat bahwa ada penipisan atau pengurangan volume darah dan, oleh karenanya, mencoba untuk
menahan garam. Dengan konsekwensi, cairan bergerak kedalam ruang-ruang interstitial, dengan
demikian menyebabkan pitting edema.

Perawatan dari penahanan cairan pada pasien-pasien ini adalah untuk mengurangi kehilangan protein
kedalam urin dan membatasi garam dalam diet. Kehilangan protein dalam urin mungkin dikurangi
dengan penggunaan ACE inhibitors dan angiotensin receptor blockers (ARB’s). Kedua kategori-kategori
dari obat-obat, yang biasanya digunakan untuk menurunkan tekanan darah, mendorong ginjal-ginjal
untuk mengurangi kehilangan protein kedalam urin.

Obat-obat ACE inhibitor termasuk enalapril (Vasotec), quinapril (Accupril), captopril (Capoten),
benazepril (Lotensin),trandolapril (Mavik),lisinopril (Zestril atau Prinivil), dan ramipril (Altace).

Angiotensin receptor blockers termasuk losartan (Cozaar), valsartan (Diovan), candesartan (Atacand),
dan irbesartan (Avapro).
Penyakit-penyakit ginjal tertentu mungkin berkontribusi pada kehilangan protein dalam urin dan
perkembangan edema. Biopsi dari ginjal mungkin diperlukan ubntuk membuat diagnosis dari tipe
penyakit ginjal, sehingga perawatan mungkin diberikan.

Fungsi ginjal (renal) yang terganggu

Pada situasi ini, pasien-pasien yang mempunyai penyakit-penyakit ginjal yang mengganggu fungsi renal
mengembangkan edema karena kemampuan ginjal yang terbatas untuk mengeluarkan sodium kedalam
urin. Jadi, pasien-pasien dengan gagal ginjal dari penyakit apa saja akan mengembangkan edema jika
pemasukan sodium mereka melebihi kemampuan ginjal-ginjal mereka untuk mengeluarkan sodium.
Lebih lanjut gagal ginjalnya, lebih besar persoalan dari penahanan garam kemungkinan terjadi.

Situasi yang paling parah adalah pasien degann gagal ginjal stadium akhir yang memerlukan terapi
dialysis. Keseimbangan garam pasien ini secara total diatur oleh dialysis, yang dapat mengeluarkan
garam sewaktu perawatan. Dialysis adalah metode pembersihan tubuh dari kotoran-kotoran yang
berakumulasi ketika ginjal gagal. Dialysis dilaksanakan dengan mensirkulasikan darah pasien melalui
membran (selaput) buatan (hemodialysis) atau dengan menggunakan membran rongga perut pasien
sendiri (peritoneal membrane) sebagai permukaan pembersi. Individu-individu yang fungsi ginjalnya
menurun pada kurang dari 5% sampai 10% dari normal mungkin memerlukan dialysis.

(https://www.dictio.id/t/mengapa-edema-terjadi-pada-pasien-dengan-penyakit-ginjal/12283/2)

https://www.academia.edu/24526070/Edema_Pada_Kehamilan

Anda mungkin juga menyukai