Anda di halaman 1dari 27

Sejarah

Muhammadiyah
Oleh:

Firdaus, M.Pd
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Faktor Sejarah Berdirinya
Muhammadiyah

2 Faktor

Obyekti Subyekt
f if
FAKTOR OBYEKTIF
(INTERNAL)
Faktor obyektif (kondisi sosial dan keagamaan bangsa
Indonesia pada zaman kolonial)

1. Umat Islam identik dengan kebodohan dan kemiskinan


(sosial)
2. Praktek TBC (Takhayul, Bid’ah dan Churafat) dan syirik
(agama)
3. Lembaga pendidikan tidak mengakomodir
perkembangan zaman
FAKTOR OBYEKTIF
(EKSTERNAL)

1. Meningkatnya kristenisasi
2. Penetrasi bangsa-bangsa Eropa
3. Pengaruh dari gerakan pembaharuan di dunia
Muslim, sehingga ingin mengembalikan
kejayaayaan Islam sebagaimana masa lampau.
4. KH Ahmad Dakhlan termasuk salah satu ulama
yang tercerahkan pikirannya
FAKTOR SUBYEKTIF
1. Faktor subyektif (keprihatinan dan keterpanggilan K.H.A. Dahlan
terhadap umat dan bangsa)

2. Hasil pendalaman terhadap Al Qur’an dari hasil membaca


maupun menelaah, membahahs dan mengkaji isinya.

3. Ia merenungkan, apa yang mestinya dilakukan ketika membaca


Al Imran: 104
‫ُوف‬ ۡ ۡ
ِ ‫ُون بِٱل َمعر‬ ۡ
َ ‫ون إِلَى ۡٱل َخ ۡي ِر َويَأ ُمر‬ َ ‫ة يَ ۡد ُع‬ٞ ‫َو ۡلتَ ُكن ِّمن ُكمۡ أُ َّم‬
ۡ ۡ َٓ ٰ ُ ۚ ۡ
َ ‫ك هُ ُم ٱل ُمفلِح‬
‫ُون‬ َ ِ‫َويَ ۡنهَ ۡو َن َع ِن ٱل ُمن َك ِر َوأ ْولئ‬
Dahlan
 KH. Muhammad Shaleh (Fiqih)
 Abu Bakar (bapak)  KH. Mukhsin (Nahwu)
seorang khatib masjid  KH. Muhammad Nur
besar Kesultanan
 KH. Abdul Hamid
Yogyakarta masih
 KH R. Dakhlan (falak)
keturunan Maulana
Malik Ibrahim
 Kyai Mahfud dan Syekh Khayyat
(Ilmu Hadis)
 Syekh Amin dan Sayid Bakri
 Siti Aminah (Ibu) putri Satock (ilmu Al Qur’an)
dari KH Ibrahim  Syekh Hasan (Pengobatan)
 Kyai Soleh (Teologi)

Nasabnya Gurunya
BELAJAR DI MEKKAH
1. ilmu fikih kepada Syekh Saleh Bafedal, Syekh Said Yamani, dan
Syekh Sa’id Bagusyel

2. ilmu hadits kepada Mufti Syafi’i

3. ilmu Falak kepada Syekh Asy’ari Ali Misri Mekkah

4. Ia belajar mazhab Syafi’i Bakri Syata’ dan mendapat ijazah nama


Haji Ahmad Dakhlan

5. Dari Indonesia Syekh Ahmad Khatib (Minangkabau), Kyai Nawawi


(Banten), Kyai Mas Abdullah (Surabaya), Kyai Fakih
(Maskumambang).
 1868 : Lahir
 1889 : Menikah (21)
 1890 : Haji (KH. Mahfud Tremas, KH. Nahrawi Banyumas, KH.
Muhammad Nawawi Banten
 1891 : kembali ke Yogya dan mengajar
 1896 : khatib masjid besar kesultanan Yogyakarta (Khatib Amin)
 1898 : meluruskan arah kiblat
 1903 : pergi haji lagi dan menimba ilmu di mekkah hampir dua tahun
 1909 : ikut serta pengurus Budi Utomo (Dr. Wahidin Sudiro Husodo ) dan
juga masuk organisasi Islam Jami’atul Khair Jakarta
 1908-1909 : mendirikan Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Diniyah
 1911 : tanggal 1 Desember diresmikan Sekolah Ibtidaiyah Diniyah
Islamiyah
 1912 : mendirikan Muhammadiyah
 Berdiri kepanduan Hizbul Wathan, mendirikan rumah sakit dan panti asuhan

CABANG MUHAMMADIYAH
TAHUN 1921 - 1923
Tahun Nama Cabang Tanggal Berdiri
1921 1. Srandakan, Yogyakarta 26 Juni 1921
2. Imogiri, Yogyakarta 25 September 1921
3. Blora, Jawa Tengah 27 November 1921
4. Surabaya, Jawa Timur 27 November 1921
5. Kepanjen, Jawa Timur 21 Desember 1921
1922 6. Surakarta, Jawa Tengah 25 Januari 1922
7. Garut, Jawa Barat 30 Maret 1922
8. Jakarta 9 Maret 1922
9. Purwokerto, Jawa Tengah 15 November 1922
10.Pekalongan, Jawa Tengah 26 November 1922
11.Pekajangan, Pekalongan Jateng 26 November 1922
1923 12.Purbalingga, Jawa Tengah 25 November 1923
13.Klaten, Jawa Tengah 25 November 1923
14.Balapulang, Jawa Tengah 25 November 1923
PEMIKIRAN KH. AHMAD
DAHLAN

 Kalau kyai Dakhlan bersikap longgar dalam urusan keduniaan


dan bersikap ketat dalam urusan keagamaan

 KH.Ahmad Dakhlan membolehkan beberapa budaya Barat


seperti sekolah model klasikal, kepanduan, rumah sakit, panti
asuhan, semua ilmu, teknologi, seni dan budaya

 Kyai Dakhlan melarang berbagai tambahan dalam agama, yang


disebut bid’ah, syirik, takhayul dan khurafat
Pemikiran KH. Ahmad Dahlan

Kontribusi
Pemikiran Pendidikan
Budaya

Politik Bidang / Aspek

Ekonomi

Sosial
BENTUK
DAN
LAMBANG MUHAMMADIYAH

• Simbol : Matahari (12 sinar cahaya)


• Warna dasar : Hijau (kesuburan)
• Ditengah ada tulisan arab “Muhammadiyah”
• Tulisan arab yang melingkar: dua kalimat syahadat
MUHAMMA
DIYAH
• Muhammadiyah secara bahasa berasal dari kata Muhammad dan iyah.
"Muhammad" diambil dari nama Nabi terakhir Muhammad SAW sedangkan
“iyah” berarti pengikut. Jadi secara bahasa, muhammadiyah berarti
pengikut Nabi Muhammad SAW.

• Muhammadiyah secara istilah adalah Sebuah Organisasi Islam, gerakan


dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan
pada 18 Nopember 1912 M atau 8 Dzulhijah 1330 H di Yogyakarta,
tepatnya di Kampung Kauman.

• Tujuan Muhammadiyah: untuk menegakkan dan menjunjung tinggi ajaran


agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,
(adil, makmur, sejahtera) yang diridhai Allah SWT. Yang pada akhirnya
dapat melahirkan “Baldatun Thayibatun Wa Rabbun Ghafur” negeri yang
baik yang penuh keberkahan dan ampunan Allah SWT. Gemah ripah loh
jinawi.
Tempat
No Foto Nama Awal Akhir Keterangan
Musyawarah

Rapat Tahun
K.H. Ahmad
1. 1912 1923 Yogyakarta ke-
Dahlan
1

Rapat Tahun
2. K.H. Ibrahim 1923 1934 Yogyakarta
ke-12

Rapat Tahun
3. K.H. Hisyam 1934 1937 Yogyakarta
ke-23

K.H. Mas Rapat Tahun


4. 1937 1942 Yogyakarta
Mansur ke-26

Ki Bagoes Muktamar
5. 1942 1953 Yogyakarta
Hadikoesoemo Darurat
Buya A.R. Muktamar Ke–
6. 1953 1959 Purwokerto
Sutan Mansur 32

K.H. M. Yunus Muktamar Ke–


7. 1959 1962 Palembang
Anis 34

K.H. Ahmad Muktamar Ke–


8. 1962 1968 Jakarta
Badawi 35

KH Faqih Muktamar Ke–


9. 1968 1968 Palembang
Usman 34

1968 1971 Fait Accompli


K.H. A.R.
10. Muktamar Ke–
Fachruddin 1971 1990 Makasar
38
K.H. Ahmad Muktamar Ke–
11. 1990 1995 Yogyakarta
Azhar Basyir 42

Prof. Dr. H. Muktamar Ke–


12. 1995 1998 Banda Aceh
Amien Rais 43

Sidang Tanwir
Prof. Dr. KH. 1998 2000
& Rapat Pleno
13. Ahmad Syafi'i
Muktamar Ke–
Ma'arif 2000 2005 Jakarta
44

Prof. Dr. KH. Muktamar Ke–


2005 2010 Malang
Din 45
14.
Syamsuddin, Muktamar Ke–
2010 2015 Yogyakarta
MA 46

Dr. KH. Haedar Muktamar Ke–


15. 2015 2020 Makassar
Nashir, M.Si. 47
Penulis buku “Bulan Sabit
Terbit di Atas Pohon
Beringin“
“Bocah-bocah dimerdekake
pikire (Anak-anak
dimerdekakan pikirannya),”
MAJELIS MUHAMMADIYAH
1. Majelis Tarjih dan Tajdid
2. Majelis Tabligh
3. Majelis Pendidikan Tinggi
4. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Majelis Pendidikan Kader
6. Majelis Pelayanan Sosial
7. Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan
8. Majelis Pemberdayaan Masyarakat
9. Majelis Pembina Kesehatan Umum
10. Majelis Pustaka dan Informasi
11. Majelis Lingkungan Hidup
12. Majelis Hukum Dan Hak Asasi Manusia
13. Majelis Wakaf dan Kehartabendaan
LEMBAGA MUHAMMADIYAH

1. Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting


2. Lembaga Pembina dan Pengawasan Keuangan
3. Lembaga Penelitian dan Pengembangan
4. Lembaga Penanggulangan Bencana
5. Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah (Lazis-Mu)
6. Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
7. Lembaga Seni Budaya dan Olahraga
8. Lembaga Hubungan dan Kerjasama International
ORGANISASI OTONOM (ORTOM)

1. 'Aisyiyah
2. Pemuda Muhammadiyah
3. Nasyiatul Aisyiyah (NA)
4. Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM)
5. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
6. Gerakan kepanduan Hizbul Wathan
7. Bela diri Tapak Suci Putera Muhammadiyah
(AUM)

Anda mungkin juga menyukai