Oleh:
Hapsa razak
50200114122
Bpi C
2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji kita panjatkan hanya kepada Allah SWT atas segala
pertolongan serta nikmatnya yang telah Allah berikan kepada kita, sehingga apabila laut
dijadikan tinta untuk menulis segala nikmatnya dan ilmunya takkan cukup. Shalawat serta
salam semoga tercurahkan kepada baginda besar Nabi Muhammad SAW yang telah
membimbing kita dari jalan yang gelap menuju jalan yang terang benderang, juga segenap
sahabat, keluarga, dan semua orang yang mengikuti petunjuknya sampai hari kemudian.
Makalah ini saya buat dengan tujuan untuk mempermudah rekan-rekan mahasiswa/
fakultas dakwah dan komunikasi utamanya jurusan bimbingan dan penyuluhan islam
khususnya dalam memahami mata kuliah PSIKOLOGI KEPRIBADIAN dalam pembahasan
“SITUASI KELOMPOK SOSIAL”. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Oleh karena itu kritik dan
saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Amin
HAPSA RAZAK
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang………….………………………………………………………………...
B. Rumusan
Masalah………………………………………..………………………..…..….
C. Tujuan………………………………………………………………………...……....
…...
BAB II PEMBAHASAN
A. PENEGERTIAN KELOMPOK
SOSIAL..…………….…………….……………………………
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBULKAN SITUASI KELOMPOK
SOSIAL……...
A. Kesimpulan………………………………………………….……………………….
…..
B. Saran…………………………………………………………..……………………......
...
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi yang
menimbulkan adanya situasi kelompok sosial. Ada aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih
dari satu. Individu vs individu. Individu vs kelompok. Kelompok vs kelompok dll.
Contoh guru mengajar merupakan contoh interaksi sosial antara individu dengan
kelompok. Interaksi sosial memerlukan syarat yaitu Kontak Sosial dan Komunikasi
Sosial. Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan kontak sekunder. Sedangkan
komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi sosial secara
langsung apabila tanpa melalui perantara. Misalnya A dan B bercakap-cakap termasuk
contoh Interaksi sosial secara langsung. Sedangkan kalau A titip salam ke C lewat B dan
B meneruskan kembali ke A, ini termasuk contoh interaksi sosial tidak langsung. Faktor
yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti, identifikasi,
indenifikasi, simpati dan empati Imitasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor
meniru orang lain. Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-
perubahan. Perubahan dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang
mencolok. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang
luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada juga
berjalan dengan cepat. Perubahan-perubahan hanya dapat ditemukan oleh seseorang yang
sempat meneliti susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu dan
membandingkannya dengan susunan dan kehidupan masyarakat tersebut pada waktu
yang lampau. Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-
norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, sususnan kelembagaan masyarakat, kekuasaan
dan wewenang, interaksi sosial dan sebagainya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana situasi dalam kelompok social?
2. Faktor-faktor apa yang menimbulkan terjadinya situasi kelompok soisak?
C. TUJUAN
1. Untuk menegetahui situasi kelompok social.
2. Untuk menegtahui apa yang timbulnya situasi kelompok social.
BAB II
PEMBHASAN
1
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2003), h. 220
dua orang atau lebih sehingga antara yang satu dengan yang lainnya saling tergantung
sehingga membentuk pola-pola tertentu yang mengikat.
1) Kelompok selalu terdiri dari masih lebih dari kenaikan setidaknya dua orang
2) Kelompok ini tidak dasar untuk kuantitas yang diperlukan yang akan dibentuk untuk
memenuhi.
3) Komunikasi dan interaksi merupakan elemen fundamental dari kelompok, harus
timbal balik.
4) Kelompok mungkin seumur hidup atau jangka panjang, tetapi mungkin jangka
pendek sementara atau.
5) Kelompok dan kelompok sifat kehidupan di kehidupan hewan, seperti lebah, monyet
dan dapat menemukan sebagainya.
6) Kepentingan umum adalah pembentukan kelompok warna utama.
7) Pembentukan kelompok dalam situasi yang berbeda, yang diperlukan dalam situasi
ini orang untuk bersatu berdasarkan.
8) Berkenaan dengan sumber pembentukan kelompok, jadi sekarang ada dua asumsi
populer bahwa setelah Huky, yaitu:
9) Group adalah sebuah unit dalam dirinya sendiri, warna dan karakteristik yanhg lain
dengan anggota secara pribadi sendiri.
1. Proses pembentukan Kelompok Sosial
Proses pembentukan kelompok sosil, karena naluri manusia yang selalu ingin
hidup bersama , dapat sebaya yang ada dimasyarakat manuisa dibandingkan sudah
2
Alex Sobur, Psikologi Umum Dalam Lintas Sejarah, (Bandung: Pustaka Setia, 2003),h. 267-
268
lahir binatang sejak mempunyai kecenderungan atas dasar naluri biologis
mendorong hidup berkelompok
Ada dua kebutuhan dasar orang-orang sangat termotivasi untuk hidup dalam
kelompok, yaitu:
3
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2003), h.224-232
apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka,
sebaliknya kontak yang sekunder memerlukan suatu perantara.
2 Komunikasi
Komunikasi adalah bahwa seseorang yang memberi tafsiran kepada orang
lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap), perasaan-
perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan
kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan.4
4
Walgito, psikologi sosial, (Yogyakarta : Penerbit Andi, 2002), hal.89
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang
hidup bersama. Hubungan tersebut antara lain menyangkut kaitkan timbal balik yang
saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling tolong menolong. Menurut
Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan ada
tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt
kemudian membagi kelompok berdasarkan ada tidaknya organisasi hubungan sosial
antara kelompok, dan kesadaran jenis menjadi empat macam antara lain: 1. Kelompok
statis, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan
kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah
kecamatan. 2. Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompok yang memiliki persamaan
tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya. 3.
Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis
dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi.
Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat, dan lain-lain. 4. Kelompok asosiasi, yaitu
kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan
pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan
hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi formal.
Contoh: negara, sekolah, dan lain-lain
Kedekatan Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap
keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk
kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok
kegiatan sosial lokal. Kelompok tersusun atas individu-individu yang
saling berinteraksi. Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin
mereka saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik
meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan
terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan interaksi, yang memainkan
peranan penting terhadap terbentuknya kelompok pertemanan. Kesamaan Pembentukan
kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di
antara anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan, orang leih suka berhubungan
dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud adalah
kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-karakter
personal lain. Kesamaan juga merupakan faktor utama dalam memilih calon pasangan
untuk membentuk kelompok social yang disebut keluarga.
B. SARAN
Kami menyadari bahwasanya penyusun makalah ini hanyalah manusia yang
tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanya milik
Allah SWT sehingga dalam penulisan dan ptienyusunannya masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran konstruktif akan senantiasa penyusun
nantikan dalam upaya evaluasi diri.
kami hanya bisa berharap, bahwa dibalik ketidaksempurnaan penulisan dan
penyusunan makalah ini adalah ditemukan suatu yang dapat memberikan manfaat
atau bahkan hikmah bagi penyusun maupun pembaca
DAFTAR PUSTAKA