Anda di halaman 1dari 3

Perunndangan-perundangan

KUHP Pasal 359 :


“Barangsiapa karena kesalahannya (kealpaannya)
menyebabkan orang lain meninggal, diancam dengan
pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana
kurungan paling lama satu tahun”

Berdasar UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan


Angkutan jalan
Pasal 310 :
“Dalam hal kecelakaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) yang mengakibatkan orang lain meninggal
dunia, dipidana dengan pidana penjara paling lama 6
(enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
12.000.000,00

Berdasar UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan


Angkutan Jalan
Pasal 229 :
(1) Kecelakaan Lalu Lintas digolongkan
atas: Kecelakaan Lalu Lintas ringan; Kecelakaan Lalu
Lintas sedang; atau Kecelakaan Lalu Lintas berat
Kecelakaan Lalu Lintas berat sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c merupakan kecelakaan yang
mengakibatkan korban meninggal dunia atau luka berat
Berdasar UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan
pasal 314
“Selain pidana penjara, kurungan, atau denda, pelaku
tindak pidana Lalu Lintas dapat dijatuhi pidana
tambahan berupa pencabutan Surat Izin Mengemudi
atau ganti kerugian yang diakibatkan oleh
tindak pidana lalu lintas.”

Surat Permintaan Penyidik


KUHAP paal 133 ayat 1, 2, 3
Ayat 1
: dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan
menangani seorang korban, baik luka, keracunan
ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang
merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan
permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran
kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.

Ayat 2
“ permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam
ayat 1 dilakukan secara tertulis yang dalam surat itu
disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau
pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat”.

Ayat 3
“Mayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau
dokter pada rumah sakit harus diperlakukan secara baik
dengan penuh penghormatan terhadap mayat tersebut dan
diberi label yang memuat identitas mayat, dilak dengan diberi
cap jabatan pada ibu jari kaki atau bagian lain badan mayat”.

Persetujuan Tertulis dari Keluarga Korban


KUHAP Pasal 134
Ayat 1 “ Dalam hal sangat diperlukan dimana untuk
keperluan pembuktian bedah mayat tidak mungkin
lagi dihindari, penyidik wajib memberitahukan terlebih
dahulu kepada keluarga korban”.

Anda mungkin juga menyukai