Anda di halaman 1dari 106
BUKU AJAR Mag Lat , wh Sofia Rhosma Dewi, S.Kep.Ners. © PENGANTAR KEPERAWATAN GERONTIK. @ LANSIA DAN PERKEMBANGANNYA Cesta Ae gas ea ea eae Lig © PEMERIKSAAN KHUSUS PADA LANSIA CS UMCONLY PAS SUR Lis Pee AUC Lud) Wey SES LULU CPST Ons moa LUM 8 deepublish| publisher Jl Eling 6, No 3, Drono, Sardonoharjo, Neaglik, Sleman Jl. Kaliurang Km.9,3 ~ Yogyakart Telp/ aks: (0274) 453342 Hotline: 0838-2316-8083 Website: www.deepublish.co.id ‘-rmail: deepublish@ymail.com Katalog Dall Terbitan (KDT) DEWI, Sofia Rhosma Buku Ajar Keperawatan Gerontk /oleh Sofia Rhosma DewiEd.l, Cet. 1- Yogyakarta: Deepublish, Maret 2014 viii, 115 him; 29 cm ISBN 978-602-280-645-5 1, Geromtologi 1 Judul 612.67 in cover”: Herlambang Rahmadhani Penata letak— : Eka Supriyanro PENERBIT DEEPUBLISH (Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA) Anggota IKAPT (076/DIY/2012) Tsidilvar tanggungiawab percetal Hak cipta dilindungy undang-undang, Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini ranpa ivin rertulis dari Penesbit DAFTAR ISI KATA PENGANT. ‘4 DAFTAR ISI vii Bi_PENGANTAR KEPERAV NGERONTIE Grontologi Dan Geriatri 1 Dmografi Lansia Di Indonesia... 6s 2 BAR? LANSIA DANI ERKEMBANGANNY. Dfinisi Lans i A Jasifikasi Lansi 4 Krakteristik Lansi 4 Tpe Lansiaenennrin sie = sisi Mites Dan Stereotip Seputar Lansia Tgas Perkembangan Lansi Pngertian Menua. Tori Mer Prubahan Sistem Organ Tubuh Akibat Proses Menuassonsnnsnennnnnn I BAB4 ASPEK LEGAL ETIK DALAM KEPERAWATAN GERONTIK .ssseeses21 Itroduksi, — , 21 Fik a Hkum. a Knflik Dan Dilema Pinsip Moral... . Thdak Kelalaian Dan Malpraktik... BAB5 PENGKAJIAN KHUSUS PADA LANSIA.. Stus Fungsional.. Phgkajian Fisik .. Pngkajian Kogniti Prgkajian Psikologis . 22 2B B 27 a 35 a2 50 Prgkajian Sosial ono one 56 BAB6 NUTRISI PADA LANSIA. 7 Prubahan Pada Lansia Yang Berhubungan Dengan Nutrisi wesc 57 ‘Cbutuhan Nutrisi lansia Mmenuhi Kebutuhan Gizi Dan Kalori Pada Lansia....... 68 Ficior Paktor Yang Mengahambat Pememihan Nuteisi Pada Lansia . . s 4 vii Baha BAB7 BABS BABY BAB10 REFERENSI AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT TIDUR. Ativitas..... Ltihan Fisik Bagi Lansia Tdur. B PENYAKIT YANG BANYAK TERJADI PADA LANSIA. Kndisi Akut Dan Kronis Ssteny KatdiOvas let casccssiniinnrnsainvnssincanwciienmannnainicaiT. Sstem Neurologi ..... stents nnn 80 Sstem Pernafasan... i ee Sstem Muskuloskeletal 84 Sstem Endokrin 37 MASALAIH FISIK PADA LANSIA ssssossssnrsnosensnsnasennninnsenennnse 88 Prubahan Mobilitas 88 Rsiko Jatuh. 92 Prubahan Eliminasiicnsseneemnen a a 98 Neri ose . 102 ASPEK PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL LANJUT USIA.. 106 Berduka eae een EET on sont 108 Depresi 106 Demensia dan Delirium, 109 Spiritualites..... 112 15; vill BAB I PENGANTAR KEPERAWATAN GERONTIK GERONTOLOGI DAN GERIATRI Gerontologi berasal dari bahasa Yunani geros (tua) dan logos (ilmu). Gerontologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang proses penuaan dan permasalahan yang dialami oleh lansia serta konsekuensi akibat proses menua terhadap untuk kehidupan lansia sendiri maupun kelompok masyarakat. Pada tahun 1965 WHO menggariskan bahwa fokus pembinean bagi kelompok lansia adalah upaya promotif dan meminimalkan ketergantungan pada lansia. Geriatri berasal dari kata geros (tua) dan eatried (keschatan). Geriatri merupakan cabang, ilmu kedokteran yang mempelajari tentang penyekit dan permasalahan yang, terjadi pada lansia, Geriatri berfokus pada kondisi abnormal lansia dan treatmentnya, Tujuan pelayanan geriatri adalah sebagai berikut: 1, Mempertahankan derajat kesehatan kesehatan setinggi-tingginya sehingga tethindar dari penyakit atau gangguan kesehatan. 2. Memelihara kondisi kesehatan dengan aktivitas fisik sesuai kemampuan dan aktivitas mental yang mendukung. 3. Melakukan diagnosis dini secara tepat dan memadai, 4. Melakukan pengobatan yang tepat 5. Memelihara kemandirian secara maksimal, 6. Tetap memberikan bantuan moril dan perhatian sampai akhir hayatnya agar kematiannya berlangsung, dengan tenang. Prinsip-prinsip pelayanan geriatri adalah sebagai berikut 1. Pendekatan yang menyeluruh (biopsikososiospiritual). 2. Berorientasi pada kebutuhan Klien. 3. Diagnosis secara terpadu. 4, Koordinasi 5. Melibatkan keluarge dalam pelaksenaannya Keperawatan gerontik adalah suatu bentuk pelayanan keperawatan yang profesional dengan menggunakan ilmu dan kiat keperawatan gerontik, mencakup biopsikososial dan spiritual, di mana Klien adalah orang yang berusia lebih dari 60 tahun, baik yang kondisinya sehat maupun sakit (Maryam dkk, 2008). Tujuan keperawatan gerontik adalah ~—memenuhi —_kenyamanan__lansia, mempertahankan fungsi tubuh serla membantu lansia menghadepi kematian dengan tenang dan damai melalui ilmu dan teknik keperawatan gerontik. Cakupan dari ilmu keperawatan gerontik adalah tidak terpenuhinya kebutuhan dasar lensia sebagai akibat dari proses penuaan. Sedangkan lingkup asuhan keperawatan gerontik adalah pencegahan ketidakmampuan sebagai akibat proses penuaan, perawatan untuk pemenuhan kebutuhan lansia dan pemulihan untuk mengatesi keterbatasan lansia. Sifat asuhan keperawatan gerontik adalah independen, interdependen, humanistik dan holistik. Peran dan fungsi perawat gerontik adalah sebagai pemberi asuhan keperawatan secara langsung, sebagai pendidik bagi lansia, keluarga dan masyarakat, Perawat juga dapat menjadi motivator dan inovator dalam memberikan advokasi pada klien serta sebagai konselor. Keperawatan Kesehatan dasar adalah bantuan, bimbingan, penyuluhan serta pengawasan yang diberikan oleh tenaga keperawatan (perawat, potugas panti terlatih) untuk memenuhi kebutuhan dasar lansia Keperawatan dasar bagi kelompok lansia ditujukan kepada beberapa kelompok: 1. Kelompok yang masih aktif, ialah mereka yang keadaan fisiknya masih mampu bergerak tanpa bantuan orang lain schingga untuk kebutuhan sehari-hari dapat dilaksanakan senditi, Meski demikian, perlu mendapat bimbingan dan pengawasan yang berkesinambungan seta bantuan untuk mencegh terjadinya faktor resiko tinggi dan agar tidak mempercepat ketergantungan kepada orang lain. 2. Kelompok lansia yang pasif, ialeh para lansia yang keadaan fisiknya memerlukan banyak pertolongan orang lain, misalnya karena sakit atau lumput. Perawat gerontik memiliki tanggung jawab untuk membantu klien dalam memperoleh kesehatan yang optimal, memelihara kesehatan, menerima kondisinya, serta persiapan dalam menghadapi ajal. DEMOGRAFI LANSIA DI INDONESIA Keberhasilan pembangunan yang dicapai suatu bangsa terlihat dari peningkatan taraf hidup dan umur harapan hidup (UHH). Peningkatan derajat Kesehatan dan kesejahteraan penduduk di Indonesia meningkatkan UNH di Indonesia. Berdasarkan laporan BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2000 UHH di Indonesia mencapai 645 tahun (dengan persentase populasi lansia pada tahun 2000 mencapai 7.18%). Angka ini meningkat menjadi 69,43 tahun pada tahun 2010 (porsentase penduduk lansia mencapai 7, 56%) dan pada tahun 2011 UHH di Indonesia meningkat menjadi 69,95 tahun (dengan porsentase penduduk lansia mencapai 7,58%). Laporan PBB memprediksikan UHH di Indonesia pada tahun 2045 - 2050 mencapai 77,6 tahun (dengan persentase lansia di Indonesia mencapai 28,68%). Populasi lansia di Indonesia dipredikst meningkat lebih tinggi dari pada populasi lansia diwilayah Asia dan global setelah tahun 2050, Indonesia termasuk negara berstruktur tua, hal ini terlihat dari persentase lansia pada tahun 2008, 2009 dan 2012 yang mencapai lebih dari 7% Berdasarkan survei BPS, kondisi lansia di Indonesia menunjukkan bahwa populasi lansia perempuan lebih tinggi dibandingkan lansia laki ~ laki, Hal ini menunjukkan UHH perempuan lebih tinggi dibandingkan laki - laki. Jika dilihat dari sebaran lansia menurut provinsi, persentase penduduk lansia di atas 10% sekaligus tertinggi berada di provinsi DI Yogyakarta (13,04%), Jawa Timur (1040%) dan Jawa Tengah (10,34%), Perubahan siruktur penduduk ini menyebabkan perubahan angka ketergantungan lansia meningkat. Rasio kelergantungan penduduk tua (old ratio dependency) adalah angka yang menunjukkan tingkat ketergantungan penduduk tua (60 tahun ke atas) terhadap penduduk usia produktif (15 - 59 tahun). Angka ini mencerminkan besarnya beban ekonomi yang harus ditanggung penduduk usia produktf unutk membiayai penduduk tua, Hasil data Susenas menunjukkan rasio ketergantungan penduduk lansia pada tahun 2012 mencapai 11,90, Hal ini berarti setiap 100 penduduk usia produktif harus menanggung sekitar 12 penduduk lansia. Bila dibandingkan berdasarsan jenis kelamin, rasio ketergantungan lansia perempuan lebih tinggi dari lansia laki - laki (12,95 berbanding 10,86). Hasil susenas tahun 2012 juga menyebutkan rendahnya tingkat pendidikan lansia di Indonesia. Persentase lansia yang belum/tidak pemah bersekolah mencapai 26,84% dan lansia yang tidak tamat SD mencapai 32,32%. Rendahnya tingkat pendidikan dapat mempengaruhi aksesibilitas lansia ke fasilitas kesehatan, Penduduk lansia yang termasuk dalam angkatan kerja termasuk lansia potensial. Lansia potensial banyak ditemukan di negara berkembang dan negara yang mash. belum memiliki tunjangan hari tua. Lansia potensial akan bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang menjadi tanggungannya. Berdasarkan Survel Angkatan Kerja Nasional Gakernas) tahun 2011 hampir separuh lansia (45,41%) di Indonesia memiliki kegiatan ulama bekerja, 28,69% mengurus rumah tangga, 1,67% lansia menganggur atau mencari pekerjaan. Tingginya persentase lansia yang bekerja menunjukkan bahwa sebenamya lansia masih mampu secera produktif untu membiayai kehidupan rumah tangganya. Namun di sisi lain juga menggamberkan rendehnya tingkat kesejahteraan lansia karena mereka masih harus bekerja untuk membiayai kehidupannya walaupun usianya telah lanjut BAB2 LANSIA DAN TUGAS PERKEMBANGANNYA DEFINISI LANSIA Lansia dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. Menurut UU No. 13/Tahun 1998 tentang Kesejahteraen Lansia disebutkan bahwa lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun. KLASIFIKASI LANSIA Depkes RI (2003) mengklasifikasikan lansia dalam kategori berikut 1 2, 3, Pralansia (prasenilis), seseorang yang berusia antara 45 - 59 tahun Lansia, seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih Lansia resiko tinggi, seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih/seseorang, yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan Lansia potensial, lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan/ atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang/jasa. Lansia tidak potensial, lansia yang, tidak berdaya mencari nafkah sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain. Sedangkan klasifikasi lansia menurut WHO adalah sebagai berikut: 2. 3 Elderly: 60 - 74 tahun Old :75-89 tahun Very old: 90 tahun KARAKTERISTIK LANSIA Lansia memiliki tiga kerakteristik sebagai berikut: 1 2. Ferusia lebih dari 60 tahun, Kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat sampai sakit, dari kebutuhan biopsikososial hingga spiritual, serta dari kondisi adaptiF hingga kondisi maladaptif. Lingkungan tempat tinggal yang bervariasi. TIPELANSIA, Dalam Nugroho (2000), banyak ditemukan bermacam-macam tipe lansia, Beberapa yang menonjol diantaranya 1. Tipe arif bijaksana Lansia ini kaya dengan hikmah pengalaman, menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, mempunyai kesibukan, bersikap ramah, rendah hati, sederhana, dermawan, memenuhi undangan dan menjadi panutan. 2. Tipe mandiri Lansia kini senang menggenti kegiatan yang hilang dengan kegialan yang baru, selektif dalam mencaripekerjaan dan teman_ pergaulan, seria memenuhi undangan. 3. Tipe tidak puas Lansia yang sclalu: mengalami konilik Tahir batin, menenctang proses penuaan yang menyebabkan kehilangan kecantikan, kehilangan daya tarik jasmani, kehilangan kekuasaan, status, teman yang disayangi, pemarah, tidak sabar, mudah ersinggung, menuntut, sulit dilayani, dan pengkritik. 4, Tipe pasrah Lansia yang selalu menerima dan menunggu nasib baik, mengikuti kegiatan beribadat, ringan kaki, melekukan berbagai jenis pekerjaan, 5. Tipe bingung Lansia yang sering kaget kehilangan kepribadian, mengasingkan diti, merasa minder, menyesal, pasif, acuh tak acuh Lansia dapat pula dikelompokkan dalam beberapa tipe yang bergantung pada karakter, pengalaman hidup, lingkungan, kondisi fisik, mental, sosial dan ekonominya. Tipe ini antara lain: 1. Tipe optimis Lansia santai dan periang, penyesuaian cukup baik, memandang lansia dalam bentuk bebas dari tanggung jawab dan sebagai kesempatan untuk menuruti kebutuhan pasifnya, 2. Tipe konstruktif Mempunyai integritas baik, dapat menikmati hidup, mempunyai toleransi tinggi, humoris, fleksibel dan sadar diri. Biasanya sifat ini terlihat sejak muda 3. Tipe ketergantungan Lansia ini masih dapat diterima di tengah masyarakat, tetapi selalu pasil, tidak berambisi, masih sadar diri, tidak mempunyai inisiatif, dan tidak praktis dalam bertindak, 4, Tipe defensif Sebelumnya mempunyei riwayat pekerjaan/jabatan yang tidak stabil, selalu menolak bantuan, emosi sering tidak terkontrol, memegang teguh kebiasaan, bersifat Kompulsif aktif, takut mengahadi “menjadi tua” dan menyenangi mesa pensiun Tipe militan dan serius Lansia yang tidak mudah menyerah, serius, senang berjuang dan bisa menjadi panutan Tipe pemarah frustasi Lansia yang pemarah, tidak sebar, mudah tersinggung, selalu menyalahkan orang lain, menunjukkan penyesuaian yang buruk, dan sering mengekspresiken kepahitan hidupnya Tipe bermusuhan Lansia yang solalu menganggap orang lain yang menyebbakan kegagalan, selalu mengeluh, bersifat agresif dan curiga. Umumnya memiliki pekerjaan yang tidak stabil di saat muda, menganggap menjadi tua sebagai hal yang, tidak baik, takkut mati, iri hati pada orang yuang masih muda, senang mengadu untung pekerjaan, dan aktif menghindari masa yang buruk, Tipe putus asa, membenci dan menyalahkan diri sendiri Bersifat kritis dan menyalahkan diri sendiri, tidak memiliki ambisi, mengalami penurunan sosio - ekonomi, tidak dapat menyesuaikan diti, lansia tidak hanya mengalami kemarahan, tetapi juga depresi, menganggap usia lanjut sebagai masa yang tidak menarik dan berguna Berdasarkan tingkat kemandirian yang dinilai berdasarkan kemampuan dalam. melakukan aktivitas sehari-hari (indek Katz), lansia dikelompokkan menjadi beberapa tipe, yaitu (1) lansia mandiri sepenuhnya, (2) lansia mandiri dengan bantuan langsung dari keluarganya, (3) lansia mandiri dengan bantuan tidak langsung, (4) lansia dengan bantuan badan sosial (5) lansia di panti wredha, (6) lansia yang dirawat di 8S,dan (7) lansia dengan gangguan mental. MITOS DAN STEREOTIP SEPUTAR LANSIA. Menurut Maryam (2008) mitos-mitos seputar lansia antara lain: 1. Mitos kedamaian dan ketenangan Adanya anggapan bahwa lansia dapat santai menikmati hidup, hasil kerja dan jerih payahnya di masa muda. Berbagai guncangan kehidupan seakan- akan sudah berhasil dilewati. Kenyataannya sering dilemui lansia yang mengelami stres_karena kemiskinan dan berbagai keluhan serta penderitaan karena penyakit Mitos konservatif dan kemunduran Konservatif berarti kolot, bersikap mempertahankan kebiasaan, tradisi dan keadaan yang belaku. Adanya anggapan bahwa lansia tidak kreatii, menolak inovasi, berorientasi ke masa silam, kembali ke masa anak-anak, sulit berubah, keras kepala dan 6 cerewet, Kenyataannya ticlak semua lansia bersikap dan memilikt pemikiran demikian. 3. Mitos berpenyakitan Adanya anggapan bahwa masa tua dipandang sebagai masa degenerasi biologis yang disertai berbagai penyakit dan sakit-sakitan. Kenyataannya tidak semua lansia berpenyakitan. Saat ini sudah banyak jenis pengobatan serta lansia yang rajin _melekukan pemeriksaan berkala sehinggan lansia tetap sehat dan bugar. 4. Mitos senilitas Adanya anggapan bahwa sebagian lansia mengalami pikun. Kenyataannya banyak yang mash tetap cordas dan bermanfaat bagi masyarakat, karena banyak cara untuk menyesuaikan diri terhadap penurunan daya ingat Mitos tidak jatuh cinta Adanya anggapan bahwa para lansia tidak lagi jatuh cinta dan bergairah kepada lawan jenis. Kenyateannya, perasean dan emosi setiap orang berubah sepanjang masa serta perasaan cinta tidak berhenti hanya kerena menjadi tua. 6. — Milos aseksualitas Adanya anggapan bahwa pada lansia terjadi penurunan hubungan seks, minal, dorongan, gairah, kebutuhan dan daya seks berkurang, Kenyataannya kehidupan seks para lansia normal-normal saja dan tetap bergairah. Hal ini dibuktiken dengan banyaknya para lansia yang meskipun telah ditinggal mati oleh pasangannya masih memiliki keinginan untuk menikah lagi 7. Mitos ketidakproduktifan Adanya anggapan bahwa para lansia tidak produbtif lagi. Kenyataannya banyak para lansia yang mencapai kematangan, kemantapan, dan produktivitas mental maupun material TUGAS PERKEMBANGAN LANSIA Menurut Ericksson, kesiapan lansia untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri tethadap perkembangan usia lanjul dipengaruhi oleh proses tumbuh kembang pada tahap sebelumnya, Apabila seseorang pada tahap tumbuh kembang sebelumnya melakukan kegiatan schari-hari dengan teratur dan baik serta membina hubungan yang serasi dengan orang-orang di sekitamya, maka pada usia lanjut ia akan tetap melakukan kegiatan yang, biasa ia lakukan pada tahap perkembangan sebelumnya seperti olahraga, mengembangkan hobi bercocok tanam, dll. Adapun tugas perkembangan lansia adalah sebagai berikut: 1 Rep Mempersiapkan diti untuk kondisi yeng menurun Mempersiapkan diri untuk pensiun Membentuk hubungan baik dengen orang yang seusianya Mempersiapkan kehidupan baru Melakukan penyesuaian terhadap kehidupan sosial/mesyarakat secara santai Mempersiapkan diri untuk kematiannya dan kematian pasangen. BAB 3 PROSES ME? PENGERTIAN MENUA Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia, Proses menua merupaken proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai pada satu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan, WHO dan UU Nomor 13/Tahun 1998 menyebutkan bahwa 60 tahun merupakan usia permulaan tua, Menua bukanlah suatu penyekit, tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur mengakibatkan perubahan yang kumulatif, merupakan proses penurunan daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh yang berakhir dengan kematian Proses menua merupakan kombinasi berbagai macam faktor yang saling, berkaitan. Sampai saat ini banyak definisi dan teori yang menjelaskan tentang proses menua yang tidak seragam. Secara umum, proses menua didefinisikan sebagai perubahan yang terkait waktu, bersifat universal, intrinsik, profresif dan detrimental. Keadaan tersebut dapat menyebabkan berkurangnys kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan untuk dapat bertahan hidup. Proses menua yang terjadi bersifat individual, yang berarti: 1. Tahap proses menua terjadi pada orang dengan usia berbeda 2. Setiap lansia memiliki kebiasaan yang, berbeda 3. Tidak ada satu faktor pun yang dapat mencegah proses menua TEORI MENUA Ada beberapa teori yang berkaitan dengan proses penuaan, yaitu teori biologi, teori psikologis, teori sosial dan teori spiritual. Teori Bialogi 1. Teori genetik Teori genetik ini menyebutkan bahwa manusia dan hewan terlahir dengan program genetik yang mengatur proses menua selama rentang hidupnya. Setiap spesies dalam di dalam inti selnya memiliki suatu suatu jam genetik/jam biologis sendisi dan setiap spesies mempunyai batas usia yang, berbeda-beda yang telah diputar menurut replikasi tertentu sehingge bila jam ini berhenti berputar maka ia akan mati Wear and tear theory Menurut teori “pemakaian dan perusakan” («ear and fear theory) discbutkan bahwa proses menua terjadi akibat kelebihan usaha dan stres yang 9 menyebabkan sel tubuh menjadi Ielah dan tidak mampu_meremajakan fungsinya. Proses menua merupakan sualu proses fisiologis. Teori nutrisi Teori nutrisi menyatakan bahwa proses menua dan kualitas proses menua dipengaruhi intake nutrisi seseorang sepanjang hidupnya. Intake nutrisi yang baik pada setiap tahap perkembangan akan membantu meningkatkan kualitas Kesehatan seseorang, Semakin lama seseorang mengkonsumsi makanan bergizi dalam rentang hidupnya, maka ia akan hidup lebih lama dengan sehat. ‘Teori mutasi somatik Menurut teori ini, penuaan terjadi karena adanya mutasi somatik akibat pengaruh lingkungan yang buruk. Terjadikesalahan dalam proses transkripsi DNA dan RNA dan dalam proses translasi RNA protein/enzim. Kesalahan ini terjadi terus-menerus sehingga akhirnya akan terjadi penurunan fungsi organ atau perubahan sel normal menjadi sel kanker atau penyakit Teori stres ‘Teori sures mengungkapkan bahwa proses menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh. Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan hingkungan internal, kelebuhan usaha, dan sel yang menyebabkan sel tubuh lelah terpakai. Slow inmaumnology theory Menurut teori ini, sistem imun menjadi efektif dengan bertambahnya usia dan masuknya virus ke dalam tubuh yang dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh, Teori radikal bebas Radikal bebas terbentuk di alam bebas, tidak stabiInya radikal bebas mengakibatkan oksidasi oksigen bahan-bahan organik seperti karbohidrat dan protein. Radikal ini menyebabkan sel-sel tidak dapat melakukan regenerasi ‘Teori rantai silang Pada teori rantai silang diungkapkan bahwa reaksi kimia sel-sel yang tua dan usang, menyebabkan ikatan yang kual, khususnya jaringan kolagen. Ikatan ini menyebabkan penurunan elastisitas, Kekacauan, dan hilangnya fungsi sel. Teori Psikologis 1 ‘Teori kebutuhan desar manusia Menurut hierarki Maslow tentang kebutuhan dasar manusia, setiap manusia memiliki kebutuhan dan berusaha untuk memenuhi kebutuhannya itu Dalam pemenuhan kebutuhannya, setiap individu memiliki_prioritas, Seorang, individu akan berusaha memenuhi kebutuhan di piramida lebih 10 atas Ketika kebutuhan di tingkat piramida di bawahnya telah terpenuty Kebutuhan pade pitamida tertinggi adalah aktuclisesi diri, Ketika individu mengalami proses meaua, ia akan berusaha memenuhi kebutuhan di piramida tertinggi yaitu aktualisasi dir Teori individualisme Jung, Menurut teoti ini, kepribadian seseorang tidak hanya berorientasi pada dunia luar namun juga pengalamen pribadi, Keseimbangan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjaga keschetan mental. Menurut teori ini proses menua dikatakan berhasil apabila seorang individu melihat ke dalam dan nilai dirinya lebih dari sekedar kehilangan atau pembatasan fisiknya. Teori pusat kehidupan manusia Teori ini berfokus pada identifikasi dan pencapaian tujuan kehidupan seseorang menurut lima fase perkembangan, yaitu: a. Masa anak-anak; belum memiliki tujuan hidup yang realistik b. Remaja dan dewasa muda; mulai memiliki konsep tujuan hidup yang spesifik c. Dewasa tengah; mulai memiliki tujuan hidup yang lebih kongkrit dan berusaha untuk mewujudkannya d. Usia pertengahan; melihat ke belakang, mengevaluasi tujuan yang dicapai e, _Lansia; saatnya berhenti untuk melakukan pencapaian tujuan hidup. Teori tugas perkembangan Menurut tugas tahapan perkembangan ego Fricksson, tugas perkembangan lansia adalah iniegrity versus despair. Jika lansia dapat menemukan arti dari hidup yang dijalaninya, maka lansia akan memiliki integritas ego untuk menyesuaikan dan mengatur proses menua yang dialaminya, Jika lansia tidak memiliki integritas maka ia akan marah, depresi dan merasa tidak adekuat, dengan kata lain mengalami keputusasaan. Teori Sosiologi 1 ny Teor interaksi sosial (social exchange theory) Menurut teori ini pada lansia terjadi penurunan kekuasaan dan prestise sehingga interaksi sosial mereka juga berkurang, yang tersisa hanyalah harga diri dan kemampuan mereka untuk mengikuti perintah. Teori penarikan diti (disengagement theory) Kemiskinan yang diderita lansia dan menurunnya derajat_ kesehatan mengakibatkan seorang lansia secara perlahan-lahan menarik diri dari pergeulan di sekitarnva. Lansia mengalami kehilangan ganda, yang meliputi a. Kehilangan peran b. Hambatan kontak sosial c. Berkurangnya komitmen u Pokok-pokok teori menartk diri adalah: a. Pada pria, terjadi kehilangan peran hidup terutama terjadi pada masa pensiun. Sedangkan pada wanita terjadi pada masa ketika peran dalam keluarga berkurang, misaInya saat anak beranjak dewasa_serta meninggalkan rumah untuk belajar dan menikah b, _Lansia dan masyarakat mampu mengambil manfaat dari hal ini, karena lansia dapat merasakan bahwa tekanan sosial berkurang, sedangkan kaum muda memperoleh kesempatan kerja yang lebih luas. Aspek utama dalam teori ini adalah proses menarik dirt yang terjadi sepanjang, hidup. Proses ini tidak dapat dihindari serta herus diterima oleh lansia dan masyarakat 3. Teori aktivitas (activity theory) Teori ini menyalakan bahwa penuaan yang sukses bergantung pada bagaimana seorang lansia merasakan kepuasan dalam melakukan aktivitas serta mempertahankan aktivitas tersebut lebih penting dibandingkan kuantitas dan aktivitas yang dilakukan. Dari pihak lansia sendiri terdapat anggapan bahwa proses penuaan merupakan suatu perjuangan untuk tetap muda dan berusaha untuk mempertahankan perilaku mereka semasa mudanya. 4, Teori berkesinambungan (continuity theory) Menurut teori ini, setiap orang, pasti berubah menjadi tua namun kepribadian dasar dan pola perilaku individu tidak kan mengalami perubahan. Pengalaman hidup seseorang pada suatu saat merupakan gambarannya kelak pada saat menjadi lansia. 5. Subculture theory Menurut teori ini lansia dipandang sebagai bagian dari sub Kultur. Secara antropologis, berarti lansia memiliki norma dan standar budaya sendiri Standar dan norma budaya ini meliputi perilaku, keyakinan, dan harapan yang membedakan lansia dari kelompok lainnya. PERUBAHAN S$) TEM ORGAN TUBUH AKIBAT PROSES MENUA Perubahan organ akibat proses menua dijelaskan sesuai sistem organ tubuh. Kata “fungsi” mengerah pada kemampuan lansia untuk melakukan aktivitas sehari-hari (ADL) dan aktivitas sehari-hari independen (IADL) yang, berpengaruh terhadap kualitas kehidupan individu lansia. Ketika lansia mengalami perubahan akibat proses menua, fungsi independen lansia akan mengalami gangguan. Pendekatan keperawatan diperlukan untuk mencegah kehilangan fugsi lebih lanjut_ dan meningkatkan kualitas perawetan diri aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 2. Kekuatan otot + Regenerasi jaringan otet berjalan lambat dan massa otot berkureng + Otot lengan dan betis mengecil dan bergelambir © Soiring dengan inaktivitas otot _kehilangan_fleksibilitas dan ketahanannya 3. Sendi + Keterbatasan rentang gerak + Kartilago menipis sehingga sendi menjadi kaku, nyeri dan mengelami inflamasi Penurunan massa otot merupakan proses gradual, dan mayoritas lansia dapat beradaptasi dengan keadaan ini. Aktivites olahraga telah terbukti_mampa menurunkan laju_ pengeroposan tulang, meningkatkan kekuatan _otot, meningkatkan fleksibilitas dan koordinasi otot. Sebaliknya, inaktivitas dan gaya hidup sedeniari dapat menurunkan ukuran dan kekuatan otot Penurunan massa otot dan densitas tulang menyebabkan osteoporosis, tulang keropos dan rapuh sehingga beresiko mengalami fraktur. Hal ini terjadi kerena defisiensi estrogen dan penurunan kadar kalsium dalam darah. Perubahan yang disebabkan oleh osteoporosis, menurunnya pergerakan sendi, serta menurunnya kekuatan dan ketahanan otot dapat berpengaruh terhadap kemampuan fungsional lansia. Program latihan efektif dibarengi dengan intake nutrisi adekuat dan pandangan hidup sehat mandiri dan aktif dapat memperlambat proses penuaan pada lansia Sistem Integumen Perubahan yang terjadi pada rambut dan kulit barangkali merupakan perubahan yang, menjadi simpol terjadinya proses penuaan. Kulit keriput, terbentuknya “age spor", rambut beruban dan kebotekan merupakan {anda seseorang telah berubah menjadi tua, Perubahan akibat proses menua 1. Kulit © Hlastisitas kulit menurun, sehingga kulit berkerut dan kering. © Kulit menipis sehingge fungsi kulit sebagai pelindung bagi pembuluh darah yang terletak di bawahnya berkurang, © Lemak subkutan menipis + Penumpukan melanosit, menyebabkan terbentuknya pigmentasi yang, dikenal sebagai “aged spot” 2. Rambut + Aktivitas folikel rambut menurun sehingga rambut menipis + Penurunan melanin sehingga terjadi perubahan warna rambut 15 3. Kuku + Penurunan aliran dareh ke kuku menyebabkan bantalan kuku menjatli tebal, keras dan rapuh dengan garis longitudinal 4. Kelenjar keringat © Terjadi penurunan ukuran dan jumlah Kulit yang intak merupakan pertahanan pertama terhadap invasi_ mikrobakteri Kekeringan dan penurunan elastisitas kulit meningkatkan resiko gangguan integritas kulit yang berpotensi menimbulkan cedera dan infeksi, Regulasi subu tubuh terganggu Karena penurunan produksi keringat. Sehingga meskipun suhu lingkungan tinggi, lansia bisa saja tidak berkeringat. Sebaliknya, penurunan insulesi akibat penurunan ketebalan lemak subkutan membuat lansia mudah merasa dingin sehingga mereka membutuhkan pakaian yang lebih tebal. Perubahan sistem integumen akibat proses menua mempeagaruhi mekanisme pertahanan tubuh, regulasi suhu tubuh, dan juga mempengaruhi_persepsi seseorang tentang proses menua, Sistem Gastrointestinal Perubahan yang terjadi pacla sistem gastrointestinal, meskipun bukan kondisi yang mengancam nyawa, namun tetap menjadi perhatian utama bagi para lansia. Perubahan akibat proses menua 1. Cavum oris + Reabsorbsi tulang bagian rahang dapat menyebabkan tanggalnya gigi sehingga menurunkan kemampuan mengunyah + Lansia yang mengenakan gigi palsu harus mengecek ketepatan posisinya 2. Bsofagus + Reflok telan melemah schingga meningkatkan resike aspirasi + Melemahnya otot halus schingga memperlambat waktu pengosongan 3. Lambung + Penurunan sekresi asam lambung menyebabkan gangguan absorbsi besi, vitamin Ba, dan protein 4. Intestinum * Peristaltik menurun + Melemahnya peristaltik usus menyebabkab inkompetensi pengosongan bowel Menurunnya perisialtik usus disertai hilangnya tonus otot lambung menyebabkan ngga lansia akan merasa “penuh” setelah pengosongan lambung menurun sel 16 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 10; membutuhkan bantuan minimal dalam melakukan setiap fase aktivitas atau membutuhken pengawasan untuk menjaga keselamatan dalam. melakukan aktivitas ini 5: Klien dapat bangkit ke posisi duduk, namun perlu diangkat dari tempat tidur, atau membutuhkan banyak pertolongan untuk berpindah ke kursi toda Kebersihan diri (cuci muka, menyisir,mencukur rambut, menggosok gigi) 5: klien mampu mencuci tangan dan wajah, menyisit rambut, menyiket gigi dan bercukur, Untuk Klien laki-laki ia harus mampu menyiapkan pisau cukur, sekaligus mengambil pisau cukur dari lemari, Untuk Klien perempuan ia harus mampu berdandan dan menyisir rapi rambutnya tanpa harus menata rambut. Keluar/masuk kamar mandi 10 : Klien dapat keluar/masuk kamar mandi, melepas dan memasang, kembali pakaian, menjaga pakaiannye tetap bersih, dan menggunakan tissue toilet tanpa bantuan. Klien dapat berpegangan pada wall bar atau menggunakan objek stabil untuk menjaga keseimbangan. Jika Klien menggunakan bed pun, Klien harus mampu meletakkannya sendici di atas kursi, mengosongkan dan membersihkannya. 5 + Klien dikatakan membutuhkan bantuan apabila. memiliki masalah keseimbangan, membutuhkan bantuan untuk menjaga kebersihan bajunya dan membutuhkan bantuan dalam menggunakan tissue toilet Mandi 5: Klien dapat menggunakan bak mandi, shicwer, atau menggunakan sponge uth, Klien harus mampu membersihkan badan tanpa bantuan. Berjalan (jalan datar) 15: Klien dapat berjalan sejauh 50 yard tanpa bantuan alaupun pengawasan. Klien dapat menggunakan ekstremitas palsu. dan juga menggunakan alat bantu jalan seprti cruck, cane, atau walkerette namun bukan rolling walker. Mampu mengunei dan melepas pengait, mempu melakukan posisi berdiri dan duduk, menggunakan alat bantu seperlunya saat berdiri dan memindahkannya ketika duduk. 10: klien membutuhkan bantuan dan pengawasan dalam melakukan kegiatan di atas, namun mampu berjalan setidaknya 50 yards dengan bantuan minimal Naik turun tangga 10: Klien dapat naik dan menuruni tangga ianpa bantuan atau tanpa pengawasan. Klien dapat berpegangen pada handrails, atau menggunakan cane atau cructh jika diperlukan. Klien harus mampu membawa cane atau cructh saat ia menaiki atau menuruni tanga. 5: klien membutuhkan pengawasan atau periolongan saat menaiki ato menuruni tangga 30 8) 10) No. wo Berpekaian/bersepatu 10: klien mampu mengenakan dan melepasken pakaian, mengikal tali sepat. 5: klion membutuhkan pertolongan untuk mengenakan, melepaskan atau mengencangkan pakaian. Mengontrol defekasi 10: Klien mampu mengontrol BAB, Klien dapat menggunakan suppositoria atau enema jika dibutuhkan 5: Klien membutuhkan pertolongan saat menggunakan supposituria atau Mengontrol berkemih 10: Klien mampu mengontrol BAK pada pagi dan malam hari, Klien yang menggunakan kateter harus mampu membersihkan dan mengosongkan kantong urinnya secara mandiri dan menjaga tetap kering. 5: klien mengalami inkontinensia atau tidak mampu menahan BAK hingga pispot terpasang atau tidak mampu menahan BAK sebelum mencapai kamar ‘mandi atau membutuhkan bantuan untuk merawat kateter yang dipakainya, BARTHEL INDEKS. Jens aktivitas Nila Penilaian Bantuan Mandiri Makan/minum 5 10 Borpindah dari kursi toda ke tempat 5-10 15 tidur/sebaliknya Kebersihan diri: cuci muka, menyisir, dll 0 5 Keluar/masuk kamar mandi 0 Mandi 0 5 Berjalan (jalan datar) 10 15 Naik turun tangga 5 10 Borpakaian/bersepatu 10 Mengontrol defckasi 5 10 Mengontrol berkemih 3 10 Jumlah Penilaian setiap poin dilakukan melalui pengamatan bukan dari pemyataan reponden bahwa lansia tersebut bisa melakukan. Seielah semua poin dinilai, keseluruhan skor dijumlahkan dan kemudian diinterpretasikan adalah sebagat berikut 1) Skor 0-20 ketergantungan penuh atau total 2) Skor 21-61: ketergantungan berat. 31 3) Skor62-90 : _ketergantungan moderat. Skor 91-99: ketergantungan ringan. 5) Skor 100 mandiri. Instrumental Activity of Daily Living (IADL) IADL adalah sekumpulan aktifitas sehari ~ hari yang lebih komplek dibandingkan dengan ADL dan mengarah pada kemampuan lansia dalam berinteraksi dengan lingkungan dan komunitasnya (Mauk, 2006), IADL terbagi dalam 5 kelompok aktivitas yang membentuk suatu instrumen pengkajian sederhana untuk mengkaji lansia mana yang membutuhkan pengkajian lebih lanjut. Instrumen pengukuran IADL memiliki komponen menarik. Pertama, ketidakmampuan melaksanakan tugas bernubungan dengan angka mortalitas Kedua, apabila item perlanyean diukur secara verlikal, maka lansia yang, dapat melakukan tugas dengan baik akan dapat melakukan daftar tugas yang, ada di bawahnya. Berikut beberapa instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur IADL. THE MULTIDIMENSIONAL FUNCTIONAL ASESSMENT QUESTIONNAIRE 1. Menggunakan telefon 1 Mampu menekan nomor, menerima telefon, dan melakukan panggilan secara mandiri A Mampu menjawab telefon atau menekan nomor darurat, namun membutubkan telefon khusus atau bantuan untuk mencari dan menekan nomor D_ Tidak mampu menggunakan telefon, 2. Melakukan penalanan 1 Mampu mengemudikan mobil atow melakukan perjalanan dengan bus seorang iri A Mampu melakukan perjalanan, namun tidak sondiri D_ Tidak mampu melakukan perjalanan 3. Berbelanja 1 Mampu menangani barang belanja dengan transportasi yang, tersedia A Mampu berbelanja, namun tidak sendiri D Tidak mampu berbelanja 4. Menyiapkan makanan 1 Mampu merencanakan dan memasak makanan sendiri A Mampu menyiapkan makanan ringan, namun tidak mampu memasak makanan sendiri D_ Tidak mampu menyiapkan makanan epapun, 32 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. (12) Apakah di malam hari Anda lebih suka tinggel di rumah, daripaca keluar dan mencoba hel baru? (ya) (13) Apakah Anda sering khawatir memikirkan masa depan? (ya) (14) Apakah Anda berpikir Anda lebih bermasalah dengan memori dibanding orang lain? (ya) (15) Apakah Anda merasa kehidupan Anda menyenangkan? (tidak) (16) Apakah Anda merasa sedih dan tertekan? (ya) (17) Apakah Anda meresa tidak berharga dengan kondisi Anda sekarang ini2(ya) (18) Apakah Anda sangat mengkhawatirkan masa lalu Anda? (ya) (19) Apakah Anda merasa hidup Anda sangat menyenangkan? (tidak) (20) Apakah sulit bagi Anda memulai suatu perkerjaan baru? (ya) (21) Apakah Anda merasa bersemangat? (tidak) (22) Apakah Anda putus asa dengan keadaan Anda sekarang ini? (ya) (23) Apakah Anda berpikir orang lain lebih baik dari Anda? (ya) (24) Apakah Anda merasa sedih akan banyak hal? (ya) (25) Apakah Anda sering menangis? (ya) (26) Apakah Anda sulit berkonsentrasi? (ya) (27) Apakah Anda merasa nyaman saat bangun pagi? (tidak) (28) Apakah Anda menghindari acara pertemuan? (ya) (29) Apakah Anda mudah membuat keputusan? (tidak) (30) Apakah Anda berpikir jernih seperti biasanya? (tidak) Beriokan nilai 1 untuk setiap respon yang sesuai dengan respon yang, terdapat di belakang kalimat. Jika lansia memiliki skor 5 atau lebih make lansia diindikasikan mengalami depresi Beck Depression Inventory Beck Depression Inventory (BDI) adalah sebuah instrumen yang mengkaji 21 gejala depresi : mood, pesimisme, perasaan gagal, kepuasan, rasa bersalah, perasaan Gihukum, kekecewaan pada diri sendiri, menuduh siri sendiri, menghukum diri sendiri, menangis, iritabilitas, menarik diri, keragu-raguan, citra tubuh, fungsi ketika bekerja, gangguan tidur, lelah, perubhaan nafsu maken, penurunan BB, , pelepasan jabatan sehubungan dengan pekerjaan dan penurunan libido. Ketika menggunakan BDI minta lansia untuk membaca seluruh kelompok pernyataan dan minta lansia unutk memuilih satu pernyatean yang sesuai. Waktu yang paling tepat untuk menggambarkan bagaimana lansia merasekan, adalah saat ansia mengisi instrumen. 52 OT CHNYO CHNYOR CHNYD COANYG CHNYD CHNYD CHNYS BECK DEPRESSION INVENTORY Kesedihan Saya sangat sedih/ tidak bahagi adan saya tidak dapat menghadapinya Saya galau/sedih sepanjang waktu dan tidak dapat keluar dari keadaan ini Saya merasa sedih/galau Saya tidak merasa sedih Pesimisme Saya merasa masa depan saya saya sia-sia dan sesuatu tidak dapat membaik Saya merasa tidak punya apa-apa untuk melangkah ke depan Saya merasa kecil hati mengenai masa depan Saya tidak pesimis atau berkecil hati tentang masa depan Kegagalan Saya merasa benar-benar gagal sebagai seseorang (orang tua, suami, istri) Saat melihat ke belakang, semua yang saya lihat hanyalah kegagalan Saya merasa kegagalan yang saya alami melebihi orang lain Saya tidak merasa gagal Ketidakpuasan Saya tidak puas dengan segalanya Saya tidak lagi mendapat kepuasan dari apapun Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan Saya merasa puas Rasa bersalah Saya merasa seolah-olah saya sangat buruk atau tidak berharga Saya merasa sangat bersalah Saya merasa buruk atau tidak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik Saya tidak merasa benar-benar bersalah Tidak menyukai diri sendiri Saya benei diri sendiri Saya muak dengan diri sendiri Saya tidak suka dengan diri sendiri ‘Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri Membahayakan diri sendiri Saya akan membunuh diri sendiri jika saya mempunyai kesempatan Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh dirt Saya merasa lebih baik mati Saya tidak mempunyai pikiran mengenai membahayakan diri sendiri Menarik diri saya Iclah kehilangan semua minat saya untuk berkumpul dengan orang, Iain dan tidak peduli pada mereka semua saya telah kehilangan semua mint saya untuk berkumpul dengan orang aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. dengan memilih satu dari pilihan berikut : “jarang atau tidak penal ~ kurang dari Lhari ~ skor 0; “berapa kali ateu sedikit waktu” - 1 hingga 2 hari ~ skor 1; “kadang, atau waktu moderat” ~ 3 hingga 4 hari - skor 2; dan "hampir setiap waktu” ~ 5 hingga 7 hari - skor 3. Bila sor total lansia mencapai 2 17 maka lansia dikategorikan sebagai depresi. CENTER FOR EPIDEMIOLOGIC STUDIES DEPRESSION SCALE Petunjuk : berikut adalah deskripsi dari apa yang Anda rasakan atau Anda perbuat dalam wektu 1 minggu ke belakang. Tulisken seberapa sering Anda merasakan tanda tersebut selama 1 minggu terakhir. Jarang atau tidak pernah (kurang dari 1 hari) Beberapa kali (1 - 2 hari) Kadang (3 - 4 hari) Hampir setiap waktu (5 - 7 hari) Dalam seminggu terakhir: 1 Saya merasa terganggu dengan halhal yang sebelumnya tidak mengganggu bagi saya Nafsu makan saya memburuk Saya merasa tidak dapat menghilangkan kesedihan yang saya alami meskipun dengan bantuan keluarge atau teman 4 Saya meresa sebaik orang lain 5 Saya sulit mengingat apa saja yang sudah saya kerjakan 6 Saya merasa tertekan Saya merasa telah memperjuangkan segalanya 8 Saya optimis dengan masa depan saya 9 Saya merasa hidup saya gagal 10. Saya meresa ketakutan 11 Tidur saya tidak nyenyak 12 Saya merasa gembira 13 Saya bicara lebih sedikit dari biesanya 14 Saya merasa kesepian 15. Saya merasa orang-orang tidak bersahabat dengan saya 16 Saya menikmati hidup saya 17 Saya menangis 18 Saya merasa sedih 19 Saya merasa orang-orang tidak menyukai saya 20 Saya tidak dapat melanjutkan hidup aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.

Anda mungkin juga menyukai