Diagenesis : semua perubahan aspek fisika, kimia, dan biologi pada sedimen sesaat setelah terjadinya pengendapan
butiran, akan tetapi sebelum mengalami proses metamorfosis (temperatur <150-200°C). Perubahan terjadi ketika
interface antara air-sedimen dan setelah burial.
Proses Diagenesis :
Kompaksi,
Pelarutan,
Rekristalisasi
Autigenesis,
Sementasi
Penggantian (replacement)
REZIM DIAGENESIS
REZIM DIAGENESIS
Tahapan diagenesis :
tahap awal (early diagenesis) : setelah sedimentasi hingga shallow burial (sekitar 100m); antara 1000-1 jt tahun
tahap akhir (late diagenesis) : deep burial hingga pengangkatan deep burial :kedalaman hingga 10000 m; puluhan jt
tahun.
eodiagenesis : regim sedimentasi diatas permukaan atau dekat permukaan dimana komposisi kimiawi air antar butiran
terutama dipengaruhi oleh lingkungan permukaan sebelum terjadinya effective burial.
REZIM DIAGENESIS
3. Effective burial :
KOMPAKSI
Pelarutan
Pelarutan
Pembentukan porositas sekunder oleh pelarutan
(Tucker, 1988 op. cit. Immenhauser,2002)
Authigenesis
Felspar: KNaCaAl(Al,Si)3O8
pembentukan di sekitar daerah water table. Pada kondisi lebih dalam terbentuk oleh albitisasi plagioklas
Mineral Lempung
Mineral lempung merupakan material silikat berlapis. Kristal tersusun atas dua lapisan, yaitu seperti lapisan silikat (SiO2)
dan alumina( Al2O3). Jenis-jenis mineral lempung berasal dari pelapukan felspar.
Pembentukan zeolit yang merupakan hasil ubahan dari material volkanik (gelas dan felspar).
Authigenesis
pengisian sebagian atau keseluruhan pori dan/ atau antar butir oleh presipitasi mineral.
Presipitasi semen: biasanya menyelubungi butiran (coat grains), kontak antar butir, dan menyebabkan terjadinya
pengurangan pori (porositas).
Mineral yang bertindak sebagai semen umumnya berupa Kwarsa (SiO2), Karbonat (CaCO3), Hematit (Fe2O3),
mineral lempung (illite, kaolinit, montmorilonit).
Kategori umum dari semen, rim dan occluding cement (Wilson and Stanton, 1994 op. cit. Kameda, 2004). Rim
cement berada di sekitar butiran, sedangkan occluding cement mengisi pori / rongga.
Sementasi
Kategori umum dari semen, rim dan occluding cement
(Wilson and Stanton, 1994 op. cit. Kameda, 2004)
endapan evaporit .
Semen Kalsit
(Helen Lang, 2005)
Semen Dolomit
(Helen Lang, 2005)
Semen Hematit – Fe2O3
Semen hematit berwarna merah dan akan membentuk red beds
Berasal dari pelarutan mineral dengan kandungan besi tinggi atau ferromagnesian minerals seperti magnetit, ilmenit, biotit
dan hornblenda, dapat juga dari augit dan olivin, dan iron-bearing clay minerals.
Sementasi hematit terjadi pada lingkungan kontinen (sungai, floodplain, alluvial fan, desert, dan lain-lain) dan menunjukkan
lingkungan oksidasi.
Kehadiran mineral lempung dalam pori berdampak pada permeabilitas. Pore linning dan pore filling akan memiliki efek
terhadap pengurangan besaran permeabilitas relatif signifikan. Sedangkan replacement dan fracture filling memiliki sedikit
pengaruh terhadap pengurangan permeabilitas
Kehadiran mineral lempung dalam pori berdampak pada permeabilitas. Pore linning dan pore filling akan memiliki
efek terhadap pengurangan besaran permeabilitas relatif signifikan. Sedangkan replacement dan fracture filling
memiliki sedikit pengaruh terhadap pengurangan permeabilitas.
Rekristalisasi
Photograph chert terlipat dari breksiasi dari berbagai fragment dari Miocene Formasi Monterey. Transformasi dari opal-CT (light gray/white)
menjadi quartz (black) diliputi dalam fragments terisolasi.
Penggantian (Replacement)
Penggantian meliputi pelarutan satu mineral dan presipitasi. Contohnya batupasir adalah penggantian mineral
silikat oleh kalsit atau dolomit, penggantian feldspar oleh lempung dan albitisasi feldspar
(Boggs, 1992 op. cit. Kameda, 2004)
Lingkungan Diagenesis
Tiga tatanan tektonik yang dikenal dalam studi (Dickinson et al, 1983) :
Blok Kontinen
Batuan sedimen dicirikan dengan banyak kuarsa dan felspar (felspar alkali/plagioklas tinggi), fragmen batuan
sedimen dan metamorf. Batupasir tipe arenit (arenit kuarsa), mendekati basement uplift batupasirnya berupa
arkosic rocks, lithic arenites.
Busur Magmatik
Batuan asalnya yang berasal dari lingkungan volkanogenik, yang terdiri dari fragmen litik volkanik, dominan
fragmen kwarsa dan felspar alkali
Recycled Orogenik
Sedimen yang banyak mengandung kuarsa, felspar, rasio K-felspar dengan plagioklas tinggi, fragmen batuan
metamorf dan fragmen batuan sedimen (yg berasal dari arenit kuarsa, arenit litik), ke arah basement uplift :
batuan arkosik dan arenit litik.
Fabrik dari butiran kuarsa
yang digunakan untuk
indikator provenance
(Tucker, 1988 op. cit. Immenhauser,
2002).
Kesimpulan
1. Diagenesis merupakan proses perubahan secara fisika, kimia dan biologi yang segera terjadi setelah butiran
terendapkan dan sebelum terjadinya metamorfosis.
Diagenesis secara fisika meliputi bioturbasi dan kompaksi. Sedangkan secara kimia yaitu sementasi,
pelarutan (dissolution ), penggantian (replacement), rekristalisasi, dan generasi hidrokarbon
Kompaksi terjadi karena adanya pertambahan pembebanan material sehingga menyebabkan hubungan antar butir
menjadi lebih baik (grain packing dan grain fabric), mengurangi porositas dan mengurangi kandungan air dan fluida
dalam pori.
Pelarutan akan menyebabkan terjadinya porositas sekunder. Yang termasuk dalam pelarutan diantaranya adalah
pelarutan butiran detritus, shrinkage (pengkerutan) dan pelarutan mineral autigenik atau sekunder.
Rekristalisasi merupakan proses perubahan dari mineral yang kurang stabil menjadi lebih stabil.
Dalam authigenesis mineral yang terlibat adalah felspar, mineral lempung dan zeolit.
Dalam diagenesis batupasir terdapat berbagai jenis semen yaitu semen kwarsa, semen karbonat (kalsit, dolomit),
semen hematit, semen mineral lempung, semen siderit dan lain-lain.
Penggantian meliputi pelarutan satu mineral dan presipitasi, contohnya adalah pengantian silika oleh kalsit atau
dolomit.
Terdapat tiga tatanan tektonik untuk provenance batupasir yaitu blok kontinen, busur magmatik dan recycled
orogenik.
Temperatur dan kedalaman burial dalam diagenesis akan berpengaruh terhadap tekstur dan mineralogi.