Anda di halaman 1dari 3

SKRINING BERDASARKAN KEBUTUHAN PASIEN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

RSU KAREL
440.3/MED/032019 01 1/2
SADSUITUBUN
Ditetapkan,
Plt. Direktur RSU Karel Sadsuitubun
STANDAR TanggalTerbit
OPERASIONAL
PROSEDUR 18 Januari 2019
dr.K.Notanubun,M.Kes
NIP : 19631016 199803 2 002
Skrining adalah suatu proses pengenalan dini secara pro-aktif untuk
PENGERTIAN
menemukan adanya masalah atau faktor risiko.
Skrining bertujuan untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan yang
secara klinis belum jelas, dengan menggunakan tes, pemeriksaan atau
TUJUAN
prosedur tertentu yang dapat digunakan secara cepat untuk membedakan
orang yang terlihat sehat, atau benar – benar sehat tapi sesungguhnya
menderita kelainan ataupun gangguan kesehatan.
Peraturan Plt. Direktur RSU Karel Sadsuitubun nomor
440.2/.../PER/RSU -KS/.../2019 tentangskrinin g
KEBIJAKAN pasienmasukrawatinapuntukmenetapkankebutuhanpelayananpre
ventif, paliatif, kuratif dan rehabilitativedi
rumahsakitumumkarelSadsuitubun

 Skrining di Luar RS :
1) Pra RS ( ditempat perujuk atau tempat kejadian)
Petugas Rs yang menerima informasi tentang suatu kejadian di luar
rumah sakit, sudah harus berpikir tentang kebutuhan pasien sesuai
dengan kondisi di lapangan apa saja yang diperluakan oleh petugas
saat akan ke tempat kejadian.
2) Melalui komunikasi telepon:
 Ketika petugas informasi/ petugas IGD menerima telepon dari
pasien atau keluarga pasien atau petugas medis dan paramedis
PROSEDUR terkait, tanyakan kebutuhan pasien.
 Tanyakan lokasi kejadian
 Tanyakan kondisi pasien
 Nilai apakah kebutuhan kondisi dapat dilayani
 Jika sesuai dengan kebutuhan pasien, dan ternyata apa yang
dibutuhkan tidak ada di RS(contoh penyakit pasien memerlukan
tindakan khusus oleh subspesialis atau akibat keterbatasan alat
penunjang laboratorium atau CTscan) maka pasien atau keluarga
diarahkan ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap, namun jika
keluarga bersedia untuk tetap dirawat dengan keterbatasan Rs,
pasien akan tetap dirawat di Rs sampai kondisi stabil, sambil
menyiapkan segala keperluan untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan
yang lebih lengkap.
3) Saat transportasi (di ambulance)
 Petugas medis dan paramedis melakukan skring menggunakan
kriteria triage saat penanganan pasien di ambulance, sehingga
dapat mengukur status kegawatan pasien saat sampai di RS
 Setelah petugas melakukan penanganan pasien di ambulance,
petugas medis dan paramedis menghubungi IGD RS untuk
persiapan menerima pasien sesuai kriteria Triage.
 Skrining di dalam RS:
A. Srining di Poliklinik
1. Saat Pasien datang ke poliklinik, Perawat memperkenalkan
diri, menanyakan identitas sesuai berkas rekam medik dan
mendengarkan serta mencatat keluhan pasien di berkas
rekam medik.
2. Perawat mencuci tangan kemudian melakukan pengukuran
berat badan, tinggi badan serta memeriksa tanda-tanda vital
(tekanan darah, nadi, suhu dan pernapasan).
3. Perawat memberikan edukasi kepada pasien tentang
tindakan pencegahan yang berkaitan dengan penyakitnya.
4. Setelah selesai memeriksa perawat mencuci tangan,
kemudian melaporkan keluhan dan hasil pemeriksaan pada
dokter.
5. Dokter memberikan terapi kepada pasien sesuai dengan
keluhan,
 jika diperlukan untuk dilakukan pengambilan darah untuk
pemeriksaan laboratorium, maka Dokter akan mengisi
form pemeriksaan laboratorium kemudian pasien
membawa form pengantar laboratorium ke bagian
laboratorium.
 jika pasien butuh untuk dilakukan pemeriksaan foto
rontgen, maka dokter akan mengisi form permintaan foto
rontgen kemudian keluarga akan membawa form foto
rontgen ke bagian radiologi.
 jika pasien butuh untuk dilakukan rehabilitasi medik maka
dokter akan menulis pengantar untuk dilakukan tindakan
rehabilitasi medic
 jika karna beberapa alasan sehingga dokter perlu untuk
melakukan konsultasi antar sesama spesialis, maka dokter
di poliklinik akan mengisi form konsul ke sesame spesialis
B. IGD
1. Saat pasien datang ke IGD perawat atau dokter jaga IGD
menilai dengan kriteria triage
2. Perawat melakukan pemeriksaan vitalsign (tensi,nadi
,respirasi,suhu, saturasi oksigen.
3. Jika pasien sudah ditentukan masuk ktriteria triage mana,
selanjutnya dokter IGD melakukan anamnesis, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang jika diperlukan
(pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan radiologi)
SKRINING BERDASARKAN KEBUTUHAN PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU KAREL
SADSUITUBUN 08.03. . 05.2015 01 2/2
4. Jika dokter jaga perlu melakukan konsultasi kepada spesialis
berkaitan dengan kondisi pasien, maka dokter jaga akan
langsung menelpon, atau via WA atau sms.
PROSEDUR
5. Jika perlu dilakukan tindakan invasif seperti menghentikan
perdarahan, pemasangan NGT, pemasangan keteter urine maka
dokter IGD dan perawat IGD akan memberikan edukasi kondisi
pasien atau meminta persetujuan dilakukan tindakan yang ditulis
dan ditanda tangani oleh keluarga.
UNIT TERKAIT Poliklinik, IGD

Anda mungkin juga menyukai