Biologi adalah ilmu tentang kehidupan. Diambil dari bahasa Yunani, bios yang berarti kehidupan dan logos
yang berarti ilmu
Cabang biologi yang mempelajari kehidupan pada suatu kelompok organisme, diantaranya sebagai berikut
:
1. Taksonomi : Pengelompokkan berdasarkan persamaan dan perbedaan organisme
2. Virologi : Virus
3. Mikrobiologi : Mikroorganisme
4. Bakteriologi : Bakteri
5. Mikologi : Jamur, ragi, dan kapang
6. Botani : Tumbuhan. Co :
Pteridologi : Paku
Bryologi : Lumut
7. Zoologi : Hewan. Co:
Entomologi : Serangga
Iktiologi : Ikan
Herpetologi : Reptilia dan amfibi
Ornitologi : Unggas
Mamologi : Mamalia
Manfaat biologi :
o Bidang pertanian : Peningkatan produksi pangan
1. Teknik penanaman yang lebih efisien
2. Tanaman budidaya melalui rekayasa genetika, mampu menghasilkan insektisida sendiri
3. Teknik kultur jaringan
4. Teknik rekayasa genetika, buah-buahan tanpa biji
o Bidang peternakan : Peningkatan produksi hewan ternak
1. Inseminasi buatan (kawin suntik)
2. Fertilisasi in vitro, menghasilkan embrio diluar uterus
o Bidang kesehatan : Pencegahan diagnosa, dan penanganan terhadao berbagai penyakit dan kelainan
1. Transplantasi organ
2. Menciptakan vaksin-vaksin
3. Teknik bayi tabung
4. Antibiotik
o Bidang industri :
1. Pemanfaatan mikroorganisme dalam industri makanan
2. Pemanfaatan beberapa jenis mikroorganisme dalam industri obat-obatan
BAB 2
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
Sistem klasifikasi : Sistem yang dapat memudahkan kita mempelajari dan mengenali makhluk hidup
Sistem klasifikasi makhluk hidup pertama kali dipelopori oleh Carolus Linnaeus
Proses klasifikasi – makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan persamaan dan perbedaan cirinya
1. Sistem klasifikasi alami : Pengelompokkan berdasarkan ciri morfologi, anatomi, dan fisiologi
2. Sistem klasifikasi filogeni : Pengelompokkan yang memperhatikan sejarah evolusi
3. Sistem klasifikasi buatan : Pengelompokkan berdasarkan ciri morfologi yang mudah dilihat
Manfaat klasifikasi :
1. Mengetahui keanekaragaman hayati
2. Mengenal berbagai jenis spesies makhluk hidup meliputi ciri makhluk hidup, hubungan kekerabatan, interaksi
antar makhluk hidup dengan lingkungannya
3. Mengetahui ciri-ciri unggul dari berbagai spesies makhluk hidup, kita dapat memanfaatkan secara langsung antara
lain untuk bahan pangan, sandang, dan papan
Identifikasi atau determinasi adalah menentukan nama hewan atau tumbuhan dengan benar dan
menempatkannya di dalam sistem klasifikasi hewan dan tumbuhan. Caranya :
1. Ingatan : Determinasi dilakukan berdarkan pengetahuan atau ingatan kita tentang tumbuhan
atau hewan yang dikenal sebelumnya
2. Bantuan orang lain : Determinasi tumbuhan/hewan dapat dilakukan dengan meminta bantuan ahli-ahlu
botani, zoologi, atau siapa saja yang dapat membantu
5. Komputer : Program komputer yang dapat menyimpan, mengolah, dan memberikan keterangan
tentang tumbuhan/hewan
Kunci dikotom : Kunci identifikasi dengan menelusuri jalur yang ditetapkan oleh keputusan beraturan dengan
setiap pilihannya adalah biner (karena hanya ada 2 alternatif)
BAB 3
VIRUS
Ciri virus :
1. Ukuran dan bentuk
1. 25-300 nm
2. Paling kecil virus polio. Paling besar virus TMV
3. Bulat : Virus influenza, & HIV
4. Oval : Virus rabies
5. Batang : Virus TMV
6. Polihedral : Adenovirus
7. Huruf T : Bakteriofage
2. Struktur dan fungsi
1. Bukan berupa sel (aseluler), berupa partikel yang disebut virion
2. Asam nukleat : Molekul pembawa informasi genetika. DNA saja/RNA saja
3. Selubung protein (kapsid) : Pembungkus asam nukleat, tersusun dari subunit protein yang disebut kapsomer
4. Memberi bentuk virus
5. Virus kompeks : Memiliki bagian kepala dan ekor. Contoh : Bakteriofage
6. Gabungan dari asam nukleat dan kapsid disebut nukleokapsid
Reproduksi :
1. Tahap pelekatan : Saat partikel virus (virion) melekat pada sel yang diinfeksi. Tempat pelekatan disebut reseptor
2. Tahap penetrasi : Tahap materi genetik virus masuk ke dalam sitoplasma sel inang
3. Tahap replikasi dan sintesis : Tahap terjadinya perbanyakan partikel virus di dalam sel inang. Sel inang akan
dikendalikan sehingga sel dapat membuat komponen virus
4. Tahap pematangan : Penyusunan asam nukleat dan protein menjadi partikel virus yang utuh
5. Tahap pelepasan : Tahap partikel virus keluar dari sel inang dengan memecahkan sel tersebut
6. Siklus litik : Tahapnya seperti diatas, pematangan berlangsung cepat kemudian memecahkan sel tersebut hingga
sel inang mati (lisis)
7. Siklus lisogenik : DNA/RNA virus yang disisipkan pada kromosom sel inang akan mengadakan replikasi secara
terus-menerus. Menghasilkan banyak sel anakan yang terinfeksi
Habitat :
1. Bakteri
2. Mikroorganisme
3. Eukariot (seperti protozoa dan khamir)
4. Tumbuhan : Masuk melalui perantara serangga (vektor)
5. Hewan/manusia : Masuk melalui makanan, minuman, udara, darah, luka, atau gigitan
Klasifikasi :
1. Menggunakan sistem ICTV (International Committee on Taxonomy of Viruses)
2. 3 tingkat takson :
a. famili diakhiri viridae,
b. genus diakhiri virus,
c. spesies menggunakan bahasa Inggris dan diakhiri virus
3. Virus bakteri : Bakteriofage/fage, mengandung DNA
4. Virus mikroorganisme eukariotik : Mengandung RNA, contoh : Mycovirus
5. Virus tumbuhan : Mengandung RNA, contoh : TMV
6. Virus hewan : Mengandung RNA/DNA, contoh : Virus penyakit mulut dan kaki pada sapi
Virus yang memberi manfaat : Bidang rekayasa genetika krn dapat digunakan untuk kloning gen (produksi
DNA secara identik). Co : Mengendalikan pertumbuhan serangga, terapi gen manusia
Pencegahan terhadap virus : Pemberian vaksin. Vaksin adalah suatu zat yang mengandung mikroorganisme
patogen yang sudah dilemahkan, memberikan kekebalan secara pasif. Contoh :
o OPV (Oral polio vaccine) : Vaksin polio
o Vaksin rabies
o Vaksin hepatitis B
o Vaksin influenza
o Vaksin cacar
o Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) untuk cacar, gondong dan campak
BAB 4
EUBACTERIA DAN ARCHAEBACTERIA
A. Eubacteria
Ciri sel :
1. Ukuran dan bentuk sel : berdiameter 0,12 mikron sampai ratusan mikron. Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya
dan mikroskop elektron. Ada 3 bentuk dasar :
Kokus (bulat)
Basil (batang)
spirila (spiral)
Reproduksi :
1. Aseksual : Pembelahan biner (setiap sel membelah menjadi 2)
2. Seksual :
Transformasi : Masuknya DNA telanjang ke dalam sel bakteri dan mengubah sifat sel bakteri
Transduksi : Pemindahan materi genetik 1 sel bakteri ke sel bakteri lainnya dengan perantara organisme lain, yaitu
bakteriofage
Konjugasi : Pemindahan materi genetik secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti
jembatan di antara 2 sel bakteri yang berdekatan
Habitat : Lingkungan lembab atau agak basah dengan temperatur 25-37 derajat Celsius
B. Archaebacteria
Kelompok bakteri yang dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan, namun membran plasmanya
mengandung lipid
2. Archaebacteria : Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehingga menghasilkan energi
alternatif metana berupa biogas. Co : Methanobacterium
BAB 5
PROTISTA
Ciri protista :
1. Sel eukariotik
2. Uniseluler/multiseluler
3. Tidak memiliki jaringan yang sebenarnya
1. Ganggang uniseluler ada yang hidup soliter dan ada yang hidup berkoloni
2. Ganggang multiseluler ada yang berbentuk benang/lembaran
3. Struktur yang tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun disebut talus
4. Eukariotik, memiliki kloroplas (organel yang mengandung zat warna (pigmen) yang digunakan untuk
berfotosintesis
5. Pigmen dalam kloroplas berfungsi menyerap energi cahaya matahari yang berguna untuk proses fotosintesis.
Pigmen utama fotosintesis adalah klorofil
6. Pigmen tambahan : karoten dan fikobilin
7. Pirenoid berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan pada sema jenis ganggang
8. Organisme autotrof, berperan sebagai produsen
9. Beberapa jenis ganggang yang berbentuk talus, reproduksi : Metagenensis (pergiliran keturunan). Metagenesis
terjadi antara generasi penghasil spora (sporofit/vegetatif) dan generasi penghasil gamet (gametofit/generatif)
10. Cara reproduksi pada ganggang :
1. Isogami : Penyatuan 2 gamet yang berbeda jenis namun memiliki bentuk dan ukuran sama
2. Anisogami : Penyatuan 2 gamet yang berbeda jenis, memiliki bentuk sama namun ukuran berbeda
3. Oogami : Penyatuan 2 gamet yang berbeda bentuk dan ukuran
Reproduksi aseksual : Pembelahan biner (ganggang uniseluler), fragmentasi (ganggan multiseluler
berbentuk filamen dan talus), dan pembentukan spora (ganggang uniseluler maupun ganggang multiseluler)
Reproduksi seksual : Penyatuan 2 gamet yang berbeda jenis
Klasifikasi ganggang :
Euglenoid (euglenophyta) :
1. Memiliki pigmen merah (fikobilin)
2. Mendeteksi dan bergerak menuju cahaya
3. Uniseluler, tidak memiliki dinding sel
4. Reproduksi aseksual : Pembelahan biner
5. Contoh : Euglena
Ganggan keemasan (chrysophyta) :
1. Pigmen dominan : Santofil (keemasan)
2. Uniseluler soliter (co : Ochromonas)
3. Multiseluler (co : Vaucheria)
4. Dinding sel mengandung hemiselulosa, silika, dan pektin
5. Reproduksi aseksual : Pembelahan biner & pembentukan spora
6. Reproduksi seksual : Penyatuan 2 jenis gamet
7. Contohnya : Navicula,Synura, dan Mischococcus
Ganggang api (pyrrophyta/dinoflagellata) :
1. Mampu berpendar
2. Menyebabkan timbulnya red tide yang menghasilkan toksin (racun) yang dapat membunuh ikan & hewan laut
disekitarnya. Pada manusia dapat menimbulkan kerusakan otak pada manusia yang memakan makanan laut yang
tercemar toksin tersebut
3. Pigmen : Klorofil a dan c, santofil, dinosantin, dan fikobilin
4. Hanya hidup di laut dan dikenal sebagai produsen utama fitoplankton laut
5. Reproduksi aseksual : Pembelahan biner
6. Contoh : Gymnodinium breve, Gambierdiscus toxicus, Gonyaulax, Noctiluca scintillans
Ganggan hijau (chlorophyta) :
1. Pigmen dominan : Klorofil a dan b
2. Multiseluler, uniseluler
3. Hidup di air tawar
4. Contohnya : Ulva, Chlorella, Chlorococcum, Chlamydomonas, Volvox, Gonium dll
5. Reproduksi aseksual : Membelah diri, pembentukan spora, dan fragmentasi
Ganggang coklat (phaeophyta) :
1. Pigmen dominan : Fukosantin
2. Cadangan makanan disimpan dalam laminarin
3. Reproduksi aseksual : Fragmentasi
4. Reproduksi seksual : Isogami, anisogami, dan oogami
5. Contohnya : Sargassum, Laminaria, Turbinaria, fucus vesiculosus, Macrocystis, Nereocystis, dan Hormosira
Ganggang merah (rhodophyta) :
1. Pigmen dominan : Fikoeritrin
2. Cadangan makanan : Tepung florid
3. Reproduksi aseksual : Spora
4. Reproduksi seksual : Oogami
5. Contoh : Euchema spinosum, Gelidium robustum, Chondrus crispus, Gigartina mammilosa, Gracillaria verrucosa
dll
Manfaat gangang bagi manusia :
Chlorella, Suplemen bergizi tinggi
Ulva, Caulerpa, dan Enteromorpha, Sumber makanan berupa sayur
Ganggang merah, penghasil gelatin untuk pembuatan agar-agar
Ganggang keemasan, bahan peledak, bahan penggosok
Ganggan coklat, Pupuk pertanian
Laminaria digitalis, Penghasil yodium untuk obat penyakit gondok
Macrocystis dan Laminaria, Penghasil asam alginat
BAB 6
FUNGI (JAMUR)
Ciri-ciri jamur :
1. Eukariotik yang memiliki dinding sel
2. Tidak memiliki klorofil
3. Makanannya berupa bahan organik yang diperoleh dari lingkungannya, baik dari mahkluk hidup lain atau dari sisa
mahkluk hidup
4. Dinding sel tersusun dari kitin
5. Beberapa memiliki zat warna, seperti Amanita muscaria
6. Jamur multiseluler memiliki sel-sel memanjang berupa benang-benang (hifa)
7. Hifa pada jenis jamur tertentu memiliki sekat antar-sel yang disebut septum
8. Hifa tanpa sekat : Hifa senositik
9. Hifa jamur bercabang-cabang dan berjalin membentuk miselium
10. Miselium vegetatif : Menyerap makanan
11. Miselium generatif : Alat reproduksi, menghasilkan spora
12. Melakukan pencernaan secara ekstraseluler atau di luar tubuh jamur
13. Bersifat heterotrof
Habitatnya :
1. Tempat basah/lembab di daratan
2. Organisme/sisa-sisa organisme di laut/air tawar
3. Lingkungan asam
4. Konsentrasi gula tinggi
Reproduksi aseksual :
1. Pembentukan kuncup/tunas pada jamur uniseluler
2. Pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) pada jamur uniseluler
3. Pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) pada jamur multiseluler. Spora aseksual berupa :
Sporangiospora : Dihasilkan dari pembelahan mitosis sel dalam kotak spora (sporangium) yang terdapat pada ujung
sporangiofor (struktur yang mendudukung sporangiofor)
Konidiospora : Dihasilkan dari pembelahan mitosis sel pada ujung konidiofor (penudukung konidia)
Reproduksi seksual : Pembentukan spora seksual yang dihasilkan secara singami (penyatuan sel/hifa yang
berbeda jenis)
Mikoriza :
1. Simbiosis mutualisme antara jamur dan akar tumbuhan tingkat tinggi
2. Jamur memperoleh senyawa organik
3. Tumbuhan memperoleh air dan mineral (terutama fosfor) yang diserap oleh jamur dari dalam tanah, jamur juga
menyediakan hormon pertumbuhan tertentu yang melindungi akar tumbuhan terhadap infeksi mikroorganisme