Anda di halaman 1dari 1

HUBUNGAN ANTARA PRE EKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN

ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD PURUK CAHU TAHUN 2019

Laleana

INTISARI
Latar Belakang: Menurut survey demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, angka
kematian bayi di Indonesia sebesar 31/1000 kelahiran hidup, dimana penyebab pertama
kematian bayi di Indonesia adalah Asfiksia dengan persentase sebesar 44,92% atau 10.283
kasus. Salah satu faktor yang menjadi penyebab terjadinya asfiksia adalah faktor ibu pre
eklampsia dan eklampsia.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara pre eklampsia dengan kejadian asfiksia pada bayi baru
lahir di RSUD Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya tahun 2018.
Metode: Desain penelitian ini adalah case control. Sampel dalam penelitian ini adalah bayi
asfiksia neonatorum sebanyak 37 orang yang terdiri dari kelompok kasus dan kontrol. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah pengambilan data sekunder dari RSUD Puruk
Cahu. Analisa data menggunakan Uji Chi Square.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada sebanyak ada sebanyak 13 orang (35,1%) ibu hamil
dengan pre-eklampsia ringan dan mengalami kejadian asfiksia neonatorum, sedangkan
diantara ibu yang pre-eklampsia berat, ada 24 orang (64,9%) yang mengalami asfiksia
neonatorum. Hasil uji Chi-Square menunjukkan ibu dengan pre-eklampsia berat mempunyai
risiko 7,912 kali mengalami kejadian asfiksia neonatorum dibandingkan ibu dengan pre-
eklampsia ringan (p- value = 0,000).
Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian, ada hubungan antara pre-eklampsia dengan
kejadian asfiksia neonatorum.
Saran: Disarankan bagi ibu hamil agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai faktor-faktor penyebab asfiksia pada bayi, serta meningkatkan kunjungan rutin ke
layanan kesehatan.

xiii + 73 hlm; 2019; 4 tabel; 3 gambar


Daftar Pustaka: 40 buah (2008-2019)
Kata Kunci: preeklampsia, asfiksia neonatorum, ibu hamil

Anda mungkin juga menyukai