Lampiran Materi
Lampiran Materi
Kanker serviks atau servical cancer adalah jenis penyakit kanker yang terjadi pada daerah
leher rahim atau serviks. Yaitu, bagian rahim yang terletak di bawah, yang membuka ke
arah liang vagina.
Diperkirakan setiap harinya terjadi 40-45 orang didiagnosis mengidap kanker serviks di
Indonesia dan 20 perempuan meninggal dunia karena penyakit tersebut. Tingginya angka
ini biasanya disebabkan oleh rendahnya pengetahuan dan kesadaran akan bahaya kanker
serviks.
yaitu oleh HPV (kuman papiloma virus). Pemicu awal penyakit ini beberapa diantaranya
disebabkan dari kebiasan kita sendiri tapi karena tidak tahu apa yang kita lakukan itu
salah,misalnya :
4. Stadium Ca.Cerviks
a. Stadium 0 juga dikatakan carcinoma insitu atau kanker non invasive, kanker dini
ini kecil dan hanya berbatas pada permukaan serviks
b. Stadium I: kanker hanya terbatas pada serviks
c. Stadium II : kanker pada stadium ini termasuk serviks dan uterus namun belum
menyebar ke dinding serviks atau bagian bawah vagina
d. Stadium III: kanker pada stadium ini telah menyebar dari serviks dan uterus ke
dinding pelvis atau bagian bawah vagina
e. Stadium IV: pada stadium ini kanker telah menyebar ke organ terdekat, seperti
kandung kemih, atau telah menyebar ke daerah lain di dalam tubuh seperti paru-
paru, hati atau tulang
5. Deteksi dini
IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) yaitu pemeriksaan leher rahim dengan cara
melihat langsung leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat 3-
5%. Bila setelah pulasan asam asetat 3-5% ada perubahan warna, yaitu tampak bercak
putih, maka maka indikasi terdapat lesi kanker.
Papsmear yaitu pemeriksaan dengan cara mengambil cairan di porsio (dalam leher rahim)
dan kemudian di fiksasi dengan alkohol 95% untuk di bawa ke laboratorium untuk di
periksa lebih lanjut menggunakan mikroskop.
Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan
dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara
transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke
genital. Karenanya, penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu
berpengaruh mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan,
virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit.
a. Wanita usia di atas 25 tahun, telah menikah, dan sudah mempunyai anak perlu
melakukan pemeriksaan papsmear minimal setahun sekali atau menurut petunjuk
dokter.
b. Pilih kontrasepsi dengan metode barrier.misalnya kondom, karena dapat memberi
perlindungan terhadap kanker serviks.
c. Hindari hubungan seks pada usia muda dan jangan berganti-ganti pasangan seks.
d. Dianjurkan untukberperilaku sehat, seperti menjaga kebersihan alat kelamin dan tidak
merokok.
e. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah segar.
8. Pengobatan
Seperti pada kejadian penyakit yang lain, jika perubahan awal dapat dideteksi seawal
mungkin, tindakan pengobatan dapat diberikan sedini mungkin. Jika perubahan awal telah
diketahui pengobatan yang umum diberikan adalah dengan:
Jika perjalanan penyakit telah sampai pada tahap pre-kanker, dan kanker leher rahim telah
dapat diidentifikasi, maka untuk penyembuhan, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
1) Operasi, yaitu dengan mengambil daerah yang terserang kanker, biasanya uterus
beserta leher rahimnya.
2) Radioterapi yaitu dengan menggunakan sinar X berkekuatan tinggi yang dapat
dilakukan secara internal maupun eksternal.
Daftar Pustaka
Widyastuti,Yani. 2009.Kesehatan Reproduksi.Yogyakarta:Fitramaya
Nurwijaya, Hartati. 2007.Cegah dan Deteksi Kanker Serviks.Jakarta:Media Komputindo
Sabiston, David. 2009. Buku Ajar Bedah. Jakarta: EGC