Anda di halaman 1dari 18

TINDAKAN KEPERAWATAN PROTEKSI DIRI PERAWAT

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Keperawatan Medikal Bedah II
yang dibina oleh Ibu Tavip Dwi W, Skep Ns. M.Kes

Oleh
Maria Ulfah P17210171006
Reva Septia Ekhsanti P17210171008
Yudi Ogatama P17210171018
Phandhu Wicaksono P17210171019
Hega Serdiansah P17210173025
Naila Nahdiyatul Rizqa P17210173031
Trisna Dwi Hapsari P17210173036
Septivia Paula Putri Rahmasari P17210173039

POLITEKNIK KESEHATAN MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN MALANG
September 2019
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah untuk memenuhi tugas matakuliah
Keperawatan Medikal Bedah 2 yang berjudul “Tindakan Keperawatan Proteksi
Diri Perawat” dengan baik dan lancar.
Ketika pelaksanaan penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis
ingin berterima kasih kepada :
1. Ibu Tavip Dwi W, Skep Ns. M.Kes selaku Pembina matakuliah
Keperawatan Medikal Bedah 2.
2. Keluarga yang selalu memberikan dukungan lewat doa ataupun materi.
3. Teman seperjuangan angkatan 2017, yang telah memberikan kritik
dan saran dalam makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam makalah ini.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar
makalah ini bisa menjadi lebih baik. Semoga, makalah ini dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Malang, September 2019

Penulis

DAFTAR ISI
UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................2
1.3 Tujuan ................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Alat Pelindung Diri ..........................................................................3
2.2 Tujuan Alat Pelindung Diri ................................................................................4
2.3 Manfaat Alat Pelindung Diri ..............................................................................4
2.4 Jenis dan Kegunaan Alat Pelindung Diri ...........................................................4
2.5 Langkah Pemakaian APD ..................................................................................6
2.6 Prinsip Pemakaian ..............................................................................................7
2.7 Kekurangan dan Kelebihan Alat Pelindung Diri ...............................................7
2.8 Cara Memilih dan Merawat Alat Pelindung Diri ...............................................8
2.9 Faktor Yang Harus Diperhatikan .....................................................................11

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ......................................................................................................12
3.2 Saran .................................................................................................................12

DAFTAR RUJUKAN ............................................................................................13

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah sakit adalah industri yang bergerak di bidang pelayanan jasa
kesehatan yang tujuan utamanya memberikan pelayanan jasa terhadap
masyarakat sebagai usaha meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya. Dalam setiap peroses pelayanan di rumah sakit, terlihat adanya
faktor-faktor penting sebagai pendukung pelayanan itu sendiri, yang selalu
berkaitan satu dengan yang lainnya. Faktor-faktor tersebut meliputi pasien,
tenaga kerja, mesin, lingkugnan kerja, cara melakukan pekerjaan serta
proses pelayanan kesehatan itu sendiri. Di samping memberikan dampak
positif, faktor tersebut juga memberikan nilai negatif terhadap semua
komponen yang terlibat dalam peroses pelayanan kesehatan yang berakhir
dengan timbulnya kerugian (Puslitbak IKM FK, UGM 2000).
Bahaya-bahaya lingkungan kerja baik fisik, biologis maupun
kimiawi erlu di kendalikan sedemikian rupa sehingga tercipta suatu
lingkungan kerja Yng sehat, aman, dan nyaman. Berbagai cara di lakukan
untuk menanggulangi bahaya-bahaya lingkungan kerja, namun
pengendalian secara teknis pada sumber bahaya itu sendiridinilai paling
efektif dan merupakn alterntif pertama yang di anjurkan, sedangkan
pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) merupakan pilihan terakhir.
Hal ini tercerin dalam UU No.1 tahun 1970 tentang keselamatan
kerja pasal 3,9,12,14 dinyatakan bahwa dengan peraturan perundangan di
tetapkan syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja (K3) untuk
memberikan Alat Pelindung Diri (APD), pengurus di wajibkan menunjukan
dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang Alat Pelindung Diri
(APD), dengan peraturan perundangan diatur kewajiban atau hak tebaga
kerja untuk memakai APD harus diselenggarakan di semua tempat
kerja ,wajib menggunakan APD yang di wajibkan pengurus dan
menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang diwajibkan secara Cuma-
Cuma. Oleh karena itu keselamatan kerja harus benar-benar di terapkan
dalam suatu rumah sakit lainnya di mana di dalamnya tenaga kerja
malakukan pekerjaannya. Hal ini di lakukan karena manusia adalah faktor
yang paling penting dalam suatu produksi. Manusia sebagai tenaga kerja
dapat menimbulkan kecelakaan kerja yang berdampak cacat sampa
meninggal. (Boedi Maryoto, 1997).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Alat Pelindung Diri ?
2. Apa tujuan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) ?
3. Apa Manfaat Alat Pelindung Diri (APD) ?
4. Apa Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri (APD) ?
5. Apa Kegunaan Alat Pelindung Diri (APD) ?
6. Sebutkan kekurangan dan kelebihan Alat Pelindung Diri ?
7. Bagaimana cara memilih dan merawat Alat Pelindung Diri ?
8. Faktor apa yang harus diperhatikan ?
9. Bagaimana langkah-langkah pemakaian APD ?
10. Bagaimana prinsip pemakaian APD ?

1.3 Tujuan
1. Agar mengetahui apa pengertian Alat Pelindung Diri.
2. Agar mengetahui tujuan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).
3. Agar mengetahui Manfaat Alat Pelindung Diri (APD).
4. Agar mengetahui Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri (APD).
5. Agar mengetahui kegunaan Alat Pelindung Diri (APD).
6. Agar mengetahui kekurangan dan kelebihan Alat Pelindung Diri.
7. Agar mengetahui bagaimana cara memilih dan merawat Alat
Pelindung Diri.
8. Agar engetahui faktor yang harus diperhatikan.
9. Agar mengetahui bagaimana langkah-langkah pemakaian APD.
10. Agar mengetahui prinsip pemakaian APD.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Alat Pelindung Diri
Alat Pelindung Diri adalah alat-alat yang mampu memberikan
perlindungan terhadap bahaya-bahaya kecelakaan (Suma’mur, 1991).
Atau bisa juga disebut alat kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja
sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya.
Menurut OSHA atau Occupational Safety and Health
Administration, pesonal protective equipment atau alat pelindung diri
(APD) didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk melindungi
pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak
dengan bahaya (hazards) di tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis,
radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan lainnya.
Menurut Suma’mur (1992), alat pelindung diri adalah suatu alat
yang dipakai untuk melindungi diri atau tubuh terhadap bahaya-bahaya
kecelakaan kerja. Jadi alat pelindung diri merupakan salah satu cara untuk
mencegah kecelekaan dan secara teknis APD tidaklah sempurna dapat
melindungi tubuh akan tetapi mengurangi tingkat keparahan dari
kecelekaan yang terjadi.
Alat Pelindung Diri adalah peralatan keselamatan yang harus
dipergunakan oleh personil apabila berada dalam suatu tempat kerja yang
berbahaya. Pelindung barrier, yang secara umum disebut sebagai alat
pelindung diri (APD), telah digunakan selama bertahun-tahun untuk
melindungi pasien dari mikroorganisme yang ada pada petugas kesehatan.
Namun dengan munculnya AIDS dan hepatitis C, serta meningkatnya
kembali tuberkulosis di banyak negara, pemakaian APD menjadi juga
angat penting untuk melindungi petugas. Dengan munculnya infeksi baru
seperti flu burung, SARS dan penyakit infeksi lainnya (Emerging
Infectious Diseases), pemakaian APD yang tepat dan benar menjadi
semakin penting.
APD atau alat pelindung diri sangat penting dipergunakan oleh
dokter, dokter gigi, perawat, bidan, perawat gigi ketika melakukan
perawatan terhadap pasien (mencegah infeksi silang) baik itu di rumah
sakit, puskesmas maupun fasilitas kesehatan yang lainnya. Menurut
ketentuan Balai Hiperkes, syarat-syarat Alat Pelindung Diri adalah :
a. APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap
bahaya yang spesifik atau bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.
b. Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak
menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang berlebihan.
c. Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.
d. Bentuknya harus cukup menarik.
e. Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.
f. Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi
pemakainya yang dikarenakan bentuk dan bahayanya yang tidak
tepat atau karena salah dalam menggunakannya.
g. Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
h. Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris
pemakainya.
i. Suku cadangnya harus mudah didapat guna mempermudah
pemeliharaannya.

2.2 Tujuan Alat Pelindung Diri


Tujuan dari menggunakan alat pelindung diri adalah sebagai berikut
1. Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa
(engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan
baik.
2. Meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja
3. Menciptakan lingkungan kerja yang aman

2.3 Manfaat Alat Pelindung Diri


Manfaat dari pemakaian alat pelindung diri adalah sebagai berikut
1. untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap
kemungkinan adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja.
2. Mengurangi resiko akibat kecelakaan
2.4 Jenis dan KegunaanAlat Pelindung Diri
Ada beberapa macam APD yang dipakai serta keguanaan APD pada
tenaga kerja secara garis besarnya antara lain :
1. APD Kepala
Termasuk didalamnya pengikat rambut, pentup kepala, topi dan
berbagai material. Berfungsi untuk melindungi kepala dari benda
yang jatuh, terbang, korosit, debu, iklim yang buruk serta menjaga
kebersihan kepala dan rambut.
2. APD Mata
Kaca mata dari berbagai bahan berfungsi untuk melindungi mata.
APD ini pada umumnya kebanyakan digabung dengan APD untuk
muka dengan demikian maka fungsinya selain melindungi mata
sekaligus melindungi muka/wajah.
3. APD Telinga
Ada 2 yaitu ear plug (sumbet telinga), ear muff (tutup telinga).
Berfungsi untuk melindungi telinga tenaga kerja dari cuaca-cuaca
diatas NAB. APD ini mutlak dipakai apabila dibawah atau tempat
peralatan yang memiliki tingkat kebisingan diatas normal. Untuk
mengetahui seberapa tingkat kebisingan disuatu daerah atau
temapat peralatan maka dilakukan suatu pengukuran dengan suatu
alat yang antara lain dengan Sound Level Meter, bila hasil
pengukuran menunjukan hasil pengukuran di atas nilai normal
yaitu (85 db), maka mutlak memakai pelindung telinga.
4. APD Tangan/Jari-Jari Tangan
Sarung tangan atau kaos tangan berfungsi untuk melindungi tangan
dari bahaya tajam, panas, kasar, berduri, dingin, radiasi, arus
llistrik, bahan- bahan kimia dan elektro magnetik serta menjaga
kebersihan tangan.
5. APD Mulut/Hidung
Respirator berbagai jenis, terdapat juga jenis :
a. Respirator pemurni udara
b. Respirator yang dihubungkan dengan supplay udara bersih
c. Respirator yang dilengkapi dengan supplay oksigen
Sebagaimana diketahui bahwa sumber penyakit/bahaya
bukan hanya menimpa bagian tubuh tapi dapat juga
menimpa bagian dalam yang datangnya melalui pernapasan
atau mulut. APD ini berfungsi melindungi bagian dalam
tubuh melalui pernapasan hidung dan mulut dari pengaruh
oksigen yang terkontaminasi dengan partikel debu, gas, uap
yang dapat merusak atau setidaknya mengganggu
pernapasan.
6. APD Kaki/Jari-Jari Kaki
Sepatu berbagai tipe, berfungsi untuk melindungi kaki dari jari-jari
kaki agar tidak tertimpa benda berat, keras, tersengat benda-benda
panas atau semacamnya.
7. APD Bagian Tubuh
Pakaian kerja yang dibuat khusus yang dibuat berfungsi untuk
melindungi badan dari radiasi panas konduksi dan panas konveksi.

2.5 Langkah Pemakaian APD


A. Persiapan Alat :
1. Apron (baju/gaun)
Apron plastik digunakan saat kontak langsung dengan pasien atau
lingkungan : saat membersihkan /merapikan tempat tidur pasien
2. Sepatu pelindung
Sepatu harus menutupi seluruh ujung dan telapak kaki, terbuat dari
karet atau plastik agar mudah dicuci dan tahan tusukan. Sepatu
pelindung dipakai di ruang khusus : kamar bedah, laboratorium,
ICU, ruang isolasi, pemulasaraan jenazah, kamar bayi, kamar
bersalin, ruang hemodialisa.
3. Sarung Tangan (Gloves)
 Sarung tangan steril digunakan pada tindakan / prosedur
invasive
 Sarung tangan bersih dan baik boleh digunakan setiap
akan melakukan kontak dengan bahan / benda yang
infeksius (darah atau substansi tubuh lainnya) atau bersifat
kotor
4. Masker
 Masker N95 hanya digunakan untuk penyakit infeksi
saluran pernapasan seperti TBC paru, SARS, Avian Flu.
Harus digunakan sebelum masuk kamar pasien dan dilepas
sebelum meninggalkan ruangan
 Masker bedah (surgical mask) dapat digunakan sesuai
kebutuhan / prosedur berpotensi terjadi paparan langsung
pada tubuh yang akan dilakukan
5. Penutup kepala
6. Pelindung wajah dan mata
Harus digunakan saat melakukan tindakan yang akan berisiko
timbul percikan pada wajah, mata dan mulut seperti saat perawatan
pasien trakheostomi, tindakan operasi dll.
B. Langkah-langkah Pemakaian APD
1. Cuci tangan
2. Kenakan baju sebagai sebagai lapisan pertama pakaian
pelindung
3. Kenakan sepatu bot karet
4. Kenakan sepasang sarung tangan pertama
5. Kenakan gaun luar
6. Kenakan celemek plastik
7. Kenakan sepasang sarung tangan kedua
8. Kenakan masker
9. Kenakan penutup kepala
10. Kenakan pelindung kaca mata
2.6 Prinsip Pemakaian
Prinsip pemeliharaan alat pelindung diri dapat dilakukan dengan cara (Tarwaka,
2008) :
1. Penjemuran di panas matahari untuk menghilangkan bau dan mencegah
timbulnya jamur dan bakteri.
2. Pencucian dengan air sabun untuk alat pelindung diri seperti safety helm,
kacamata, ear plug yang terbuat dari karet, sarung tangan kain/kulit/karet.
3. Penggantian catridge atau canister pada respirator setelah dipakai beberapa
kali.
Agar alat pelindung diri tetap dapat digunakan secara baik, harus disimpan
pada tempat penyimpanan yang bebas debu, kotoran, dan tidak terlalu
lembab serta terhindar dari gigitan binatang. Penyimpanan harus diatur
sedemikian rupa 29 sehingga mudah diambil dan dijangkau oleh pekarja
dan diupayakan disimpan di almari khusus pelindung alat pelindung diri.

2.7 Kekurangan dan Kelebihan Alat Pelindung Diri


1. Kekurangan
 Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena
memakai Alat pelindung diri yang kurang tepat
 Fungsi dari Alat Pelindung Diri ini hanya untuk menguragi
akibat dari kondisi yang berpotensi menimbulkan bahaya.
 Tidak menjamin pemakainya bebas kecelakaan
 Cara pemakaian Alat Pelindung Diri yang salah,
 Alat Pelindung Diri tak memenuhi persyaratan standar)
 Alat Pelindung Diri yang sangat sensitive terhadap
perubahan tertentu.
 Alat Pelindung Diri yang mempunyai masa kerja tertentu
seperti kanister, filter dan penyerap (cartridge).
 Alat Pelindung Diri dapat menularkan penyakit,bila
dipakai berganti-ganti.
2. Kelebihan
 Mengurangi resiko akibat kecelakan
 Melindungi seluruh/sebagian tubuhnya pada kecelakaan
 Sebagai usaha terakhir apabila sistem pengendalian teknik
dan administrasi tidak berfungsi dengan baik.
 Memberikan perlindungan bagi tenaga kerja di tempat kerja.

2.8 Cara Memilih dan Merawat Alat Pelindung Diri


1. Cara memilih
 Sesuai dengan jenis pekerjaan dan dalam jumlah yang
memadai.
 Alat Pelindung Diri yang sesuai standar serta sesuai dengan
jenis pekerjaannya harus selalu digunakan selama
mengerjakan tugas tersebut atau selama berada di areal
pekerjaan tersebut dilaksanakan.
 Alat Pelindung Diri tidak dibutuhkan apabila sedang berada
dalam kantor, ruang istirahat, atau tempat-tempat yang
tidak berhubungan dengan pekerjaannya.
 Melalui pengamatan operasi, proses, dan jenis material
yang dipakai.
2. Cara merawat
 Meletakkan Alat pelindung diri pada tempatnya setelah
selesai digunakan.
 Melakukan pembersihan secara berkala.
 Memeriksa Alat pelindung diri sebelum dipakai untuk
mengetahui adanya kerusakan atau tidak layak pakai.
 Memastikan Alat pelindung diri yang digunakan aman
untuk keselamatan jika tidak sesuai maka perlu diganti
dengan yang baru.
 Dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang
menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta
kondisinya.
 Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm
kerja yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat
tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan
Secara spesifik sebagai berikut :
1) Helm Safety/ Helm Kerja (Hard hat)
a) Helm kerja dijaga keadaannya dengan
pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya
oleh manajemen lini.
b) Apabila dalam pemeriksaan tersebut
ditemukan alat helm kerja yang kualitasnya
tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut
ditarik serta tidak dibenarkan untuk
dipergunakan (retak-retak, bolong atau
tanpa system suspensinya).
c) Setiap manajemen lini harus memiliki
catatan jumlah karyawan yang memiliki
helm kerja dan telah mengikuti training.
2) Kacamata Safety (Safety Glasses)
a) Kacamata safety dijaga keadaannya dengan
pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya
oleh manajemen lini.
b) Apabila dalam pemeriksaan tersebut
ditemukan kacamata safety yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka
alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan
untuk dipergunakan.
c) Penyimpanan masker harus terjamin
sehingga terhindar dari debu, kondisi yang
ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin),
kelembaban atau kemungkinan tercemar
bahan-bahan kimia berbahaya.
d) Setiap manajemen lini harus memiliki
catatan jumlah karyawan yang memiliki
kacamata safety dan telah mengikuti
training.
3) Sepatu Safety (Safety Shoes)
a) Sepatu safety dijaga keadaannya dengan
pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya
oleh manajemen lini.
b) Apabila dalam pemeriksaan tersebut
ditemukan sepatu safety yang kualitasnya
tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut
ditarik serta tidak dibenarkan untuk
dipergunakan.
c) Setiap manajemen lini harus memiliki
catatan jumlah karyawan yang memiliki
sepatu safety dan telah mengikuti training.
4) Masker/ Perlindungan Pernafasan (Mask/
Respiratory Protection)
a) Pelindung pernafasan dijaga keadaannya
dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut
cara penyimpanan, kebersihan serta
kondisinya.
b) Apabila dalam pemeriksaan tersebut
ditemukan alat pelindung pernafasan yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka
alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan
untuk dipergunakan.
c) Kondisi dan kebersihan alat pelindung
pernafasan menjadi tanggung jawab
karyawan yang bersangkutan,
d) Kontrol terhadap kebersihan alat tersebut
akan selalu dilakukan oleh managemen lini.
5) Sarung tangan
a) Sarung tangan dijaga keadaannya dengan
pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya
oleh manajemen lini.
b) Apabila dalam pemeriksaan tersebut
ditemukan sarung tangan yang kualitasnya
tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut
ditarik serta tidak dibenarkan untuk
dipergunakan.
c) Penyimpanan sarung tangan harus terjamin
sehingga terhindar dari debu, kondisi yang
ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin),
kelembaban atau kemungkinan tercemar
bahan-bahan kimia berbahaya.

2.9 Faktor Yang Harus Diperhatikan


Faktor penting yang harus diperhatikan pada pemakaian APD :
1. Kenakan APD sebelum kontak dengan pasien, umumnya sebelum
memasuki ruangan (tindakan atau operasi).
2. Gunakan dengan hati-hati jangan menyebarkan kontaminasi.
3. Lepas dan buang secara hati-hati ke tempat limbah infeksius yang
telah disediakan di ruang ganti khusus. Lepas masker di luar
ruangan.
4. Segera lakukan pembersihan tangan dengan langkah-langkah
membersihkan tangan sesuai pedoman.

Hal yang harus diperhatikan dalam pemakaian sarung tangan:


1. Gunakan sarung tangan dengan ukuran yang sesuai, khususnya
untuk sarung tangan bedah. Sarung tangan yang tidak sesuai
dengan ukuran tangan dapat mengganggu keterampilan dan mudah
robek.
2. Jaga agar kuku selalu pendek untuk menurunkan resiko sarung
tangan robek.
3. Tarik sarung tangan ke atas manset gaun ( jika anda memakainya )
untuk melindungi pergelangan tangan.
4. Gunakan pelembab yang larut dalam air ( tidak mengandung
lemak ) untuk mencegah kulit tangan kering / berkerut.
5. Jangan gunakan lotion atau krim berbasis minyak, karena akan
merusak sarung tangan bedah maupun sarung tangan periksa dari
lateks.
6. Jangan menggunakan cairan pelembab yang mengandung parfum
karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
7. menyimpan sarung tangan di tempat dengan suhu yang terlalu
panas atau terlalu dingin misalnya di bawah sinar matahari
langsung, di dekat pemanas, AC, cahaya ultraviolet, cahaya
fluoresen atau mesin rontgen, karena dapat merusak bahan sarung
tangan sehingga mengurangi efektifitasnya sebagai pelindung.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Alat Pelindung Diri adalah alat-alat yang mampu memberikan
perlindungan terhadap bahaya-bahaya kecelakaan (Suma’mur, 1991).
Tujuan dari penggunakan alat pelindung diri adalah sebagai Melindungi
tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak
dapat dilakukan dengan baik, meningkatkan efektivitas dan produktivitas
kerja dan Menciptakan lingkungan kerja yang aman. Sedangkan manfaat
dari pemakaian alat pelindung diri adalah untuk melindungi
seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi
bahaya/kecelakaan kerja serta mengurangi resiko akibat kecelakaan. Ada
beberapa macam APD yaitu APD kepala, APD mata, APF telinga, APD
tangan, APD mulut/hidung, APD kaki, dan APD bagian tubuh.

3.2 Saran
1. Setiap pekerja sebaiknya menggunakan Alat pelindung diri.
2. Penyuluhan tentang Alat pelindung diri kepada semua masyarakat agar
dapat mengurangi angka kecelakaan.
3. Penggunaan Alat pelindung diri sebaiknya sesuai dengan kebutuhan
tenaga kerja.
4. terhadap Alat pelindung diri harus rutin dilakukan, agar dalam
penggunaan lebih optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal, Yudha , 2016 , Panduan Alat Pelindung Diri ,


(http://www.slideshare.net/Yudhaafrizal/ panduan-alat-pelindung-diri ,
Diakses pada tanggal 18 september 2016).

Fauzia. 2019. Bab II Tinjauan Pustaka, (http://repositori.uin-


alauddin.ac.id/4811/1/fauzia%
2520sarini%2520lagata_opt.pdf&ved=2ahUKEwiT1ujAkfkAhWyQ3wKHS
AVAx0QFjAFegQICBAB&usg=AOvVaw09MtgPGMGldRn3pTpq 2StD),
diakses pada 23 September 2019
Lestari, Kukuh. 2017. Urutan Penggunaan APD.
(https://www.scribd.com/document/3381821 30/Urutan-Penggunaan-APD),
diakses 22 September 2019

Undip.ac.id. 2017. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.


(http://eprints.undip.ac.id/48234/3/BAB_ II.pdf), diakses 22 September 2019

Anda mungkin juga menyukai