MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Keperawatan Medikal Bedah II
yang dibina oleh Ibu Tavip Dwi W, Skep Ns. M.Kes
Oleh
Maria Ulfah P17210171006
Reva Septia Ekhsanti P17210171008
Yudi Ogatama P17210171018
Phandhu Wicaksono P17210171019
Hega Serdiansah P17210173025
Naila Nahdiyatul Rizqa P17210173031
Trisna Dwi Hapsari P17210173036
Septivia Paula Putri Rahmasari P17210173039
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah untuk memenuhi tugas matakuliah
Keperawatan Medikal Bedah 2 yang berjudul “Tindakan Keperawatan Proteksi
Diri Perawat” dengan baik dan lancar.
Ketika pelaksanaan penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis
ingin berterima kasih kepada :
1. Ibu Tavip Dwi W, Skep Ns. M.Kes selaku Pembina matakuliah
Keperawatan Medikal Bedah 2.
2. Keluarga yang selalu memberikan dukungan lewat doa ataupun materi.
3. Teman seperjuangan angkatan 2017, yang telah memberikan kritik
dan saran dalam makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam makalah ini.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar
makalah ini bisa menjadi lebih baik. Semoga, makalah ini dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Penulis
DAFTAR ISI
UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................2
1.3 Tujuan ................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Alat Pelindung Diri ..........................................................................3
2.2 Tujuan Alat Pelindung Diri ................................................................................4
2.3 Manfaat Alat Pelindung Diri ..............................................................................4
2.4 Jenis dan Kegunaan Alat Pelindung Diri ...........................................................4
2.5 Langkah Pemakaian APD ..................................................................................6
2.6 Prinsip Pemakaian ..............................................................................................7
2.7 Kekurangan dan Kelebihan Alat Pelindung Diri ...............................................7
2.8 Cara Memilih dan Merawat Alat Pelindung Diri ...............................................8
2.9 Faktor Yang Harus Diperhatikan .....................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah sakit adalah industri yang bergerak di bidang pelayanan jasa
kesehatan yang tujuan utamanya memberikan pelayanan jasa terhadap
masyarakat sebagai usaha meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya. Dalam setiap peroses pelayanan di rumah sakit, terlihat adanya
faktor-faktor penting sebagai pendukung pelayanan itu sendiri, yang selalu
berkaitan satu dengan yang lainnya. Faktor-faktor tersebut meliputi pasien,
tenaga kerja, mesin, lingkugnan kerja, cara melakukan pekerjaan serta
proses pelayanan kesehatan itu sendiri. Di samping memberikan dampak
positif, faktor tersebut juga memberikan nilai negatif terhadap semua
komponen yang terlibat dalam peroses pelayanan kesehatan yang berakhir
dengan timbulnya kerugian (Puslitbak IKM FK, UGM 2000).
Bahaya-bahaya lingkungan kerja baik fisik, biologis maupun
kimiawi erlu di kendalikan sedemikian rupa sehingga tercipta suatu
lingkungan kerja Yng sehat, aman, dan nyaman. Berbagai cara di lakukan
untuk menanggulangi bahaya-bahaya lingkungan kerja, namun
pengendalian secara teknis pada sumber bahaya itu sendiridinilai paling
efektif dan merupakn alterntif pertama yang di anjurkan, sedangkan
pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) merupakan pilihan terakhir.
Hal ini tercerin dalam UU No.1 tahun 1970 tentang keselamatan
kerja pasal 3,9,12,14 dinyatakan bahwa dengan peraturan perundangan di
tetapkan syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja (K3) untuk
memberikan Alat Pelindung Diri (APD), pengurus di wajibkan menunjukan
dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang Alat Pelindung Diri
(APD), dengan peraturan perundangan diatur kewajiban atau hak tebaga
kerja untuk memakai APD harus diselenggarakan di semua tempat
kerja ,wajib menggunakan APD yang di wajibkan pengurus dan
menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang diwajibkan secara Cuma-
Cuma. Oleh karena itu keselamatan kerja harus benar-benar di terapkan
dalam suatu rumah sakit lainnya di mana di dalamnya tenaga kerja
malakukan pekerjaannya. Hal ini di lakukan karena manusia adalah faktor
yang paling penting dalam suatu produksi. Manusia sebagai tenaga kerja
dapat menimbulkan kecelakaan kerja yang berdampak cacat sampa
meninggal. (Boedi Maryoto, 1997).
1.3 Tujuan
1. Agar mengetahui apa pengertian Alat Pelindung Diri.
2. Agar mengetahui tujuan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).
3. Agar mengetahui Manfaat Alat Pelindung Diri (APD).
4. Agar mengetahui Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri (APD).
5. Agar mengetahui kegunaan Alat Pelindung Diri (APD).
6. Agar mengetahui kekurangan dan kelebihan Alat Pelindung Diri.
7. Agar mengetahui bagaimana cara memilih dan merawat Alat
Pelindung Diri.
8. Agar engetahui faktor yang harus diperhatikan.
9. Agar mengetahui bagaimana langkah-langkah pemakaian APD.
10. Agar mengetahui prinsip pemakaian APD.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Alat Pelindung Diri
Alat Pelindung Diri adalah alat-alat yang mampu memberikan
perlindungan terhadap bahaya-bahaya kecelakaan (Suma’mur, 1991).
Atau bisa juga disebut alat kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja
sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya.
Menurut OSHA atau Occupational Safety and Health
Administration, pesonal protective equipment atau alat pelindung diri
(APD) didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk melindungi
pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak
dengan bahaya (hazards) di tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis,
radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan lainnya.
Menurut Suma’mur (1992), alat pelindung diri adalah suatu alat
yang dipakai untuk melindungi diri atau tubuh terhadap bahaya-bahaya
kecelakaan kerja. Jadi alat pelindung diri merupakan salah satu cara untuk
mencegah kecelekaan dan secara teknis APD tidaklah sempurna dapat
melindungi tubuh akan tetapi mengurangi tingkat keparahan dari
kecelekaan yang terjadi.
Alat Pelindung Diri adalah peralatan keselamatan yang harus
dipergunakan oleh personil apabila berada dalam suatu tempat kerja yang
berbahaya. Pelindung barrier, yang secara umum disebut sebagai alat
pelindung diri (APD), telah digunakan selama bertahun-tahun untuk
melindungi pasien dari mikroorganisme yang ada pada petugas kesehatan.
Namun dengan munculnya AIDS dan hepatitis C, serta meningkatnya
kembali tuberkulosis di banyak negara, pemakaian APD menjadi juga
angat penting untuk melindungi petugas. Dengan munculnya infeksi baru
seperti flu burung, SARS dan penyakit infeksi lainnya (Emerging
Infectious Diseases), pemakaian APD yang tepat dan benar menjadi
semakin penting.
APD atau alat pelindung diri sangat penting dipergunakan oleh
dokter, dokter gigi, perawat, bidan, perawat gigi ketika melakukan
perawatan terhadap pasien (mencegah infeksi silang) baik itu di rumah
sakit, puskesmas maupun fasilitas kesehatan yang lainnya. Menurut
ketentuan Balai Hiperkes, syarat-syarat Alat Pelindung Diri adalah :
a. APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap
bahaya yang spesifik atau bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.
b. Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak
menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang berlebihan.
c. Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.
d. Bentuknya harus cukup menarik.
e. Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.
f. Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi
pemakainya yang dikarenakan bentuk dan bahayanya yang tidak
tepat atau karena salah dalam menggunakannya.
g. Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
h. Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris
pemakainya.
i. Suku cadangnya harus mudah didapat guna mempermudah
pemeliharaannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Alat Pelindung Diri adalah alat-alat yang mampu memberikan
perlindungan terhadap bahaya-bahaya kecelakaan (Suma’mur, 1991).
Tujuan dari penggunakan alat pelindung diri adalah sebagai Melindungi
tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak
dapat dilakukan dengan baik, meningkatkan efektivitas dan produktivitas
kerja dan Menciptakan lingkungan kerja yang aman. Sedangkan manfaat
dari pemakaian alat pelindung diri adalah untuk melindungi
seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi
bahaya/kecelakaan kerja serta mengurangi resiko akibat kecelakaan. Ada
beberapa macam APD yaitu APD kepala, APD mata, APF telinga, APD
tangan, APD mulut/hidung, APD kaki, dan APD bagian tubuh.
3.2 Saran
1. Setiap pekerja sebaiknya menggunakan Alat pelindung diri.
2. Penyuluhan tentang Alat pelindung diri kepada semua masyarakat agar
dapat mengurangi angka kecelakaan.
3. Penggunaan Alat pelindung diri sebaiknya sesuai dengan kebutuhan
tenaga kerja.
4. terhadap Alat pelindung diri harus rutin dilakukan, agar dalam
penggunaan lebih optimal.
DAFTAR PUSTAKA