Pembahasan
A . Konsep Rheumat
Rematik adalah orang yang menderita rheumatism(Encok) , arthritis (radang sendi) ada 3
jenis arthritis yang paling sering diderita adalah osteoarthritis ,arthritis goud, dan rheumatoid
artirtis yang menyebabkan pembengkakan benjolan pada sendi atau radang pada sendi
secara serentak.(utomo.2005:60)
Penyakit rematik meliputi cakupan luas dari penyakit yang dikarakteristikkan oleh
kecenderungan untuk mengefek tulang, sendi, dan jaringan lunak (Soumya, 2011). Penyakit
rematik dapat digolongkan kepada 2 bagian, yang pertama diuraikan sebagai penyakit
jaringan ikat karena ia mengefek rangkapendukung (supporting framework) tubuh dan
organ-organ internalnya. Antara penyakit yang dapat digolongkan dalam golongan ini adalah
osteoartritis, gout, danfibromialgia. Golongan yang kedua pula dikenali sebagai penyakit
autoimun karenaia terjadi apabila sistem imun yang biasanya memproteksi tubuh dari infeksi
danpenyakit, mulai merusakkan jaringan-jaringan tubuh yang sehat. Antara penyakityang
dapat digolongkan dalam golongan ini adalah rheumatoid artritis,spondiloartritis, lupus
eritematosus sistemik dan skleroderma. (NIAMS, 2008) .
2. Jenis-jenis Reumatik
Ditinjau dari lokasi patologis maka jenis rematik tersebut dapat dibedakan
dalam dua kelompok besar yaitu rematik artikular dan rematik Non artikular . Rematik
artikular atau arthritis (radang sendi) merupakan gangguan rematik yang berlokasi pada
persendian . diantarannya meliputi arthritis rheumatoid,osteoarthritis dan gout arthritis.
Rematik non artikular atau ekstra artikular yaitu gangguan rematik yang disebabkan oleh
proses diluar persendian diantaranya bursitis,fibrositis dan sciatica(hembing,2006 dalam
Iwayan)
Rematik dapat dikelompokan dalam beberapa golongan yaitu :
1. Osteoartritis.
2. Artritis rematoid.
3. Olimialgia Reumatik.
a. Osteoartritis.
Penyakit ini merupakan penyakit kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang
lambat dan berhubungan dengan usia lanjut. Secara klinis ditandai dengan nyeri,
deformitas, pembesaran sendi, dan hambatan gerak pada sendi – sendi tangan dan sendi
besar yang menanggung beban.
b. Artritis Rematoid.
Artritis rematoid adalah suatu penyakit inflamasi sistemik kronik dengan manifestasi
utama poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ tubuh. Terlibatnya sendi pada
pasien artritis rematoid terjadi setelah penyakit ini berkembang lebih lanjut sesuai dengan
sifat progresifitasnya. Pasien dapat juga menunjukkan gejala berupa kelemahan umum
cepat lelah.
c. Olimialgia Reumatik.
Penyakit ini merupakan suatu sindrom yang terdiri dari rasa nyeri dan kekakuan yang
terutama mengenai otot ekstremitas proksimal, leher, bahu dan panggul. Terutama
mengenai usia pertengahan atau usia lanjut sekitar 50 tahun ke atas.
Artritis gout adalah suatu sindrom klinik yang mempunyai gambaran khusus, yaitu
artritis akut. Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari pada wanita. Pada pria sering
mengenai usia pertengahan, sedangkan pada wanita biasanya mendekati masa
menopause.
3. Etiologi Etiologi
Penyebab dari Reumatik hingga saat ini masih belum terungkap, namun beberapa
faktor resiko untuk timbulnya Reumatik antara lain adalah :
a. Umur.
Dari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis, faktor ketuaan adalah yang
terkuat. Prevalensi dan beratnya orteoartritis semakin meningkat dengan bertambahnya
umur. Osteoartritis hampir tak pernah pada anak-anak, jarang pada umur dibawah 40 tahun
dan sering pada umur diatas 60 tahun.
b. Jenis Kelamin.
Wanita lebih sering terkena osteoartritis lutut dan sendi , dan lelaki lebih sering
terkena osteoartritis paha, pergelangan tangan dan leher. Secara keeluruhan dibawah 45
tahun frekuensi osteoartritis kurang lebih sama pada laki dan wanitatetapi diatas 50 tahun
frekuensi oeteoartritis lebih banyak pada wanita dari pada pria hal ini menunjukkan adanya
peran hormonal pada patogenesis osteoartritis.
c. Genetic
Faktor herediter juga berperan pada timbulnya osteoartritis missal, pada ibu dari
seorang wanita dengan osteoartritis pada sendi-sendi inter falang distal terdapat dua kali
lebih sering osteoartritis pada sendi-sendi tersebut, dan anak-anaknya perempuan
cenderung mempunyai tiga kali lebih sering dari pada ibu dan anak perempuan dari wanita
tanpa osteoarthritis.
d. Suku.
e. Kegemukan
Berat badan yang berlebihan nyata berkaitan dengan meningkatnya resiko untuk
timbulnya osteoartritis baik pada wanita maupun pada pria. Kegemukan ternyata tak hanya
berkaitan dengan osteoartritis pada sendi yang menanggung beban, tapi juga dengan
osteoartritis sendi lain (tangan atau sternoklavikula).
2. Kelemahan otot
3. Peradangan dan bengkak pada sendi
4. Kekakuan sendi
6. Sendi berbunyi(krepitasi)
7. Sendi goyah
5. Patofisiologi
6 . Penatalaksanaan Reumatik
1. Obat obatan
Sampai sekarang belum ada obat yang spesifik yang khas untuk osteoartritis, oleh
karena patogenesisnya yang belum jelas, obat yang diberikan bertujuan untuk mengurangi
rasa sakit, meningkatkan mobilitas dan mengurangi ketidak mampuan. Obat-obat anti
inflamasinon steroid bekerja sebagai analgetik dan sekaligus mengurangi sinovitis,
meskipun tak dapat memperbaiki atau menghentikan proses patologis osteoartritis.
2. Perlindungan sendi
Osteoartritis mungkin timbul atau diperkuat karena mekanisme tubuh yang kurang
baik. Perlu dihindari aktivitas yang berlebihan pada sendi yang sakit. Pemakaian tongkat,
alat-alat listrik yang dapat memperingan kerja sendi juga perlu diperhatikan. Beban pada
lutut berlebihan karena kakai yang tertekuk (pronatio).
3. Diet
Diet untuk menurunkan berat badan pasien osteoartritis yang gemuk harus menjadi
program utama pengobatan osteoartritis. Penurunan berat badan seringkali dapat
mengurangi timbulnya keluhan dan peradangan.
4. Dukungan psikososial
5. Persoalan Seksual
Gangguan seksual dapat dijumpai pada pasien osteoartritis terutama pada tulang belakang,
paha dan lutut. Sering kali diskusi karena ini harus dimulai dari dokter karena biasanya
pasien enggan mengutarakannya.
6. Fisioterapi
7. Operasi
7. Pencegahan
1. Hindari kegiatan tersebut apabila sendi sudah terasa nyeri ,sebaiknya berat
badan diturunkan , sehingga bila kegemukanmnegakibatkan beban pada
sendi lutut atau tulang pinggul terlalu berat.
2. Istrahat yang cukup pakailah kaus kaki atau sarung tangan sewaktu tidur
pada malam hari dan kurangi aktivitas berat secara perlahan lahan.
3. Hindari makanan dan segala sesuatu secara berlebihan atau terutaman
segala sesuatu yang mencetus reumatik. Kurangi makanan yang kaya akan
purin misalnya daging , jeroan (seperti kikil), babat,usus,hati , ampela dan
dll .
8. pemeriksaan diagnostic
1. tes serologi
2. pemeriksaan radiologi
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal dari proses keperawatan yang harus
dilakukan secara sistematis agar dapat memberikan asyhan keperawatan
yang tepat untuk klien.adapun beberapa hal yang perlu dikaji sebagai
berikut:
a) Identitas umum
Yang perlu diketahiu disini meliputi,nama,alamat,umur,jenis
kelamin,agama/suku,warga Negara ,bahasa yang digunakan,penanggung
jawab/orang yang bisa dihubungi (nama,alamat,hubungan dengan
klien),cara masuk,alas an masuk,tanggal masuk,diagnose medis, dan lain
sebagainya.
b) Pengkajian fungsional Gordon
- Persepsi dan penganan kesehatan
Apakah pernah mengalalami sakit pada sendi-sendi
Riwayat penyakit yang pernah dijadikan sebelumnya
Riwayat keluarga dengan RA
Riwayat penyakit dengan autoimun
Riwayat infeksi virus,bakteri,parasite dan lain-lain.
- Nutrisi dan metabolic
Jenis,frekuensi,jumlah makan yang dikomsumsi (makanan yang
banyak mengandung pospor(zat kapur vitamin dan protein)
Riwayat gangguan metabolic
- Eliminasi
Adakah gangguan pada BAB dan BAK
- Aktivitas dan latihan
Kebiasaan aktfitas sehari – hari sebelum dan sesuda sakit
Jenis aktifitas yang dilakukan
Rasa sakit /nyeri pada saat melakukan aktifitas
Tidak mampu melakukan aktivitas berat
- Tidur dan istirahat
Apakah ada gangguan tidur
Kebiasan tidur sehari
Terjadi kekakuan selam ½ - 1 jam setelah bangun tidur
Adkah rasa nyeri pada saat istirahat dan tidur
2. Diagnose keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencederaan fisik
a. Definisi
sensori atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan j aringan aktual
atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas
ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan.
b. Batasan karakteristik
Kondisi pembedahan
Cedera traumatis
Infeksi
Sindrom koroner akut
Galukoma
pengurangan dilakukandengan
pemantauan yang ketat
Gejala dan tanda (nyeri) tanpa
mayor dan minor analgesik secara
Gejala dan tanda konsisten
mayor menunjukan
Subjektif :
Mengeluh nyeri
Objektif :
Tampak meringis
Bersikap protektif
(waspada, posisi
menghindari nyeri)
Gelisah
Frekuensi nadi
meningkat
Sulit tidur
2) Gejala dan tanda
minor
Subjektif :
(Tidak tersedia)
Objektif :
Tekanan darah
meningkat
Pola nafas meningkat
Napsu makan
berubah
Proses berfikir
terganggu
Menarik diri
Berfokus pada diri
sendiri
5 . Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir yang bertujuan untuk menilai apakah tindakan
keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau tidak untuk mengatasi suatu masalah.
(Meirisa, 2013). Pada tahap evaluasi, perawat dapat mengetahui seberapa jauh diagnosa
keperawatan, rencana tindakan, dan pelaksanaan telah tercapai.
Evaluasi perkembangan kesehatan pasien dapat di lihat dari hasilnya, tujuannya,
tujuannya untuk mengetahui sejauh mana tujuan perawtan dapat di capai dan
memberikan umpan balik terhadap asuhan keperawatan yang di berikan (Tarwotoh &
Wartonah, 2010).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Rematik adalah yang menyerang sendi dan struktur jaringan dan sekitarnya
(tendon,ligament,sinofia,otot sendi dan tulang) penyakit ini tiodak terbatas ,menyerang
sendi bias juga menyerang organ lain
Rematik dapat dikelompokan atas beberapa golongan : yaitu
1. Osteotritis
2. Artritis rimatoid
Kemungkinan masalah keperawatan yang akan muncul pada penyakit rematik yang
di alami lansia adalah:
Nyeri berhubungan dengan agen pencedera fisik
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan peningkatan kekuatan otot
B. SARAN
Dengan adanya makalah ini diharpkan agar teman-teman dapat memahami tentang
asuhan keperawatan dengan reumatik pada lansia.
Daftar isi
KATA PENGANTAR
Bab I : pendahuluan
A . Latar belakang
B . Rumusan masalh
C . Tujuan
A . Konsep Reumatik
1 . Pengertian
4 . Penetalaksanaan
5. Pencegahan
6 . pemeriksaan dignostik
B . Asuhan keperawatan
1 . Pengkajian
2 . Diagnosa Keperawatan
3 . Perencanaan
4 . Implementasi
5 . Evaluasi
A . Kesimpula n
B . Saran
DAFTAR PUSTAK
Daftar Pustaka
PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
Moorhead S., Johnson M., Maas M. L & Swanson E. (2013). Nursing Outcomes
Classification (NOC). 5 Edition. Singapore : Elsevier
BAB I
PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
Perubahan – perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin
menigkatkannya usia.perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingan usia lanjut pada
semua organ dan jaringan tubuh. Keadaaan demikian itu tanpak pula pada semua system
muskuluskeletal dan jaringan lainnya yang ada kaitanya dengan kemungkinan timbulnya
beberapa golongan reumatik . salah satu golonga pentyakit reumatik yang sering menyertai
usia lanjut yang menimbulkan gangguan muskuluskeletal terutama osteoatritis . kejadian
penyakit tersebut akan makin meningkat sejalan dengan meningkatnya usia manusia .
Reumatik dapat menyebabkan peruban otot hingga fungsinya dapat menurun bila
otot pada bagian yang menderita tidak di latih guna mengaktifkan fungsi otot
Reumatik dapat terjadi pada semua umur dari kanak- kanak sampI usia lanjut, atau
sebagai kelanjutan sebelum usia lanjut. Dan gangguan reumatik akan meningkat dengan
meningkatnya umur (velson 1993,soenarto dan wardoyo 1994)
B . Rumusan Masalah
C . Tujuan
Agar pembaca dapat memahami asuhan keperawatan pada lansia dengan reumatik
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Berkat serta
Rahmat dan Karunia-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan judul“
Asuhan Keperawatan Pada Lansia dengan Reumatik”
Dari penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa tiada gading yang tak retak.
Begitupulah kami, manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Untuk itu, saran dan kritik
daripada semua pihak sangatlah kami perlukan agar penyusunan makalah selanjutnya
dapat lebih baik daripada makalah yang sekarang ini.
Penyusun
Kelompok VI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN REUMATIK
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK VI
1. VIKA WULANDARI
2. RABEA HAULUSSY
3. NAFSIA TUANKOTA
4. FITRIANI MAUPUTTY
5. SAMUEL KAPITAN
TINGKAT II A
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KEMENKES MALUKU
PRODI KEPERAWATAN MASOHI
T.A 2019/2020