Anda di halaman 1dari 12

RINGKASAN MATERI KULIAH

SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI & AUDIT

E-BUSINESS DAN E-COMMERCE


MOBILE COMPUTING DAN COMMERCE

DISUSUN OLEH:
Nurhidayah Borahima (A062182013)
Andi Hardianti (A062182009)

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN 2019
E-Business dan E-Commerce
Mobile Computing dan Commerce

 E-BUSINESS
A. Definisi E-Business
E-Business atau Electronic business dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang berkaitan
secara langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang dan/atau jasa dengan
memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi dan transaksi, dan salah satu aplikasi
teknologi internet yang merambah dunia bisnis internal, melingkupi sistem, pendidikan
pelanggan, pengembangan produk, dan pengembangan usaha. Terminologi ini pertama kali
dikemukakan oleh Lou Gerstner, CEO dari IBM. E-business memungkinkan suatu perusahaan
untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien
dan fleksibel. E-business jugabanyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis
perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.
E-business berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain:
pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply chain
management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan
kerja sama dengan mitra bisnis.
B. Jenis E-Business berdasarkan Pelaku dan Kategori Aktivitas
Berikut merupakan jenis-jenis dari E-Business, yaitu:
a. Business-to-Business (B2B). Semua partisipan di dalam B2B e-commerce adalah pebisnis
atau organisasi lain. Sebagai contoh beberapa aplikasi Mark&Spencer’s terdiri B2B dengan
supplier. Saat ini, 85% dari volume EC adalah B2B (Cunningham 2001).
b. Business-to-consumer (B2C). Meliputi transaksi eceran (Retail transaction) dari suatu produk
dan jasa dari pebisnis ke pembeli individu. Tipe pembeli seperti di Mark&Spencer online atau
pada Amazon.com adalah customer atau consumer. EC tipe ini disebut juga e-tailing.
c. Business-to-business-to-Consumer (B2B2C). Tipe bisnis ini menyediakan produk dan jasa
untuk klien bisnis. Klien bisnis memelihara pelanggannya, yang dapat sebagai karyawannya,
untuk mana produk dan jasanya disediakan tanpa menambahkan nilai tambah lainnya.
d. Consumer-to-business (C2B). meliputi individu yang menggunakan internet untuk menjual
produk dan jasa kepada organisasi, seperti layaknya seorang individu mencari penjual untuk
untuk menawarkan produk atau jasanya seperti yangmereka inginkan. Priceline.com dikenal
sebagai C2B organizer untuk beberapa transaksi.
e. Consumer-to-consumer (C2C). Dalam kategori ini, konsumen yang satu akan menjual
langsung kepada konsumen yang lain. Sebagai contoh seorang individu menjual mobil, rumah
(property), dan seterusnya dalam klasifikasi online. Penawaran jasa individu melalui internet
dan menjual pengetahuan dan keahlian secara online adalah contoh dari C2C.
f. Mobile commerce (m-commerce). Transaksi EC yang dilakukan secara penuh atau sebagian
di dalam lingkunagn nirkabel (Wireless). Sebagai contoh, beberapa orang yang diperlengkapi
dengan cell phones, orang dapat melakukan order buku dari amazon.com atau hal-hal yang
berhubungan dengan perbankan. Banyak aplikasi m-commerce terdiri dari perangkat bergerak
berbasis internet (Internet-enabled mobile devices).
g. Intrabsuiness EC. Mencakup semua aktivitas internal organisasi yang meliputi pertukaran
barang, jasa, atau informasi diantara beberapa unit dan individu.
h. Business-to-employees (B2E). Adalah bagian dari Intrabisnis, dimana suatu organisasi
mengirimkan jasa, informasi, atau produk kepada karyawan individu, seperti yang dilakukan
oleh Maybelline.
i. Collaborative commerce. Ketika individu atau kelompok melakukan kolaborasi, mereka akan
tumbuh kedalam collaborative commerce. Sebagai contoh, rekan bisnis di dalam suatu lokasi
yang berbeda dapat mendesign produk mereka secara bersamaan, menggunanakan screen
sharing, atau mereka secara bersama-sama memperkirakan jumlah permintaan dari suatu
produk, seperti yang dilakukan oleh Mark&Spencer dan suppliernya.
j. Nonbusiness EC. Pertumbuhan jumlah dari institus non-profit seperti institusi akademik,
organisasi non-profit, organisasi kerohanian, organisasi social, dan agen-agen pemerintah
yang menggunakan EC telah menurunkan pengeluaran mereka atau untuk meningkatkan
proses operasi dan layanan kepada pelanggan.
k. E-Learning. Training atau edukasi yang disajikan secara online. E-Learning digunakan secara
mendalam di dalam suatu perusahaan untuk pelatihan karyawannya (disebut e-training). E-
Learning juga disebut sebagai universitas maya.
l. Exchange-to-exchange (E2E). Merupakan Pasar Publik Electronik (Public Electronic Market)
diantara pembeli dan penjual.
m. E-Government. Di dalam e-Government EC, entitas di dalam pemerintahan membeli atau
menyediakan barang-barang, jasa, atau informasi kepada pelaku bisnis (G2B) atau kepada
warganya (G2C).
C. Ruang Lingkup E-Business
Untuk dapat menangkap dimensi ruang lingkup pengertian e-Business, cara yang kerap
dipakai adalah dengan menggunakan prinsip 4W (What, Who, Where, dan Why).
a. Dimensi What
Banyak orang mempertukarkan istilah e-business dengan e-commerce. Secara prinsip,
pengertian e-business jauh lebih luas dibandingkan dengan e-commerce bahkan secara filosofis,
e-commerce merupakan bagian dari e-business. Jika e-commerce hanya memfokuskan diri pada
aktivitas atau mekanisme transaksi yang dilakukan secara elektronik atau digital, e-business
memiliki wilayah yang jauh lebih luas, termasuk di dalamnya aktivitas relasi antara dua entiti
perusahaan, interaksi antara perusahaan dengan pelanggannya, kolaborasi antara perusahaan
dengan para mitra bisnisnya, pertukaran informasi antara perusahaan dengan para pesaing
usahanya, dan lain sebagainya. Adanya internet telah memungkinkan perusahaan untuk menjalin
komunikasi langsung maupun tidak langsung dengan berjuta-juta bahkan bermilyar-milyar entiti
(pelanggan, mitra, pesaing, pemerintah, dsb.) yang ada di dunia maya karena sifat komunikasi
tersebut merupakan bagian dari sebuah sistem bisnis, maka dapat dimengerti luasnya pengertian
dari e-business.
b. Dimensi Who
Siapa saja yang terlibat di dalam e-business? Seperti yang tersirat dalam definisinya, semua
pihak atau entiti yang melakukan interaksi dalam sebuah sistem bisnis atau serangkaian proses
bisnis (business process) merupakan pihak-pihak yang berkepentingan dalam ruang lingkup e-
business. Paling tidak ada tujuh (A sampai G) klasifikasi entiti yang kerap dipergunakan dalam
mengilustrasikan e-business, masing-masing: agent, business, consumer, device, employee,
family, dan government. Contohnya adalah sebuah aplikasi tipe e-commerce B-to-C yang
merupakan mekanisme hubungan perdagangan antara sebuah perusahaan dengan para
pelanggannya (end consumers-nya); atau tipe G-to-G yang menghubungkan dua buah negara
untuk permasalahan ekspor dan impor; atau D-to-D yang menghubungkan antara dua peralatan
canggih teknologi informasi seperti antara PDA dengan handphone; atau B-to-F yang
menghubungkan sebuah perusahaan penjual barang- barang kebutuhan rumah tangga dengan
berbagai keluarga; dan lain sebagainya.
c. Dimensi Where
Tidak sedikit awam yang mempertanyakan dimana sebenarnya kegiatan bisnis dapat
dilakukan dalam e-business. Jawabannya sangat singkat dan mudah, yaitu dimana saja, sejauh
pihak yang berkepentingan memiliki fasilitas elektronik/digital sebagai kanal akses (access
channel). Berbeda dengan bisnis konvensional dimana transaksi biasa dilakukan secara fisik di
sekitar perusahaan yang bersangkutan, maka di dalam e-business, interaksi dapat dilakukan
melalui berbagai kanal akses. Di rumah, seorang ibu dapat menggunakan telepon atau web-TV
untuk berkomunikasi dengan perusahaan penjual produk atau jasa; di kantor, seorang karyawan
dapat menggunakan perlengkapan komputer atau fax; di mobil, seorang mahasiswa dapat
menggunakan handphone atau PDA-nya; di lokasi keramaian seperti mall, toko-toko, atau pasar,
masyarakat dapat memanfaatkan ATM, warnet, atau kios-kios telekomunikasi (Wartel) untuk
melakukan hal yang sama. Dengan kata lain, istilah dimana saja untuk melakukan hubungan
dengan siapa saja bukanlah sekedar semboyan yang muluk, tetapi telah menjadi kenyataan di
dalam implementasi e-business.
d. Dimensi Why
Pertanyaan terakhir yang kerap menghantui para pelaku bisnis tradisional adalah mengapa
para praktisi bisnis di seluruh dunia sepakat untuk mengimplementasikan e-business sesegera
mungkin sebagai model bisnis di masa mendatang. Penerapan konsep e-business secara efektif
tidak saja menguntungkan perusahaan karena banyaknya komponen biaya tinggi yanga dapat
dihemat (cost cutting), tetapi justru memberikan kesempatan perusahaan untuk meningkatkan
level pendapatannya (revenue generation) secara langsung maupun tidak langsung. Dengan
mengimplementasikan e-business, perusahaan dapat melihat berbagai peluang dan celah bisnis
baru yang selama ini belum pernah ditawarkan kepada masyarakat. Disamping itu, terbukti telah
banyak perusahaan yang melakukan transformasi bisnis (perubahan bisnis inti) setelah melihat
besarnya peluang bisnis baru di dalam menerapkan konsep e-business.
Yang tidak kalah menariknya adalah, bahwa dengan menerapkan konsep jejaring
(internetworking), sebuah perusahaan berskala kecil dan menengah dapat dengan mudah bekerja
sama dengan perusahaan raksasa untuk menawarkan berbagai produk dan jasa kepada pelanggan.
Dan tidak jarang pula terdapat sebuah perusahaan berskala kecil (dilihat dari jumlah
karyawannya) yang pendapatannya dapat melebihi perusahaan menengah maupun besar karena
strategi efektif mereka dalam menerapkan e-business.
D. Manfaat E-Business
Manfaat yang didapat atau manfaat dari e-business itu sebagai berikut :
a. Memperluas pasar hingga mencakup pasar nasional dan pasar global, sehinggaperusahaan
bisa menjangkau lebih banyak pelanggan, memilih pemasok terbaik, dan menjalin relasi
dengan mitra bisnis yang dinilai paling cocok.
b. Menekan biaya menyusun, memproses, mendistribusikan, menyimpan, dan mengakses
informasi berbasis kertas (paper based information).
c. Memungkinkan perusahaan untuk menerapkan mass customization terhadap produk dan
jasanya.
d. Menekan waktu antara pembayaran dan penerimaan produk/jasa.
e. Meningkatkan produktivitas karyawan melalui rekayasa ulang proses bisnis.
f. Menekan biaya telekomunikasi.
g. Manfaat-manfaat lainnya, seperti citra yang lebih baik, layanan pelanggan yang lebih bagus,
proses yang lebih sederhana, mitra bisnis yang baru, waktu siklus dan pengiriman yang lebih
singkat, akses terhadap informasi yang lebih luas, biaya transportasi yang lebih murah, dan
fleksibilitas yang lebih tinggi.
h. Fenomena jejaring (internetworking) memaksa perusahaan untuk bekerja sama dengan
berbagai mitra bisnis untuk dapat menawarkan produk atau jasa secara kompetitif, sehingga
kontrol kualitas, harga, dan kecepatan penciptaan sebuah roduk atau jasakerap sangat
ditentukan oleh faktorfaktor luar yang tidak berada di dalam kontrol perusahaan.
i. Pembeli atau customer dapat dengan mudah melihat barang yang di produksi perusahaan
tersebut melalui internet, sehingga tidak repot harus ke tempat hanya untuk melihat barang.
E. Kelemahan E-Business
a. Tingkatan kriminal dalam networking yang sering terjadi menyebabkan turunnya tingkat
kepercayaan masyarakat dalam berbisnis di internet.
b. Dalam hal networking suatu koneksi internet sangat dominan. Jika ada kesalahan atau
masalah internet maka web itu tidak dapat diakses, dan tidak menutup kemungkinan data
yang telah didapat, lenyap.
 E-COMMERCE

A. Pengertian E-Commerce
Pengertian E-Commerce atau definisi e-commerce adalah kegiatan komersial dengan
penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti
internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. Kegiatan e-commerce ini sebagai
aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial,
seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-
marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online
transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
Electronic Data Interchange (EDI) adalah protocol standar untuk secara elektronik mentransfer
antar-organisasi serta dalam berbagai proses bisnis.
E-commerce juga dapat didefinisikan sebagai suatu cara berbelanja atau berdagang secara
online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas internet di mana terdapat website yang
dapat menyediakan layanan “get and deliver“. Faktor kunci sukses dalam e-commerce dalam
sebuah perusahaan tidak hanyamengandalkan kekuatan produk saja, tetapi dengan tim
manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur
organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus.
Proses yang ada dalam E-commerce adalah sebagai berikut :
a. Presentasi elektronis (Pembuatan website) untuk produk dan layanan.
b. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
c. Otomasi account pelanggan secara aman (baik nomor rekening maupun nomor kartu kredit).
d. Pembayaran yang dilakukan secara langsung (online) dan penanganan transaksi.
B. Klasifikasi E-Commerce
E-Commerce dapat dibagi menjadi beberapa klasifikasi yang memiliki karakteristik
berbeda-beda, antara lain:
a. Business to Business (B2B)
B2B menyatakan bentuk jual-beli produk atau jasa yang melibatkan dua atau beberapa
perusahaan dan dilakukan secara elektronis. Biasanya transaksi ini dilakukan karena mereka
telah saling mengetahui satu sama lain dan transaksi jual beli tersebut dilakukan untuk
menjalin kerjasama antara perusahaan itu.
Business to Business E-Commerce memiliki karakteristik:
1) Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan (relationship)
yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner tersebut. Dikarenakan
sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi yang dikirimkan dapat disusun
sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan (trust).
2) Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala,
misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Dengan kata
lain, servis yang digunakan sudah tertentu. Hal ini memudahkan pertukaran data untuk
dua entiti yang menggunakan standar yang sama.
C. Contoh Aplikasi E-Commerce
E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas
biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan). Beberapa aplikasi e-commerce,
antara lain: Industri pariwisata dan biro perjalanan, contoh: www.expedia.com, internet job
market, contoh: www.monster.com, real estate, contoh: www.ired.com, perdagangan saham
online, contoh: www.etrade.com, internet banking, contoh: www.bii.co.id, lelang online, contoh:
www.bekas.com, online publishing, contoh: www.kompas.com, virtual universities atau e-
university contoh: www.cityu.edu.hk, online consulting, contoh: www.knowledgespace.com , e-
insurance, contoh: www.insurerate.com, electronic stamp, contoh: www.estamp.com, dan
sebagainya.
D. E-Business Vs E-Commerce
Perbedaan yang mendasar antara e-commerce dan e-business adalah bahwa tujuan e-
commerce memang benar-benar money oriented (berorientasi pada perolehan uang), sedangkan
e-business berorientasi pada kepentingan jangka panjang yang sifatnya abstrak seperti
kepercayaan konsumen, pelayanan terhadap konsumen, peraturan kerja, relasi antar mitra bisnis,
danpenanganan masalah sosial lainnya. Selain perbedaan seperti yang telah disebutkan, e-
commerce dan e-business juga memiliki kesamaan tujuan utama yaitu memajukan perusahaan
yang lebih besar dari sebelumnya. E-commerce dan e-business merupakan terobosan yang dapat
mendongkrak penjualan melalui online marketing dan sebagai sarana mempromosikan produk
melalui media Internet.
 Mobile Computing
A. Pengertian mobile computing
Mobile computing atau komputasi bergerak memiliki beberapa penjelasan, salah satunya
komputasi bergerak merupakan kemajuan teknologi komputer sehingga dapat berkomunikasi
menggunakan jaringan tanpa menggunakan kabel dan mudah dibawa atau berpindah tempat.
Beberapa pengertian tentang mobile computing diantaranya :
a. Mobile computing merupakan paradigma baru dari teknologi yang mampu melakukan
komunikasi walaupun user melakukan perpindahan.
b. Merupakan kemajuan teknologi komputer, sering disebut sebagai mobile computer (portable
computer) yang dapat berkomunikasi dengan jaringan tanpa kabel (nirkabel).
c. Merupakan sekumpulan peralatan(hardware), data, dan perangkat lunak aplikasi yang
bermobilisasi/berpindahlokasi.
d. Merupakan kelas tertentu dari system terdistribusi dimana beberapa node dapat melepaskan
diri dari operasi terdistirbusi, bergerak bebas, dan melakukan koneksi kembali pada jaringan
yang berbeda.
B. Prinsip/Cara Kerja Mobile Computing
Secara singkat, mobile computing berarti menyatukan seluruh sumberdaya TI ke dalam
sekumpulan layanan yang bisa digunakan secara bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan
komputing perusahaan. Infrastruktur mobile computing secara kontinyu menganalisa permintaan
terhadap sumberdaya dan mengatur suplai untuk disesuaikan terhadap permintaan tersebut.
Dimana data disimpan atau computer mana yang memproses permintaan tidak perlu dipikirkan.
Sebagaimana arus listrik; untuk memanfaatkannya, tempat pembangkit atau bagaimana proses
pengkabelan jaringan listrik tidak perlu diketahui. Dalam menyelesaikan masalah system
monolitik dan sumberdaya yang terfragmentasi, mobile computing bertujuan menciptakan
keseimbangan antara pengaturan suplai sumberdaya dan kontrol yang fleksibel
Dua prinsip kerja utama mobile computing yang membedakannya dari arsitektur komputasi
yang lain, seperti mainframe, klien-server, atau multi-tier yaitu virtualisasi dan provisioning.
a. Virtualisasi
Setiap sumberdaya (contoh komputer, disk, komponen aplikasi dan sumber informasi)
dikumpulkan bersama-sama menurut jenisnya, lalu disediakan bagi konsumen (orang atau
program software). Virtualisasi berarti meniadakan koneksi secara fisik antara penyedia
dan konsumen sumberdaya, dan menyiapkan sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan
tanpa konsumen mengetahui bagaimana permintaannya bisa terlayani.
b. Provisioning
Ketika konsumen meminta sumberdaya melalui layer virtualisasi, sumber daya tertentu di
belakang layer didefinisikan untuk memenuhi permintaan tersebut, dan kemudian
dialokasikan ke konsumen. Provisioning sebagai bagian dari mobile computing berarti
bahwa system menentukan bagaimana cara memenuhi kebutuhan konsumen seiring dengan
mengoptimasi jalannya sistem secara keseluruhan.
C. Kelebihan Mobile Computing
a. Komputasi simulasi dan penyelesaian masalah dapat berjalan lebih cepat dan mencakup
domain yang lebih luas.
b. Pool dari aplikasi dan pustaka standard, akses terhadap model dan perangkat berbeda,
metodologi penelitian yang lebih baik.
c. Akses terhadap sumber data global dan hasil penelitian lebih baik.
d. Perkalian dari sumber daya: Resource pool dari CPU dan storage tersedia ketika idle.
e. Ukuran dan kompleksitas dari masalah mengharuskan orang-orang dalam beberapa
organisasi berkolaborasi dan berbagi sumber daya komputasi, data dan instrumen sehingga
terwujud bentuk organisasi baru yaitu virtual organization.
f. Organisasi virtual sebagai hasil kolaborasi memberikan beberapa keuntungan lebih lanjut, di
antarnya :
 Sumber daya dan orang-orang yang tersebar;
 Dihubungkan oleh jaringan, melintasi domain-domain admin;
 Berbagi sumber daya, tujuan bersama;
 Dinamis;
 Fault-tolerant, dan
 Tidak ada batas-batas geografis.
D. Kekurangan Mobile Computing
Kekurangan pada mobile computing yang lebih dItekankan disini adalah mengenai
hambatan yang dialami oleh masyarakat Indonesia dalam mengaplikasikan teknologi mobile
computing. Hambatan-hambatan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Manajemen institusi yang terlalu birokratis menyebabkan mereka enggan untuk merelakan
fasilitas yang dimiliki untuk digunakan secara bersama agar mendapatkan manfaat yang
lebih besar bagi masyarakat luas.
b. Masih sedikitnya sumber daya manusia yang kompeten dalam mengelola mobile computing.
c. Kurangnya pengetahuan yang mencukupi bagi teknisi IT maupun user non teknisi mengenai
manfaat dari mobile computing itu sendiri.
 M-Commerce
A. Pengertian M-Commerce
M-dagang atau M-Commerce (Mobile-Commerce, m-Commerce) adalah sistem
perdagangan elektronik (e-Commerce) dengan menggunakan peralatan portabel/mobile
seperti:telepon genggam, telepon pintar, PDA, notebook, dan lain-lain. Pada saat pengguna
komputerberpindah dari satu tempat ke tempat lain (sewaktu berada dalam mobil, misalnya),
penggunakomputer tersebut dapat melakukan transaksi jual beli produk di menggunakan sistem
m-dagang ini. Selain m-dagang, istilah lain yang sering dipakai adalah m-bisnis(MobileBusiness
atau m-business).
Dasarnya, m-dagang adalah gabungan dari perdagangan elektronik (e-dagang)dengan
mobilecomputing. Bisa dikatakan bahwa m-dagang ini adalah e-dagang yang berada dalam
lingkungannirkabel.Seperti halnya e-dagang pada umumnya, penggunaan m-dagang bisa
ditransaksikanmelaluiInternet,jaringan komunikasi pribadi,kartu pintar,dan infrastruktur lainnya.

B. Tahapan Proses dalam M-Commerce


Secara umum, tahapan proses pada Mobilecommerce (m-commerce)dapat di
bedakanmenjadi 4 tahapan sebagai berikut :
a. Setup dan Konfigurasi
Proses ini termasuk instalasi aplikasi khususpada handset yang akan digunakan padaMobile
commerce (m-commerce).Selain itu,untuk beberapa tahapan sistem Mobilecommerce (m-
commerce)proses ini jugamelibatkan proses pembelian atau penambahan nilai uang pada
aplikasi tersebut.
b. Inisiasi Pembayaran.
Pada tahap ini informasi pembayaran dikirimkan melalui jaringan seluler atau
protocolwireless lainnya kepada merchant.
c. Authentikasi.
Tahapan ini merupakan tahapan yang paling penting pada transaksi, karena padatahapan ini
dilakukan pemeriksaan apakah pengguna berhak melakukan transaksi atautidak, serta
memenuhi persyaratan finansial tertentu.
d. Penyelesaian Pembayaran.
Dilakukan ketika pengguna telah berhasil diauthentikasi, demikian juga transaksi itusendiri.
System pembayaran yang banyak digunakan pada Ecommercesaat ini padaumumnya tidak
dapat diterapkan pada Mobile commerce (m-commerce).
C. Karakteristik M-Commerce
a. Mobility : fakta bahwa ponsel itu portable dan user selalu membawa ponsel atau sejenisnya ke
manapun mereka pergi, sehingga user dapat melakukan kontak secaralangsung dengan
aktivitas perdagangan dan sistem lainnya di manapun.
e. Reachability : dengan M-commerce, seseorang dapat dihubungi kapan saja secaralangsung
pada saat mereka menggunakan ponsel.
D. Kelebihan M-Commerce
a. Localization of Product and Service: memungkinkan untuk mengetahui locationservices
menggunakan GPS.
b. Personalization : handphone merupakan perangkat yang bersifat personal,
sehinggamemungkinkan untuk menawarkan layanan/produk yang bersifat personal.
c. Ubiquity : pengguna dapat mengakses dari mana saja dan kapan saja.
d. Instant Connectivity : Koneksi dari perangkat yang sangat mudah.
e. Convenience : ukuran dan berat dari handset membuat pengguna nyaman dalambertransaksi.
E. Kekurangan M-Commerce
a. Keterbatasan perangkat.
b. Tingkat keberagaman perangkat, jaringan dan operating system yang sangat tinggi,
membutuhkan standardisasi platform antara vendor. Antara lain telah di atasi oleh J2ME (java
2 Micro Editian).
c. Tingginya tingkat kehilangan / pencurian handphone.
d. Bertambahnya tingkat kerawanan terhadap security ketika data ditransfer melalui airinterface.

Anda mungkin juga menyukai