TEKNOLOGI BAHAN
Semua bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan suatu agregat
mineral-mineral yang telah mengeras akibat proses secara alami seperti,
membeku, pelapukan, mengendap dan adanya proses kimia.
Magma
Batuan Batuan
Beku Metamorf
Mencair
SIKLUS BATUAN 3
Jenis Batu Alam Menurut proses kejadiannya
Batuan Beku Batuan alam yang terjadi karena magma yang berasal dari inti bumi mendapat
tekanan dalam keadaan panas sekali dan keluar dalam bentuk cair ke
permukaan bumi. Karena pengaruh udara dingin, cairan ini membeku menjadi
batu. Batuan ini biasanya berupa batu gunung yang massif dan tebal lapisannya.
Contoh batuan beku adalah : obsidian, perlit, Andesit, basalt
Batuan Sedimen Batuan Sedimen (batuan lapisan/endapan), yaitu batuan karena pengerasan,
pengaruh cuaca, terbawa arus sungai kemudian terendapkan pada dasar sungai,
danau atau laut. Contoh batuan sedimen adalah : kapur (batu gamping), batu
bara, batu karang,dll
Batuan Metamorf Batuan metamorf ( batuan alihan/batuan ubahan), yaitu batuan sediment yang
terkena pengaruh panas dan tekanan yang cukup beasr sehingga terjadi
perubahan pada bentuk dan komposisi. Contoh batuan metamorf adalah : batu
bara menjadi intan, batu marmer, batu sabak, antrasit, dll
Batuan Robohan Semacam batuan lapisan yang terdiri dari bermacam mineral kontak. Contoh :
pasir, kerikil, batu kali, batu cadas, batu paras, dll
Menurut Tegangannya
Batu Lunak (4 kg/cm2 – 8 kg/cm2), yaitu batu alam yang mudah digali dan dipatahkan dengan
tangan. Batu ini mengalami proses pelapukan dan banyak mengandung retakan.
Batu Sedang (8 kg/cm2 – 18 kg/cm2), batuan alam ini sukar digali dengan peralatan tangan.
Bagian pecahan/patahan tidak dapat dipatahkan dengan tangan tetapi mudah
dihancurkan dengan palu.
Batuan Keras (16 kg/cm2 – 50 kg/cm2), yaitu batu alam yang hanya dapat digali dengan
memakai bagan peledak. Batu ini tidak banyak mengandung retakan.
Sifat Fisik Batu Alam untuk Bangunan
Analisa Petrografi, analisa batuan secara mikroskopis untuk mengetahui jenis, tekstur, struktur komposisi
mineral dan nama batuan
Analisa kimia, analisa batuan secara kimia untuk mengetahui komposisi kimia batuan
Analisa defraktometer sinar X, digunakan pada batuan yang berbutir sangat halus seperti tanah liat untuk
mengetahui unsur kimianya
Analisa besar butir, dilakukan dengan cara diayak menggunakan ayakan berjenjang yang mempunyai
ukuran tertentu
Analisa berat jenis (bulk density), dilakukan dengan cara : batuan dipanaskan dalam oven pada suhu
100°C selama 24 jam, kemudian didinginkan pada suhu kamar. Batuan ditimbang beratnya dan diukur
volumenya. Berat jenis batuan diperoleh dengan membagi berat dengan volume
Pengujian Daya serap air pada batuan
Pengujian ketahanan batuan terhadap pelapukan, untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh reaksi
kimia unsur-unsur alkali (K dan Na) pada batuan. Unsur-unsur ini apabila prosentasenya tinggi, akan
merugikan bila digunakan untuk agregat pada konstruksi bangunan
Pengujian Batu Alam
Pengujian ketahanan batuan terhadap keausan (abrasi), ketahanan batauan terhadap aus ini diartikan
sebagai sifat daya tahan batuan terhadap penggosokan bahan lain. Pengujian dilakukan menggunakan
bolabola baja yang terdapat pada mesin LOS ANGELES
Analisa Pengujian Kuat Tekan Bebas. Untuk mencegah kerusakan konstruksi akibat beban yang bekerja,
maka agregat harus cukup kuat menahan tekanan. Kuat tekan batuan adalah kemampuan batuan dalam
menahan beban yang diberikan sehingga batuan tersebut pertama kali mengalami deformasiesar butir,
dilakukan dengan cara diayak menggunakan ayakan berjenjang yang mempunyai ukuran tertentu
Pengujian sifat-sifat batu alam meliputi : berat jenis, analisa besar butir, daya serap air,
ketahanan terhadap pelapukan, keausan dan pengujian kuat tekan.
Contoh bahan alam yang sering digunakan
Batu Marmer
Gipsum
Gipsum hasil penambangan diolah dengan cara dipanaskan sehingga berbentuk tepung gips
Digunakan untuk bahan tambah semen portlad, untuk plafond dan partisi
Contoh bahan alam yang sering digunakan
Tras
Tras batuan lunak atau lapisan tanah yang berasal dari abu gunung api
Tras biasa digunakan dalam campuran semen dan pasir untuk mengeraskan campuran itu.
Batako dibuat dengan mencetak, kadang dengan penekanan, campuran tras dengan kapur
tohor dan air
Contoh bahan alam yang sering digunakan
Batu Andesit
Digunakan untuk pondasi, penutup lantai, dinding. Apabila dipecah/dihancurkan dengan palu
atau crusher dengan ukuran tertentu menjadi batu pecah (kerikil) dan pasir yang digunakan
untuk bahan campuran beton dan jalan. Batu Andesit juga digunakan dalam bangunan-
bangunan candi.
Contoh bahan alam yang sering digunakan
Merupakan bahan lepas berbentuk butiran pasir yang dihasilkan pada saat gunung api
meletus. Pada saat turun hujan di puncak gunung, maka tupukan pasir akan lonsor terbawa
air ke sungai
Digunakan sebagai bahan pengisi pada campuran beton, adukan, dll
Contoh bahan alam yang sering digunakan
Batu Granit
Struktur dari batu granit adalah butiran kasar yang sedikit berwarna-warni. Ada warna putih
sampai keabu-abuan, ada juga yang berwarna jingga. Batu granit bisa ditemukan di pinggir
dan dasar sungai atau pantai. Batuan ini dipakai dalam beberapa bahan bangunan. Batuan
granit termasuk dalam jenis batuan beku dalam.
AGREGAT
Agregat Alami Agregat diperoleh dari sumber daya alam yang telah mengalami pengecilan
ukuran secara alamiah atau dapat pula diperoleh dengan cara memecah
batu alam.
Pasir alam terbentuk dari pecahan batu karena beberapa sebab. Pasir
dapat diperoleh dari dalam tanah, pada dasar sungai, atau dari tepi laut.
Oleh karena itu pasir dapat digolongkan menjadi 3 macam : Pasir Galian,
Pasir Sungai, Pasir Pantai
Batu pecah, yaitu agregat yang terbuat dari batu alam yang dipecah
dengan ukuran tertentu
Agregat Buatan Agregat yang dibuat dengan tujuan penggunaan khusus (tertentu) karena
kekurangan agregat alam. Biasanya agregat buatan adalah agregat ringan.
Abu Terbang merupakan sisa dari hasil pembakaran batu bara pada
pembangkit listrik. Abu terbang mempunyai titik lebur sekitar 1300 °C dan
mempunyai kerapatan massa (densitas), antara 2.0 – 2.5 g/cm3. Abu
terbang batubara digunakan dalam pabrik semen sebagai salah satu
bahan campuran pembuat beton, bahan baku keramik, gelas.
Klarifikasi Agregat Berdasarkan Asal
Penimbunan agregat di lapangan, harus diberi alas agar tidak bercampur dengan tanah dan
Lumpur. Di atasnya ditutup dengan terpal agar terhindar dari hujan, karena agregat yang
terlalu basah akan sulit untuk menentukan kadar air semennya pada waktu membuat
adukan
Penimbunan pasir harus lebih tinggi dari permukaan tanah agar terhindar dari aliran air
ketika hujan
Penumpukan pasir hendaknya sedekat mungkin dengan lokasi pekerjaan agar lebih mudah
mengambilnya
SIFAT – SIFAT FISIK DAN PENGUJIAN AGREGAT
Keadaan permukaan agregat berpengaruh pada daya ikat antara agregat dengan semen
Kekuatan Agregat :
Kekuatan Agregat adalah Kemampuan agregat untuk menahan beban dari luar
Kemampuan agregat meliputi : kekuatan tarik, tekan, lentur, geser dan elastisitas. Yang paling
dominant dan diperhatikan adalah kekuatan tekan dan elastisitas
Kekuatan dan elastisitas agregat dipengaruhi oleh :
Jenis batuannya
Porositas
ikatan antar butiran