A. LATAR BELAKANG
Dokumen merupakan alat komunikasi, alat bukti dan knowledge sharing bagi
kepentingan UPT Puskesmas sehingga memerlukan sistem pengendalian yang baik.
Agar penyusunan dokumen puskesmas mempunyai keseragaman antara yang satu
dengan yang lainnya, maka proses penyusunan dokumen harus diatur sehingga ada
keseragaman diantara masing-masing unit. Dalam proses penyusunan hingga proses
penetapan dokumen menjadi acuan kerja di puskesmas perlu dilakukan pengendalian
dokumen. Pengendalian dokumen dilakukan pada dokumen internal maupun
eksternal puskesmas.
B. TUJUAN
1. Pedoman ini bertujuan untuk menerangkan proses penyusunan dokumen di UPT
Puskesmas Jaken , supaya setiap dokumen yang beredar adalah sah dan terbaru
serta terdistribusi sesuai pemegang dokumen
2. Menetapkan tata cara penomoran dokumen
3. Mengendalikan persetujuan penerbitan dokumen internal dan terkendali
distribusinya
4. Mengendalikan proses peninjauan dan perbaruan bila dibutuhkan
5. Memastikan perubahan/revisi dokumen yang terkini dapat teridentifikasi
6. Memastikan dokumen asli eksternal teridentifkasi dan terkendali distribusinya,
sehingga mudah dibaca, mudah ditemukan kembali
7. Mencegah yang usang atau yang tidak berlaku lagi, dan menerapkan cara
identifikasi yang tepat untuk suatu maksud tertentu
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pedoman ini meliputi Identifikasi Penyusunan/ perubahan dokumen,
Penyusunan Dokumen, Pengesahan Dokumen, Sosialisasi Dokumen, Pencatatan
Dokumen, Distribusi dan Penarikan Dokumen, Tata Cara Penyimpanan Dokumen,
Penataan Dokumen serta Revisi atau Perubahan Dokumen.
BAB II
PENGERTIAN
A. DEFINISI
1. Dokumen adalah : informasi ( data yang ada artinya) dan media pendukungnya
(bisa berupa kertas, file elektronik, dll )
2. Pengendalian Dokumen adalah : kegiatan pelayanan administrasi dan manajemen
yang mencakup penyusunan / pengadaan, pengkodean/ penomoran,
pendistribusian, perubahan, penyimpanan dokumen yang mengikuti
ketentuan/metode seperti yang diatur dalam prosedur ini.
3. Pengendalian dokumen internal meliputi kegiatan penyusunan, pengesahan,
pengidentifikasian, penerbitan, penggandaan, pemeliharaan, penarikan,
perubahan atau revisi, dan pemusnahan dokumen
4. Pengendalian dokumen eksternal meliputi kegiatan pengidentifikasian,
pemeliharaan dan pendistribusian dokumen
5. Revisi adalah pengubahan secara signifikan terhadap suatu dokumen
6. Dokumen eksternal adalah : dokumen yang berasal dari luar yang dipakai sebagai
acuan dalam pelayanan UPT Puskesmas , baik berupa peraturan pemerintah pusat,
peraturan pemerintah daerah, peraturan induk organisasi, standar/ sasaran
program induk organisasi, standar pelayanan minimal ( SPM ), buku/makalah
yang diperlukan sebagai referensi
7. Dokumen internal adalah : dokumen yang diterbitkan oleh UPT Puskesmas sendiri
( seperti : surat keluar termasuk laporan UPT Puskesmas , surat kebijakan yang
diterbitkan oleh Kepala UPT Puskesmas , prosedur kerja/instruksi kerja, rekaman
dan formulir)
8. Kebijakan
Kebijakan adalah Peraturan/ Surat Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas yang merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan wajib
dilaksanakan oleh penanggung jawab maupun pelaksana. Berdasarkan kebijakan
tersebut, disusun pedoman/ panduan dan standar operasional prosedur (SOP)
yang memberikan kejelasan langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan di
Puskesmas.
9. Pedoman
Pedoman adalah ketentuan dasar yang memberi arah langkah-langkah yang
harus dilakukan, sebagai dasar untuk menentukan dan melaksanakan satu atau
lebih kegiatan serta mengatur beberapa hal.
10. Panduan
Panduan adalah petunjuk dalam melakukan 1 (satu) kegiatan. Panduan dapat
diterapkan dengan baik dan benar melalui penerapan SOP.
11. Kerangka acuan
Kerangka acuan adalah petunjuk yang lebih rinci dalam melakukan
program/kegiatan, yang memuat dengan jelas tujuan (tujuan umum dan tujuan
khusus), cara melaksanakan kegiatan, tujuan yang dicapai, sasaran, penjadualan
yang jelas dan evaluasi serta pelaporan
12. SOP
Standar Operasional Prosedur adalah suatu perangkat instruksi/langkah-langkah
yang dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu agar proses
kerja rutin terlaksana dengan effisien, efektif, konsisten, seragam dan aman
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan standar yang
berlaku.
B. KRITERIA PENCAPAIAN
Semua dokumen terkendali mengikuti sistem penyusunan dan pengendalian dokumen
dalam prosedur ini
BAB III
KEBIJAKAN PENYUSUNAN DOKUMEN
A. PENYUSUNAN KEBIJAKAN
Format Peraturan/ Surat Keputusan disesuaikan dengan Peraturan Daerah yang
berlaku atau dapat disusun sebagai berikut :
1. Penyusunan Surat Keputusan menggunakan Kop Puskesmas JAKEN pada
halaman pertama saja.
2. Pembukaan ditulis dengan huruf kapital :
a. Kebijakan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKEMAS JAKEN
b. Nomor : ditulis sesuai sistem penomoran di Puskesmas JAKEN
c. Judul : ditulis judul “TENTANG”...........
d. Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan di tengah margin
contoh seperti :
KEPALA PUSKESMAS JAKEN
3. Konsideran, meliputi :
a. Menimbang :
1) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi
latar belakang dan alasan pembuatan keputusan,
2) Huruf awal kata “menimbang” ditulis dengan huruf kapital diakhiri
dengan tanda baca titik dua ( : ), dan diletakkan di bagian kiri,
3) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan
huruf kecil dan dimulai dengan kata “bahwa” dengan “b” huruf kecil,
dan diakhiri dengan tanda baca titik koma (;) apabila masih terdapat
uraian konsideran selanjutnya. Untuk uraian konsideran terakhir,
diakhiri dengan tanda baca “titik” (.)
4) Untuk uraian menimbang, terdiri dari 3 konsideran saja.
b. Mengingat :
1) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuat Peraturan / Surat Keputusan tersebut,
2) Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan
yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi,
3) Kata “mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar kata menimbang,
4) Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai
dengan hirarki tata perundangan dengan tahun yang lebih awal
disebut lebih dulu, diawali dengan nomor 1, 2, dst, dan diakhiri
dengan tanda baca titik koma (;) apabila masih terdapat uraian
mengingat selanjutnya. Untuk uraian mengingat terakhir, diakhiri
dengan tanda baca “titik” (.)
5) Pada point mengingat, minimal terdiri dari 4 dasar hukum yang wajib
dicantumkan yaitu :
- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
- Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun
2015, tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
6) Apabila terdapat dasar hukum lain yang mendukung dan terkait
dengan pembuatan Surat Keputusan maka dapat ditambahkan dengan
urutan sesuai tingkatan produk hukum, tahun terbit dan nomor
terbit.
4. Diktum :
1) Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan
huruf kapital dibubuhi tanda titik dua ( : )
2) Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan sejajar
dengan kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata “menetapkan”
ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : )
3) Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala), seluruhnya
ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik ( . ).
5. Batang Tubuh.
1) Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan / Surat Keputusan yang
dirumuskan dalam diktum-diktum misalnya :
KESATU :
KEDUA :
dst
2) Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Surat Keputusan, perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
3) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran Peraturan/ Surat
Keputusan, dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang
menetapkan Peraturan / Surat Keputusan.
6. Kaki
Kaki Peraturan/Surat Keputusan merupakan bagian akhir substansi yang
memuat penanda tangan penerapan Peraturan/Surat Keputusan,
pengundangan peraturan/keputusan yang terdiri dari :
a. Tempat dan tanggal penetapan,
b. Tanda tangan pejabat, dan
c. Nama lengkap pejabat yang menanda tangani.
d. Penandatanganan, Peraturan/Surat Keputusan Kepala Puskesmas
ditandatangani oleh Kepala Puskesmas, dituliskan nama tanpa gelar
e. Lampiran Peraturan/Surat Keputusan
7. Lampiran Peraturan/Surat Keputusan :
a. Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan Judul Peraturan / Surat
Keputusan,
b. Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala Puskesmas.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen Peraturan / Surat
Keputusan yaitu :
a. Kebijakan yang telah ditetapkan Kepala Puskesmas tetap berlaku
meskipun terjadi penggantian Kepala Puskesmas hingga adanya kebutuhan
revisi atau pembatalan.
b. Untuk Kebijakan berupa Peraturan, pada Batang Tubuh tidak ditulis
sebagai diktum tetapi dalam bentuk Bab-bab dan Pasal-pasal.
8. Pengaturan penulisan pada Surat Keputusan yaitu menggunakan jenis huruf
Bookman Old Style ukuran 12, spasi single dan rata kanan kiri (Justify),
sedangkan untuk lampiran pengaturan huruf menggunakan spasi 1,5.
9. Pengaturan margin / batas penulisan pada Surat Keputusan meliputi :
Rata atas (Top) : 1,5 cm
Rata bawah (Bottom) : 5 cm
Rata kanan (Right) : 2 cm
Rata kiri (Left) : 3 cm
B. PENYUSUNAN MANUAL MUTU
Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke dalam
maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu. Manual mutu disusun, ditetapkan,
dan dipelihara oleh organisasi. Manual mutu tersebut meliputi :
Kata Pengantar
I. Pendahuluan
A. Latar belakang
1. Profil Organisasi
2. Kebijakan Mutu
3. Proses Pelayanan (Proses Bisnis)
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
D. Landasan hukum dan acuan
E. Istilah dan definisi
II. Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan Pelayanan
A. Persyaratan umum
B. Pengendalian dokumen
C. Pengendalian rekaman
III. Tanggung Jawab Manajemen
A. Komitmen manajemen
B. Fokus pada sasaran/pasien
C. Kebijakan mutu
D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran
Kinerja/Mutu
E. Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
F. Wakil Manajemen Mutu/Penanggung Jawab Manajemen Mutu
G. Komunikasi internal
IV. Tinjauan Manajemen
A. Umum
B. Masukan Tinjauan Manajemen
C. Luaran Tinjauan
V. Manajemen Sumber Daya
A. Penyediaan sumber daya
B. Manajemen sumber daya manusia
C. Infrastruktur
D. Lingkungan kerja
VI. Penyelenggaraan Pelayanan
A. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas :
1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses dan pengukuran
kinerja (Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP)
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran :
a. Penetapan persyaratan sasaran
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
c. Komunikasi dengan sasaran
3. Pembelian (jika ada)
4. Penyelenggaraan UKM :
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
c. Iden fi kasi dan mampu telusur
d. Hak dan kewajiban sasaran
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (jika ada)
f. Manajemen risiko dan keselamatan
5. Pengukuran, analisis dan penyempurnaan sasaran kinerja UKM :
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
3) Penilaian Kinerja Puskesmas:
a) Pemantauan dan pengukuran proses
b) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Alat dan Bahan
6. Prosedur
7. Alur proses/DiagramAlir(Jika
Dibutuhkan)
8. Unit terkait
9. Dokumen terkait
2. ISI SOP
Isi SOP minimal adalah sebagai berikut:
a. Pengertian : yang paling awal diisi judul SOP adalah, dan berisi penjelasan
dan atau definisi tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau
menyebabkan salah pengertian/menimbulkan multi persepsi.
b. Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci : “
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk ……”
c. Kebijakan: berisi kebijakan Kepala Puskesmas yang menjadi dasar dibuatnya
SOP tersebut. Dicantumkan kebijakan yang mendasari SOP tersebut, contoh
untuk SOP imunisasi pada bayi, pada kebijakan dituliskan: Keputusan Kepala
Puskesmas No 005 / 2014 tentang Pelayanan Imunisasi.
d. Referensi: berisikan dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan SOP, bisa
berbentuk buku, peraturan perundang- undangan, ataupun bentuk lain
sebagai bahan pustaka,
e. Alat dan bahan ; berisikan alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam
menjalankan prosedur
f. Langkah- langkah prosedur : bagian ini merupakan bagian utama yang
menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja
tertentu.
g. Alur proses/diagram alir ; menggambarkan kegiatan-kegiatan secara garis
besar dari prosedur
h. Unit terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait
dalam proses kerja tersebut.
i. Dokumen terkait : berisi dokumen yang terkait dalam proses kerja tersebut
j. Catatan revisi: berisi catatan perubahan dokumen.
3. TATA PENULISAN SOP
Penyusunan SOP disiapkan oleh masing-masing unit dengan menggunakan
format dan huruf sesuai kesepakatan internal puskesmas. Adapun tata penulisan
SOP adalah sebagai berikut;
a. Kertas : Legal ukuran ( 21 x 33 cm )
b. Batas margin :
kiri : 2 cm
Kanan : 1,5 cm
Atas : 1 cm
Bawah : 1,5 cm
c. Huruf : Cambria
d. Ukuran huruf : 11
e. Spasi : 1,5
o Akhir kegiatan :
o Simbol Keputusan : ? Ya
tidak
o Penghubung :
o Dokumen :
o Arsip :
BAB IV
KEBIJAKAN PENGENDALIAN DOKUMEN
A. PENGESAHAN DOKUMEN
Pengesahan dokumen internal puskesmas dilakukan oleh kepala puskesmas.
No Jenis dokumen Disahkan oleh
1. Kebijakan Kepala UPT Puskesmas
2. Prosedur Kerja Kepala UPT Puskesmas
D. PEMELIHARAAN DOKUMEN
1. Pokja Admen secara berkala, minimal satu tahun sekali, mengidentifikasi
kesesuaian semua dokumen yang digunakan
2. Apabila ditemukan dokumen yang tidak sesuai dan atau sudah tidak berlaku,
maka pokja Admen menarik dokumen tersebut, diberi cap “KADALUARSA” dan
diganti dengan dokumen yang sesuai dengan dokumen yang sesuai dan mutakhir.
3. Pokja Admen menyerahkan dokumen yang sudah tidak berlaku ke Bagian TU
untuk penyimpanan atau pemusnahan sesuai kategorinya
E. PENGUBAHAN DOKUMEN
1. Pelaksana/Pengelola/Pokja dapat mengusulkan pengubahan terhadap suatu
dokumen internal yang diperkirakan mengakibatkan penyimpangan/ masalah
terhadap kinerja melalui memo kepada pejabat yang berwenang mengesahkan
dokumen tersebut
2. Tim Mutu bersama pelaksana/pengelola/pokja lain sebagai pengusul membahas
dan menetapkan pengubahan dokumen
3. Proses pengubahan yang bersifat revisi, dibuat perubahan dengan mencantumkan
angka revisi ke 01, 02, dst
4. Pokja Admen menggandakan hasil revisi, diberi cap TERKENDALI dan
mendistribusikannya sesuai daftar distribusi dokumen
H. PEMINJAMAN DOKUMEN
Peminjaman dokumen dari antar unit/ lintas unit dengan mempergunakan ekpedisi
peminjaman, sedangkan peminjaman yang dilakukan oleh lintas sektor atau dinas
atasan harus memekai surat resmi dan melewati ketetatausahaan.
I. PEMUSNAHAN DOKUMEN
1. Tim mutu mengidentifikasi dan mengusulkan pemusnahan dokumen yang tidak
berlaku dan disampaikan kepada bidang masing-masing
2. Tim mutu menympaikan usulan pemusnahan dokumen yang telah disetujui oleh
pengelola/pokja kepada Kepala UPT Puskesmas
3. Atas perintah Kepala UPT Puskesmas , Kepala Tata Usaha melaksanakan
pemusnahan dokumen dan membuat berita acara pemusnahan dokumen
(lampiran: formulir Berita Acara Pemusnahan Dokumen dengan melampirkan
dokumen yang dimusnahkan)
4. Pemusnahan Dokumen dapat dilakukan dengan cara dibakar atau cara lain
(dicacah, dijadikan bubur kertas) sehingga secara fisik dan informasinya tidak
dapat dikenali lagi
5. Dokumen yang dimusnahkan direkam (lampiran : Daftar Dokumen yang
dimusnahkan)