Anda di halaman 1dari 3

PEMBERIAN ANESTESI LOKAL

No. Dokumen :

No Revisi :
SOP
Tanggal terbit :

Halaman :

UPT Puskesmas Iwan Setiawan, S.Kep., M.Si


Cigalontang
NIP.19690115189121001

Pengertian Pemberian anastesi lokal adalah tehnik untuk menghilangkan


atau mengurangi sensasi atau rasa sakit di bagian tubuh
tertentu yang bersifat reversibel
Tujuan Menjadi acuan bagi petugas dalam pemberian anastesi.
Mengurangi rasa sakit dan memberikan kenyamanan pada
pasien yang menjalani tindakan pembedahan dan gigi
Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas ........................................................
tentang Jenis-jenis Sedasi
2. SK Kepala Puskesmas ............................................................
tentang Tenaga Kesehatan yang Mempunyai Wewenang
Melakukan Sedasi

Referensi Jurnal Keperawatan Medikal bedah 2013


Alat dan bahan 1. Kasa steril
2. Povidon iodin
3. Alkohol
4. Duk steril
5. Sarung tangan
6. Spuit 1 cc
7. Spuit 3 cc
8. Lidokain 1%
9. Etilklorida
10. Precaine ( anestesi topikal )
11. Lembar inform concent
Prosedur Pra Anastesi
1. Petugas menjelaskan kepada pasien tentang jenis tindakan
yang akan dilakukan termasuk manfaat dan kerugian akibat
pemberian anestesi lokal Sebelum dilakukan tindakan
anestesi.
2. Petugas mengisi lembar informed concent dan meminta
pasien atau keluarga pasien untuk menandatanganinya,
apabila pasien sudah mengerti tentang penjelasan tersebut.
Anestesi Topikal
Cara melakukan anastesi topikal oles adalah :
1. Petugas mencuci tangan hingga bersih, mengeringkannya,
kemudian memakai sarung tangan
2. Petugas mengeringkan membran mukosa untuk mencegah
larutnya bahan anastesi topikal.
3. Petugas mengoleskan bahan anastesi topikal melebihi area
yang akan disuntik ± 15 detik karena kurang dari waktu
tersebut obat tidak efektif. Sedangkan untuk pasien bayi
dapat menggunakan syring tanpa jarum untuk mengoleskan
topikal aplikasi.
4. Petugas harus mempertahankan anastesi topikal pada
membran mukosa minimal 2 menit,agar obat bekerja efektif,
karena salah satu kesalahan yang dibuat pada pemakaian
anastesi topikal adalah kegagalan operator untuk
memberikan waktu yang cukup bagi bahan anastesi topikal
untuk menghasilkan efek yang maksimum.

Cara melakukan anastesi topikal spray adalah :


1. Petugas mencuci tangan hingga bersih, mengeringkannya,
kemudian memakai sarung tangan
2. Petugas menyemprotkan bahan anastesi spray pada area
anastesi terus menerus selama 3-7 detik dari jarak 8-23 cm.
3. Petugas menyemprotkan anastesi spray sampai kulit mulai
memutih, tetapi tidak sampai membekukan kulit

Anestesi Infiltrasi
Tahap melaksanakan infiltrasi anastesi :
1. Petugas mencuci tangan hingga bersih, mengeringkannya,
kemudian memakai sarung tangan
2. Petugas membersihkan kulit yang akan dianestesi dengan
kasa alkohol. Untuk luka terbuka dibersihkan dengan kasa
dan Nacl atau povidon iodin
3. Petugas mengambil bahan anestesikum dengan spuit 1cc
atau 3 cc, aspirasi sedikit sampai tidak ada udara yang
tertinggal
4. Petugas memasukkan jarum pada ujung luka atau kulit dan
dorong masuk ke arah bawah antara mukosa dan kulit
mengikuti garis dimana jarum jahitnya akan masuk dan
keluar
5. Petugas mengaspirasi dan kemudian menginjeksikan
anestesi tersebut sambil menarik jarum ke titik dimana jarum
masuk. Apabila tidak melakukan aspirasi maka setelah
memasukkan spuit sampai dalam kemudian menariknya
sambil menyemprotkan perlahan-lahan
6. Petugas mencabut jarum dengan membelokkan kembali
jarum sepanjang garis lain dimana akan direncanakan dibuat
jahitan
7. Petugas mengulangi proses penusukkan jarum pada ujung
luka di sebelahnya, sehingga seluruh daerah yang
kemungkinan akan dijahit sudah teranestesi
8. Petugas menunggu beberapa lama dan lakukan penekanan
lembut pada kulit
9. Petugas menanyakan pada pasien apakah masih terasa
nyeri atau kebas
Petugas dapat melakukan tindakan, apabila pasien sudah
tidak merasakan nyeri.

Anda mungkin juga menyukai