Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga Makalah yang berjudul “karakteristik & Dimensi IPS” telah dapat
diselesaikan. Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Muhjam Kamza,
M.Pd.,yang telah memberikan tugas ini serta membimbing kami dalam menyelesaikan
makalah ini.Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan tentang perencanaan Pembelajaran ini.
Penulis telah berusaha keras membuat makalah ini dengan semaksimal
mungkin untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Pembelajaran
Sejarah.Namun apabila terdapat kekeliruan, penulis memohon kritik dan saran dari
semua pihak, demi penyempurnaan makalah ini.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada pembelajaran IPS ini ditegaskan bahwa pembelajaran IPS bukan bertujuan
untuk memenuhi ingatan pengetahuan para peserta didik dengan berbagai fakta dan
materi yang harus dihafalnya, melainkan bertuan untuk membina mental yang sadar
akan tanggung jawab terhadap hak dirinya sendiri dan kewajiban kepada masyarakat,
bangsa, dan negara. Nilai-nilai yang terkandung dalam IPS tersebut yaitu, nilai
edukatif, nilai praktis, nilai teoretis, dan nilai ketuhanan.
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru profesional adalah
kemampuan dalam mengorganisir materi pembelajaran, untuk melakukan tugas
tersebut seorang guru hendaknya memiliki keterampilan merencanakan pembelajaran
sesuai dengan karakteristik dari materi yang ada, jika kita berbicara IPS juga memiliki
karakteristik tersindiri
1
2
BAB II
PEMBAHASAN
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial ,
seperti sosiologi, sejarah, geografi ekonomi, politik, hukum, dan budaya (Trianto.
2010: 171) dan ips memiliki garapan yang luas terkait perkembangan ilmu sosial
melalui pendekatan interdisipliner. IPS dapat dikatakan bagian dari ilmu pengetahuan
jika memiliki Sifat ilmu pengetahuan, yang dimana sifat ilmu pengetahuan menurut
the Liang Giel dalam Sri adalah :
IPS memiliki karakteristik yang membedakan antara IPS dengan ilmu lainya, IPS
memiliki beberapa karakteristik yang disesuaikan dengan sifat IPS, menurut Djahiri
dalam Sapriya (2006: 8) mengemukakan ciri utama yang dari karakteristik
pembelajaran IPS adalah sebagai berikut:
3
4
1. Pengetahuan (knowledge)
a) Fakta
Fakta adalah data yang spesifik tentang peristiwa, objek, orang dan hal-hal yang
terjadi (peristiwa). Dalam pembelajaran IPS diharapkan siswa dapat mengenal
berbagai jenis fakta khususnya yang terkait dengan kehidupan. Pada dasarnya, fakta
untuk para siswa hendaknya disesuaikan dengan usia dan tingkat kemampuan
berpikirnya. Secara umum, fakta untuk siswa hendaknya berupa peristiwa, objek, dan
hal-hal yang bersifat konkret. Oleh karena itu, guru perlu mengupayakan agar fakta
disesuaikan dengan karakteristik siswa kelas masing-masing (Ahmad. 2014 : 25)
4
5
b) Konsep
generalisasi merupakan suatu pernyataan dari dua atau lebih konsep yang saling
terkait. Generalisasi memiliki tingkat kompleksitas isi, disesuaikan dengan tingkat
perkembangan siswa. Pengembangan konsep dan generalisasi adalah proses
mengorganisasi dan memaknai sejumlah fakta dan cara hidup bermasyarakat.
Merumuskan generalisasi dan mengembangkan konsep merupakan tujuan
pembelajaran IPS yang harus dicapai oleh siswa dengan bimbangan guru.
5
6
1) keterampilan meneliti.
2) keterampilan berpikir.
6
7
Dalam belajar IPS, siswa perlu dibelajarkan bagaimana berinteraksi dan bekerja
sama dengan orang lain. Keahlian bekerja dalam kelompok sangat penting karena
dalam kehidupan bermasyarakat begitu banyak orang menggantungkan hidup melalui
kelompok. Beberapa keterampilan partisipasi sosial yang perlu dibelajarkan oleh guru
meliputi:
4) keterampilan berkomunikasi.
7
8
kejelasan dalam mengkaji nilai di masyarakat, maka nilai dapat dibedakan atas nilai
substantive dan nilai prosedural.
a. Nilai Substantif
Nilai substantif adalah keyakinan yang telah dipegang oleh seseorang yang
umumnya hasil belajar, bukan sekedar menanamkan atau menyampaikan informasi
semata. Setiap orang memiliki keyakinan atau pendapat yang berbeda-beda sesuai
dengan keyakinannya tentang suatu hal. Dalam mempelajari nilai substantif, para
peserta didik perlu memahami proses-proses, lembaga-lembaga, dan aturan-aturan
untuk memecahkan konflik dalam masyarakat demokratis. Dengan kata lain, peserta
didik perlu mengetahui ada keragaman nilai dalam masyarakat dan mereka perlu
mengetahui isi nilai dan implikasi dari nilai-nilai tersebut. Manfaat dari belajar nilai
substantif adalah peserta didik akan menyatakan bahwa dirinya meiliki nilai tertentu.
b. Nilai prosedural
Peran guru dalam dimensi nilai sangat besar terutama dalam melatih siswa sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran dikelas. Nilai-nilai procedural yang perlu
dilatih atau diajarkan antara lain nilai kemerdekaan, toleransi, kejujuran, menghormati
kebenaran dan menghargai orang lain. Nilai-nilai kunci ini merupakan nilai-nilai yang
menyokong masyarakat demokratis, seperti: roleran terhadap pendapat yang berbeda,
menghargai bukti yang ada, kerja sama, dan menghormati pribadi orang lain. Apabila
kelas IPS dimaksudkan untuk mengembangkan partisipasi peserta didik secara efektif
dan diharapkan semakin memahami kondisi masyarakat Indonesia yang beraneka
ragam, maka peserta didik perlu mengenal dan berlatih menerapkan nilai-nilai
tersebut.
4. Dimensi Tindakan
Tindakan sosial merupakan dimensi PIPS yang penting karena tindakan dapat
memungkinkan siswa menjadi peserta didik yang aktif. Mereka pula dapat belajar
secara konkret dan praktis. Dengan belajar dari apa yang diketahui dan terpikirkan
tentang isu-isu sosial untuk dipecahkan sehingga jelas apa yang akan dilakukan dan
bagaimana caranya, para siswa belajar menjadi warga Negara yang efektif di
8
9
masyarakat. Dimensi tindakan sosial dapat dibelajarkan pada semua jenjang dan
semua tingkatan kelas kurikulum IPS. Dimensi tindakan social untuk pembelajaran
IPS meliputi tiga model aktivitas sebagai berikut. Percontohan kegiatan dalam
memecahkan masalah di kelas seperti
9
10
Tujuan pendidikan adalah suatu faktor yang amat sangat penting di dalam
pendidikan, karena tujuan merupakan arah yang hendak dicapai atau yang hendak di
tuju oleh pendidikan. Begitu juga dengan penyelenggaraan pendidikan yang tidak
dapat dilepaskan dari sebuah tujuan yang hendak dicapainya. Hal ini dibuktikan
dengan penyelenggaraan pendidikan yang di alami bangsa Indonesia. Tujuan
pendidikan juga dapat didefinisikan sebagai salah satu unsur dari pendidikan yang
berupa rumusan tentang apa yang harus dicapai oleh para peserta didik.
sejalan dengan tujuan pendidikan nasioanl IPS memiliki tujuan yang sama dengan
pendidikan nasional indonesia menurut Supardi (2011: 186) menjelaskan tujuan
matapelajaran IPS pada tingkat sekolah adalah sebagai berikut:
10
11
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran IPS untuk
mengembangkan potensi siswa agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di
masyarakat, memiliki sifat mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang
terjadi serta terampil dalam mengatasi setiap masalah yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun masyarakat sehingga terjalin
hubungan yang erat guna menciptakan persatuan dan kesatuan yang kokoh, supaya
tercipta negara Indonesia yang aman, tentram, serta memiliki warga negara yang
berbudi pekerti luhur.
11
12
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian masalah yang telah dibahas diatas, mka dapat kita tarik
beberapa kesimpulan, yaitu :
1. IPS adalah bersifat dinamis, artinya selalu berubah sesuai dengan tingkat
perkembangan masyarakat. Perubahan dapat dalam aspek materi, pendekatan,
bahkan tujuan sesuai dengan tingkat perkembangan masyarakat.
2. Dimensi dan struktur IPS : a. Dimensi pengetahuan, b. Dimensi keterampilan
c. dimensi keterampilan dan d. Dimensi tindakan
3. bahwa tujuan pembelajaran IPS untuk mengembangkan potensi siswa agar
peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sifat mental
positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi serta terampil
dalam mengatasi setiap masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari baik
yang menimpa dirinya sendiri maupun masyarakat sehingga terjalin hubungan
yang erat guna menciptakan persatuan dan kesatuan yang kokoh
12
13
DAFTAR PUSTAKA
13
1