Anda di halaman 1dari 7

SOSIOLOGI

INTERAKSI SOSIAL

A. Pengertian interaksi sosial

 Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut

hubungan antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok, ataupun

individu dengan kelompok (menurut Gillin dan Gillin, dikutip oleh Soerjono

Soekanto

 Macionis.dengan bahasa yang lebih sederhana. Interaksi sosial menurut Macionis

adalah proses di mana orang-orang beraksi dan bereaksi satu sama lain dalam suatu

relasi atau hubungan.

B. Ciri-ciri interaksi sosial

1. Jumlah pelaku lebih dari satu orang, hal ini karena interaksi membutuhkan aksi

dan reaksi. Jika sesorang memberikan suatu aksi atau tindakan, agar dikatakan

sebagai bentuk interaksi, tindakan tersebut haruslah direspon oleh orang lain.

2. Adanya komunikasi menggunakan simbol-simbol tertentu. Simbol yang paling

umum digunakan untuk berkomunikasi adalah bahasa. Satu hal yang perlu

diperhatikan adalah simbol yang disampaikan haruslah dipahami oleh pihak-pihak

yang berkomunikasi, agar komunikasi tersebut berjalan lancar.

3. Dalam interaksi sosial juga ada dimensi waktu, yaitu masa lalu, masa kini, dan

masa depan. Artinya dalam setiap interaksi sosial, ada konteks waktu yang

menentukan batasan dari interaksi tersebut.

4. Adanya tujuan yang ingin dicapai. Pihak yang berinteraksi tentulah memiliki

tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan juga
bahwa ada tujuan-tujuan yang berbeda di antara pihak yang berinteraksi. Tujuan

tersebut pun dapat menentukan apakah interaksi akan mengarah kepada kerja

sama ataupun mengarah kepada pertentangan.

C. Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial

1. Imitasi. adalah tindakan seseorang meniru orang lain. Hal yang ditiru beragam

bentuknya, misal gaya berpakaian, gaya berbicara, bahasa, dan sebagaimya.

2. Sugesti. adalah semacam pandangan, sikap, atau pendapat yang diberikan oleh

seseorang, dan diterima oleh pihak lainnya.

3. Identifikasi. adalah kecenderungan seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain.

Hal ini lebi h mendalam dari imitasi.

4. Simpati. adalah keadaan di mana orang merasa tertarik dengan pihak lainnya.

Bentuk simpati yang lebih mendalam dikenal dengan istilah empati. Ketika berempati,

seseorang cenderung menyertakan suatu tindakan langsung yang menunjukkan rasa

empatinya, misal dalan kasus bencana, orang yang tidak terkena bencana tadi akan

bersedia menjadi relawan di lokasi bencana untuk menunjukkan rasa empatinya.

5. Motivasi. Adalah dorongan yang mendasar dari seseorang untuk melakukakan

perbuatan berdasarkan pertimbangan rasional, motivasi dalam diri dapat muncul

karena pengaruh orang lain sehingga memungkinkan untuk adanya kontak dengan

orang lain.

D. Bentuk-bentuk Interaksi sosial

1. Proses Asosiatif

a. Kerja sama, kerja sama adalah usaha bersama untuk mencapai suatu tujuan bersama.

Berbagai bentuk kerja sama sebagai berikut :


1) Koalisi, yaitu bergabungnya dua atau lebih organisasi yang memiliki kepentingan

bersama. Contoh bentuk koalisi yang paling umum adalah gabungan beberapa partai

politik dalam suatu koalisi untuk memenangkan pemilihan umum.

2) Tawar-menawar atau bargaining, yaitu pelaksaan perjanjian tukar menukar barang

atau jasa antara dua pihak atau lebih. Pada proses ini ada pertukaran sumber daya

dalam bentuk tawar menarwa antar pihak guna mencapai kesepakatan bersama.

3) Kooptasi, yaitu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam suatu sistem organisasi.

Tujuannya adalah untuk menjaga stabilitas internal organisasi.

4) Joint venture, yaitu kerja sama yang umumnya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan

dalam proyek tertentu. Umumnya, tujuan dari joint venture adalah untuk

meningkatkan pendapatan perusahaan yang bersangkutan.

b. Bentuk kedua dari asosiatif yaitu Akomodasi. Berikut adalah bentuk akomodasi.yaitu

interaksi sosial antara individu dan kelompok dalam upaya menyelesaikan

pertentangan berikut ini bentuk akomodasi :

1) 1. Koersi atau coercion, yaitu bentuk akomodasi yang dipaksakan atau proses

akomodasi yang terjadi karena ada paksaan.

2) Kompromi, yaitu bentuk akomodasi di mana pihak yang terlibat saling

mengurangi tuntutan.

3) Arbitrasi, yaitu proses akomodasi yang mengundang pihak ketiga yang lebih

tinggi kedudukannya untuk membantu penyelesain masalah.

4) Mediasi, merupakan bentuk akomodasi yang menyerupai arbitrasi, namun

pihak ketiga hanya berperan sebagai pemberi nasihat dan tidak memiliki

wewenang untuk mengambil keputusan.

5) Konsiliasi, yaitu upaya mempertemukan kepentingan pihak yang berselisih dan

mencari penyelesaian bersama.


6) Toleransi, yaitu upaya akomodasi secara informal. Masing-masing pihak saling

bertoleransi demi pemulihan hubungan baik.

7) Stalemate, yaitu upaya akomodasi dengan menyeimbangkan kekuatan pihak

yang terlibat. Dengan berimbangnya kekuatan, penyelesaian permasalahan

dapat terjadi dengan sendirinya.

8) Ajudikasi, yaitu upaya akomodasi melalui pengadilan

c. Asimilasi, proses peleburan dua atau lebih kebudayaan yang menjadi satu kebudayaan

tunggal yang dirasakan menjadi kebudayaan bersama.

d. Alkulturasi, adalah proses penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaab asing

menjadi bagian dari kebudayaan suatu kelompok tanpa menghilangkan ciri khas

kebudayaan asli.

2. Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif

Bentuk lain yang berlawanan dengan proses asosiatif adalah proses disosiatif, yang

mengarah kepada pertentangan. Berikut adalah bentuk-bentuk proses disosiatif.

a. Persaingan atau kompetisi, yaitu proses dimana pihak yang terlibat dari bersaing

memperebutkan sesuatu. Hal yang diperebutkan bermacam-macam bentuknya,

misalnya keuntungan, sumber daya, status, dsb.

b. Kontravensi, yaitu bentuk proses disosiatif yang lebih tinggi dibanding persaingan,

namun belum mencapai pertentangan. Beberapa bentuk kontravensi adalah penolakan,

penyangkalan, penghasutan, dan pengkhianatan.

c. Pertentangan atau konflik, yaitu proses disosiatif di mana pihak yang terlibat berusaha

mencapai tujuannya dengan upaya menantang atau menyerang lawan, sekalipun

dengan ancaman atau kekerasan. Menurut Soerjono Soekanto, penyebab konflik

antara lain adalah perbedaan individu, perbedaan kebudayaan atau nilai, perbedaan

kepentingan, dan perubahan sosial. Meskipun lebih sering membawa dampak negatif
seperti kerusakan materi dan korban jiwa, konflik juga dapat membawa dampak

positif. Dampak positif konflik adalah semakin menguatnya solidaritas dalam satu

kelompok karena adanya musuh bersama


1. Pengaruh yang diberikan oleh pihak b. Ayah menitip pesan pada ibu agar

lain baik itu berupa pandangan, sopir langsung menjemput ke

sikap,maupun perilaku sehingga orang bandara.

yang mendapat pengaruh tersebut akan c. Roni menerima permintaan maaf

mengikuti tanpa berpikir panjang dari Dina

disebut …. d. Pihak GAM menyambut baik

a. Imitasi usulan perundingan damai

b. Sugesti Indonesia.

c. Identifkasi e. Indra mengunjungi rumah Ani

d. Simpati setelah menerima surat undangan.

e. Empati 3. Unsur-unsur kebudayaan yang mudah

2. Berikut ini yang termasuk contoh diterima dalam proses akulturasi

komunikasi yang bersifat negatif dan adalah….

positif adalah ... a. ideologi

a. Noval dan Fani adalah sahabat b. makanan pokok baru

lama sewaktu di bangku SMA. c. komputer

Suatu ketika mereka bertemu di d. ilmu pengetahuan

stasiun kereta api. Noval dan Fani e. mode pakaian

berjabat tangan layaknya seorang 4. Suatu usaha untuk mempertemukan

sahabat. Namun, kejadian itu keinginan-keinginan dari pihak-pihak

dilihat oleh kekasih Fani yang pada yang berselisih demi tercapainya

saat itu menjemputnya. Biyan, persetujuan bersama disebut ….

kekasih Fani menegur Noval, a. Kompromi

sehingga terjadi pertengkaran b. Arbitrase

antara Noval dan Biyan. c. Mediasi


d. Konsiliasi b. interaksi sosial tidak mengalami

e. Toleransi halangan-halangan atau

5. Suatu cara mencapai kompromi karena pembatasanpembatasaan

pihak-pihak yang bertikai tidak dapat c. interaksi sosial bersifat langsung

menyelesaikan sendiri pertentangan itu dan primer

disebut …. d. interaksi sosial memakai alat yang

a. Konsiliasi canggih

b. kompromi e. frekuensi interaksi sosial tinggi dan

c. arbitrase tetap, serta ada keseimbangan

d. mediasi antara pola- pola asimilasi tersebut

e. toleransi

6. Suatu cara untuk menyelesaikan

pertentangan tanpa menghancurkan

pihak lawan disebut ….

a. Mediasi

b. Akomodasi

c. Kompromi

d. Arbitrase

e. Toleransi

7. Berikut adalah beberapa bentuk

interaksi sosial yang memberi arah ke

suatu proses asimilasi, kecuali ….

a. interaksi sosial bersifat suatu

pendekatan terhadap pihak lain

Anda mungkin juga menyukai