Anda di halaman 1dari 13

Identitas diri, tindakan sosial

dan hubungan sosial


Identitas diri
Identitas diri dimiliki setiap orang seperti nama, umur, alamat, jenis
kelamin, suku bangsa, agama, kewarganegaraan dan sebagainya.
Identitas diri yang membedakan antara individu satu dengan yang
lainnya.
Menurut Agustian (2019:59) identitas diri adalah ciri khusus yang
dimiliki manusia sebagai makluk sosial. Identitas dapat menjadi
pembeda seorang dengan yang lainnya.
Proses pembentukan identitas diri
Hal utama dalam perkembangan identitas diri ialah melalui
pemahaman peran dan kepribadian.
Biasanya masa remaja adalah masa peralihan dan cenderung lebih
tidak stabil . Oleh karena itu, masa ini remaja akan mencoba berbagai
peran dan kepribadian yang berbeda-beda hingga akhirnya
menemukan jati dirinya sendiri
Faktor-factor yang mempengaruhi
kepribadian diri remaja antara lain:
1. Adanya figure yang diidolakan
2. Pola asih orang tua dalam keluarga
3. Adanya proses identifikasi dengan orang tua pada saat usia dini
hingga sebelum remaja
4. Adanya keterbukaan remaja terhadap berbagai identitas
5. Adanya pengaruh kepribdian yang dibentuk pada masa pra remaja
(anak usia dini hingga sebelum remaja)
Seseorang telah mencapai identitas diri yang stabil memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
a. Penuh percaya diri
b. Mengenal perannya dalam kehidupan masyarkat
c. Dapat mengambil keputusan
d. Memahami kelebihan dan kekurangan yang dimiliki
e. Tanggap terhadap berbagai situasi dan kondisi disekitar
f. Memiliki sudut pandang mengenai dirinya
g. Memahami adanya persamaan dan perbedaan dengan orang lain
Hubungan sosial
Syarat terjadinya interaksi sosial
a. Kontak sosial
1. Kontak langsung adalah terjadinya melalui pertemuan secara
langsung atau tatap muka antara individu maupun kelompok
Contoh: orang yang berjabat tangan, diskusi dan rapat
2. Kontak tidak langsung adalah terjadi secara tidak langsung karena
jarak, sehingga menggunakan perantara untuk menyampaikan pesan.
Contoh: orang menulis pesan melalui sms/ whatapps, mengirim surat
b. Komunikasi
Adalah sebuah proses penyampaian dan penerimaan pesan berupa ide
atau gagasan dari satu pihak lain sebagai upaya untuk saling
mempengaruhi. Dalam proses komunikasi, pesan disampaikan
menggunakan Bahasa atau symbol yang saling dimengerti oleh kedua
pihak.
Faktor pembentukan interaksi sosial
a. Faktor imitasi adalah suatu proses belajar dengan cara meniru atau
mengikuti perilaku orang lain.
b. Faktor sugesti memberikan pengaruh kepada orang lain agar tersebut
mengikuti tanpa berpikir panjang
c. Faktor identifikasi adalah keinginan untuk menjadi sama dengan pihak
lain. Contoh: imam mengidolakan ariel noah
d. Faktor simpati lebih mengarah pada perasaan tertarik terhadap orang lain
karena merasa seolah-olah merasakan perasaan orang lain.
e. Faktor empati adalah perasaan yang muncul seolah-olah merasakan
perasaan orang lain dan ada tindakan yang dilakukan untuk
mengungkapkan perasaan tersebut.
Jenis interaksi sosial
a. Interaksi antara individu dengan individu, interaksi ini ketika
seseorang menjalin hubungan dengan orang lain dalam berbagai
bentuk. Tujuannya untuk memberikan respon balik. Contoh: dua
orang sedang bercerita
b. Interaksi antara individu dengan kelompok, contoh: seorang guru
mengajar dikelas
c. Kelompok dengan kelompok, contoh: kelompok musik dan
kelompok tari melakukan pentas seni disekolah
Bentuk Interaksi sosial
a. Bentuk Asosiatif, bentuk interaksi ini mengarah kepada hal positif, dimana
setiap terjadi interaksi akan tercipta keselarasan, keharmonisan, dan
keseimbangan dalam kehidupan masyarakat.
Bentuk interaksi asosiatif dapat dibedakan menjadi beberapa, yaitu:
1. Kerjasama
Adalah proses sosial yang didalamnya terdapat aktivitas tertentu untuk
mencapai tujuan bersama. Menurut Haryanto (2011:220) ada lima bentuk
kerjasama yaitu sebagai berikut:
a) Kerukunan yang mencakup gotong royong
b) Koalisi (coalition) adalah kombinasi antara 2 organisasi atau lenih yang
memiliki tujuan yang sama
c) Kooptasi (cooptation) adalah proses penerimaan unsur baru dalam
kepemimpinan suatu organisasi sebagai salah satu cara menghindari
terjadinya goncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.
d) Kemitraan (joint venture), yaitu kerjasama dalam pengusahaan
proyek tertentu. Misalnya perhotelan, perfilman, pertambangan.
e) Tawar- menawar (bargaining) yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai
pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.
2. Akomodasi
Adalah upaya untuk meredakan pertentangan dengan cara memenuhi
sebagaian tuntutan pihak yang bertikai. Tujuan untuk menciptakan
keseimbangan interaksi sosial yang akan berkaitan dengan norma dan nilai
dalam lingkup masyarakat.
a) Ajudikasi, yaitu proses penyelesaian perkara di pengadilan
b) Kompromi adalah penyelesaian konflik dimana pihak yang terlibat
mengurangu tuntutannya agar tercapai penyelesaian
c) Arbitrase adalah upaya penyelesaian konflik dengan melibatkan pihak
ketiga sebagai pihak yang mengambil keputusan dan tidak dapat
diganggu gugat oleh kedua pihak yang berselisih
d) Konsiliasi adalah upaya menyelesaikan perselisihan dengan melibatkan
konsiliator untuk mencari penyelesaian dengan mempertemukan
keinginan dari pihak-pihak yang berselisih.
e) Mediasi yaitu upaya untuk menyelesaikan konflik dengan melibatkan
pihak ketiga yang netral, namun hanya sebagai penengah (mediator)
f) Stalemate merupakan pihak yang berkonflik memiliki kekuatan
seimbang namun berhenti untuk saling menyerang.

Anda mungkin juga menyukai